KETERAMPILAN MENYIMAK
1. Pengertian Menyimak sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa
Menurut Tarigan 2008a:31, “Menyimak adalah suatu proses kegiatan mendengarkan lambang-lambang lisan dengan penuh perhatian, pemahaman
apresiasi, serta interpretasi untuk memperoleh informasi, menangkap isi atau pesan, serta memahami makna komunikasi yang telah disampaikan sang
pembicara melalui ujaran atau bahasa lisan”.
2. Tujuan Menyimak
Tujuan menyimak dapat disusun sebagai berikut: a. Mendapatkan Fakta
Mendapatkan fakta dapat dilakukan melalui berbagai cara, bisa melalui keterampilan menyimak, bisa pula melalui keterampilan membaca.
b. Menganalisis Fakta Tujuan menganalisis fakta lahir karena penyimak ingin memahami makna
dari fakta yang diterimanya.
c. Mengevaluasi Fakta Penyimak yang kritis akan mengajukan beberapa pertanyaan sehubungan
dengan hasil analisisnya, seperti: 1 Cukup bernilaikah fakta-fakta yang diterimanya? 2 Akuratkah fakta-fakta tersebut? 3 Relevankah fakta-fakta
dengan pengetahuan dan pengalaman penyimak? d. Mendapatkan Inspirasi
Seseorang mendengarkan ceramah atau diskusi ilmiah semata-mata untuk tujuan mendapatkan inspirasi atau ilham.
e. Mendapatkan Hiburan Hiburan dapat diperoleh melalui berbagai macam kegiatan termasuk kegiatan
menyimak f. Memperbaiki Kemampuan Berbicara
Dengan menyimak pembicaraan yang terpilih seseorang dapat memperbaiki kemampuan berbicara.
3. Jenis-jenis Menyimak
a. Jenis Menyimak Berdasarkan Sumber Suara yang Disimak 1 Menyimak Intrapribadi Intrapersonal Listening
Sumber suara yang disimak dapat berasal dari diri sendiri. 2 Menyimak Antarpribadi Interpersonal Listening
Sumber suara yang disimak dapat pula berasal dari luar diri penyimak. b. Jenis Menyimak Berdasarkan Cara Menyimak Bahan yang Disimak
1 Menyimak Ekstensif Jenis menyimak ekstensif dapat dibagi menjadi empat bagian, yaitu:
a Menyimak sekunder, yakni menyimak secara kebetulan, maksudnya menyimak dilakukan sambil mengerjakan sesuatu. Contoh: Ahmad
sedang mencuci motor sambil ia mendengar ibu bercerita dengan tetangga.
b Menyimak estetik, yakni penyimak duduk terpaku menikmati suatu pertunjukkan misalnya, lakon drama, cerita, dan puisi, baik secara
langsung maupun melalui radio. c Menyimak pasif, merupakan penyerapan suatu bahasa tanpa upaya
sadar yang biasanya menandai upaya penyimak. Contoh: Tukang becak yang biasa mengantar turis secara tidak langsung pandai berkomunikasi
menggunakan bahasa asing. d Menyimak sosial, berlangsung dalam situasi sosial, misalnya orang
bercengkrama mengenai hal-hal menarik perhatian semua orang dan saling menyimak satu dengan yang lainnya dan memperlihatkan
perhatian yang wajar terhadap apa yang dikemukakan atau dikatakan orang.
2 Menyimak Intensif Ada enam jenis menyimak intensif, yaitu:
a Menyimak kritis. Contoh: orang memberikan tanggapan terhadap isi seminar.
b Menyimak interogatif. Contoh: seseorang yang diinterogasi oleh polisi. c Menyimak penyelidikan. Contoh: seseorang yang masih diduga telah
membunuh orang lain sedang diselidiki oleh polisi dengan mengutarakan beberapa pertanyaan yang harus dijawab.
d Menyimak kreatif. Menyimak kreatif mempunyai hubungan erat dengan imajinasi seseorang
e Menyimak konsentratif. Contoh: mahasiswa melaksanakan tes toefl sesi listening.
f Menyimak selektif. Contoh: memilah acara televisi mana yang boleh ditonton oleh anak kecil.
c. Jenis Menyimak Berdasarkan Taraf Aktivitas Penyimak 1 Kegiatan Menyimak Bertaraf Rendah Silent Listening
Contoh: siswa yang sedang mendengarkan penjelasan dari guru, yang hanya menunjukkan respon mengangguk dan tersenyum.
2 Kegiatan Menyimak Bertaraf Tinggi Active Listening Contoh: setelah siswa menerima pembelajaran, secara bergantian siswa
mengutarakan apa yang didapatnya pada hari itu.
4. Strategi Menyimak sebagai suatu Keterampilan Berbahasa