Pemeriksaan untuk Mendeteksi Adanya Diabetes

Jika kadar gula melebihi nilai ambang ginjal maka kelebihan gula akan keluar bersama urin. 7,29 4 HbA 1 c HbA1c adalah zat yang terbentuk dari reaksi antara glukosa dan hemoglobin bagian dari sel darah merah yang bertugas mengangkut oksigen ke seluruh bagian tubuh. Makin tinggi kadar gula darah, maka semakin banyak molekul hemoglobin yang berkaitan dengan gula. Apabila pasien sudah pasti terkena DM, maka pemeriksaan ini penting dilakukan pasien setiap 3 bulan sekali. Jumlah HbA1c yang terbentuk, bergantung pada kadar glukosa dalam darah sehingga hasil pemeriksaan HbA1c dapat menggambarkan rata-rata kadar gula pasien DM dalam waktu 3 bulan. Selain itu, pemeriksaan HbA 1 c juga dapat dipakai untuk menilai kualitas pengendalian DM karena hasil pemeriksaan HbA 1 c tidak dipengaruhi oleh asupan makanan, obat, maupun olahraga sehingga dapat dilakukan kapan saja tanpa ada persiapan khusus. 7 Pasien didiagnosa menderita penyakit DM apabila kadar HbA 1 c lebih dari 6. Apabila kadar HbA 1 c pasien DM di bawah 6,5 dapat dikatakan bahwa pasien memiliki kadar gula darah yang baik dan disebut buruk apabila kadar HbA 1 c lebih dari 8. 5 22 Berdasarkan penelitian yang dilakukan pada tahun 2009 menyebutkan bahwa dari 337 pasien DM yang teratur memeriksakan HbA 1 c didapatkan sebanyak 56,1 pasien memiliki HbA 1 c kurang dari 7, sebanyak 23,7 pasien memiliki HbA 1 c antara 7-7,9, dan sebanyak 20,2 pasien memiliki HbA 1 c lebih dari 8. 10 Penelitian serupa juga pernah dilakukan pada tahun 2014 menyebutkan bahwa dari 5.382 pasien DM yang teratur memeriksakan HbA 1 c sebanyak 51,4 pasien memiliki kadar HbA 1 c kurang dari 7 dan sebanyak 48,6 memiliki kadar HbA 1 c lebih dari 7. 11 Dari kedua penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa semakin teratur pasien melakukan kontrol kadar HbA 1 c, maka kadar gula darah pasien akan semakin terkendali. 23 Tabel 2 Kadar gula darah orang normal, pre diabetes dan diabetes 7, 30 Kadar Gula Darah Normal Pre Diabetes mgdl Diabetes mgdl Gula darah puasa Gula darah 2 jam sesudah makan 100 140 ≥ 100 - 126 ≥ 140 - 200 ≥ 126 ≥ 200 Tabel 3 Kriteria pengendalian diabetes melitus 3,30 Kadar Baik Kadar Sedang Kadar Buruk Gula Darah Sewaktumgdl Gula darah puasa mgdl Gula darah 2 jam sesudah makan mgdl HbA1c Kolesterol total mgdl Kolesterol LDL mgdl Kolesterol HDL mgdl Trigliserida mgdl IMT kgm 2 Tekanan darah mm Hg 80-139 80-109 80-144 6,5 200 100 45 150 18,5-22,9 140-179 110 -125 145-179 6,5-8 200-239 100-129 150-199 23-25 130-14080-90 ≥180 ≥ 126 ≥180 8 ≥ 240 ≥130 ≥200 ≥25 14090 24

B. Kerangka Teori

Gambar 1 Kerangka teori Pemeriksaan mendeteksi adanya DM: 1. Tes darah kapiler 2. Pemeriksaan gula darah vena 3. Tes Toleransi glukosa 4. Tes Glukosa Urin Pasien DM Gangguan pankreas: 1. Meningkatnya kadar gula darah 2. Menurunnya produksi insulin Strategi pengendalian kadar gula darah: 1. Diet 2. Olahraga 3. Menjaga berat badan 4. Obat 5. Pemeriksaan gula darah Kontrol Kadar Gula Darah: 1. GDS 2. Gula darah puasa 3. Gula darah 2 jam setelah makan 4. HbA1c Teratur Tidak Teratur Berpeluang terjadi komplikasi: - Makrovaskular: gangguan sirkulasi koroner, vaskular perifer, vakular serebral - Mikrovaskular: retinopati, neuropati, nefropati, ulkus kaki. Bermanfaat untuk: - Mengendalikan kadar gula darah - Mencegah terjadinya komplikasi 25