PEMANFAATAN PONSEL SEBAGAI PERANGKAT MONITORING JARINGAN GSM
BERBASIS PERSONAL KOMPUTER
Julham
Staf Pengajar Jurusan Teknik Mesin, Politeknik Negeri Medan
Abstrak GSM Global System for Mobile Communication merupakan salah satu sistem telepon bergerak yang berbasis
digital. Dalam sistem GSM ini, parameter-parameter sederhana seperti besarnya daya terima dan pancar, frekuensi kerja, dan sebagainya hanya dapat dilihat dengan menggunakan perangkat ukur khusus untuk GSM.
Perangkat ini biasanya hanya dimiliki oleh para operator seluler dalam mengamati kondisi jaringannya. Sedangkan di sisi lain, perangkat yang seperti ini juga dibutuhkan sebagai alat bantu proses belajar mengajar
dalam perkuliahan khususnya pada mata kuliah Sistem Komunikasi Bergerak. Untuk pengadaan perangkatnya memerlukan biaya yang lumayan besar. Melalui tulisan ini, penulis membahas tentang pemanfaatan personal
komputer dan ponsel sebagai media alternatif dalam monitoring suatu jaringan GSM. Adapun parameter yang dapat diamati antara lain: frekuensi kerja, besarnya daya pancar dan terima, time slot, perkiraan jarak ponsel
dengan BTS, perkiraan nilai BER, jenis kanal trafik yang sedang bekerja, kode wilayah kode operator, kode area, kode sel dan kode BSC di mana ponsel tersebut sedang aktif dan parameter sel tetangga kode sel, kode
area, kode BSC, dan frekuensi kerja. Kata-kata kunci: Ponsel, GSM, BTS, BSC dan frekuensi
1. Pendahuluan
Pada awalnya GSM merupakan suatu badan khusus Group Special Mobile yang dibentuk
untuk menemukan standar perangkat yang kompatibel untuk sistem seluler digital di wilayah
Eropa. Namun sekarang ini GSM Global System for Mobile Communication dikenal sebagai salah
satu sistem telepon bergerak yang berbasis digital. GSM terdiri dari banyak sel radio, mencakup
keseluruhan daerah pelayanan. Pada tiap sel ditempatkan satu BTS Base Transceiver Station.
BTS dikelompokan dalam satu grup, tiap-tiap grup dikendalikan oleh BSC Base Station Controler.
Fungsi kerja dari BSC ini dikontrol oleh MSC Mobile Service Switching Center. MSC
bertanggung jawab mengenai routing semua panggilan incoming call dan outgoing call dan
charging.
Para pelanggan dalam menggunakan sistem GSM sebagai sarana untuk melakukan komunikasi
jarak jauh cukup menggunakan sebuah terminal berukuran kecil berupa handphone HP atau
ponsel GSM yang disertai dengan SIM Card sebagai tanda pengenal. Keduanya dikenal dengan
sebutan Mobile Station MS.
2. Arsitektur Jaringan GSM
Sistem seluler GSM secara garis besar terbagi atas empat bagian yaitu: Mobile Station MS, Base
Station Subsystem BSS, Network and Switching Subsystem NSS
2.1. Mobile Station MS
Mobile Station merupakan sarana akses ke jaringan GSM yang menyediakan interfacing
terhadap pelanggan seperti microphone, loudspeaker, display, dan keyboard. MS ini terdiri
dari terminal dan SIM Card.
Terminal pada MS ini disebut pesawat handphone HP. SIM Card merupakan kunci
pelanggan untuk dapat mengakses jaringan GSM, sehingga tanpa SIM Card, MS tidak dapat
dioperasikan kecuali untuk emergency call international emergency number = 112. SIM
Card dapat digunakan pada terminal yang berbeda. Jadi dapat mengganti terminal tanpa mengubah SIM
Card. 2.2. Base Station Subsystem BSS
Base Station Subsystem BSS merupakan infrastruktur aspek radio seluler GSM. BSS secara
langsung berhubungan dengan MS melalui air interface. Berdasarkan fungsinya BSS terdiri dari
Base Transceiver Station BTS dan Base Station Controller BSC. Komunikasi antara BTS dengan
BSC menggunakan protokol A-Bis. 2.3. Base Transceiver Station BTS
Tiap sel memiliki BTS yang akan menjamin komunikasi radio antar-mobile station dalam sel
dan mobile station dengan jaringan tetap PSTN. Fungsi utama dari BTS adalah untuk menjaga dan
memonitor koneksi ke mobile station dalam satu
Pemanfaatan Ponsel sebagai Perangkat Monitoring … Julham
340
cell. Dan BTS ini dapat menggunakan antena omnidirectional dan three directional.
BTS merupakan perangkat radio berhubungan langsung dengan MS melalui air interface melayani
suatu area cakupan GSM. Tiap BTS bertanggung jawab dalam penyediaan
kanal radio bagi pelanggan, di mana kanal yang disediakan tiap BTS berbeda dengan kanal yang
diberikan oleh BTS lain dengan tujuan agar tidak terjadi interferensi.
2.4. Base Station Controller BSC
BSC mengatur perpindahan pemakaian kanal MS dari satu BTS ke BTS lain, ataupun pada BTS
itu sendiri handover intra cell. Perpindahan tersebut dilaksanakan atas laporan MS tentang kuat
dan mutu sinyal yang diterima MS.
Fungsi utama dari BSC adalah untuk pengaturan mobilitas. Pelanggan yang bergerak akan selalu
bergerak berpindah – pindah, keluar dari satu cell dan masuk ke cell lain. Dalam proses ini diperlukan
waktu peralihan namun pembicaraan tidak boleh terasa adanya perubahan atau terasa terputus.
2.5. Network and Switching Subsystem