Berita Resmi Statistik No. 010113Th XX, 3 Januari 2017
5 Gambar 2
Perkembangan Inflasi Umum Kota Padang dan Kota Bukittinggi2014-2016
2012=100
URAIAN INFLASI KOTA PADANG MENURUT KELOMPOK PENGELUARAN
1. Bahan Makanan
Kelompok bahan makanan pada bulan Desember 2016 di Kota Padang mengalami deflasi sebesar -1,47 persen atau mengalami penurunan indeks dari 154,39 pada bulan November 2016
menjadi 152,12 pada bulan Desember 2016. Dari 11 sebelas subkelompok yang ada dalam kelompok ini, 5 lima subkelompok mengalami deflasi dan 6 enam subkelompok mengalami
inflasi. Deflasi tertinggi terjadi pada subkelompok bumbu-bumbuan sebesar 6,54 persen, subkelompok lemak dan minyak sebesar 1,22 persen dan terendah terjadi pada subkelompok buah-
buahan sebesar 0,74 persen. Sementara inflasi tertinggi terjadi pada subkelompok ikan diawetkan sebesar 1,60 persen, diikuti oleh subkelompok telur, susu, dan hasil-hasilnya sebesar 1,44 persen, dan
inflasi terendah pada subkelompok bahan makanan lainnya sebesar 0,02 persen. Kelompok bahan makanan ini memberikan sumbangan deflasi sebesar 0,42 persen, dengan
komoditas yang dominan memberikan sumbangan inflasi antara lain; cabai merah 0,42 persen, bawang merah 0,04 persen, jengkol 0,03 persen, petai dan minyak goreng sebesar 0,02 persen, tomat
sayur 0,01 persen, jeruk dan beberapa komoditi lainnya di bawah 0,01 persen. Sedangkan komoditas yang dominan memberikan sumbangan inflasi adalah beras 0,04 persen, telur ayam ras 0,02 persen,
cabe rawit, bunsi dan ikan teri kering sebesar 0,01 persen, daging ayam ras dan beberapa komoditi lainnya dibawah 0,01 persen.
2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau
Kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau di Kota Padang pada bulan Desember 2016 mengalami inflasi sebesar 0,41 persen, atau mengalami kenaikan indeks dari 129,76 bulan
November 2016 menjadi 130,29 pada bulan Desember 2016. Dari 3 tiga subkelompok yang ada pada kelompok ini, seluruh subkelompok mengalami inflasi antara lain; subkelompok makanan jadi
Jan Feb
Mar Apr Mei
Jun Jul
Ags Sept Okt Nop Des 2014 1,89 -0,6 -0,3 -0,0 0,05 0,31 0,81 1,83 0,33 1,18 3,44 2,66
2015 -1,9 -2,0 0,01 0,56 0,65 0,83 1,21 0,38 -0,4 -0,4 0,47 1,79 2016 0,02 0,89 0,55 -0,9 -0,4
0,1 1,52 0,84 0,58 0,56 1,13 0,07
-3,00 -2,00
-1,00 0,00
1,00 2,00
3,00 4,00
Padang
2014 2015
2016 Jan
Feb Mar Apr Mei Jun
Jul Ags Sept Okt Nop Des
2014 1,95 -0,2 -0,2 -0,2 0,47 0,09 0,87 0,91 0,95 0,49 2,03 1,84 2015 -0,3 -2,3 -0,1 0,77 0,82 0,45 1,66 0,55 -0,7 -0,4 0,83 1,80
2016 0,30 -0,2 1,18 -1,6 -0,3 0,73 1,46 0,40 1,11 0,37 1,07 -0,6
-3,00 -2,50
-2,00 -1,50
-1,00 -0,50
0,00 0,50
1,00 1,50
2,00 2,50
Bukittinggi
2014 2015
2016
6
Berita Resmi Statistik No.
010113Th XX
, 3 Januari 2017
mengalami inflasi sebesar 0,07 persen, subkelompok minuman yang tidak beralkohol sebesar 0,45 persen dan subkelompok tembakau dan minuman beralkohol sebesar 1,02 persen,.
Kelompok ini memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,07 persen dengan komoditas yang dominan memberikan sumbangan antara lain; rokok kretek sebesar 0,03persen, rokok kretek filter 0,02
persen, kopi bubuk sebesar 0,01 persen, rokok putih dan beberapa komoditi lainnya dengan andil di bawah 0,01 persen. Sementara komoditas yang memberikan sumbangan deflasi adalah air kemasan
dan biskuit dengan angka dibawah sebesar 0,01 persen.
3. Perumahan, Air, Listrik, Gas Bahan Bakar