Formasi garis depresi tubuh bendung kondisi dengan menggunakan Jaringan Trayektori aliran filtrasi seepage flow-net

Perencanaan Dam dan Spillway Yang Dilengkapi PLTMH di Kampus Tembalang HILALUDIN L2A 001 078 194 JOKO SANTOSO L2A 001 086 y0 = 2.136 L1 = 54.702 L2 = 58.527 7.000 + 185.234 dpl + 165 dpl 16.411 d = 76.743 a + d a = 2 4.78 7 a0 = 1.068 MAB + 183.234 dpl  = 24,787 – 13,011 = 11,776 m Dari hasil perhitungan didapat garis depresi aliran yang keluar melalui lereng hilir dam sehingga tidak aman terhadap bangunan untuk itu perlu digunakan drainase kaki maupun drainase alas. Gambar 5-5 Garis Depresi Pada Bendungan Homogen Sesuai Dengan Garis Parabola

2. Formasi garis depresi tubuh bendung kondisi dengan menggunakan

drainase kaki diketahui : h = 18,234 m kondisi FSL l 1 = 54,702 m l 2 = 53,527 m  = 135º d = 2 1 . 333 , l l  = 0,333 x 54,702 + 53,527 = 71,742 m maka : d d h Y    2 2 =       742 , 71 742 , 71 234 , 18 2 2   = 2,280 m Parabola bentuk dasar dapat diperoleh dengan persamaan : 2 . 2 y x y y   = 2 280 , 2 280 , 2 . 2  x Perencanaan Dam dan Spillway Yang Dilengkapi PLTMH di Kampus Tembalang HILALUDIN L2A 001 078 195 JOKO SANTOSO L2A 001 086 + 183.234 dpl MAB d = 71.742 16.411 + 165 dpl + 185.234 dpl 7.000 L2 = 53.527 L1 = 54.702 da = 0.200 a = 1.135 Dan diperoleh koordinat parabola sebagai berikut : x -1,14 5 10 15 20 25 30 y 2,280 5,291 7,127 8,579 9,818 10,918 11,916 x 35 40 45 50 55 60 65 70 y 12,837 13,697 14,505 15,271 16,000 16,697 17,367 18,011 Untuk  = 135 , berdasarkan grafik pada Gambar 2.13 didapat nilai C = a a d a d  = 0,15 maka dapat ditentukan nilai :  cos 1    y d a a = 707 , 1 280 , 2  = 1,335 m 0,15 = 335 , 1 a  da = 0,15 . 1,335 = 0,200 a = 1,335 – 0,200 = 1,135 Gambar 5-6 Garis Depresi Pada Bendungan Homogen Dengan Drainase Kaki

3. Jaringan Trayektori aliran filtrasi seepage flow-net

Kapasitas aliran filtrasi asumsi Kh = Kv Dengan menggunakan rumus jaringan trayektori aliran sebagai berikut: L H k N N Q e f f     Sosrodarsono Takeda, 1978 di mana : Q f = kapasitas aliran filtrasi kapasitas rembesan m 3 dt Perencanaan Dam dan Spillway Yang Dilengkapi PLTMH di Kampus Tembalang HILALUDIN L2A 001 078 196 JOKO SANTOSO L2A 001 086 N f = angka pembagi dari garis trayektori aliran filtrasi N e = angka pembagi dari garis equipotensial k = koefisien filtrasi H = tinggi tekanan air total m L = panjang profil melintang tubuh dam m Dari data yang ada di dapat : N f = 4 asumsi N e = 8 asumsi k = 5x10 -6 cmdet = 5x10 -8 mdt asumsi H = 18,234 m L = 113,2285 m Maka debit aliran filtrasi adalah sebagai berikut : Q = 2285 , 113 234 , 18 10 5 8 4 8          = 5,161 x 10 -5 m³dt = 5,161 x 10 -5 .60.60.24 = 4,459 m³hari Syarat, Q 2 Q inflow 0,02 x 95,414 =1,908 m³dtrata-rata waduk 11 3.2 29 1 2 3 4 5 6 7 8 4 3 2 1 MA B Gambar 5-7 Jaringan Trayektori

4. Tinjauan terhadap gejala sufosi piping dan sembulan boiling