Abdul Hakim, 2016 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DAN GROSS MOTOR SKILLS TERHADAP INTENSITAS AKTIVITAS
FISIK Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
BAB III METODE DAN DESAIN PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Dalam suatu penelitian perlu menetapkan suatu metode yang sesuai dan dapat membantu mengungkapkan suatu permasalahan yang dikaji. Keberhasilan
dalam penelitian ilmiah tidak akan lepas dari metode yang digunakan dalam penelitian tersebut. Masalah yang akan diteliti serta tujuan yang ingin dicapai
dalam suatu penelitian akan menentukan penggunaan metode penelitian eksperimen. Arikunto 1993, hlm. 3 menjelaskan
bahwa: Metode eksperimen adalah suatu cara untuk mencari hubungan sebab
akibat hubungan kasual antara dua faktor yang sengaja ditimbulkan oleh peneliti dengan mengurangi atau menyisihkan faktor-faktor yang bisa menggangu.
Eksperimen selalu dilakukan dengan maksud untuk melihat akibat dari suatu perlakuan.
Menurut Surakhmad 1980, hlm. 149 menyatakan ”Eksperimen adalah
mengadakan kegiatan percobaan untuk melihat suatu hasil. Hasil itu yang akan menegaskan bagaimanakah kedudukan perhubungan kasual antara variable-
variabel yang diselidiki.” Tujuan bereksperimen bukanlah pada pengumpulan deskripsi data melainkan pada penemuan faktor penyebab dan faktor akibat.
Mengenai penelitian eksperimen ini Sugiono 2009:73 membaginya ke dalam 3 jenis yaitu “
Pre Experimental Design, Quasi Experimental Design dan True Experimental Design
”. Adapun jenis penelitian eksperimen yang digunakan penulis dalam
penelitian ini adalah
True Experiment.
Maksum 2012, hlm. 65 “Peneitian eksperimen adalah penelitian yang dilakukan secara ketat untuk mengetahui
hubungan sebab akibat di antara variabel. ” Salah satu ciri utama dari penelitian
eksperimen adalah adanya perlakuan
treatment
yang dikenakan kepada subjek atau objek penelitian. Dalam penelitian eksperimen, seorang peneliti sejauh
mungkin harus dapat memastikan bahwa variasi atau perubahan yang terjadi pada
Abdul Hakim, 2016 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DAN GROSS MOTOR SKILLS TERHADAP INTENSITAS AKTIVITAS
FISIK Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
variabel bebas. Hal inilah yang kemudia disebut validitas internal. Dalam kaitan ini, mekanisme kontrol menjadi sesuatu yang sangat penting.
Desain penelitian yang digunakan adalah
Factorial Design
2x2
posttest only control group
, untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 3.1 di bawah ini;
Tabel 3.1 Desain Penelitian
Gross Motor Skill
Model Pembelajaan Tinggi B
1
Rendah B
2
Pembelajaran Taktis
Teaching Games for Understanding
TGfU A
1
A
1
B
1
A
2
B
1
Pembelajaran Langsung
Direct Instruction
DI A
2
A
1
B
2
A
2
B
2
Keterangan: A
= Model Pembelajaran A
1
= Model Pembelajaran Taktis
Teaching Games for Understanding
TGfU A
2
= Model Pembelajaran Langsung
Direct Instruction
DI B
=
Gross Motor Skill
GMS B
1
=
Gross Motor Skill
Tinggi B
2
=
Gross Motor Skill
Rendah A
1
B
1
= Perlakuan atau
treatment
berupa model pembelajaran Taktis
Teaching Games for Understanding
TGfU kelompok
Gross Motor Skill
tinggi A
2
B
1
= Perlakuan atau
treatment
berupa model pembelajaran langsun
Direct Instruction
kelompok
Gross Motor Skill
tinggi A
1
B
2
= Perlakuan atau
treatment
berupa model pembelajaran Taktis
Teaching Games for Understanding
TGfU kelompok
Gross Motor Skill
rendah A
2
B
2
= Perlakuan atau
treatment
berupa model pembelajaran langsung
Direct Instruction
kelompok
Gross Motor Skill
rendah
Abdul Hakim, 2016 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DAN GROSS MOTOR SKILLS TERHADAP INTENSITAS AKTIVITAS
FISIK Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Adapun langkah-langkah penelitiannya dapat dideskripsikan pada gambar 3.1 di bawah ini;
Gambar 3.1 Langkah-langkah Penelitian
Treatment Kelompok TGfU A1
A
1
B
1.
kelompok
Gross Motor Skill
tinggi A
1
B
2.
kelompok
Gross Motor Skill
tinggi
Treatment Kelompok DI A2
A
2
B
1.
kelompok
Gross Motor Skill
tinggi A
2
B
2.
kelompok
Gross Motor Skill
tinggi
POPULASI
Tes Gross Motor Skill Dinilai Oleh Ahli
SAMPEL
Tes Akhir
Pengolahan dan Analisis data
Hasil
Kesimpulan
Abdul Hakim, 2016 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DAN GROSS MOTOR SKILLS TERHADAP INTENSITAS AKTIVITAS
FISIK Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Perlakuan atau eksperimen dalam penelitian ini dilakukan sebanyak 16 kali pertemuan. Pembelajaran dilaksanakan empat kali dalam seminggu yaitu
Senin, Selasa, Rabu, dan Kamis dengan durasi waktu 45 menit pembelajaran 15 menit pemasangan
Polar FT 7
. Kelompok model pembelajaran TGfU melaksanakan pembelajaran pada pukul 08.00
– 09.00 WIB, Sedangkan kelompok model pembelajaran
direct instructional
pukul 09.00 – 10.00 WIB. Hal ini
berdasarkan pendapat Tarigan 2009, hlm. 17 menyatakan bahwa; “Agar pendidikan jasmani dan olahraga memberikan dampak yang
positif pada anak sekolah maka dapat diterapkan rumusan FITT yang berarti: F = Frekuensi latihanaktivitas 3-5 kaliminggu; I = Intensitas ringan
dan sedang dalam zona denyut nadi latihan
Target Heart Rate
: 50 - 70 x 220 - Usia; T = Time, waktu lamanya melakukan aktivitas fisik
yaitu 30 – 60 menit; T = Type, yaitu tipe jenis olahraga yang dilakukan
bersifat aerobik.” Terkait pemberian treatmen di atas, hal tersebut telah disepakati oleh
pihak sekolah dan peneliti. Waktu Pelaksanaan mulai tanggal 04 Agustus – 17
September 2015, dapat dilihat pada lampiran 1. Bertempat di SD Laboratorium Percontohan UPI Jl.Setiabudhi no.229.
B. Lokasi dan Subjek Penelitian