60 Agama Hindu Kelas 4 SD
Kelas IV SD Kelas IV SD
Kelas IV SD
60
Kelas IV SD
D. Cerita-Cerita yang terkait dengan Hari Suci Agama Hindu
1. Cerita Terkait dengan Hari Sivaratri
KISAH lUBDAKA
Di sebuah desa tinggallah seorang pemburu bernama Lubdaka, Lubdaka adalah seorang kepala keluarga yang menghidupi keluarganya
dengan berburu binatang di hutan. Setiap Lubdaka berburu selalu mendapatkan hasil buruan yang banyak. Hasil buruannya sebagian
ditukar dengan barang-barang kebutuhan keluarga, seperti baju, beras, lauk, serta yang lain, sebagian lagi dimakan. Lubdaka sangat rajin
dalam bekerja. Pagi-pagi Lubdaka seperti biasa mempersiapkan diri untuk pergi ke hutan, sebelum ke hutan Lubdaka berpamitan kepada
keluarganya, kemudian Lubdaka melangkahkan kakinya menuju hutan.
Sesampainya di dalam hutan Lubdaka mengendap-endap untuk mencari buruannya, setelah melewati tengah hari Lubdaka belum
mendapat buruan, rasa penasaran mulai mengelayuti Lubdaka, dengan kewaspadaan tinggi Lubdaka berjalan memasuki hutan
lebih dalam lagi. Tanpa terasa waktu sudah sore, Lubdaka belum mendapat binatang buruan. Lubdaka mulai bingung karena senja
telah menyelimuti hutan tersebut. Kemudian Lubdaka mulai mencari tempat aman untuk berteduh dan terhindar dari binatang buas yang
masih banyak berkeliaran di dalam hutan.
Sumber: Dok. Kemdikbud
Gambar 5.8 Ilustrasi Lubdaka
Agama Hindu Kelas 4 SD 61
Buku Panduan Guru Agama Hindu Buku Panduan Guru Agama Hindu
Buku Panduan Guru Agama Hindu
61
Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti
Lubdaka berkeliling di tengah hutan mencari tempat aman, hingga malam tiba Lubdaka belum menemukan tempat aman. Akhirnya,
karena lelah Lubdaka duduk di bawah pohon besar sambil berpikir kemana lagi mencari tempat aman. Setelah berpikir dan merenung
kemudian Lubdaka memutuskan untuk naik ke atas pohon yang rindang dan tinggi. Dengan sisa tenaga yang masih ada, ia memanjat
batang pohon itu, melihat sekeliling sekejap. Ia pun melihat sebuah dahan yang rasanya cukup kuat menahan berat badannya. Setelah
berada di atas pohon. Lubdaka mulai berpikir bagaimana caranya untuk tetap waspada agar tidak terjatuh ke bawah. Lubdaka kemudian
mulai memetik daun-daun pohon yang dinaiki satu demi satu, sambil memetik daun Lubdaka berdoa ke hadapan Sang Hyang Widhi,
memohon agar selalu diberi keselamatan.
Sepanjang malam Lubdaka berdoa dan merenung, hingga matahari pagi bersinar. Dengan hati yang gembira Lubdaka turun
dari pohon, kemudian mengucapkan doa sebagai ungkapan terima kasih, Lubdaka pulang ke rumah. Setelah sampai di rumah Lubdaka
berkata pada keluarganya untuk meninggalkan pekerjaan sebagai pemburu menjadi seorang petani.
Lubdaka mulai bercocok tanam, hingga ajal datang menjemputnya. Saat Lubdaka meninggal, bala tentara Dewa Yama Hakim yang
bertugas menjaga kahyangan datang menjemputnya. Namun pada saat yang sama pengikut Shiwa pun datang menjemput Atma
Lubdaka. Terjadilah ketegangan antara kedua bala tentara tersebut.
Saat ketegangan memuncak datanglah Dewa Yama dan Dewa Śiva. Kemudian Dewa Yama menunjukkan catatan hidup dari
Lubdaka kepada Dewa Śiva, bahwa Lubdaka telah melakukan banyak
melakukan perburuan binatang, maka Lubdaka harus dijebloskan ke Neraka. Dewa
Śiva menjelaskan bahwa, Lubdaka memang sering melakukan perburuan binatang, namun itu dilakukannya untuk
menghidupi keluarganya. Pada malam
Śivaratri, Lubdaka melakukan tapa brata mona brata, jagra dan upavasapuasa sehingga dia dibebaskan dari ikatan karma
sebelumnya, kemudian Lubdaka menempuh jalan hidup baru sebagai seorang petani. Oleh karena itu, Lubdaka berhak menuju surga.
62 Agama Hindu Kelas 4 SD
Kelas IV SD Kelas IV SD
Kelas IV SD
62
Kelas IV SD
2. Cerita Terkait dengan Hari Galungan