Perkembangan Agama Hindu Pertengahan Abad Ke-7

Agama Hindu Kelas 4 SD 73 Buku Panduan Guru Agama Hindu Buku Panduan Guru Agama Hindu Buku Panduan Guru Agama Hindu 73 Pendidikan Agama Hindu dan Budi Pekerti

3. Perkembangan Agama Hindu Pertengahan Abad Ke-7

Agama Hindu memasuki abad ke 6 masehi mulai berkembang di Jawa Tengah. Di Jawa Tengah muncul kerajaan yang bernama Kalingga, kerajaan Kalingga diperkirakan terletak sekitar Kabupaten Pekalongan dan Kabupaten Jepara sekarang. Raja Kalingga yang sangat popular adalah Ratu Shima, yang terkenal dengan keadilannya, beliau membuat peraturan barang siapa yang mencuri, akan dipotong tangannya. Prasasti peninggalan Kerajaan Kalingga adalah Prasasti Tukmas dan Prasasti Sojomerto. Prasasti Tukmas ditemukan di lereng barat Gunung Merapi, tepatnya di Dusun Dakawu, Desa Lebak, Kecamatan Grabag, Magelang, Jawa Tengah. Prasasti Tukmas menggunakan huruf Pallawa dan berbahasa Sansekerta. Prasasti Tukmas menyebutkan tentang mata air yang bersih dan jernih. Sungai yang mengalir dari Sumber air tersebut disamakan dengan Sungai Gangga di India. Pada prasasti itu ada gambar-gambar, seperti trisula, kendi, kapak, kelasangka, cakra, dan bunga teratai yang merupakan lambang keeratan hubungan manusia dengan Tuhan. Dengan demikian agama Hindu telah berkembang di Jawa Tengah, dengan menitik beratkan pemujaan kehadapan dewa Tri Murti. Prasasti Sojomerto ditemukan di Desa Sojomerto, Kecamatan Reban, Kabupaten Batang, Jawa Tengah. Prasasti Sojomerto menggunakan aksara Kawi dan berbahasa Melayu Kuno. Prasasti ini bersifat Siwais karena isinya memuat Pendapatmu Berikan pendapatmu mengapa Raja Purnawarman diibaratkan seperti Dewa Wisnu? 74 Agama Hindu Kelas 4 SD Kelas IV SD Kelas IV SD Kelas IV SD 74 Kelas IV SD keluarga dari Dapunta Selendra, yaitu ayahnya bernama Santanu, ibunya bernama Bhadrawati, sedangkan istrinya bernama Sampula. Peninggalan kerajaan Mataram kuno adalah Candi Prambanan pada abad ke-9, terletak di Prambanan, Yogyakarta, dibangun antara masa pemerintahan Rakai Pikatan dan Dyah Balitung. Dahulu di kota Malang berdiri kerajaan Kanjuruhan pada abad ke-6 Masehi, bukti tertulis mengenai kerajaan ini adalah Prasasti Dinoyo. Prasasti Dinoyo ditulis tahun Saka 682 atau tahun 760 Masehi. Dalam prasasti Dinoyo disebutkan seorang raja yang bernama Dewa Singha. Raja Dewa Singha mempunyai putra bernama Liswa. Liswa kemudian menggantikan ayahnya menjadi raja, bergelar Gajayana. Raja Gajayana membuat tempat pemujaan memuliakan Resi Agastya serta membangun arca Resi Agastya dari batu hitam yang sangat elok, sebagai pengganti arca Resi Agastya yang dibuat dari kayu oleh nenek Raja Gajayana. Peninggalan lainnya dari kerajaan kanjuruhan adalah Candi Badut dan Candi Wurung.

4. Perkembangan Agama Hindu Abad Ke-10