Studi Produktivitas Perusahaan Pengolahan Pangan (Studi Kasus di PT XYZ)

WAHYU PRABOWO B. F 29.0230. Studi Produktivitas Pemsahaan Pengolmhan
Pangan (Studi Kasus di PT XYZ). Dibawmh bimbingan Suhadi Hardjo dan Agus
Herindajanto.

RINGKASAN

Produktivitas sebagai nisbah antara produk yang dihasilkan dengan masukan yang
diperynakan merupakan bagian penting dalam penilaian kineja perusahaan. Dengan
pencapaian tingkat produktivitas yang tinggi perusahaan akan dapat menghasilkan produk
dalam jumlah yang lebih besar dengan penggunaan sumber daya secara lebih efisien.
Peningkatan produktivitas dapat dilakukan dengan mengembangkan metoda untuk
melakukan pengukuran produktivitas sebagai sarana dasar untuk mengetahui, menilai dan
merencanakan tingkat produhqivitas perusahaan. Studi terhadap tingkat produktivitas
akan memudahkan manajemen dalam melakukan perencanaan, pembagian alokasi dan
peningkatan penggunaan sumber daya dengan cara sederhana dan ringkas.
Studi ini dilakukan dalam tingkat perusaham. Penilaian kineja perusmhaan dilakukan dengan mengikuti daur MEPI (meamrement, e~~alz~afiot~.
plant~ing, dan improvement) yang dikembangkan Sumanth (1984). Pengukuran dilakukan dengan menggunakan
metoda produktivitas total Sumanth dan metoda parsial POSPAC sehingga didapatkan
enam ukuran kineja perusahaan pada produksi @ r o d ~ c f i o ~organisasi
~),
(orgat~ization),

penjualan (sales), produk (product), tenaga k e j a (arbeiter) dan modal (capital) sebagai
pengaruh bersama terhadap produktivitas total. Penilaian kineja dilakukan dengan membandingkan tingkat produktivitas terukur terhadap data sebelumnya. Tahapan perencanaan dan peningkatan dilakukan melalui pendekatan nilai tambmh.
Hasil pengukuran yang dilakukan menunjukkan kecenderungan menaik untuk produktivitas tenaga keja, produk d m produksi. Kenaikan produktivitas ini disebabkan oleh
meningkatnya keluaran yang dihasilkan dibandingkan naiknya tingkat masukan terutama
setelah tejadi penarnbahan shift k e j a menjadi tiga giiiran k e j a per hari. Kecenderungan
menurun didapati pada produlitivitas modal, organisasi dan penjualan. Penurunan produktivitas parsial tersebut juga disebabkan oleh kenaikan produksi sehingga penggunaan
sumberdaya melonjak (melebihi dari kenaikan nilai keluaran) dan adanya stuktur pembiayaan baru seperti investasi dan pungutan-pungutan. Penurunan paling curam pada
grafik terlihat pada tahun 1994, yang merupakan awal penambahan giliran k e j a Secara
total, tingkat produktivitas perusahaan dapat dikatakan stabil walaupun mengalami sedikit
penurunan
Analisa nilai tambah pada enam kriteria juga menunjukkan hasil yang sama dengan
pengukuran parsial. Dari pengukuran dapat diketahui bahwa perusahaan perlu melakwkan
perbaikan pada model :
1. Perencanaan dan pengendalian produksi meliputi : perencanaan dan pengendalian
proses produksi dan pengendalian tingkat persediaan bahan baku maupun produk.

2. Manajemen piutang, karena jumlah modal yang tertanam sebagai piutang cukup besar.
3. Perbaikan struktur penggajian berdasarkan prestasi keja yang ditunjukkan dan penarikan tenaga keja yang lebih baik.
Prakiraan dilakukan untuk mendapatkan estimasi nilai penjualan pada tiga tahun ke
depan melalui prakiraan pada volume penjualan dan tingkat harga yang berlaku. Berdasarkan pada nilai tersebut, analisa nilai tambah juga menunjukkan bahwa : untuk setidaknya dapat mempertahankan kineja tahun 1995 pada tahun 1996 dan 1998 pemsahaan

dapat melaksanakan skenario 2 dengan menambah tenaga k e j a menjadi 1346 orang
(1996) dan 1463 orang dengan menaikkan gaji tenaga keja (sebagai penghargaan pada
kineja yang tinggi) sebesar 10 persen. Pada skenario ini nilai BEP 1996 akan dicapai
pada nilai penjualan sebesar Rp. 43.246.805.061 atau 18005.01 ton produk dengan prakiraan laba Rp. 3.377.582.887 dan nilai REP 1998 akan dicapai pada nilai penjualan Rp.
5 3 764,432851 atau 25443.69 ton dengan prakiraan laba Rp. 3.543.875.804, Sedangkan
untuk tahun 1997, laba terbaik akan diperoleh melalui skenario 1 pada nilai REP pada Rp
49.19 1.023.796 atau 22 193.16 ton produk dengan prakiraan laba menjadi sebcsar Rp.
3.301.304.552.
Penelitian ini dapat digunakan sebagai dasar bagi manajemen untuk menentukan
alokasi penggunaan sumberdaya. Karena pengukuran masih menunjukkan bagian untuk
karyawan terlalu tinggi maka manajemen harus mengalokasikan dana ini dcngan lcbih
baik untuk meningkatkan nilai tambah pemsahaan. Pengbmnaan yang konsisten dalam
pengukuran produktivitas akan mempermudah penentuan acuan kerja.

SKRII'SI
sebstgai sn1:111satu sy:irat untuk rne~nperolellgels,
SAR.IANA TEI.
.........................................................

TINJAUAN PUSTAKA

A. PENGERTIAN PRODUKTIVITAS

>

I

5
...................................

5

B. RUANG LINGKUP DAN PENTINGNYA PRODUKTIVITAS

S

C HUBUNGAN PRODUKTIVITAS, KUALITAS DAN PROF1 TABIL1T.M
...............
.......................................
D. DAUR PRODUKTIVITAS
E. TEKNIK PENGUKURAN PRODUKTIVITAS


.....

I;. PENILAIAN DAN I'ERENCANAAN PRODIIKTI\'IT.-\S

.....

. . .