Prosedur Penelitian METODE PENELITIAN

Rona Puspita. AS, 2016 PENDEKATAN SAVI SOMATIS, AUDITORI, VISUAL DAN INTELEKTUAL DALAM MENINGKATKAN PENGUASAAN TATA BAHASA JEPANG PADA SISWA SMA ISLAM AL-MUSYAWARAH KELAS XI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tabel 3.4 Klasifikasi Interpretasi Perhitungan Persentase Interval Persentase Keterangan Tidak seorang pun 1 - 5 Hampir tidak ada 6 - 25 Sebagian kecil 26 - 49 Hampir setengahnya 50 Setengahnya 51 - 75 Lebih dari setengahnya 76 - 95 Sebagian besar 96 - 99 Hampir semuanya 100 Semuanya

C. Prosedur Penelitian

Dalam melakukan penelitian, seorang peneliti diharuskan merancang prosedur penelitian sebagai panduan sang peneliti dalam melakukan kegiatan penelitian, sehingga kegiatan penelitian akan menjadi lebih terarah dan efektif. Rancangan penelitian dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Tahap Pendahuluan Pada tahap ini peneliti melakukan kegiatan dokumentasi teoritis berupa telaah kepustakaan terhadap pendekatan SAVI Somatis, Auditori, Visual, dan Intelektual, serta hal-hal yang berhubungan dengan kemampuan pemahaman tata bahasa Siswa SMA. Kegiatan pendahuluan ini menghasilkan proposal penelitian. Selanjutnya adalah menyusun dan mengembangkan instrumen penelitian serta rancangan pengajaran untuk kelompok eksperimen dan kontrol. Instrumen penelitian berupa posttest dan angket. Rona Puspita. AS, 2016 PENDEKATAN SAVI SOMATIS, AUDITORI, VISUAL DAN INTELEKTUAL DALAM MENINGKATKAN PENGUASAAN TATA BAHASA JEPANG PADA SISWA SMA ISLAM AL-MUSYAWARAH KELAS XI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 2. Tahap Pelaksanaan Pada tahap ini peneliti akan memilih sample sebanyak dua kelas. Satu kelas sebagai kelas eksperimen dan satu kelas lagi sebagai kelas kontrol, pemilihan kelas berdasarkan beberapa pertimbangan yang bisa dipertanggung jawabkan secara ilmiah. Tempat penelitian yang dipilih adalah SMA Islam Al-Hidayah yang berlokasi di daerah Lembang. Sebelum pengajaran dimulai, peneliti meminta daftar nilai ujian siswa untuk melihat kemampuan awal para siswa di dua kelas tersebut. Selanjutnya adalah melaksanakan kegiatan belajar bahasa Jepang. Hal-hal yang disamakan adalah jumlah jam belajar, materi pelajaran, dan peneliti sendirilah yang mengajar di kelas eksperimen dan kontrol, yang berbeda hanyalah kelas eksperimen menggunakan pendekatan SAVI sedangkan kelas kontrol tetap menggunakan metode konvensional, atau yang biasa. Pada akhir kegiatan penelitian, setelah semua materi diberikan, kedua kelas diberikan posttest untuk mengetahui apakah terdapat perubahan yang signifikan terhadap pemahaman tata bahasa Jepang, apakah terdapat perbedaan antara kelas eksperimen dengan kelas kontrol. Kemudian kelas eksperimen akan diberikan angket untuk mengetahui tanggapan mereka terhadap pendekatan pembelajaran SAVI. 3. Tahap Analisis Di tahap ini peneliti akan menganalisis data yang terkumpul lewat posttest dan angket, kemudian akan dilakukan penafsiran terhadap hasil posttest dan angket. Terakhir menyimpulkan hasil penelitian. Rona Puspita. AS, 2016 PENDEKATAN SAVI SOMATIS, AUDITORI, VISUAL DAN INTELEKTUAL DALAM MENINGKATKAN PENGUASAAN TATA BAHASA JEPANG PADA SISWA SMA ISLAM AL-MUSYAWARAH KELAS XI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Bagan 3.1 Prosedur Penelitian Studi Kepustakaan Penyusunan Instrumen Penelitian Hasil UTS sebagai dasar pertimbangan Pembelajaran Biasa Pembelajaran dengan pendekatan SAVI Somatis, Auditori, Visual, dan Intelektual Posttest Pengumpulan Data Analisis Data Kesimpulan Posttest Angket Rona Puspita. AS, 2016 PENDEKATAN SAVI SOMATIS, AUDITORI, VISUAL DAN INTELEKTUAL DALAM MENINGKATKAN PENGUASAAN TATA BAHASA JEPANG PADA SISWA SMA ISLAM AL-MUSYAWARAH KELAS XI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

D. Uji Kelayakan Instrumen Penelitian