KETENTUAN UMUM PERDA NOMOR 1 TAHUN 2015

Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Di Lingkungan Pemerintah Kota Payakumbuh Lembaran Daerah Kota Payakumbuh Tahun 2013 Nomor 11 ; Dengan Persetujuan Bersama DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KOTA PAYAKUMBUH DAN WALIKOTA PAYAKUMBUH MEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG PENYELENGGARAAN LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN DI KOTA PAYAKUMBUH.

BAB I KETENTUAN UMUM

Pasal 1 Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan: 1. Daerah adalah Kota Payakumbuh; 2. Pemerintah Daerah adalah Walikota dan Perangkat Daerah sebagai unsur Penyelenggara Pemerintahan Daerah; 3. Walikota adalah Walikota Payakumbuh; 4. Dewan Perwakilan Rakyat Daerah yang selanjutnya disebut DPRD adalah Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Payakumbuh; 5. Dinas adalah Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kota Payakumbuh; 6. Kepala Dinas adalah Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Kota Payakumbuh; 7. Penyidik Pegawai Negeri Sipil adalah Pejabat Pegawai Negeri Sipil tertentu yang diberi wewengan khusus oleh Undang-Undang untuk melakukan penyidikan; 8. Penguji adalah Pegawai Negeri Sipil yang telah mengikuti dan dinyatakan lulus pendidikan dan latihan serta memiliki kualifikasi teknis tertentu dalam bidang pengujian kendaraan bermotor yang dinyatakan dengan sertifikat yang diterbitkan oleh Direktur Jenderal Perhubungan Darat; 9. Forum Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, selanjutnya disingkat forum, adalah wahana koordinasi antar instansi penyelenggara Lalu Lintas dan Angkutan Jalan; 10. Manajemen dan Rekayasa Lalu Lintas adalah serangkaian usaha dan kegiatan yang meliputi perencanaan, pengadaan, pemasangan, pengaturan, dan pemeliharaan fasilitas perlengkapan jalan dalam rangka mewujudkan, mendukung dan memelihara keamanan, keselamatan, ketertiban, dan kelancaran lalu lintas; 11. Analisis dampak lalu lintas adalah serangkaian kegiatan kajian mengenai dampak lalu lintas dari pembangunan pusat kegiatan, permukiman, dan infrastruktur yang hasilnya dituangkan dalam bentuk dokumen hasil analisis dampak lalu lintas; 12. Lalu Lintas adalah gerak kendaraan dan orang di ruang lalu lintas jalan. 13. Angkutan adalah perpindahan orang danatau barang dari suatu tempat ke tempat lain dengan menggunakan kendaraan di ruang lalu lintas jalan; 14. Lalu Lintas dan Angkutan Jalan adalah satu kesatuan sistem yang terdiri dari Lalu Lintas, Angkutan Jalan, Jaringan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, Prasarana Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, Kendaraan, Pengemudi, Pengguna Jalan, serta pengelolaannya; 15. Jaringan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan adalah serangkaian simpul danatau ruang kegiatan yang dihubungkan oleh ruang lalu lintas sehingga membentuk satu kesatuan sistem jaringan untuk keperluan penyelenggaraan lalu lintas dan angkutan jalan; 16. Jalan adalah seluruh bagian jalan, termasuk bangunan pelengkap dan perlengkapannya yang diperuntukan bagi lalu lintas umum, yang berada pada permukaan tanah, di atas permukaan tanah, di bawah permukaan tanah danatau air, serta di atas permukaan air kecuali jalan rel dan jalan kabel; 17. Ruang lalu lintas jalan adalah prasarana yang diperuntukkan bagi gerak pindah kendaraan, orang, danatau barang yang berupa jalan dan fasilitas pendukung; 18. Daerah Manfaat Jalan adalah ruang sepanjang jalan yang dibatasi oleh lebar, tinggi, dan kedalaman ruang bebeas tertentu yang ditetapkan oleh Pembina Jalan; 19. Daerah Milik Jalan adalah ruang sepanjang jalan yang dibatasi oleh lebar dan tinggi tertentu yang dikuasai oleh Pembina Jalan dengan suatu hak tertentu sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku; 20. Daerah Pengawasan Jalan adalah ruang sepanjang jalan di luar Daerah Milik Jalan yang dibatasi oleh lebar dan tinggi tertentu, yang ditetapkan oleh Pembina Jalan, dan diperuntukan bagi pandangan bebas pengemudi dan pengamanan konstruksi jalan; 21. Pembina Jalan adalah Instansi atau Pejabat atau Badan Hukum atau Perorangan yang ditunjuk untuk melaksanakan sebagian atau seluruh wewenang pembinaan jalan; 22. Bengkel Umum Kendaraan Bermotor adalah bengkel umum yang berfungsi membetulkan, memperbaiki, dan merawat kendaraan bermotor agar tetap memenuhi persyaratan teknis dan laik jalan; 23. Bengkel Terdaftar adalah bengkel umum dan bengkel khusus yang melakukan perawatan danatau perbaikan kendaraan bermotor untuk memenuhi persyaratan teknis dan laik jalan; 24. Bengkel Tertunjuk adalah bengkel umum dan bengkel khusus yang melakukan perawatan danatau perbaikan kendaraan bermotor untuk memenuhi persyaratan teknis dan laik jalan; 25. Bengkel Pelaksana adalah bengkel umum yang mendapat izin penetapan sebagai bengkel pelaksana pemeriksaan emisi gas buang kendaraan bermotor; 26. Kendaraan adalah suatu sarana angkut di jalan yang terdiri atas kendaraan bermotor dan kendaraan tidak bermotor; 27. Kendaraan Bermotor dalah kendaraan yang digerakan oleh peralatan mekanik berupa mesin selain kendaraan yang berjalan di atas rel; 28. Kendaraan Tidak Bermotor adalah kendaraan yang digerakkan oleh tenaga manusia danatau hewan; 29. Kendaraan Bermotor Umum adalah setiap kendaraan yang digunakan untuk angkutan barang danatau orang dengan dipungut bayaran; 30. Mobil Penumpang adalah setiap kendaraan bermotor yang dilengkapi sebanyak-banyaknya 8 delapan tempat duduk, tidak termasuk tempat duduk pengemudi, baik dengan maupun tanpa perlengkapan pengangkutan bagasi; 31. Mobil Bus adalah setiap kendaraan bermotor yang dilengkapi lebih dari 8 delapan tempat duduk tidak termasuk tempat duduk pengemudi, baik dengan maupun tanpa perlengkapan bagasi; 32. Trayek adalah lintasan kendaraan bermotor umum untuk pelayanan jasa angkutan orang dengan Mobil Penumpang atau Mobil Bus yang mempunyai asal dan tujuan perjalanan tetap, lintasan tetap dan terjadwal; 33. Mobil Barang adalah kendaraan bermotor selain sepeda motor, mobil penumpang, mobil bus dan kendaraan khusus; 34. Taksi adalah kendaraan umum dengan jenis mobil penumpang yang diberi tanda khusus dan dilengkapi dengan argometer; 35. Perusahaan Angkutan Umum adalah perusahaan yang menyediakan jasa angkutan orang danatau barang dengan kendaraan umum di jalan; 36. Kendaraan Wajib Uji adalah setiap kendaraan yang berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku wajib diujikan untuk menentukan kelaikan jalan; 37. Uji Berkala adalah pengujian kendaraan bermotor yang dilakukan secara berkala; 38. Penilaian Teknis adalah penilaian terhadap komponen kendaraan yang akan dihapuskan danatau dibesituakan, dalam suatu persentase; 39. Buku Uji Berkala dalah tanda bukti lulus uji berkala berbentuk buku berisi data dan legitimasi hasil pengujian setiap kendaraan wajib uji; 40. Kereta Gandengan adalah suatu alat yang dipergunakan untuk mengangkut barang yang seluruh bebannya ditumpu oleh alat itu sendiri dan dirancang untuk ditarik oleh kendaraan bermotor; 41. Kereta Tempelan adalah suatu alat yang dipergunakan untuk mengangkut barang yang dirancang untuk ditarik dan sebagian bebannya ditumpu oleh kendaraan bermotor penariknya; 42. Simpul adalah tempat yang diperuntukkan bagi pergantian antarmoda dan intermoda yang berupa terminal, stasiun kereta api, pelabuhan laut, pelabuhan sungai dan danau, danatau bandar udara; 43. Terminal adalah prasarana transportasi jalan untuk keperluan memuat dan menurunkan orang danatau barang serta mengatur kedatangan dan pemberangkatan kendaraan umum, yang merupakan wujud simpul jaringan transportasi; 44. Badan Hukum adalah badan perkumpulan dan sebagainya yang dalam hukum diakui sebagai subjek hukum yang dapat dilekatkan hak dan kewajibannya; 45. Jumlah berat yang diperbolehkan adalah berat maksimum kendaraan bermotor menurut rancangannya; 46. Jumlah berat kombinasi yang diperbolehkan adalah jumlah berat maksimum kendaraan bermotor berikut muatannya yang diperbolehkan menurut rancangannya; 47. Jumlah berat yang diizinkan adalah berat maksimum kendaraan bermotor berikut muatannya yang diizinkan berdasarkan kelas jalan yang dilalui; 48. Jumlah berat kombinasi yang diizinkan adalah berat maksimun rangkaian kendaraan bermotor berikut muatannya yang diizinkan berdasarkan kelas jalan yang dilalui.

BAB II RUANG LINGKUP