Eggi Muhamad Sugih, 2014 Pengaruh ketersediaan fasilitas pembelajaran terhadap hasil belajar pendidikan jasmani
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
BAB III METODE PENELITIAN
A. Metode dan Desain Penelitian
1. Metode Penelitian
Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Tujuan penelitian adalah
untuk mengungkapkan, menggambarkan, dan menyimpulkan data guna memecahkan suatu masalah melalui cara-cara tertentu yang sesuai dengan
prosedur penelitian. Metode penelitian menurut Sugiyono 2013, hlm. 2 pada dasarnya
merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
Eksperimen. Mengenai metode eksperimen ini Sugiyono 2009, hlm. 72 menjelaskan, “Metode penelitian eksperimen dapat diartikan sebagai metode
penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan
”. Metode ini digunakan atas dasar pertimbangan bahwa sifat penelitian eksperimental yaitu mencobakan sesuatu
untuk mengetahui pengaruh atau akibat dari suatu perlakuan atau treatment. Di samping itu peneliti ingin mengetahui pengaruh variabel bebas terhadap variabel
terikat yang diselidiki atau diamati. Berdasarkan sifatnya dari penelitian eksperimental, maka dalam metode
eksperimen ada faktor yang dicobakan, dalam hal ini faktor yang dicobakan dan merupakan variabel bebas adalah hubungan ketersedian fasilitas dengan hasil
belajar penjas. dalam pembelajaran sepakbola.
2. Desain Penelitian
Eggi Muhamad Sugih, 2014 Pengaruh ketersediaan fasilitas pembelajaran terhadap hasil belajar pendidikan jasmani
Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Penggunaan desain penelitian ini disesuaikan dengan aspek penelitian serta pokok masalah yang ingin diungkapkan. Atas dasar hal tersebut,
penggunaan desain dalam penelitian ini adalah pretest-posttest control group design, yakni suatu desain yang terdapat pretest sebelum diberi perlakuan.
Dengan demikian hasil perlakuan dapat diketahui lebih akurat, karena dapat membandingkan dengan keadaan sebelum diberi perlakuan.Sugiyono 2009, hlm.
112 menjelaskan dalam pola sebagai berikut:
Tabel 3.1
Pretest-posttest control group design Kelompok
Pre Test TreatmentPerlakuan
Post test Eksperimen
fasilitas lengkap O
1
X
1
O
2
Kontrol fasilitas tidak lengkap
O
3
X
2
O
4
Keterangan: X
1
adalah treatmenperlakuan yang diberikan dikelompok eksperimen yaitu fasilitas yang lengkap
X
2
adalah treatmenperlakuan yang diberikan dikelompok kontrol yaitu fasilitas yang tidak lengkap
O
1
adalah pretest yang dilakukan pada kelompok eksperimen dengan menggunakan fasilitas yang lengkap pada permbelajaran sepakbola
O
3
adalah pretest yang dilaksanakan pada kelompok kontrol dengan menggunakan fasilitas yang tidak lengkap pada pembelajaran
sepakbola O
2
adalah posttest yang dilakukan pada kelompok eksperimen dengan menggunakan fasilitas yang lengkap pada pembelajaran sepakbola
O
4
adalah posttest yang
dilakukan pada
kelompok kontrol
dengan menggunakan fasilitas yang tidak lengkap pada pembelajaran
sepakbola
Berdasarkan kurikulum 2013 jumlah peretemuan untuk bola besar yaitu 15 jam pelajaran, satu pertemuan terdiri dari 3 jam pelajaran jadi 15 jam pelajaran
sama dengan 5x pertemuan. Bola besar terdiri dari beberapa materi pembelajaran diantarannya sepak bola, bola basket dan bola voli. Pembagian jumlah waktu dan
materi pembelajaran untuk setiap semester dapat ditentukan oleh guru penjas
disekolah disesuaikan dengan fasilitas yang ada disekolah. Disekolah tempat peneliti melakukan penelitian, materi ajar sepak bola jarang dilakukan dalam
pembelajaran penjas. Maka dari itu peneliti mengajukan penelitian untuk materi sepak bola sebanyak 3 kali pertemuan sedangkan 2 kali pertemuan dapat
dilakukan untuk materi ajar bola besar lainnya. Berdasarkan desain penelitian yang digunakan maka, dapat dibuat
langkah-langkah penelitian sebagai berikut:
Bagan 3.2 Langkah-Langkah Penelitian
POPULASI
SAMPEL KELOMPOK EKSPERIMEN SAMPEL KELOMPOK KONTROL
PRETEST TES AWAL PRETEST TES AWAL
KELOMPOK EKSPERIMEN YANG PEMBELAJARANNYA DENGAN
FASILITAS LENGKAP
ANALISIS DATA
KESIMPULAN
KELOMPOK KONTROL YANG PEMBELAJARANNYA DENGAN
FASILITAS TIDAK LENGKAP
POSTTEST TES AKHIR POSTTEST TES AKHIR
B. Populasi dan Sampel