Fungsi, manfaat, dan tujuan budaya organisasi

Perusahaan berorientasi bagi para pengambil resiko dan investor. Perusahaan juga berorientasi pada hasil yang dicapai oleh karyawan, perusahaan juga lebih menyukai karyawan agresif. Perusahaan cenderung mencari orang-orang berbakat dari segala usia dan pengalaman, perusahaan juga menawarkan insentif finansial yang sangat besar dan kebebasan besar bagi mereka yang sangat berprestasi. d Benteng Perusahaan cenderung mempertahan budaya yang sudah baik. Menurut Sonnenfield, banyak perusahaan yang tidak dapat dengan rapi dikategorikan dalam salah satu dari empat kategori karena mereka memiliki suatu paduan budaya atau karena perusahaan berada dalam masa peralihan.

2.4. Fungsi, manfaat, dan tujuan budaya organisasi

1. Fungsi budaya organisasi Fungsi budaya pada umumnya sukar dibedakan dengan fungsi budaya kelompok atau budaya orgaisasi, karena budaya merupakan gejala sosial. Menurut Ndraha 1997 ada beberapa fungsi budaya, yaitu: 12 a Sebagai identitas dan citra suatu masyarakat Budaya menciptakan perbedaan yang jelas antara satu organisasi dengan organisasi lain. Adanya citra suatu organisasi akan memberikan kekuatan terhadap organisasi jadi jika identitas itu hilang maka organisasi menjadi lemah. b Sebagai pengikat suatu masyarakat Kebersamaan sharing adalah faktor pengikat yang kuat seluruh anggota organisasi. Budaya merupakan perekat sosial yang membantu mempersatukan organisasi itu dengan memberikan standar-standar yang tepat untuk dilakukan oleh anggota. c Sebagai sumber Budaya merupakan sumber inspirasi, kebanggaan dan sumberdaya. Budaya oerganisasi dapat menjadi komoditi ekonomi. d Sebagai kekuatan penggerak Jika budaya terbentuk melalui proses belajar mengajar learning process maka budaya itu dinamis, berketahanan resilient, tidak statis dan kaku. e Sebagai kemampuan untuk membentuk nilai tambah Ross A. Webber mengaitkan budaya dengan manajemen. John P. Kotter dan James L. Heskett menghubungkan budaya dengan performance. Charles Hampden-Turner menghubungkan dengan kekuatan organisasional dan keunggulan bisnis. 12 www.sarjanaku.com 12 f Sebagai pola perilaku Budaya berisi norma tingkah laku dan menggariskan batas-batas toleransi sosial. g Sebagai warisan Budaya diasosiasikan dan diregenerasikan atau diajarkan kepada generasi berikutnya. h Sebagai pengganti formalisasi Hal ini dikemukakan oleh Stephen P, Robbin 1990 dalam Organitation Theory, bahwa “Strong culture increase behavioral consistency”, sehingga tanpa diperintah orang melakukan tugasnya. i Sebagai mekanisme adaptasi terhadap perubahan Dilihat dari sudut ini, pembangunan seharusnya merupakan proses budaya. j Sebagai proses Yang menjadikan bangsa kongruen dengan negara sehingga terbentuk nation-state. Sedangkan menurut Robbins 1996 fungsi budaya dalam sebuah organisasi: 13 a. Menciptakan perbedaan yang jelas antara satu organisasi dan yang lain; b. Membawa rasa identitas bagi anggota-anggota organisasi; c. Mempermudah timbulnya komitmen pada sesuatu yang lebih luas dari pada kepentingan diri individual seseorang; d. Perekat sosial yang membantu mempersatukan organisasi tersebut dengan memberikan standar-standar yang tepat untuk dilakukan oleh karyawan; e. Mekanisme pembuat makna dan kendali yang memandu dan membentuk sikap serta perilaku karyawan. Budaya yang strategis cocok secara eksplisit menyatakan bahwa arah budaya harus menyelaraskan dan memotivasi anggota, jika ingin meningkatkan kinerja organisasi. Konsep utama yang digunakan di sini adalah “kecocokan”. Jadi, sebuah budaya dianggap baik apabila cocok dengan konteksnya. Adapun yang dimaksud dengan konteks bisa berupa kondisi obyektif dari organisasinya atau strategi usahanya. 2. Manfaat budaya organisasi Kesinambungan organisasi sangat bergantung pada budaya yang dimiliki. Susanto 1997 mengemukakan bahwa budaya organisasi perusahaan dapat dimanfaatkan sebagai daya atau dapat berfungsi sebagai rantai pengikat dalam proses menyamakan persepsi anggota atau karyawan terhadap suatu permasalahan sehingga akan menjadi suatu kekuatan 13 Rosleny Marliani, Psikologi Industri dan organisasi Bandung: CV. Pusaka Setia, hal 133 13 dalam pencapaian tujuan organisasi. Manfaat budaya organisasi yang dikemukakan oleh Robbins 1993, yaitu: 14 1 Agar dapat membatasi peran yang membedakan antara organisasi yang satu dan organisasi yang lain karena setiap organisasi mempunyai peran yang berbeda; 2 Agar tertanam rasa memiliki identitas sebagai anggota; 3 Agar mampu mementingkan tujuan bersama daripada mengutamakan kepentingan individu; 4 Agar bisa menjaga stabilitas organisasi. 3. Tujuan budaya organisasi Budaya kerja memiliki tujuan untuk mengubah sikap dan perilaku anggota atau karyawan sehingga mampu meningkatkan fungsi peran sebagai pembeda antara organisasi satu dengan organisasi yang lain untuk menghadapi berbagai tantangan pada masa yang akan datang. Tujuan budaya organisasi: 15 1. Meningkatkan jiwa gotong royong; 2. Meningkatkan kebersamaan; 3. Meningkatkan keterbukaan satu sama lain; 4. Meningkatkan jiwa kekeluargaan; 5. Meningkatkan rasa kekeluargaan; 6. Meningkatkan komunikasi yang lebih baik antar anggota; 7. Meningkatkan produktivitas kerja; 8. Meningkatkan ketanggapan karena adanya perkembangan dunia luar;

2.5. Peran dan contoh kasus budaya organisasi