Karena, program yang disiarkan media ini juga memiliki nilai-nilai pendidikan yang menarik. sehingga khalayak yang menyaksikan
program-program yang memiliki nilai-nilai pendidikan ini mendapatkan pengaruh positif yang dirasakannya Darwanto, 2007 : 27.
3. Kekerasan Dalam Media Massa
Kekerasan merupakan masalah yang umum terdapat dalam masyarakat. Tidak terkecuali di dalam media massa. Masalah kekerasan
ini juga menjadi masalah yang pelik dan merupakan masalah yang hingga saat ini belum mendapatkan penyelesayannya. Media massa yang
seharusnya memberikan manfaat yang positif kepada masyarakat, akan tetapi ketika dihadapkan dengan masalah seperti ini justru memberikan
manfaat yang sebaliknya Haryatmoko, 2008 : 120. Kekerasan yang dikutip oleh Haryatmoko dalam bukunya yang
berjudul “Etika Komunikasi Manipulasi Media, Kekerasan dan Pornografi” yang mengutip pernyataan dari P. Lardellier, 2003
mendefinisikan “Kekerasan sebagai prinsip tindakan yang mendasarkan diri pada
kekuatan untuk memaksa pihak lain tanpa persetujuan. Dalam kekerasan terkandung unsur dominasi terhadap pihak lain dalam
berbagai bentuk : fisik, verbal, moral, psikologis, atau melalui gambar. Penggunaan kekuatan, memanipulasi, fitnah, pemberitaan
yang tidak benar, pengkondisian yang merugikan, kata-kata yang memojokkan, dan penghinaan bentuk ungkapan nyata dalam
kekerasan
”. Haryatmoko 2008 : 119-120. Dari pernyataan di atas, kekerasan mengandung unsur yang dapat
terdiri dari berbagai bentuk seperti fisik, yang dapat terlihat jelas saat seseorang melakukan tindakan kekerasan, verbal saat seseorang
menghina dengan lisan, moral yang merupakan bentuk pelecehan hargadiri seseorang, dan psikologis merupakan efek akan tindakan
kekerasan yang dapat mengganggu mental seseorang sehingga menimbulkan efek traumatis.
Masalah mengenai kekerasan, terbagi kedalam beberapa kelompok. Namun dalam penelitian yang akan dilakukan ini, terdapat dua kekerasan
yang menjadi pokok bahasan. Kedua kekerasan tersebut adalah kekerasan fisik dan kekerasan psikologis. Pengertian berkaitan dengan kekerasan
fisik adalah sebuah tindakan yang bertujuan untuk menyakiti tubuh orang lain dengan menggunakan kekuatan fisik, bahkan bisa juga sampai pada
tindakan pembunuhan. Sedangkan kekerasan psikologis adalah sebuah tindakan memberikan tekanan atau ancaman yang ditujukan untuk
mempengeruhi dan mengganggu kemampuan mental dan otak, sehingga mengakibatkan turunnya rasa percaya diri, meningkatnya rasa takut,
hilangnya kemampuan untuk bertindak dan tidak berdaya Galtung dalam Windhu, 1992 : 68.
Tayangan kekerasan yang ditampilkan dalam media massa ini terus berlanjut hingga saat ini. Bahkan, tayangan kekerasan ini juga terlihat
dalam tayangan program yang ditujukan untuk anak-anak. inilah yang menjadi masalah serius yang seharusnya kita perangi saat ini. Karena bila
terus dibiarkan, maka dapat berpengaruh pada perkembangan, perilaku dan persepsi anak-anak Haryatmoko, 2008 :124-125.
Selain itu, jika melihat tujuan dari penayangan dari tayangan kekerasan yang ditampilkan dalam media massa baik itu kekerasan dalam
film, fiksi, siaran dan iklan menjadi bagian dari industri budaya yang tujuan utamanya adalah untuk mengejar
rating
, agar reting dari program yang disajikan mendapat peringgat yang tinggi dan sukses dalam
pemasarannya. Program media yang berisi kekerasan sangat jarang mempertimbangkan aspek pendidikan, etis, dan efek traumatis penonton.
Hal ini dikarenakan pembuatan program siaran diutujukan unktuk mengejar pendapatan nilai ekonomi yang menguntungkan, serta
mendapatkan perhatian
dari khalayak
agar program
tersebut mendapatkan
rating
yang tinggi Haryatmoko, 2008 : 121. Hal inilah yang menjadi kekhawatiran kita yang terus menghantui
hingga saat ini. Dimana masa anak-anak yang seharusnya mendapatkan tayangan-tayangan yang dapat mendidik serta mengarahkan anak-anak
untuk memperoleh manfaat dari tayangan yang mendidik sesuai dengan masa pertumbuhannya, malah dipengaruhi dengan tayangan-tayangan
kekerasan yang kurang mendidik dan memberikan dampak buruk bagi perkembangan anak. Meskipun ada ekspresi senang, puas, atau tertarik
terhadap kekerasan dalam media, sering tanpa disadari anak-anak sebetulnya bergulat dengan suatu perjuangan, kegelisahan, dan
ditetapkan pada berbagai macam pertanyaan. Terlebih lagi dalam masa pertumbuhan, gambar-gambar yang menampilkan kekerasan bisa
mempengaruhi perilaku dan persepsi anak terhadap dunia Haryatmoko, 2008 : 125.
Oleh karena itulah masalah kekerasan selalu menjadi masalah umum yang dihadapi masyarakat dan media massa yang hingga saat ini belum
menemukan jalan keluar yang sesuai guna menyelesaikan masalah ini. Selain itu pula ketakutan atas penayangan tayangan-tayangan kekerasan
dapat menjadi kekerasan yang benar-benar terjadi dan menjadi masalah yang nyata Haryatmoko.2008 : 125.
4. Analisis Isi