Setting Penelitian Subyek Penelitian Prosedur Penelitian

6 ilmiah yang dicari, dilatih menjelaskan temuannya kepada pihak lain dan dilatih untuk memecahkan masalah. Melalui strategi ini siswa diajak berpikir dan memahami materi pelajaran, tidak hanya mendengar, menerima dan mengingat-ingat saja. Namun dengan strategi ini keaktifan, kemandirian dan ketrampilan siswa dapat dikembangkan, minat siswa dalam menjalani pembelajaran juga diharapkan dapat meningkat.

II. Metode Penelitian

A. Setting Penelitian

1. Tempat penelitian Penulis melakukan PTK di kelas IV SD Negeri 02 Ngijo yang beralamat di Pokoh RT 02 RW 04, Desa Ngijo, Kecamatan Tasikmadu, Kabupaten Karanganyar. Jumlah murid di kelas tersebut sebanyak 30 siswa yang terdiri dari 14 siswa laki-laki dan 16 siswa perempuan. 2. Waktu penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan pada semester 2 tahun 20122013. Tepatnya pada bulan Maret sampai Mei. Peneliti memilih waktu tersebut karena pada bulan-bulan itu, kegiatan pembelajaran berjalan secara efektif.

B. Subyek Penelitian

Subyek penelitian tindakan ini meliputi Kepala Sekolah, guru IPA kelas IV, siswa, dan peneliti. Kepala SDN 02 Ngijo sebagai subyek yang membantu dalam memberikan ijin penelitian tindakan ini. Guru IPA kelas IV Tahun Ajaran 20122013 sebagai subyek yang memberikan tindakan dan mengawasi jalannya penelitian tindakan di kelas. Seluruh siswa kelas SDN 02 Ngijo Tahun Ajaran 20122013 yang keseluruhan berjumlah 30 siswa sebagai subyek yang bertugas untuk melaksanakan tindakan dan mengumpulkan data, dan membuat kesimpulan penelitian. 7

C. Prosedur Penelitian

Peneliti menggunakan model dari Kemmis dan Mc Taggart, dengan alasan karena komponen-komponen yang terdapat dalam model Kemmis dan Mc Taggart sesuai dengan yang peneliti lakukan dalam melaksanakan tindakan. Dalam tindakan yang peneliti lakukan terdapat kelebihan, yaitu : 1 komponen-komponen yang meliputi perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi merupakan kesatuan komponen dalam satu siklus, sehingga akan memudahkan peneliti untuk melakukan tindakan ataupun melakukan pengamatan secara runtut, 2 apabila terjadi suatu permasalahan pada siklus sebelumnya dapat diselesaikan pada siklus berikutnya. Namun juga memiliki kelemahannya, yaitu : 1 membutuhkan waktu yang relatif lama untuk mengatasi suatu permasalahan dalam kelas yang sulit diselesaikan, 2 peneliti harus berupaya keras dengan melakukan siklus secara berulang-ulang untuk dapat mencapai indikator yang telah ditetapkan sebelumnya. Untuk mengantisipasi kelemahan tersebut, yaitu dengan melakukan perbaikan pada tahap refleksi, sehingga kendala masalah yang terjadi dapat secepatnya teratasi dan tercapai peningkatan yang diharapkan. langkah-langkah persiapan tindakan pembelajaran yang terdiri dari perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, observasi, dan refleksi. Jika diimplementasikan dalam bagan sebagai berikut : 8 Gambar Siklus Prosedur Penelitian Perencanaan Tindakan : a. Identifikasi masalah yaitu kurangnya keaktifan siswa b. Solusi masalah yaitu dengan penerapan strategi TAI Refleksi : Refleksi dilakukan untuk mengkaji hasil observasi dalam penerapan strategi TAI Obervasi : Mengamati proses kegiatan pembelajaran melalui penerapan strategi TAI pada siswa kelas IV SDN 02 Ngijo Pelaksanaan Tindakan : Penerapan strategi TAI Siklus I Merumuskan rencana tindakan berdasarkan hasil refleksi Revisi Rencana Siklus II Mengkaji proses pembelajaran dengan strategi TAI Refleksi Siklus II Pelaksanaan tindakan dengan menerapkan strategi TAI Siklus II Mengamati proses kegiatan pembelajaran dengan strategi TAI 9

D. Jenis dan Sumber Data

Dokumen yang terkait

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe team assisted individuallization (tai) terhadap pemahaman konsep matematika siswa kelas v sdi ummul quro bekasi

0 10 221

Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Siswa dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Assisted Individualization (TAI).

6 9 167

PENINGKATAN KEAKTIFAN BELAJAR MATEMATIKA MELALUI METODE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) PADA Peningkatan Keaktifan Belajar Matematika Melalui Metode Team Assisted Individualization (TAI) Pada Siswa Kelas IV A SDN Bakaran Wetan 01 Tahun Pelajaran 2

0 2 16

PENINGKATAN KEAKTIFAN BELAJAR MATEMATIKA MELALUI METODE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) PADA Peningkatan Keaktifan Belajar Matematika Melalui Metode Team Assisted Individualization (TAI) Pada Siswa Kelas IV A SDN Bakaran Wetan 01 Tahun Pelajaran 2

0 1 17

APLIKASI PEMBELAJARAN TAI (TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION) UNTUK MENINGKATKAN PARTISIPASI SISWA DALAM PEMBELAJARAN Aplikasi Pembelajaran Tai (Team Assisted Individualization) Untuk Meningkatkan Partisipasi Siswa Dalam Pembelajaran Biologi Materi Penting

0 1 15

APLIKASI PEMBELAJARAN TAI (TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION) UNTUK MENINGKATKAN PARTISIPASI SISWA DALAM PEMBELAJARAN Aplikasi Pembelajaran Tai (Team Assisted Individualization) Untuk Meningkatkan Partisipasi Siswa Dalam Pembelajaran Biologi Materi Penting

0 1 15

MENINGKATKAN MELALUI TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION Meningkatkan Partisipasi Siswa Dalam Pembelajaran Melalui Team Assisted Individualization (TAI) Pada Mata Pelajaran IPA Materi Perubahan Kenampakan Bumi Dan Benda Langit Bagi Siswa Kelas IV Semester 2 D

0 1 19

PENDAHULUAN Meningkatkan Partisipasi Siswa Dalam Pembelajaran Melalui Team Assisted Individualization (TAI) Pada Mata Pelajaran IPA Materi Perubahan Kenampakan Bumi Dan Benda Langit Bagi Siswa Kelas IV Semester 2 DN 02 Ngijo Kecamatan Tasikmadu Kabupaten

0 1 8

PENINGKATAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARANMATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN TEAM ASSISTED Peningkatan Keaktifan Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Matematika Melalui Model Pembelajaran Team Assisted Individualization (Tai) Di Kelas IV Semest

0 1 15

UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR SISWA MELALUI MODEL Team Assisted Individualization (TAI) PADA MATERI PERUBAHAN KENAMPAKAN PERMUKAAN BUMIDANBENDA LANGITMATA PELAJARAN IPA KELAS IV SEKOLAH DASAR NEGERI 2 ADISARA KECAMATAN JATILAWANG KABUP

0 0 21