2.4 Angka Oktan
Angka oktan pada bensin adalah suatu bilangan yang menunjukan kemampuan bertahan terhadap knocking detonasi. Makin besar angka
oktannya, makin besar pula kemampuan bertahan mesin terhadap knocking.Dengan berkurangnya intensitas untuk berdetonasi, maka campuran
udara dan bahan bakar yang di kompresikan oleh torak dapat terbakar lebih baik. Sehingga kadar karbon monoksida pada gas buang akan berkurang, dan
pemakaian bahan bakar menjadi hemat. Angka oktan tergantung pada struktur senyawa hidrokarbon yang terdapat pada bensin tersebut.
Besarnya angka oktan suatu bahan bakar ini tergantung pada prosentase iso oktan dan normal heptana yang terkandung didalamnya. Kalau di dalam
suatu bahan bakar terkandung 80 iso oktan dan 20 normal heptana maka dapat dikatakan bahwa angka oktan bahan bakar tersebut adalah 80. Iso oktan
C
8
H
18
mempunyai sifat tahan terhadap knocking dan tingkat oktannya adalah 100, sedangkan normal heptana C
7
H
16
cenderung menambah terhadap terjadinya knocking dan tingkat oktannya adalah nol. Penambahan
iso oktan didalam bensin akan menghemat bahan bakar. Dengan bertambahnya isooktan bertambah pula angka oktan. Untuk mesin yang
mempunyai perbandingan kompresi yang tinggi memerlukan bahan bakar bensin yang mempunyai kadar oktan yang tinggi untuk menghilangkan
terjadinya detonasi.
2.5 Liquefied Gas Vehicle LGV
Penjelasan umum tentang LGV
Definisi tentang LGV
LGV merupakan bahan bakar gas yang diformulasikan untuk kendaraan bermotor yang menggunakan spark ignition engine terdiri dari
campuran propane C3 dan butane C4. Singkatnya, LGV merupakan LPG untuk kendaraan. Adapun kualitas pembakaran LGV setara dengan
bensin berkualitas RON 98 pertamax plus dan ramah lingkungan. Tekanannya berkisar antara 8-12 bar, jauh lebih kecil ketimbang CNG
yang tekanannya mencapai 200 bar. Karena kualitasnya lebih tinggi, harga LGV memang lebih tinggi
dibandingkan dengan BBM bersubsidi premium, tetapi lebih rendah dari harga BBM non subsidi pertamax cs. LGV lebih fleksibel digunakan
untuk daerah-daerah yang jauh dari sumber gas atau tidak memiliki pipa gas bumi. Sementara Compressed Natural Gas CNG merupakan bahan
bakar gas yang dibuat dengan melakukan kompresi metana CH4 yang diekstrak dari gas alam. CNG disimpan dan didistribusikan dalam bejana
tekan, biasanya berbentuk silinder. CNG memiliki tekanan 200 bar, dengan tangki yang lebih besar ketimbang LGV.
Ciri khas LGV
Bahan bakar gas LGV mempunyai ciri khas sebagai berikut : 1.
Sensitif terhadap api.
2.
Mudah terbakar.
3.
Tidak berwarna.
Sifat khas LGV
Perlu diketahui, LGV bersifat FLAMMABLE mudah terbakar. Dalam batas flammabality, LGV adalah sumber api yang terbuka sehingga letup
percikan api yang sekecil mungkin dapat segera menyambar gas LGV. Sifat umum LGV
Sebagai bahan bakar gas, LGV mudah terbakar apabila terjadi persenyawaan di udara.
Untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan perlu diketahui beberpa sifat umumnya :
1. Tekanan LGV cukup besar, sehingga bila terjadi kebocoran LGV akan
membentuk gas secara cepat, memuai dan sangat cepat terbakar. 2. LGV menghambur di udara secara berlahan sehingga sulit
mengetahuinya secara dini. 3.
Berat jenis LGV lebih besar dari pada udara sehingga cenderung bergerak ke bawah.
4. LGV tidak mengandung racun.
5. Daya pemanasannya cukup tinggi, namun tidak meninggalkan debu
sisa pembakaran. 6.
Cara penggunaannya cukup praktis dan mudah. Pada dasarnya tujuan penggunaan LGV adalah semata-mata untuk
mempermudah pekerjaan rutin sehari-hari. Dengan konsep cepat, tepat dan
aman, LGV siap membantu mempermudah dan memperlancar pekerjaan sehari-hari dan tentunya dapat menghemat waktu dan energi.
2.6 Regulator