Teori U Terbalik Inverted U Theory Time Pressure

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN

2.1 Landasan Teori

2.1.1 Teori U Terbalik Inverted U Theory

Teori kurva U terbalik adalah model yang banyak digunakan untuk menjelaskan hubungan antara tekanan dan kinerja. Menurut Robbins 2006, logika yang mendasari teori U terbalik adalah bahwa stres pada tingkat rendah sampai sedang merangsang tubuh dan meningkatkan kemampuan bereaksi. Tetapi sebaliknya, apabila tingkat stres dianggap berlebihan maka akan menempatkan tuntutan yang tidak dapat dicapai, yang mengakibatkan kinerja menurun. Auditor yang berada dalam posisi mengalami tekanan yang berhubungan dengan waktu sering kali dalam tingkat tertentu justru akan memberikan dorongan motivasi, tetapi pada tingkat yang melebihi batas tekanan waktu justru akan menyebabkan tingginya tingkat stres sehingga dapat mengganggu kualitas audit yang dihasilkan. Menurut Otley dan Pierce dalam Marfuah 2011 , model teori U terbalik banyak mendapat kritik dari para peneliti karena tidak ditemukan bukti hubungan kurva U terbalik, sedangkan Pierce dan Sweeney 2004 menyebutkan bahwa dengan hasil penelitian yang dilakukan menemukan adanya hubungan yang linier antara anggaran tekanan waktu dan perilaku disfungsional. Robbins 2006 juga menyebutkan bahwa model ini tidak mendapatkan banyak dukungan secara empiris. Tetapi, teori U terbalik dinyatakan sesuai dengan kondisi ketika auditor berada dalam suatu tekanan anggaran waktu. Hal ini relevan dengan tekanan anggaran waktu sangat besar akan menyebabkan tingkat stres yang tinggi yang berpengaruh terhadap karakteristik personal auditor sehingga melakukan perilaku disfungsional audit. Sebaliknya jika tekanan anggaran waktu yang rendah berpengaruh terhadap penurunan kemungkinan terjadinya perilaku disfungsional audit.

2.1.2 Time Pressure

Auditor yang melakukan proses audit biasanya dihadapkan pada pengefisiensian waktu dan biaya. Proses audit yang dilakukan oleh auditor tentunya akan menimbulkan tekanan dalam waktu guna mewujudkan pengefiensian tersebut. Tekanan waktu time pressure memiliki dua dimensi, yaitu time budget pressure dan time deadline pressure Margheim et al, 2005 Time budget pressure tekanan anggaran waktu adalah suatu keadaan yang menunjukkan auditor dituntut untuk melakukan efisiensi terhadap anggaran waktu yang telah ditetepkan atau terdapat pembatasan waktu dalam anggaran yang cenderung ketat dan kaku DeZoort, 1997. Agar suatu audit dapat dikatakann efektif dan efisien, maka segala sesuatunya harus direncanakan dengan baik. Perencanaan yang baik disini salah satunya adalah perencanaan anggaran waktu time budget yang diatur supaya auditor dapat melakukan tugasnya secara terstruktur. Fungsi dari time budget adalah untuk memperlihatkan bagaimana seseorang mengonsumsi atau menggunakan waktunya. Informasi dalam time budget meliputi Marcella, 2004:184: 1 Jumlah waktu yang dialokasikan untuk kegiatan tertentu, dengan variasi waktu sehari, seminggu atau semusim. 2 Frekuensi dari aktivitas dan jenis aktivitas yang dilakukan. 3 Pola tipikal dari aktivitas yang dilakukan Margheim et al. 2005, tekanan anggaran waktu hanya dapat terjadi ketika jumlah waktu yang dianggarkan kurang dari waktu yang seharusnya digunakan dalam pekerjaan dan auditor memiliki kemampuan untuk merespon tekanan dengan menyelesaikan pekerjaan tepat waktu pribadi mereka dengan tidak dilaporkan jumlah waktu yang benar-benar dihabiskan untuk menyelesaikan tugas audit. Anggaran waktu yang telah ditetapkan sering dirasa auditor tidak cukup untuk melakukan penugasan sehingga auditor bekerja dibawah tekanan waktu dan auditor tentu akan lebih cepat menyelesaikan pekerjaannya. Auditor yang menyelesaikan pekerjaannya dengan cepat memungkinkan adanya pengabaian terhadap beberapa proses audit dan hanya melaksanakan proses audit yang menurutnya penting saja sehingga menghasilkan kinerja yang buruk dan tentunya mempengaruhi hasil kerja auditor itu sendiri Kelly 1991. Time budget pressure dalam penelitian Otley dan Pierce 1996 memiliki dua dimensi yaitu: 1 Tingkat pengetatan anggaran waktu adalah suatu kondisi di mana auditor dituntut untuk melakukan efisiensi terhadap anggaran waktu yang telah disusun dan terdapat pembatasan waktu dalam anggaran yang ketat. 2 Tingkat ketercapaian anggaran adalah suatu kondisi di mana auditor dituntut untuk menyelesaikan audit tepat pada waktunya. Time deadline pressure kondisi dimana auditor dituntut untuk menyelesikan tugas audit tepat pada waktunya Herningsih, 2001. DeZoort 1997, menilai time deadline bersifat tidak terduga dibandingkan dengan time budget sehingga membuat auditor kesulitan dalam mengantisipasi dan menangani munculnya time deadline pressure secara strategis. Time deadline pressure muncul ketika auditor diharuskan untuk menyelesaikan seluruh tugas-tugas audit dalam waktu yang tersedia sebelum batas waktu yang telah ditentukan Margheim et al., 2005. Standar pekerjaan lapangan menyatakan bahwa semua pekerjaan harus direncanakan dengan sebaik-baikya dan apabila digunakan asisten harus disupervisi sebagaimana mestinya. Supervisi itu sendiri mencakup pengarahan usaha asisten dalam mencapai tujuan audit. Time deadline pressure muncul dari lingkungan KAP saat auditor senior menuntut kepada auditor junior segera menyelesaikan tugas audit agar tujuan audit tercapai pada waktu yang telah ditentukan. UU No.8 tahun 1995 tentang Pasar Modal disebutkan bahwa emiten dan perusahaan publik wajib menyampaikan laporan keuangan tahunan yang telah diaudit oleh akuntan independen selambat-lambatnya pada akhir bulan keempat 120 hari setelah tanggal laporan keuangan perusahaan. Peraturan tersebut juga dapat memunculkan time pressure yang melibatkan pihak ketiga seperti regulator perusahaan. Time deadline pressure juga dapat muncul dari KAP tempat auditor bekerja, klien atau bahkan pihak ketiga seperti regulator yang mengharuskan auditor menyelesaikan pekerjaannya sesuai dengan batasan waktu yang telah ditentukan DeZoort, 1997.

2.1.3 Penghentian Prematur Prosedur Audit

Dokumen yang terkait

PENGARUH TIME PRESSURE, RISIKO AUDIT, MATERIALITAS DAN KESADARAN ETIS TERHADAP PENGHENTIAN PREMATUR ATAS PROSEDUR AUDIT (Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik di Semarang)

0 8 148

PENGARUH KARAKTERISTIK PERSONAL AUDITOR TERHADAP PROSEDUR PENGHENTIAN AUDIT PREMATUR (STUDI PADA Pengaruh Karakteristik Personal Auditor Terhadap Prosedur Penghentian Audit Prematur (Studi Pada Kantor Akuntan Publik Kota Surakarta Dan Yogyakarta).

0 0 18

PENGARUH KARAKTERISTIK PERSONAL AUDITOR TERHADAP PROSEDUR PENGHENTIAN AUDIT PREMATUR Pengaruh Karakteristik Personal Auditor Terhadap Prosedur Penghentian Audit Prematur (Studi Pada Kantor Akuntan Publik Kota Surakarta Dan Yogyakarta).

1 9 16

AUDI14. PENGHENTIAN PREMATUR ATAS PROSEDUR AUDIT

0 0 33

Pengaruh Time Pressure, Risiko Audit, Materialitas, Prosedur review dan kontrol kualitas, Komitmen profesional, Tindakan Supervisi dan Locus of control terhadap Penghentian prematur atas prosedur audit

0 0 13

Pengaruh Time Pressure, Risiko Audit, Materialitas, Prosedur Review Dan Kontrol Kualitas, Locus of Control Eksternal, dan Kinerja Auditor Terhadap Penghentian Prematur Atas Prosedur Audit (Studi Empiris Pada Kantor Akuntan Publik di Semarang) - Unika Repo

0 2 14

Pengaruh Time Pressure, Risiko Audit, Materialitas, Prosedur Review Dan Kontrol Kualitas, Locus of Control Eksternal, dan Kinerja Auditor Terhadap Penghentian Prematur Atas Prosedur Audit (Studi Empiris Pada Kantor Akuntan Publik di Semarang) - Unika Repo

0 0 42

Pengaruh Time Pressure, Resiko Audit, Materialitas, Prosedur Review dan Kontrol Kualitas, serta Locus of Control Eksternal terhadap Penghentian Prematur atas Prosedur Audit - Unika Repository

0 0 14

Quality Control, Komitmen Organisasi, Kinerja Auditor dan Turnover Intention Terhadap Penghentian Prematur Atas Prosedur Audit

0 0 17

Pengaruh Time Pressure, Risiko Audit, Materialitas, Prosedur Review dan Quality Control, Komitmen Organisasi, Kinerja Auditor dan Turnover Intention Terhadap Penghentian Prematur Atas Prosedur Audit (Studi Empiris pada KAP di Semarang) - Unika Repository

0 0 53