Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN Pengaruh Metode Proyek Terhadap Perkembangan Kecerdasan Naturalis Anak Di Tk A Paud Saymara Sukoharjo.

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan salah satu faktor penting dalam pembangunan dan berfungsi untuk meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia. Pendidikan adalah suatu usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui bimbingan, pengajaran, dan pelatihan bagi peranannya dimasa yang akan datang. Pendidikan merupakan wadah untuk membangun dan menghasilkan Sumber Daya Manusia SDM yang unggul sehingga nantinya akan mempunyai kemampuan untuk bersikap kritik, rasional, terampil, dan kreatif UU No. 2 Tahun 1989 Bab 1 Pasal 1 Ayat 1. Pendidikan Anak Usia Dini PAUD merupakan salah satu bentuk penyelenggaraan pendidikan ya ng menitiberatkan pada peletakan dasar ke arah pertumbuhan dan perkembangan fisik motorik koordinasi motorik halus dan motorik kasar, kecerdasan daya pikir, daya cipta kecerdasan emosi, kecerdasan spiritual, sosial emosional sikap dan perilaku serta agama, bahasa dan komunikasi sesuai dengan keunikan dan tahap-tahap perkembangan yang dilalui oleh anak usia dini. Pendidikan anak usia dini sebagaimana yang dinyatakan dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 1 butir 14 adalah upaya pembinaan yang ditujukan pada anak sejak lahir sampai enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan 1 2 pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan memasuki jenjang berikutnya. Ruang lingkup Kukrikulum TK berdasarkan Peraturan Pemerintah Pendidikan Nasional No. 58 Tahun 2009 tent ang Standar Nasional Pendidikan Anak Usia Dini meliputi bidang pengembangan pembiasaan dan bidang pengembangan kemampuan dasar. Bidang pengembangan pembiasaan, meliputi: 1 Aspek pengembangan moral dan agama bertujuan untuk meningkatkan ketakwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan membina sikap anak dalam rangka meletakkan dasar agar anak menjadi warga Negara yang baik. 2 Aspek perkembangan sosial dan kemandirian dimasukan untuk membina anak agar dapat mengendalikan emosinya secara wajar dan dapat berinteraksi dengan sesamanya maupum dengan orang dewasa serta menolong dirinya sendiri dalam rangka kecakapan hidup. Sedangkan bidang kemampuan dasar, meliputi: a Bahasa, bidang ini bertujuan agar anak mampu berkomunikasi secara efektif dan membangkitkan minat unt uk dapat berbahasa Indonesia. b Kognitif pengembangan ini bertujuan mengembangakan kemampuan berpikir anak untuk dapat mengeolah perolehan pelajarannya, membantu mengembangkan kemampuan logika matematikannya. 3 FisikMotorik, pengembangan ini untuk memperkenalkan dan melatih gerakkan motorik kasar dan motorik halus. Strategi pembelajaran pada PAUD dirancang agar dapat meningkatkan seluruh aspek perkembangan anak tersebut. Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia no. 58 tahun 2009 tentang standar 3 pendidikan anak usia dini, pengembangan seluruh aspek tersebut diupayakan agar dapat berkembang terpadu. Keterpaduan itu meliputi aspek pemahaman nilai- nilai agama dan moral, fisik, kognitif, bahasa dan sosial-emosional. Berkenaan dengan hal tersebut, guru diharapkan dapat menciptakan atau menghadirkan lingkungan belajar yang menarik untuk anak. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa prestasi anak secara langsung ditentukan oleh strategi pembelajaran yang dipilih guru. Banyak cara yang dapat digunakan untuk melakukan pembelajaran yang baik. Misalnya, dengan menggunakan metode pembelajaran yang sesuai dengan materi yang disampaikan dan disesuaikan dengan kondisi siswa. Adanya ketepatan dalam memilih sebuah metode pembelajaran maka akan dengan mudah tercapainya tujuan dari pembelajaran. Keberhasilan suatu pembelajaran dapat diukur dari kemampuan siswa dalam memahami materi pelajaran. Kriteria keberhasilan pembelajaran diukur dari sejauh mana siswa dapat menguasai materi pelajaran yang disampaikan oleh guru. Pembelajaran di dalam kelas dikatakan berhasil apabila sebagian besar anak memahami pelajaran dengan baik. Strategi pembelajaran yang dipilih harus sesuai dengan prinsip pembelajaran TK yaitu “bermain sambil belajar, dan belajar seraya bermain”. Bermain sambil belajar adalah esensi bahwa bermain menjiwai setiap kegiatan pembelajaran amat penting bagi PAUD. Esensi bermain meliputi perasaan senang, demokratis, aktif, tidak terpaksa, dan merdeka menjadi jiwa setiap kegiatan. Sedangkan belajar seraya bermain esensinya adalah pembelajaran 4 hendaknya disusun sedemikian rupa sehingga menyenangkan, membuat anak tertarik untuk ikut serta, dan tidak terpaksa. Guru memasukkan unsur-unsur edukatif dalam kegiatan bermain tersebut, sehingga anak secara tidak sadar telah belajar berbagai hal Puskur, 2007: 25. Salah satu strategi pembelajaran yang menumbuhkan pengalaman belajar siswa namun tetap berprinsip pada bermain sambil belajar adalah metode proyek. Hakikat metode proyek merupakan salah satu cara pemberian pengalaman belajar dengan menghadapkan anak dengan persoalan sehari- hari yang harus dipecahkan secara kelompok. Metode proyek berasal dari gagasan John Dewey dalam Martini, 2009: 2 tentang konsep ‘’learning by doing’’ yakni proses perolehan hasil belajar dengan mengerjakan tindakan-tindakan tertentu sesuai dengan tujuannya. Terutama proses penguasaan anak tentang bagaimana melakukan sesuatu pekerjaan yang terdiri atas rangkain tingkah laku untuk mencapai tujuan, misalnya naik tangga, melipat kertas, memasang tali sepatu, menganyam, membentuk model binatang atau bangunan dan sebagainya. Pendekatan proyek menurut pendapat Dockett 2002; 241 adalah salah satu program yang dapat dilakukan untuk mengembangkan strategi bermain dan berpusat pada anak. Pada pembelajaran proyek, anak-anak dilibatkan dalam memilih topik-topik pembelajaran yang menarik perhatian dan ingin diketahui lebih dalam dapat dilakukan secara individu maupun kelompok. Artinya metode proyek sangat tepat digunakan untuk pengembangkan aspek moral dan agama yang dapat dilihat dari indikator yaitu 5 seperti: menyiram tanaman, memberi makan binatang peliharaan, merawat tanaman. Melalui kegiatan-kegiatan yang ditugaskan dalam metode proyek anak akan menjadi aktif, termotivasi, dan kreatif, sehingga kecerdasan anak terasah dengan baik. Kecerdasan secara umum dipahami sebagai kemampuan untuk memproses informasi sehingga masalah- masalah yang dihadapi dapat dipecahkan dan dengan demikian pengetahuan pun bertambah. Artinya orang yang lebih cerdas, akan mampu memilih strategi pencapaian sasaran yang lebih baik dari orang yang kurang cerdas. Sesuai dengan pendapat Amstrong 2002: 24 bahwa kecerdasan jamak adalah semua daya atau kemampuan yang dapat berkembang melalui pembelajaran yang terdiri dari delapan aspek kecerdasan, yaitu kecerdasan linguistik, kecerdasan logika matematis, kecerdasan spasial, kecerdasan kinestetis jasmani, kecerdasan musikal, kecerdasan interpersonal, kecerdasan intrapersonal, dan kecerdasan naturalis. Kecerdasan naturalis menurut Amstrong 2002: 39 merupakan kemampuan anak untuk berinteraksi dengan alam yaitu kemampuan mengenali, mengkategorikan dan berinteraksi dengan hewan atau tumbuhan dan lingkungan sekitar. Kecerdasan naturalis meliputi kepekaan pada fenomena alam, seperti lingkungan, cuaca, formasi awan dan gunung- gunung. Kecerdasan naturalis perlu diajarkan dan ditanamkan sejak anak usia dini, yaitu antara 0-6 tahun sesuai dengan teori perkembangan otak. Pada saat ini efektifitasnya sangat tinggi, artinya pada saat usia ini internalisasi nilai- nilai naturalis akan sangat efektif diserap dan diterapkan oleh anak-anak. 6 Diatas usia ini efektifitasnya diprediksi berkurang dan semakin kurang efektif sejalan dengan bertambahnya usia anak tersebut. Jika melihat usia 0-6 tahun, maka yang banyak berperan dalam menanamkan nilai- nilai naturalis adalah kedua orang tua atau keluarga dan sekolah. Hasil observasi awal menunjukkan bahwa pengembangan kecerdasan naturalis di PAUD SAYMARA masih kurang maksimal. Terlihat dari kegiatan belajar mengajar belum mengembangkan kecerdasan naturalis secara maksimal, sehingga anak masih belum mengeksplor atau mengembangan kecerdasan naturalis. Sebagai contoh: anak dapat menggali perkembangan dengan kegiatan bercocok tanam, menyayangi dan merawat binatang peliharan, dan member pemahaman agar anak lebih menjaga lingkungan sekitar. Karena alasan tersebut peneliti melakukan penelitian tentang perkembangan kecerdasan naturalis melalui penggunaan metode proyek. Berbagai kegiatan yang telah terlaksana disekolah kiranya perlu diperkaya dengan mengenalkan kecerdasan naturalis peda guru dan melatih guru untuk menstimulasi kecerdasan naturalis yang sampai saat ini kurang terfasilitasi dalam program kegiatan pendidikan di pra sekolah. Beberapa kegiatan program bela jar yang menstimulasi beberapa aspek kecerdasan juga ada yang banyak muncul, namun hal tersebut belum sepenuhnya disadari oleh guru padahal inti dari pendidikan adalah merupakan proses kegiatan yang melibatkan kesadaran penuh bagi pihak yang melakukan. 7 Berdasarkan pada latar belakang masalah diatas, maka peneliti tertarik untuk menguji lebih luas mengenai masalah diatas, yaitu dengan penelitian yang berjudul: ‘’Pengaruh Metode Proyek Terhadap Perkembangan Kecerdasan Naturalis Anak di TK A Paud Saymara ’’.

B. Rumusan Masalah

Dokumen yang terkait

PENGARUH METODE PROYEK TERHADAP PERKEMBANGAN KECERDASAN NATURALIS ANAK USIA 5-6 TAHUN DI TK ISLAM SITI HAJAR MEDAN T.A 2013/2014.

0 2 28

METODE PROYEK BERPENGARUH TERHADAP PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK Pengaruh Metode Proyek Terhadap Perkembangan Motorik Halus Anak Kelompok A Di Tk Tunas Sejati Joho Mojolaban Sukoharjo Tahun Ajaran 2015/2016.

0 2 9

PENGARUH METODE PROYEK TERHADAP PERKEMBANGAN MOTORIK HALUS ANAK KELOMPOK A DI TK TUNAS SEJATI JOHO Pengaruh Metode Proyek Terhadap Perkembangan Motorik Halus Anak Kelompok A Di Tk Tunas Sejati Joho Mojolaban Sukoharjo Tahun Ajaran 2015/2016.

0 2 16

UPAYA MENINGKATKAN KECERDASAN NATURALIS MELALUI METODE PROYEK PADA ANAK KELOMPOK B TK AISYIYAH 01 Upaya Meningkatkan Kecerdasan Naturalis Melalui Metode Proyek Pada Anak Kelompok B TK Aisyiyah 01 Sroyo, Jaten, Karanganyar.

0 2 16

UPAYA MENINGKATKAN KECERDASAN NATURALIS MELALUI METODE PROYEK PADA ANAK KELOMPOK B TK AISYIYAH 01 Upaya Meningkatkan Kecerdasan Naturalis Melalui Metode Proyek Pada Anak Kelompok B TK Aisyiyah 01 Sroyo, Jaten, Karanganyar.

0 1 12

PENGARUH BERCERITA DENGAN MEDIA BIG BOOK TERHADAP KECERDASAN LINGUISTIK ANAK TK A PAUD SAYMARA Pengaruh Bercerita Dengan Media Big Book Terhadap Kecerdasan Linguistik Anak TK A PAUD Saymara Kartasura Tahun Ajaran 2013/ 2014.

0 0 14

PENDAHULUAN Pengaruh Bercerita Dengan Media Big Book Terhadap Kecerdasan Linguistik Anak TK A PAUD Saymara Kartasura Tahun Ajaran 2013/ 2014.

1 3 6

PENGARUH BERCERITA DENGAN MEDIA BIG BOOK TERHADAP KECERDASAN LINGUISTIK ANAK TK A PAUD SAYMARA Pengaruh Bercerita Dengan Media Big Book Terhadap Kecerdasan Linguistik Anak TK A PAUD Saymara Kartasura Tahun Ajaran 2013/ 2014.

0 2 13

PENGARUH METODE PROYEK TERHADAP PERKEMBANGAN KECERDASAN NATURALIS ANAK DI TK A PAUD SAYMARA Pengaruh Metode Proyek Terhadap Perkembangan Kecerdasan Naturalis Anak Di Tk A Paud Saymara Sukoharjo.

0 1 16

PENGARUH METODE PROYEK TERHADAP PERKEMBANGAN KECERDASAN NATURALIS ANAK DI TK A PAUD SAYMARA Pengaruh Metode Proyek Terhadap Perkembangan Kecerdasan Naturalis Anak Di Tk A Paud Saymara Sukoharjo.

0 1 15