Simulasi pemantauan suhu berbasis web di Laboratorium Pusat Rekayasa Industri Institut Teknologi Bandung (ITB) : laporan kerja praktek
1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Institut Teknologi Bandung (ITB) merupakan lembaga pendidikan tinggi dan pusat ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni (IPTEKS) yang bertumpu pada penelitian dan berorientasi pada pelayanan kepada masyarakat yang berlokasi di Bandung – Jawa Barat. Sebagai lembaga pendidikan tinggi Institut Teknologi Bandung ini memiliki banyak Laboratorium yang mampu mendukung berbagai penelitian yang diantaranya Laboratorium Termodinamika dimana program-programnya mendasarkan pada penilaian ilmiah dan pengembangan teknologi konversi energi termal dan sistem proses termal.
Adapun masalah yang timbul di Laboratorium Thermodinamika Pusat Rekayasa Industri Institut Teknologi Bandung (ITB) ini adalah belum adanya cara yang tepat untuk memperoleh data hasil pengukuran suhu tanpa berhubungan langsung dengan sistem yang sedang diukur suhunya. Sejauh ini cara memperoleh data hasil dari pengukuran tersebut masih dilakukan secara
konvensional yaitu setiap ingin mendapatkan data/informasi pengukuran suhu
harus berhubungan langsung dengan sistem ataupun harus mendatangi tempat dimana sistem tersebut diukur keadaan suhunya serta mencatat hasilnya dalam kertas yang telah berisi format tabel pengamatan. Hal seperti inilah yang dirasa menyulitkan pengguna (orang yang melakukan pengukuran) dalam mencatat kejadian pengamatan dan tingkat kesalahan dari cara ini sangat tinggi.
Maka dari itu, untuk memecahkan masalah tersebut adalah dengan memanfaatkan teknologi internet. Internet merupakan jaringan komputer yang bersifat global, dimana tiap komputer saling terhubung. Dengan memanfaatkan hal inilah data dari hasil pengukuran suhu akan didistribusikan melalui internet yang sebelumnya telah di ubah oleh server dengan bantuan
(2)
sebuah aplikasi pemrosesan dan simulasi LabView, dan nantinya akan dapat diakses oleh pengguna tanpa terbatas oleh jarak dan waktu, dan tentunya dengan ongkos yang jauh lebih murah serta data yang dihasilkan dapat disimpan sebagai berkas yang dapat dipakai lagi apabila dibutuhkan sebagai cara meningkatkan kualitas dari informasi yang dihasilkan serta mempermudah pencatatan informasi hasil pengukuran.
Berdasarkan uraian diatas, maka diperlukan sebuah aplikasi yang dapat menampilkan informasi hasil pengukuran melalui internet, aplikasi yang dapat menjamin informasi dari kesalahan pengukuran/pencatatan serta aplikasi yang dapat mempemudah pengguna dalam proses pencatatan hasil pengukuran.
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan sebelumnya, ditemukan berbagai masalah berikut:
1. Sulitnya mendapatkan data pengukuran suhu tanpa harus berhubungan langsung dengan sistem yang sedang diukur.
2. Tidak adanya aplikasi pengukuran suhu yang dapat diakses tanpa harus berhubungan dengan sistem yang sedang diukur.
3. Sulitnya melakukan pencatatan hasil pengukuran.
1.3 Maksud dan Tujuan
1.3.1 Maksud
Berdasarkan permasalahan yang diidentifikasi, maka maksud yang ingin dicapai adalah dengan membangun aplikasi simulasi pengukuran suhu berbasis web di Laboratorium Termodinamika Institut Teknologi Bandung (ITB).
1.3.2 Tujuan
Adapun tujuan yang akan pembangunan aplikasi aplikasi simulasi pengukuran suhu berbasis web ini adalah sebagai berikut:
(3)
1. Mempermudah proses mendapatkan data pengukuran suhu sehingga dapat didistribusikan melalui jaringan internet dengan baik.
2. Merancang sebuah aplikasi simulasi pengukuran suhu yang dapat diakses tanpa harus berhubungan dengan sistem yang sedang diukur. 3. Meningkatkan kualitas informasi dan mempermudah dalam proses
pencatatan informasi.
1.4 Batasan Masalah
Adapun batasan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut:
1. Data yang akan diolah adalah data hasil dari simulasi pengukuran suhu yang di bangun menggunakan aplikasi simulasi LabView 8.5
2. Bahasa Pemrograman yang dipergunakan dalam membangun aplikasi yang dapat mempublikasikan hasil simulasi ini adalah PHP 5.3.5, JavaScript, Ajax dan CSS3.
3. Sistem berkas yang dipergunakan untuk melengkapi aplikasi ini adalah MySQL 5.5.8
4. IDE yang dipergunakan untuk membangun aplikasi ini adalah Adobe Dreamweaver CS3.
5. Jenis aplikasi yang dibangun adalah berbasis Web.
6. Aplikasi hanya akan dijalankan pada server lokal dengan menggunakan aplikasi WampServer 2.0i
1.5 Metode Penelitian
Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1.5.1 Tahap Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Studi Literatur
Merupakan kegiatan pengumpulan data dengan mempelajari buku-buku karya ilmiah yang berkaitan erat dengan materi pembahasan.
(4)
2. Wawancara
Teknik pengumpulan data dengan mengadakan tanya jawab terhadap pihak yang bersangkutan untuk mendapatkan data secara detail dan mendalam.
3. Observasi
Observasi yang dilakukan adalah pengamatan langsung terhadap pihak yang bersangkutan berikut lingkungan fisiknya dan atau pengamatan langsung suatu kegiatan yang sedang berjalan.
1.5.2 Tahap Pembuatan Perangkat Lunak
Teknik analisis data dalam pembuatan perangkat lunak menggunakan paradigma perangkat lunak secara waterfall, karena menghasilkan sistem yang terstruktur dengan baik di tiap prosesnya.
Waterfall merupakan salah satu model pengembangan software,
dimana kemajuan suatu proses dipandang sebagai aliran yang mengalir ke bawah seperti air terjun. Maka tahapan dalam model ini disusun bertingkat, setiap tahap dalam model ini dilakukan berurutan. Selain itu dari satu tahap kita dapat kembali ke tahap sebelumnya, tahapanyang meliputi beberapa proses tersebut yaitu :
1. Informasi Sistem
Merupakan bagian dari sistem yang terbesar dalam pengerjaan suatu aplikasi, dimulai dengan menetapkan berbagai kebutuhan dari semua elemen yang diperlukan sistem dan mengalokasikannya kedalam pembentukan perangkat lunak.
2. Analisis
Mengumpulkan kebutuhan secara lengkap kemudian dianalisa dan didefinisikan kebutuhan yang harus dipenuhi oleh perangkat lunak yang akan dibangun. Tahap ini harus dikerjakan secara lengkap untuk bisa menghasilkan desain yang lengkap.
3. Perancangan Sistem
Perancangan antarmuka dari hasil analisis kebutuhan yang telah selesai dikumpulkan secara lengkap.
(5)
4. Pengkodean Sistem
Hasil perancangan sistem diterjemahkan ke dalam kode-kode dengan menggunakan bahasa pemrograman yang sudah ditentukan.
5. Pengujian Sistem
Merupakan tahap pengujian terhadap perangkat lunak yang dibangun.
6. Pemeliharaan Sistem
Tahap akhir dimana suatu perangkat lunak yang sudah selesai dapat mengalami perubahan–perubahan atau penambahan sesuai dengan permintaan user.
Gambar 1.1 Metode Waterfall
1.6Sistematika Penulisan
Adapun sistematika penulisan laporan kerja praktek ini adalah sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Bab Pendahuluan ini berisi pembahasan hal-hal umum yang dijadikan landasan kerja penyusunan laporan yang meliputi latar belakang masalah, identifikasi masalah, maksud dan tujuan, batasan masalah, metode penelitian dan sistematika penulisan laporan.
(6)
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Bab Tinjauan Pustaka ini berisi tinjauan umum perusahaan, struktur organisasi dan deskripsi kerja bagian-bagian yang terkait dan teori yang mendukung terlaksananya penelitian maupun penulisan laporan.
BAB III PEMBAHASAN
Bab Pembahasan ini merupakan bab terpenting dalam laporan ini. Pada bagian ini berisi gambaran sistem yang akan dirancang dan deskripsi sistem hasil rancangan dalam bentuk uraian maupun menggunakan tools serta berisi uraian implementasi dan pengujian aplikasi.
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN
Pada bagian ini berisi simpulan dan saran yang diperolah dari hasil pelaksanaan kegiatan pembangunan aplikasi dan penulisan laporan.
DAFTAR PUSTAKA
Pada bagian ini berisi sumber literatur yang digunakan dalam pembangunan aplikasi maupun penulisan laporan.
LAMPIRAN
Pada bagian ini berisi dokumen-dokumen penting yang terkait dalam proses penelian maupun penulisan laporan.
(7)
7
TINJAUAN PUSTAKA
2.1Profil Tempat Kerja Praktek
2.1.1 Sekilas Lembaga Penelitian dan Pengabdian Institut Teknologi
Bandung (ITB)
Institut Teknologi Bandung yang sejak tahun 2001 berstatus Badan Hukum Milik Negara (ITB-BHMN) merupakan lembaga pendidikan tinggi dan pusat ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni (IPTEKS) yang bertumpu pada penelitian dan berorientasi pada pelayanan kepada masyarakat. Pengembangan IPTEKS yang berkesinambungan dilakukan melalui upaya-upaya yang gigih guna meningkatkan kualitas ITB sebagai lembaga pendidikan terdepan dan paling bergengsi di Indonesia.
LPPM (Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat) yang terbentuk pada akhir tahun 2001 merupakan penggabungan Lembaga Penelitian ITB yang berdiri sejak 1959 dengan Lembaga Pengabdian Masyarakat ITB. Lembaga ini merupakan wadah bagi sivitas akademika untuk melaksanakan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.
Kemitraan ITB difungsikan sebagai direktorat pada awal tahun 2002 dan pada tahun 2005 dilebur ke kantor LPPM. Fungsi dari Kemitraan ITB adalah mengembangkan jejaring (networking) serta menjadi jembatan antara kepakaran ITB dengan kebutuhan dari luar (institusi pendidikan, pemerintahan, industri, baik di dalam maupun di luar negeri).
LPPM merupakan strategi ITB dalam upaya mengatasi ketidakseimbangan antara kemampuan IPTEKS di pergutuan tinggi dan peluang yang ada di masyarakat, dan sekaligus mewadahi pelaksanaan tugas Tri Dharma yang meliputi pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat secara seimbang.
(8)
Kerjasama LPPM-ITB di bidang penelitian dan pengabdian kepada masyarakat dalam bentuk pelatihan, pendampingan, dan konsultansi telah terjalin baik dengan berbagai mitra lembaga penelitian, pemerintah, industri, swasta, BUMN, dan lembaga-lembaga kemasyarakatan lainnya dari dalam negeri maupun luar negeri. Berlangsungnya kerjasama tersebut merupakan perwujudan dari tingginya kepercayaan masyarakat sebagai mitra kerja terhadap kemampuan LPPM-ITB. Melalui kesempatan ini disampaikan terima kasih sebesar-besarnya kepada semua mitra kerja karena berkat adanya kerjasama telah terjadi saling memberdayakan menuju kesejahteraan umat manusia melalui pengembangan IPTEKS berdasarkan pada pencapaian peningkatan kecendekiaan bangsa termasuk komunitas ITB yang meliputi kecendekiaan penemuan, integrasi, terapan, dan pengajaran.
2.1.2 Visi dan Misi
1. Visi
Menjadi Perguruan Tinggi yang unggul, bermartabat, mandiri, dan diakui dunia serta memandu perubahan yang mampu meningkatkan kesejahteraan bangsa Indonesia dan dunia.[9]
2. Misi
Menciptakan, berbagi dan menerapkan ilmu pengetahuan, teknologi, seni dan kemanusiaan serta menghasilkan sumber daya insani yang unggul untuk menjadikan Indonesia dan dunia lebih baik.[9]
2.1.3 Logo
(9)
2.
1.
4
S
tr
u
k
tu
r
S
at
u
an
Or
gan
is
as
i
(10)
2.1.5 Jenis Pelayanan
1. Penelitian
Melakukan penelitian-penelitian guna kepentingan pengembangan keilmuan dan penerapan langsung kepada masyarakat.
2. Pendidikan Dan Pelatihan
Melakukan pelatihan dan kursus untuk meningkatkan kualitas sumberdaya manusia dalam rangka menumbuhkan motivasi mandiri serta memacu pembangunan masyarakat.
3. Jasa Konsultasi
Melakukan kegiatan-kegiatan konsultasi yang meliputi; studi, survey dan investigasi, perencanaan dan perancangan/desain, pelaksanaan fisik dan jasa, manajemen dan supervisi proyek.
4. Manajemen Haki
Memberikan layanan konsultasi dalam pengelolaan asset intelektual; menyelenggarakan pelatihan untuk eksekutif perusahaan dalam bidang pengelolaan asset intelektual; dan memberi layanan yang menyeluruh dalam menangani pengelolaan asset intelektual yang dimiliki oleh suatu organisasi.
5. Kemitraan
Mengembangkan jejaring (networking) serta menjadi jembatan antara kepakaran ITB dengan kebutuhan dari luar (institusi pendidikan, pemerintahan, industri, baik di dalam maupun di luar negeri).
2.1.6 Pusat Rekayasa Industri (ITB)
Pusat Rekayasa Industri Adalah bagian dari Institut Teknologi Bandung (ITB) yang menyediakan Jenis Layanan berupa Penelitian, Pendidikan dan Pelatihan, Jasa Konsultasi, Managemen HAKI dan Kemitraan yang bergerak di bidang Ilmu Rekayasa.
Pusat Rekayasa Industri di Institut Teknologi Bandung (ITB), yang saat ini memiliki anggota staf lebih dari 50 dengan pekerjaan gelar
(11)
Doktor di 6 laboratorium yang langka. Mengembangkan lingkungan ilmiah untuk anggota staf dari universitas lain atau lembaga penelitian melalui program Master dan Doktor. Sumber daya manusia yang berkualitas, sebagai keluaran dari Pusat Rekayasa Industri, menjadi agen pembangunan dan akan bertindak sebagai mengalikan faktor dalam pengembangan rekayasa.
Pusat Rekayasa Industri ITB yang didirikan pada tahun 1985 adalah salah satu dari beberapa orang lain antar-universitas pusat penelitian di Indonesia. Itu ditugaskan oleh DIKTI (Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi) untuk streghten pendidikan teknik di Indonesia dengan mendukung pendidikan pascasarjana di ITB.
Pusat Rekayasa Industri ITB memiliki 6 laboratorium yang melaksanakan misi di 6 disiplin utama ilmu teknik. Laboratorium tersebut adalah : Mekanika Fluida & Hidrodinamika, Struktur Ringan & Aerodinamika, Termodinamika, Dinamika, Mekanika Struktur, dan Laboratorium Rekayasa Geoteknik.
Gambar 2.3 Logo Pusat Rekayasa Industri ITB
2.6.1.1Laboratorium Termodinamika
Sebagai salah satu Laboratorium di Universitas Riset Inter Pusat Ilmu Rekayasa (PPAU-IR) ITB, Laboratorium Termodinamika mendasarkan program-programnya pada penilaian ilmiah dan pengembangan teknologi konversi energi termal dan sistem proses termal.
Saat ini, Laboratorium Termodinamika didukung oleh 8 staf permanen dan 3 rekan staf di bidang yang berbeda.
(12)
Gambar 2.4 Struktur Organisasi Laboratorium Termodinamika
2.6.1.2Alamat
Gedung Pusat Antar Universitas (PAU) Lantai 3 ITB Jl. Ganesha 10 Bandung 40132
Fax : 62-22- 2512971 / 72 E-mail : [email protected]
Pimpinan Laboratorium Dr. Ir. Toto Hardiyanto
Staff Permanen
Prof. Dr. Ir. T.A. Fauzi Soelaiman Dr. Ir. Ari Darmawan Pasek Dr. Ir. Nathanael P. Tandian Dr. Ir. Willy Adriansyah Dr. Yuli S Indartono Dr. Jooned Hendrarsakti
Staff Rekan
Dr. Ir. Abdurrachim
Dr. Ir. Prihadi Setyo Darmanto Ir. Made Astina, MT
(13)
2.2Landasan Teori
Dalam sub bab ini akan di bahas mengenai teori-teori yang mendukung pembangunan aplikasi simulasi pemantau suhu.
2.2.1 Konsep Sistem
2.2.1.1 Definisi Sistem
Sistem adalah komponen-komponen atau subsistem-subsistem yang saling berinteraksi, dimana masing-masing bagian tersebut dapat bekerja secara sendiri sendiri (independen) atau bersama-sama serta saling berhubungan membentuk satu kesatuan sehingga tujuan atau sasaran sistem tersebut dapat tercapai secara keseluruhan.
Menurut Jogianto Hartono (1999) “Sistem adalah suatu kesatuan yang terdiri dari dua atau lebih komponen atau subsistem yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan.”
Sistem dapat didefinisikan dengan dua pendekatan yaitu sistem yang menekan pada prosedur dan sistem yang menekan pada elemen atau komponennya.
“Suatu sistem adalah jaringan kerja pada prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu.” (Jogiyanto Hartono : 1999).
Sedangkan pendekatan sistem yang menekan pada elemen atau komponen komponen adalah sebagai berikut : “Sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu.” (Jogiyanto Hartono : 1999).
2.2.1.2 Karakteristik Sistem
Suatu sistem memiliki karakteristik atau sifat-sifat tertentu, yaitu memiliki komponen, batas, lingkungan luar sistem, penghubung, masukan, keluaran, pengolah, sasaran dan tujuan.
1. Komponen Sistem (System Components)
Komponen sistem atau elemen-elemen sistem dapat berupa suatu sub sistem atau bagian-bagian dari sistem. Setiap sistem
(14)
baik besar maupun kecil, selalu mengandung
komponen-komponen atau subsistem-subsistem. Setiap subsistem
mempunyai sifat-sifat dari sistem untuk menjalankan suatu fungsi tertentu dan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan. Suatu sistem dapat mempunyai suatu yang lebih besar yang disebut supra system.
2. Batas Sistem (System Boundary)
Batas sistem merupakan daerah-daerah yang membatasi antara satu sistem dengan sistem lainnya dengan lingkungan luarnya. Batas sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai satu kesatuan. Batas suatu sistem menujukkan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut.
3. Lingkungan Luar Sistem (System Environment)
Lingkungan luar sistem dari suatu sistem adalah apapun di luar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem yang dapat bersifat menguntungkan dan dapat pula merugikan sistem tersebut. Lingkungan luar yang menguntungkan merupakan energi dari sistem yang harus dijaga dan dipelihara. Sedangkan yang merugikan harus ditahan dan dikendalikan, karena akan mengganggu kelangsungan hidup sistem.
4. Penghubung Sistem (System Interprest)
Penghubung sistem merupakan media penghubung antara satu sub sistem dengan subsistem yang lainnya. Melalui penghubung ini memungkinkan sumbersumber daya mengalir dari satu subsistem ke subsistem yang lainnya. Dengan penghubung akan terjadi interaksi antar subsistem, sehingga membentuk satu kesatuan.
5. Masukan Sistem (System Input)
Masukan adalah suatu energi yang dimasukkan ke dalam sistem. Masukan dapat berupa masukan perawatan (maintenance input) dan masukan sinyal (signal input). Maintenance input
adalah energi yang dimasukkan supaya sistem tersebut dapat beroperasi. Contoh maintenance input di dalam sistem komputer adalah program, yang digunakan untuk mengoperasikan
(15)
komputer. Sedangkan signal input adalah energi yang diproses untuk mendapatkan keluaran. Contoh signal input di dalam sistem komputer adalah data, yang dapat diolah menjadi Informasi. 6. Keluaran Sistem (System Output)
Keluaran (Output) merupakan hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna.
7. Pengolah Sistem (System Process)
Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah atau sistem itu sendiri sebagai pengolahnya, yang bertugas untuk merubah masukan menjadi keluaran.
8. Sasaran Sistem (System Objective)
Suatu sistem pasti memiliki tujuan (goal) atau sasaran (objective). Suatu operasi sistem akan berguna dan berhasil apabila mencapai sasaran atau tujuannya. Sasaran sistem sangat menentukan masukan yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem.
(16)
2.2.2 Konsep Data Dan Informasi 2.2.2.1 Definisi Data
Data adalah kumpulan dari fakta-fakta, kejadian-kejadian yang dapat berupa simbol, angka, huruf, dan lain-lain yang berguna bagi suatu pengolahan data (process) atau sebagai masukan (input) bagi suatu proses.
2.2.2.2Definisi Informasi
Informasi merupakan hasil suatu proses. Proses itu terdiri dari kegiatan-kegiatan mulai dari pengumpulan data, menyusun serta menghubungkannya, meringkas, mengambil inti sarinya, dan mengimplementasikannya sesuai dengan presepsi sistem informasi penerima agar menjadi sebuah informasi yang berguna. Informasi adalah sebagai hasil dari pengolahan data dalam suatu bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi penerimanya yang menggambarkan suatu kejadian-kejadian
(event) yang nyata (fact) yang digunakan untuk mengambil
keputusan. Kualitas suatu informasi tergantung dari hal berikut : 1. Relevan (relevancy), Berarti informasi harus memberikan
manfaat bagi pemakainya.
2. Akurat (accuracy), Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak menyesatkan dan harus jelas mencerminkan maksudnya.
3. Tepat waktu (timeliness), Informasi yang dihasilkan / dibutuhkan tidak boleh terlambat (usang).
4. Ekonomis (economy), Biaya sistem informasi akan mengalami kenaikan sesuai dengan berjalannya waktu. 5. Efisien (efficiency), Adalah berapa banyak produksi
meningkat karena tambahan unit sumber daya dalam proses produksinya.
6. Dapat dipercaya (reliability), Sebuah indikator penting dari sistem informasi adalah dengan memperhatikan masalah
(17)
realibilitasnya.
Nilai Informasi ditentukan dari dua hal, yaitu manfaat dan biaya mendapatkannya. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Pengukuran nilai informasi biasanya dihubungkan dengan analisis cost effectiveness atau cost benefit.
2.2.2.3Definisi Sistem Informasi
Sistem informasi adalah suatu sistem yang dibuat oleh manusia yang terdiri dari komponen-komponen dalam organisasi untuk mencapai suatu tujuan yaitu menyajikan informasi. Pengertian lain dari sistem informasi adalah sekumpulan prosedur organisasi yang pada saat dilaksanakan dan memberikan informasi bagi pengambil keputusan dan/atau untuk mengendalikan informasi
Sistem informasi dalam sebuah sistem meliputi pemasukan data ( input ) kemudian diolah melalui suatu model dalam pemrosesan data, dan hasil informasi akan ditangkap kembali sebagai suatu input dan seterusnya sehingga membentuk siklus informasi yang dapat diperoleh dari sistem informasi sebagai sistem khusus dalam organisasi untuk mengolah informasi tersebut.
2.2.2.3.1Komponen Sistem Informasi
Sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebut dengan istilah blok bangunan ( building blok ) yaitu (Bently : 2004):
1. Hardware yaitu suatu perangkat keras komputer yang dapat kita sentuh dan rasakan.
(18)
berfungsi untuk mengoprasikan suatu aplikasi.
3. Data yaitu sekumpulan karakter yang diterima sebagai masukan () untuk sistem informasi dan disimpan serta diolah. 4. Prosedur yaitu langkah-langkah penggunaan sistem.
5. Personil untuk pengelolaan operasi (SDM), meliputi :
a. Clerical personnel (untuk menangani transaksi dan pemrosesan data dan melakukan inquiry = operator). b. First level manager : untuk mengelola pemrosesan data
didukung dengan perencanaan, penjadwalan, identifikasi situasi out-of-control dan pengambilan keputusan level menengah ke bawah.
c. Staff specialist : digunakan untuk analisis untuk perencanaan dan pelaporan.
d. Management : untuk pembuatan laporan berkala, permintaan khsus, analisis khusus, laporan khsusus, pendukung identifikasi masalah dan peluang.
2.2.2.3.2Tujuan Sistem Informasi
Sistem Informasi memiliki beberapa tujuan, yaitu: 1. Integrasi Sistem
a. Menghubungkan sistem individu/kelompok
b. Pengkolektifan data dan penyambungan secara otomatis c. Peningkatan koordinasi dan pencapaian sinergi
2. Efisiensi Pengelolaan
a. Penggunaan basis data dalam upaya kesamaan pengadministrasian data
b. Pengelolaan data berkaitan dengan karakteristik Informasi
c. Penggunaan dan pengambilan Informasi 3. Dukungan keputusan untuk manajemen
a. Melengkapi Informasi guna kebutuhan proses pengambilan kebutuhan
(19)
b. Akuisisi Informasi eksternal melalui jaringan komunikasi
c. Ekstraksi dari Informasi internal yang terpadu.
2.2.2.3.3Manfaat Sistem Informasi
Sistem Informasi Memiliki beberapa manfaat, yaitu: 1. Menghemat tenaga kerja
2. Peningkatan efisiensi 3. Mempercepat proses 4. Perbaikan dokumentasi 5. Pencapaian standar 6. Perbaikan keputusan
2.2.3Konsep Perancangan Sistem
Penggambaran dan analisis model sistem yang digunakan untuk menggambarkan pembangunan perangkat lunak adalah analisis terstruktur. Analisis terstruktur adalah aktivitas pembangunan model dengan menggunakan notasi yang sesuai dengan prinsip analisis operasional. Analisis terstruktur bukan merupakan metode tunggal yang diaplikasikan secara konsisten oleh semua yang menggunakannya. Pada model ini analisis terhadap perangkat lunak dapat digambarkan dalam bentuk Flow Map, Diagram konteks, Data Flow Diagram (DFD) dan Kamus Data.
2.2.3.1 Flowmap
Flowmap adalah representasi grafik dari sistem informasi,
proses-proses, aliran-aliran data logis, masukan, keluaran, dan file-file serta entitas-entitas sistem operasi yang berhubungan dengan sistem informasi [4].
(20)
2.2.3.2 Digram Konteks
Diagram Konteks adalah bagian dari DFD yang berfungsi memetakan model model lingkungan, yang dipresentasikan dengan lingkaran tunggal yang mewakili keseluruhan sistem. Diagram ini adalah diagram level tertinggi dari DFD. Diagram konteks menyoroti sejumlah karateristik penting sistem, yaitu :
1. Kelompok Pemakai, organisasi atau sistem lain dimana sistem melakukan komunikasi (sebagai terminator).
2. Data Masuk, yaitu data yang diterima sistem dari lingkungan dan harus diproses dengan cara tertentu.
3. Data Keluar, yaitu data yang dihasilkan sistem dan diberikan kedunia luar.
4. Penyimpanan Data (storage), yaitu digunakan secara bersama antara sistem dengan terminator. Data ini dapat dibuat oleh sistem dan digunakan oleh lingkungan atau sebaliknya dibuat oleh lingkungan dan digunakan oleh sistem. Hal ini berarti pembuatan simbol data
storage dalam diagram konteks dibenarkan, dengan syarat simbol
tersebut merupakan bagian dari luar sistem.
5. Batasan, yaitu batasan antara sistem dan lingkungan.
2.2.3.3 Data Flow Diagram (DFD)
DFD atau singkatan dari Data Flow Diagram merupakan representasi grafik dari suatu sistem yang menunjukan proses atau fungsi, aliran data, tempat penyimpan data dan entitas eksternal. DFD juga digunakan untuk menggambarkan suatu sistem yang telah ada atau sistem baru yang akan dikembangkan. Dengan menggunakan DFD, rancangan yang akan kita buat akan lebih terarah dan lebih rinci. Sehingga kita tidak akan mengalami kesulitan dalam melakukan perancangan. Data flow
diagram memiliki empat komponen, antara lain akan dijelaskan dibawah
(21)
1. Terminator (external exitity)
Terminator mewakili entity external yang berkomunikasi dengan
sistem yang sedang dikembangkan. Terminator merupakan kesatuan dilingkungan sistem. Biasanya terminator ini dikenal dengan nama entitas (external) sumber atau tujuan (source dan sink). Terminator dapat juga berupa departemen, divisi atau sistem diluar sistem yang berkomunikasi dengan sistem yang dikembangkan.
2. Proses
Proses sering dikenal dengan nama Bubble, fungsi atau informasi. Komponen proses menggambarkan bagian dari sistem yang mentransformasikan input ke output, atau dapat dikatakan bahwa komponen proses menggambarkan transformasi satu input atau lebih menjadi output. Setiap proses harus diberikan penjelasan yang lengkap sebagai berikut :
a. Identifikasi Proses
Umumnya berupa angka yang menunjukan nomor dari proses atau ditulis pada bagian atas simbol proses.
b. Nama Proses
Menunjukan apa yang dikerjakan oleh proses tersebut. Nama proses harus jelas dan lengkap menggambarkan bagian prosesnya nama proses diletakan dibawah identifikasi proses. c. Penyimpanan data (data store)
Data store digunakan sebagai sarana untuk mengumpulkan
data. Data store disimbolkan dengan dua garis horizontal yang paralel dimana tertutup pada salah satu ujungnya atau dua garis horizontal saja. Data store ini biasanya berkaitan dengan penyimpanan-pemyimpanan seperti file atau database yang berkaitan dengan penyimpanan secara komputerisasi, contohnya
file pita magnetic, file disket atau file harddisk. Data store juga berkaitan dengan pemyimpanan data.
(22)
Suatu data flow atau alur data dapat dipresentasikan dengan anak panah yang menunjukan arah menuju ke dan keluar dari suatu proses. Alur data ini digunakan untuk menerangkan perpindahan data atau satu paket data atau informasi dari suatu bagian sistem ke bagian lainnya. Selain menunjukan arah, alur data pada model yang dibuat dapat merepresentasikan bit, karakter, pesan, formulir, bilangan real dan macam-macam informasi yang berkaitan dengan komputer.
2.2.3.4 Kamus Data
Kamus data adalah suatu daftar atau kamus dari seluruh elemen-elemen data yang diperlukan oleh suatu sistem. Kamus data dibuat berdasarkan arus data yang terdapat pada DFD. Arus data dalam DFD bersifat global sehingga hanya dapat ditunjukkan nama arus datanya saja dan keterangan lebih lanjut mengenai struktur arus data dapat dilihat dari kamus data [4].
Secara umum kamus data diklasifikasikan manjadi dua yaitu :
1. Kamus data elementer yaitu daftar tentang semua elemen data yang berhubungan dengan sistem sehingga data yang mengalir dapat didefinisikan dan dapat tersimpan secara lengkap.
2. Kamus Data Komposit, yaitu daftar tentang semua elemen data yang berhubungan dengan system dimana elemen data komponen ini terdiri dari dua elemen data elementer yang saling berkaitan.
2.2.4 Konsep Basis Data
2.2.4.1 Definisi Basis Data
Basis data terdiri dari 2 kata, yaitu basis dan data, basis dapat diartikan sebagai maskas atau gudang tempat bersarang atau berkumpul [6]. Sedangkan data adalah representasi fakta dunia nyata yang mewakili suatu objek seperti manusia (pegawai, siswa, pembeli dan lain-lain), barang hewan, peristiwa, konsep keadaan dan sebagainya yang direkam dalam bentuk angka, huruf, simbol, teks, gambar, bunyi, atau
(23)
kombinasinya. Basis data sendiri dapat didefinisikan dalam sejumlah sudut pandang, seperti :
1. Himpunan kelompok data (arsip) yang saling berhubungan yang diorganisasikan sedemikian rupa agar kelak dapat dimanfaatkan kembali dengan cepat dan mudah.
2. Kumpulan data yang saling berhubungan yang disimpan secara bersama sedemikian rupa dan tanpa pengulangan (redudansi) yang tidak perlu untuk memenuhi berbagai kebutuhan.
3. Kumpulan file, tabel, atau arsip yang saling berhubungan yang akan disimpan dalam media penyimpanan elektronis.
Basis data dalam lemari arsip sesungguhnya memiliki prinsip kerja dan tujuan yang sama. Prinsip utamanya adalah pengeluaran data dan tujuan utamanya adalah kemudahan dan kecepatan dalam pengembalian data. Perbedaannya hanya terletak pada media penyimpanan yang digunakan. Maka basis data menggunakan media penyimpanan elektronik seperti disk (disket atau hardisk). Hal ini karena lemari arsip langsung dikelola oleh manusia sementara basis data dikelola melalui perantara alat atau mesin pintar elektronis (komputer).
Satu hal yang harus diperhatikan, bahwa basis data bukan hanya sekedar tidak menyimpan data secara elektronis (dengan bantuan komputer), artinya tidak semua bentuk penyimpanan data secara elektronis bisa disebut basis data. Kita dapat menyimpan dokumen berisi data dalam file teks (dengan program pengolah data), file spread sheet dan lain-lain. Tetapi tidak bisa disebut basis data karena didalamnya tidak ada pemilahan dan pengelompokan data sesuai jenis dan fungsi data. Yang sangat ditonjolkan basis data adalah pengaturan, pengelompokan, pengorganisasian data yang akan kita simpan sesuai dengan fungsinya.
(24)
2.2.4.2 Operasi Dasar Basis Data
Didalam sebuah disk, basis data dapat diciptakan dan dapat pula ditiadakan. Sementara dalam sebuah basis data, kita dapat menempatkan satu atau lebih file ataupun table. Setiap basis data pada umumnya dibuat untuk mewakili sebuah basis data sebuah semesta data yang spesifik.
Operasi-operasi yang dapat kita lakukan berkenaan dengan basis data dapat meliputi :
1. Pembuatan basis data baru (create database), yang identik dengan pembuatan lemari arsip yang baru.
2. Penghapusan basis data (drop database), yang identik dengan perusakan lemari arsip (sekaligus dengan isinya, jika ada).
3. Pembuatan file atau tabel dari suatu basis data (create table), yang identik dengan penambahan map arsip baru ke sebuah lemari arsip yang telah ada.
4. Penghapusan file atau tabel dari suatu basis data (drop table), yang identik dengan perusakan map arsip lama yang ada di sebuah lemari arsip.
5. Penambahan atau pengisian data baru kesebuah file atau tabel disebuah basis data (insert) yang identik dengan penambahan lembaran arsip kesebuah map arsip.
6. Penghapusan data dari sebuah table disebuah basis data (drop)
7. Pengambilan data dari sebuah file atau tabel (retrieve atau search), yang identik dengan pencarian lembaran arsip yang ada disebuah map arsip.
8. Pengubahan data dari sebuah file atau tabel (update).
2.2.4.3 Database Management System (DBMS)
Berikut ini akan dikemukakan definisi dari Database Management
System (DBMS) :
“Manajemen Sistem Basis Data (Database Management System / DBMS) adalah perangkat lunak yang didesain untuk membantu dalam hal pemeliharaan dan utilitas kumpulan data dalam jumlah besar”. [1]
(25)
”DBMS diartikan sebagai suatu program komputer yang digunakan untuk memasukkan, mengubah, mengapus, memanipulasi dan memperoleh data/informasi dengan praktis dan efisien”. [3]
DBMS dapat menjadi alternatif penggunaan secara khusus untuk aplikasi, semisal penyimpanan data dalam file dan menulis kode aplikasi yang spesifik untuk pengaturannya.
Penggunaan DBMS untuk suatu aplikasi tergantung pada kemampuan dan dukungan DBMS yang beroperasi secara efisien. Sehingga agar bisa menggunakan DBMS dengan baik, perlu diketahui cara kerja dari DBMS tersebut. Pendekatan yang dilakukan untuk menggunakan DBMS secara baik meliputi : implementasi DBMS dan arsitektur secara mendetail untuk dapat memahami desain dari suatu basis data
2.2.4.4 Pemodelan Data
Pemodelan sistem memainkan peranan yang penting dalam pengembangan sistem. Pemodelan data kadang-kadang disebut pemodelan database karena model data kadang-kadang diimplementasikan sebagai sebuah database. Pemodelan data dapat digambarkan dengan ERD (Entity Relationship Diagram).
2.2.4.4.1 Entity Relationship Diagram (ERD)
Entity Relationship Diagram adalah suatu model atau teknik
pendekatan yang dapat menyatakan atau menggambarkan hubungan
entity didalam sebuah sistem, dimana hubungan tersebut dinyatakan
sebagai one-to-one, one-to-many dan many-to-many. [4]
Entity relationship bertujuan untuk menentukan objek-objek
data (Entity) dan hubungan (relationship) yang ada pada objek-objek tersebut.
(26)
1. Entity
Entity adalah suatu yang dapat dibedakan atau diidentifikasikan
secara unik, objek disini sifatnya berupa orang, tempat, peristiwa atau konsep yang informasinnya direkam.
2. Atribut
Atribut adalah kumpulan dari beberapa elemen data yang membentuk suatu entity. Atribut merupakan ciri sebutan atau karakteristik yang dapat mewakili suatu simbol yang digunakan untuk menggambarkan atribut pada entity relationship diagram.
3. Relationship
Relationship adalah relasi atau hubungan yang terjadi diantara
beberapa entity. Simbol yang digambarakan untuk menggambarkan
relationship pada teknik entity relationship diagram adalah berupa
belah ketupat.
Setiap relationship mempunyai derajat relationship, yaitu tingkat atau hubungan yang terdiri dari tiga derajat, yaitu :
a. Unary (derajat 1)
Suatu relationship yang dihubungkan dengan suatu entity set, dimana penghubungnya ada dua.
b. Binary (derajat 2)
Relationship derajat dua adalah relationship yang biasa terjadi
yaitu dua entity set dihubungkan dengan satu entity
relationship.
c. Ternary (derajat 3)
Relationship derajat tiga.
Relationship diagram juga mempunyai Cardinalitas yaitu batasan
pada jumlah entity yang terdiri dari: a. Relasi satu ke satu (one-to-one)
Adalah suatu relasi yang terjadi dengan batasan relasi yang berupa satu berbanding satu.
(27)
Adalah suatu relasi yang terjadi dengan batasan relasi yang berupa banyak berbanding banyak atau banyak berbanding satu.
c. Relasi Banyak ke Banyak (many-to-many)
Adalah suatu relasi yang terjadi dengan batasan relasi yang berupa banyak berbanding banyak.
2.2.5 Normalisasi
Normalisasi adalah suatu teknik dalam menstruktur data dalam cara-cara tertentu untuk mengurangai atau mencegah timbulnya masalah yang berhubungan dengan pengolahan data dalam database. Normalisasi juga diartikan sebagai proses pengelompokan data elemen menjadi tabel-tabel yang menunjukan entitas dan relasinya.
Konsep-konsep pada normalisasi, antara lain :
1. Kunci atribut (Key field atau Key attribut) yautu suatu kunci field yang mewakili record atau tupple
2. Kunci kandidat (Candidate key) yaitu suatu atribut atau satu set atribut yang mengidentifikasi secara unik suatu entity.
3. Kunci primer (Primary key) yaitu satu atribut atau satu set atribut yang yang mengidentifikasi secara unik dan mewakili setiap kejadian pada satu
entity.
4. Kunci alternatif (Alternate key) yaitu kunci kandidat yang dipakai sebagai kunci primer.
5. Kunci tamu (Foreign key) yaitu suatu atribut atau satu set atribut dan melengkapi hubungan yang menunjukan ke induknya.
Bentuk-bentuk Normalisasi, antara lain :
1. Normal satu (1NF atau First Normal Form )
Relasi berada pada normal kesatu jika semua atribut mempunyai nilai yang bersifat atomic.
(28)
Relasi berada pada normal kedua jika relasi tersebut merupakan normal satu dan atribut bukan merupakan kunci tergantung penuh pada kunci primer.
3. Normal ketiga (3NF atau Three Normal Form)
Relasi berada pada normal ketiga jika relasi tersebut merupakan normal kedua dan atribut bukan kunci tidak tergantung secara transitif pada kunci primer.
4. BCNF (Boyce Cood Normal Form)
Relasi berada pada BCNF jika dan hanya jika faktor penentunya adalah kunci kandidat dan relasi tersebut merupakan normal ketiga.
2.2.6 Internet dan World Wide Web (www)
2.2.6.1 Definisi Internet
Istilah Internet berasal dari bahasa latin, inter, yang berarti
”antara”. Secara kata per kata Internet berarti jaringan antara atau
penghubung. Memang itulah fungsinya, Internet menghubungkan berbagai jaringan yang tidak saling bergantung pada satu sama lain dengan sedemikian rupa, sehingga mereka dapat berkomunikasi.
Internet adalah jaringan komputer yang saling terhubung ke seluruh dunia tanpa mengenal batas teritorial, hukum dan budaya. Secara fisik dianalogikan sebagai jaring laba-laba (The Web) yang menyelimuti bola dunia dan terdiri dari titik-titik (node) yang saling berhubungan [6].
Node bisa berupa komputer, jaringan lokal atau peralatan
komunikasi, sedangkan garis penghubung antar simpul disebut tulang punggung (back-bone) yaitu media terestrial (kabel, serat optic, microwave, radio link) maupun satelit. Node terdiri dari pusat informasi dan database, peralatan komputer dan perangkat interkoneksi jaringan serta peralatan yang dipakai pengguna untuk mencari, menempatkan dan bertukar informasi di Internet.
Walaupun secara fisik Internet adalah interkoneksi antar jaringan komputer namun secara umum Internet harus dipandang sebagai sumber informasi [6]. Isi Internet adalah informasi, dapat dibayangkan sebagai
(29)
suatu database atau perpustakaan multimedia yang sangat besar dan lengkap. Bahkan Internet dipandang sebagai dunia dalam bentuk lain (maya) karena hamper seluruh aspek kehidupan di dunia nyata ada di Internet seperti bisnis, hiburan, olah raga, politik dan lain sebagainya.
Salah satu isu terpenting salah satu isu terpenting di Internet adalah penerapan standar komputerisasi terbuka (open computing standart). Karena internetworking dan Internet mengintegrasikan semua sistem, jenis dan tipe komputer yang ada di dunia, maka harus ada standar yang menjamin komputer dapat saling berbicara satu sama lain dalam bahasa yang sama. Menurut Drew Heywood (1966): standar bahasa komputer universal telah dikembangkan sejak 1969, terdiri dari serangkaian protocol komunikasi disebut Transfer Control Protocol (TCP) yang bertugas mengendalikan transmisi paket data, koreksi kesalahan dan kompresi data dan Internet Protocol (IP) yang bertugas sebagai pengenal (identifier) dan pengantar paket data ke alamat yang dituju.
Protokol TCP / IP menyatukan bahasa dan kode berbagai komputer di dunia, sehingga menjadi standar utama jaringan komputer. TCP / IP berkembang cepat dan kaya fasilitas karena bersifat terbuka dan bebas digunakan, oleh siapa pun. Oleh karena itu, hingga saat ini jaringan-jaringan tersebut saling terhubung di seluruh belahan dunia.
Seluruh jaringan yang tersebar di setiap penjuru dunia sudah terkondisikan dengan internet. Lalu lintas data Internet ke seluruh Amerika dan penjuru dunia saat ini disebarkan oleh jaringan pusat yang disebut VBNS (Very High Speed Backbone Network Service). Adapun seluruh biaya yang dikeluarkan di biayai oleh badal Ilmu Pengetahuan Nasional Amerika Serikat. Dari jaringa itu, komputer-komputer yang terhubung dengan internet akan berkomunikasi dan saling mengirimkan data sehingga internet dapat dinikmati oleh seluruh umat manusia untuk berkomunikasi melalui komuputer baik di rumah maupun di kantor.
Dengan demikian, internet dapat didefinisikan dengan hubungan berbagai jenis komputer dan jaringan di dunia, yang berbeda sistem operasi maupun aplikasinya di mana hubungan tersebut memanfaatkan
(30)
kemajuan media komunikasi (telepon dan satelit) yang menggunakan protocol standar dalam berkomunikasi yaitu protocol TCP / IP. Internet berfungsi sebagai media komunikasi dan informasi modern.
2.2.6.2 Definisi World Wide Web (www)
World Wide Web adalah fasilitas internet yang menghubungkan
dokumen dalam lingkup lokal maupun jarak jauh. Dokumen web disebut
web page dan link dalam web membuat user bisa pindah dari satu page ke
page lain (hyper text), baik antar page yang disimpan dalam server yang
sama atau server di seluruh dunia. Pages diakses dan dibaca melalui web
browser seperti netscape navigator atau internet explorer.
World Wide Web sering disingkat WWW atau web saja, yaitu
sebuah sistem dimana informasi dapat kita nikmati dalam bentuk teks, gambar, suara, dan lain-lain serta ikut dapat diakses oleh perangkat lunak yang disebut browser. Informasi di web pada umumnya ditulis dalam bentuk HTML. Informasi lainnya disajikan dalam bentuk grafis (dalam format GIF, JPG, PNG), suara (dalam bentuk format AU, WAV), dan objek multimedia lainnya (seperti MIDI, Shockwave, Quicktime Movie, 3D World). WWW dijalankan dalam server yang disebut HTTPD.
2.2.6.3 Universal Resource Locator (URL)
URL adalah konsep nama file standar yang diperluas dengan jaringannya. Nama file ini tidak hanya menunjukan direktori dan nama filenya saja, tetapi juga nama mesinnya dalam jaringan. URL dapat disediakan (ada atau diakses) dengan berbagai metode dan bisa jadi bukan sekedar file. Karena URL dapat menunjukan queri-queri dokumen dapat disimpan dalam database, hasil dari suatu perintah finger atau achie atau apapun yang berkaitan dengan data hasil proses.
2.2.6.4 Domain Name Service (DNS)
DNS digunakan untuk mempermudah penggunaan internet, dengan memetakan IP address ke nama host. Agar data nama host dapat
(31)
didistribusikan di banyak server, format data yang digunakan harus mencerminkan terdistribusinya data tersebut. Untuk itu, digunakan format tree dengan masing-masing nodenya disebut domain. Penulisan nama host secara lengkap disebut sebagai Full Qualifield Domain Name (FQDN).
DNS bekerja secara hirarki dan berbentuk seperti pohon (tree). Bagian atas adalah Top Level Domain (TLD) seperti COM, ORG, EDU, MIL dsb. Seperti pohon DNS mempunyai cabang-cabang yang dicari dari pangkal sampai ke ujung. Pada waktu kita mencari alamat misalnya linux.or.id pertama-tama DNS bertanya pada TLD server tentang DNS Server yang melayani domain .id misalnya dijawab ns1.id, setelah itu dia bertanya pada ns1.id tentang DNS Server yang bertanggung jawab atas .or.id misalnya ns.or.id kemudian dia bertanya pada ns.or.id tentang linux.or.id dan dijawab 64.29.24.175
Sedangkan untuk mengubah IP menjadi nama host melibatkan domain in-addr.arpa. Seperti domain lainnya domain in-addr.arpa pun bercabang-cabang. Yang penting diingat adalah alamat IP-nya ditulis dalam urutan terbalik di bawah in-addr.arpa. Misalnya untuk alamat IP 64.29.24.275 prosesnya seperti contoh linux.or.id: cari server untuk arpa, cari server untuk in-addr.arpa, cari server untuk 64.in-addr.arpa, cari server 29.64.in-addr.arpa, cari server untuk 24.29.64.in-addr.arpa. Dan cari informasi untuk 275.24.29.64.in-addr.arpa. Pembalikan urutan angkanya memang bisa membingungkan.
2.2.6.5 Hypertext Transfer Protocol (HTTP)
Server dan browser web berkomunikasi satu sama lain dengan protokol yang memang dibuat khusus untuk ini yaitu HTTP. HTTP bertugas menangani permintaan-permintaan (request) dan browser untuk mengambil dokumen-dokumen web. HTTP bisa dianggap sebagai sistem yang bermodel client-server.
(32)
2.2.7 Hypertext Markup Language (HTML)
Dokumen HTML adalah file teks regular (disebut juga ASCII) yang diciptakan dengan menggunakan editor teks (misalnya, Emacs dalam Unix, Gnotepad pada Linux, atau Notepad pada Windows) atau dengan menggunakan word processor, tetapi harus disimpan dengan format “text
only with line breaks”.
Sesuai dengan namanya, bahasa ini menggunakan tanda (MarkUp) untuk menandai perintah-perintahnya. Saat ini banyak sekali aplikasi-aplikasi yang dapat digunakan untuk membuat web page, seperti Microsof Frontpage, Adobe GoLive, Adobe Dreamweaver, Ultradev dan lain-lainnya. Namun untuk seorang web develover kemampuan dasar perintah HTML tetap dibutuhkan.
Homepage dibangun oleh sebuah file yang didalamnya terdapat kode-kode dan informasi dan dibaca oleh sebuah aplikasi yang bernama browser. Oleh browser, kode dan informasi akan disajikan sebagai sebuah halaman web yang kita kenal sebagai homepage. Kode tersebut haruslah ditulis menurut suatu aturan tertentu yang dapat dimengerti browser. Aturan tersebut dikenal dengan “bahasa pengkodean”.
Untuk membuat homepage website, bahasa pengkodean yang digunakan adalah HTML. Sekalipun banyak orang menyebutnya sebagai salah satau bahasa pemrograman, HTML sebenarnya sama sekali bukan bahasa pemrograman karena HTML merupakan bahasa Mark Up (pengkodean) yang digunakan untuk menentukan format atau style dan teks yang ditandai. Simbol Mark Up yang digunakan oleh HTML ditandai dengan tanda lebih kecil (<) dan lebih besar (>),keduanya dinamai tag. Sebagai contoh akan ditampilkan teks yang tercetak tebal, maka mark up yang digunakan adalah sebagai berikut:
<b> Teks ini bercetak tebal </b>
Untuk menandai bahwa sebuah file teks merupakan file HTML, maka ciri yang terlihat jelas adalah ekstensi filenya yaitu .htm atau .html. Namun
(33)
labih jauh dari pada itu didalam file tersebut harus mengandung struktur sebagai berikut:
<HTML> ………. ………. </HTML>
Tag <HTML> harus diletakan pada bagian awal dan tag </HTML> harus diletakan pada bagian terakhir dari suatu file HTML. Tag-tag HTML tidak bersifat case sensive artinya penggunaan huruf besar maupun huruf kecil tidak menjadi masalah. Jadi tag <HTML> akan sama dengan tag <html>.
2.2.8 Hypertext Preprocessor (PHP)
PHP adalah sebuah bahasa scripting yang dibundel dengan HTML, yang berjalan disisi server. Sebagian besar perintahnya berasal dari bahasa
C, Java dan Perl dengan beberapa tambahan fungsi khusus PHP.
Bahasa ini memungkinkan para pembuat aplikasi web yang menyajikan HTML yang dinamis dan interaktif dengan cepat dan mudah, yang di hasilkan server. PHP biasa berinteraksi dengan hampir semua teknologi web
yang sudah ada. Developer biasa menulis sebuah program PHP yang mengeksekusi suatu program CGI di server lain. Fleksibilitas ini amat bermanfaat bagi pemilik situs-situs web yang besar dan sibuk, karena pemilik masih menggunakan aplikasi-aplikasi yang sudah terlanjur dibuat dimasa lalu dengan menggunakan CGI, ISAP atau dengan script seperti
Perl, awk atau Phyton selama proses migrasi ke aplikasi baru yang di buat
dengan menggunakan PHP.
Kode program PHP menyatu dengan tag-tag HTML dalam satu file. Kode PHP diawali dengan tag <? Dan ditutup dengan tag ?>. File yang berisi tag HTML dan kode PHP ini diberi ekstensi .php atau ekstensi lainnya yang ditetapkan pada Apache/web server. Berdasarkan ektensi ini, pada saat file diakses, server akan tahu bahwa file ini mengandung kode PHP. Server akan menerjemahkan kode ini dan menghasilkan output dalam bentuk tag
(34)
HTML yang akan dikirim ke browser client yang mengakses file tersebut. Contohnya dapat dituliskan seperti ini :
<?php echo ( “ <html>
<head>
<title>Aplikasi Hello World </title> </head>
<body>
<b>Hello World</b> </body>
</html> ”); ?>
Dengan PHP, developer tidak perlu lagi berurusan dengan dua buah file yang terpisah seperti pada CGI. Browser web mengacu secara langsung ke file yang dituju, yang lalu dibaca oleh server sebagaimana file HTML statis biasa. Bedanya, sebelum dikirim balik ke browser web, server web
memeriksa isi file dan menentukan apakah ada kode didalam file tersebut yang harus dieksekusi. Bila ada, kode-kode tersebut akan dieksekusi. Hasilnya akan dimasukkan kedalam dokumen yang sama. Server web
bekerja secara langsung terhadap file yang bersangkutan tidak memanggil
script terpisah seperti pada metode CGI. Seluruh kode di eksekusi di server
(oleh karena itu disebut server-side script). Lihat Gambar 2.1 dibawah ini untuk melihat kerja dari PHP dan Apache.
(35)
PHP membuat proses pengembangan aplikasi menjadi mudah karena kelebihan-kelebihannya, yaitu :
1. Script (kode program) terintegrasi dengan file HTML, sehingga developer
biasa berkonsentrasi langsung pada penampilan webnya. 2. Tidak ada proses compiling dan linking.
3. Berorientasi objek (Object Oriented).
4. Sintaksis pemrogramannya udah dipelajari, sangat menyerupai C dan Perl.
Integrasi yang sangat luas ke berbagai server database. Menulis web yang terhubung ke database menjadi sangat sederhana. Database yang didukung oleh PHP : Oralce, Sybase, mSQL, MySQL, Solid, ODBC, PostgreSQL, Adabas D, FilePRo, Velocis, Informic, dBase, UNIX dbm.
2.2.9 MySQL
MySQL adalah multi user database yang menggunakan bahasa Strured
Query Language (SQL). MySQL merupakan database server multi user dan
multi threaded yang tangguh. Dengan memiliki banyak feature MySQL bisa bersaing dengan datgabase komsersial sekalipun. Tidak mengejutkan MySQL menjadi database pilihan untuk banyak pengguna PHP. MySQL termasuk RDBMS (Relational Database Management System) itulah sebabnya istilah seperti tabel, baris dan kolom digunakan pada MySQL. Pada MySQL sebuah database mengandung satu atau sejumlah tabel. Tabel terdiri dari sejumlah baris dan setiap baris mengandung satu atau beberapa kolom.
MySQL mampu menangani data yagn cukup besar. Perusahaan yang mengembangkan MySQL yaitu TcX, mengaku menyimpan data lebih dari
40 database, 10.000 tabel dan sekitar 7 juta baris, totalnya kurang lebih 100
Gigabyte data. SQL adalah sebuah standar yang digunakan untuk
mengakses database server. Bahasa ini pada awalnya dikembangkan oleh IBM, namun telah diadopsi dan digunakan sebagai standar industry.
Dengan menggunakan MySQL, proses akses database menjadi lebih
(36)
masih menggunakan perintah-perintah pemrograman. MySQL merupakan
software database yang masih yang masih popular di lingkungan Linux,
kepopuleran ini sangat ditunjang oleh performa query dari databasenya yang saat ini bisa dikatakan paling cepat dan jarang bermaslah. MySQL ini juga sudah berjalan pada lingkungan windows.
2.2.10 Cascading Style Sheet (CSS)
CSS adalah suatu bahasa stylesheet yang digunakan untuk mengatur tampilan suatu dokumen yang ditulis dalam bahasa markup. Penggunaan yang paling umum dari CSS adalah untuk memformat halaman web yang ditulis dengan HTML dan XHTML. Walaupun demikian, bahasanya sendiri dapat dipergunakan untuk semua jenis dokumen XML termasuk SVG dan XUL. Spesifikasi CSS diatur oleh World Wide Web Consortium (W3C).
CSS digunakan oleh penulis maupun pembaca halaman web untuk menentukan warna, jenis huruf, tata letak, dan berbagai aspek tampilan dokumen. CSS digunakan terutama untuk memisahkan antara isi dokumen (yang ditulis dengan HTML atau bahasa markup lainnya) dengan presentasi dokumen (yang ditulis dengan CSS). Pemisahan ini dapat meningkatkan aksesibilitas isi, memberikan lebih banyak keleluasaan dan kontrol terhadap tampilan, dan mengurangi kompleksitas serta pengulangan pada stuktur isi.
CSS memungkinkan halaman yang sama untuk ditampilkan dengan cara yang berbeda untuk metode presentasi yang berbeda, seperti melalui layar, cetak, suara (sewaktu dibacakan oleh browser basis-suara atau pembaca layar), dan juga alat pembaca braille. Halaman HTML atau XML yang sama juga dapat ditampilkan secara berbeda, baik dari segi gaya tampilan atau skema warna dengan menggunakan CSS.
2.2.11 JavaScript
JavaScript adalah bahasa script yang digunakan pada halaman HTML.
JavaScript adalah varian dari java yang sangat terkenal dalam lingkungan
pemrograman web. JavaScript mempunyai keunggulan pada sisi client, maupun diakses lebih cepat dari script server. Tetapi kelemahannya pada
(37)
script ini belum tentu mampu diproses oleh browser client tergantung kompetibilitas browser tersebut. Cara untuk menjalankan javascript hanya dengan javascript-enabled yaitu browser yang mampu menjalankan
javascript seperti Netscape Navigator (versi 2.0 keatas) atau internet
ekplorer (MSIE-versi 3.0 ke atas).
Beberapa hal mengenai JavaScript :
1. JavaScript didesain untuk menambah interaktif suatu web.
2. JavaScript merupakan sebuah bahasa scripting dengan bahasa
pemrograman yang ringan.
3. JavaScript biasanya disisipkan (embedded) dalam halaman HTML.
4. JavaScript adalah bahasa interpreter (yang berarti skrip dieksekusi tanpa
proses kompilasi.
Ada beberapa cara untuk menuliskan JavaScript yaitu :
1. Script pada bagian head
Skrip ini dieksekusi ketika dipanggil (biasanya berbentuk function) atau dipanggil berdasarkan event tertentu. Peletakan script di head akan menjamin script di-load terlebih dahulu sebelum digunakan.
<html> <head>
<script type=”text/javascript”>
Function message () {
Alert (“Alert ini dipanggil saat even dijalankan”);
}
<script> </head> </html>
2. Script pada Body
Skrip akan dieksekusi ketika halaman di-load sampai dibagian <body> dan ketika ditempatkan berarti antara isi dan javacript
(38)
<html> <head> </head> <body>
<script type=”text/javascript”>
Document.write (“Pesan ini akan tampil”);
</script> </body> </html>
3. External JavaScript
Untuk memudahkan menulis script yang berulang-ulang di setiap halaman maka JavaScript dapat ditulis di file secara ekternal. Jadi, antara HTML dan JavaScript dipisah, kemudian file tersebut dipanggil dari dokumen HTML. File JavaScript tersebut disimpan dengan ektensi .js.
<html> <head> </head> <body>
<script src=”test.js”>
</script> </body> </html>
2.2.12 Asynchronous JavaScript and XML (AJAX)
AJAX (Asynchronous JavaScript and XML) sesungguhnya bukanlah suatu bahasa pemrogarman, melainkan hanya suatu teknik yang memungkinkan untuk membuat aplikasi web yang interaktif. Dengan menggunakan AJAX, aplikasi web dapat berinteraksi dengan server di latar belakang sehingga tidak mempengaruhi halaman web secara keseluruhan. Sebagai gambaran, Anda mungkin sering mendaftarkan diri pada suatu situs
(39)
web sebagai anggota baru. Setelah Anda selesai mengetikan user ID saat registrasi, sistem bisa memberitahukan bahwa nama yang Anda pakai sudah digunakan oleh orang lain atau belum.
Bagaimana aplikasi web ini bisa tahu hal itu padahal Anda belum mengklik tombol apapun dalam halaman web. Rahasianya terletak pada pemrosesan di latar belakang yang dilakukan oleh AJAX. Gambar 2.2 Menunjukan aplikasi web yang berbasis AJAX.
Gambar 2.7 Model Aplikasi Web dengan AJAX
Nampak bahwa pada aplikasi web yang berbasis AJAX terdapat bagian yang disebut lapisan AJAX (atau terkadang disebut mesin AJAX). Lapisan inilah yang mengatur komunikasi antara client dan server.
Perlu diperhatikan dalam lapisan AJAX :
1. Lapisan AJAX meminta layanan ke server atau tidak, tergantung pada jenis layanan antarmuka. Sebagai contoh, untuk validasi terhadap objek formulir tidak perlu melakukan permintaan ke server. Cukup ditangani di sisi client. Namun untuk pemeriksaan keabsahan password, mau tidak mau harus dilayangkan ke server karena harus berhubungan dengan database.
2. Sekalipun penambahan lapisan AJAX berkesan memperlambat proses (karena komunikasi ke server tidak lagi dilakukan secara langsung), pada
(40)
kenyataanya yang terjadi adalah sebaliknya. Hal ini karena permintaan yang dilakukan oleh lapisan AJAX menghasilkan informasi yang jauh lebih sedikit dibanding kalau yang diminta adalah keseluruhan halaman. 3. Lapisan AJAX bekerja dengan pendekatan asinkron. Asinkron berarti
bahwa client bisa meminta layanan dari server dan tidak perlu menunggu sampai server melayaninya. Dengan demikian, saat informasi dari server
belum didapat, layanan kepada pemakai tetap bisa dilakukan.
4. Komunikasi antara client dan server tidak perlu mengubah keseluruhan antarmuka dalam halaman web, tetapi cukup hanya bagian tertentu yang terpengaruh. Hal seperti ini tidak bisa dilakukan pada aplikasi web yang tidak menggunakan AJAX.
AJAX pertama kali ditemukakan pada tahun 2005 oleh Jesse James Garret, presiden dan pendiri perusahaan Adaptive Path. Menurut beliau, nama AJAX diberikan untuk memudahkan dalam berkomunikasi dengan klien daripada kalau menyebutnya “Asynchronous JavaScript + CSS + DOM
+ XMLHttp Request”. Teknik ini sebenarnya sudah ada sejak 1999. Pada
masa itu Microsoft membuat objek bernama XMLHttpRequest (Objek yang kelak akan dilibatkan dalam membuat AJAX) sebagai control ActiveX pada Internet Explorer 5. AJAX menjadi sangat popular baru setelah digunakan intensif oleh Yahoo! Dan Google.
Menurut Jesse James Garret, di dalam artikelnya yang berjudul “AJAX
A New Approach to Web Applications”, AJAX yang lengkap mencakup :
1. XHTML (Extensible HyperText Markup Language), sebagai peluasan dari HTML.
2. CSS (Cascading Style Sheets) sebagai pemformat bagian dari dokumen. 3. DOM (Document Object Model) untuk mengatur interaksi dan
penampilan isi HTML dan XHTML secara dinamis.
4. XML (Extensible Markup Language) memungkinkan untuk melakukan pertukaran data.
5. XSLT (Extensible Stylesheet Language Transformation) adalah bahasa berbasis XML yang ditujukan untuk melakukan transformasi dokumen XML ke bentuk yang lain.
(41)
6. XMLHttpRequest untuk melakukan pertukaran data secara asinkron.
7. JavaScript sebagai bahasa untuk membentuk lapisan AJAX.
Memang nampaknya sangat kompleks karena melibatkan banyak hal. Namun tidak pelu khawatir bahwa hal itu akan menyusahkan dalam mewujudkannya. Dalam praktik, AJAX bisa diimplementasikan tanpa menggunakan XML, XSLT, maupun CSS.
2.2.13 Virtual Instrumentation Engineering Workbench (LabView)
LabVIEW adalah perangkat lunak komputer untuk pemrosesan dan visualisasi data dalam bidang akuisisi data, kendali instrumentasi serta automasi industri yang pertama kali dikembangkan oleh perusahaan National Instruments pada tahun 1986. Perangkat lunak ini dapat dijalankan pada sistem operasi Linux, Unix, Mac OS X dan Windows.
(42)
42
PEMBAHASAN
3.1Jadwal Kerja Praktek
Pelaksanaan kerja praktek dilakukan di Insitut Teknologi Bandung (ITB), tepatnya Laboratorium Termodinamika, Pusat Rekayasa Industi (PRI-ITB). Yang berlokasi di Gedung PAU (Pusat Antar Universitas) Lantai 3 ITB Jalan Ganesha 10 Bandung 40132.
Pelaksanaan kerja praktek dimulai pada tanggal 8 July 2011 sampai 5 Agustus 2011. Waktu pelaksanaan kerja praktek yang telah ditentukan oleh instansi tersebut yaitu : Senin –Jum’at Pukul 10.00 – 15.00 WIB.
3.2Analisis Sistem
Langkah pertama yang dilakukan setelah merekayasa sistem dalam membangun aplikasi simulai pemantau suhu ini adalah menganalisis sistem. Sistem yang akan dianalisis adalah sistem yang sedang berjalan (dalam hal ini sistem yang sudah ada) dan sistem yang akan dibangun. Analisis sistem dilakukan dengan cara memecah bagian-bagian yang ada pada sistem kemudian diamati dan ditelusuri, baru kemudian memperbaiki kinerja bagian-bagian tersebut.
Melakukan analisis bukanlah hal yang mudah. Analisis harus dilakukan dengan seksama dan teliti untuk benar-benar mengetahui detail yang ada pada suatu sistem. Apabila dalam melakukan analisis dilakukan secara benar maka untuk lanjut ke tahap berikutnya tidak akan mengalami kesulitan, begitu juga sebaliknya.
Dari hasil analisis yang dilakukan di Laboratorium Termodinamika (ITB) maka diambil beberapa langkah sebagai berikut:
1. Analisis Masalah 2. Analisis Fungsional 3. Analisis Non Fungsional
(43)
4. Analisis Kebutuhan non Fungsional 5. Analisis Kebutuhan Fungsional
3.2.1 Analisis Masalah
Laboratorium Termodinakima (ITB) mendasarkan program-programnya pada penilaian ilmiah dan pengembangan teknologi konversi energi termal dan sistem proses termal yang membutuhkan suatu sistem yang mampu menyediakan informasi pengukuran suhu tanpa harus berhubungan langsung dengan sistem yang sedang diukur suhunya. Sejauh ini cara memperoleh data hasil dari pengukuran tersebut masih dilakukan secara konvensional yaitu setiap ingin mendapatkan data/informasi pengukuran suhu harus berhubungan langsung dengan sistem ataupun harus mendatangi tempat dimana sistem tersebut diukur keadaan suhunya serta mencatat hasilnya dalam kertas yang telah berisi format tabel pengamatan. Hal seperti inilah yang dirasa menyulitkan pengguna (orang yang melakukan pengukuran) dalam mencatat kejadian pengamatan dan tingkat kesalahan dari cara ini sangat tinggi.
Bersasarkan hal tersebut maka diperoleh permasalahan yang terdapat di Laboratorium Termodinamika sebagai berikut:
1. Tidak adanya sistem yang dapat memperoleh data pengukuran suhu tanpa harus berhubungan langsung dengan sistem yang sedang diukur.
2. Sulitnya mengimplementasikan rancangan data hasil simulasi pengukuran kedalam sebuah aplikasi yang dapat diakses tanpa harus berhubungan dengan sistem ataupun mendatangi langsung tempat sistem.
3. Tidak adanya cara untuk mempermudah pencatatan hasil pengukuran.
3.2.2 Analisis Fungsional
Prosedur pencatatan data hasil pengukuran di Laboratorium Termodinamika yang berjalan pada saat ini hanya berupa pencatatan
(44)
konvensional yaitu setiap kali melakukan pencatatan pengukuran harus melakukan pengamatan langsung dengan sistem yang sedang diukur dan mencatat hasilnya dalam kertas yang berisi format tabel pengamatan.
Berdasarkan hasil analisis diatas, maka prosedur pengambilan data yang sedang berjalan di Laboratorium Termidinamika (ITB) adalah sebagai berikut:
1. Prosedur Pengambilan Data Pengukuran
Peneliti melakukan pengamatan langsung terhadap alat pengukur suhu dan sistem yang sedang diukur suhunya.
2. Prosedur Pencatatan Data Pengukuran
Peneliti melakukan pencatatan hasil pengukuran pada lembar hasil pengukuran, setelah itu lembar hasil pengukuran disimpan dalam arsip untuk dipergunakan lagi dikemudian hari sebagai data perbandingan atau untuk keperluan peramalan suhu.
3.2.3 Diagram Alir Dokumen
Untuk menggambarkan aliran dokumen pada prosedur dalam pengambilan maupun pencatatan data pengukuran yang sedang berjalan digunakan alat bantu berupa diagram alir dokumen atau yang lebih dikenal dengan sebutan flowmap. Diagram alir dokumen prosedur pengambilan dan pencatatan data pengukuran adalah sebagai berikut:
(45)
PETUGAS
Formulir Pencatatan Pengukuran
Pengisian Data Hasil Pengukuran
Formulir Pencatatan Pengukuran yang Telah
Diisi
Rekap Data Hasil Pengukuran
Rekap Data Hasil Pengukuran
Arsip
Gambar 3.1 Diagram Alir Dokumen
3.2.4 Analisis Kebutuhan Non Fungsional
Setelah melakukan analisis fungsional untuk mengetahui prosedur-prosedur yang berjalan di Laboratorium Termodinamika, maka selanjutnya melakukan analisis non fungsional. Analisis non fungsional adalah sebuah langkah dimana seorang pembangun perangkat lunak menganalisis sumber daya yang akan menggunakan perangkat lunak yang dibangun.
Analisis non fungsional tidak hanya menganalisis siapa saja yang akan menggunakan aplikasi tetapi juga menganalisis perangkat keras dan
(46)
perangkat lunak yang dimiliki oleh pemesan perangkat lunak, sehingga dapat ditentukan kompabilitas perangkat yang dibangun terhadap sumber daya yang ada. Setelah melakukan analisis non fungsional, maka dilanjutkan ke langkah berikutnya yaitu menentukan kebutuhan non fungsional sistem yang akan dibangun untuk disesuaikan dengan fakta yang ada
Apabila terjadi ketidakcocokan antara fakta dan kebutuhan maka perlu adanya penyesuaian fakta terhadap kebutuhan yang ada. Apabila kebutuhan tidak dipenuhi maka sistem yang dibangun tidak akan berjalan baik.
Tahapan Analisis non fungsional dan kebutuhan non fungsional yang dilakukan adalah sebagai berikut:
1. Analisis Pengguna 2. Analisis Perangkat Keras 3. Analisis Perangkat Lunak
3.2.4.1Analisis Pengguna
Perangkat lunak yang dibangun tidak akan berguna apabila tidak ada pengguna yang mengoperasikannya. Pengguna disini adalah orang yang menggunakan perangkat lunak, dalam hal ini pengguna haruslah mengerti dalam mengaplikasikan perangkat lunak. Adapun pengguna yang terlibat adalah sebagai berikut:
1. Admin
Spesifikasi kemampuan umum yang dimiliki seorang Admin adalah mampu mengatur data petugas dan mampu menggunakan aplikasi berbasis web dengan baik.
2. Petugas/Pengambil Data Pengukuran
Spesifikasi kemampuan umum yang dimiliki seorang Petugas/Pengambil Data Pengukuran adalah mampu menggunakan aplikasi berbasis web dengan baik.
(47)
Tabel 3.1 Tabel Analisis Pengguna Perangkat Pengguna Tanggung Jawab Tinggkat Keterampilan Jenis Pelatihan Admin Mengolah Data
Petugas
Mampu
mengatur Data Petugas Pelatihan menggunakan aplikasi berbasis web Petugas/Pengambil Data Pengukuran
Mengolah Data Hasil
Pengukuran, Mengolah Data Admin Mampu menggunakan Aplikasi Berbasis Web Pelatihan menggunakan aplikasi berbasis web
3.2.4.2Analisis Perangkat Keras
Spesifikasi perangkat keras yang terdapat di Laboratorium Termodinamika (ITB) adalah sebagai berikut :
1. Processor Intel Pentium 4 berkecepatan 1.6 Ghz
2. RAM 1 GB 3. Harddisk 80 Gb 4. Keyboard dan Mouse
5. Monitor SVGA ukuran 15 inci dengan resolusi 1024 x 768
Perangkat keras dipergunakan di Laboratorium Termodinamika sudah memenuhi standar untuk menjalankan perangkat lunak yang dibangun.
3.2.4.3Analisis Perangkat Lunak
Perangkat lunak yang dipergunakan/tersedia di Laboratorium Termodinamika (ITB) adalah sebagai berikut :
1. Sistem Operasi Windows XP Professional Service Packs 2
2. LabView 8.0
3. Browser Firefox 4.0
(48)
Sedangkan untuk menjalankan perangkat lunak yang akan dibangun maupun perangkat lunak pembangun dibutuhkan perangkat lunak tambahan sebagai berikut:
1. MySQL/WampServer sebagai penyedia penyimpanan berkas. 2. Dreamweaver sebagai IDE untuk membangun perangkat lunak
berbasis Web, termasuk Bahasa pemrograman PHP dan CSS.
3.2.5 Analisis Data
Setiap sistem informasi membutuhkan data untuk menghasilkan informasi yang dibutuhkan. Data yang ada saling berhubungan atau berelasi antara satu dengan yang lain untuk menyajikan informasi yang benar. Apabila data yang ada tidak berelasi, maka tidak akan terbentuk suatu pengolahan data menjadi informasi. Untuk memodelkan relasi data dalam model analisis perangkat lunak terstruktur digunakan sebuah alat bantu berupa sebuah diagram yang disebut diagram E-R (
Entity-Relationship).
Adapun Diagram E-R untuk perangkat lunak yang akan dibangun di Laboratorium Termodinamika (ITB) adalah sebagai berikut:
dikelola N data tanggal
pengguna 1 id_pengguna
Tipe_pengguna Nama_pengguna
password
id_data
Isi_data
Id_pengguna email
Gambar 3.2 Entity Relationship Diagram (ERD)
3.2.6 Analisis Kebutuhan Fungsional
Analisis kebutuhan fungsional ini dilakukan setelah analisis kebutuhan non fungsional selesai atau terpenuhi. Analisis kebutuhan fungsional sendiri dapat diartikan sebagai penggambaran, perencanaan dan pembuatan sketsa atau pengaturan dari beberapa elemen yang
(49)
terpisah ke dalam satu kesatuan yang utuh dan berfungsi. Dalam langkah ini dilakukan penentuan entitas-entitas baik entitas internal maupun entitas eksternal, data yang mengalir, serta prosedur-prosedur yang bisa dilakukan oleh masing-masing entitas.
Untuk menjelaskan bagaimana suatu masukan diproses pada sistem, maka dibentuklah hasil analisis kebutuhan fungsional dalam bentuk alat bantu dibawah ini:
1. Diagram Konteks
2. Diagram Alir Data
3. Spesifikasi Proses dan Kamus Data
3.2.6.1Diagram Konteks
Diagram konteks atau disebut juga dengan model sistem
fundamental yang menggambarkan suatu sistem secara garis
besarnya atau keseluruhannya saja. Dalam Diagram konteks juga digambarkan entitas eksternal yang merupakan perangkat pengguna yang menghasilkan data yang akan diolah oleh sistem maupun tujuan dari informasi yang dihasilkan oleh sistem yang ditunjukkan oleh anak panah yang masuk dan keluar secara berurutan.
Diagram Konteks untuk membangun perangkat lunak pemantau suhu di Laboratorium Termodinamika adalah sebagai berikut:
SISTEM INFORMASI PEMANTAU SUHU ADMIN
Data Login Admin Data Pengukuran Data Ubah Profil Data Ubah Password Data Tambah Petugas Data Ubah Petugas Data Hapus Petugas
Informasi Data Login Admin Informasi Data Pengukuran Informasi Data Profil telah di ubah Informasi Data Password telah di ubah Informasi Data Petugas telah di tambah Informasi Data Petugas telah di ubah Informasi Data Petugas telah di hapus
PETUGAS
Data Login Petugas Data Pengukuran Data Ubah Profil Data Ubah Password Data Simpan Pengukuran
Data Hapus Pengukuran Informasi Data Login Petugas
Informasi Data Pengukuran Informasi Data Ubah Profil Informasi Data Ubah Password Informasi Data Simpan Pengukuran
Informasi Data Hapus Pengukuran
(50)
3.2.6.2 Diagram Alir Data Level 1
Diagram alir data merupakan sebuah representasi dari suatu sistem yang menggambarkan bagian-bagian dari sistem tersebut beserta keterkaitan antara bagian-bagian yang ada. Dari diagram alir data ini seseorang bisa mengetahui sumber dari informasi di dalam sistem maupun tujuan dari masukan yang berasal dari entitas eksternal.
Diagram alir data level satu dari perangkat lunak pemantau suhu di Laboratorium Termodinamika adalah sebagai berikut:
Record Data Pengguna
ADMIN 2 Pengolahan Data Hasil Pengukuran 1 Login 3 Pengolahan Data Petugas T. Pengguna
Record Data Pengguna
Login Admin Valid
PETUGAS Login Petugas Valid
Data Login Petugas Informasi Data Login Petugas Valid Data Login Admin
Informasi Data Login Admin Valid
Data Pengguna Informasi Data Pengguna
Data Login Admin Data Login Admin
5 Lupa
Password Informasi Input
Data Email Petugas Informasi Data Email Petugas Data
Email Admin Informasi Input Data Email Admin
Record Data Pengukuran T. Data
Pengukuran
Record Data Pengguna 4
Pengolahan Data Profil
Data Profil Informasi Data Profil Petugas
Login Valid Informasi Data Profil Admin Data
Profil Admin
(51)
3.2.6.3Diagram Alir Data Level 2 Proses 1
Diagram alir data pada proses Login adalah sebagai berikut:
ADMIN
1.2 Verifikasi Password
T Data Pengguna
Password Informasi Password Valid
1.1 Verifikasi Email Email
Informasi Email Valid
Informasi Email Valid Email
Record Password Record Email
PETUGAS
Password Informasi Password Valid
(52)
3.2.6.4Diagram Alir Data Level 2 Proses 2
Diagram alir data pada proses Pengolahan Data Hasil Pengukuran adalah sebagai berikut:
PETUGAS
2.2 Hapus Data Hasil
Pengukuran Suhu T Data Pengukuran
Data Hasil Pengukuran Suhu Informasi Data Hasil
Pengukuran Suhu
2.1 Simpan Data Hasil Pengukuran Suhu Data Hasil
Pengukuran Suhu Informasi Data Hasil Pengukuran
Record Data Pengukuran
Record Data Pengukuran
2.3 Tampil Data Hasil Pengukuran Suhu
Record Data Pengukuran
Data Hasil Pengukuran Suhu Informasi Data Hasil
Pengukuran Suhu
ADMIN
Data Hasil Pengukuran Suhu Respon Data Hasil Pengukuran Suhu
Gambar 3.6 Diagram Alir Data Level 2 Proses 2 Pengolahan Data Hasil Pengukuran
(53)
3.2.6.5Diagram Alir Data Level 2 Proses 3
Diagram alir data pada proses pengolahan data Pengguna adalah sebagai berikut:
ADMIN T Data
Pengguna
Input Data Pengguna Respon Input Data Pengguna
3.1 Tambah Data
Pengguna Input Data Pengguna
Respon Input Data Pengguna
Record Data Pengguna
Record Data Pengguna 3.2
Ubah Data Pengguna Input Data Pengguna
Respon Input Data Pengguna
Record Data Pengguna
3.3 Hapus Data
Pengguna
Input Data Pengguna Respon Input Data Pengguna
Record Data Pengguna 3.4
Tampil Data Pengguna
(54)
3.2.6.6Diagram Alir Data Level 2 Proses 4
Diagram alir data pada proses pengolahan data Profil Pengguna adalah sebagai berikut:
ADMIN T Data
Pengguna
Input Data Admin Respon Input Data Admin
4.1 Ubah Data Profil
Pengguna Input Data Admin
Respon Input Data Admin
Record Data Pengguna Record Data Pengguna
4.3 Tampil Data Profil
Pengguna
PETUGAS
Input Data Petugas Respon Input Data Petugas
Input Data Petugas Respon Input Data Petugas
4.2 Ubah Password
Pengguna Input Password Admin
Respon Password Admin
Respon Password Petugas Input Password Petugas Record Data Pengguna
Gambar 3.8 Diagram Alir Data Level 2 Proses 4 Pengolahan Data Profil Pengguna
3.2.6.7Diagram Alir Data Level 2 Proses 5
Diagram alir data pada proses Lupa Password adalah sebagai berikut:
ADMIN
T Data Pengguna
5.1 Lupa Password Respon Input Email
Record Data Password
PETUGAS Respon Email Petugas
Input Email Admin
Input Email Petugas
(55)
3.2.6.8Spesifikasi Proses
Tabel 3.2 Spesifikasi Proses
No Proses Keterangan
1 No. Proses 1.1
Nama Proses Verifikasi Email
Input - Email Admin
- Email Petugas
Output Informasi Login
Loggika Proses Begin
{Admin melakukan Login dengan memasukan email}
End 2 No. Proses 1.2
Nama Proses Verifikasi Password
Input - Password Admin
- Password Petugas
Output Informasi Login
Loggika Proses Begin
{ Admin melakukan Login dengan memasukan password}
End 3 No. Proses 2.1
Nama Proses Simpan Data Hasil Pengukuran
Source Petugas
Input Data Hasil Pengukuran
Output Informasi Data Hasil Pengukuran
yang telah disimpan
Destination Petugas
Loggika Proses Begin
(56)
penyimpanan data hasil penguran }
End 4 No. Proses 2.2
Nama Proses Hapus Data Hasil Pengukuran
Source Petugas
Input Data Hapus Pengukuran
Output Informasi Data Pengukuran yang
telah di hapus
Destination Petugas
Loggika Proses Begin
{Petugas Menghapus Data Hasil Pengukuran}
End 5 No. Proses 2.3
Nama Proses Tampil Data Hasil Pengukuran
Input Data Hasil Pengukuran
Output Informasi Data Pengukuran
Loggika Proses Begin
{Menampilkan Data Hasil Pengukuran}
End 6 No. Proses 3.1
Nama Proses Tambah Pengguna
Source Admin
Input Data Pengguna Baru
Output Informasi Data Pengguna Baru
Destination Admin
Loggika Proses Begin
{Admin melakukan penambahan Pengguna Baru}
(1)
DAFTAR PUSTAKA
[1] Abdul Kadir, Pengenalan Sistem Informasi. Andi, Yogyakarta : 2003 [2] Bentley, Lonnie D, Dittman, Kevin C, Whitten, Jeffrey L. System Analysis
and Design Methods. McGraw-Hill Companies, New York : 2004 [3] Jogiyanto HM, Akt MBA. Analisis dan Desain System Informasi :
Pendekatan Terstuktur Teori dan Praktek Aplikasi Bisnis. Andi, Yogyakarta : 2005
[4] Al-Bahra, Lajamudin. Analisis dan Desain Sistem Informasi. Graha Ilmu, Yogyakarta : 2005
[5] Nugroho, Adi. Konsep Pengembangan Sistem Basis Data. Informatika, Bandung : 2004
[6] Andi Sunarto, (2009), Seluk Beluk E-Commerce, Graha Ilmu, Yogyakarta : 2009
[7] Fathansyah, Ir. Basis Data, Informatika, Bandung : 2004
[8] Hakim, Lukmanul. Membongkar Trik Rahasia Para Master PHP, Lokomedia, Yogyakarta : 2008
[9] Institut Teknologi Bandung (ITB), http://itb.ac.id (Desember 2011) [10] LabView, Wikipedia Bahasa Indonesia,
(2)
i
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirabbil’alamiin, Puji dan Syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah membekali dengan karunia serta hidayah-Nya sehingga Laporan Kerja Praktek yang berjudul “Simulasi Pemantauan Suhu Berbasis Web Di Laboratorium Pusat Rekayasa Industri Institut Teknologi Bandung (ITB)” dapat selesai tepat waktu.
Pada kesempatan ini penulis menyampaikan rasa hormat dan ucapan terima kasih khususnya untuk Ayahanda Undang Sopyan dan Ibunda Adah Rostika, Nenek dan Keluarga Bapak Usep Saepudin yang telah memberikan dukungan moril maupun materil. Selain itu ucapan terima kasih setulus-tulusnya penulis sampaikan kepada:
1. Bapak Dr. Arry Akhmad Arman, selaku Dekan Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Komputer Indonesia.
2. Ibu Mira Kania Sabariah, S.T., M.T., selaku Ketua Program Studi Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia.
3. Ibu Tati Hariyati S.T., M.T., Selaku Sekretaris Jurusan Teknik Informatika, Universitas Komputer Indonesia.
4. Bapak Taryana Suryana, ST.,M.Kom, selaku pembimbing dan dosen wali yang telah meluangkan waktu, tenaga untuk membimbing, mengoreksi dan memberikan saran-saran untuk perbaikan.
5. Bapak Dr. Ir. Willy Adriansyah selaku pembimbing Kerja Praktek di Laboratorium Termodinamika, Pusat Rekayasa Industri Institut Teknologi Bandung, yang telah rela meluangkan waktu dan tenaga untuk memberikan saran, arahan dan bimbingan.
6. Bapak Aman dan seluruh staf kepegawaian Pusat Rekayasa Industri Institut Teknologi Bandung, yang telah membantu terlaksananya tugas ini.
7. Bapak dan Ibu dosen serta seluruh staf pegawai jurusan Teknik Informatika, Universitas Komputer Indonesia, yang telah banyak membantu.
8. Teman-Teman IF-14 Angkatan 2008 Teknik Informatika, Universitas Komputer Indonesia. Tetap Semangat!.
(3)
ii
9. Serta semua pihak yang tidak dapat tuliskan namanya satu persatu yang telah memberikan dorongan semangatnya.
Semoga Allah SWT membalas semua kebaikan dengan pahala yang berlipat, taufiq, rahmat dan hidayah-Nya. Amin.
Penulis menyadari, bahwa Laporan Kerja Praktek ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran sangat penulis hargai dan harapkan.
Penulis berharap semoga laporan kerja praktek ini dapat bermanfaat.
Bandung, 28 Januari 2011 Penulis,
(4)
96
RIWAYAT HIDUP
Nama Lengkap : Arip Hidayat Tanggal Lahir : 16 Oktober 1989 Jenis Kelamin : Laki-Laki
Alamat : Cijotang No.176 RT 04/03 Cibeunying, Cimenyan, Bandung 40191
Nomor Telepon / HP : 0857 21 777007
Email : [email protected]
Kewarganegaraan : Indonesia
Agama : Islam
Pendidikan
Tahun 2002, Lulus dari SDN Karamat Wangi, Cisurupan, Garut Tahun 2005, Lulus dari Mts Nurul Huda, Cisurupan, Garut Tahun 2008, Lulus dari SMA Negeri 16 Garut
Tahun 2008, Terdaftar sebagai mahasiswa S1 Jurusan Teknik Informatika, Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, Universitas Komputer Indonesia (UNIKOM), Bandung
(5)
(6)