Dian Mayasari, 2013 Analisis Tingkat Bahaya Longsor Terhadap Keberadaan Permukiman Di Kecamatan Parongpong
Kabupaten Bandung Barat Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Tabel 3.2 Variabel Penelitian
Variabel Bebas Variabel Terikat
Tingkat Bahaya Longsor a.
Kemiringan Lereng b.
Kondisi Tanah c.
Batuan Penyusun Lereng d.
Curah Hujan e.
Tata Air Lereng f.
Kegempaan
g.
Vegetasi
Eksisting Luas Permukiman
Sumber: Kementrian Pekerjaan Umum 2007
E. DEFINISI OPERASIONAL
1. Permukiman adalah bagian dari lingkungan hidup di luar kawasan lindung
baik berupa berwawasan perkotaan ataupun pedesaan yang berfungsi sebagai lingkungan tempat tinggal atau lingkungan hunian dan tempat
kegiatan yang mendukung perikehidupan dan penghidupan dengan fungsi utama sebagai lingkungan hunian yang dilengkapi sarana dan prasarana
sehingga mencapai fungsi permukiman yang optimal. UU no 4 tahun 1992 tentang Perumahan dan Permukiman
2. Bahaya adalah suatu fenomena alam atau buatan yang mempunyai potensi
mengancam kehidupan manusia, kerugian harta benda dan kerusakan lingkungan Bakornas PB, 2006. Longsor landslide atau dapat disebut
juga dengan gerakan tanah mass movement adalah perpindahan material pembentuk lereng berupa batuan, bahan timbunan, tanah, atau material
campuran tersebut, bergerak ke arah bawah dan keluar lereng Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, 2005. Bahaya longsor adalah
potensi terjadinya pergerakan material pembentuk lereng berupa tanah, batuan, atau campuran keduanya yang dapat menimbulkan kerugian jiwa,
harta benda maupun kerusakan lingkungan.
F. BAHAN DAN ALAT PENELITIAN
Untuk menunjang penelitian ini, diperlukan bahan-bahan sebagai berikut.
Dian Mayasari, 2013 Analisis Tingkat Bahaya Longsor Terhadap Keberadaan Permukiman Di Kecamatan Parongpong
Kabupaten Bandung Barat Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
1. Peta Rupa Bumi Indonesia skala 1:25.000 Lembar 1209-331 Wanayasa
Edisi 1-2001, BAKOSURTANAL 2.
Peta Rupa Bumi Indonesia skala 1:25.000 Lembar 1209-334 Cimahi Edisi 1-2001, BAKOSURTANAL
3. Peta Penggunaan Lahan Kecamatan Parongpong Kabupaten Bandung
Barat Tahun 2010 4.
Peta Geologi Lembar Bandung, skala 1:100.000 oleh P.H. Silitonga, tahun 1973
5. Peta Kemiringan Lereng Kecamatan Parongpong Kabupaten Bandung
Barat 6.
Peta Jenis Tanah Kecamatan Parongpong sumber Peta Tanah Semi Detail Purlittanah 2010
Sedangkan alat-alat yang digunakan untuk mengolah bahan-bahan tersebut adalah sebagai berikut.
1. Komputer dengan sistem Microsoft Windows 7 Versi 2009, IntelR,
AtomTM 4 CPU N450 1.66GHz 1,67GHz, RAM 2,00GB untuk pengolahan data-data penelitian
2. Software MapInfo Professional 8.5 untuk melakukan proses-proses atau
manipulasi pada data-data spasial dan atribut untuk dioverlaykan menjadi suatu informasi baru.
3. Global Positioning System GPS untuk mencari koordinat lokasi saat
observasi lapangan 4.
Kamera digital, untuk mengambil gambar saat observasi lapangan sebagai dokumentasi penelitian.
G. TEKNIK PENGUMPULAN DATA
Untuk memperoleh data-data yang dibutuhkan dalam penelitian ini, baik data primer maupun data sekunder, penulis menggunakan teknik sebagai
berikut. 1.
Observasi Observasi adalah
“cara dan teknik pengumpulan data dengan melakukan pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap gejala atau
Dian Mayasari, 2013 Analisis Tingkat Bahaya Longsor Terhadap Keberadaan Permukiman Di Kecamatan Parongpong
Kabupaten Bandung Barat Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
fenomena yang ada pada objek penelitian ” Saepudin, 2012. Teknik
observasi ini dilakukan setelah menginterpretasi peta. Observasi ini dilakukan untuk mengamati unsur fisik objek yang akan diteliti dengan
menggunakan checklist. 2.
Studi Literatur dan Studi Dokumentasi Teknik ini digunakan untuk mengumpulkan data-data sekunder. Data-data
sekunder ini berguna sebagai bahan penelitian dan juga bahan materi sebagai pemahaman penulis terhadap penelitian ini. Data-data ini
diperoleh dari berbagai sumber seperti skripsi-skripsi dan artikel ilmiah dari berbagai universitas, dokumen dari lembaga pemerintahan, literatur-
literatur terkait serta situs-situs organisasi internasional yang mengkaji mengenai bahaya gerakan tanah.
H. TEKNIK PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA