dislokasi bahu dengan adanya odema, keterbatasan lingkup gerak sendi siku dan nyeri agar tidak lagi mengganggu aktivitas kemampuan fungsional
sehari-hari. 3.
Bagi Pembaca Diharapkan dapat memberitahukan serta memerikan informasi kepada
masyarakat tentang pengaruh infra merah dan terapi latihan pada nyeri bahu atau fraktur caput humeri disertai dislokasi bahu dan permasalahannya sertai
mengetahui program fisioterapi 4.
Bagi Institusi Fisioterapi Sebagai bahan masukan untuk penambahan ilmu pengetahuan serta acuan
adalam pengembangan ilmu fisioterapi yang berkalitan dengan infra merah dan terapi latihan terhadap fraktur dan dislokasi bahu.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Deskripsi Kasus
1. Anatomi Fungsional Sendi Bahu
a. Humeri
Humeri merupakan tulang panjang seperti tongkat, bagian yang mempunyai hubungan dengan bahu bentuknya bundar membentuk kepala
sendi yang disebut caput humeri. b.
Sendi bahu Secara anatomi sendi bahu merupakan sendi peluru ball and socket joint
yang terdiri atas bonggol sendi dan mangkuk sendi. Ligamentum conoideum, yang membentang antara dataran medial procecus
coracoideus sampai dataran caudal claviculare, 2 Ligamentum trapezoideus.
Daerah persendian bahu mencakup empat sendi, yaitu sendi sternoclavicular, sendi glenohumeral, sendi acromioclavicular, sendi scapulothoracal.
c. Sendi siku
Sendi siku dibentuk oleh tiga tulang, yaitu humeri, radius dan ulna yang saling berhubungan. Pada sendi siku dibentuk oleh 3 articulatio yaitu, 1
articulation humeroulnar , 2 articulatio humeroradial dan 3 articulatio
radioulnar proksimal .
2. Fraktur Caput Humeri
Fracture adalah hilang kontinyuitas dari tulang Mc Rae,1994. Humeri
adalah tulang panjang seperti tongkat yang membentuk struktur lengan atas. Caput
adalah bagian paling atas dari tulang panjang. Jadi fracture caput humeri adalah hilang kontinyuitas dari tulang humeri pada bagian paling atas.
a. Etiologi
Fracture caput humeri biasanya disebabkan karena jatuh dengan posisi
tangan tertindih. Akibat benturan langsung atau angulasi, sering ditemukan pada kecelakaan sepeda motor. Pada benturan keras fracture mungkin bersifat
komunitif, atau tulang dapat patah pada lebih dari satu tempat fracture segmental Appley, 1995.
b. Prognosi
Kasus fracture caput humeri mempunyai prognosis yang baik jika penderita secepat mungkin dibawa ke rumah sakit sesaat setelah terjadi trauma
dan mendapatkan penanganan yang intensif oleh tim medis termasuk secepat mungkin dilakukan tindakan operasi untuk memperbaiki struktur tulang yang
patah dan pemberian internal fiksasi.
3. Dislokasi shoulder
Dislokasi adalah Keadaan dimana tulang-tulang yang membentuk sendi tidak lagi berhubungan secara anatomis atau tulang lepas dari sendi
BrunnerSuddarth. Keluarnya kepala sendi dari mangkuknya, dislokasi