Pengaruh Kredit Bermasalah dan Pertumbuhan Deposito Terhadap Profitabilitas (Studi Kasus pada Bank Umum Swasta Nasional Devisa yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia 2010-2014)

(1)

SURAT XBTTNANGAN

PERSETUJUAN PUBLIKASI

Bahwa yang bertanda tangan di bawah ini, penulis dan pihak perusahaan ternpat penelitian, Menyetujui :

"Untuk memberikan kepada Universitas Komputer Indonesia Hak Bebas Royafti Noneksklusif atas penelitian ini dan bersedia untuk di online-kan sesuai dengan ketentuaan yang berlaku untuk kepentingan riset dan penelitian".

Bandung, Agustus 2016

PT. Burl a Efek Indonesia

Ikhfal Rafikatama

Nim:21112155 Kepala Kantor akilan Bandung

Mengetahui: Dosen Pembimbing,

t;4

Dr. Surtikanti. SE.. M.Si.. Ak.. CA NIP: 4127.34.03.007

Catatan:

Kecuali BAB I, BAB

IV

dan BAB

V

serta dengan alasan file-file

di

atas merupakan penyusunan skripsi.

lampiran tidak untuk di-Online-kan, data hasil kerja penelitian selama Penulis,


(2)

LEMBAR PENGESAHAN

PENGARUH KREDIT BERMASALAH I}AN PERTUMBUIIAN

I}EPOSITO TERHADAP PROFITABILITAS (ROA)

(Studi Kasus Pada Bank Umum Swasta Nasional Devisa Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2A14)

THE

INFLUENCE OF

NON

PERFORMING

LOAN

(NPL)

AND

DE?OSTT GROWTH TO nROFTTABTLTTY (ROA) (Case Study on National Private Commercial Banks Devisa Listed On The

Indonesia Stack Exchange P eriod 20 l0-2A 14)

IKHFAL

FAHKATAMA

zlJtztss

Telah disetujui dan disahkan sebagai Tugas Skripsi Pada tanggal Agustus 2016

Menyetujui, Dosen pembimbing

l1w

Dr. Surtikanti. SE.. M.Si.. Alc CA NIP. {12734.03.007

Prof. Dr.IIi. Dwi Kartini SE.. Snec.Lic NIP.4127.70.019

Ekonomi Dan Bisnis

,-(l

HY;


(3)

(4)

80

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

I. Data Pribadi

Nama : Ikhfal Rafikatama

Tempat tanggal lahir : Cirebon, 07 Agustus 1994 Jenis kelamin : Laki-laki

Agama : Islam Bangsa : Indonesia

Alamat : Blok Sukahayu Rt/Rw 063/009 Kel. Cigadung Kec. Subang

II.Pendidikan Formal

1. Taman Kanak-kanak Sekarwangi Tahun 1998-2000 2. Sekolah Dasar Padasuka 2000-2006 3. Sekolah Menengah Pertama Negeri 3 Subang 2006-2009 4. Sekolah Menengah Kejuruan 1 Subang 2009-2012 5. Universitas Komputer Indonesia 2012-2016

Bandung, Agustus 2016


(5)

PENGARUH KREDIT BERMASALAH DAN PERTUMBUHAN

DEPOSITO TERHADAP PROFITABILITAS (ROA)

(Studi Kasus Pada Bank Umum Swasta Nasional Devisa Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2014)

THE INFLUENCE OF NON PERFORMING LOAN (NPL)

AND DEPOSIT GROWTH TO PROFITABILITY (ROA)

(Case Study on National Private Commercial Banks Devisa Listed On The Indonesia Stock Exchange Period 2010-2014)

Skripsi

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Dalam menempuh Jenjang S1 Program Studi Akuntansi

Disusun oleh:

Ikhfal Rafikatama

21112155

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG

2016


(6)

iii

KATA PENGANTAR

AssalamualaikumWr. Wb.

Alhamdulillah puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya. Shalawat serta salam semoga tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW, taklupa kepada keluarga, sahabat, beserta seluruh umat-nya hingga akhir zaman. Atas izin Allah penulis dapat menyelesaikan penyusunan Skripsi yang berjudul “Pengaruh Kredit Bermasalah dan Pertumbuhan Deposito terhadap Profitabilitas (ROA) (Studi Kasus Pada Bank Umum Swasta Nasional Devisa yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2014)”. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat dalam menempuh program Strata 1 guna memperoleh gelar sarjana ekonomi pada program studi akuntansi, fakultas ekonomi dan bisnis, Universitas Komputer Indonesia.

Penulis menyadari dalam penyusunan skripsi ini masih terdapat banyak kesalahan dan kekurangan. Hal ini dikarenakan keterbatasan pengetahuan dan pengalaman penulis. Namun penulis berharap usulan penelitian ini dapat bermanfaat khususnya bagi penulis dan umumnya bagi pihak lain yang memerlukan referensi terkait bidang kajian yang dibahas oleh penulis.

Selama menyelesaikan skripsi ini tidak sedikit penulis menghadapi hambatan, maka penulis mengucapkan terimakasih kepada pembimbing Dr. Surtikanti, SE., M.Si., Ak., CA berkat bantuan bimbingan yang telah banyak membantu dan mengarahkan penulis dalam menyusun skripsi ini.


(7)

iv

Penulis menyadari bahwa penulisan Skripsi ini tidak akan bisa terselesaikan tanpa adanya bimbingan, dorongan, nasehat, doa, dan bantuan dari berbagai pihak yang terkait, oleh karena itu penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada:

1. Dr. Ir. Eddy Soeryanto Soegoto, M.Sc., selaku Rektor Universitas Komputer Indonesia.

2. Prof. Dr. Hj. Dwi Kartini, SE., Spec.Lic., selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Komputer Indonesia.

3. Dr. Siti Kurnia Rahayu, S.E., M.Ak., Ak., CA selaku Ketua Program Studi Akuntansi.

4. Sri Dewi Anggadini, S.E., M.Si., Ak., CA selaku penguji satu yang telah banyak membantu dalam pengujian skripsi.

5. Lilis Puspitawati, S.E., M.Si., Ak., CA selaku penguji dua yang telah banyak membantu dalam pengujian skripsi.

6. Dr. Ony Widilestariningtyas, S.E., M.Si., Ak., selaku Dosen Wali Kelas Akuntansi 4.

7. Segenap staf dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis khususnya Program Studi Akuntansi dan staf Sekretariat Program Studi Akuntansi yang telah banyak membantu, serta memberikan masukan dalam penyusunan skripsi ini.

8. Teman-teman 4 Akuntansi 4 yang menjadi teman seperjuangan selama ini.


(8)

v

Dan ucapan tak terhingga penulis ucapkan tak terhingga penulis mengucapkan kepada Ayah Arafik dan Ibu Kartini yang telah memberikan Do’a dan semangat baik moril maupun material yang menjadi motivasi bagi penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.

Akhir kata semoga Allah SWT membalas segala kebaikan dari semua pihak yang tersebut di atas serta pihak lain yang tidak bias disebutkan satu per satu dalam menyusun skripsi ini.

Wassalamualaikum Wr. Wb.

Bandung, Agustus 2016

Penulis,

Ikhfal Rafikatama NIM. 21112155


(9)

vi

DAFTAR ISI

Halaman

LEMBAR PENGESAHAN SURAT PERNYATAAN

SURAT PERSETUJUAN PUBLIKASI

ABSTRACT ... i

ABSTRAK ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... x

DAFTAR GAMBAR ... xi

DAFTAR LAMPIRAN ... xii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 7

1.3 Rumusan Masalah ... 7

1.4 Maksud dan Tujuan Penelitian ... 8

1.4.1 Maksud Penelitian ... 8

1.4.2 Tujuan Penelitian ... 8

1.5 Kegunaan Penelitian ... 8

1.5.1 Kegunaan Praktis ... 9


(10)

vii

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KRANGKA PEMIKIRAN DAN

HIPOTESIS ... 10

2.1 Kajian Pustaka ... 10

2.1.1 Pengertian Bank ... 10

2.1.2 Klasifikasi Bank ... 10

2.1.3 Kredit Bermasalah... 11

2.1.3.1 Pengertian Kredit Bermasalah ... 11

2.1.3.2 Perhitungan NPL ... 12

2.1.3.3 Dampak Kredit Bermasalah ... 13

2.1.4 Deposito ... 13

2.1.4.1 Pengertian Deposito ... 13

2.1.4.2 Jenis-jenis Deposito ... 14

2.1.4.3 Perhitungan Pertumbuhan Deposito ... 14

2.1.5 Profitabilitas ... 15

2.1.5.1 Pengertian Profitabilitas ... 15

2.1.5.2 Jenis-jenis Rasio Profitabilitas ... 15

2.1.5.3 Perhitungan Return On Asset (ROA) ... 18

2.2 Kerangka Pemikiran ... 18

2.2.1 Pengaruh Non Perfoming Loan Terhadap Profitabilitas ... 18

2.2.2 Pengaruh Pertumbuhan Deposito Terhadap Profitabilitas .. 19

2.3 Hipotesis ... 21

BAB III METODE PENELITIAN ... 22


(11)

viii

3.2 Operasional Variabel ... 24

3.3 Sumber Data dan Teknik Pengumpulan Data ... 26

3.3.1 Sumber Data ... 26

3.3.2 Teknik Pengumpulan Data ... 26

3.4 Populasi, Penarikan Sampel, dan Tempat Serta Waktu ... 28

3.4.1 Populasi ... 28

3.4.2 Penarikan Sampel ... 29

3.4.3 Tempat dan Waktu ... 31

3.4.3.1 Tempat Penelitian ... 31

3.4.3.2 Waktu Penelitian ... 32

3.5 Metode Analisis Data ... 32

3.6 Metode Pengujian Data ... 40

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 44

4.1 Hasil Penelitian ... 44

4.1.1 Hasil Analisis Deskriptif ... 44

4.1.1.1 Analisis Deskriptif Non Performing Loan ... 45

4.1.1.2 Analisis Deskriptif Pertumbuhan Deposito ... 49

4.1.1.4 Analisis Deskriptif Profitabilitas (ROA) ... 53

4.1.2 Hasil Analisis Verifikatif ... 57

4.1.2.1 Uji Asumsi Klasik ... 58

4.1.2.2 Uji Regresi Linier Berganda ... 62

4.1.2.3 Analisis Korelasi ... 64


(12)

ix

4.1.2.5 Pengujian Hipotesis ... 66

4.2 Pembahasan ... 70

4.2.1 Pengaruh Non Performing Loan Terhadap Profitabilitas (ROA) ... 70

4.2.2 Pengaruh Pertumbuhan Deposito Terhadap Profitabilitas (ROA) ... 72

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 74

5.1 Kesimpulan ... 74

5.2 Saran ... 75

5.2.1 Saran Operasional ... 75

5.2.2 Saran Akademis ... 76

DAFTAR PUSTAKA ... 77

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ... 80


(13)

77

DAFTAR PUSTAKA

Ahmad Fajar. Direktur Utama PT Bank Mutiara Tbk. Anaya Noora Ritaningtyas. Corporate Secretar.

Anaya Noora Ritaningtyas. 2015. Simpanan Masyarakat di Bank Naik Rp. 83,5 triliun. Sumber: www.sinarharapan.com.

As Mahmoeddin. 2010. Melacak Kredit Bermasalah. Cetakan Pertama. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan.

Awdeh, Ali, 2005, Domestic Bank”s and Foreign Bank”s Probability :

Differences and their Determinants, Journal Of Banking ang Finance, Cass Business School, City of London.

Dendawijaya. 2009. Manajemen Perbankan. Jakarta: Ghaila Indonesia.

Dietrich, Andreas and Wanzenried, Gabrielle. 2010. Determinants of bank profitability before and during the crisis: Evidence from Switzerland. http://ssrn.com/abstract=1370245.

Ghozali Imam. 2011. AplikasiAnalisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS 19. Cetakan V. Semarang :BadanPenerbitUniversitasDiponegoro.

H. Rachmat Firdaus dan Maya Ariyanti. 2009. Manajemen Perkreditan Bank Umum, Bandung: Alfabeta.

Hasibuan, Malayu S. P. 2008. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Husein Umar. 2011. Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis. Edisi 2. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.

Irham Fahmi. (2011). Analisis Laporan Keuangan. Lampulo: ALFABETA.

Ismail, 2011. Manajemen Perbankan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Ismail, 2013. Manajemen Perbankan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Kasmir. 2010. Pengantar Manajemen Keuangan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group

Kasmir. 2011. Dasar-dasar perbankan, penerbit : PT Raja Grafindo Persada, Jakarta.


(14)

78

Kasmir. 2013. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Kasmir. 2014. Dasar-dasar Perbankan. penerbit : PT Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Lukman Dendawijaya. 2009. Manajemen Perbankan. Jakarta: Ghaila Indonesia.

Luh Eprima Dewi, Nyoman Trisna Herawati dan Lun Gede Erni Sulindawati. 2015. Analisis Pengaruh Nim, Bopo, Ldr, Dan Npl Terhadap Profitabilitas (Studi Kasus Pada Bank Umum Swasta Nasional Yang Terdaftar Pada Bursa Efek Indonesia Periode 2009-2013 ). Jurusan Akuntansi Program S1 Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia. Volume: 3 No. 1 Tahun 2015

Luh Putu Fiadevi Wulandari dan Luh Komang Sudjarni. Pengaruh CAR, NPL, Dan CR Pada Profitabilitas BPR Se- Kabupaten Gianyar. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana (Unud), Bali, Indonesia

Maryono. Direktur Utama Bank Tabungan Negara Tbk.

Mochammad Doddy Ariefianto. Pengamat Perbankan dan Kepala Subdivisi Risiko Perekonomian dan Sistem Perbankan LPS.

Mochammad Doddy Ariefianto. 2015. Profitabilitas Dalam Tekanan. Sumber: www.republika.co.id

Nazrantika Sunarto.Pengaruh Non Performing Loan Terhadap Return On Assets Sektor Perbankan Di Indonesia. Administrasi Bisnis Politeknik Negeri Bengkalis. Inovbiz, Volume 1, Nomor 1, Juni 2013, hlm. 87-97.

Ni Putu Dian Prapita Cahyani dan I Made Dana. Pengaruh Petumbuhan Aktiva Produktif, Dana Pihak Ketiga, Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Profitabilitas (Studi Kasus Pada Lembaga Perkreditan Desa Di Kabupaten Bandung)

Pupik Damayanti dan Dhian Andanarini Minar Savitri. Analisis Pengaruh Ukuran (Size), Capital Adequacy Ratio (CAR), Pertumbuhan Deposit, Loan To Deposit Rasio (LDR), Terhadap Profitabilitas Perbankan Go Public Di Indonesia tahun 2005 – 2009 (Studi empiris perusahaan perbankan Yang Terdaftar Di BEI). Jurnal Ilmu Manajemen dan Akuntansi Terapan (JIMAT).

Ridwan dan Sunarto. 2007. Pengantar Statistika untuk Penelitian Sosial Ekonomi Komunikasi dan Bisnis. Bandung :Alfabeta.


(15)

79

Seno Agung Kuncoro. Simpanan Masyarakat di Bank Naik Rp. 83,5 Triliun. Sumber: www.sinarharapan.com.

Sugiyono. 2009. Statistika Untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta.

Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. 2012. Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung : Alfabeta.

Sugiyono. 2014. MetodePenelitianKuantitatif, Kualitatifdan R&D. Bandung :Alfabeta..

Sunyoto, Danang. 2013. Metodologi Penelitian Akuntansi. Bandung: PT. Refika Aditama.

Tan Sau Eng. 2013. Pengaruh Nim, Bopo, Ldr, Npl & Car Terhadap Roa Bank Internasional Dan Bank Nasional Go Public Periode 2007 – 2011. Jurnal Dinamika Manajemen Vol. 1 No.3 Juli – September 2013

Umi Narimawati. 2010. Penulisan Karya Ilmiah. Jakarta: Penerbit Genesis.

www.idx.co.id www.republika.co.id www.sinarharapan.com www.idberitasatu.com www.sahamok.com


(16)

10 BAB II

KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

2.1 Kajian Pustaka

2.1.1 Pengertian Bank

Bank merupakan lembaga keuangan yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat dalam melakukan transaksi keuangan, maupun transaksi lainnya. Menurut Kasmir (2011:11) mendefinisikan Bank sebagai:

”Bank adalah lembaga keuangan yang kegiatan utamanya adalah

menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkannya kembali dana tersebut kepada masyarakat serta memberikan jasa-jasa bank lainnya” . Menurut Ismail (2013:13) mendefiniskan Bank sebagai:

“Bank umum adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvesional dan/atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya

memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran”.

Dari pernyataan diatas, dapat disimpulkan bahwa bank merupakan salah satu lembaga keuangan yang bertugas untuk menghimpun dana dari masyarakat dan menyalurkannya kembali kepada masyarakat, dan memiliki peran penting bagi pertumbuhan perekonomian suatu negara.

2.1.2 Klasifikasi Bank

Bank di Indonesia dibagi menjadi beberapa jenis. Jenis bank dapat dibedakan sesuai dengan fungsi, kepemilikan, status, penetepan harga, dan tingkatannya


(17)

11

Menurut Ismail (2013:13) jenis perbankan berdasarkan fungsinya terdiri dari:

1) Bank Sentral

Bank sentral merupakan bank yang berfungsi sebagai pengatur bank-bank yang ada dalam suatu Negara.

2) Bank Umum

Bank Umum adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvesional dan/atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.

3) Bank Perkreditan Rakyat (BPR)

Bank perkreditan rakyat adalag bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvesional atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.

2.1.3 Kredit Bermasalah

2.1.3.1PengertianKredit Bermasalah

Penyaluran dana berupa kredit yang diberikan kepada nasabah selalu diikuti dengan risiko yang mungkin timbul. Risiko atas kredit adalah tidak tertagihnya kredit yang telah disalurkannya, baik pokok pinjaman yang diberikan, maupun bunganya sesuai dengan ketentuan yang berlaku yang nanti akan menjadi kredit bermasalah atau non performing loan (Ismail, 2011:123)..

Menurut Kasmir (2013:155) pengertian Kredit Bermasalah adalah:

“Kredit bermasalah atau kredit macet adalah kredit yang didalamnya terdapat hambatan yang disebabkan oleh 2 unsur yakni dari pihak perbankan dalam menganalisis maupun dari pihak nasabah yang dengan


(18)

12

sengaja atau tidak sengaja dalam kewajibannya tidak melakukan

pembayaran”.

Menurut Ismail (2011:123) mendefinisikan bahwa kredit bermasalah adalah sebagai berikut:

“Kredit yang telah disalurkan oleh bank, dan nasabah tidak dapat melakukan pembayaran atau melakukan angsuran sesuai dengan perjanjian yang yang telah ditandatangani oleh bank dan nasabah”.

Dari penyataan diatas dapat disimpulkan bahwa pengertian Kredit Bermasalah atau Non Performing Loan merupakan kredit yang telah disalurkan oleh bank, dan nasabah tidak dapat melakukan pembayaran atau melakukan angsuran sesuai dengan perjanjian yang yang telah ditandatangani oleh bank dan nasabah.

2.1.3.2Perhitungan Non Performing Loan

Non Performing Loan merupakan rasio yang menunjukkan rasio kredit bermasalah terhadap total kredit. Perhitungan Non Performing Loan Menurut Mandala Manurung dan Prathama Rahardja (2004: 151)

Non Performing Loan (NPL) mencerminkan risiko kredit, semakin kecil

Non Performing Loan, maka semakin kecil pula risiko kredit yang ditanggung pihak-pihak bank. Dengan demikian apabila kondisi NPL suatu bank tinggi maka akan memperbesar biaya baik biaya pencadangan akitiva produktif maupun biaya lainnya sehingga berpotensi terhadap kerugian bank.

NPL =


(19)

13

2.1.3.3Dampak Kredit Bermasalah

Menurut Ismail (2013:127) dampak kredit bermasalah adalah sebagai berikut:

1. Laba/Rugi bank menurun.

Penurunan laba tersebut diakibatkan adanya penurunan pendapatan bunga kredit.

2. Bad Debt Ratio menjadi lebih besar.

Rasio aktiva produktif menjadi lebih rendah.

3. Biaya pencandangan penghapusan kredit meningkat.

Bank perlu membentuk pencadangan atas kredit bermasalah yang lebih besar. Biaya pencadangan penghapusan kredit akan berpengaruh pada penurunan keuntungan bank.

4. ROA maupun ROE menurun.

Penurunan laba akan memiliki dampak pada penurunan ROA, karena

return turun, maka ROA dan ROE akan menurun.

2.1.4 Deposito

2.1.4.1 Pengertian Deposito

Bank memberikan beberapa alternative pilihan kepada masyarakat dalam menempatkan dananya dalam bentuk deposito

Menurut Kasmir (2014: 102) tentang “Dasar-dasar Perbankan”:

“Deposito (Time Deposit) merupakan salah satu tempat bagi nasabah untuk melakukan investasi dalam bentuk surat-surat berharga “.

Definisi ketiga Deposito menurut Ismail (2013: 79) tentang “Manajemen

Perbankan”:

”Deposito merupakan dana nasabah yang penarikannya sesuai jangka waktu tertentu, sehingga mudah diprediksi ketersediaan dana tersebut”. Dari ketiga definisi diatas disimpulkan bahwa pengertian Deposito adalah simpanan dana nasabah dalam bentuk surat-surat berharga dan untuk


(20)

14

penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu berdasarkan perjanjian nasabah dengan bank.

2.1.4.2 Jenis-jenis Deposito

Menurut Ismail (2013:80) tentang “Manajemen Perbankan” Bank memberikan beberapa alternative pilihan kepada masyarakat dalam menempatkan dananya dalam beberapa jenis deposito, antara lain :

1. Deposito berjangka

Deposito berjangka adalah bentuk simpanan berjangka yang penarikannya disesuaikan dengan jangka waktu tertentu. Jangka waktu Deposito ini bervariasi antara lain:

Deposito Jangka waktu 1 bulan Deposito Jangka waktu 3 bulan Deposito Jangka waktu 6 bulan Deposito Jangka waktu 12 bulan Deposito Jangka waktu 24 bulan 2. Sertifikat Deposito

Sertifikat deposito merupakan jenis simpanan dana dari masyarakat yang penarikannya sesuai jangka waktu tertentu, dan dapat diperjual belikan.

3. Deposit on call

Deposit on call (DOC) merupakan jenis deposito yang penarikannya harus dengan pemberitahuan sebelumnya. Jangka waktu Deposit on call

adalah antara 7 hari s.d. 30 hari.

2.1.4.3 Perhitungan Pertumbuhan Deposito

Pertumbuhan deposito diukur dengan menghitung perkembangan tingkat deposito dari tahun-tahun yang lalu.

(Kasmir, 2010:30)

Pertumbuhan Deposito menunjukkan suatu korelasi yang positif terhadap profitabilitas. Pertumbuhan deposito-deposito (asing dan lokal) yang diterima oleh

Pertumbuhan Deposito =


(21)

15

bank-bank bisa menjadi sumber dana yang dapat meningkatkan keuntungan dari perbankan tersebut.

2.1.5 Profitabilitas

2.1.5.1Pengertian Profitabilitas

Di dalam suatu bank tingkat efektifitas dan laba operasi diukur dengan menggunakan rasio profitabilitas. Menurut I Made Sudana (2011:22) profitabilitas adalah:

“Kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba”.

Menurut Irham Fahmi (2011:135) menyatakan tentang profitabilitas sebagai berikut:

“Rasio ini mengukur efektivitas manajemen secara keseluruhan yang

ditujukan oleh besar kecilnya tingkat keuntungan yang diperoleh dalam hubungannya dengan penjualan maupun investasi.Semakin baik rasio profitabiltas maka semakin baik menggambarkan kemampuan tingginya

perolehan keuntungan perusahaan”.

Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa profitabilitas adalah rasio keuangan yang digunakan untuk mengukur kinerja perusahaan dalam menghasilkan keuntungan atau laba perusahaan.

2.1.5.2Jenis-jenis Rasio Profitabilitas

Rasio rentabilitas sering disebut profitabilitas usaha. Rasio ini digunakan untuk mengukur tingkat efisiensi usaha dan profitabilitas yang dicapai oleh bank yang bersangkutan. Adapun pengertian analisis rasio rentabilitas menurut Lukman Dendawijaya (2009:118) adalah sebagai berikut:


(22)

16

“Analisis rasio rentabilitas bank adalah alat untuk menganalisis atau mengukur tingkat efisiensi usaha dan profitabilitas yang dicapai oleh bank

yang bersangkutan”

Untuk melakukan pengukuran rasio ini memiliki beberapa jenis rasio yang masing-masing memiliki maksud dan tujuan tersendiri. Adapun jenis-jenis rasio profitabilitas menurut Lukman Dendawijaya (2009:118) adalah sebagai berikut:

1) Return On Assets (ROA)

ROA adalah rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen bank dalam memperoleh keuntungan (laba) secara keseluruhan.Semakin besar ROA suatu bank, semakin besar pula tingkat keuntungan yang dicapai bank tersebut dan semakin baik pula posisi bank tersebut dari segi penggunaan aset. Rumus untuk mencari Return On Assets adalah sebagai berikut

2) Return On Equity (ROE)

ROE adalah perbandingan antara laba bersih bank dengan modal sendiri. Rumus untuk mencari Return On Equity adalah sebagai berikut:


(23)

17

Net Profit Margin adalah rasio yang menggambarkan tingkat keuntungan (laba) yang diperoleh bank dibandingkan dengan pendapatan yang diterima dari kegiatan operasionalnya. Rumus untuk mencari Net Profit Margin adalah sebagai berikut:

4) Biaya Operasional dan Pendapatan Operasional (BOPO)

Rasio biaya operasional adalah perbandingan antara biaya operasional dan pendapatan operasional. Rumus untuk mencari BOPO adalah sebagai berikut:

Dalam penelitian ini, rasio yang digunakan penulis untuk mengukur tingkat profitabilitas bank adalah Return on Assets (ROA). Hal ini dikarenakan ROA dapat mengukur kemampuan manajemen bank dalam memperoleh keuntungan (laba) secara keseluruhan. Selain itu, Lukman Dendawijaya (2009:119) mengungkapkan bahwa:

“Dalam penentuan tingkat kesehatan bank, Bank Indonesia lebih

mementingkan penilaian besarnya Return on Assets (ROA) dan tidak memasukkan unsur Return on Equity (ROE). Hal ini dikarenakan Bank Indonesia sebagai pembina dan pengawas perbankan lebih mengutamakan nilai profitabiltas suatu bank yang diukur dengan aset yang dana nya sebagian besar berasal dari simpanan masyarakat”.


(24)

18

2.1.5.3Perhitungan Return On Asset (ROA)

Peniliti menggunakan rasio perhituangan Return On Asset (ROA) karna untuk mengukur efektivitas manajemen secara keseluruhan yang ditujukan oleh besar kecilnya tingkat keuntungan yang di peroleh dari asset.

Irham Fahmi (2011:135)

Semakin baik rasio profitabilitas maka semakin baik menggambarkan kemampuan tingginya perolehan keuntungan perusahaan.

2.2 Kerangka Pemikiran

2.2.1 Pengaruh Non Performing Loan Terhadap Profitabilitas (ROA)

Kredit merupakan salah satu kegiatan utama dari bank, bunga dari kegiatan kredit merupakan pamasukan utama dalam menghasilkan laba perbankan. Tetapi apabila kredit yang diberikan itu bermasalah dalam arti bisa dalam kategori kurang lancar, diragukan bahkan kredit yang macet itu juga akan mempengaruhi kinerja bank.

Menurut As. Mahmoedin (2010: 20) pun mengatakan bahwa ”Jika terjadi

kredit bermasalah yang mengarah kepada kredit macet dan merugikan, maka tingkat profitabilitas pasti terganggu”. Menurut Ismail (2013:127) pun mengatakan bahwa :“Dampak kredit bermasalah akan menyebabkan penurunan

laba akan memiliki dampak pada penurun ROA”.

Selain itu keterkaitan antara Non Perfoming Loan terhadap Profitabilitas, Profitabilitas juga didukung oleh Nazrantika Sunarto (2013) bahwa Non

ROA =


(25)

19

Performing Loan (NPL) berpengaruh negatif terhadap Return on Assets. Luh Eprima Dewi, Nyoman Trisna Herawati dan Lun Gede Erni Sulindawati mengatakan bahwa Non Performing Loan (NPL) Good Corporate Governance

(GCG) berpengaruh signifikan negative terhadap ROA. Penelitian yang dilakukan Tan Sau Eng (2013) berpengaruh signifikan terhadap Return On Asset (ROA).

2.2.2 Pengaruh Pertumbuhan Deposito Terhadap Profitabilitas (ROA)

Perbankan selalu berupaya meningkatkan produk simpanan dalam bentuk deposito. Berbagai upaya dilakukan perbankan agar para pemilik dana besar bersedia menanamkan dana tersebut dalam bentuk deposito. Kemudahan dan fasilitas khusus diberikan kepada nasabah tersebut. Berbagai bank mengistilahkan

sebagai nasabah “prioritas” yang tentunya fasilitas yang diperoleh nasabah

tersebut juga berbeda dengan nasabah yang lain.

Menurut Awdeh, (2005). “Peningkatan pertumbuhan deposito pada perbankan secara otomatis meningkatkan modal dari bank untuk disalurkan

kembali kepada masyarakat sehingga profitabilitas bank akan tercapai”. Menurut Dietrich dan Wanzenried (2010:10). “Deposito merupakan sumber pendanaan yang mendasar untuk pembiayaan bank. Jika deposito bank meningkat maka profitabilitas bank juga meningkat, tapi itu tergantung pada bagaimana pihak bank mengkonversi kewajiban deposito ke dalam aktiva produktif, sehingga bank akan

mendapatkan penghasilan dari deposito tersebut”.

Selain itu keterkaitan antara Pertumbuhan Depositoterhadap Profitabilitas, Profitabilitas juga didukung oleh Ni Putu Dian Prapita Cahyani dan I Made Dana (2013) pertumbuhan deposito berpengaruh positif dan signifikan terhadap


(26)

20

profitabilitas. Penelitian yang dilakukan oleh Pupik Damayanti dan Dhian Andanarini Minar Savitri (2012) terdapat pengaruh positif dan signifikan antara pertumbuhan deposito terhadap profitabilitas perbankan. Grosse dan Goldberg (1991) Pertumbuhan deposito yang dimiliki dengan sepenuhnya tidak ada pengaruh nya tingkat profitabilitas”. Andreas Dietricha and Gabrielle Wanzenried (2010) menyatakan pertumbuhan tahunan deposito tidak signifikan terhadap profitabilitas.

Berdasarkan uraian di atas, dapat diketahui bahwa Pertumbuhan Deposito mempunyai pengaruh terhadap profitabilitas. Pertumbuhan deposito-deposito (asing dan lokal) yang diterima oleh bank-bank bias menjadi sumber dana yang dapat meningkatkan keuntungan dari perbankan tersebut.

Untuk mempermudah memahami kerangka pemikiran dalam penelitian ini, maka dapat digambarkan melalui paradigma yang memperhatikan pengaruh antara variabel dalam penelitian ini.

Gambar 2.1 Gambar Paradigma

Non Performing Loan (NPL)

(X1)

Pertumbuhan Deposito

(X2)

Profitabilitas (ROA)

(Y) As. Mahmoedin

(2010: 20)

Dietrich dan Wanzenried (2010:10) Ismail (2013:127)

Awdeh, (2005)

Grosse dan Goldberg (1991) Malayu Hasibuan (2008:99)


(27)

21

2.3 Hipotesis

Pengertian hipotesis menurut Sugiyono (2010:377) adalah sebagai berikut:

“Hipotesis didefinisikan sebagai dugaan atas jawaban sementara mengenai suatu masalah yang masih perlu diuji secara empiris untuk mengetahui

apakah pernyataan atau dugaan jawaban itu dapat diterima atau tidak”.

Berdasarkan kerangka pemikiran diatas maka peneliti berasumsi mengambil hipotesis sebagai berikut :

H1 : Non Perfoeming Loan berpengaruh terhadap Profitabilitas (ROA).

H2 : Pertumbuhan Deposito berpengaruh terhadap Profitabilitas (ROA).


(28)

22 BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian yang Digunakan

Metode penelitian akan menentukan urutan-urutan proses analisis data yang akan disajikan secara sistematik. Karena dengan urutan proses analisis data dapat diketahui secara cepat dan membantu pemahaman dari penelitian tersebut (Danang Sunyoto, 2013: 19).

Menurut Sugiyono (2011:2), mendefinisikan bahwa metode penelitian adalah sebagai berikut:

“Cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Cara ilmiah berarti kegiatan penelitian ini didasarkan pada ciri-ciri keilmuan, yaitu rasional, empiris dan sistematis”.

Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah metode deskriptif dan metode verifikatif pendekatan kuantitatif. Menurut Sugiyono (2010:29) mendefinisikan bahwa metode deskriptif adalah sebagai berikut:

“Metode yang berfungsi untuk mendeskrifsikan atau memberi gambaran terhadap objek yang diteliti melalui data atau sampel yang telah terkumpul sebagaimana adanya, tanpa melakukan analisis dan membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum”.

Menurut Mashuri dalam Umi Narimawati (2010:29) mendefinisikan bahwa metode verifikatif adalah sebagai berikut:

“Memeriksa benar tidaknya apabila dijelaskan untuk menguji suatu cara dengan atau tanpa perbaikan yang telah dilaksanakan di tempat lain dengan mengatasi masalah yang serupa dengan kehidupan”.


(29)

23

Menurut Sugiyono (2013:11) mendefinisikan bahwa metode pendekatan kuantitatif adalah sabagai berilut:

“Pendekatan kuantitatif yaitu salah satu metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat positivism, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrument penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistik, serta dengan tujuan untuk menguji hipotesis”.

Alasan peneliti memilih metode deskriptif dalam penelitian ini karena peneliti ingin mendiskripsikan tentang pengaruh atas Non Performing Loan (NPL)

dan Pertumbuhan Deposito Terhadap Profitabilitas (ROA). Sedangkan metode verifikatif adalah metode penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih dan pendekatan kuantitatif digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu, pengumpulan data menggunakan instrument penelitian, analisis data bersifat kuantitatif/statistic.

Objek penelitian menjadi sangat penting dalam sebuah penelitian, hal ini berhubungan dengan judul penelitian dan data yang diperlukan (Danang Sunyoto, 2013: 19). Menurut Sugiyono (2009:38) mendefinisikan bahwa objek penelitian adalah sebagai berikut:

“Suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk di pelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”.

Penelitian ini yang mempunyai judul “Pengaruh Non Performing Loan dan Pertumbuhan Deposito Terhadap Profitabilitas (ROA)” mempunyai objek penelitian yang berdasarkan atas variabel. Pada judul ini dapat ditentukan bahwa


(30)

24

dalam objek penelitian, sedangkan Profitabilitas (ROA) merupakan variabel terikatnya. Maka objek penelitian dalam penelitian ini adalah Non Performing Loan, Pertumbuhan Deposito, dan Profitabilitas (ROA) pada Bank Umum Swasta Nasional Devisa yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

Unit analisis dan unit obeservasi menjadi sangat penting dalam sebuah penelitian. Hal ini berhubungan dengan tempat penelitian dan bagian penelitian pada unit analisis. Unit analisis dalam penelitian ini adalah perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia sedangkan untuk unit observasi dalam penelitian ini adalah Bank Umum Swasta Nasional Devisa.

3.2 Operasionalisasi Variabel

Menurut Umi Narimawati (2010:31) mendefinisikan operasionalisasi variabel adalah sebagai berikut:

“Proses penguarai variabel penelitian keadaan sub variabel, dimensi, indikator sub variabel, dan pengukuran. Adapun syarat penguraian operasionalisasi dilakukan bila dasar konsep dan indikator masing-masing variabel sudah jelas, apabila belum jelas secara konseptual maka perlu

dilakukan analisis faktor.”

Penelitian ini menggunakan tiga variabel yaitu variabel independen (X1 dan X2) sebagai variabel bebas dan variabel dependen (Y) sebagai variabel terikat. Adapun penjelasan untuk setiap variabel adalahsebagai berikut :

1. Variabel Independen

Menurut Danang Sunyoto (2013:24) variabel independen atauvariabel bebas (independent variabel) adalah variabel yang nilainya tidak tergantung oleh variabel lain. Dalam penelitian ini, yang menjadi variabel independen adalah non performing loan dan pertumbuhan deposito.


(31)

25

2. Variabel Dependen

Menurut Danang Sunyoto (2013:24) variabel dependen atau variabel tergantung (dependent variabel) adalah variabel yang besar kecilnya tergantung pada nilai variabel bebas. Dalam penelitian ini, yang menjadi variabel dependen adalah profitabilitas (ROA).

Operasionalisasi variabel diperlukan untuk menentukan jenis, indikator serta skala dari variabel-variabel yang terkait dalam penelitian, sehingga pengujian hipotesis dengan alat bantu statistik dapat dilakukan secara benar sesuai dengan judul penelitian mengenai Non Performing Loan dan Pertumbuhan Deposito Terhadap Profitabilitas (ROA), maka operasionalisasi variabel penelitian dapat disajikan dalam Tabel 3.1

Tabel 3.1 Operasional Variabel

Variabel Konsep Indikator Skala

Kredit Bermasalah

(Non Performing Loan) (X2)

Kredit bermasalah atau kredit macet adalah kredit yang didalamnya terdapat hambatan yang disebabkan oleh 2 unsur yakni dari pihak perbankan dalam menganalisis maupun dari pihak nasabah yang dengan sengaja atau tidak sengaja dalam kewajibannya tidak melakukan pembayaran. Kasmir (2013:155).

(Mandala Manurung dan PrathamaRahardja, 2004: 151)

Rasio

Pertumbuhan Deposito

(X2)

Deposito merupakan dana nasabah yang penarikannya sesuai jangka waktu tertentu, sehingga mudah diprediksi ketersediaan dana tersebut. Balas jasa yang diberikan oleh bank untuk deposito lebih tinggi dibanding produk dana lainnya

(Kasmir, 2010:30) Rasio NPL = Pertumbuhan Deposito =


(32)

26

seperti giro dan tabungan. Ismail (2013: 79)

Profitabilitas (ROA)

(Y)

Rasio ini mengukur efektivitas manajemen secara keseluruhan yang ditujukan oleh besar kecilnya tingkat keuntungan yang diperoleh dalam hubungannya dengan penjualan maupun investasi. Semakin baik rasio profitabiltas maka semakin baik menggambarkan

kemampuan tingginya perolehan keuntungan perusahaan. Irham Fahmi (2011:135).

Irham Fahmi (2011:135).

Rasio

3.3 Sumber Data dan Teknik Pengumpulan Data

3.3.1 Sumber Data

Jenis data yang digunakan yaitu data sekunder. Menurut Sugiono (2014:137) data sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung oleh peneliti untuk mendapatkan informasi (keterangan) dari objek yang diteliti. Data yang akan digunakan yaitu laporan tahunan Bank Umum Swasta Nasional Devisa yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2010-2014.

3.3.2 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data ini merupakan cara-cara untuk mendapatkan data yang diperlukan oleh peneliti dalam melakukan penelitian. Teknik pengumpulan data dapat diperoleh dengan cara :

1. Penelitian secara langsung (Field Research)

Yaitu penelitian yang dilakukan secara langsung di perusahaan yang menjadi objek penelitian. Data yang diperoleh merupakan data sekunder

ROA

=


(33)

27

yang diperoleh dengan cara dokumentasi dan wawacara langsung dengan narasumber.

a. Observasi (Observation)

Teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mempelajari dan mengadakan pengamatan secara langsung ke dalam perusahaan untuk mendapatkan bukti-bukti yang dapat mendukung dan melengkapi hasil penelitian.

b. Dokumentasi (Filling),

Dokumentasi yaitu pengumpulan data dengan mencatat data yang berhubungan dengan masalah yang akan diteliti dari dokumen-dokumen yang dimiliki instansi terkait, yaitu Bank yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Dalam hal ini penulis juga menggunakan media internet sebagai penelusuran informasi mengenai teori maupun data-data penelitian yang dilakukan.

c. Wawancara (Interview)

Wawancara yaitu pengumpulan data dengan cara melakukan tanya jawab yang berhubungan masalah yang akan diteliti dengan pihak-pihak yang terkait.

2. Studi pustaka (Library Research)

Penelitian kepustakaan dilakukan sebagai usaha guna memperoleh data yang bersifat teori sebagai pembanding dengan data penelitian yang diperoleh. Data tersebut dapat diperoleh dari literatur, catatan kuliah serta tulisan lain yang berhubungan dengan penelitian.


(34)

28

Berdasarkan penjelasan diatas, maka teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dokumentasi (filling) dan studi kepustakaan (Library Research) dengan cara membaca buku-buku yang berhubungan dengan masalah yang menjadi objek penelitian dan membaca data-data laporan keuangan instansi terkait yang sudah dipublikasikan.

3.4 Populasi, Penarikan Sampel, dan Tempat Serta Waktu Penelitian

3.4.1 Populasi

Menurut Sugiyono (2011:80) mendefinisikan populasi adalah sebagai berikut:

“Wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”.

Populasi penelitian adalah sekumpulannya objek yang ditentukanmelalui kriteria tertentu yang dapat dikategorikan kedalam objek tersebut bisa berupa manusia, file-file atau dokumen-dokumen yang dipandang sebagai objek penelitian. Populasi dalam penelitian ini adalah laporan keuangan yang terdiri dari laporan posisi keuangan, laporan laba rugi dan financial ratio pada Bank Umum Swasta Nasional Devisa yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia sebanyak 22 laporan keuangan tahunan selama 5 periode, sehingga terdapat 110 (22 x 5) populasi laporan keuangan perusahaan. Adapun rinciannya dapat dilihat pada tabel berikut ini:


(35)

29

Tabel 3.2

Daftar Bank Umum Swasta Nasional Devisa Sebagai Populasi

No Kode Emiten Nama Emiten

1 AGRO PT. Bank Rakyat Indonesia Agro Niaga Tbk 2 BABP PT. Bank MNC Internasional Tbk 3 BBCA PT. Bank Central Asia Tbk

4 BBKP PT. Bank Bukopin Tbk

5 BBTN PT. Bank Tabungan Negara Tbk 6 BBNP PT. Bank Nusantara Parahyangan Tbk 7 BCIC PT. Bank J Trust Indonesia Tbk 8 BDMN PT. Bank Danamon Indonesia Tbk 9 BKSW PT. Bank QNB Indonesia Tbk 10 BMAS PT. Bank Maspion Indonesia Tbk 11 BNBA PT. Bank Bumi Artha Tbk 12 BNGA PT. Bank CIMB Niaga Tbk 13 BNII PT. Bank Maybank Indonesia Tbk 14 BNLI PT. Bank Permata Tbk 15 BSIM PT. Bank Sinar Mas Tbk 16 BSWD PT. Bank of India Indonesia Tbk 17 INPC PT. Bank Artha Graha International Tbk 18 MAYA PT. Bank Mayapada Internasional Tbk

19 MEGA PT. Bank MegaTbk

20 NISP PT. Bank NISP OCBC Tbk 21 PNBN PT. Bank Pan Indonesia Tbk 22 SDRA PT. Woori Saudara Indonesia Tbk

3.4.2 Penarikan Sampel

Sampel merupakan sebagian dari keseluruhan jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Menurut Sugiyono (2009:73) mendefinisikan sampel adalah sebagai berikut:

“Bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi.”

Sampel yang digunakan dalam penelitian ini dengan menggunakan teknik sampling purposive. Menurut Sugiyono (2011:85), sampling purposive adalah sebagai berikut:


(36)

30

“Teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu.”

Sampel yang diambil penulis dalam penelitian ini adalah Studi Kasus Pada Bank Umum Swasta Nasional Devisa yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dengan pertimbangan sebagai berikut:

1. Bank Umum Swasta Nasional Devisa yang termasuk bank konvensional.

2. Data yang di ambil adalah data yang sudah diaudit dan di publikasikan di Bursa Efek Indonesia.

3. Bank Umum Swasta Nasional Devisa yang sudah menyampaikan laporan keuangan tahunan dari tahun 2010 sampai tahun 2014 kepada Bursa Efek Indonesia.

Tabel 3.3

Daftar Bank Umum Swasta Nasional Devisa Sebagai Sampel

No Kode Emiten

Nama Emiten Kriteria Penentuan

Sampel

1 2 3

1 AGRO PT. Bank Rakyat Indonesia Agro Niaga Tbk    2 BABP PT. Bank MNC Internasional Tbk

3 BBCA PT. Bank Central Asia Tbk    4 BBKP PT. Bank Bukopin Tbk    5 BBNP PT. Bank Nusantara Parahyangan Tbk    6 BCIC PT. Bank Mutiara Tbk    7 BDMN PT. Bank Danamon Indonesia Tbk    8 BKSW PT. Bank QNB Indonesia Tbk

9 BNBA PT. Bank Bumi Artha Tbk 10 BNGA PT. Bank CIMB Niaga Tbk


(37)

31

11 BNII PT. Bank Maybank Indonesia Tbk 12 BNLI PT. Bank PermataTbk

13 BSIM PT. Bank Sinar Mas Tbk

14 BSWD PT. Bank of India Indonesia Tbk 15 INPC PT. Bank Artha Graha International Tbk 16 MAYA PT. Bank Mayapada Internasional Tbk 17 MCOR PT. Bank Windu Kentjana Tbk 18 MEGA PT. Bank MegaTbk

19 NISP PT. Bank NISP OCBC Tbk 20 PNBN PT. Bank Pan Indonesia Tbk

21 BBTN PT. Bank Tabungan Negara Tbk   

Sesuai dengan kriteria di atas, laporan keuangan dari 7 perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) maka diambil sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah laporan keuangan yang terdiri dari laporan neraca dan

financial ratio dari 7 perusahaan yang tergolong dalam Bank Umum Swasta Nasional Devisa di Bursa Efek Indonesia (BEI) sesuai dengan kriteria. Tahun pengamatan yang digunakan dalam penelitian ini selama 5 tahun berturut-turut, yaitu mulai tahun 2010-2014 untuk laporan keuangan, sehingga sampel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu sebanyak 35 laporan keuangan perusahaan (7 x 5).

3.4.3 Tempat dan Waktu Penelitian 3.4.3.1 Tempat Penelitian

Penulis melaksanakan penelitian pada Kantor Perwakilan (KP) Bursa Efek Indonesia (BEI) Bandung yang berlokasi di Jalan PH.H. Mustofa No. 33 Bandung Jawa Barat Telp. 022 – 20524208 / 20524209.


(38)

32

3.4.3.2 Waktu Penelitian

Waktu pelaksanaan penelitian dimulai pada Februari 2016 sampai dengan Agustus 2016.

Tabel 3.4 Waktu Penelitian

No Deskripsi Kegiatan 2016

Feb Mar Apr Mei Juni Juli Ags

1.

Pra Survei: a. Persiapan Judul b. Persiapan Teori c. Pengajuan Judul d. Mencari

Perusahaan

2.

Usulan Penelitian a. Penulisan UP b. Bimbingan UP c. Sidang UP

d. Revisi UP 3. Pengumpulan Data 4. Pengolahan Data

5.

Penyusunan Skripsi a. Bimbingan

Skripsi b. Sidang Skripsi c. Revisi Skripsi d. Pengumpulan Draf Skripsi

3.5 Metode Analisis Data

Menurut Sugiyono (2012:210) Analisis regresi linier berganda adalah analisis yang digunakan peneliti, bila bermaksud meramalkan bagaimana keadaan variabel dependen (kriterium), bila dua atau lebih variabel independen sebagai faktor prediktor (dinaik turunkan nilainya). Jadi analisis regresi ganda akan dilakukan bila jumlah variabel independennya minimal dua.

Analisis regresi linear berganda digunakan peneliti dengan maksud untuk mengetahui sejauh mana hubungan Non Performing Loan dan Pertumbuhan


(39)

33

Deposito terhadap Profitabilitas (ROA). Menurut Sugiyono (2012:261) bentuk persamaan dari regresi linier berganda ini adalah sebagai berikut:

Y = α + β1X1+ β2X2 + ε

Keterangan:

Y = Profitabilitas (ROA)

X1 = Non Performing Loan

X2 = Pertumbuhan Deposito

α = Konstanta Intersep

β1 = Koefisien regresi variabel Non Performing Loan

β2 = Koefisien regresi variabel Pertumbuhan Deposito

ε = Tingkat kesalahan (error term)

Arti koefisien β menunjukan hubungan searah antara variabel bebas

dengan variabel terikat jika bernilai positif (+). Dengan kata lain, peningkatan atau penurunan besarnya variabel bebas akan diikuti oleh peningkatan atau penurunan besarnya variabel terikat. Sedangkan jika nilai β negatif (-), menunjukan hubungan yang berlawanan antara variabel bebas dengan variabel terikat. Dengan kata lain, setiap peningkatan besarnya nilai variabel bebas akan diikuti oleh penurunan besarnya nilai variabel terikat dan sebaliknya. Selanjutnya untuk mengetahui apakah hubungan yang telah ada mempunyai kadar tertentu, maka harus melihat dua hal. Pertama, ada (dalam pengertian nyata atau berarti) atau tidak ada keterkaitan antara Profitabilitas (ROA) (Y) dengan Non Performing Loan (X ) dan Profitabilitas (ROA) (Y) dengan Pertumbuhan Deposito (X ).


(40)

34

Regresi linier berganda dengan dua variabel bebas X1 dan X2 metode

kuadrat kecil memberikan hasil bahwa koefisien-koefisien a, b1, dan b2 dapat

dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

Σy = na + b1ΣX1 + b2ΣX2

ΣX1y = aΣX1 + b1ΣX12 + b2ΣX1X2

ΣX2y = aΣX2 + b1ΣX1X2 + b2ΣX22

Sumber: Sugiyono (2012: 279)

Menurut Ghozali, (2011:57) uji asumsi klasik digunakan untuk mendapatkan model regresi yang baik, terbebas dari penyimpangan data yang terdiri dari multikolonieritas, heteroskedassitas, autokorelasi dan normalitas. Cara yang digunakan untuk menguji penyimpangan asumsi kaslik sebagai berikut:

1. Uji Normalitas

Ghozali (2011:58) menjelaskan bahwa uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Seperti diketahui bahwa uji t mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal. Jika asumsi ini dilanggar maka uji statistik dianggap tidak valid. Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi normal atau mendekati normal. Cara untuk mengetahui normalitas residual adalah dengan melihat normal probability plot yang membandingkan distribusi kumulatif dan distribusi normal. Distribusi normal akan membentuk suatu garis lurus diagonal, dan plotting data akan dibandingkan dengan garis diagonal. Jika distribusi data adalah normal maka garis yang menggambarkan data sesungguhnya akan mengikuti garis diagonalnya.


(41)

35

Menurut Husein Umar (2011:181) dasar pengambilan keputusan bisa dilakukan berdasarkan probabilitas (Asymtotic Significance), yaitu:

1. Jika probabilitas > 0,05 maka distribusi dari populasi adalah normal.

2. Jika probabilitas < 0,05 maka populasi tidak berdistribusi secara normal.

2. Uji Multikolinearitas

Menurut Ghozali (2011:62) Uji Multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Asumsi multikolinieritas menyatakan bahwa variabel independen harus terbebas dari gejala multikolinearitas. Gejala multikolinearitas adalah gejala korelasi antar variabel independen. Deteksi ada tidaknya multikolinearitas dilakukan dengan melihat nilai VIF (Variable Inflation Factor) dan tolerance. Model regresi dikatakan bebas dari multikolinearitas apabila nilai VIF < 10, dan tolerance > 0,1 (10%). Sebagai dasar acuannya dapat disimpulkan:

1. Jika nilai tolerance > 10 persen dan nilai VIF < 10, maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada multikolinearitas antar variabel independen dalam model regresi.

2. Jika nilai tolerance < 10 persen dan nilai VIF > 10, maka dapat disimpulkan bahwa ada multikolinearitas antar variabel independen dalam model regresi.


(42)

36

3. Uji Heteroskedastisitas

Menurut Ghozali (2011:65) uji heterokedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan kepengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut homokedastisitas dan jika berbeda maka disebut heterokedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang terdapat homokedastisitas atau tidak tejadi heterokedastisitas Ghozali (2011). Cara untuk mengetahui ada tidaknya heterokedastisitas adalah dengan melihat grafik plot antara nilai prediksi variabel terikat (ZPRED) dan residualnya (SRESID). Deteksi terhadap heterokedastisitas dapat dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot antara SRESID dan ZPRED dimana sumbu Y dan sumbu X yang telah diprediksi, sumbu X adalah residual (Yprediksi – Y sesungguhnya) yang telah di-standardized. Dasar analisisnya adalah sebagai berikut:

1. Jika ada pola tertentu seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur (bergelombang, melebar kemudian menyempit), maka mengindikasikan telah terjadi heterokedastisitas.

2. Jika tidak ada pola yang jelas serta titik-titik yang menyebar di atasdan di bawah angka nol pada sumbu Y, maka tidak terjadiheterokedastisitas.

4. Uji Autokorelasi

Persamaan regresi yang baik adalah yang tidak memiliki masalah autokorelasi, jika terjadi autokorelasi maka persamaan tersebut menjadi tidak baik atau tidak layak dipakai prediksi. Masalah autokorelasi baru timbul jika ada


(43)

37

korelasi secara linear antar kesalahan pengganggu periode t (berada) dengan kesalahan pengganggu periode t-1 (sebelumnya). Dengan demikian dapat dikatakan bahwa uji asumsi klasik autokorelasi dilakukan untuk data time series

atau data yang mempunyai seri waktu, misalnya data dari tahun 2010 sampai dengan 2014 Menurut Danang Sunyoto (2013:47).

Salah satu ukuran dalam menentukan ada tidaknya masalah autokorelasi dengan uji Durbin-Watson (DW) dengan ketentuan sebagai berikut:

a) Terjadi autokorelasi positif, jika nilai DW dibawah -2 (DW < -2)

b) Tidak terjadi autokorelasi, jika nilai DW berada diantara -2 dan +2 atau -2 < DW < +2

c) Terjadi autokorelasi negatif, jika nilai DW di atas +2 atau DW > +2

5. Analisis Korelasi

Analisis korelasi bertujuan untuk mengukur kekuatan asosiasi (hubungan) linier antara dua variabel. Korelasi juga tidak menunjukkan hubungan fungsional. Dengan kata lain, analisis korelasi tidak membedakan antara variabel dependen dengan variabel independen. Dalam analisis regresi, analisis korelasi yang digunakan juga menunjukkan arah hubungan antara variabel dependen dengan variabel independen selain mengukur kekuatan asosiasi (hubungan).

Analisis korelasi adalah analisis yang digunakan untuk mengetahui arah dan kuatnya hubungan antar variabel. Arah dinyatakan dalam positif dan negatif, sedangkan kuat atau lemahnya hubungan dinyatakan dalam besarnya koefisien korelasi. Nilai koefisien korelasi dapat dinyatakan -1 ≤ R ≤ 1 apabila:


(44)

38

2) Apabila (+) berarti terdapat hubungan positif.

Interprestasi dari nilai koefisien korelasi adalah sebagai berikut:

1) Jika r = -1 atau mendekati -1, maka hubungan antara kedua variabel kuat dan mempunyai hubungan yang berlawanan (jika variabel independen naik, maka variabel dependen turun, dan jika variabel independen turun, maka variabel dependen naik).

2) Jika r = +1 atau mendekati +1, maka terdapat hubungan yang kuat antara variabel independen dan variabel dependen dan hubungannya searah (jika variabel independen naik, maka variabel dependen naik, dan jika variabel independen turun, maka variabel dependen turun).

Tabel 3.6

Interprestasi Koefisien Korelasi

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,00 – 0,199 Sangat rendah

0,20 – 0,399 Rendah

0,40 – 0,599 Sedang

0,60 – 0,799 Kuat

0,80 – 1,000 Sangat Kuat

Sumber : Sugiono (2012: 250)

Untuk mencari koefisien korelasi antara variabel X1 dan Y serta Variabel

X2 dan Y, adalah sebagai berikut :

(a) Menghitung koefisien korelasi antara Non Performing Loan (X1) terhadap

Profitabilitas (ROA) (Y), menggunakan rumus:


(45)

39

Sumber: Sugiyono (2012:274)

(b) Menghitung koefisien korelasi antara Pertumbuhan Deposito (X2) terhadap

Profitabilitas (ROA) (Y), menggunakan rumus :

Sumber: Sugiyono (2012:274) Keterangan:

r = Koefisien korelasi ( -1≤ r ≥ +1), di mana : x = Variabel bebas

y = Variabel terikat

6. Analisis Determinasi

Analisis Koefisiensi Determinasi (KD) digunakan untuk melihat seberapa besar variabel independen (X) berpengaruh terhadap variabel dependen (Y) yang dinyatakan dalam persentase. Besarnya koefisien determinasi dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

Kd = r2 × 100%

Sumber: Ridwan dan Sunarto (2007: 81) Keterangan:

Kd = Koefisien Determinasi r2 = Koefisien Korelasi

Tujuan metode koefisien determinasi berbeda dengan koefisien korelasi berganda. Pada metode koefisien determinasi, kita dapat mengetahui seberapa besar pengaruh analisis Non Performing Loan dan Pertumbuhan Deposito


(46)

40

pengaruhnya terhadap Profitabilitas (ROA), (lebih memberikan gambaran fisik atau keadaan sebenarnya dari kaitan analisis Non Performing Loan dan Pertumbuhan Deposito pengaruhnya terhadap Profitabilitas (ROA)).

3.6 Metode Pengujian Data

1. Uji Hipotesis

Menurut Sugiyono (2012:159) hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan. Rancangan pengujian hipotesis ini dinilai dengan penetapan hipotesis nol dan hipotesis alternatif, penelitian uji statistik dan perhitungan nilai uji statistik, perhitungan hipotesis, penetapan tingkat signifikan dan penarikan kesimpulan. Hipotesis yang akan digunakan dalam penelitian ini berkaitan dengan ada tidaknya korelasi dan pengaruh variabel independen X1 dan X2 secara signifikan terhadap variabel dependen (Y). Hipotesis

yang diuji dapat dirumuskan sebagai berikut:

a. Pengujian (Uji Statistik t)

Uji statistik t digunakan untuk menguji ada tidaknya pengaruh signifikan secara parsial atau satu pihak dari masing-masing variabel independen (X) dengan variabel dependen (Y). Hipotesis nol (H0) tidak terdapat pengaruh yang signifikan

dan Hipotesis alternatif (H1) menunjukkan adanya pengaruh antara variabel

independen dan variabel dependen, maka pengujian dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:


(47)

41

(a) Menentukan hipotesis parsial antara variabel independen terhadap variabel dependen. Adapun hipotesis statistik yang akan di uji dalam penelitian ini adalah:

H0: β = 0 : Non Performing Loan tidak berpengaruh signifikan

terhadap Profitabilitas (ROA)

H1: β ≠ 0 : Non Performing Loan berpengaruh signifikan terhadap

Profitabilitas (ROA)

H0: β = 0 : Pertumbuhan Deposito tidak berpengaruh signifikan

terhadap Profitabilitas (ROA)

H1: β ≠ 0 : Pertumbuhan Deposito berpengaruh signifikan terhadap

Profitabilitas (ROA)

(b) Ditentukan dengan 5% dari derajat bebas (dk) = n – k – l, untuk menentukan ttabel sebagai batas daerah penerimaan dan penolakan

hipotesis. Tingkat signifikan yang digunakan adalah 0,05 atau 5% karena dinilai cukup untuk mewakili hubungan variabel – variabel yang diteliti dan merupakan tingkat signifikasi yang umum digunakan dalam statu penelitian.

Menghitung nilai thitung dan membandingkannya dengan ttabel. Adapun nilai

thitung, dapat dicari dengan persamaan sebagai berikut:

√ √


(48)

42

Sumber: Sugiyono (2012:230) Keterangan:

t = Nilai uji t

r = Koefisien korelasi n = Jumlah sampel

b. Menggambar Daerah Penerimaan dan Penolakan Hipotesis

Penggambaran daerah penerimaan atau penolakan hipotesis beserta kriteria akan dijelaskan sebagai berikut:

1. Hasil thitung dibandingkan dengan ttabel dengan kriteria:

(a) Jika thitung ≥ ttabel maka H0 ada di daerah penolakan, hal ini diartikan

Ha diterima dan artinya antara variabel X dan variabel Y memiliki pengaruh.

(b) Jika thitung≤ ttabel maka H0 ada di daerah penerimaan, hal ini diartikan

Ha ditolak dan artinya antara variabel X dan variabel Y tidak memiliki pengaruh.

(c) thitung dicari dengan rumus perhitungan thitung.

(d) ttabeldicari didalam tabel distribusi tstudent dengan ketentuan α = 0,05

dan dk = (n – k – 1) atau 24 – 2 – 1 = 21.

c. Penarikan Kesimpulan

Berdasarkan gambar di atas, daerah yang diarsir merupakan daerah penolakan H0, dan berlaku sebaliknya. Jika thitung jatuh di daerah penolakan

(penerimaan), maka H0 ditolak (diterima) dan Ha diterima (ditolak). Artinya


(49)

43

Loan dan Pertumbuhan Deposito berpengaruh (tidak berpengaruh) terhadap Profitabilitas (ROA). Tingkat signifikannya yaitu 5 % (α = 0,05), artinya jika hipotesis nol ditolak (diterima) dengan taraf kepercayaan 95%, maka kemungkinan bahwa hasil dari penarikan kesimpulan mempunyai kebenaran 95 % dan hal ini menunjukan adanya (tidak adanya) pengaruh yang meyakinkan (signifikan) antara dua variabel tersebut.


(1)

2) Apabila (+) berarti terdapat hubungan positif.

Interprestasi dari nilai koefisien korelasi adalah sebagai berikut:

1) Jika r = -1 atau mendekati -1, maka hubungan antara kedua variabel kuat dan mempunyai hubungan yang berlawanan (jika variabel independen naik, maka variabel dependen turun, dan jika variabel independen turun, maka variabel dependen naik).

2) Jika r = +1 atau mendekati +1, maka terdapat hubungan yang kuat antara variabel independen dan variabel dependen dan hubungannya searah (jika variabel independen naik, maka variabel dependen naik, dan jika variabel independen turun, maka variabel dependen turun).

Tabel 3.6

Interprestasi Koefisien Korelasi

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,00 – 0,199 Sangat rendah

0,20 – 0,399 Rendah

0,40 – 0,599 Sedang

0,60 – 0,799 Kuat

0,80 – 1,000 Sangat Kuat

Sumber : Sugiono (2012: 250)

Untuk mencari koefisien korelasi antara variabel X1 dan Y serta Variabel

X2 dan Y, adalah sebagai berikut :

(a) Menghitung koefisien korelasi antara Non Performing Loan (X1) terhadap

Profitabilitas (ROA) (Y), menggunakan rumus:


(2)

Sumber: Sugiyono (2012:274)

(b) Menghitung koefisien korelasi antara Pertumbuhan Deposito (X2) terhadap

Profitabilitas (ROA) (Y), menggunakan rumus :

Sumber: Sugiyono (2012:274) Keterangan:

r = Koefisien korelasi ( -1≤ r ≥ +1), di mana : x = Variabel bebas

y = Variabel terikat

6. Analisis Determinasi

Analisis Koefisiensi Determinasi (KD) digunakan untuk melihat seberapa besar variabel independen (X) berpengaruh terhadap variabel dependen (Y) yang dinyatakan dalam persentase. Besarnya koefisien determinasi dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

Kd = r2 × 100%

Sumber: Ridwan dan Sunarto (2007: 81) Keterangan:

Kd = Koefisien Determinasi r2 = Koefisien Korelasi

Tujuan metode koefisien determinasi berbeda dengan koefisien korelasi berganda. Pada metode koefisien determinasi, kita dapat mengetahui seberapa besar pengaruh analisis Non Performing Loan dan Pertumbuhan Deposito


(3)

pengaruhnya terhadap Profitabilitas (ROA), (lebih memberikan gambaran fisik atau keadaan sebenarnya dari kaitan analisis Non Performing Loan dan

Pertumbuhan Deposito pengaruhnya terhadap Profitabilitas (ROA)).

3.6 Metode Pengujian Data

1. Uji Hipotesis

Menurut Sugiyono (2012:159) hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan. Rancangan pengujian hipotesis ini dinilai dengan penetapan hipotesis nol dan hipotesis alternatif, penelitian uji statistik dan perhitungan nilai uji statistik, perhitungan hipotesis, penetapan tingkat signifikan dan penarikan kesimpulan. Hipotesis yang akan digunakan dalam penelitian ini berkaitan dengan ada tidaknya korelasi dan pengaruh variabel independen X1 dan X2 secara signifikan terhadap variabel dependen (Y). Hipotesis

yang diuji dapat dirumuskan sebagai berikut:

a. Pengujian (Uji Statistik t)

Uji statistik t digunakan untuk menguji ada tidaknya pengaruh signifikan secara parsial atau satu pihak dari masing-masing variabel independen (X) dengan variabel dependen (Y). Hipotesis nol (H0) tidak terdapat pengaruh yang signifikan

dan Hipotesis alternatif (H1) menunjukkan adanya pengaruh antara variabel

independen dan variabel dependen, maka pengujian dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:


(4)

(a) Menentukan hipotesis parsial antara

variabel independen terhadap

variabel dependen. Adapun

hipotesis statistik yang akan di uji dalam penelitian ini adalah:

H0: β = 0 : Non Performing Loan tidak berpengaruh signifikan

terhadap Profitabilitas (ROA)

H1: β ≠ 0 : Non Performing Loan berpengaruh signifikan terhadap

Profitabilitas (ROA)

H0: β = 0 : Pertumbuhan Deposito tidak berpengaruh signifikan

terhadap Profitabilitas (ROA)

H1: β ≠ 0 : Pertumbuhan Deposito berpengaruh signifikan terhadap

Profitabilitas (ROA)

(b) Ditentukan dengan 5% dari derajat bebas (dk) = n – k – l, untuk menentukan ttabel sebagai batas daerah penerimaan dan penolakan

hipotesis. Tingkat signifikan yang digunakan adalah 0,05 atau 5% karena dinilai cukup untuk mewakili hubungan variabel – variabel yang diteliti dan merupakan tingkat signifikasi yang umum digunakan dalam statu penelitian.

Menghitung nilai thitung dan membandingkannya dengan ttabel. Adapun nilai

thitung, dapat dicari dengan persamaan sebagai berikut: √


(5)

Sumber: Sugiyono (2012:230) Keterangan:

t = Nilai uji t

r = Koefisien korelasi n = Jumlah sampel

b. Menggambar Daerah Penerimaan dan Penolakan Hipotesis

Penggambaran daerah penerimaan atau penolakan hipotesis beserta kriteria akan dijelaskan sebagai berikut:

1. Hasil thitung dibandingkan dengan ttabel dengan kriteria:

(a) Jika thitung ≥ ttabel maka H0 ada di daerah penolakan, hal ini diartikan

Ha diterima dan artinya antara variabel X dan variabel Y memiliki pengaruh.

(b) Jika thitung≤ ttabel maka H0 ada di daerah penerimaan, hal ini diartikan

Ha ditolak dan artinya antara variabel X dan variabel Y tidak memiliki pengaruh.

(c) thitung dicari dengan rumus perhitungan thitung.

(d) ttabeldicari didalam tabel distribusi tstudent dengan ketentuan α = 0,05

dan dk = (n – k – 1) atau 24 – 2 – 1 = 21.

c. Penarikan Kesimpulan

Berdasarkan gambar di atas, daerah yang diarsir merupakan daerah penolakan H0, dan berlaku sebaliknya. Jika thitung jatuh di daerah penolakan

(penerimaan), maka H0 ditolak (diterima) dan Ha diterima (ditolak). Artinya


(6)

Loan dan Pertumbuhan Deposito berpengaruh (tidak berpengaruh) terhadap

Profitabilitas (ROA). Tingkat signifikannya yaitu 5 % (α = 0,05), artinya jika hipotesis nol ditolak (diterima) dengan taraf kepercayaan 95%, maka kemungkinan bahwa hasil dari penarikan kesimpulan mempunyai kebenaran 95 % dan hal ini menunjukan adanya (tidak adanya) pengaruh yang meyakinkan (signifikan) antara dua variabel tersebut.


Dokumen yang terkait

Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Keuangan pada Bank Umum Swasta Nasional Devisa yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2009-2012

2 83 113

Pengaruh Dana Pihak Ketiga dan Penyaluran Kredit Terhadap Profitabilitas (Studi Kasus pada BUSN Devisa yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2014)

0 2 1

Pengaruh Net Interest Margin dan Non Performing Loan Terhadap Profitabilitas (Studi Kasus pada Bank Umum Swasta Nasional Devisa yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-2015)

0 5 1

PENGARUH RISIKO KREDIT TERHADAP PROFITABILITAS (Studi Kasus Pada Bank Umum Swasta Nasional Devisa Tahun 2010-2014).

0 4 42

PENGARUH BIAYA MODAL (COST OF CAPITAL) TERHADAP PROFITABILITAS PADA BANK UMUM SWASTA NASIONAL DEVISA YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2011-2014.

0 0 32

Pengaruh Kualitas Aset dan Profitabilitas Terhadap Harga Saham Pada Bank Umum Swasta Nasional Devisa Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2010-2013.

0 0 6

PENGARUH STRUKTUR MODAL TERHADAP PROFITABILITAS PADA BANK UMUM SWASTA NASIONAL DEVISA YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 2 35

PENGARUH KREDIT BERMASALAH TERHADAP PROFITABILITAS BANK UMUM KONVENSIONAL DI INDONESIA : Studi pada Bank Umum Swasta Nasional Non Devisa Tahun 2012.

0 4 43

PENGARUH RISIKO KREDIT TERHADAP PROFITABILITAS (Studi Kasus Pada Bank Umum Swasta Nasional Devisa Tahun 2010-2014) - repository UPI S MBS 1105434 Title

0 0 4

PENGARUH STRUKTUR MODAL TERHADAP PROFITABILITAS PADA BANK UMUM SWASTA NASIONAL DEVISA YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA - repository UPI S PEA 1005667 Title

0 0 3