PENGARUH KREDIT BERMASALAH TERHADAP PROFITABILITAS BANK UMUM KONVENSIONAL DI INDONESIA : Studi pada Bank Umum Swasta Nasional Non Devisa Tahun 2012.

(1)

No. Daftar FPEB : 533/UN.40.7.DI/LT/2013

PENGARUH KREDIT BERMASALAH TERHADAP PROFITABILITAS BANK UMUM KONVENSIONAL DI INDONESIA

(Studi pada Bank Umum Swasta Nasional Non Devisa Tahun 2012)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Menempuh Ujian Sidang Sarjana Pendidikan Pada Program Studi Pendidikan Akuntansi

Disusun Oleh HARI RAMADHAN

NIM. 0906721

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI FAKULTAS PENDIDIKAN EKONOMI DAN BISNIS


(2)

(3)

(4)

PELAKSANAAN UJIAN

Skripsi ini Diuji pada :

Hari/ Tanggal : Senin, 23 Desember 2013 Waktu : 08.00 – 09.30

Tempat : Laboratorium Program Studi Pendidikan Akuntansi FPEB UPI

Panitia Ujian Terdiri dari:

Ketua : Dr. H. Edi Suryadi, M.Si NIP. 19600412 198603 1 002 Sekretaris : Dr. Kurjono, M.Pd.

NIP. 19681020 199802 1 003 Anggota : 1. Dr. Kusnendi, MS

NIP. 19600122 198403 1 003 2. Drs. H. Ajang Mulyadi, MM NIP. 19611102 1986031 002 Penguji : 1. Dr. Hj. Meta Arief, M.Si

NIP. 19640206 198803 2 001 2. Dra. Heraeni Tanuatmodjo, MM

NIP. 19620111 198903 2 001 3. Imas Purnamasari, S.Pd, MM NIP. 19770512 200112 2 001


(5)

PENGARUH KREDIT BERMASALAH TERHADAP PROFITABILITAS BANK UMUM KONVENSIONAL DI INDONESIA

(Studi pada Bank Umum Swasta Nasional Non Devisa Tahun 2012)

Hari Ramadhan

Pembimbing : Heni Mulyani, S.Pd, M.Pd

ABSTRAK

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kondisi profitabilitas berdasarkan perhitungan rasio Return on Assets (ROA) pada Bank Umum Swasta Nasional Non Devisa (BUSN Non Devisa) di Indonesia tahun 2012 dengan kinerja yang buruk. Terdapat enam bank yang memiliki ROA buruk dan dua bank yang memiliki ROA sangat buruk. Salah satu faktor yang mempengaruhi ROA tersebut adalah kredit bermasalah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kredit bermasalah terhadap profitabilitas.

Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif dan metode verifikatif. Teknik penentuan sampel pada penelitian ini menggunakan purposive sampling. Sumber data yang digunakan adalah data sekunder yang diambil dari Laporan Keuangan Tahunan BUSN Non Devisa di Indonesia tahun 2012. Teknik analisis data yang digunakan adalah Korelasi Product Moment.

Perhitungan uji t pada dk : 17 dan α : 0,05 menghasilkan thitung sebesar 2,4791 dengan ttabel sebesar -1,7396. Tanda “-” (minus) menunjukkan uji pihak kiri. H0 pada penelitian ini diterima, sehingga dapat disimpulkan bahwa kredit bermasalah tidak berpengaruh terhadap profitabilitas.


(6)

THE EFFECT OF NON PERFORMING LOANS ON PROFITABILITY IN PUBLIC BANK IN INDONESIA

(A Study in A National Public Private Non Foreign Exchange Bank Year 2012)

Hari Ramadhan

Counsellor : Heni Mulyani , S. Pd , M.Pd

ABSTRACT

This research is motivated by the profitability condition based on the calculation of Return on Assets ratio ( ROA ) at the National Public Private Non- Foreign Exchange Bank in Indonesia in 2012 with poor performance. There are six banks that have bad ROA and two banks that have very bad ROA. One of the factors that affect the ROA is the non performing loans. This study aims to determine the effect of non performing loans to profitability.

The method used in this study is descriptive method and verification method. Sampling technique in this study is purposive sampling. Source of data used are secondary data taken from the Annual Financial Report National Public Private Non Foreign Exchange Bank in Indonesia in 2012. The data analysis technique used is the Product Moment Correlation .

T test calculations on dk : 17 and α : 0.05 of 2.4791 with a yield of -1.7396 ��. The sign " - " ( minus ) indicates the left side test. 0 in this study was received, so it can be concluded that the non performing loans have no effect on profitability.


(7)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... iii

UCAPAN TERIMA KASIH ... iv

DAFTAR ISI ...vii

DAFTAR TABEL ... x

DAFTAR GAMBAR ... xi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Penelitian ... 1

1.2 Rumusan Masalah Penelitian ...11

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ...11

1.4 Kegunaan Penelitian ...12

BAB II LANDASAN TEORI...13

2.1 Teori yang Relevan dan Hasil Penelitian Terdahulu...13

2.1.1 Bank ...13

2.1.1.1Pengertian Bank...13

2.1.1.2Jenis-Jenis Bank ...14

2.1.1.3Penilaian Kesehatan Bank ...17

2.1.2 Kredit...18

2.1.2.1Pengertian Kredit ...18

2.1.2.2Fungsi dan Tujuan Kredit ...19

2.1.2.3Unsur-Unsur Kredit ...20

2.1.2.4Jenis-Jenis Kredit ...21

2.1.2.5Penilaian Kredit ...23

2.1.2.6Siklus Perkreditan ...27

2.1.2.7Kualitas Kredit ...29

2.1.3 Kredit Bermasalah ...30

2.1.3.1Pengertian Kredit Bermasalah ...30

2.1.3.2Penyebab Kredit Bermasalah ...32

2.1.3.3Penyelesaian Kredit Bermasalah ...33

2.1.4 Profitabilitas...34

2.1.4.1Pengertian Profitabilitas ...34

2.1.4.2Rasio-Rasio Profitabilitas ...36


(8)

2.1.6 Hasil Penelitian Terdahulu ...40

2.2 Kerangka Pemikiran ...43

2.3 Hipotesis Penelitian ...46

BAB III METODE PENELITIAN ...48

3.1 Desain Penelitian...48

3.2 Operasionalisasi Variabel ...49

3.3 Populasi, Sampel, dan Sumber Data ...50

3.3.1 Populasi ...50

3.3.2 Sampel ...51

3.3.3 Sumber Data ...53

3.4 Teknik Pengumpulan Data ...53

3.5 Analisis Data dan Pengujian Hipotesis ...53

3.5.1 Uji Normalitas ...54

3.5.2 Korelasi Product Moment ...55

3.5.3 Uji t ...56

3.5.4 Koefisien Determinasi ...57

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ...59

4.1 Gambaran Objek Penelitian ...59

4.1.1 Asal Mula Kegiatan Perbankan ...59

4.1.2 Sejarah Perbankan ...60

4.1.3 Profil Bank Umum Swasta Nasional Non Devisa di Indonesia ...61

4.2 Deskripsi Hasil Penelitian ...63

4.2.1 Deskripsi Variabel Kredit Bermasalah...64

4.2.2 Deskripsi Variabel Profitabilitas ...70

4.3 Analisis Data dan Pengujian Hipotesis ...73

4.3.1 Uji Normalitas ...73

4.3.2 Korelasi Product Moment ...74

4.3.3 Uji t ...76

4.3.4 Koefisien Determinasi ...77

4.4 Pembahasan Hasil Penelitian ...78

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ...86

5.1 Kesimpulan ...86

5.2 Saran ...88

DAFTAR PUSTAKA ...90 LAMPIRAN-LAMPIRAN

1. Neraca

2. Laporan Laba Rugi 3. Kualitas Kredit 4. Daftar Distribusi t


(9)

6. Surat Keputusan Dekan FPEB

7. Surat Keterangan Perubahan Judul Skripsi 8. Frekuensi Bimbingan Skripsi


(10)

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 50 Bank Terbaik ... 2

Tabel 1.2 Data Bank Umum Konvensional di Indonesia ... 3

Tabel 1.3 Laba Sebelum Pajak, Total Aset, ROA, dan ROA Bank Umum Swasta Nasional Non Devisa di Indonesia Tahun 2012 ... 5

Tabel 2.1 Kriteria Penilaian Peringkat NPL ...32

Tabel 2.2 Kriteria Penilaian Peringkat ROA ...38

Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel ...49

Tabel 3.2 Populasi Penelitian ...50

Tabel 3.3 Sampel Penelitian ...52

Tabel 4.1 Profil Bank Umum Swasta Nasional Non Devisa di Indonesia ...61

Tabel 4.2 Kondisi Kredit Bermasalah pada Bank Umum Swasta Nasional Non Devisa di Indonesia ...64

Tabel 4.3 Total Kredit Bermasalah, Total Kredit, dan Non Performing Loan (NPL) Bank Umum Swasta Nasional Non Devisa di Indonesia Tahun 2012 ...67

Tabel 4.4 Laba Sebelum Pajak, Total Aset, dan Return on Asset (ROA) Bank Umum Swasta Nasional Non Devisa di Indonesia Tahun 2012 ...70

Tabel 4.5 Nilai-Nilai yang diperlukan untuk Menghitung Korelasi Product Moment ...74

Tabel 4.6 Kondisi Non Performing Loan (NPL) dan Return on Asset (ROA) Bank Swasta Nasional Non Devisa di Indonesia Tahun 2012 ...82

Tabel 4.7 Kondisi Pendapatan Operasional. Beban Operasional, BOPO, dan ROA Bank Umum Swasta Nasional Non Devisa di Indonesia Tahun 2012 ...84


(11)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Kondisi ROA Bank Umum Swasta Nasional Non Devisa

di Indonesia Tahun 2012 ... 6 Gambar 2.1 Hubungan Variabel ...46 Gambar 4.1 Kondisi Non Performing Loan (NPL)

Bank Umum Swasta Nasional Non Devisa di Indonesia

Tahun 2012 ...68 Gambar 4.2 Kondisi Return on Asset (ROA)

Bank Umum Swasta Nasional Non Devisa di Indonesia

Tahun 2012 ...71 Gambar 4.3 Uji Normalitas NPL dan ROA Berdasarkan Probability Plots ...74


(12)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Bank merupakan salah satu lembaga keuangan yang memiliki peran penting dalam mendorong pertumbuhan perekonomian suatu negara, salah satunya Indonesia. Peran yang dijalani oleh Bank tidak terlepas dari fungsinya sebagai lembaga keuangan intermediasi, yaitu perantara bagi pihak yang memiliki kelebihan dana dengan pihak yang memiliki kekurangan dana. Bank menjadi sangat penting bagi kehidupan masyarakat karena lembaga keuangan tersebut telah menyentuh seluruh lapisan masyarakat dengan berbagai produk yang dimilikinya.

Pada tahun 1997 hingga tahun 1998, Indonesia mengalami krisis dimensi. Bank menjadi lembaga keuangan yang terkena dampak dari krisis multi-dimensi tersebut, khususnya bank konvensional. Ambruknya akivitas perbankan tidak hanya merugikan bank itu sendiri, tetapi juga berdampak pada tersendatnya kehidupan di sektor riil akibat kekurangan suplai dana dari bank. Namun, sejak saat itu bank konvensional terus memperbaiki kinerjanya ke arah yang lebih baik. Berdasarkan data Bank Indonesia tahun 2012, tercatat jumlah Bank Umum Konvensional yang masih beroperasi sebanyak 109 bank. Bank Indonesia (BI) mengelompokkan Bank Umum Konvensional ke dalam beberapa jenis, yaitu Bank Pemerintah, Bank Umum Swasta Nasional Devisa (BUSN Devisa), Bank Umum Swasta Nasional Non Devisa (BUSN Non Devisa), Bank Pembangunan


(13)

2

Daerah (BPD), dan Bank Campuran. Bank-bank yang terdapat di Indonesia memiliki kinerja keuangan yang berbeda. Berikut adalah 50 Bank konvensional terbaik :

Tabel 1.1 50 Bank Terbaik

No. Nama Bank No. Nama Bank

1 PT. Bank Mandiri 26 PT BPD Sumatera Utara 2 PT. Bank Rakyat Indonesia 27 PT BPD Riau Kepri

3 PT. Bank Central Asia 28 Bank Mayapada Internasional 4 PT. Bank Negara Indonesia 29 Bank Sinarmas

5 PT. CIMB Niaga 30 Bank Victoria International

6 PT. Bank Danamon 31 PT Bank Aceh

7 PT. Bank Panin 32 PT BPD Bali

8 PT. Bank Permata 33 Bank Resona Perdania 9 PT. Bank Internasional Indonesia 34 PT. BPD Kalimantan Barat 10 PT. Bank Tabungan Negara 35 PT. Bank Nusantara Parahyangan 11 PT. Bank OCBC NISP 36 PT. Bank Himpunan Saudara 1906 12 PT. BPD Jawa Barat dan Banten 37 PT. Bank Mestika Dharma 13 PT. Bank Bukopin 38 PT. BPD Sulawesi Utara

14 PT. Bank Mega 39 PT. Bank Windu Kentjana International 15 PT. Bank UOB Indonesia 40 PT. Bank Woori Indonesia

16 PT. Bank Tabungan Pensiunan Nasional 41 PT. Hana Bank

17 PT. Bank DBS Indonesia 42 PT. Bank KEB Indonesia 18 PT. Bank Sumitomo Mitsui Indonesia 43 PT. Bank Jasa Jakarta 19 PT. BPD Jawa Timur 44 PT. Bank Index Selindo 20 PT. Bank ANZ Indonesia 45 PT. BPD Nusa Tenggara Barat 21 PT. Bank Mizuho Indonesia 46 PT. BPD Jambi

22 PT. Bank DKI 47 PT. Bank Bumi Arta

23 PT. BPD Jawa Tengah 48 PT. Bank Kesejahteraan Ekonomi 24 PT. Bank Ekonomi Raharja 49 PT. BPD Bengkulu

25 PT. Bank ICBC Indonesia 50 PT. Bank of India Indonesia Sumber : www.investor.co.id

Tabel di atas memperlihatkan 50 bank terbaik. Bank-bank umum konvensional yang ada di Indonesia dinilai berdasarkan kriteria tertentu. Ke-12 kriteria yang digunakan adalah Capital Adequacy Ratio (CAR) tahun 2012, Non Performing Loan (NPL) tahun 2012, Return on Asset (ROA) tahun 2012, Return on Equity (ROE) tahun 2012, Net Interest Margin (NIM) tahun 2012, perbandingan beban operasional dengan pendapatan operasional (BOPO) tahun


(14)

3

2012, Loan to Deposit Ratio (LDR) tahun 2012, pertumbuhan pendapatan bunga bersih, pertumbuhan pendapatan operasional selain bunga, pertumbuhan laba operasional, pertumbuhan kredit, dan rasio cost to asset. Kriteria-kriteria tersebut yang menentukan 50 Bank Umum Konvensional terbaik di Indonesia. Berikut adalah data Bank Umum Konvensional di Indonesia yang masih beroperasi dan bank-bank yang masuk ke dalam 50 bank terbaik :

Tabel 1.2

Data Bank Umum Konvensional di Indonesia

No. Jenis Bank Bank yang Masih Beroperasi

Bank yang Masuk 50 Bank

Terbaik

Bank yang Tidak Masuk 50 Bank

terbaik

1 Bank Pemerintah 5 Bank 4 Bank 1 Bank

2 BUSN Devisa 31 Bank 21 Bank 10 Bank

3 BUSN Non Devisa 23 Bank 4 Bank 19 Bank

4 BPD 26 Bank 13 Bank 13 Bank

5 Bank Campuran 14 Bank 8 Bank 6 Bank

Sumber : Bank Indonesia

Berdasarkan tabel di atas, yang masuk ke dalam 50 bank terbaik, sebanyak 4 Bank Pemerintah, 21 BUSN Devisa, 4 BUSN Non Devisa, 13 BPD, dan 8 Bank Campuran. Jika dibandingkan antara jumlah bank yang masuk ke dalam 50 bank terbaik dikelompoknya dengan jumlah bank pada kelompok tersebut yang masih beroperasi, maka yang masuk ke dalam 50 bank terbaik sebanyak 80% Bank Pemerintah, 67,74% BUSN Devisa, 17,39% BUSN Non Devisa, 50% BPD, dan 57,14% Bank Campuran. Berdasarkan hal tersebut, penulis akan melakukan penelitian pada BUSN Non Devisa, karena BUSN Non Devisa memiliki jumlah bank yang paling sedikit masuk ke dalam 50 bank terbaik dibandingkan dengan bank pada kelompok lain.


(15)

4

Di dalam kinerja perusahaan, terdapat kinerja finansial dan kinerja nonfinansial. “Variabel kinerja finansial terdiri dari Asset Management Ratio, Profitability Ratio, Liquidity Ratio, Market Share, Market Position, dan Business Growth” Wibisono (2006:92). Dua laporan keuangan yang penting untuk menganalisis kinerja finansial adalah Laporan Laba-Rugi (Income Statement) dan Neraca (Balance Sheets). Pada Laporan Laba-Rugi, terdapat dua variabel kinerja yang dihitung, salah satunya Earning Before Interest and Tax (EBIT), sedangkan pada Neraca, analisis kinerja finansial menyangkut Leverage, Liquidity, Profitability, dan Return on Investment (ROI). Berdasarkan kinerja finansial, BUSN Non Devisa melakukan salah satu analisis, yaitu profitability atau profitabilitas.

Selain melakukan analisis kinerja finansial berdasarkan profitabilitas, BUSN Non Devisa melakukan analisis berdasarkan penilaian tingkat kesehatan bank. Tingkat kesehatan bank adalah hasil penilaian kuantitatif terhadap faktor-faktor permodalan, kualitas aset, rentabilitas, likuiditas, sensitivitas terhadap risiko pasar, dan penilaian kualitatif terhadap faktor manajemen. Berdasarkan hal tersebut, terdapat salah satu faktor penilaian dalam kesehatan bank yaitu rentabilitas.

Terdapat persamaan istilah profitabilitas pada analisis kinerja finansial dan istilah rentabilitas pada penilaian kesehatan bank, bahwa profitabilitas atau rentabilitas adalah kemampuan suatu bank dalam menghasilkan laba. Pada penelitian ini, penulis akan menggunakan istilah profitabilitas. Salah satu rasio yang diukur dalam profitabilitas adalah Return On Asset (ROA). ROA merupakan


(16)

5

rasio yang memperbandingkan laba sebelum pajak dengan total aset. ROA termasuk rasio yang penting dalam menilai profitabilitas suatu bank, seperti yang diungkapkan oleh Dendawijaya (2009:119) bahwa :

Bank Indonesia lebih mementingkan penilaian besarnya return on assets (ROA) dan tidak memasukkan unsur return on equity (ROE). Hal ini dikarenakan Bank Indonesia sebagai pembina dan pengawas perbankan lebih mengutamakan nilai profitabilitas suatu bank yang diukur dengan aset yang dananya sebagian besar berasal dari dana simpanan masyarakat.

Berikut adalah kondisi laba sebelum pajak, total aset, dan ROA BUSN Non Devisa di Indonesia yang tidak masuk ke dalam 50 bank terbaik pada Tahun 2012 :

Tabel 1.3

Laba Sebelum Pajak, Total Aset, dan ROA Bank Umum Swasta Nasional Non Devisa di Indonesia

Tahun 2012

No. Nama Bank Laba Sebelum Pajak Total Aset ROA

1 PT. Bank Fama Internasional (BFI) Rp 20.319.000.000,00 Rp 664.119.000.000,00 3,06% 2 PT. Bank Multi Arta Sentosa (MAS) Rp 19.430.232.807,00 Rp 882.709.911.850,00 2,20% 3 PT. Bank Sahabat Purba Danarta (SPD) Rp 7.418.000.000,00 Rp 348.633.000.000,00 2,13% 4 PT. Bank Sinar Harapan Bali (SHB) Rp 20.858.984.734,00 Rp 1.043.980.000.000,00 1,99% 5 PT. Centratama Nasional Bank (CNB) Rp 17.344.242.632,00 Rp 896.126.219.489,00 1,94% 6 PT. Bank Bisnis Internasional (BBI) Rp 7.298.752.148,00 Rp 424.510.943.529,00 1,72% 7 PT. Bank Harda Internasional (BHI) Rp 27.254.976.841,00 Rp 1.730.622.560.785,00 1,57% 8 PT. Bank Ina Perdana (BIP) Rp 17.911.000.000,00 Rp 1.512.206.000.000,00 1,18% 9 PT. Bank Dinar Indonesia (BDI) Rp 6.052.206.742,00 Rp 523.798.082.719,00 1,16% 10 PT. Bank Yudha Bhakti (BYB) Rp 29.183.545.025,00 Rp 2.578.273.902.301,00 1,13% 11 PT. Prima Master Bank (PMB) Rp 10.556.000.000,00 Rp 1.750.398.000.000,00 0,60% 12 PT. Bank Mitraniaga (BMN) Rp 5.009.000.000,00 Rp 1.048.148.000.000,00 0,48% 13 PT. Bank Mayora (BMY) Rp 10.338.000.000,00 Rp 2.276.649.000.000,00 0,45% 14 PT. Bank Royal Indonesia (BRIn) Rp 1.635.000.000,00 Rp 477.414.000.000,00 0,34% 15 PT. Bank Nationalnobu (BNN) Rp 3.970.000.000,00 Rp 1.217.521.000.000,00 0,33% 16 PT. Bank Sahabat Sampoerna (BSS) Rp 4.022.755.256,00 Rp 1.691.059.183.835,00 0,24% 17 PT. Bank Artos Indonesia (BAI) Rp 909.664.165,00 Rp 511.104.968.779,00 0,18% 18 PT. Bank Andara (BAN) -Rp 2.156.446.983,00 Rp 1.220.727.203.167,00 -0,18% 19 PT. Anglomas Internasional Bank (AIB) -Rp 2.494.182.764,00 Rp 159.738.137.609,00 -1,56%

Sumber : Laporan Keuangan Tahun 2012 BUSN Non Devisa (data diolah kembali)

Berdasarkan tabel di atas, kondisi ROA setiap bank berbeda-beda. ROA tertinggi diperoleh BFI sebesar 3,06%, sedangkan ROA terendah diperoleh AIB


(17)

6

sebesar -1,56%. ROA yang besar memperlihatkan penggunaan aset yang baik, sedangkan ROA yang kecil memperlihatkan penggunaan aset yang buruk. Dendawijaya (2009:118) mengungkapkan bahwa “Semakin besar ROA suatu bank, semakin besar pula tingkat keuntungan yang dicapai bank tersebut dan semakin baik pula posisi bank tersebut dari segi penggunaan aset”. Berikut adalah gambaran kondisi ROA BUSN Non Devisa di Indonesia Tahun 2012 :

Gambar 1.1

Kondisi ROA Bank Umum Swasta Nasional Non Devisa di Indonesia Tahun 2012

Sumber : Laporan Keuangan Tahunan BUSN Non Devisa (data diolah kembali) Keterangan :

: ROA Peringkat 1 (ROA > 1,5%)

: ROA Peringkat 3 (0,5% < ROA ≤ 1,25%) : ROA Peringkat 4 (0% < ROA ≤ 0,5%) : ROA Peringkat 5 (ROA ≤ 0%)

ROA yang berada pada peringkat 1 memiliki kriteria ROA > 1,5% dengan penjelasan bank memiliki perolehan laba sangat tinggi dan kinerja profitabilitas

3.06

2.2 2.13

1.99 1.94

1.72 1.57

1.18 1.16 1.13

0.6 0.48 0.45

0.34 0.33 0.24 0.18

-0.18 -1.56 -2 -1 0 1 2 3 4 R OA ( % ) Nama Bank


(18)

7

1,25% dengan penjelasan bank memiliki perolehan laba cukup tinggi dan kinerja profitabilitas cukup baik. ROA yang berada pada peringkat 4 memiliki kriteria 0% < ROA ≤ 0,5% dengan penjelasan bank memiliki perolehan laba rendah dan kinerja profitabilitas buruk. ROA yang berada pada peringkat 5 memiliki kriteria ROA ≤ 0% dengan penjelasan bank mengalami kerugian yang besar dan kinerja profitabilitas sangat buruk.

Berdasarkan Gambar 1.1, terdapat tujuh bank yang termasuk pada peringkat 1, empat bank yang termasuk pada Peringkat 3, enam bank yang termasuk pada Peringkat 4, dan dua bank yang termasuk pada Peringkat 5. Kinerja bank berdasarkan profitabilitas dinyatakan baik, jika ROA berada di atas standar 0,5% dan dinyatakan buruk, jika ROA berada di bawah standar 0,5% berdasarkan penilaian peringkat ROA BI. Terdapat 11 bank dengan kondisi profitabilitas yang tergolong baik, yaitu pada Peringkat 1 dan 3, serta delapan bank dengan kondisi profitabilitas yang tergolong buruk, yaitu pada Peringkat 4 dan 5.

Berdasarkan pemaparan di atas, masih terdapat bank-bank BUSN Non Devisa yang memiliki ROA di bawah standar yang ditentukan oleh Bank Indonesia. ROA yang berada di bawah standar akan berdampak pada profitabilitas bank yang menjadi rendah. Profitabilitas bank yang rendah akan berdampak pada kesehatan bank tersebut. Ketika profitabilitas tersebut tinggi, maka akan memberikan bobot yang tinggi pada penilaian kesehatan bank, sehingga bank tersebut dinilai sehat, seperti yang diungkapkan oleh Kasmir (2008:44) “Bank yang sehat adalah bank yang diukur secara profitabilitas terus meningkat di atas standar yang telah ditetapkan.” Namun sebaliknya, ketika profitabilitas tersebut


(19)

8

rendah, maka akan memberikan bobot yang rendah pada penilaian kesehatan bank, sehingga bank tersebut dapat dinilai kurang sehat bahkan tidak sehat. Selain itu pula, profitabilitas yang rendah akan berdampak pada kurangnya kepercayaan masyarakat, seperti yang diungkapkan oleh Sastradipoera (2004:275) “...profitabilitas yang rendah akan menurunkan kredibilitas nasabah terhadap manajemen bisnis perbankan...”. Kondisi kesehatan bank dilihat dari hasil analisis rasio laporan keuangan bank. Salah satu analisis rasio tersebut adalah rasio profitabilitas. Analisis tersebut dilakukan untuk memberikan informasi yang bermanfaat bagi pengguna laporan dan pembuat keputusan ekonomi serta memiliki kontribusi penting dalam menumbuh kembangkan kepercayaan mereka.

Kondisi Profitabilitas yang tinggi maupun rendah tidak terlepas dari faktor-faktor yang mempengaruhinya, seperti yang diungkapkan oleh Mahmoedin (2002:20), yaitu :

Beberapa faktor yang mempengaruhi profitabilitas bank adalah kualitas kredit atau pembiayaan yang diberikan dan pengembaliannya, jumlah modal, mobilisasi dana masyarakat yang akan memperoleh sumber dana yang murah, perpencaran bunga bank, manajemen pengalokasian dana dalam aktiva likuid serta efisiensi dalam menekan beban operasional.

Berdasarkan pendapat tersebut, terdapat salah satu faktor yang mempengaruhi profitabilitas, yaitu kualitas kredit yang diberikan dan pengembaliannya. Mangani (2006:18) berpendapat bahwa “Kredit merupakan aset utama dari bank komersial...Oleh karena itu, kredit memberikan pengembalian yang tinggi dibandingkan dengan aset bank lainnya.” Namun di dalam pemberian kredit oleh bank mengandung risiko kegagalan atau kemacetan dalam


(20)

9

pelunasannya, seperti yang diungkapkan oleh Arthesa & Handiman (2006:76) bahwa :

Alokasi aktiva produktif pada bank umumnya didominasi oleh pemberian kredit. Hal ini terjadi karena bank mendapatkan penerimaan yang tinggi dari kredit. Namun, terdapat konsekuensi dari penyaluran kredit, yaitu risiko yang lebih tinggi dibandingkan dengan alokasi aktiva produktif lainnya.

Berdasarkan pendapat tersebut, kredit bermasalah menjadi salah satu faktor penting yang mempengaruhi profitabilitas. Suhardjono (2004:252) mengungkapkan bahwa “kredit bermasalah adalah suatu keadaan dimana nasabah sudah tidak sanggup membayar sebagian atau seluruh kewajibannya kepada bank seperti yang telah diperjanjikan dalam perjanjian kredit”. Rasio yang digunakan untuk mengukur kredit bermasalah adalah Non Performing Loan (NPL).

Kualitas kredit berdasarkan Surat Keputusan Direksi Bank Indonesia No. 31/147/KEP/DIR adalah lancar, dalam perhatian khusus, kurang lancar, diragukan, dan macet. Kualitas kredit yang termasuk ke dalam kredit bermasalah adalah kredit dengan kategori kurang lancar, diragukan, dan macet, seperti yang diungkapkan oleh Dendawijaya (2009:82), bahwa “kredit bermasalah adalah kredit-kredit yang kategori kolektibilitasnya masuk dalam kriteria kurang lancar, diragukan, dan macet”.

Munculnya kredit bermasalah akan berpengaruh pada kondisi profitabilitas bank, seperti yang diungkapkan oleh Dendawijaya (2009:82) bahwa :

Sebagai akibat dari timbulnya kredit bermasalah yaitu hilangnya kesempatan memperoleh income (pendapatan) dari kredit yang diberikannya, sehingga mengurangi perolehan laba dan berpengaruh buruk bagi profitabilitas bank.


(21)

10

Berdasarkan pernyataan tersebut, ketika terdapat kredit bermasalah yang diukur menggunakan NPL maka akan timbul kerugian atau dapat mengurangi laba, sehingga berpengaruh pada rendahnya ROA dan profitabilitas yang menjadi buruk. Hal ini mengindikasikan terjadinya pengaruh negatif, yaitu semakin tinggi kredit bermasalah, maka profitabilitas semakin rendah atau semakin rendah kredit bermasalah, maka profitabilitas semakin tinggi.

Terdapat hasil penelitian terdahulu yang mendukung pendapat di atas, yaitu penelitian yang dilakukan oleh Oktaviana (2009) dengan judul penelitian Pengaruh Non Performing Loan (NPL) Terhadap Rentabilitas (ROA) Bank Perkreditan Rakyat Konvensional di Kota Bandung Tahun 2008. Hasil penelitian tersebut bahwa NPL berpengaruh negatif terhadap ROA. Penelitian lain dilakukan oleh Purnama (2009) dengan judul penelitian Pengaruh Non Performing Loan (NPL) Terhadap Profitabilitas (ROA) Pada Bank-Bank Go Publik. Hasil penelitian tersebut memperlihatkan bahwa NPL berpengaruh negatif terhadap ROA, serta Penelitian yang dilakukan oleh Wardiani (2012) dengan judul penelitian Pengaruh Tingkat Non Performing Loan Terhadap Profitabilitas Bank (Studi Kasus Pada Bank Pemerintah Periode 2006-2010). Hasil penelitian tersebut menunjukkan NPL yang berpengaruh negatif terhadap ROA.

Berdasarkan latar belakang tersebut, penulis akan melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Kredit Bermasalah terhadap Profitabilitas Bank Umum Konvensional di Indonesia (Studi pada Bank Umum Swasta Nasional Non Devisa Tahun 2012)”.


(22)

11

1.2 Rumusan Masalah Penelitian

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diungkapkan, maka permasalahan yang menjadi pokok penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana gambaran kredit bermasalah pada Bank Umum Swasta Nasional Non Devisa di Indonesia.

2. Bagaimana gambaran profitabilitas pada Bank Umum Swasta Nasional Non Devisa di Indonesia.

3. Bagaimana pengaruh kredit bermasalah terhadap profitabilitas pada Bank Umum Swasta Nasional Non Devisa di Indonesia.

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian

Maksud dari penelitian ini adalah untuk memperoleh data, menganalisis data, menilai hasil analisis, dan memperoleh informasi yang berkaitan dengan pengaruh kredit bermasalah terhadap profitabilitas pada Bank Umum Swasta Nasional Non Devisa di Indonesia.

Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui gambaran kredit bermasalah pada Bank Umum Swasta Nasional Non Devisa di Indonesia.

2. Untuk mengetahui gambaran profitabilitas pada Bank Umum Swasta Nasional Non Devisa di Indonesia.

3. Untuk mengetahui pengaruh kredit bermasalah terhadap profitabilitas pada Bank Umum Swasta Nasional Non Devisa di Indonesia.


(23)

12

1.4 Kegunaan Penelitian

1. Kegunaan teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan terhadap ilmu pengetahuan perbankan dan dapat dijadikan bahan pengembangan lebih lanjut bagi pihak lain.

2. Kegunaan praktis a. Bagi Peneliti

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan yang berguna dalam pengembangan penelitian mengenai perbankan, khususnya mengenai pengaruh kredit bermasalah terhadap profitabilitas pada bank-bank konvensional.

b. Bagi Bank

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi untuk membantu pihak bank khususnya pihak manajemen dalam mengukur kegiatan perbankan dilihat dari pengaruh kredit bermasalah terhadap profitabilitas pada bank-bank konvensional.


(24)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian

Nazir (2005:84) mengatakan bahwa “Desain penelitian adalah semua proses yang diperlukan dalam perencanaan dan pelaksanaan penelitian.” Desain penelitian pada penelitian ini terbagi menjadi dua, yaitu berkaitan dengan perencanaan dan pelaksanaan. Tahap perencanaan terdiri dari mengidentifikasi masalah, merumuskan masalah, menentukan hipotesis, menentukan variabel bebas, menentukan variabel terikat, mendefinisikan operasionalisasi variabel, menentukan jenis data, menentukan sumber data, dan menentukan teknik pengumpulan data. Tahap pelaksanaan terdiri dari menganalisis data, menguji hipotesis, dan menyajikan data dalam bentuk laporan hasil penelitian.

Wirartha (2006:154) mengemukakan bahwa “Penelitian deskriptif menggambarkan berbagai kondisi, situasi, atau berbagai variabel”. Wirartha (2006:132) juga mengemukakan bahwa “Penelitian yang bertujuan mengecek kebenaran hasil penelitian lain disebut penelitian verifikatif”. Berdasarkan pendapat tersebut, maka penelitian ini menggunakan metode deskriptif dan verifikatif, karena dalam penelitian ini penulis melakukan pengumpulan data untuk menggambarkan kondisi variabel yang diteliti dan menguji kebenaran hasil penelitian lain.


(25)

49

3.2 Operasionalisasi Variabel

Arikunto (2010:161) mengungkapkan bahwa, “...variabel adalah objek penelitian, atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian” Variabel dibedakan menjadi dua, yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas dari penelitian ini adalah Kredit Bermasalah (X), sedangkan variabel terikat dari penelitian ini adalah Profitabilitas (Y). Berikut ini adalah penjelasan mengenai dua variabel yang digunakan, yaitu :

1. Kredit Bermasalah

Kredit bermasalah adalah kredit yang terjadi akibat nasabah tidak dapat memenuhi kewajibannya. Berdasarkan kualitas kredit, kredit bermasalah terdiri atas kredit yang kurang lancar (KL), diragukan (D), dan macet (M). Rasio yang digunakan adalah Non Performing Loan (NPL).

2. Profitabilitas

Profitabilitas adalah kemampuan suatu bank dalam menghasilkan laba. Profitabilitas merupakan salah satu faktor penilaian kesehatan bank. Rasio yang digunakan adalah ROA. ROA merupakan rasio yang memperbandingkan laba sebelum pajak dengan total aset.

Berikut adalah operasionalisasi variabel dari penelitian ini :

Tabel 3.1

Operasionalisasi Variabel

Variabel Indikator Skala

Kredit Bermasalah

NPL =Kredit Bermasalah

Total Kredit × 100% Rasio

Profitabilitas ROA =

Laba sebelum pajak


(26)

50

3.3 Populasi, Sampel, dan Sumber Data 3.3.1 Populasi

Sugiyono (2010:115) menyebutkan bahwa “Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”

Populasi dari penelitian ini adalah seluruh Bank Umum Swasta Nasional Non Devisa di Indonesia yang terdaftar di Bank Indonesia sebanyak 31 bank. Berikut adalah tabel populasi penelitian :

Tabel 3.2 Populasi Penelitian

No. Nama Bank

1 PT. Anglomas Internasional Bank 2 PT. Bank Andara

3 PT. Bank Artos Indonesia 4 PT. Bank Bisnis Internasional

5 PT. Bank Tabungan Pensiunan Nasional 6 PT. Centratama Nasional Bank

7 PT. Bank Sahabat Sampoerna 8 PT. Bank Fama Internasional 9 PT. Bank Harda Internasional 10 PT. Bank Ina Perdana

11 PT. Bank Jasa Jakarta 12 PT. Bank Kesejahteraan 13 PT. Bank Dinar Indonesia 14 PT. Bank Mayora

15 PT. Bank Mitraniaga

16 PT. Bank Multi Arta Sentosa 17 PT. Bank Nationalnobu 18 PT. Prima Master Bank 19 PT. Bank Royal Indonesia 20 PT. Bank Sahabat Purba Danarta 21 PT. Bank Sinar Harapan Bali 22 PT. Bank Victoria Internasional 23 PT. Bank Yudha Bhakti


(27)

51

No. Nama Bank

24 PT. Bank Asiatic

25 PT. Bank Barclays Indonesia 26 PT. Bank Danpac

27 PT. Bank Harmoni Internasional 28 PT. Bank Patriot

29 PT. Bank Prashida Utama 30 PT. Bank Ratu

31 PT. Global International Bank Sumber : www.bi.go.id

3.3.2 Sampel

Arikunto (2010:174) mengatakan bahwa “Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti”. Dalam penelitian ini teknik sampling yang

digunakan adalah Purposive Sampling. Purposive sampling adalah teknik

penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu.” (Sugiyono, 2010:124). Pertimbangan dalam penentuan sampel penelitian ini, yaitu :

1. Bank umum konvensional yang terdaftar di Bank Indonesia.

2. Bank umum konvensional yang tergolong pada jenis Bank Umum Swasta Nasional Non Devisa.

3. Bank Umum Swasta Nasional Non Devisa yang masih beroperasi. 4. Bank Umum Swasta Nasional Non Devisa yang tidak masuk 50 bank

terbaik.

5. Bank Umum Swasta Nasional Non Devisa yang mempublikasikan Laporan Keuangan Audited Tahun 2012.

Berdasarkan penentuan tersebut, terdapat 12 BUSN Non Devisa yang tidak dijadikan sampel. Terdapat delapan bank yang telah berhenti beroperasi,


(28)

52

yaitu PT. Bank Asiatic, PT. Bank Barclays Indonesia, PT. Bank Danpac, PT. Bank Harmoni Internasional, PT. Bank Patriot, PT. Bank Prashida Utama, PT. Bank Ratu, dan PT. Global International Bank. Terdapat empat bank yang termasuk pada 50 bank terbaik, yaitu PT. Bank Tabungan Pensiunan Nasional, PT. Bank Jasa Jakarta, PT. Bank Kesejahteraan, dan PT. Bank Victoria Internasional. Berdasarkan penentuan tersebut, maka sampel pada penelitian ini sebanyak 19 bank, yaitu:

Tabel 3.3 Sampel Penelitian

No. Nama Bank

1 PT. Anglomas Internasional Bank 2 PT. Bank Andara

3 PT. Bank Artos Indonesia 4 PT. Bank Bisnis Internasional 5 PT. Centratama Nasional Bank 6 PT. Bank Sahabat Sampoerna 7 PT. Bank Fama Internasional 8 PT. Bank Harda Internasional 9 PT. Bank Dinar Indonesia 10 PT. Bank Mayora

11 PT. Bank Mitraniaga

12 PT. Bank Multi Arta Sentosa 13 PT. Bank Nationalnobu 14 PT. Prima Master Bank 15 PT. Bank Ina Perdana 16 PT. Bank Royal Indonesia 17 PT. Bank Sahabat Purba Danarta 18 PT. Bank Sinar Harapan Bali 19 PT. Bank Yudha Bhakti Sumber : Penentuan Sampel


(29)

53

3.3.3 Sumber Data

Sumber data yang digunakan adalah data sekunder. Data sekunder diambil dari Laporan Keuangan Tahunan BUSN Non Devisa di Indonesia tahun 2012. Pengambilan data pada tahun 2012 didasarkan pada, BUSN Non Devisa terakhir mempublikasikan Laporan Keuangannya pada tahun 2012. Laporan Keuangan yang digunakan, yaitu Neraca, Laporan Laba-Rugi, dan Catatan Atas Laporan Keuangan berupa data kredit bermasalah (kurang lancar, diragukan, dan macet) tahun 2012

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data pada penelitian ini yaitu studi dokumen. “Jika data dicari dalam dokumen atau sumber pustaka maka kegiatan pengumpulan data seperti ini disebut studi dokumen atau sumber pustaka” Wirartha (2006:36). Data yang dikumpulkan adalah berupa laba bersih sebelum pajak, total aktiva, dan kredit berdasarkan kualitas kredit kurang lancar, diragukan, dan macet pada Bank Umum Swasta Nasional Non Devisa di Indonesia.

3.5 Analisis Data dan Pengujian Hipotesis

Salah satu tahap penelitian adalah analisis data. Analisis data dilakukan untuk menyusun dan mengolah data ke dalam bentuk yang mudah dipahami sehingga dapat ditarik suatu kesimpulan. Wirartha (2006:99) mengungkapkan,


(30)

54

bahwa “analisis bertujuan memahami dan menjelaskan arti data yang telah dikumpulkan oleh peneliti”.

Langkah-langkah analisis data dalam penelitian ini, yaitu :

1. Melakukan perhitungan dan analisis Kredit Bermasalah berdasarkan NPL. Rumus yang digunakan adalah :

NPL =Kredit Bermasalah

Total Kredit × 100%

(Lampiran SE BI No.6/23/DPNP) 2. Melakukan perhitungan dan analisis Profitabilitas berdasarkan ROA.

Rumus yang digunakan adalah :

ROA =Laba Sebelum Pajak

Total Aset × 100%

Hasibuan (2007:100) 3. Melakukan perhitungan dan analisis statistik, serta pengujian hipotesis.

Analisis statistik yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu analisis statistik korelasi.

3.5.1Uji Normalitas

Uji Normalitas bertujuan untuk menguji apakah variabel penelitian memiliki distribusi normal. Jika asumsi ini dilanggar, maka uji statistik menjadi tidak valid. Pada penelitian ini, uji normalitas menggunakan software SPSS V.16 for Windows. Langkah-langkah penggunaan software tersebut adalah :

1. Pada Menu Bar pilih Analyze.


(31)

55

3. Entry data variabel. 4. Pilih Ok.

Cara untuk melihat normalitas adalah dengan melihat normal probability plot yang membandingkan distribusi kumulatif dari distribusi normal. Distribusi normal akan membentuk satu garis lurus diagonal dan ploting data akan dibandingkan dengan garis diagonal. Jika distribusi data normal, maka garis yang menggambarkan data sesungguhnya akan mengikuti garis diagonalnya. Dasar pengambilan keputusannya, yaitu :

1. Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal menunjukkan pola distribusi normal, maka memenuhi asumsi normalitas.

2. Jika data menyebar jauh dari diagonal dan/atau tidak mengikuti arah garis diagonal, maka tidak memenuhi asumsi normalitas.

3.5.2Korelasi Product Moment

Korelasi Product Moment digunakan untuk mengetahui arah hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat. Ukuran yang dipakai untuk menentukan derajat atau kekuatan korelasi antar variabel dinamakan koefisien korelasi. Koefisien korelasi dinyatakan dengan “r”. Berikut adalah rumus perhitungan Korelasi Product Moment :

r = n XY−( X) ( Y)

{ n X2 X)2 {n Y2 Y)2


(32)

56

Keterangan :

r = Koefisien korelasi

X = Variabel bebas (Kredit bermasalah berdasarkan NPL) Y = Variabel terikat (Profitabilitas berdasarkan ROA) n = Jumlah sampel

Batas-batas koefisien korelasi ditentukan oleh −1 ≤ r ≤ +1

1. Nilai r = 1, Korelasi positif menunjukan bahwa kedua variabel memiliki kecenderungan yang searah, yaitu jika nilai X tinggi, maka nilai Y tinggi, sebaliknya jika nilai X rendah, maka nilai Y rendah. 2. Nilai r = 0, menunjukan bahwa kedua variabel tidak berkorelasi,

yaitu kenaikan atau penurunan nilai X, tidak mempengaruhi nilai Y. 3. Nilai r = -1, Korelasi negatif menunjukan bahwa kedua variabel X

dan Y memiliki kecenderungan yang berlawanan, yaitu jika nilai X tinggi, maka nilai Y rendah, sebaliknya jika nilai X rendah, maka nilai Y tinggi.

3.5.3Uji t

Uji t dilakukan untuk mengetahui keberartian koefisien korelasi. Keberartian korelasi diuji melalui hipotesis dengan menggunakan rumus student t, dk : (n-2), dan α : 0,05. Rumusnya adalah sebagai berikut :


(33)

57

t =r n−2

1− r2

(Sudjana, 2003:62) Hipotesisnya adalah sebagai berikut:

H0 : ρ = 0, Kredit bermasalah tidak berpengaruh terhadap profitabilitas.

H1 : ρ < 0, Kredit bermasalah berpengaruh negatif terhadap profitabilitas.

Kriteria pengujiannya adalah sebagai berikut :

1. H0 ditolak jika thitung < ttabel, artinya kredit bermasalah berpengaruh negatif terhadap profitabilitas BUSN Non Devisa. 2. H0 diterima jika thitung > ttabel , artinya kredit bermasalah tidak

berpengaruh terhadap profitabilitas BUSN Non Devisa.

3.5.4Koefisien Determinasi

Setelah menentukan koefisien korelasi, selanjutnya menghitung Koefisien Determinasi (KD) atau Koefisien Penentu (KP) dengan cara mengkuadratkan koefisien korelasi. Koefisien determinasi dinyatakan dalam persen, maka perlu dikalikan dengan 100%. Hasilnya diartikan varian yang terjadi pada variabel Y ditentukan oleh varian yang terjadi pada variabel X, selanjutnya diartikan sebagai pengaruh. Koefisien Determinasi pada penelitian ini digunakan untuk mengetahui besarnya


(34)

58

pengaruh variabel kredit bermasalah terhadap variabel profitabilitas dengan rumus sebagai berikut:

KD = r2 x 100%

Sudjana (2004:246) Dimana:

KD = Nilai Koefisien determinasi r = Nilai koefisien korelasi


(35)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 KESIMPULAN

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui gambaran kredit bermasalah dan profitabiilitas BUSN Non Devisa serta pengaruh antara kredit bermasalah terhadap profitabilitas BUSN Non Devisa di Indonesia. Variabel kredit bermasalah pada BUSN Non Devisa dikategorikan dalam kelompok kurang lancar, diragukan, dan macet yang diukur menggunakan rasio Non Performing Loan (NPL). Variabel profitabilitas pada BUSN Non Devisa diukur menggunakan rasio Return on Asset (ROA). Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat disimpulkan bahwa :

1. Kredit bermasalah pada BUSN Non Devisa memiliki kondisi yang baik. Berdasarkan perhitungan NPL, terdapat 14 bank yang memiliki NPL di Peringkat 1 dengan penjelasan bahwa bank tersebut memiliki kinerja sangat baik dan terdapat lima bank yang memiliki NPL di Peringkat 2 dengan penjelasan bahwa bank tersebut memiliki kinerja yang baik. Terdapat empat bank dengan NPL terendah sebesar 0,00%, yaitu PT. Anglomas Internasional Bank, PT. Bank Bisnis Internasional, PT. Bank Nationalnobu, dan PT. Bank Royal Indonesia. NPL tertinggi sebesar 3,56% dimiliki oleh PT. Bank Yudha Bhakti.


(36)

87

Peringkat 1 dengan penjelasan bahwa bank memiliki perolehan laba sangat tinggi dan kinerja profitabilitas sangat baik, terdapat empat bank yang memiliki ROA di Peringkat 3 dengan penjelasan bahwa bank memiliki perolehan laba cukup tinggi dan kinerja profitabilitas cukup baik, terdapat enam bank yang memiliki ROA di Peringkat 4 dengan penjelasan bahwa bank memiliki perolehan laba rendah dan kinerja profitabilitas buruk, dan terdapat dua bank yang memiliki ROA di Peringkat 5 dengan penjelasan bank mengalami kerugian yang besar dan kinerja profitabilitas sangat buruk. ROA terendah dimiliki oleh PT. Anglomas Internasional Bank sebesar -1,56% dan ROA tertinggi dimiliki oleh PT. Bank Fama Internasional sebesar 3,06%.

3. Berdasarkan hasil analisis data dan pengujian hipotesis, data pada penelitian berdistribusi normal dan didapatkan hasil perhitungan Korelasi Product Moment menunjukkan arah hubungan positif antara kredit bermasalah dengan profitabilitas, ketika kredit bermasalah tinggi maka profitabilitas tinggi, dan ketika kredit bermasalah rendah maka profitabilitas rendah. Penelitian menghasilkan thitung lebih besar dari ttabel dengan demikian H0 diterima yang berarti kredit bermasalah tidak berpengaruh terhadap profitabilitas pada BUSN Non Devisa di Indonesia.


(37)

88

5.2 SARAN

1. Bagi Bank

a. Bank mempertahankan kondisi kredit bermasalah yang tergolong rendah dengan terus melakukan manajemen kredit secara optimal, baik dalam analisis kredit saat kredit belum dikucurkan, maupun melakukan pengawasan saat kredit telah dikucurkan.

b. Bank lebih meningkatkan kinerja keuangan dalam optimalisasi pencapaian laba dengan mengelola aset yang dimiliki oleh bank secara baik, sehingga profitabilitas yang dicapai pun semakin tinggi

c. Bank berupaya untuk menekan beban operasional, sehingga laba yang diperoleh bank akan lebih tinggi dan Profitabilitas yang dicapai akan semakin tinggi.

2. Bagi Peneliti Selanjutnya

a. Peneliti selanjutnya disarankan untuk meneliti pada Bank-Bank konvensional lainnya yang dikelompokkan menurut Bank Indonesia, yaitu Bank Pemerintah, Bank Umum Swasta Nasional Devisa, Bank Pembangunan Daerah, Bank Campuran, Bank asing, atau Bank Umum Konvensional di Indonesia secara keseluruhan.

b. Melakukan penelitian dengan kurun waktu lebih dari satu tahun dengan jumlah lebih dari satu bank sehingga akan terlihat kondisi fluktuasi kredit bermasalah dan profitabilitas pada bank-bank konvensional.


(38)

89

c. Melakukan penelitian pada faktor-faktor lain yang mempengaruhi profitabilitas, sehingga dapat dianalisis mengenai pengaruhnya terhadap profitabilitas.


(39)

90

DAFTAR PUSTAKA

Sumber Buku

______. (2013). Pedoman Operasional Penulisan Skripsi. Bandung: Program Studi Pendidikan Akuntansi FPEB UPI

Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta

Arthesa, A, dan Handiman, E. (2006). Bank & Lembaga Keuangan Bukan Bank. Jakarta: PT. INDEX Kelompok Gramedia

Azwar, S. (2012). Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Dendawijaya, L. (2009). Manajemen Perbankan. Bogor: Ghalia Indonesia

Harahap, S. S. (2006). Analisis Kritis atas Laporan Keuangan. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada

Hasibuan, M. S. P. (2007). Dasar-Dasar Perbankan. Jakarta: PT. Bumi Aksara

Ismail. (2011). Akuntansi Bank: Teori dan Aplikasi dalam Rupiah. Jakarta: Kencana Prenada Media Group

Kasmir. (2006). Manajemen Perbankan. Jakarta: Rajawali Pers

______. (2008). Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada

______. (2008). Dasar-Dasar Perbankan. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada

Mahmoedin, H. A. (2002). Melacak Kredit Bermasalah. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan


(40)

91

Manurung, M, dan Rahardja, P. (2004). Uang, Perbankan, dan Ekonomi Moneter (Kajian Kontekstual Indonesia). Jakarta: Lembaga Penerbit FE-UI

Munawir. (2004). Analisis Laporan Keuangan. Yogyakarta: Penerbit Liberty

Nazir, M. (2005). Metode Penelitian. Bogor: Ghalia Indonesia

Priadana, H. M. S, dan Muis, S. (2009). Metode Penelitian Ekonomi dan Bisnis. Yogyakarta: Graha Ilmu

Retnadi, D. (2006). Memilih Bank Yang Sehat, Kenali Kinerja & Pelayanannya. Jakarta: Elek Media Komputindo

Riyadi, S. (2006). Banking Assets and Liability Management, Edisi Ketiga. Jakarta: Lembaga Penerbit FE UI

Sartono, A. (2001). Manajemen Keuangan dan Aplikasi. Edisi Empat. Yogyakarta: BPFE

Sastradipoera, K. (2004). Strategi Manajemen Bisnis Perbankan. Bandung: Kappa-Sigma

Sudjana. (2003). Teknik Analisis dan Regresi. Bandung: Tarsito

_______. (2004). Statistika Untuk Ekonomi dan Niaga. Bandung: Tarsito

Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta

Suhardjono. (2004). Manajemen Perkreditan Usaha Kecil dan Menengah. Yogyakarta: UPP,AMP YPKN

Wibisono, D. (2006). Manajemen Kinerja: Konsep, Desain, dan Teknik Meningkatkan Daya Saing Perusahaan. Jakarta: Penerbit Erlangga

Wirartha, I. M. (2006). Pedoman Penulisan Usulan Penelitian, Skripsi, dan Tesis. Yogyakarta: CV. Andi Offset


(41)

92

Sumber Jurnal

Khan, F, Anuar, A. A, Choo, L. G, dan Khan, H. (2011). Determinants of Bank Profitability in Pakistan : A Case Study of Pakistani Banking Sector. World Applied Sciences Journal 15 (10) : p. 1484-1493

Rao, K. R. M, dan Lakew, T. B. (2012). Determinants of Profitability of Commercial Banks in a Developing Country : Evidence From Ethiopia. Vol. 2 Issue 3 p. 1-20

Sumber Skripsi

Mahardian, P. (2008). Analisis Pengaruh Rasio Car, Bopo, Npl, Nim Dan Ldr Terhadap Kinerja Keuangan Perbankan (Studi Kasus Perusahaan Perbankan Yang Tercatat Di Bej Periode Juni 2002 – Juni 2007). Tesis. Semarang: Universitas Diponegoro

Oktaviana, A. (2009). Pengaruh Non Performing Loan (NPL) Terhadap Rentabilitas (ROA) Bank Perkreditan Rakyat Konvensional di Kota Bandung Tahun 2008. Skripsi. Banudng: FPEB UPI

Purnama, R, P, D. (2009). Pengaruh Non Performing Loan (NPL) Terhadap Profitabilitas (ROA) Pada Bank-Bank Go Public. Skripsi. Bandung: FPEB UPI

Wardiani. (2012). Pengaruh Tingkat Non Performing Loan Terhadap Profitabilitas Bank (Studi Kasus Pada Bank Pemerintah Periode 2006-2010). Skripsi. Bandung: FPEB UPI

Rudianti, T. N. (2011). Pengaruh Non Performing Loan Terhadap Profitabilitas PT. Bank Jabar Banten Tahun 2005-2010. Skripsi. Bandung: FPEB UPI Wirekso, A. M. (2011). Pengaruh Non Performing Loan (NPL) terhadap

Profitabilitas (Studi Kasus Pada PT. Bank OCBC NISP, Tbk Tahun 2002-2010). Skripsi. Bandung: FPEB UPI

Sumber Dokumen

Bank Indonesia. (1998). Surat Keputusan Direksi Bank Indonesia No. 31/147/KEP/DIR Tentang Kualitas Aktiva Produktif. Jakarta: Bank


(42)

93

Bank Indonesia. (2004). Peraturan Bank Indonesia Nomor 6/10/PBI/2004 Tentang Sistem Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum. Jakarta: Bank Indonesia

Bank Indonesia. (2004). Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 6/23/DPNP Tentang Sistem Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum. Jakarta: Bank Indonesia

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 1998 Tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992 Tentang Perbankan

Sumber Internet

Bank Indonesia. Bank Umum Konvensional. [Online]. Tersedia : http://www.bi.go.id/web/id/ [9 November 2013]

Investor. 50 Bank Terbaik. [Online]. Tersedia :

http://www.investor.co.id/home/ini-daftar-bank-terbaik-versi-majalah investor/62226 [26 Oktober 2013]

PT. Anglomas International Bank. Laporan Keuangan Tahun 2012. [Online]. Tersedia : http://www.anglomasbank.co.id/ [9 November 2013]

PT. Bank Andara. Laporan Keuangan Tahun 2012. [Online]. Tersedia : http://www.bankandara.co.id/id [9 November 2013]

PT. Bank Artos Indonesia. Laporan Keuangan Tahun 2012. [Online]. Tersedia : http://www.bankartos.co.id/id [9 November 2013]

PT. Bank Bisnis Internasional. Laporan Keuangan Tahun 2012. [Online]. Tersedia : http://bankbisnis.com/ [9 November 2013]

PT. Bank Dinar Indonesia. Laporan Keuangan Tahun 2012. [Online]. Tersedia : http://bankdinar.co.id/ [9 November 2013]

PT. Bank Fama Internasional. Laporan Keuangan Tahun 2012. [Online]. Tersedia : http://bankfama.co.id/ [9 November 2013]


(43)

94

PT. Bank Harda Internasional. Laporan Keuangan Tahun 2012. [Online]. Tersedia : http://www.bankbhi.com/ [9 November 2013]

PT. Bank Ina Perdana. Laporan Keuangan Tahun 2012. [Online]. Tersedia : http://www.bankina.co.id/ [9 November 2013]

PT. Bank Mayora. Laporan Keuangan Tahun 2012. [Online]. Tersedia : http://www.bankmayora.com/ [9 November 2013]

PT. Bank Mitra Niaga. Laporan Keuangan Tahun 2012. [Online]. Tersedia : http://www.bankmitraniaga.co.id/ [9 November 2013]

PT. Bank Multi Arta Sentosa. Laporan Keuangan Tahun 2012. [Online]. Tersedia : http://www.bankmas.co.id [9 November 2013]

PT. Bank Nationalnobu. Laporan Keuangan Tahun 2012. [Online]. Tersedia : www.nobubank.com [9 November 2013]

PT. Bank Royal Indonesia. Laporan Keuangan Tahun 2012. [Online]. Tersedia : http://www.royalbank.co.id/ [9 November 2013]

PT. Bank Sahabat Purba Danarta. Laporan Keuangan Tahun 2012. [Online]. Tersedia : http://sahabatpurbadanarta.com/ [9 November 2013]

PT. Bank Sahabat Sampoerna. Laporan Keuangan Tahun 2012. [Online]. Tersedia : http://www.banksampoerna.com/ [9 November 2013]

PT. Bank Sinar Harapan Bali. Laporan Keuangan Tahun 2012. [Online]. Tersedia : http://www.banksinar.co.id/ [9 November 2013]

PT. Bank Yudha Bakti. Laporan Keuangan Tahun 2012. [Online]. Tersedia : http://www.yudhabhakti.co.id / [9 November 2013]

PT. Centratama Nasional Bank. Laporan Keuangan Tahun 2012. [Online]. Tersedia : http://www.bank-cnb.co.id/ [9 November 2013]

PT. Prima Master Bank. Laporan Keuangan Tahun 2012. [Online]. Tersedia : http://www.primamasterbank.co.id‎ [9 November 2013]


(1)

c. Melakukan penelitian pada faktor-faktor lain yang mempengaruhi profitabilitas, sehingga dapat dianalisis mengenai pengaruhnya terhadap profitabilitas.


(2)

Sumber Buku

______. (2013). Pedoman Operasional Penulisan Skripsi. Bandung: Program Studi Pendidikan Akuntansi FPEB UPI

Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta

Arthesa, A, dan Handiman, E. (2006). Bank & Lembaga Keuangan Bukan Bank. Jakarta: PT. INDEX Kelompok Gramedia

Azwar, S. (2012). Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Dendawijaya, L. (2009). Manajemen Perbankan. Bogor: Ghalia Indonesia

Harahap, S. S. (2006). Analisis Kritis atas Laporan Keuangan. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada

Hasibuan, M. S. P. (2007). Dasar-Dasar Perbankan. Jakarta: PT. Bumi Aksara

Ismail. (2011). Akuntansi Bank: Teori dan Aplikasi dalam Rupiah. Jakarta: Kencana Prenada Media Group

Kasmir. (2006). Manajemen Perbankan. Jakarta: Rajawali Pers

______. (2008). Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada

______. (2008). Dasar-Dasar Perbankan. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada

Mahmoedin, H. A. (2002). Melacak Kredit Bermasalah. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan


(3)

Manurung, M, dan Rahardja, P. (2004). Uang, Perbankan, dan Ekonomi Moneter (Kajian Kontekstual Indonesia). Jakarta: Lembaga Penerbit FE-UI

Munawir. (2004). Analisis Laporan Keuangan. Yogyakarta: Penerbit Liberty

Nazir, M. (2005). Metode Penelitian. Bogor: Ghalia Indonesia

Priadana, H. M. S, dan Muis, S. (2009). Metode Penelitian Ekonomi dan Bisnis. Yogyakarta: Graha Ilmu

Retnadi, D. (2006). Memilih Bank Yang Sehat, Kenali Kinerja & Pelayanannya. Jakarta: Elek Media Komputindo

Riyadi, S. (2006). Banking Assets and Liability Management, Edisi Ketiga. Jakarta: Lembaga Penerbit FE UI

Sartono, A. (2001). Manajemen Keuangan dan Aplikasi. Edisi Empat. Yogyakarta: BPFE

Sastradipoera, K. (2004). Strategi Manajemen Bisnis Perbankan. Bandung: Kappa-Sigma

Sudjana. (2003). Teknik Analisis dan Regresi. Bandung: Tarsito

_______. (2004). Statistika Untuk Ekonomi dan Niaga. Bandung: Tarsito

Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta

Suhardjono. (2004). Manajemen Perkreditan Usaha Kecil dan Menengah. Yogyakarta: UPP,AMP YPKN

Wibisono, D. (2006). Manajemen Kinerja: Konsep, Desain, dan Teknik Meningkatkan Daya Saing Perusahaan. Jakarta: Penerbit Erlangga

Wirartha, I. M. (2006). Pedoman Penulisan Usulan Penelitian, Skripsi, dan Tesis. Yogyakarta: CV. Andi Offset


(4)

Khan, F, Anuar, A. A, Choo, L. G, dan Khan, H. (2011). Determinants of Bank Profitability in Pakistan : A Case Study of Pakistani Banking Sector. World Applied Sciences Journal 15 (10) : p. 1484-1493

Rao, K. R. M, dan Lakew, T. B. (2012). Determinants of Profitability of Commercial Banks in a Developing Country : Evidence From Ethiopia. Vol. 2 Issue 3 p. 1-20

Sumber Skripsi

Mahardian, P. (2008). Analisis Pengaruh Rasio Car, Bopo, Npl, Nim Dan Ldr Terhadap Kinerja Keuangan Perbankan (Studi Kasus Perusahaan Perbankan Yang Tercatat Di Bej Periode Juni 2002 – Juni 2007). Tesis. Semarang: Universitas Diponegoro

Oktaviana, A. (2009). Pengaruh Non Performing Loan (NPL) Terhadap Rentabilitas (ROA) Bank Perkreditan Rakyat Konvensional di Kota Bandung Tahun 2008. Skripsi. Banudng: FPEB UPI

Purnama, R, P, D. (2009). Pengaruh Non Performing Loan (NPL) Terhadap Profitabilitas (ROA) Pada Bank-Bank Go Public. Skripsi. Bandung: FPEB UPI

Wardiani. (2012). Pengaruh Tingkat Non Performing Loan Terhadap Profitabilitas Bank (Studi Kasus Pada Bank Pemerintah Periode 2006-2010). Skripsi. Bandung: FPEB UPI

Rudianti, T. N. (2011). Pengaruh Non Performing Loan Terhadap Profitabilitas PT. Bank Jabar Banten Tahun 2005-2010. Skripsi. Bandung: FPEB UPI Wirekso, A. M. (2011). Pengaruh Non Performing Loan (NPL) terhadap

Profitabilitas (Studi Kasus Pada PT. Bank OCBC NISP, Tbk Tahun 2002-2010). Skripsi. Bandung: FPEB UPI

Sumber Dokumen


(5)

Bank Indonesia. (2004). Peraturan Bank Indonesia Nomor 6/10/PBI/2004 Tentang Sistem Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum. Jakarta: Bank Indonesia

Bank Indonesia. (2004). Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 6/23/DPNP Tentang Sistem Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum. Jakarta: Bank Indonesia

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 1998 Tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992 Tentang Perbankan

Sumber Internet

Bank Indonesia. Bank Umum Konvensional. [Online]. Tersedia : http://www.bi.go.id/web/id/ [9 November 2013]

Investor. 50 Bank Terbaik. [Online]. Tersedia :

http://www.investor.co.id/home/ini-daftar-bank-terbaik-versi-majalah investor/62226 [26 Oktober 2013]

PT. Anglomas International Bank. Laporan Keuangan Tahun 2012. [Online]. Tersedia : http://www.anglomasbank.co.id/ [9 November 2013]

PT. Bank Andara. Laporan Keuangan Tahun 2012. [Online]. Tersedia : http://www.bankandara.co.id/id [9 November 2013]

PT. Bank Artos Indonesia. Laporan Keuangan Tahun 2012. [Online]. Tersedia : http://www.bankartos.co.id/id [9 November 2013]

PT. Bank Bisnis Internasional. Laporan Keuangan Tahun 2012. [Online]. Tersedia : http://bankbisnis.com/ [9 November 2013]

PT. Bank Dinar Indonesia. Laporan Keuangan Tahun 2012. [Online]. Tersedia : http://bankdinar.co.id/ [9 November 2013]

PT. Bank Fama Internasional. Laporan Keuangan Tahun 2012. [Online]. Tersedia : http://bankfama.co.id/ [9 November 2013]


(6)

Tersedia : http://www.bankbhi.com/ [9 November 2013]

PT. Bank Ina Perdana. Laporan Keuangan Tahun 2012. [Online]. Tersedia : http://www.bankina.co.id/ [9 November 2013]

PT. Bank Mayora. Laporan Keuangan Tahun 2012. [Online]. Tersedia : http://www.bankmayora.com/ [9 November 2013]

PT. Bank Mitra Niaga. Laporan Keuangan Tahun 2012. [Online]. Tersedia : http://www.bankmitraniaga.co.id/ [9 November 2013]

PT. Bank Multi Arta Sentosa. Laporan Keuangan Tahun 2012. [Online]. Tersedia : http://www.bankmas.co.id [9 November 2013]

PT. Bank Nationalnobu. Laporan Keuangan Tahun 2012. [Online]. Tersedia : www.nobubank.com [9 November 2013]

PT. Bank Royal Indonesia. Laporan Keuangan Tahun 2012. [Online]. Tersedia : http://www.royalbank.co.id/ [9 November 2013]

PT. Bank Sahabat Purba Danarta. Laporan Keuangan Tahun 2012. [Online]. Tersedia : http://sahabatpurbadanarta.com/ [9 November 2013]

PT. Bank Sahabat Sampoerna. Laporan Keuangan Tahun 2012. [Online]. Tersedia : http://www.banksampoerna.com/ [9 November 2013]

PT. Bank Sinar Harapan Bali. Laporan Keuangan Tahun 2012. [Online]. Tersedia : http://www.banksinar.co.id/ [9 November 2013]

PT. Bank Yudha Bakti. Laporan Keuangan Tahun 2012. [Online]. Tersedia : http://www.yudhabhakti.co.id / [9 November 2013]

PT. Centratama Nasional Bank. Laporan Keuangan Tahun 2012. [Online]. Tersedia : http://www.bank-cnb.co.id/ [9 November 2013]

PT. Prima Master Bank. Laporan Keuangan Tahun 2012. [Online]. Tersedia : http://www.primamasterbank.co.id‎ [9 November 2013]