Pengaruh intelectual capital dan good corporate governance terhadap profitabilitas bank umum syariah periode 2010-2013

PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL DAN GOOD CORPORATE
GOVERNANCE TERHADAP PROFITABILITAS BANK UMUM SYARIAH
PERIODE 2010-2013

SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh
Gelar Sarjana Ekonomi Syariah (S.E.Sy)

SHOFWATUN NIDA
NIM.1111046100093

KONSENTRASI PERBANKAN SYARIAH
PROGRAM STUDI MUAMALAT
FAKULTAS SYARIAH HUKUM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1436 H/2015 M

LEMBAR PERI\IYATAAI\ KEASLIAN KARYA ILMIAH
Yang bertanda tangan di bawah ini,

Nama

Shofiuatun Nida

NIM

I I I 146100093

Jurusan

Perbankan Syariah

Fakultas

: Syariah dan Hukum

Dengan

l.


ini saya menyatakan bahwa:
Skripsi ini merupakan hasil asli saya yang diajukan untuk memenuhi salah
satu persyaratan untuk memperoleh gelar strata

I di Universitas Islam Negeri

(UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

2.

Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan

sesuai dengan ketentuan yang berlaku

ini telah

saya cantumkan

di Universitas Islam Negeri OfN)


Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya
atau merupakan hasil jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia

menerima sanksi yang berlaku

di Universitas Islam Negeri Qf$ Syarif

Hidayatullatr Jakarta.
Jakarta, 15 Oktober 2015

Shofwatun Nida

/,&
;

ABSTRAK
Shofwatun Nida. NIM 1111046100093. Pengaruh Intellectual Capital dan
Good Corporate Governance terhadap Profitabilitas Bank Umum Syariah Periode

2010-2013. Konsentrasi Perbankan Syariah, Program Studi Muamalat, Fakultas
Syariah dan Hukum, Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta,
1436 H/ 2015 M.
Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh intellectual capital dan
good corporate governance terhadap profitabilitas. Intellectual Capital diukur
dengan VAICTM (Value Added Intellectual Coefficient), Good Corporate
Governance diukur berdasarkan Nilai Komposit Self Assessment GCG, sedangkan
Profitabilitas diukur dengan ROA (Return On Assets). Sampel dalam penelitian ini
adalah 7 Bank Umum Syariah tahun 2010 sampai tahun 2013. Penelitian ini
menggunakan data sekunder, Data yang digunakan dalam penelitian ini berupa
laporan keuangan Tahunan Bank Umum Syariah. Penelitian ini menggunakan
analisis regresi linier berganda, dengan pengolahan data menggunakan SPSS versi 20
Hasil penelitian secara umum menunjukkan bahwa Intellectual Capital
berpengaruh positif dan signifikan terhadap profitabilitas dengan nilai signifikansi
sebesar 0.000. Sedangkan Good Corporate Governance tidak berpengaruh signifikan
terhadap profitabilitas dengan nilai signifikansi sebesar 0.209. Dan secara simultan
IC dan GCG berpengaruh signifikan terhadap Profitabilitas dengan nilai signifikansi
0.000 dan Adj R Square sebesar 70 %.
Kata kunci : Intellectual Capital, VAICTM, Good Corporate Governance, Nilai
Komposit Self Assessment GCG, Profitabilitas, ROA (Return On

Assets).
Pembimbing : Dwi Nur’aini Ihsan, S.E., M.M

KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat ALLAH SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayahNya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

Penulisan skripsi ini

dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana
Ekonomi Syariah (S.E.Sy) Program Studi Muamalat Konsentrasi Perbankan Syariah
Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta. Penulis menyadari
bahwa tanpa bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak, sangatlah sulit bagi penulis
untuk menyelesaikan skripsi ini. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih
kepada:
1. Kepada Bapak Dr. Asep Saepudin Jahar, M.A., Dekan Fakultas Syariah dan
Hukum Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Kepada Bapak AM. Hasan Ali, M.A., Ketua Program Studi Muamalat
Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah
Jakarta.
3. Kepada Ibu Dwi Nur’aini Ihsan, S.E., M.M., selaku Dosen pembimbing

skripsi yang telah memberikan arahan, saran, ilmu, serta meluangkan
waktunya hingga penulisan skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.
4. Kepada Bapak/Ibu Dosen Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, yang telah mendidik dan mengajarkan
ilmu dan akhlak yang tidak ternilai harganya.

vi

5. Kepada staf akademik dan staf perpustakaan Fakultas Syariah dan Hukum
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
6. Kepada Orang tua tercinta dan tersayang mamah Siti Julaeha dan Bapak
Supardi Sahari yang telah memberikan do’a dan dukungan sehingga penulis
dapat menyelesaikan skripsi ini.
7. Kepada kakakku Syifa Fauziah, S.S. dan adik-adikku Nur Fauzi, Muhammad
Zidan Akbar, Akmal Ramzi Al-Jabbar dan Soraya Lastania Supardi yang
selalu mensuport penulis.
8. Kepada seluruh keluarga yang senantiasa selalu mendukung dan mendoakan.
9. Kepada sahabat-sahabat terdekat penulis: Kak Ainurridha, Niswah Muthi’ah,
Assy Shella, Meiga Gemala, Siti Haura Ibtisamah, Deasy Puspita Rini, Siti
Yuhana, Saskia Rizka Rinanda, yang selalu memberikan dukungan kepada

penulis dalam penyelesaian skripsi ini.
10. Kepada seluruh sahabat seperjuangan, Teman-teman PS-C dan teman-teman
seangkatan dan seperjuangan selama masa kuliah, perhatian dan kebaikan
kalian tidak pernah terlupakan.
11. Semua pihak yang telah membantu penulis baik selama masa pendidikan
hingga pengerjaan skripsi ini yang tidak dapat penulis sebut satu persatu.
Semoga ALLAH SWT membalas kebaikan kalian semua.
Penulis menyadari bahwa masih terdapat banyak kekurangan dalam
penulisan skripsi ini, maka dengan terbuka penulis mengharapkan kritik dan

vii

saran yang dapat membangun guna penyempurnaan penulisan-penulisan
lainnya di masa mendatang.
Akhir kata, penulis berharap ALLAH SWT membalas segala kebaikan semua
pihak yang telah membantu. Semoga skripsi ini membawa manfaat bagi
pengembangan ilmu.

Jakarta, 6 Oktober 2015


Shofwatun Nida

viii

DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ......................................................................................

i

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING ..............................................

ii

LEMBAR PENGESAHAN PANITIA UJIAN ............................................

iii

LEMBAR PERNYATAAN ...........................................................................

iv


ABSTRAK ......................................................................................................

v

KATA PENGANTAR ....................................................................................

vi

DAFTAR ISI ...................................................................................................

ix

DAFTAR GAMBAR ......................................................................................

xiii

DAFTAR TABEL ..........................................................................................

xiv


BAB I PENDAHULUAN ...............................................................................

1

A. Latar Belakang Masalah .......................................................................

1

B. Identifikasi Masalah .............................................................................

9

C. Pembatasan Masalah ............................................................................

10

D. Perumusan Masalah .............................................................................

10


E. Tujuan Penelitian .................................................................................

11

F. Manfaat Penelitian ...............................................................................

11

ix

1. Manfaat Teoritis ............................................................................

11

2. Manfaat Praktis ..............................................................................

11

G. Hipotesis...............................................................................................

12

H. Sistematika Penulisan ..........................................................................

12

BAB II LANDASAN TEORI ........................................................................

14

A. Teori terkait variabel yang diambil ......................................................

14

1. Stakeholder Theory ........................................................................

14

2. Legitimacy Theory ..........................................................................

17

3. Agency Theory ................................................................................

18

B. Intellectual Capital...............................................................................

20

1. Pengertian Intellectual Capital ......................................................

20

2. Komponen Intellectual Capital ......................................................

23

3. Pengukuran Intellectual Capital ....................................................

28

4. Value Added Intellectual Coefficient (VAICTM ............................................

31

C. Good Corporate Governance ...............................................................

36

1. Pengertian Good Corporate Governance.......................................

36

2. Prinsip-prinsip Good Corporate Governance ................................

39

3. Indikator dan Self Assessment Good Corporate Governance ........

41

D. Profitabilitas .........................................................................................

45

1. Pengertian Profitabilitas .................................................................

45

x

2. Return On Assets (ROA .................................................................

46

E. Bank Syariah ........................................................................................

47

F. Kerangka Pemikiran .............................................................................

51

G. Review Studi Terdahulu .......................................................................

51

BAB III METODE PENELITIAN ...............................................................

56

A. Metode Penelitian.................................................................................

56

1. Pendekatan Penelitian ....................................................................

56

2. Jenis Penelitian ...............................................................................

56

3. Jenis dan Sumber Data ...................................................................

56

4. Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel ....................................

57

5. Teknik Pengumpulan Data .............................................................

59

6. Teknik Analisis Data .....................................................................

59

a. Statistik Deskriptif ...................................................................

60

b. Uji Asumsi Klasik ....................................................................

60

c. Uji Hipotesis ............................................................................

64

B. Definisi Operasional Variabel Penelitian .............................................

67

1. Variabel Independen ......................................................................

67

a. Intellectual Capital (Value Added Intellectual Coefficient).....

67

b. Good Corporate Governance (Nilai Komposit Self Assessment 70
2. Variabel Dependen .........................................................................

73

xi

a. Profitabilitas (Return On Assets ...............................................

73

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN .......................................................

75

A. Gambaran Umum Objek Penelitian .....................................................

75

B. Deskripsi Data Penelitian .....................................................................

76

1. Value Added Intellectual Coefficient (VAICTM) ............................................

76

2. Nilai Komposit Self Assessment Good Corporate Governance .....

81

3. Return On Assets (ROA) ................................................................

84

C. Analisis dan Pembahasan .....................................................................

86

1. Hasil Analisis Data .........................................................................

86

a. Statistik Deskriptif ...................................................................

86

b. Uji Asumsi Klasik ...................................................................

87

c. Uji Hipotesis ............................................................................

92

a) Uji Koefisien Determinasi (R2) ..............................................................

92

b) Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F) .........................

98

c) Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji Statistik t).......

99

D. Pembahasan Hasil Uji Hipotesis ..........................................................

114

1. Pengaruh Intellectual Capital terhadap Profitabilitas ....................

114

2. Pengaruh Good Corporate Governance terhadap Profitabilitas ....

122

BAB V PENUTUP ..........................................................................................

131

A. Kesimpulan ..........................................................................................

131
xii

B. Saran ....................................................................................................

132

DAFTAR PUSTAKA .....................................................................................

134

LAMPIRAN

xiii

DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Skema dan Kerangka Teori ........................................................

51

Gambar 4.1 Hasil Uji Heteroskedastisitas .....................................................

90

Gambar 4.2 Hasil Uji Normalitas...................................................................

91

xiv

DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Kronologi Kontribusi Signifikan terhadap Pengidentifikasian,
Pengukuran dan Pelaporan Intellectual Capital...........................

20

Tabel 2.2 Tabel Klasifikasi Intellectual Capital ............................................

24

Tabel 2.3 Parameter Efisiensi Intellectual Capital ........................................

30

Tabel 2.4 Review Studi Terdahulu.................................................................

52

Tabel 3.1 Proses Seleksi Sampel....................................................................

58

Tabel 3.2 Ringkasan Perhitungan Nilai Komposit Self Assessment GCG Menurut
Bank Indonesia (Surat Edaran Bank Indonesia Nomor 12/ 13 /DPbS
Tanggal 30 April 2010
Tabel 4.1 Peringkat VAIC Bank Umum Syariah Tahun 2010-2013 .............

72
78

Tabel 4.2 Perkembangan Nilai Komposit Self Assessment GCG Bank Umum
Syariah Tahun 2010-2013 ..............................................................

82

Tabel 4.3 Perkembangan Return On Assets BUS Tahun 2010-2013 .............

85

Tabel 4.4 Hasil Uji Statistik Deskriptif ..........................................................

86

Tabel 4.5 Hasil Uji Multikoloniearitas...........................................................

88

Tabel 4.6 Hasil Uji Autokorelasi ...................................................................

89

Tabel 4.7 Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2) Bank Umum Syariah..........

92

xv

Tabel 4.8 Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2) BMI ....................................

93

Tabel 4.9 Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2) BSM ...................................

94

Tabel 4.10 Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2) BSMI..................................

94

Tabel 4.11 Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2) BRIS ..................................

95

Tabel 4.12 Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2) BNIS ..................................

96

Tabel 4.13 Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2) BPS ....................................

96

Tabel 4.14 Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2) BCAS .................................

97

Tabel 4.15 Hasil Uji Signifikansi Simultan (Uji F) Bank Umum Syariah ......

98

Tabel 4.16 Hasil Uji Statistik t Bank Umum Syariah ......................................

100

Tabel 4.17 Hasil Uji Statistik t BMI ................................................................

103

Tabel 4.18 Hasil Uji Statistik t BSM ...............................................................

104

Tabel 4.19 Hasil Uji Statistik t BSMI ..............................................................

106

Tabel 4.20 Hasil Uji Statistik t BRIS ...............................................................

108

Tabel 4.21 Hasil Uji Statistik t BNIS ...............................................................

109

Tabel 4.22 Hasil Uji Statistik t BPS .................................................................

111

Tabel 4.23 Hasil Uji Statistik t BCAS .............................................................

113

xvi

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Perkembangan dunia bisnis kepada bisnis yang berdasarkan pengetahuan
(knowledge based business) dimana nilai perusahaan bukan hanya ditentukan
oleh aset fisik namun juga berdasarkan pada kualitas sumber daya yang
dimiliki perusahaan seperti pengetahuan, keahlian, inovasi yang dimiliki oleh
tenaga kerja (Intellectual Capital) menuntut perusahaan untuk memberikan
porsi yang lebih besar dalam memanfaatkan intangible asset. Seperti menurut
resource-based theory, perusahaan akan memiliki nilai perusahaan yang baik
dengan cara memiliki, menguasai dan memanfaatkan aset-aset strategis yang
penting (aset berwujud dan tak berwujud). Hal itu juga harus didukung
dengan kualitas tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate
Governance). Menurut hasil penelitian Riana Christel dan Stanly (2014)
mengatakan bahwa Corporate Governance merupakan konsep yang diajukan
guna meningkatkan kinerja perusahaan melalui supervisi atau monitoring
kinerja manajemen dan menjamin akuntabilitas manajemen terhadap
stakeholder dengan mendasarkan kerangka peraturan1

Riana Christel Tumewu dan Stanly W. Alexander, “Pengaruh Penerapan Good Corporate
Governance Terhadap Profitabilitas Pada Perusahaan Perbankan yang terdaftar di BEI Periode 20092013”, (Program Pendidikan Profesi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sam
Ratulangi Manado , 2014), h.2
1

1

Sebagai bagian dalam dunia bisnis modern, Intellectual Capital dan Good
Corporate Governance menjadi strategi yang sangat bernilai bagi bank
syariah. Karena selain sektor perbankan merupakan sektor bisnis yang bersifat
“intellectually intensive”, dan juga termasuk sektor jasa, di mana layanan
pelanggan

sangat

bergantung pada

intelektual/akal/kecerdasan

modal

manusia, perbankan juga merupakan salah satu industri yang masuk dalam
kategori industri berbasis pengetahuan (knowledge based-industries) yaitu
industri yang memanfaatkan inovasi-inovasi yang diciptakannya sehingga
memberikan nilai tersendiri atas produk dan jasa yang dihasilkan bagi
konsumen. Menurut Ulum secara keseluruhan karyawan di sektor perbankan
juga lebih homogen secara intelektual dibanding dengan sektor industri
lainnya. Homogenitas ini penting untuk memastikan bahwa seluruh karyawan
memiliki tingkat pengetahuan yang tidak terlalu beragam (heterogen),
sehingga perlakuan terhadap modal manusia (human capital) nya menjadi
lebih objektif. 2
Dalam knowledge based business terjadi proses perubahan dan
pentransferan pengetahuan sebagai sarana untuk memperoleh penghasilan di
bank syariah. Misal sebuah program komputer, mesin atm, internet banking
dirancang dari ide dan kemampuan intelektual pembuatnya didukung dengan
sarana fisik yang ada. Hal ini membuktikan bahwa Intellectual Capital

2

Ihyaul Ulum, Intellectual Capital Konsep dan Kajian Empiris, (Yogyakarta: Graha Ilmu,
2009), h. 93

2

menyumbangkan arti penting dalam industri perbankan syariah, Maka penting
dilakukan penelitian yang mengambil sampel penelitian pada perbankan.
Volume pertumbuhan usaha perbankan syariah dalam kurun waktu tahun
terakhir khusunya Bank Umum Syariah (BUS) mengalami peningkatan yang
cukup pesat. Pertumbuhan ini meliputi jumlah cabang yang dibuka, Total
Aset. Berdasarkan Data Statistik hingga Februari 2015, Jumlah Bank Umum
Syariah sebanyak 12. Unit Usaha Syariah (UUS) sebanyak 22 bank dan untuk
Bank Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) berjumlah 162.3 Perkembangan
perbankan syariah ini tentunya harus didukung oleh sumber daya insani yang
memadai, baik dari sisi kualitas maupun kuantitasnya.
Intellectual Capital merjadi salah satu aset yang bernilai bagi bank
syariah. Salah satu upaya untuk meningkatkan kualitas sumber daya insani,
beberapa bank syariah telah melakukan Operating/Management Development
Program. Program ini bertujuan untuk mencetak sumber daya yang
berkualitas.

Intellectual

Capital

diyakini

berperan

penting

didalam

peningkatan profitabilitas bank syariah. Penggunaan sumber daya secara
efisien dan ekonomis dapat memperkecil biaya-biaya serta sumber daya
berkualitas yang dapat menciptakan inovasi-inovasi produk baru dimana bank
merupakan lembaga intermediasi yang harus selalu menciptakan inovasi

3

Statistik Perbankan Syariah, Februari 2015 diakses pada tanggal 23 Mei 2015 dari
http://www.bi.go.id

3

produk sesuai kebutuhan zaman. Maka semakin tinggi intellectual capital,
laba semakin meningkat.
Selain peningkatan kualitas sumber daya, sistem kualitas tata kelola juga
menjadi hal yang penting bagi bank syariah, Bank Syariah harus dikelola
secara profesional, modern dan sesuai dengan tujuan-tujuan syariah. Seiring
dengan perkembangan pengelolaan perbankan yang ada, fungsi bank menjadi
lebih luas dan memiliki peran sentral dalam perkembangan ekonomi dan
bisnis, kepercayaan menjadi faktor utama seseorang dalam mengalokasikan
dana yang dimiliki ke dalam bank. Sementara itu masih terdapat bank yang
menyalahgunakan kepercayaan tersebut sehingga merugikan pihak nasabah
yang menyebabkan kepercayaan nasabah menurun. Salah satu penyebab
penyalahgunaan kepercayaan itu terjadi karena kurangnya tata kelola yang
baik dalam suatu perusahaan perbankan atau yang biasa kita kenal dengan
Good Corporate Governance. Untuk itu Good Corporate Governance sangat
dibutuhkan

dalam

membangun

kepercayaan

masyarakat

dan

dunia

internasional sebagai syarat mutlak bagi dunia perbankan untuk berkembang
dengan baik dan sehat.
Keberadaan Good Corporate Governance saat ini bukan hanya menjadi
kewajiban bagi setiap perusahaan tetapi telah menjadi sebuah kebutuhan yang
menjembatani hubungan antara investor dengan manajemen perusahaan.
Sistem good corporate governance yang efektif pada sebuah perusahaan akan

4

membuat sebuah manajemen tidak menyalahgunakan kewenangan dan
bekerja demi kepentingan perusahaan.
Good Corporate Governance mampu mengurangi resiko yang mungkin
dilakukan oleh dewan direksi dan komisaris dengan berbagai keputusan yang
mementingkan kepentingan pribadi. Dalam proses memaksimalkan nilai
perusahaan akan muncul konflik kepentingan antara manajer dan pemegang
saham (pemilik perusahaan) yang sering disebut agency problem. Tidak
jarang pihak manajemen yaitu manajer perusahaan mempunyai tujuan dan
kepentingan lain yang bertentangan dengan tujuan utama perusahaan dan
sering mengabaikan kepentingan pemegang saham. Perbedaan kepentingan
antara manajer dan pemegang saham ini mengakibatkan timbulnya konflik
yang biasa disebut agency conflict, hal tersebut terjadi karena manajer
mengutamakan kepentingan pribadi, sebaliknya pemegang saham tidak
menyukai kepentingan pribadi dari manajer karena apa yang dilakukan
manajer tersebut akan menambah biaya bagi perusahaan sehingga
menyebabkan penurunan keuntungan perusahaan dan berpengaruh terhadap
harga saham sehingga menurunkan nilai perusahaan.4
Dengan kata lain, Salah satu hambatan yang dialami perusahaan dalam
proses meningkatkan profitabilitas adalah adanya agency problem. Agency

Reny Dyah Retno M. dan Denies Priantinah, “Pengaruh Good Corporate Governance dan
Pengungkapan Corporate Social Responsibility terhadap Nilai Perusahaan”, Jurnal Nominal Vol.1
No. 1 (2012), h. 86
4

5

theory menyatakan bahwa pemilik perusahaan akan mengutamakan
pencapaian return yang maksimal atas dana yang telah diinvestasikan,
sedangkan manager akan mementingkan peningkatan kompensasi atas kinerja
yang dihasilkan. Good Corporate Governance muncul untuk mengendalikan
perilaku dan mengatasi konflik antara pihak-pihak dalam perusahaan melalui
mekanisme pengawasan dan pengendalian terhadap kinerja manajemen,
sehingga pengelolaan perusahaan terhindar dari masalah keagenan.
Dalam hubungannya dengan kinerja keuangan, penerapan prinsip Good
Corporate Governance dapat mempengaruhi kinerja keuangan suatu
perusahaan

melalui

monitoring

kinerja

manajemen

dan

menjamin

akuntabilitas manajemen terhadap para pemegang saham berdasarkan 5 asas,
yaitu TARIF (Transparancy, Accountability, Responsibility, Independency,
Fairness). Apabila hal tersebut sudah tercipta maka perusahaan dapat
membina hubungan yang baik dengan para pemegang kepentingan
(stakeholder). Hubungan yang baik tersebut akan menimbulkan kepercayaan
yang tinggi dari para stakeholder sehingga berdampak pada peningkatan
profitabilitas perusahaan. Penerapan Good Corporate Governance sangat
penting guna meningkatkan produktifitas dan efisiensi perusahaan yang tentu
saja berimbas besar terhadap laba perusahaan yang berdampak pada
kepercayaan investor.
Meskipun banyak perusahaan telah menerapkan mekanisme corporate
governance untuk memperoleh pengungkapan Intellectual Capital, sebagian
6

besar dari perusahaan belum fokus pada pengungkapan Intellectual Capital.
Berdasarkan penelitian Keenan dan Agestam yang dikutip Anantya Ariyudha
mengungkapkan bahwa tanggung jawab terhadap investasi Intellectual
Capital terletak pada tata kelola perusahaan. Komisaris independen
bertanggung

jawab

atas

detail-detail

pengungkapan

sukarela

yang

diungkapkan dalam laporan keuangan. Perilaku pengungkapan yang
dilakukan manajemen dalam suatu perusahaan dipengaruhi oleh kepentingan
manajemen atas detail-detail pengungkapan yang menunjukkan kinerjanya.
Penerapan pengendalian internal, seperti komite audit dan komisaris
independen merupakan suatu upaya peningkatan kualitas pengawasan dan
mengurangi tindakan oportunistik dalam hal tidak mengungkapkan suatu
informasi, dan sebagai dampaknya, kualitas pengungkapan akan lebih baik.5
Menurut Nathan dan Ribiere yang dikutip oleh Man Al Abdullah
mempelajari Dewan Pengawas Syariah pada bank syariah lebih spesifik dan
menemukan modal intellectual capital anggota Dewan Pengawas Syariah bisa
memberikan nilai tambah pada pembentukan model Good Corporate
Governance yang lebih arif dalam keputusan dan tindakan yang polanya
mungkin diambil dan diterapkan oleh bank konvensional.6

Anantya Ariyudha, “ Pengaruh Mekanisme Tata Kelola Perusahaan terhadap Tingkat
Pengungkapan Modal Intelektual,” (Skripsi S1 Fakultas Ekonomi, Universitas Diponegoro Semarang,
2010), h. 2
6
Mal An Abdullah, Corporate Governance Perbankan Syariah di Indonesia, (Jogjakarta: ArRuzz Media, 2010), h. 16
5

7

Penelitian tentang pengaruh Intellectual Capital dan Good Corporate
Governance terhadap Profitabilitas telah banyak dilakukan, namun hasil-hasil
penelitian terdahulu menunjukkan hasil yang tidak konsisten. Untuk
merekonsiliasi perbedaan hasil tersebut, maka dilakukan penelitian serupa
dengan proksi variabel dependen dan objek yang berbeda. Tujuan penelitian
ini adalah untuk menguji pengaruh unsur-unsur dalam Intellectual capital
yang diproksikan dengan VAICTM dan Good Corporate Governance yang
diproksikan dengan Nilai Komposit Self Assesment terhadap tingkat
profitabilitas yang diproksikan dengan Return On Asset. ROA dipilih karena
Dalam penentuan tingkat kesehatan suatu bank, Bank Indonesia lebih
mengutamakan nilai profitabilitas suatu bank yang diukur dengan aset yang
dananya sebagian besar berasal dari dana simpanan masyarakat sehingga
Return On Asset lebih mewakili dalam mengukur tingkat profitabilitas Bank
Umum Syariah (BUS) di Indonesia dengan menuliskan ke dalam skripsi
dengan judul “PENGARUH INTELLECTUAL CAPITAL DAN GOOD
CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP PROFITABILITAS BANK
UMUM SYARIAH PERIODE 2010-2013”

B. Identifikasi Masalah
Identifikasi Masalah berguna untuk mengatahui masalah-masalah yang
mungkin muncul pada objek penelitian sebelum dibuat pembatasan dan
perumusan masalah. Adapun identifikasi masalah yang ditemukan yaitu:
8

1. Apakah sudah ada aturan yang jelas mengenai Intellectual Capital oleh
IAI (Ikatan Akuntansi Indonesia) ?
2. Apakah perusahaan perbankan sudah melaporkan Intellectual Capital
dalam laporan keuangannya?
3. Apakah sudah ada aturan yang jelas mengenai Good Corporate
Governance ?
4. Apakah perusahan perbankan sudah melaporkan Good Corporate
Governance dalam laporan keuangannya?
5. Apakah

Intellectual

Capital

berpengaruh

terhadap

Profitabilitas

perusahaan perbankan syariah?
6. Apakah Good Corporate Governance berpengaruh terhadap Profitabilitas
perusahaan perbankan syariah?
7. Berapa besarnya pengaruh Intellectual Capital terhadap Profitabilitas
perbankan syariah?
8. Berapa besarnya pengaruh good corporate governance terhadap
profitabilitas perbankan syariah?

C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah diatas dan agar pembahasan dalam karya
ilmiah ini lebih terfokus dan tidak meluas, maka penulis membatasi
permasalahan sebagai berikut:

9

1. Perhitungan Intellectual Capital diukur dengan Value Added Intellectual
Coefficient (VAICTM)
2. Perhitungan Good Corporate Governance diukur dengan Nilai Komposit
self assessment GCG
3. Perhitungan komponen Profitabilitas dengan ROA (Return On Asset)
4. Laporan keuangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Laporan
Good Corporate Governance, Laporan Neraca dan Laporan Laba Rugi.
5. Data yang digunakan merupakan Laporan Keuangan Tahunan Bank
Umum Syariah tahun 2010-2013. Tahun 2014 tidak dimasukkan ke dalam
penelitian karena terjadi revisi mengenai Metode dan Tahap Penilaian
pada Good Corporate Governance yaitu berdasarkan Surat Edaran
Otoritas Jasa Keuangan No. 10/SEOJK.03/2014 (Governance Structure,
Governance Process, dan Governance Outcome)
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan Pembatasan Masalah yang ada, pembahasan yang akan
dilakukan dirumuskan dengan pertanyaan : Bagaimana pengaruh Intellectual
Capital dan Good Corporate Governance terhadap Profitabilitas Bank Umum
Syariah Tahun 2010-2013?
E. Tujuan Penelitian
Adapun yang menjadi tujuan penelitian adalah sebagai berikut: Untuk
menganalisis dan mengidentifikasi pengaruh Intellectual Capital dan Good

10

Corporate Governance terhadap Profitabilitas Bank Umum Syariah Tahun
2012-2013
F. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diperoleh dari Penelitian ini adalah :
1. Manfaat Teoritis
a. Bagi Penulis yaitu sebagai sarana menambah pengetahuan terkait
masalah yang diteliti
b. Bagi peneliti berikutnya yaitu sebagai referensi bagi peneliti yang
melakukan penelitian terkait Intellectual Capital, Good Corporate
Governance maupun Profitabilitas Bank Umum Syariah.
2. Manfaat Praktis
a. Sebagai alat bantu dalam pengambilan keputusan guna meningkatkan
kinerja perusahaan
b. Sebagai informasi yang dapat digunakan investor dalam menilai
sebuah perusahaan

G. Hipotesis
Hipotesis yang akan diuji dalam penelitian ini adalah :
H1 : IC berpengaruh signifikan terhadap Profitabilitas dan GCG berpengaruh
signifikan terhadap Profitabilitas
H2 : IC tidak berpengaruh signifikan terhadap Profitabilitas dan GCG tidak
berpengaruh signifikan terhadap Profitabilitas
11

H3: IC berpengaruh signifikan terhadap Profitabilitas dan GCG tidak
berpengaruh signifikan terhadap Profitabilitas
H4: IC tidak berpengaruh signifikan terhadap Profitabilitas dan GCG
berpengaruh signifikan terhadap Profitabilitas
H. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan menggambarkan secara garis besar tentang
penelitian dalam skripsi ini. Skripsi ini terdiri dari lima bab dengan beberapa
sub bab, berikut ini sistematika penulisannya secara lengkap dan jelas.
BAB I PENDAHULUAN
Dalam bab ini diuraikan secara rinci mengenai Latar Belakang
Permasalahan, Identifikasi Masalah, Pembatasan dan Perumusan Masalah,
Tujuan dan Manfaat Penelitian, Hipotesis Penelitian dan Sistematika
Penulisan
BAB II LANDASAN TEORI
Bab ini menjelaskan mengenai teori dan pengertian yang terkait dengan
penelitian yaitu Teori terkait Intellectual Capital dan Good Corporate
Governance, Pengertian Intellectual Capital, Komponen Intellectual Capital,
Pengukuran Intellectual Capital, Value Added Intellectual Coefficient
(VAICTM) , Pengertian Good Corporate Governance, Prinsip-prinsip Good
Corporate

Governance,

indikator

Self

Assessment

Good

Corporate

Governance, Pengertian Profitabilitas dan Return On Asset serta menjelaskan

12

tentang Bank Syariah. Bab ini juga memaparkan Kerangka Pemikiran dan
Review Studi Terdahulu.
BAB III METODE PENELITIAN
Pada Bab ini dijelaskan Metode Penelitian yang digunakan berupa
Pendekatan Penelitian, Jenis Penelitian, Jenis dan Sumber Data, Populasi dan
Teknik Pengambilan Sampel, Teknik Pengumpulan Data, Teknik Analisis
Data dan Definisi Operasional Variabel
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
Bab ini menguraikan mengenai Gambaran Umum Objek Penelitian,
Deskripsi Data Penelitian, Hasil Analisis Regresi dan Pembahasan.
BAB V PENUTUP
Bab ini berisi Kesimpulan Penelitian dan penulis menyertakan Saran
mengenai permasalahan terkait.

BAB II
LANDASAN TEORI
A. Teori terkait variabel yang diambil
1. Stakeholder Theory

13

Istilah stakeholder dalam definisi klasik (yang paling sering dikutip)
adalah definisi Freeman dan Reed yang menyatakan bahwa stakeholder
adalah:
“any identifiable group or individual who can affect the achievement
of an organization’s objective, or is affected by the achievement of an
organisation’s objectives”7
Menurut Deegan yang dikutip oleh Ulum, berdasarkan teori
stakeholder, manajemen organisasi diharapkan untuk melakukan aktivitas
yang dianggap penting oleh stakeholder mereka dan melaporkan kembali
aktivitas-aktivitas tersebut pada stakeholder. Teori ini menyatakan bahwa
seluruh stakeholder memiliki hak untuk disediakan informasi tentang
bagaimana aktivitas organisasi mempengaruhi mereka, bahkan ketika
mereka memilih untuk tidak menggunakan informasi tersebut dan bahkan
ketika mereka tidak dapat secara langsung memainkan peran yang
konstruktif dalam kelangsungan hidup organisasi. Teori stakeholder
menekankan akuntabilitas organisasi jauh melebihi kinerja keuangan atau
ekonomi sederhana. Teori ini menyatakan bahwa organisasi akan memilih
secara sukarela mengungkapkan informasi tentang kinerja lingkungan,
sosial dan intelektual mereka, melebihi dan diatas permintaan wajibnya,
untuk memenuhi ekspektasi sesungguhnya atau yang diakui stakeholder.8

7

Ihyaul Ulum, Intellectual Capital Konsep dan Kajian Empiris, (Yogyakarta: Graha Ilmu,
2009), h. 4
8
Ihyaul Ulum, Intellectual Capital Konsep dan Kajian Empiris, (Yogyakarta: Graha Ilmu,
2009), h. 5

14

Tujuan utama dari teori stakeholder adalah untuk membantu manajer
korporasi agar mengerti lingkungan stakeholder mereka dan melakukan
pengelolaan dengan lebih efektif di antara keberadaan hubunganhubungan di lingkungan perusahaan mereka.Tujuan lebih luas dari teori
stakeholder
meningkatkan

adalah
nilai

untuk
dari

menolong
dampak

manajer

korporasi

aktifitas-aktifitas

mereka,

dalam
dan

meminimalkan kerugian-kerugian bagi stakeholder.9
Dalam konteks untuk menjelaskan konsep Intellectual Capital, Teori
stakeholder harus dipandang dari kedua bidangnya, baik bidang etika
(moral) maupun bidang manajerial. Bidang etika berargumen bahwa
seluruh stakeholder memiliki hak untuk diperlakukan secara adil oleh
organisasi, dan manajer harus mengelola organisasi untuk keuntungan
seluruh stakeholder. Ketika manajer mampu mengelola organisasi secara
maksimal, khususnya dalam upaya penciptaan nilai bagi perusahaan, maka
itu artinya manajer telah memenuhi aspek etika dari teori ini. Penciptaan
nilai (value creation) dalam konteks ini adalah dengan memanfaatkan
seluruh potensi yang dimiliki perusahaan, baik karyawan (human capital),
aset fisik (physical capital), maupun structural capital. Pengelolaan yang
baik atas seluruh potensi ini akan menciptakan value added bagi

9

Ibid.,

15

perusahaan yang kemudian dapat mendorong kinerja keuangan perusahaan
untuk kepentingan stakeholder.10
Bidang manajerial dari teori stakeholder berpendapat bahwa kekuatan
stakeholder untuk mempengaruhi manajemen korporasi harus dipandang
sebagai fungsi dari tingkat pengendalian stakeholder atas sumber daya
yang dibutuhkan organisasi. Ketika para stakeholder berupaya untuk
mengendalikan sumber daya organisasi, maka orientasinya adalah untuk
meningkatkan kesejahteraan mereka. Kesejahteraan tersebut diwujudkan
dengan semakin tingginya return yang dihasilkan oleh organisasi. Para
stakeholder berkepentingan untuk mempengaruhi manajemen dalam
proses pemanfaatan seluruh potensi yang dimiliki oleh organisasi. Karena
hanya dengan pengelolaan yang baik dan maksimal atas seluruh potensi
inilah organisasi akan dapat menciptakan value added untuk kemudian
mendorong kinerja keuangan perusahaan yang merupakan orientasi para
stakeholder dalam mengintervensi manajemen.11

2. Legitimacy Theory
Menurut Deegan yang dikutip oleh Ulum, Teori legitimasi menyatakan
bahwa organisasi secara berkelanjutan mencari cara untuk menjamin

10

Ihyaul Ulum, Intellectual Capital Konsep dan Kajian Empiris, (Yogyakarta: Graha Ilmu,

2009), h. 6
11

Ihyaul Ulum, Intellectual Capital Konsep dan Kajian Empiris, (Yogyakarta: Graha Ilmu,

2009), h. 6

16

operasi mereka berada dalam batas dan norma yang berlaku di
masyarakat. Dalam perspektif teori legitimasi, suatu perusahaan akan
secara sukarela melaporkan aktifitasnya jika manajemen menganggap
bahwa hal ini adalah yang diharapkan komunitas. Teori legitimasi
bergantung pada premis bahwa terdapat „kontrak sosial‟ antara perusahaan
dengan masyarakat di mana

perusahaan tersebut beroperasi. Kontrak

sosial adalah suatu cara untuk menjelaskan sejumlah besar harapan
masyarakat tentang bagaimana seharusnya organisasi melaksanakan
operasinya. Organisasi harus secara berkelanjutan menunjukkan telah
beroperasi dalam perilaku yang konsisten dengan nilai sosial. Hal ini
seringkali

dapat

dicapai

melalui

pengungkapan

dalam

laporan

perusahaan.12
Teori

legitimasi

sangat

erat

berhubungan

dengan

pelaporan

Intellectual Capital. Perusahaan lebih cenderung untuk melaporkan IC
mereka jika mereka memiliki kebutuhan khusus untuk melakukannya. Hal
ini mungkin terjadi ketika perusahaan menemukan bahwa perusahaan
tersebut tidak mampu melegitimasi statusnya berdasarkan tangible assets
yang umumnya dikenal sebagai simbol kesuksesan perusahaan. Teori
legitimacy menempatkan persepsi dan pengakuan publik sebagai dorongan

12

Ibid., h.7

17

utama dalam melakukan pengungkapan suatu informasi di dalam laporan
keuangan.13
Menurut pandangan teori legitimacy, perusahaan akan terdorong untuk
menunjukkan

kapasitan

IC-nya

dalam

laporan

keuangan

untuk

memperoleh legitimasi publik atas kekayaan intelektual yang dimilikinya.
Pengakuan legitimasi publik ini menjadi penting bagi perusahaan untuk
mempertahankan eksistensinya dalam lingkungan sosial perusahaan.14

3. Agency Theory
Teori keagenan merupakan sebuah teori yang membahas hubungan
pemilik (principal) dengan manajer (agent). Teori keagenan ini
menjelaskan hubungan kontraktual antara manajer (agent) dengan pemilik
(principal). Pemilik perusahaan memberikan kewenangan pengambilan
keputusan kepada manajer sesuai dengan kontrak kerja.
Pemilik yang tidak mampu mengelola perusahaannya sendiri
menyerahkan tanggung jawab operasional perusahaannya kepada manajer
sesuai dengan kontrak kerja. Manajer sebagai agent bertanggung jawab
menjalankan perusahaan sebaik mungkin untuk menjalankan kegiatan
operasi dan meningkatkan laba perusahaan. Sementara pihak principal

13
14

Ibid., h.8
Ibid., h.9

18

melakukan

kontrol

terhadap

kinerja

manajer

untuk

memastikan

operasional perusahaan dikelola dengan baik.
Menurut Brigham & Houston yang dikutip oleh Reny Dyah Retno,
para manajer diberi kekuasaaan oleh pemilik perusahaan, yaitu pemegang
saham, untuk membuat keputusan, dimana hal ini menciptakan potensi
konflik kepentingan yang dikenal sebagai teori keagenan (agency theory).
Hubungan keagenan (agency relationship) terjadi ketika satu atau lebih
individu, yang disebut sebagai prinsipal menyewa individu atau organisasi
lain, yang disebut sebagai agen, untuk melakukan sejumlah jasa dan
mendelegasikan kewenangan untuk membuat keputusan kepada agen
tersebut.15

B. Intellectual Capital
1. Pengertian Intellectual Capital
Sejak tahun 1990-an , perhatian terhadap pratik pengelolaan aset tidak
berwujud (intangible assets) telah meningkat secara dramatis, Penelitian
mengenai Intellectual Capital menjadi fenomena yang sangat menarik.
Ketertarikan akan Intellectual Capital bermula ketika Tom Stewart, pada
Juni 1991, menulis sebuah artikel (“Brain Power – How Intellectual

Reny Dyah Retno M. dan Denies Priantinah, “Pengaruh Good Corporate Governance dan
Pengungkapan Corporate Social Responsibility terhadap Nilai Perusahaan”, Jurnal Nominal Vol.1
No. 1 (2012), h. 87
15

19

Capital Is Becoming America’s Most Valuable Asset”), yang mengantar
Intellectual Capital kepada agenda manajemen.16
Tabel 2.1
Kronologi Kontribusi Signifikan terhadap Pengidentifikasian,
Pengukuran dan Pelaporan Intellectual Capital17
Period
Awal 1980-an
Pertengahan 1980-an

Akhir 1980-an

Awal 1990-an

Pertengahan 1990-an

Progress
Muncul pemahaman umum tentang Intangible Value
(biasa disebut “goodwill”)
Era informasi (information age) memegang peranan, dan
selisih (gap) antara nilai buku dan nilai pasar semakin
tampak jelas di beberapa perusahaan.
Awal usaha para konsultan (praktisi) untuk membangun
laporan/akun yang mengukur intellectual capital
(Sveiby, 1988)
Prakarsa secara sistematis untuk mengukur dan
melaporkan persediaan perusahaan atas intellectual
capital kepada pihak eksternal (misalnya: Celemi and
Skandia; SCSI, 1995)
Pada tahun 1990, Skandia AFS menugaskan Leif
Edvinsson sebagai “Direktur intellectual capital”. Hal
ini adalah untuk kali pertama bahwa tugas pengelolaan
intellectual capital diangkat pada posisi formal dan
mendapatkan legitimasi perusahaan.
Kaplan dan Norton memperkenalkan konsep tentang
balanced scorecard (1992).
Nonaka dan Takeuchi (1995) mempresentasikan karya
yang sangat berpengaruh terhadap “penciptaan
pengetahuan perusahaan”. Meskipun pembahasan
berkonsentrasi pada „knowledge‟, pembedaan antara
pengetahuan dan intellectual capital dalam hal ini cukup
menunjukkan bahwa mereka fokus pada intellectual
capital.
Pada tahun 1994, suplemen laporan tahunan Skandia
dihasilkan. Suplemen ini fokus pada penyajian dan

16

Ihyaul Ulum, Intellectual Capital Konsep dan Kajian Empiris, (Yogyakarta: Graha Ilmu,
2009),h. 18
17
Ibid., h. 18-19

20

penilaian Persediaan perusahaan atas intellectual capital.
Visualisasi IC menarik minat perusahaan lain untuk
mengikuti petunjuk Skandia.
Sensasi lainnya terjadi pada tahun 1995 ketika Celemi
menggunakan knowledgeaudit untuk menawarkan suatu
taksiran detail atas pernyataan intellectualcapitalnya.
Para pioner intellectual capital mempublikasikan bukubuku laris dengan topic IC (Kaplan dan Norton, 1996);
Edvinsson and Malone, 1997; Sveiby, 1997). Karya
Edvinsson and Malone lebih banyak mengupas tentang
proses dan „bagaimana‟ pengukuran IC.
Akhir 1990-an
Intellectual Capital menjadi topik popular dengan
konferensi para peneliti dan akademisi, working paper,
dan publikasi lainnya menemukan audien.
Peningkatan jumlah proyek-proyek besar (misalnya the
MERITUM project; Danish; Stockholm) yang
diselenggarakan dengan tujuan, antara lain, untuk
memperkenalkan beberapa penelitian tentang intellectual
capital.
Pada tahun 1999, OECD menyelenggarakan simposium
internasional tentang intellectual capital di Amsterdam.
Sumber: Petty and Guthrie (2000) dalam Ulum (2009)
Ada banyak pengertian Intellectual Capital yang didefinisikan oleh
para ahli antara lain:
1. Stewart mendefinisikan Intellectual Capital sebagai berikut :
“The sum of everything everybody in your company knows that gives
you a competitive edge in the market place. It is intellectual material –
knowledge, information, intellectual property, experience – that can be
put to use to create wealth”.
(Modal Intelektual yaitu jumlah dari semua orang di perusahaan yang
memberikan keunggulan kompetitif di pasar, yaitu materi intelektual –
pengetahuan, informasi, kekayaan intektual, pengalaman – yang dapat
dimanfaatkan untuk menciptakan kekayaan)

21

2. Lev Baruch seperti dikutip oleh Ronald mendefinisikan Intellectual
Capital sebagai berikut:
“Knowledge that can be converted into profit.”18
3. Michael Heng, seperti dikutip oleh Sangkala, mengartikan Intellectual
Capital sebagai berikut:
“Aset berbasis pengetahuan dalam perusahaan yang menjadi basis
kompetensi inti perusahaan yang dapat mempengaruhi perkembangan
daya tahan dan keunggulan perusahaan.”19
4. Menurut International Federation of Accountan (IFAC) yang dikutip
oleh Ambar mendefinisikan intellectual capital sebagai:
“Intellectual property, intelektual aset, kowledge asset yang dapat
diartikan sebagai saham atau modal yang berbasis pada pengetahuan
yang dimiliki perusahaan.”20
5. Menurut Organisation for Economic Cooperation and Development
pada tahun 1999 yang menjelaskan Intellectual Capital sebagai:
“nilai ekonomi dari dua kategori asset tak berwujud : (1)
organizational (structural) capital; dan (2) human capital. lebih
tepatnya, organizational (structural)capital mengacu pada hal seperti
sistem software, jaringan distribusi, dan rantai pasokan. Human capital
meliputi sumber daya manusia di dalam organisasi (yaitu sumber daya
tenaga kerja/ karyawan) dan sumber daya eksternal yang berkaitan
dengan organisasi, seperti konsumen dan supplier .Intellectual Capital
umumnya diidentifikasikan sebagai perbedaan antara nilai pasar

18

Backer J Ronald, Mind Over Matter why Intellectual Capital is The Chief Source of Wealth,
(Canada: John willey & sons, inc, 2008), h. 104
19
Sangkala, Intellectual Capital Management Strategi Baru Membangun Daya Saing
Perusahaan, (Jakarta: Yapensi, 2006), h.7
20
Ambar Widiyaningrum, “Modal Intelektual”, Jurnal Akuntansi dan Keuangan, Departemen
Akuntansi FEUI Vol.1 (2004), h. 19-20

22

perusahaan (bisnis perusahaan) dan nilai buku dari asset perusahaan
tersebut atau dari financial capitalnya.”21

2. Komponen Intellectual Capital
Pengertian-pengertian tentang Intellectual Capital mengarahkan
beberapa peneliti untuk mengembangkan komponen spesifik atas
Intellectual Capital. Dengan mengetahui komponen spesifik atas
Intellectual

Capital,

diharapkan

mampu

meningkatkan

kualitas

Intellectual Capital dan memanfaatkan Intellectual Capital guna
meningkatkan kinerja perusahaan.
IFAC (International Federation of Accountants) mengklasifikasikan
Intellectual capital dalam tiga kategori, yaitu : (1) Organizational Capital,
(2) Relational Capital, dan (3) Human Capital. Organizational Capital
meliputi a) intellectual property dan b) infrastructure assets. Tabel
menyajikan pengklasifikasian tersebut berikut komponen-komponennya.22
Tabel 2.2
Tabel Klasifikasi Intellectual Capital
Organizational
Capital
Intellectual Property:
 Patents
 Copyrights

Relational Capital




Brands
Customers
Customers

Human Capital




Know-how
Education
Vocational

21

Ihyaul Ulum, Intellectual Capital Konsep dan Kajian Empiris, (Yogyakarta: Graha Ilmu,
2009), h. 21
22
Ihyaul Ulum, Intellectual Capital Konsep dan Kajian Empiris, (Yogyakarta: Graha Ilmu,
2009), h. 29-30

23

 Design rights
 Trade secret
 Trademarks
 Service marks
Infrastructure Assets:
 Management
philosophy
 Corporate
culture
 Management
processes
 Information
systems
 Networking
systems
 Financial
relations
Sumber : Ulum (2009)









loyalty
Backlog orders
Company
names
Distribution
channels
Business
collaborations
Licensing
agreements
Favourable
contracts
Franchising
agreements







qualification
Work-related
knowledge
Work-related
competencies
Entrepreneurial
spirit,
innovativeness,
proactive
and
reactiveabilities,
changeability
Psychometric
valuation

Leiv Edvinson dari Skandia AFS, Hubert St. Onge dari CIBC, Charles
Amstrong CEO dari Amstrong World industries dan Gordon Petrash dari The
Dow Chemical Company yang dikutip oleh Ambar dan menurut Sawarjuwono
dan Kadir, membagi komponen dari modal intelektual menjadi tiga elemen
utama:23
a. Human capital (Modal Manusia)
Human capital merupakan aktiva tak berwujud yang dimiliki
perusahaan dalam bentuk kemampuan intelektual, kreativitas dan inovasi-

Ambar Widiyaningrum, “Modal Intelektual”, Jurnal Akuntansi dan Keuangan Indonesia,
Departemen Akuntansi FEUI Vol.1 (2004), h. 19-20 dan
Sawarjuwono Tjiptohadi dan Agustine Prihatine Kadir, “Intellectual Capital: Perlakuan, Pengukuran
dan Pelaporan (Sebuah Library Research)”, Jurnal Akuntansi dan Keuangan Vol. 5, No. 1 (2003), h.
38
23

24

inovasi yang dimiliki oleh karyawannya. Pada industri yang berbasis pada
pengetahuan, human capital merupakan faktor utama karena sumber daya
ini merupakan cost yang dominan dalam proses produksi perusahaan,
sehingga kita bisa katakan bila seluruh pegawai dalam perusahaan tersebut
keluar maka perusahaan tersebut tidak lagi memiliki nilai. Sumber daya
manusia inilah yang nantinya akan mendukung terciptanya modal
struktural dan modal konsumen yang merupakan inti dari modal
intelektual.
Human Capital menunjuk kepada nilai pengetahuan, keterampilan,
inovasi dan pengalaman yang dimiliki oleh anggota perusahaan. Berbagai
ahli mendefinisikan human capital sebagai pengetahuan yang dimiliki oleh
karyawan perusahaan melalui proses pendidikan dan pelatihan. Edvison
dan

Malone

mendefinisikan

human

capital

sebaga

Dokumen yang terkait

Pengaruh penerapan good corporate governance terhadap profitabilitas Bank Umum Syariah di Indonesia Tahun 2010-2013

4 28 162

Pengaruh Good Corporate Governance (GCG) Terhadap Kinerja Keuangan Perbankan Syariah (Studi Kasus pada Bank Umum Syariah dan Unit Usaha Syariah di Indonesia Periode 2010-2013)

1 9 0

Pengaruh intellectual capital dan good corporate governance terhadap kinerja keuangan bank umum syariah (periode 2011 – 2014)

0 12 118

Pengaruh Intellectual Capital, Rate of Growth of Intellectual Capital (ROGIC) dan Kualitas Penerapan Good Corporate Governance Terhadap Kinerja Keuangan Bank Umum Syariah di Indonesia Periode 2010 - 2014

1 7 105

PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP KINERJAKEUANGAN BANK SYARIAH Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap Kinerja Keuangan Bank Syariah.

1 15 13

PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP KINERJAKEUANGAN BANK SYARIAH Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap Kinerja Keuangan Bank Syariah.

0 3 13

PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP KINERJA KEUANGAN BANK SYARIAH Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap Kinerja Keuangan Bank Syariah.

0 1 13

PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP KINERJA KEUANGAN BANK SYARIAH Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap Kinerja Keuangan Bank Syariah.

0 2 13

PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN PROFITABILITAS TERHADAP PENGUNGKAPAN ISLAMIC SOCIAL REPORTING PADA PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN PROFITABILITAS TERHADAP PENGUNGKAPAN ISLAMIC SOCIAL REPORTING PADA BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA.

0 3 15

PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN PROFITABILITAS TERHADAP PENGUNGKAPAN ISLAMIC SOCIAL REPORTING PADA BANK PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE DAN PROFITABILITAS TERHADAP PENGUNGKAPAN ISLAMIC SOCIAL REPORTING PADA BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA.

0 7 18