Pengaruh Intellectual Capital, Rate of Growth of Intellectual Capital (ROGIC) dan Kualitas Penerapan Good Corporate Governance Terhadap Kinerja Keuangan Bank Umum Syariah di Indonesia Periode 2010 - 2014

(1)

PENGARUH

INTELLECTUAL CAPITAL,

RATE OF GROWTH

OF INTELLECTUAL CAPITAL

(ROGIC) DAN KUALITAS

PENERAPAN

GOOD CORPORATE GOVERNANCE

TERHADAP KINERJA KEUANGAN BANK UMUM SYARIAH

DI INDONESIA PERIODE 2010

2014

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Untuk Memenuhi Syarat-syarat Meraih Gelar Sarjana Ekonomi

Oleh : Fitri Lustyaningsih NIM : 1112081000122

PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA


(2)

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

PENGARUH

INTELLECTUAL CAPITAL,

RATE OF GROWTH

OF INTELLECTUAL CAPITAL

(ROGIC) DAN KUALITAS

PENERAPAN

GOOD CORPORATE GOVERNANCE

TERHADAP KINERJA KEUANGAN BANK UMUM SYARIAH

DI INDONESIA PERIODE 2010

2014

Skripsi :

Diajukan Kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Untuk Memenuhi Syarat-Syarat Guna Meraih Gelar Sarjana Ekonomi

Oleh : Fitri Lustyaningsih (NIM : 1112081000122)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA


(3)

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF

Hari ini Rabu, 13 Januari 2016 telah dilakukan ujian komprehensif atas mahasiswa :

1. Nama : Fitri Lustyaningsih

2. NIM : 1112081000122

3. Jurusan : Manajemen

4. Judul Skripsi : Pengaruh Intellectual Capital, Rate of Growth of Intellectual Capital (ROGIC) dan Kualitas Penerapan Good Corporate Governanceterhadap Kinerja Keuangan Bank Umum Syariah di Indonesia Periode 2010-2014.

Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan dan kemampuan yang bersangkutan selama proses ujian komprehensif, maka diputuskan bahwa mahasiswa tersebut di atas dinyatakan LULUS dan diberi kesempatan untuk melanjutkan ke tahap Ujian Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.


(4)

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI

Hari ini, 25 Februari 2016 telah dilakukan Ujian Skripsi atas Mahasiswa: 1. Nama : Fitri Lustyaningsih

2. NIM : 1112081000122

3. Jurusan : Manajemen

4. Judul Skripsi : Pengaruh Intellectual Capital, Rate of Growth of Intellectal Capital (ROGIC) dan Kualitas Penerapan Good Corporate Governanceterhadap Kinerja Keuangan Bank Umum Syariah di Indonesia Periode 2010 - 2014

Setelah mencermati dan memperhatikan penampilan dan kemampuan yang bersangkutan selama proses ujian skripsi, maka diputuskan bahwa mahasiswa tersebut diatas dinyatakan lulus dan skripsi ini diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 25 Februari 2016

1. Titi dewi Warninda, SE., M.Si ( _________________ )

NIP. 19731221 200501 2 002 Ketua

2. Taridi Kasbi Ridho, MBA ( _________________ )

NIDN. 2004107002 Sekretaris

3. Dr. Ade Sofyan Mulazid ( _________________ )

NIP. 19750101 200501 1 008 Pembimbing I

4. Taridi Kasbi Ridho, MBA ( _________________ )

NIDN. 2004107002 Pembimbing II

5. Ela Patriana, MM ( _________________ )


(5)

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH

Yang Bertanda Tangan di bawah ini:

Nama : Fitri Lustyaningsih

No. Induk Mahasiswa : 1112081000122

Fakultas : Ekonomi dan Bisnis

Jurusan : Manajemen/MIPS

Dengan ini menyatakan bahwa dalam penulisan skripsi ini, saya:

1. Tidak menggunakan ide orang lain tanpa mampu mengembangkan dan mempertanggungjawabkan

2. Tidak melakukan plagiat terhadap naskah karya orang lain

3. Tidak menggunakan karya orang lain tanpa menyebutkan sumber asli atau tanpa ijin pemilik karya

4. Tidak melakukan pemanipulasian dan pemalsuan data

5. Mengerjakan sendiri karya ini dan mampu bertanggung jawab atas karya ini

Jikalau di kemudian hari ada tuntutan dari pihak lain atas karya saya, dan telah melalui pembuktian yang dapat dipertanggung-jawabkan, ternyata memang ditemukan bukti bahwa saya telah melanggar pernyataan diatas, maka saya siap untuk dikenai sanksi berdasarkan aturan yang berlaku di Fakultas Ekonomi dan Bisnis UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya.

Jakarta, 26 Januari 2016 Yang menyatakan


(6)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

(Curriculum Vitae)

Data Pribadi

Nama : Fitri Lustyaningsih

Tempat & Tanggal Lahir : Boyolali, 27 Maret 1993

Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Alamat : Jl. Danau Tondano Raya No.2 RT. 003/007

Perumnas 2, Karawaci, Tangerang

No. Telepon : 082213483538

Email :Fitrilusty@gmail.com

Pendidikan Formal

1999–2005 : SD MI Al - Istiqomah 2005–2008 : SMP La Tansa

2008–2011 : MAN 1 Tangerang

2011–2013 : Program Profesional Teknologi Informasi Perbankan Syariah CEP–CCIT Fakultas Teknik Universitas Indonesia

2012–2016 : Program Sarjana (S1) Jurusan Manajemen Informasi Perbankan Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta


(7)

KATA PENGANTAR Bismillahirrahmanirrahim

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, hidayah dan kasih sayang-Nya yang tiada terkira kepada hambanya. Shalawat dan salam tercurahkan kepada junjungan Nabi besar Muhammad SAW, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan sebaik-baiknya. Skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu syarat mencapai gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Skripsi ini berjudul “Pengaruh Intellectual Capital, ROGIC (rate of growth of intellectual capital), dan Kualitas Penerapan Good Corporate Governance terhadap Kinerja Keuangan Bank Umum Syariah di Indonesia Periode 2010 2014”. Semoga skripsi ini memberikan manfaat kepada semua pihak dan menambah wawasan serta pengetahuan bagi pembaca.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih jauh dari sempurna. Hal ini disebabkan karena terbatasnya kemampuan dan pengetahuan yang penulis miliki. Untuk itu, kiranya pembaca dapat memaklumi atas kelemahan dan kekurangan yang ditemui dalam penyusunan skripsi ini. Penulis juga menyadari bahwa sejak awal penyusunan hingga terselesaikannya skripsi ini banyak pihak yang telah membantu dan memberi dukungan baik moril maupun materil. Untuk itu, tak lupa pada kesempatan ini, secara khusus, penulis ingin menyampaikan terima kasih yang sebesar-sebesarnya kepada :


(8)

1. Kedua orang tua saya, Bapak H. Budi Suyanto Tuwoh dan Ibu Hj. Harsini yang selalu memberikan dukungan baik moril maupun materil, memberikan kasih sayang, cinta, dan selalu mendoakan dengan penuh rasa ikhlas. Kalian adalah motivasi terkuat bagi penulis untuk bisa segera menyelesaikan skripsi ini.

2. Adikku tersayang Galih Faturrahman dan Nadilah Rahmawati yang selalu memberikan motivasi serta doa yang tulus selama ini.

3. Bapak Dr. M. Arief Mufraini, Lc., MA selaku Dekan FEB, Bapak Dr. Amilin, SE.Ak., M.Si selaku Wadek I FEB, Bapak Dr. Ade Sofyan Mulazid selaku Wadek II FEB, dan Bapak Dr. Desmadi Saharuddin, Lc., MA selaku Wadek III FEB, yang telah memberikan jalan bagi penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

4. Bapak Dr. Ade Sofyan Mulazid selaku dosen pembimbing I, yang senantiasa ikhlas meluangkan waktunya di tengah kesibukan untuk membimbing dan mengarahkan penulis dalam menyusun skripsi ini serta motivasinya yang begitu besar pada penulis.

5. Bapak Taridi Kasbi Ridho, MBA selaku dosen pembimbing II, yang telah meluangkan waktu dan pikirannya untuk membimbing dan mengarahkan penulisan skripsi ini serta motivasinya yang begitu besar pada penulis. 6. Bapak Dr. Suhendra, S.Ag, MM selaku dosen pembimbing akademik,

yang telah meluangkan waktu dan pikirannya untuk mendengar keluh kesah penulis, serta membimbing juga memberikan arahan selama masa perkuliahan berlangsung.


(9)

7. Ibu Titi Dewi Warninda SE, M.Si selaku Ketua Jurusan Manajemen dan Ibu Ir. Ela Patriana, MM selaku Sekretaris Jurusan Manajemen.

8. Ibu Dr. Muniaty Aisyah, MM yang telah banyak membantu dan memberikan jalan bagi kami MIPS.

9. Seluruh Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis, terima kasih atas curahan ilmu yang Bapak dan Ibu berikan kepada penulis.

10. Seluruh jajaran karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis, atas kerja kerasnya melayani mahasiswa dengan baik, membantu dalam mengurus kebutuhan administrasi, keuangan dan lain-lainnya, khususnya Pak Alfred, Pak Ali, Bu Halimah, Pak Rahmat, Pak Bonik dan Pak Sofyan.

11. Sahabat Seperjuangan Semasa kuliah Ulan, Inas, Anne, Nisrina, Ghina, Nida, Dwimara, Fani yang telah menghabiskan waktu bersama saya dalam suka dan duka, membantu menyelesaikan skripsi maupun perkuliahan, mengingatkan saya ketika melakukan kesalahan, menemani saya disaat saya membutuhkan mereka. Terima kasih atas apa yang kalian lakukan selama ini. Semoga Allah selalu melindungi kalian dan membalas kebaikan-kebaikan kalian. Sukses buat kita semua.

12. Sahabat terbaikku yang selalu memotivasi mendukung dan mendoakan yaitu Hesti Wulandari, Isti Uswatun Hasanah, Muhammad Darussalam, Ahmad Muhibuddin, Kurnia, Siti imas Nasibah, Khujatul Arifin, Pratiwi Utami Putri, M ihsan Anshory.

13. Teman-teman seperjuangan Manajemen Informasi Perbankan Syariah angkatan 2012 sebagai angkatan pertama. Terimakasih atas rasa


(10)

kekeluargaan yang telah diberikan, dukungannya dan selalu ada dalam suka maupun duka serta memberikan motivasi selama masa perkuliahan. Maaf jika tidak dapat disebutkan satu persatu, tetapi tidak mengurangi rasa cinta dan bangga penulis kepada kalian semua.

14. Teman-teman seperjuangan CCIT FTUI angkatan 2011, terimakasih atas dukungan dan motivasi kalian. Semoga Allah SWT selalu memudahkan langkah kalian untuk menuju cita-cita dan tujuan.

15. Pihak-pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, suatu kebahagian telah dipertemukan dan diperkenalkan dengan kalian semua. Terimakasih banyak atas motivasi yang telah diberikan selama ini.

Penulis menyadari bahwa hasil penelitian ini masih memiliki banyak kekurangan. Dengan segenap kerendahan hati penulis mengharapkan saran, arahan maupun kritikan yang konstruktif demi penyempurnaan hasil penelitian ini. Skripsi ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi berbagai pihak, baik dunia perbankan syariah, dunia akademisi, para pembaca serta bagi penulis sendiri sebagai proses pengembangan diri.

Jakarta, 8 Januari 2016 Penulis


(11)

Abstract

This research aimed to analyze causality Intellectual capital, the quality of implementation of good corporate governance (GCG), and the rate of growth of intellectual capital (ROGIC) the financial performance BUS proxied by return on equity (ROE)

This research method is quantitative research and case study type of research. Source of data used in the form of secondary data from the annual financial statements Islamic Banks (BUS) which consists of 12 Islamic Banks (BUS) from 2010 to 2014. The data used from the financial statements is the total revenue, total expenditure, personnel expenses, totsal equity, GCG composite score. The sampling technique used in this research is purposive sampling. This study uses multiple linear regression analysis using IBM SPSS version 21.0 program.

These results indicate that IC positive and significant impact on the financial performance of Islamic banks (ROE). ROGIC positive and significant impact on the financial performance of Islamic banks (ROE). GCG positive and significant impact on the financial performance of Islamic banks (ROE).

Keyword:intellectual capital,good corporate governance, ROGIC, ROE,islamic banks


(12)

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan kausalitas

Intellectual capital, kualitas penerapan good corporate governance (GCG), dan rate of growth of intellectual capital (ROGIC) terhadap kinerja keuangan BUS yang diproksikan denganreturn on equity(ROE)

Metode penelitian ini bersifat penelitian kuantitatif dan jenis penelitiannya studi kasus. Sumber data yang digunakan berupa data sekunder dari laporan tahunan keuangan Bank Umum Syariah (BUS) yang terdiri dari 12 Bank Umum Syariah (BUS) dari tahun 2010 hingga 2014. Data yang digunakan dari laporan keuangan tersebut adalah total pendapatan, total beban, beban karyawan, totsal ekuitas, nilai komposit GCG. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalahpurposive sampling. Penelitian ini menggunakan metode analisis regresi linier berganda dengan menggunakan program IBM SPSS versi 21.0.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa IC berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja keuangan bank umum syariah (ROE). ROGIC berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja keuangan bank umum syariah (ROE). GCG berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja keuangan bank umum syariah (ROE).


(13)

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI ... ii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN KOMPREHENSIF ... iii

LEMBAR PENGESAHAN UJIAN SKRIPSI ... iiii

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH ... ivv

DAFTAR RIWAYAT HIDUP... vi

KATA PENGANTAR ... vii

ABSTRAK ... xii

DAFTAR ISI... xiiii

DAFTAR TABEL... xiviv

DAFTAR GAMBAR ... xv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 8

C. Tujuan Penelitian... 8

D. Manfaat Penelitian... 9

BAB II TINJAUAN PUSTAKA... 10

A. Landasan Teori ... 10

B. Modal Intelektual (Intellectual Capital) ... 15

C. IB -VAIC™ (Islamic Banking–Value AddedIntellectualCapital)... 20

D. Good Corporate Governance... 26

E. Kinerja Keuangan Perusahaan ... 29

F. Hubungan Antar Variabel ... 31

G. Penelitian Terdahulu ... 33

H. Kerangka Pemikiran ... 46

I. Hipotesis... 46

BAB III METODOLOGI PENELITIAN... 48


(14)

B. Operasional Variabel Penelitian ... 49

C. Metode Penentuan Sampel ... 52

D. Metode Pengumpulan Data ... 52

E. Metode Analisis Data ... 53

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 61

A. Sekilas Gambaran Umum Penelitian... 61

B. Analisis dan Pembahasan ... 64

C. Interpretasi... 77

BAB V PENUTUP... 80

A. Kesimpulan... 80

B. Saran... 81

DAFTAR PUSTAKA ... 82


(15)

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Data Statistik Perbankan Syariah... 2

Tabel 2.1 Definisi IC menurut para ahli ... 15

Tabel 2.2 Klasifikasi IC menurut IFAC... 18

Tabel 4.1 Proses Seleksi Sampel ... 62

Tabel 4. 2 Daftar Nama Sampel Bank ... 63

Tabel 4.3 Statistik Deskriptif ... 65

Tabel 4.4 Hasil Uji Multikolonieritas ... 67

Tabel4.5 Haisil Uji Heterokedastistas (Uji Spearman’s rho)... 69

Tabel 4.6 Hasil Uji Normalitas ... 70

Tabel 4.7 Hasil Uji Autokorelasi ... 71

Tabel 4.8 UjiAdjusted R Square... 72

Tabel 4.9 Hasil Uji F... 73


(16)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Komponen VAIC ... 21 Gambar 2.2 Kerangka Pemikiran... 46 Gambar 4.1 Grafik Scatterplot... 68


(17)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Perkembangan industri perbankan syariah di Indonesia mengalami pasang surut. Hal ini dibuktikan pada 2014 aset bank syariah tumbuh 12%, pembiayaan tumbuh 8%, dan dana pihak ketiga (DPK) tumbuh lebih baik yaitu 22%. Dibandingkan dengan bank konvensional, kinerja bank syariah ini cukup tertinggal. Pada 2014 aset bank konvensional tumbuh 13%, kredit 12%, dan DPK tumbuh 12%. Di sisi lain, kinerja profitabilitas pun mengalami penurunan. Pada 2014 bank syariah hanya meraih laba (tahun berjalan) Rp2,05 triliun, turun lebih dari 50% dibanding 2013 yang meraih laba (tahun berjalan) Rp4,4 triliun. Sementara, laba bersihnya hanya Rp1 triliun, turun hingga 69% dibanding laba bersih 2013 yang mencapai Rp3,2 triliun. (Sumber :www.koran-sindo.com)

Meskipun demikian, industri perbankan syariah di Indonesia mempunyai prospek pertumbuhan yang menjanjikan. Hal ini disebabkan, mayoritas penduduk di Indonesia adalah Muslim, kesadaran penduduk Indonesia akan adanya perbankan syariah ditambah dengan kesadaran pemerintah dalam mengembangkan regulasi perbankan syariah serta pangsa pasar perbankan syariah tanah air yang belum besar sehingga masih memungkinkan untuk terus tumbuh.


(18)

Tabel 1.1 Data Statistik Perbankan Syariah

Indokator 2010 2012 2013 2014

2015 April Bank umum syariah

Jumlah bank 11 11 11 12 12

Jumlah kantor 1,215 1,745 1,998 2,151 2,135

Unit usaha syariah

Jumlah bank umum konvensional

yang memiliki UUS 23 24 23 22 22

Jumlah kantor 262 517 590 320 323

Bank pembiayaan rakyat syariah

Jumlah bank 150 158 163 163 162

Jumlah kantor 286 401 402 439 433

Total kantor 1,763 2,663 2,990 2,910 2,891

Sumber : Data Statistik Perbankan Syariah 2015

Berdasarkan tabel diatas, menunjukkan adanya peningkatan jumlah BUS, dikarenakan terkonversinya UUS milik PT Bank Tabungan Pensiunan Nasional (BTPN) menjadi BUS dengan cara mengakuisisi dan mengkonversi PT Bank Sahabat Purba Danarta (BSPD).

Secara umum, pertumbuhan industri perbankan dan keuangan syariah nasional selama sepuluh tahun terakhir mengalami pertumbuhan yang cukup pesat. Hal ini disebabkan oleh situasi perekonomian yang melambat pada tahun 2014 dan proses menyikapi kondisi perekonomian serta konsolidasai internal industri untuk kemudian diharapkan ke depannya menemukan kembali keseimbangan pertumbuhan baru.


(19)

Fenomena ini tidak lepas dari peran sumber daya yang menunjang penciptaan nilai tambah (value added) dan keunggulan daya saing (competitive advantage). Terdapat 2 jenis sumber daya yaitu : (1) sumber daya berwujud (tangible resources) adalah aktiva berwujud perusahaan yang dapat disajikan dalam neraca (balance sheet assets). (2) sumber daya tidak berwujud (intangible resources) atau modal intelektual (intellectual capital). Menurut wikipedia, aset tidak berwujud adalah aset non moneter teridentifikasi tanpa wujud fisik, yaitu hak - hak istimewa, atau posisi yang menguntungkan guna menghasilkan pendapatan.

Pada masa sistem ekonomi konvensional atau ekonomi berbasis pemanfaatan sumber daya alam (nature-based economy), bisnis selalu mengandalkan sumber daya yang nyata (tangible resources), untuk menciptakan nilai dan mencapai tujuan organisasi dengan komposisi sumber daya bisnis terdiri dari : 80 persen sumber daya yang nyata (tangible resources), dengan aset tidak berwujud (intangible resources) yang membentuk sekitar 20 persen.

Globalisasi, inovasi teknologi dan persaingan yang ketat pada abad ini memaksa perusahaan – perusahaan mengubah cara mereka menjalankan bisnisnya, terutama dalam hal mentransformasikan sumber daya perusahaan, baik sumber daya berwujud (tangible assets) maupun sumber daya tidak berwujud (intangible assets). Dalam menghadapi masyarakat ekonomi ASEAN (MEA) 2015, diperlukan integrasi antara ekonomi berbasis pemanfaatan sumber daya alam (nature-based economy) dengan ekonomi berbasis pengetahuan ( knowledge-based economy). World economy forum mendefinisikan secara singkat : Ekonomi


(20)

basis pengetahuan atau KBE adalah sistem ekonomi yang menciptakan, mendiseminasi dan menggunakan pengetahuan (knowledge) untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan daya saing. Dengan kondisi bisnis yang berbasis pengetahuan, kemakmuran dan perkembangan bisnis mengacu pada seberapa mampu perusahaan mengefisiensikanknowledge capital.

Di Indonesia, fenomena IC mulai berkembang terutama setelah munculnya PSAK No. 19 (revisi 2000) tentang aktiva tidak berwujud. Meskipun tidak dinyatakan secara eksplisit sebagai IC, namun lebih kurang IC telah mendapat perhatian. Menurut PSAK No. 19, aktiva tidak berwujud adalah aktiva nonmoneter yang dapat diidentifikasi dan tidak mempunyai wujud fisik serta dimiliki untuk digunakan dalam menghasilkan atau menyerahkan barang atau jasa,disewakan kepada pihak lainnya, atau untuk tujuan administratif (Ulum, 2007).

Dalam perusahaan berbasis pengetahuan, tidak hanya aset berwujud saja yang harus dikelola, tetapi yang terpenting adalah aset tidak berwujud dalam hal ini modal intelektual (intellectual capital) karena aktiva berwujud yang bisa terdepresiasi, menjadikan para pelaku bisnis mengefisiensikan modal intelektual yang dimiliki. Modal intelektual (intellectual capital) itu sendiri adalah suatu

knowledge,information dan kekayaan intelektual yang mampu untuk menemukan peluang dan mengelola ancaman dalam kehidupan suatu perusahaan, sehingga dapat mempengaruhi daya tahan dan keunggulan bersaing dalam berbagai macam hal.


(21)

Menurut Dzinkowski (2000), Intellectual Capital terbagi menjadi 3 kategori:

1. Human capital :keterampilan, kemampuan, pengetahuan,know-how;

2. Customer or relational capital : kepuasan pelanggan, customer loyalty, supplier relationships;

3. Organisational or structural capital : budaya, intellectual property, manufacturing processes.

Salah satu metode yang ditawarkan untuk mengidentifikasi, mengukur dan melaporkan intellectual capital yaitu VAIC™ (value added intellectual coefficient). VAIC™ dikontruksi oleh Pulic (2000) untuk menilai kinerja IC pada

perusahaan konvensional (private sector, profit motive, non syariah). Komponen

utama dari VAIC™ dapat dilihat dari sumber daya perusahaan, yaitu physical capital (VACA– value added capital employed), human capital (VAHU – value added human capital), dan structural capital (STVA– structural capital value added). VAIC™ juga dikenal sebagai value creation efficiency analysis, yaitu suatu indikator yang dapat digunakan dalam menghitung efisiensi nilai yang dihasilkan dari perusahaan dengan menggabungkan CEE (capital employed efficiency), HCE (human capital efficiency), dan SCE (structural capital efficiency) . Rumus utama : VAIC™ = VACA + VAHU + STVA(Ulum, 2009 : 90).

IB-VAIC™ (islamic banking value added intellectual coefficient), instrumen yang dimodifikasi dari model yang sudah ada VAIC™ oleh Ulum


(22)

syariah. Rumus utama untuk mengukur kinerja IC pada perbankan syariah tidak jauh berbeda dengan metode Pulic (2000). iB-VAIC™ = iBVACA + IB-VAHU + iB-STVA.Perbedaannya terletak pada akun-akun untuk menghitung VA (value added). Dalam model Pulic, VA dikontruksi dari total pendapatan, sementara dalam IB-VAIC™, VA dikontruksi dari aktivitas-aktivitas syariah (Ulum, 2013).

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Ihyaul Ulum (2007) menunjukkan bahwa IC memiliki pengaruh positif signifikan terhadap kinerja keuangan, juga hasil penelitian yang dilakukan Indah Fajarini, Riza Firmansyah (2012) mendukung penelitian Ulum yang menunjukkan IC berpengaruh terhadap kinerja keuangan, maka secara logika rata –rata pertumbuhan IC (Rate of growth of intellectual capital–ROGIC) juga dapat digunakan untuk memprediksi kinerja keuangan di masa depan (Ulum, 2007). Pada penelitian ini, IC menunjukkan jumlah aset tak berwujud (intellectual capital) yang mampu ditransformasikan menjadi nilai tambah bagi perusahaan dalam kurun waktu satu periode.

Pelaporan kinerja suatu bank syariah, juga diperlukan oleh para investor dan

stakeholder. Pengungkapan IC berkaitan erat dengan permasalahan hubungan antara perusahaan dengan stakeholders. Dewasa ini, kebutuhan informasi atas suatu entitas bisnis sudah tidak tercukupi dengan hanya melaporkan kinerja dalam aspek keuangan saja atau pengungkapan wajib (mandatory disclosure), melainkan dilampirkan juga pengungkapan sukarelanya (voluntary disclosure) seperti penerapan good corporate governance, pelaksanaan corporate social responsibility, dan socially responsible investment yang memadai. Perbedaan GCG syariah dan konvensional terletak pada syariah compliance yaitu kepatuhan


(23)

pada hukum syariah. Sedangkan prinsip-prinsip transparansi, kejujuran, kehati-hatian, kedisiplinan merupakan prinsip universal yang juga terdapat dalam aturan GCG konvensional.

Forum for corporate governance in Indonesia (FCGI) mendefinisikan

corporate governancesebagai “seperangkat peraturan yang menetapkan hubungan

antarastakeholder, pengurus, kreditur, pemerintah, karyawan dan para pemegang kepentingan intern dan ekstern lainnya sehubungan dengan hak-hak dan

kewajiban mereka”. Saat ini penerapan GCG sudah merupakan faktor yang tidak

bisa ditawar lagi, bukanlah merupakan added value sufficient and necessary

melainkan menjadi kondisi yang bersifat survival in the industry, atau wajib bagi seluruh industri dalam berbagai sektor. Penerapan good corporate governance

pada bank syariah merupakan aturan yang harus dilaksanakan sesuai dengan PBI No. 11/33/PBI/2009.

Bank adalah suatu lembaga yang berperansebagai perantara keuangan (financial intermedietery) antara pihak-pihak yang memiliki dana (surplus unit) dengan pihak-pihak yang memerlukan dana (deficit unit) serta sebagai lembaga yang berfungsi memperlancar arus lalu lintas pembayaran (Prager, 1992). Oleh karena itu faktor manusia yang didalamnya tersirat modal intelektual menjadi semakin kental pada bisnis perbankan. Bank dapat dikategorikan sebagai industri yang berbasis pada intelektualitas yang berinovasi dalam produk dan jasa, serta pengetahuan dan fleksibilitas merupakan aspek kritis yang menentukan kesuksesan bisnis.


(24)

Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti memandang layak untuk

mengajukan penelitian dengan judul : “Pengaruh Intellectual Capital, ROGIC

(rate of growth of intellectual capital), dan Kualitas Penerapan Good Corporate Governance terhadap Kinerja Keuangan Bank Umum Syariah di Indonesia Periode 2010–2014

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan, maka rumusan masalah ini adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana pengaruh intellectual capital terhadap kinerja keuangan bank umum syariah ?

2. Bagaimana pengaruh ROGIC (rate of growth of intellectual capital)

terhadap kinerja keuangan bank umum syariah ?

3. Bagaimana pengaruh kualitas penerapangood corporate governance(GCG) terhadap kinerja keuangan bank umum syariah ?

4. Bagaimana pengaruh intellectual capital, ROGIC,kualitas penerapan good corporate governanceterhadap kinerja keuangan bank umum syariah ?

C. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan perumusan masalah di atas, tujuan yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah:

1. Menganalisis pengaruh intellectual capital terhadap kinerja keuangan bank umum syariah.

2. Menganalisis pengaruh ROGIC terhadap kinerja keuangan bank umum syariah.


(25)

3. Menganalisis pengaruh kualitas penerapan good corporate governance

terhadap kinerja keuangan bank umum syariah.

4. Menganalisis pengaruh intellectual capital, ROGIC, kualitas penerapan

good corporate governanceterhadap kinerja keuangan bank umum syariah.

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat, antara lain : 1) Manfaat teoritis

a) Bagi akademisi/ peneliti, merupakan pembelajaran dalam menganalisis kinerja keuangan bank, dan menambah wawasan tentang intellectual capital sebagai intangible asset, dan penerapan good corporate governance,

b) Memberikan kontribusi pada literatur penelitian selanjutnya tentang modal intelektual (intellectual capital) dan penerapan good corporate governance.

2) Manfaat praktis

a) Bagi stakeholder, penilitan ini dapat dijadikan referensi dalam menilai efisiensi kinerjaintellectual capitalpada bank umum syariah.

b) Bagi calon investor, penelitian ini dapat dijadikan referensi untuk mengindikasikan bank umum syariah ini, mempunyai competitive advantage yang lebih atau tidak, dan sebagai pertimbangan dalam


(26)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori

Teori yang menjadi landasan penulis dan dapat menjelaskan pentingnya pengungkapan intellectual capital atau modal intelektual, dan penerapan GCG diantaranya adalah sebagai berikut :

1. Resource Based Theory

RBT menyatakan bahwa perusahaan memiliki sumber daya yang dapat menjadikan perusahaan memiliki keunggulan bersaing dan mampu mengarahkan perusahaan untuk memiliki kinerja jangka panjang yang baik.

Resources yang berharga dan langka dapat diarahkan untuk menciptakan keunggulan bersaing, sehingga resources yang dimiliki mampu bertahan lama dan tidak mudah ditiru, ditransfer atau digantikan.

Ada dua asumsi yang melekat pada RBT (Nothnagel 2008), yaitu

resource heterogeneity dan resource immobility. Resource heterogeneity

(juga disebut resource divercity) menyinggung apakah sebuah perusahaan memiliki sumber daya atau kapabilitas yang juga dimiliki oleh perusahaan lain yang menjadi kompetitornya, sehingga sumberdaya tersebut dianggap tidak dapat menjadi suatu keunggulan bersaing. Sedangkan resource immobility menunjuk pada suatu sumber daya yang sulit didapat oleh kompetitor karena sulit untuk mendapatkan atau jika menggunakan sumber daya tersebut biayanya sangat mahal.


(27)

Menurut Pulic and Kolakovic (2003), setiap perusahaan memiliki knowledge yang unik, keterampilan, nilai dan solusi – intangible resources

– yang dapat ditransformasikan menjadi ‘nilai’ di pasar. Pengelolaan

sumberdaya intangible dapat membantu perusahaan untuk mencapai keunggulan kompetitif, meningkatkan produktivitas dan nilai pasar (Ulum, 2009).

2. Stakeholder Theory

Teori ini menunjukan hubungan antara manajemen perusahaan dengan

stakeholder. Manajemen perusahaan bertanggungjawab melaksanakan kegiatan yang memberikan keuntungan bagi stakeholder dan melaporkan kegiatan tersebut kepadastakeholder. Dalam teori ini kelompokStakeholder

mempunyai kedudukan lebih tinggi daripada manajemen perusahaan. Dalam hal ini yang dimaksud kelompok stakeholder adalah seluruh pemangku kepentingan perusahaan antara lain pemegang saham, pelanggan, distributor, pemerintah, masyarakat umum, kreditur.

Hubungan antara modal intelektual dengan kinerja perusahaan, dapat dijelaskan dalam teori ini, manajemen perusahaan harus dapat mengelola modal intelektual dalam hal ini seluruh sumber daya yang dimiliki perusahaan, baik karyawan (human capital), aset fisik (physical capital) maupun structural capital. Apabila seluruh sumber daya yang dimiliki perusahaan dapat dikelola dan dimanfaatkan dengan baik maka akan menciptakan value added bagi perusahaan sehingga dapat berpengaruh terhadap kinerja keuangan perusahaan. Penciptaan value added yang


(28)

dilakukan oleh manajemen perusahaan bertujuan untuk kepentingan para

stakeholdersesuai dengan teori ini. 3. Legitimacy Theory

Teori legitimasi erat kaitannya dengan teori stakeholder. Teori legitimasi menyatakan bahwa organisasi secara berkelanjutan mencari cara untuk menjamin operasi mereka berada dalam batas dan norma yang berlaku di masyarakat (Deegan, 2004). Menurut Deegan (2004), dalam perspektif teori legitimasi, suatu perusahaan atau entitas bisnis akan secara sukarela melaporkan aktivitasnya jika manajemen menganggap bahwa hal ini adalah

yang diharapkan oleh komunitas. Dalam teori legitimasi, terdapat ‘kontrak

sosial’ anatar perusahaan dengan masyarakat dimana perusahaan tersebut

beroperasi. Kontrak sosial adalah suatu cara untuk menjelaskan sejumlah besar harapan masyarakat tentang bagaimana seharusnya organisasi melaksanakan operasinya. Harapan sosial itu tidak tetap, namun berubah seiring berjalannya waktu. Hal ini menuntut perusahaan untuk responsif terhadap lingkungan dimana mereka beroperasi.

Berdasarkan teori legitimasi, organisasi harus secara berkelanjutan menunjukkan terlah beroperasi dalam perilaku yang konsisten dengna nilai sosial (Guthrie dan Parker, 1989). Hal ini seringkali dapat dicapai melalui pengungkapan (disclosure) dalam laporan perusahaan. Teori legitimasi sangat erat kaitannya dengan pelaporan IC. Perusahaan sepertinya lebih cenderung melaporkan IC mereka jika mereka memiliki kebutuhan khusus untuk melakukannya. Hal ini mungkin terjadi ketika perusahaan


(29)

menemukan bahwa perusahaan tersebut tidak mampu melegitimasi statusnya berdasarkantangible assets yang umumnya dikenal sebagai kunci kesuksesan perusahaan.

Berdasarkan kajian tentang teori stakeholder dan teori legitimasi, dapat disimpulkan bahwa kedua teori tersebut memiliki penekanan yang berbeda tentang pihak – pihak yang dapat mempengaruhi luas pengungkapan informasi di dalam laporan keuangan perusahaan. Teori stakeholder lebih mempertimbangkan posisi para stakeholder yang dianggap powerfull.

Sedangkan dalam teori legitimacy menempatkan persepsi dan pengakuan public sebagai dorongan utama dalam melakukan pengungkapan suatu informasi didalam laporan keuangan.

4. Agency Theory

Jensen dan Meckling (1976) menjelaskan hubungan keagenan di dalam

agency theory bahwa perusahaan merupakan kumpulan kontrak (nexus of contract) atau penghubung antara pemilik sumber daya ekonomis (principal) dan manajer (agent) yang mengurus penggunaan dan pengendalian sumber daya tersebut. Hubugan kegenan tersebut terkadang menimbulkan masalah antara manajer dan pemegang saham. Konflik yang terjadi karena manusia adalah makhluk ekonomi yang mempunyai sifat dasar mementingkan kepentingan diri sendiri. Pemegang saham dan manajer memiliki tujuan yang berbeda dan masing – masing menginginkan tujuan mereka terpenuhi.


(30)

Akibat yang terjadi adalah munculnya konflik kepentingan. Pemegang saham menginginkan pengembalian yang lebih besar dan secepat–cepatnya atas investasi yang mereka tanamkan sedangkan manajer menginginkan kepentingannya diakomodasi dengan pemberian kompensasi atau insentif yang sebesar – besarnya atas kinerjanya dalam menjalankan perusahaan. Kondisi perusahaan yang dilaporkan oleh manajer tidak sesuai atau tidak mencerminkan keadaan perusahaan yang sesungguhnya.

Hal ini disebabkan perbedaan informasi yang dimiliki antara manajer dengan pemegang saham. Sebagai pengelola, manajer lebih mengetahui keadaan yang ada dalam perusahaan daripada pemegang saham. Keadaan tersebut dikenal sebagai asimetri informasi. Asimetri informasi antara manajemen (agent) dengan pemilik (principal) dapat memberikan kesempatan kepada manajer untuk melakukan manajemen laba (Richardson, 1998) dalam Suryani (2010). Eisenhardt (1989), dalam Ujiyanto dan Pramuka (2007) menyatakan bahwa teori agensi menggunakan tiga asumsi sifat manusia yaitu: (1) manusia pada umumya mementingkan diri sendiri (self interest), (2) manusia memiliki daya pikir terbatas mengenai persepsi masa mendatang (bounded rationality), dan (3) manusia selalu menghindari resiko (risk averse).

Dari asumsi sifat dasar manusia tersebut dapat dilihat bahwa konflik agensi yang sering terjadi antara manajer dengan pemegang saham dipicu adanya sifat dasar tersebut. Manajer dalam mengelola perusahaan cenderung mementingkan kepentingan pribadi daripada kepentingan untuk


(31)

meningkatkan nilai perusahaan. Dengan perilakuopportunictisdari manajer, manajer bertindak untuk mencapai kepentingan mereka sendiri, padahal sebagai manajer seharusnya memihak kepada kepentingan pemegang saham karenamereka adalah pihak yang memberi kuasa manajer untuk menjalankan perusahaan. Maka dengan informasi asimetri yang dimilikinya akan mendorong agent untuk menyembunyikan beberapa informasi yang tidak diketahui principal. Sehingga dengan adanya asimetri antara manajemen (agent) dengan pemilik (principal) memberikan kesempatan kepada manajer untuk melakukan manajemen laba (earnings management) dalam rangka memaksimumkan utilitinya. Salah satu cara yang digunakan untuk memonitor masalah kontrak dan membatasi perilaku opportunistic

manajemen adalahcorporate governance.

B. Modal Intelektual (Intellectual Capital)

Salah satu definisi IC yang banyak digunakan adalah yang ditawarkan oleh

organization for economic co-operation and development (OECD, 1999) yang menjelaskan IC sebagai nilai ekonomi dari dua kategori aset tak berwujud : (1)

organizational capital/ structural capital, (2)human capital. Beberapa definisi IC menurut beberapa ahli :

Tabel 2.1 Definisi IC menurut para ahli

Para ahli Konstruk Definis IC

Bontis (1996) human capital,

structural capital, relational capital

IC dapat menyediakan sumber daya-basis baru bagi suatu organisasi untuk bersaing dan


(32)

menang Roos and roos (1997) human capital,

structural capital

IC adalah jumlah dari 'aset tersembunyi' perusahaan, seperti merek, merek dagang dan hak paten dan juga mencakup semua aset yang tidak disajikan dalam laporan keuangan. IC adalah perusahaan sumber yang paling penting dari keunggulan kompetitif yang berkelanjutan

Stewart (1997) human capital,

structural capital, customer capital

IC adalah pengetahuan, informasi, kekayaan intelektual dan

pengalaman; itu adalah kemampuan otak kolektif atau

pengetahuan berguna. Edvinson and Malone

(1997)

human capital, structural capital, customer capital

IC mengacu pada perbedaan antara nilai pasar perusahaan dan nilai buku

Sveiby (1998) personnel competence,

internal structure, external structure

IC adalah pengetahuan yang dapat dikonversi menjadi nilai

Bontis (1999) human capital,

structural capital,

IC adalah penggunaan efektif dari pengetahuan


(33)

relational capital yang bertentangan dengan informasi Andriessen and Stem

(2004)

human resources, organizational resources, reational resources

IC adalah semua sumber daya tak berwujud yang tersedia untuk sebuah organisasi, yang

memberikan keuntungan relatif, dan yang

dikombinasikan mampu menghasilkan manfaat di masa depan

Youndt et al. (2004) human capital,

organizational capital, social capital

IC adalah jumlah dari semua pengetahuan bahwa organisasi mampu memanfaatkan dalam proses melakukan bisnis untuk

mendapatkan

keuntungan kompetitif

Berdasarkan tabel diatas, maka peneliti menyimpulkan bahwa definisi

intellectual capital adalah aset tidak berwujud (intangible assets) yang dimiliki oleh suatu entitas bisnis yang dapat digunakan untuk menciptakan nilai dengan mengubahnya menjadi new processes, product and services. The international federation of accountan –IFAC(1998) mengklasifikasikan IC menjadi 3 kategori yaitu, organizational capital,relational capital, dan human capital. Tabel berikut menyajikan klasifikasi IC secara terperinci.


(34)

Tabel 2.2 Klasifikasi IC menurut IFAC

Berdasarkan tabel diatas, intellectual capital terdiri dari 3 komponen yaitu

human capital, relational capital (customer capital) dan organizational capital (structural capital). Human capital merepresentasikan pengetahuan karyawan, kompetensi, dan brainpower. Human capital merupakan lifeblood dalam modal intelektual. Disinilah sumber innovation dan improvement, tetapi merupakan komponen yang sulit untuk diukur. Human capital juga merupakan tempat bersumbernya pengetahuan yang sangat berguna, keterampilan, dan kompetensi dalam suatu organisasi atau perusahaan. Modal manusia adalah sumber utama penciptaan modal intelektual di perusahaan.


(35)

Customer capital merepresentasikan relasi dengan customer, supplier, dan

distributors. Relational Capital atau Costumer Capital (modal pelanggan) merupakan komponen modal intelektual yang memberikan nilai secara nyata.

Relational capital merupakan hubungan yang harmonis atau association network

yang dimiliki oleh perusahaan dengan para mitranya, baik yang berasal dari para pemasok yang andal dan berkualitas, berasal dari pelanggan yang loyal dan merasa puas akan pelayanan perusahaan yang bersangkutan, berasal dari hubungan perusahaan dengan pemerintah maupun dengan masyarakat sekitar.

Structural capital menunjukkan sistem organisasi, budaya, practice dan proses. Structural Capital atau Organizational Capital (modal organisasi) merupakan kemampuan organisasi atau perusahaan dalam memenuhi proses rutinitas perusahaan dan strukturnya yang mendukung usaha karyawan untuk menghasilkan kinerja intelektual yang optimal serta kinerja bisnis secara keseluruhan, misalnya: sistem operasional perusahaan, proses manufaktur, budaya organisasi, filosofi manajemen dan semua bentuk intellectual property yang dimiliki perusahaan.

Keberhasilan perusahaan tidak hanya dilihat dari kinerja yang dapat diukur melalui rasio keuangan perusahaan pada saat ini, namun sumber daya yang ada dalam perusahaan hendaknya dapat menghasilkan kinerja keuangan yang terus meningkat dari tahun ke tahun, sehingga kelangsungan hidup Perusahaan dapat terjamin. Melalui penggunaan ilmu pengetahuan dan teknologi informasi secara efisien dan ekonomis dapat memicu pertumbuhan organisasi atau entitas bisnis


(36)

berbasis knowledge yang dapat memberikan keunggulan kompetitif perusahaan serta menjadi senjata untuk memenangkan persaingan bisnis.

C. IB -VAIC™ (Islamic BankingValue AddedIntellectualCapital)

Metode VAIC™ dikembangkan oleh Pulic (1997) merupakan instrument

untuk mengukur kinerja intellectual capital perusahaan. Pendekatan ini relatif mudah dan sangat mungkin untuk dilakukan, karena dikontruksi dari akun-akun dalam laporan keuangan (neraca-laba rugi). Perhitungan dimulai dengan kemampuan perusahaan untuk menciptakan value added (VA). VA merupakan indikator paling objektif untuk menilai keberhasilan bisnis dan menunjukkan kemampuan perusahaan dalam penciptaan nilai. Rumus VA :

Keterangan :

OUT :revenueatau pendapatan

IN : Beban-beban dalam operasional

Hal yang harus digaris bawahi adalah beban karyawan tidak termasuk dalam IN, karena karyawan berperan sebagai pencipta nilai.VA dipengaruhi oleh efisiensi human capital(HC), structural capital(SC) dan capital employed (CE). Berikut gambaran relasi HC, SC, dan CE dengan VA :


(37)

Gambar 2.1 Komponen VAIC

Keterangan :

1) VACA adalah indikator untuk VA yang diciptakan oleh capital employed

(physical capitaldanfinancial capital).

2) VAHU menunjukkan berapa banyak VA dapat dihasilkan dengan dana yang dikeluarkan untuk tenaga kerja. Hubungan ini mengindikasikan kemampuan HC untuk menciptakan nilai dalam perusahaan. HC merupakan ukuran independen terhadapvalue creation

3) STVA menunjukkan kontribusi SC dalam penciptaan nilai. Mengukur jumlah SC yang dibutuhkan untuk menghasilkan 1 rupiah dari VA. Mengindikasikan keberhasilan SC dalan penciptaan nilai. SC menrupakan ukuran dependen terhadapvalue creation.

Rasio terakhir adalah menjumlahkan semua koefisien yang telah dihitung sebelumnya. Menghitung kemampuan Intelektual perusahaan. Rumus VAIC™ =

VACA + VAHU + STVA. Ulum (2013) memodifikasi VAIC™, guna mengukur


(38)

berbeda dengan formula Pulic. Perbedaan mendasar terletak pada akun-akun untuk menghitung VA. Dalam iB-VAIC™, VA dikontruksi dari akun-akun

revenue yang berbasis syariah, yaitu pendapatan bersih kegiatan syariah dan pendapatan non-opersional syariah. Berikut tahapan untuk menghitung iB-VAIC :

1. Menghitung iB-ValueAdded(VA)

iB-VA = OUT–IN

Keterangan :

OUT : total pendapatan diperoleh dari :

(a) Pendapatan bersih kegiatan syariah = pendapatan operasi utama kegiatan syariah + pendapatan operasi lainnya–hask pihak ketiga atas bagi hasil dan syirkah temporer


(39)

Pendapatan operasi utama kegiatan syariah

A. Good Corporate Governance B. Kinerja Perusahaan

C. Rasio Keuangan D. Penelitian Terdahulu E. Kerangka Pemikiran F. Hipotesis

a. Pendapatan penyaluran dana 1) Dari pihak ketiga bukan bank

• Pendapatan marjin murabahah

• Pendapatan bersih salam parallel

• Pendapatan bersih istishna parallel

• Pendapatan sewa ijarah

• Pendapatan bagi hasi musyarakah

• Pendapatan bagi hasil mudharabah

• Pendapatan dari penyertaan

• Lainnya 2) Dari BI

• Bonus SBIS

• Lainnya

3) Dari bank-bank lain di Indonesia

• Bonus dari bank syariah lain

• Pendapatan bagi hasil mudharabah i. Tabungan mudharabah

ii. Deposito mudharabah

iii. Sertifikat investasi mudharabah antar bank

iv. lainnya

b. Pendapatan operasi lainnya

1) Jasa investasi terikat (mudharabah muqayyadah)

2) Jasa layanan

3) Pendapatan dari transaksi valuta asing 4) Koreksi PPAP

5) Koreksi penyisihan penghapusan transaksi rekening administrasi 6) lainnya

c. Hak pihak ketiga atas bagi hasil syirkah temporer

1) Pihak ketiga bukan bank

• Tabungan mudharabah

• Deposito mudharabah

• Lainnnya 2) Bank Indonesia

• FPJP syariah

• Lainnya

3) Bank-bank lain di Indonesia dan di luar Indonesia

• Tabungan mudharabah

• Deposito mudharabah

• Sertifikat investasi mudharabah antar bank


(40)

(b) Pendapatan non operasional

IN : Beban operasional dan beban non opersional kecuali beban karyawan.

iB-VA dapat dihitung juga dari akun-akun perusahaan sebagai berikut:

iB-VA = OP + EC + D + A

Keterangan :

OP :opertaringprofit(laba operasi) EC :employee costs(beban karyawan) D :depreciation(depresiasi)

A :amortization(amortisasi)

2. Menghitung iB-vaue added capital employed(iB-VACA)

Keterangan :

iB-VACA : rasio iB-VA terhadap CE iB-VA :value added

Beban operasional kecuali beban karyawan

• Beban penyisihan kerugian asset produktif bersih

• Beban estimasi kerugian komitmen dan kontijensi

• Beban operasi lainnya

a. Beban bonus titipan wadiah b. Beban administrasi dan umum

c. Beban penurunan nilai surat berharga d. Beban transaksi valuta asing

e. Beban promosi f. Beban lainnya


(41)

CE : dana yang tersedia (total ekuitas)

3. Menghitung iB-value added human capital(iB-VAHU)

Keterangan :

iB-VAHU : rasio iB-VA terhadap HC iB-VA :value added

HC : beban karyawan

4. Menghitung iB-value added structural capital(iB-STVA)

Keterangan :

iB-STVA : rasio iB-VA terhadap SC iB-VA :value added

SC: iB-VA–HC

5. Menghitungvalue added intellectual coefficient (iB-VAIC™)

Mengindikasikan kemampuan intelektual perusahaan yang dapat dianggap sebagai BPI (Business Performance Indicator).

Skor kinerja IC berdasarkan penelitian Ulum (2008) yaitu : (1) Top performers–skor iB-VAIC™ > 3,00

(2) Good performers–skor iB-VAIC™ antara 2,0 –2,09 (3) Common performers - skor iB-VAIC™ antara 1,5 –1,99 (4) Bad performers - skor iB-VAIC™ < 1,5


(42)

D. Good Corporate Governance

Forum for corporate governance in Indonesia (FCGI) mendefinisikan

corporate governance sebagai seperangkat peraturan yang menetapkan hubungan antara pemegang saham, pengurus, kreditur, pemerintah, karyawan dan para pemegang kepentingan intern dan ekstern lainnya sehubungan dengan hak-hak dan kewajiban mereka (Dian, 2012). GCG didefinisikan sebagai sistem yang mengatur pengelolaan dan pengawasan bisnis korporasi, merumuskan mekanisme penetapan-penetapan keputusan yang objektif dan cara-cara yang ditempuh untuk mencapai keobjektifitasan serta pemantauan kerja.

Definisi good corporate governance dalam Peraturan Bank Indonesia No. 11/33/PBI/2009 adalah suatu tata kelola bank yang menerapkan prinsip-prinsip keterbukaan (transparency), akuntabilitas (accountability), pertanggungjawaban (responsibility), professional (professional), dan kewajaran (fairness). Tujuan dan manfaat good corporate governance menurut bassel commite on banking supervisionadalah sebagai berikut :

1) Mengurangi agency cost, biaya yang timbul karena penyalahgunaan wewenang, atau pun berupa biaya pengawasan yang timbul untuk mencegah adanya suatu masalah.

2) Mengurangi biaya modal yang timbul dari manajemen yang baik, yang mampu meminimalisir resiko.

3) Memaksimalkan nilai saham perusahaan, sehingga dapat meningkatkan citra perusahaan di mata publik dalam jangka panjang.


(43)

4) Mendorong pengelolaan perbankan secara professional, transparan, efisien serta memberdayakan fungsi dan meningkatkan kemandirian dewa komisaris, direksi, dan RUPS.

5) Mendorong dewan komisaris, angora direksi, pemegang saham, dalam membuat keputusan dan menjalakan tindakan yang dilandasi oleh moral yang tinggi dan kepatuhan terhadap perundang-undangan yang berlaku.

6) Menjagagoing concern perusahaan

Dan menurut forum corporate governance in Indonesia, beberapa manfaat yang dapat diambil dari penerapan GCG yaitu :

1) Meningkatkan kinerja perusahaan

2) Mempermudah diperolehnya dana pembiayaan yang lebih murah yang pada akhirnya akan meningkatkancorporate value.

3) Mengembalikan kepercayaan investor untuk kembali menanamkan modalnya di Indonesia.

Dalam PBI No. 11/33/PBI/2009 tentang pelaksanaan good corporate governance

bagi bank umum menjabarkan prinsip-prinsip dasar GCG yang terdiri dari :

1. Tranparan (Transparency) yaitu keterbukaan dalam mengemukakan informasi yang material dan relevan serta keterbukaan dalam melaksanakan pengambilan keputusan. Konsep ini telah diungkapkan dalam Al-Qur’an pada

surat Al-Baqarah : 22

2. Akuntabilitas (Accountability) yaitu kjelasan fungsi, struktur, sistem dan pertanggungjawaban perusahaan sehingga pengelolaan organ perusahaan terlaksana secara efektif.


(44)

3. Pertanggungjawaban (responsibility) yaitu adanya kepatuhan didalam pengelolaan bank terhadap prinsip korporasi yang sehat serta peraturan perundang-undangan yang berlaku. Hal ini juga sejalan dengan ayat yang tertulis dalam Al-Qur’an surat Al-anfal: 27

4. Independensi (independency) yaitu pengelolaan bank secara professional tanpa pengaruh atau tekanan dari pihak mana pun.

5. Kewajaran (fairness) yaitu keadilan dalam memenuhi hak-hak stakeholders

yang timbul berdasarkan perjanjian serta peraturan perundang-undangan yang berlaku. Prinsip ini menekankan bahwa semua pihak baik pemegang saham minoritas maupun asing harus diperlakukan sama atau setara. Dan hal ini sejalan dengan surat An-nisa : 58

Yang mana pelaksanaan prinsip-prinsip good corporate governance minimal harus diwujudkan dalam :

1) Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab dewan komisaris, dewan pengawas syariah (DPS), dan direksi.

2) Kelengkapan dan pelaksanaan tugas komite-komite dan satuan kerja yang menjalankan fungsi pengendalian intern bank.

3) Pelaksanaan prinsip syariah dalam operasional bank. 4) Penanganan benturan kepentingan.

5) Penerapan fungsi kepatuhan, auditor internal dan auditor eksternal. 6) Penerapan manajemen risiko termasuk sistem pengendalian intern. 7) Penyediaan dana kepada pihak terkait dan penyediaan dana besar. 8) Rencana strategis bank.


(45)

9) Transparansi kondisi keuangan dan non keuangan bank.

Salah satu indikator penerapan GCG di Indonesia dapat digunakan hasil

corporate governance perception index(CGPI) yang dikeluarkan olehIndonesian institute for corporate governance (IICG) secara konsolidasi atau secara individual denganself assessmentdengan merujuk pada Peraturan Bank Indonesia Nomor 8/4/PBI/2006 tentang pelaksanaan good corporate governancebagi Bank Umum.

E. Kinerja Keuangan Perusahaan

Kinerja keuangan perusahan merupakan penentuan ukuran-ukuran tertentu yang dapat mengukur keberhasilan suatu perusahaan dalam menghasilkan laba. kinerja keuangan merupakan salah satu faktor yang menunjukkan efektifitas dan efisien suatu organisasi dalam rangka mencapai tujuannya. Tujuan perusahaan akan sulit tercapai bila perusahaan tersebut tidak bekerja secara efisien, sehingga perusahaan tidak mampu baik langsung maupun tidak langsung bersaing dengan perusahaan sejenis.

Pengukuran kinerja perusahaan sangat diperlukan dalam relasi dengan kepuasan konsumen proses internal, dan aktivitas yang berhubungan dengan perbaikan dan inovasi dalam organisasi yang membawa pada future financial return (Citra, 2011). Kinerja perusahaan dapat diukur dengan elemen keuangan maupun non keuangan, elemen keuangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah return on equity (ROE). Pengukuran kinerja perusahaan dengan elemen keuangan akan dijelaskan berikut ini:


(46)

ROE (Return On Equity) meruapakan salah satu dari rasio profitabilitas yaitu rasio yang menunjukkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba bersih dengan menggunakan modal sendiri dan menghasilkan laba bersih yang tersedia bagi pemilik atau investor. ROE sangat bergantung pada besar kecilnya perusahaan, misalnya untuk perusahaan kecil tentu memiliki modal yang relative kecil, sehingga ROE yang dihasilkan pun kecil , begitu pula sebaliknya untuk perusahaan besar.

ROE membandingkan laba bersih setelah pajak dengan ekuitas yang telah diinvestasikan pemegang saham perusahaan (Van Horne dan Wachowicz, 2005).

Rasio ini menunjukkan daya untuk menghasilkan laba atas investasi berdasarkan nilai buku para pemegang saham, dan sering kali digunakan dalam membandingkan dua atau lebih perusahaan atas peluang investasi yang baik dan manajemen biaya yang efektif. ROE sangat menarik bagi pemegang saham maupun calon pemegang saham , dan juga bagi manajemen karena rasio tersebut merupakan ukuran atau indikator penting dari shareholders value creation, artinya semakin tinggi rasio ROE , semakin tinggi pula nilai perusahaan, hal ini tentunya merupakan daya tarik bagi investor untuk menanamkan modalnya diperusahaan tersebut. Rumus ROE adalah sebagai berikut :

Laba bersih setelah pajak ROE =


(47)

F. Hubungan Antar Variabel

1. PengaruhIntellectual Capitalterhadap Kinerja Keuangan Bank Umum Syariah

Menurut pandangan stakeholder theory dan knowledge-based theory, keberhasilan pertumbuhan dan keberlangsungan perusahaan akan bergantung pada pengembangan sumber daya perusahaan. Dengan demikian, pemanfaatan sumber daya intelektual secara efektif dan efisien akan mendorong kemampuan bank dalam menghasilkan keuntungan dengan memanfatkan ekuitas (shareholders equity). Berdasarkan penelitian Indah dan Riza 2012, Niswah 2013 keduanya menunjukkan bahwa terdapat pengaruh positif antaraintellectual capitalterhadap ROE.

2. Pengaruh ROGIC (Rate of Growth of Intellectual Capital) terhadap Kinerja Keuangan Bank Umum Syariah

Perusahaan yang memiliki modal intelektual yang lebih tinggi akan cenderung memiliki kinerja perusahaan yang baik. Maka logikanya, rata –

rata pertumbuhan dari intellectual capital (ROGIC) akan memiliki hubungan positif dengan kinerja keuangan. Hal ini dibuktikan dengan penelitian yang dilakukan oleh Indah dan Riza 2012 menunjukkan bahwa terdapat pengaruh positif antara ROGIC dengan kinerja keuangan yang diproksikan dengan ROE.

3. Pengaruh Kualitas Penerapan Good Corporate Governance terhadap Kinerja Keuangan Bank Umum Syariah


(48)

Good corporate governance merupakan konsep yang diajukan demi peningkatan kinerja perusahaan melalui memonitor kinerja manajemen dan akuntabilitas manajemen terhadap stakeholders dengan mendasarkan pada kerangka peraturan. Sehingga apabila ditinjau dari stakeholder theory, organisasi juga memiliki tanggung jawab, dengan mengakomodir keinginan

stakeholder dan juga kebutuhannya. Dan juga beroperasi sesuai norma –

norma yang ada di masyarakat (Takarini, 2014). Menurut pandanganagency theory, hubungan antara manajer (agent) dan pemegang saham terkadang menimbulkan konflik, karena pada dasarnya mereka memiliki tujuan yang berbeda dan masing–masing menginginkan tujuan mereka terpenuhi. Salah satu cara untuk memonitor masalah kontrak dan membatasi perilaku

opportunistic manajemen adalah corporate governance. Berdasarkan penelitian Dian Prasinta 2012 menunjukkan bahwa GCG yang diproksikan skor CGPI tidak berpengaruh terhadap ROA, skor CGPI berpengaruh positif terhadap ROE, dan skor CGPI tidak berpengaruh terhadapTobin’s Q.


(49)

G. Penelitian Terdahulu No. Nama dan

Tahun Terbit

Judul Penelitian Metode analisis

Persamaan Perbedaan Hasil Penelitian

1 Dian

Prasinta, 2012. UNNES

“Pengaruh Good Corporate Governance

terhadap Kinerja

Keuangan”. AAJ

1(2)(2012). ISSN: 2252-6765

Analisis regresi sederhana

Independent variable

dalam penelitian sama dengan salah satu

independent variable

dalam penelitian sekarang yaitu good corporate

governance.

Alat analisis yang

digunkan dalam

penelitian ini analisis regresi sederhana sedangkan dalam penelitian sekarang menggunakan

analisis regresi berganda. Kinerja

keuangan dalam

penelitian ini

diproksikan dengan

ROA dan Tobin’s Q,

sedangkan dalam penelitian sekarang adalah dengan ROE. Objek penelitiannya adalah perusahaan yang terdaftar di BEI, sedangkan dalam

GCG yang diproksikan

skor CGPI tidak

berpengaruh terhadap

ROA, skor CGPI

berpengaruh positif terhadap ROE, dan skor CGPI tidak berpengaruh terhadapTobin’s Q.


(50)

penelitian sekarang adalah BUS. 2 Novelina yuwita, 2012. UNNES

“Pengaruh Modal

Intelektual terhadap Kinerja Keungan dan Nilai Pasar” AAJ 1 (1) (2012).

Accounting Analysis Journal. ISSN 2252-6765.© 2012 Universitas Negeri Semarang

Partial Least Square

Independent variable

(Intellectual capital) dalam penelitian ini sama dengan salah satu independent

variable dalam

penelitian sekarang.

Objek penelitian ini adalah perusahaan manufaktur,

sedangkan penelitian

sekarang dalam

sektor perbankan syariah. kinerja keuangan diproksikan dengan CR, DER,

ROA sedangkan

dalam penelitian sekarang kinerja

keuangan hanya

diproksikan dengan ROE. Alat analisis dalam penelitian ini

adalah PLS

sedangkan dalam penelitian sekarang menggunakan

analisis regresi berganda.

modal intelektual

berpengaruh

terhadap kinerja keuangan (CR, DER, ROA) dan

tidak berpengaruh


(51)

3 Indah Fajarini, Riza

Firmansyah. 2012

“Pengaruh Intellectual

Capital terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan (Studi Empiris Perusahaan

LQ45)”. Jurnal dinamika

akuntansi Vol. 4 no. 1, Maret 2012. ISSN 2085 –

4277

Partial Least Square

Variabel independen

yang digunakan

dalam penelitian ini sama dengan variabel independen dalam penelitian sekarang yaitu Intellectual Capital dan ROGIC, salah satu variabel

dependen dalam

penelitian ini sama dengan variabel

dependen dalam

penelitian sekarang yaitu ROE

Objek penelitian ini adalah perusahaan

LQ45, sedangkan

dalam penelitian sekarang

menggunakan BUS

sebagai objek

penelitian. Variabel

dependen dalam

penelitian ini yaitu kinerja perusahaan yang diproksikan dengan ROA dan

ROE, sedangkan

dalam penelitian sekarang

menggunakan kinerja

keuangan yang

diproksikan dengan ROE.

IC berpengaruh signifikan positif terhadap kinerja

keuangan, ROGIC

berpengaruh terhadap kinerja keuangan.

4 Ihyaul

Ulum, 2013. UNDIP

“iB-VAIC: Model

Pengukuran Kinerja

Intellectual Capital

Perbankan Syariah di

Teknik Analisis Data

Pokok pembahasan dalam jurnal ini sama

dengan pokok

pembahasan atau

Penelitian ini

merupakan penelitian eksploratif yang menghasilkan teori

Formula iB-VAIC untuk mengukur IC perbankan syariah


(52)

Indonesia”. Jurnal

Inferensi (terakreditasi), Vol.7, No.1 ISSN: 1978-7332

variabel yang ingin saya teliti yaitu

Intellectual capital

baru yaitu

IB-VAIC™

5 Niswah

baroroh, 2013. UNDIP

“Analisis Pengaruh Modal Intelektual terhadap

Kinerja Keuangan

Perusahaan Manufaktur di

Indonesia”. Jurnal Dinamika Akuntansi. Vol. 5, No. 2, September 2013, pp. 172-182. ISSN 2085-4277

Partial Least Square

Independent variable

(Intellectual capital) dan salah satu

dependent variable

(ROE) dalam

penelitian ini sama dengan variabel dalam penelitian sekarang.

Objek penelitian ini adalah perusahaan manufaktur,

sedangkan penelitian

sekarang dalam

sektor perbankan syariah. kinerja keuangan diproksikan dengan ROA, ROE dan PER sedangkan dalam penelitian sekarang kinerja

keuangan hanya

diproksikan dengan ROE. Alat analisis dalam penelitian ini

adalah PLS

sedangkan dalam penelitian sekarang menggunakan

modal intelektual

berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja perusahaan saat ini dan di masa yang akan datang serta rata-rata

pertumbuhan modal

intelektual berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja perusahaan di masa yang akan datang.


(53)

analisis regresi berganda. 6 Eko wibowo, Arifin sabeni 2013. UNDIP

“Analisis Value Added

sebagai indikator

Intellectual Capital dan Konsekuensinya terhadap Kinerja Perbankan

”. Diponegoro Journal Accounting,

Volume 2, Nomor 1, Tahun 2013

Analisis regresi berganda

Independent variable

(Intellectual capital) dalam penelitian ini sama dengan salah satu independent

variable dalam

penelitian saya. Dan alat analasis dalam penelitian ini sama dengan alat penelitian sekarang yaitu regresi berganda

Objek penelitian ini adalah perbankan konvensional

sedangkan dalam penelitian sekarang menggunakan

perbankan syariah

sebagai objek

penelitian. Dependent variable dalam penelitian ada 3 yaitu kinerja keuangan diproksikan dengan ROA, kinerja pasar perbankan

diproksikan dengan MB, kinerja ekonomi perbankan

diproksikan dengan OIS sedangkan dalam penelitian sekarang hanya menggunakan

VAIN (value added intellectual coefficient)

memiliki pengaruh

signifikan terhadap

kinerja keuangan

perusahaan (ROA) namun tidak pada VACA. VAIN dan VACA memiliki pengaruh signifikan terhadap kinerja pasar perbankan yang diukur dengan MB. VAIN dan

VACA memiliki

pengaruh signifikan terhada

kinerja ekonomi


(54)

satu dependent variable, kinerja

keuangan yang

diproksikan dengan ROE.

7 Annisa

Putri caesari, 2013. IPB

“Analisis Pengaruh Good Corporate Governance

Terhadap Kinerja

Keuangan dan Harga Saham Perusahaan yang

Masuk ke dalam

Pemeringkatan Corporate Governance Perception Index

Analisis regresi sederhana

Independent variable

dalam penelitian ini sama dengan salah satu independent

variable dalam

penelitian sekarang yaitu GCG.

Objek penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar dalam

CGPI, sedangkan

dalam pernelitian sekarang, objeknya

adalah BUS.

Dependent variable

dalam penelitian tidak hanya kinerja

keuangan yang

diproksikan dengan

Tobin’s Q melainkan

ditambah dengan

harga saham,

sedangkan dalam penelitian sekarang

hanya kinerja

keuangan yang

penerapan GCG tidak berpengaruh positif signifikan terhadap variabel kinerja keuangan yang diproksikan dengan Tobins'Q. Penerapan GCG berpengaruh positif signifikan terhadap variabel harga saham


(55)

diproksikan dengan ROE. 8 Imam Ghazali, Agus Porwanto, 2014. UNDIP

Intellectual capital performance ofIndonesian Banking Sector: A Modified VAIC (M-VAIC)perspective”. Asian

journal of Finance & Accounting. Vol.6, No.2. ISSN: 1946-052X.

Teknik Analisis Data

Pokok pembahasan dalam jurnal ini sama

dengan pokok

pembahasan atau variabel yang ingin saya teliti yaitu

Intellectual capital

Penelitian ini

merupakan penelitian eksploratif yang menghasilkan teori

baru yaitu

M-VAIC™

M-VAIC dapat digunakan untuk mengukur kinerja

Intellectual capital

perusahaan, tidak hanya pada bank. 9 Majid, Seyyed, Behzad, Khatiri. 2015

Intellectual capital performance on financial institutions in Iran”.

WALIA journal 31(S3): 56-60, 2015. ISSN: 1026-3861.

Regresi sederhana

Independent variable

(Intellectual capital)

dan dependent

variable (ROA)

dalam penelitian ini sama dengan variabel

– variabel dalam penelitian sekarang.

Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi sederhana, sedangkan dalam penelitian sekarang menggunakan regresi

berganda. Dan

penelitian dalam jurnal ini dilakukan di Negara Iran sedangkan penelitian sekarang dilakukan di Indonesia.

Komponen IC

berpengaruh signifikan positif terhadap kinerja

keuangan lembaga

keuangan di iran yang diproksikan dengan ROA.


(56)

10 Nausyad dan Malik, 2015

Corporate Governance and Bank Performance: A Study of Selected

Banks in GCC Region”.

Asian Social Science; Vol. 11, No. 9; 2015. ISSN 1911-2017. Published by Canadian Center of Science and Education

Ordinary Least Square

Independent variable

dalam penelitian ini sama dengan salah satu independent

variable dalam

penelitian sekarang yaitu GCG.

Dependent variable

dalam penelitian ada 2 yaitu kinerja perusahaan

diproksikan dengan

ROA dan Nilai

perusahaan yang diproksikan dengan

Tobins’Q. objek

penelitian ini adalah Bank yang terdapat di negara GCC.

Penelitian menyimpulkan bahwa tata kelola perusahaan menimbulkan pengaruh yang signifikan pada kinerja jeuangan sektor perbankan GCC.


(57)

Persamaan dan perbedaan penelitian “Pengaruh Intellectual Capital, ROGIC (Rate of Growth of Intellectual Capital) dan Kualitas Penerapan Good Corporate Governance” dengan penelitianterdahulu dapat diuraikan sebagai berikut :

1) Dian Prasinta

Penelitian yang dilakukan Dian Prasinta dengan judul “Pengaruh

Good Corporate Governance terhadap Kinerja Keuangan”. Menggunakan analisis regresi sederhana. Persamaannya terletak pada variabel independen yang digunakan yaitugood corporate governance.Sedangkan perbedaannya

terletak pada variabel dependen yang digunakan yaitu ROA dan Tobin’s Q

yang tidak digunakan dalam penelitian sekarang, serta alat analisis yang digunakan yaitu analisis regresi sederhana, juga pada Objek penelitian yang digunakan yaitu perusahaan yang terdaftar di BEI, dimana penelitian sekarang alat analisis yang digunakan yaitu analisis regresi berganda, dan objek penelitiannya yaitu BUS.

2) Novelina Yuwita

Penelitian yang dilakukan Novelina Yuwita dengan judul “Pengaruh

Modal Intelektual terhadap Kinerja Keuangan dan Nilai Pasar”.

Menggunakan partial least square. Persamaannya terletak pada variabel independen yang digunakan yaitu intellectual capital. Sedangkan perbedaannya terletak pada alat analisis yang digunakan yaitu partial least square, objek penelitian yang digunakan yaitu perusahaan manufaktur dan variabel dependen yang digunakan yaitu CR, DER, ROA. Dimana dalam


(58)

berganda, objek penelitian yang digunakan yaitu BUS dan variabel dependen yang digunakan yaitu ROE.

3) Indah Fajarini dan Riza Firmansyah

Penelitian yang dilakukan Indah Fajarini dan Riza Firmansyah dengan judul“PengaruhIntellectual Capitalterhadap Kinerja Keuangan Perusahaan

(Studi Empiris Perusahaan LQ45)”. Menggunakan Partial Least Square. Persamaannya terletak pada Variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini sama dengan variabel independen dalam penelitian sekarang yaitu Intellectual Capital dan ROGIC, salah satu variabel dependen dalam penelitian ini sama dengan variabel dependen dalam penelitian sekarang yaitu ROE. Perbedaannya terletak pada Objek penelitian ini adalah perusahaan LQ45, sedangkan dalam penelitian sekarang menggunakan BUS sebagai objek penelitian. Variabel dependen dalam penelitian ini yaitu kinerja perusahaan yang diproksikan dengan ROA dan ROE, sedangkan dalam penelitian sekarang menggunakan kinerja keuangan yang diproksikan dengan ROE.

4) Ihyaul Ulum

Penelitian yang dilakukan Ihyaul Ulum dengan judul “iB-VAIC: Model Pengukuran Kinerja Intellectual Capital Perbankan Syariah di

Indonesia”. Menggunakan teknik analisis data. Persamaannya terletak pada pokok pembahasannya yaitu intellectual capital. Perbedaannya, penelitian Ulum merupakan penelitian eksploratif yang hasil outputnya adalah teori


(59)

baru yaitu IB-VAIC™, sedangkan penelitian sekarangmerupakan penelitian studi kasus.

5) Niswah Baroroh

Penelitian yang dilakukan Niswah Baroroh dengan judul “Analisis

Modal Intelektual terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan Manufaktur di

Indonesia”. Menggunakanpartial least square. Persamaannya terletak pada variabel independen yang digunakan yaitu intellectual capital, dan salah satu variabel dependen yang digunakan yaitu ROE. Perbedaannya terletak pada objek penelitian yang digunakan yaitu perusahaan manufaktur, sedangkan penelitian sekarang menggunakan BUS, variabel dependen yaitu kinerja keuangan diproksikan dengan ROA, ROE, dan PER sedangkan dalam penelitian sekaranga kinerja keuangan hanya diproksikan dengan ROE, alat analisis yang digunakan yaitu partial least square, sedangkan dalam penelitian sekarang alat analisis yang digunakan yaitu analisis regresi berganda.

6) Eko Wibowo dan Arifin Sabeni

Penelitian yang dilakukan Eko Wibowo dan Arifin Sabeni dengan judul “Analisis Value Added sebagai Indikator Intellectual Capital dan

Konsekuensinya terhadap Kinerja Perbankan”. Menggunakan analisis

regresi berganda. Persamaannya terletak pada variabel independen yang digunakan yaituIntellectual Capital, dan alat analisis yang digunakan yaitu analisis regresi berganda. Perbedaannya terletak pada objek penelitian yang


(60)

penelitian sekarang menggunakan sektor perbankan syariah, variabel dependen yang digunakan yaitu kinerja keuangan yang diproksikan dengan ROA, sedangkan dalam penelitian sekarang kinerja keuangan diproksikan dengan ROE.

7) Annisa Putri Caesari

Penelitian yang dilakukan Annisa Putri Caesari dengan judul “Analisis

Pengaruh Good Corporate Governance terhadap Kinerja Keuangan dan Harga Saham Perusahaan yang masuk ke dalam pemeringkatan Corporate Governance Perception Index”. Menggunakan analisis regresi sederhana.

Persamaannya terletak pada variabel independen yang digunakan yaitugood corporate governance. Perbedaannya terletak pada objek penelitian yang digunakan yaitu perusahaan yang terdaftar dalam pemeringkatan CGPI, sedangkan dalam penelitian sekarang objek penelitian yang digunakan yaitu BUS, variabel dependen yang digunakan yaitu kinerja keuangan yang diproksikan dengan ROA dan harga saham, sedangkan dalam penelitian sekarang variabel dependen yang digunakan yaitu kinerja keuangan yang diproksikan dengan ROE.

8) Imam Ghozali dan Agus Purwanto

Penelitian yang dilakukan Imam Ghozali dan Agus Purwanto dengan judul “Intellectual capital performance ofIndonesian Banking Sector: A Modified VAIC (M-VAIC) perspective”. Menggukan teknik analisis data. Persamaannya terletak pada Pokok pembahasan dalam jurnal ini sama


(61)

Intellectual capital. Perbedaannya terletak pada sifat penelitian, penelitian ini merupakan penelitian eksploratif yang menghasilkan teori baru yaitu

M-VAIC™ sedangkan penelitian sekarang merupakan penelitian yang bersifat studi kasus.

9) Majid, Sayeed, Behzad dan Khatiri

Penelitian yang dilakukan Majid, Sayeed, Behzad dan Khatiri dengan judul “Intellectual capital performance on financial institutions in Iran”. Menggunakan analisis regrei sederhana. Persamaannya terletak pada

Independent variable yang digunakan yaitu Intellectual capital dan

dependent variable (ROA). Perbedaannya terletak pada Alat analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi sederhana, sedangkan dalam penelitian sekarang menggunakan regresi berganda. Dan penelitian dalam jurnal ini dilakukan di Negara Iran sedangkan penelitian sekarang dilakukan di Indonesia.

10) Nausyad dan Malik

Penelitian yang dilakukan Nausyad dan Malik dengan judul

Corporate Governance and Bank Performance: A Study of Selected Banks in GCC Region”. Menggunakan Ordinary Least Square. Persamaannya terletak pada Independent variable dalam penelitian ini sama dengan salah satu independent variable dalam penelitian sekarang yaitu GCG. Perbedaannya terletak padaDependent variabledalam penelitian ada 2 yaitu kinerja perusahaan diproksikan dengan ROA dan Nilai perusahaan yang


(62)

dependen yang digunakan yaitu kinerja keuangan yang diproksikan dengan ROE, objek penelitian ini adalah Bank yang terdapat di negara GCC sedangkan dalam penelitian sekarang objek penelitian yang digunakan yaitu BUS di Indonesia.

H. Kerangka Pemikiran

Gambar 2.2 Kerangka Pemikiran

I. Hipotesis

Hipotesis :

H0a : Intellectual capital tidak berpengaruh terhadap kinerja keuangan bank umum syariah.

H1a : Intellectual capital berpengaruh terhadap kinerja keuangan bank umum Kinerja

Keuangan Y

ROE

Kualitas GCG X3 RIB-VACA

RIB-VAHU

RIB-STVA

ROGIC X2 IB-VACA

IB-VAHU

IB-STVA

IB-VAIC X1


(63)

H0b : Kualitas penerapan GCG tidak berpengaruh terhadap kinerja keuangan bank umum syariah.

H1b : Kualitas penerapan GCG berpengaruh terhadap kinerja keuangan bank umum syariah.

H0c : ROGIC tidak berpengaruh terhadap kinerja keuangan bank umum syariah.

H1c : ROGIC berpengaruh terhadap kinerja keuangan bank umum syariah. H0d : Intellectual capital, kualitas penerapan GCG, dan ROGIC tidak berpengaruh terhadap kinerja keuangan bank umum syariah.

H1d : Intellectual capital, kualitas penerapan GCG, dan ROGIC berpengaruh terhadap kinerja keuangan bank umum syariah.


(64)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif dengan studi empiris atau studi kasus yang dilakukan untuk membuktikan adanya hubungan kausalitas antara intellectual capital (IC), Rate of Growth of Intellectual Capital (ROGIC), dan penerapan Good Corporate Governance (GCG) terhadap kinerja keuangan BUS. Pemilihan sektor perbankan sebagai objek penelitian mengacu pada penelitian Firer dan William (2003) dalam Ulum (2007) yang menyebut sektor perbankan sebagai salah satu (dari 4; elektrikal, teknologi informasi, jasa dan perbankan) sektor yang merupakan intellectual capital intencive industry sector. Selain itu, sektor perbankan dipilih karena dari aspek intelektual, secara keseluruhan, karyawan di sektor perbankan lebih homogen dibandingkan dengan sektor ekonomi lainnya.

Homogenitas ini penting untuk memastikan bahwa seluruh karyawan memiliki tingkat pengetahuan yang tidak terlalu beragam (heterogen), sehingga perlakuan terhadap human capital-nya menjadi lebih objektif. Perlakuan human capital dalam hal ini terkait dengan gaji, pelatihan, kesempatan jenjang karir, dan sebagainya. Populasi dalam penelitian ini menggunakan perusahaan BUS periode 2012 sampai 2014 melalui instrumen laporan tahunan. Sampel diperoleh dari perusahaan BUS yang mempublikasikan secara lengkap laporan tahunan di website masing – masing bank periode penelitian tahun 2012 – 2014.


(1)

Van Horne, James C. Dan M.Jhon Wachowicz, 2005. Prinsip-Prinsip Manajemen keuangan, Diterjemahkan oleh Aria Farahmita, Amanugrani, dan Taufik Hendrawan, edisis kedua belas, PT.Salemba Empat, Buku Satu, Jakarta. Wall. A, Krik. R, Martin. G (2004) Intellectual Capital Measuring the

Immeasurable ?CIMA, Britain.

Wibowo. E, Sabeni. A (2013) Analisis Value Added sebagai Indikator Intellectual Capital dan Konsekuensinya terhadap Kinerja Perbankan. Diponegoro journal of accounting. Vol. 2, No. 1

Yuwita, P (2012) Pengaruh Modal Intelektual terhadap Kinerja Keuangan dan Nilai Pasar. Accounting Analysis Journal. ISSN : 2252–6765

Zuhal, “Kekuatan Daya Saing Indonesia Mempersiapkan Masyarakat Berbasis Pengetahuan”, Kompas, Jakarta, 2008.

Internet :

http://www.iaei-pusat.org/news/siaran-pers/btpn-syariah-spin-off-menjadi bus?language=iddiakses pada 8 september 2015 pukul 15:08

http://www.koran-sindo.com/read/976908/150/tantangan-pengembangan-produk bank-syariah-1426474284diakses pada 23 agustus 2015 pukul 22:59

http://www.pelitaonline.com/news/2015/03/10/industri-jasa-keuangan syariah/

diakses pada 23 agustus 2015 pukul 22:59

http://www.humansynergy.web.id/tangible-dan-intangible-asset-manakah-yang lebih-berpengaruh/diakses pada 24 agustus 2015 pukul 8:59


(2)

LAMPIRAN Lampiran I : Data variabel penelitian

Nama Bank Tahun ROE IC ROGIC GCG

BCA S 2014 0.029 2.2442 0.2222 1.54

2013 0.043 2.4664 0.7943 1.57

2012 0.028 3.2607 0.6812 1.45

2011 0.0229 3.9419 0.8824 1.55

2010 0.0125 2.8243 1.261 1.56

BNI S 2014 0.1398 2.457 0.7317 1.58

2013 0.1173 3.1887 0.5251 1.54

2012 0.1018 3.7138 0.1056 1.45

2011 0.0663 3.8194 0.1599 1.46

2010 0.0365 3.9793 0.543 1.55

BRI S 2014 0.0044 1.3596 0.7733 1.61

2013 0.102 2.1329 0.9913 1.55

2012 0.1041 3.1242 0.3135 1.38

2011 0.0119 3.4377 0.161 1.35

2010 0.0128 3.5987 0.1311 1.61

BUKOPIN S 2014 0.0244 2.241 0.021 1.5

2013 0.0763 2.262 0.0008 1.6

2012 0.0732 2.2628 0.1173 1.5

2011 0.0619 2.3801 0.5122 1.5

2010 0.0965 2.8923 0.7521 1.59

BSM 2014 0.0149 1.9372 1.0965 1.56

2013 0.1534 3.0337 0.5365 1.6

2012 0.944 3.5702 0.1068 1.61

2011 0.8603 3.677 0.0902 1.64

2010 0.8254 3.7672 2.0238 1.57

MEGA S 2014 0.025 1.598 1.0677 1.5

2013 0.2623 2.6657 0.4909 1.55

2012 0.5798 3.1566 0.1646 1.62


(3)

MUAMALAT 2014 0.0213 1.6346 1.3929 1.4

2013 0.3287 3.0275 0.1411 1.61

2012 0.2916 3.1686 0.1206 1.43

2011 0.2079 3.2892 0.2074 1.52

2010 0.1778 3.4966 0.4689 1.58

PANIN S 2014 0.0766 2.807 0.5333 1.45

2013 0.0444 3.3403 0.2361 1.56

2012 0.082 3.5764 0.0673 1.35

2011 0.028 3.6437 0.0684 1.45

2010 0.0471 3.7121 0.2276 1.41

Lampiran II : Data statistik deskriptif

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

ROE 40 .0119 .9440 .165443 .2340219

IC 40 1.1121 4.5764 2.563875 .7708952 ROGIC 40 .5932 1.3400 .871825 .2239441 GCG 40 1.3500 1.6400 1.528000 .0811204 Unstandardized Residual 40 -.28532 .56313 .0000000 .18978195 Valid N (listwise) 40

Lampiran III : tabel multikolonieritas

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig. Collinearity Statistics

B Std. Error

Beta Tolerance VIF

1

(Constant) 1.404 .667 2.106 .042

IC .158 .043 .521 3.703 .001 .924 1.083

ROGIC .290 .143 .277 2.026 .050 .976 1.025

GCG .927 .403 .321 2.301 .027 .937 1.068


(4)

Lampiran IV : Hasil uji heteroskedastisitas (Grafik scatter plot dan Tabel

Spearman’s rho)

Correlations

IC ROGIC GCG Unstandardi zed Residual

Spearman's rho IC

Correlation Coefficient 1.000 .055 -.180 -.137

Sig. (2-tailed) . .737 .266 .400

N 40 40 40 40

ROGIC

Correlation Coefficient .055 1.000 -.061 .134

Sig. (2-tailed) .737 . .708 .411

N 40 40 40 40


(5)

Unstandardized Residual

Correlation Coefficient -.137 .134 -.123 1.000

Sig. (2-tailed) .400 .411 .450 .

N 40 40 40 40

Lampiran V : Tabel kolmogorov smirnov

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 40

Normal Parametersa,b Mean .0000000

Std. Deviation .18978195

Most Extreme Differences

Absolute .135 Positive .135 Negative -.081 Kolmogorov-Smirnov Z .852 Asymp. Sig. (2-tailed) .463

a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.

Lampiran VI : Tabel run test

Runs Test

Unstandardized Residual

Test Valuea -.05038

Cases < Test Value 20 Cases >= Test Value 20

Total Cases 40

Number of Runs 16

Z -1.442

Asymp. Sig. (2-tailed) .149

a. Median

Lampiran VII : Hasil koefisien determinasi

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R Square


(6)

1 .585a .342 .288

a. Predictors: (Constant), GCG, ROGIC, IC

b. Dependent Variable: ROE

Lampiran VIII : Tabel uji statistik F

ANOVAa

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1

Regression .731 3 .244 6.247 .002b

Residual 1.405 36 .039

Total 2.136 39

a. Dependent Variable: ROE

b. Predictors: (Constant), GCG, ROGIC, IC

Lampiran IX : tabel uji statistik t

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig. Collinearity Statistics

B Std. Error

Beta Tolerance VIF

1

(Constant) 1.404 .667 2.106 .042

IC .158 .043 .521 3.703 .001 .924 1.083

ROGIC .290 .143 .277 2.026 .050 .976 1.025

GCG .927 .403 .321 2.301 .027 .937 1.068