Prarancangan Pabrik Asam Sulfat dari Sulfur dan Udara dengan Proses Kontak Kapasitas 300.000 TonTahun
Laini Nur Insana D 500 030 106
1
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Pendirian Pabrik
Perkembangan industri kimia di Indonesia cenderung mengalami peningkatan setiap tahunnya baik secara kuantitas maupun kualitasnya. Hal
tersebut menyebabkan kebutuhan akan bahan baku maupun bahan penunjang akan meningkat pula.
Asam sulfat merupakan salah satu bahan penunjang yang sangat penting dan banyak dibutuhkan industri kimia, antara lain untuk industri
pupuk pembuatan super fosfat, ammonium sulfat, pengolahan minyak bumi, pharmasi, kertas dan pulp. Mengingat arti pentingnya asam sulfat,
maka kebutuhan negara dapat dijadikan tolok ukur kemajuan industri negara tersebut.
Dan dengan semakin berkembangnya industri kimia di Indonesia maka permintaan akan asam sulfat pada tahun-tahun mendatang juga akan
bertambah. Oleh karena itu, pabrik asam sulfat perlu didirikan di Indonesia dengan pertimbangan sebagai berikut :
1. Dapat menghemat devisa negara, dengan adanya pabrik asam sulfat di dalam negeri maka impor dapat dikurangi dan jika berlebih bisa untuk
diekspor. 2. Pendirian pabrik asam sulfat diharapkan akan mendorong berdirinya
industri hilir yang menggunakan asam sulfat sebagai bahan baku dan bahan penunjang, sehingga akan mendorong perkembangan industri di
Indonesia. 3. Pendirian pabrik ini akan membuka lapangan kerja baru, sehingga dapat
mengurangi masalah pengangguran.
Prarancangan Pabrik Asam Sulfat dari Sulfur dan Udara dengan Proses Kontak Kapasitas 300.000 TonTahun
Laini Nur Insana D 500 030 106
2
1.2. Penentuan Kapasitas Produksi
• Proyeksi kebutuhan asam sulfat di Indonesia dengan Data Biro Pusat Statistik BPS, dimana market merespon positif dan bersifat
kondisional sesuai politik.
Tabel 1.1. Data Ekspor Impor Asam Sulfat No
Tahun Jumlah Ekspor kg
Jumlah Impor kg
1 1995 37086
30470501 2 1996
7854 50709699
3 1997 202768
81569043 4 1998
762355 156496730
5 1999 25949758
53778508 6 2000
41158476 35432701
7 2001 417162
314580 8 2002
542471 435120
9 2003 1754819
985212 Total 68535459
408771762 BPS, 2002-2003
• Ketersediaan bahan baku Bahan baku pembuatan asam sulfat dapat diperoleh dari kawah
pegunungan situbondo Jawa Timur. • Kapasitaas
1. Proses kotak Absorbsi Tunggal produknya lebih baik dibandingkan proses kamar timbal, baik dilihat dari sisi produk
maupun emisi gas buang, dengan kata lain proses kimia yang ramah lingkungan.
2. Bahan baku belerang berasal dari Jawa Timur yaitu pegunungan Ijen, Pabrik yang memproduksi asam sulfat di Indonesia masih
dapat dihitung dengan jari, yaitu :
Prarancangan Pabrik Asam Sulfat dari Sulfur dan Udara dengan Proses Kontak Kapasitas 300.000 TonTahun
Laini Nur Insana D 500 030 106
3
a. PT. Liku Telaga di Gresik Jatim, kapasitas produk 325.000 tontahun.
b. PT. Petrokimia Gresik Jatim, kapasitas produk 678.000 tontahun.
c. PT. Aktif Indo Indah di Rungkut Surabaya, kapasitas produk 15.000 tontahun.
d. PT. Budi Acid Jaya di Lampung Utara, kapasitas produk 60.000 tontahun.
1.3. Lokasi Pabrik