Pengantar public relations

  SEJARAH

PUBLIC RELATIONS

  Sebagai Ilmu pengetahuan PR masih

relatif baru di masyarakat bangsa kita. PR

merupakan gabungan dari berbagai ilmu dan termasuk dalam jajaran ilmu-ilmu sosial seperti ilmu politik, ekonomi, sejarah, psikologi, sosiologi, komunikasi dll. Istilah PR baru dikenal mulai abad 20,yaitu di negara asalnya Amerika serikat.

  Berbagai tehnik PR sudah diterapkan

selama berabad-abad yg lalu,antara lain;

  

Penyambutan Ratu Balqis terhadap nabi

sulaeman denan upacara yg meriah untuk menghormati kedatangan tamu istimewa.

   Peristiwa penyambutan Mark antoni ditepi sungai Nil yg dilakukan oleh Cleopatra dengan segala keindahannya sebagai ratu

  

Jadi dapat dikatakan bahwa PR berfungsi

menumbuhkan relasi baik antar setiap komponen masyarakat, menumbuhkan motiasi, menjadi Proaktif. Publik yg dimaksud di dalam PR adalah kelompok

atau public yg terkait dalam pelaksanaan

fungsi PR tsb.

  

Dalam sejarahnya PR dilahirkan dan dipelopori

yg oleh The Father of public Relation, yaitu Ivy Ledbetter Lee pada tahun 1906. Ia berhasil

menanggulangi kelumpuhan industri batu bara

di AS dengan sukses.

   Adapun gagasan dan pemikiran Lee dalam mengadakan perbaikan, Pembaharuan itu Dinamakan : Declaration of principle intinya public tidak diabaikanoleh management industri, Publik tidak dianggap bodoh oleh pers.

  Berikut gambaran kronologis perkembangan PR di Dunia.

   Abad ke -19 : Public Relations di Amerika

dan Eropa merupakan Program studi yg

mandiri,didasarkan pd perkembangan IPTEK.

   1865-1900 : Publik masih diangap bodoh. 

  

1900-1918 : Publik diberi informasi dan

dilayani.

   1918-1945 : Publik diberi pendidikan dan

   1925 : Di New York,Public Relations,Sebagai pendidikan tinggi Resmi.

   1928 : Di Belanda, memasuki Pendidikan Tingi, dan minimal di Fakultas sebaai mata kuliah wajib.

   Disamping itu, banyak Diadakan kursus

  • –kursus yg bermutu.

   1945-1968 : Publik mulai terbuka dan banyak mengetahui.

   1968 : Di belanda mengalami perkembangan pesat Lebih kearah yg ilmiah karena penelitian yg rutin Dan Continue, Sedangkan di Amerika lebih kearah bisnis.

   1968-1979 : Publik dikembangkan diberbagai bidang

   1979-1990 : Profesional/internasional memasuki Globalisasi dalam Perubahan mental dan kualitas

   1990- Now :

   Perubahan mental,kualitas,pola pikir,pola pandang, sikap dan pola prilaku secara Nasional/Internasional

   Membangun kerja sama secara local,Nasonal dan Internasinal

  

Saling belajar dibidang politik, ekonomi,

sosial budaya, Iptek sesuai kebutuhan era global/Informasi.

  Disamping Ivy leedbetter lee Masih ada beberapa tokoh PR seperti: 

  Paul Garret 

  T.J Ross 

  Erik Johnson 

  Arthur W Page 

  Carl Byois 

  Verne Bernett

PUBLIC RELATIONS DI INDONESIA

   Tahun 1962, merupakan cikal bakal

pembentukan Humas secara Resmi melalui

Presidium Kabinet perdana Mentri juanda.

   Tahun 1967-1971, terbentuk suatu wadah berbentuk * Badan Koordinasi Kehumasan Pemerintah*.

  Tahun1967, Didirikan koordinasi antar Humas Departement atau Lembaga Tinggi Negara yg disingkat BAKOR

   Tahun 1972-1993, Muncul PR kalangan profesional pada lembaga swasta umum, yg ditandai dengan didirikannya suatu wadah profesi Humas,yaitu perhumas pada tangal 15 Desember 1972.

  Pendirinya : Wardiman Djojonegoro, Marah Joenoes, Nana Sutresna, M Alwi, Dahlan, Feisal Tamim,

Wisaksono Noerhadi, Imam Sarjono, Dengan ketuanya

Marah Joenoes.

   Tanggal 10 april 1987, Di jakarta dibentuk suatu wadah

profesi Humas yg disebut APPRI (Assosiasi Perusahaan

Public relation Independen ) Yg merupakan suatu wadah profesi berbentuk organisasi dari perusahaan yg independent yg bertujuan :

  

Mewujudkan fungsi PR yang jujur,Bertanggung jawab

sesuai dengan kode etik

   Memberi Informasi terhadap Klien bahwa APPRI memberi Nasehat dalam PR Mengembangkan

  KONSEP DASAR PR I

  

Roberto Simoes (1984) menyimpulkan “apa

Public Relations itu sebenarnya?”

  PR merupakan proses interaksi. PR menciptakan opini public sebagai input yang menguntungkan kedua belah pihak.

   PR adalah fungsi manajemen. PR menumbuhkan dan mengembangkan hubungan baik antara

lembaga dan organisasi dengan publiknya, baik

internal maupun eksternal. Hal ini merupakan

unsur yang sangat penting dalam manajemen

dalam pencapaian tujuan organisasinya.

  

PR merupakan aktivitas di berbagai bidang

ilmu (PR adalah multidisiplin ilmu). PR menanamkan pengartian, menumbuhkan motivasi dan partisipasi publik, bertujuan menanamkan kepercayaan, goodwill, saling adanya pengertian, dan citra yang baik dari publiknya.

   PR merupakan profesi profesional dalam bidangnya. Juga, PR merupakan faktor yang sangat penting dalam pencapaian tujuan

organisasi dengan secara tepat dan dengan

secara terus menerus. PR merupakan kelangsungan hidup organisasi yang bersangkutan.

   PR merupakan penggabungan berbagai ilmu.

  PR merupakan penerapan kebijaksanaan dan pelaksanaannya melalui interpretasi yang peka atas berbagai peristiwa.

TUGAS PUBLIC RELATIONS

  Lima pokok tugas Public Relations sehari-hari sebagai berikut.

   Menyelenggarakan dan bertanggung jawab atas penyampaian informasi secara lisan, tertulis, melalui gambar(visual) kepada publik, supaya publik mempunyai pengertian yang benar tentang organisasi atau perusahaan, tujuan serta kegiatan yang dilakukan.

  Itu semua disesuaikan dengan kebutuhan, keinginan dan harapan publik internal atau eksternal dan memperhatikan, mengolah, mengintegrasikan pengaruh lingkungan yang masuk demi perbaikan dan perkembangan organisasi.

   Memonitor, merekam dan mengevaluasi tanggapan serta pendapat umum atau

masyarakat. Di samping itu, menjalankan dan

bertanggung jawab terhadap kehidupan kita bersama dengan lingkungan. Karena mereka

ikut menentukan kehidupan organisasi apabila

kita tidak saling menggangu, perlu diajak berunding, demi kebaikan semua pihak tak ada yang dirugikan. Sebagai contoh, lingkungan tidak diganggu.

   Memperbaiki citra organisasi.

  

Bagi PR, menyadari citra yang baik tidak hanya

terletak pada bentuk gedung, presentasi, publikasi dan seterusnya, tetapi terletak pada (1) bagaimana organisasi bisa mencerminkan

organisasi yang dipercayai, memiliki kekuatan,

mengadakan perkembangan secara berkesinambungan yang selalu terbuka untuk dikontrol, dievaluasi; (2) dapat dikatakan bahwa citra tersebut merupakan gambaran komponen yang kompleks.

   Tanggung jawab sosial.

  PR merupakan instrumen untuk bertanggung jawab terhadap semua

kelompok yang berhak terhadap tanggung

jawab tersebut. Terutama kelompok publik

sendiri, publik internal, dan pers. Penting diusahakan bahwa seluruh organisasi bersikap terbuka dan jujur terhadap semua kelompok atau publik yang ada hubungannya dan memerlukan informasi.

   Komunikasi

PR mempunyai bentuk komunikais yang

khusus, komunikasi timbal balik, maka, pengetahuan komunikasi menjadi

modalnya. Dalam fungsinya, komunikasi

itu sentral. Perlu juga untuk dimiliki adalah pengetahuan manajemen dan kepemimpinan, struktur organisasi.

KONSEP DASAR PR II

SIAPAKAH PR YANG BAIK

  PR sebagai bagian dari organisasi yang menjadi ”jembatan komunikasi” antara sebuah institusi dengan publiknya sehingga terciptaa pengertian bersama

yang membawa terhadap penciptaan citra

positif dan dukungan dari publik terhadap

eksistensi institusi tersebut.

  Pengertian tersebut memberikan warna

pada praktek PR bahwa praktek PR adalah

sebuah aktivitas komunikasi sehingga bila

tujuan dari praktek PR dipadankan dengan

tujuan komunikasi maka diperoleh adanya

penguatan dan perubahan pengetahuan, perasaan dan perilaku komunikan (penerima pesan).

  PR sebagai komunikator harus mengeksplorasi persepsi pihak lain dalam memandang suatu institusi. Setiap pihak

dengan segala bentuk latar belakang yang beragam akan mempunyai beragam persepsi pula dalam memandang suatu insitusi. Idealnya bahwa seluruh publik

memperoleh sebuah citra positif dari suatu insitusi. Ada sejumlah persyaratan yang diperlukan oleh PR sebagai komunikator : a. Kemampuan berkomunikasi, adalah wujud kemampuan berkomunikasi dalam berbagaibentuk media seperti kemampuan dalam presentasi, kemampuan dalam

wawancara untuk pengumpulan fakta dan data,

kemampuan dalam untuk dialog-wawancara dengan mass media, kemampuan dalam

membuat berita/artikel/Press Realease, ataupun

kemampuan komunikasi lisan dengan lawan bicara ataupun bentuk komunikasi lainnya;

b. Kemampuan manajerial ataupun kepemimpinan, adalah wujud tugas sebagai bagian dari manajemen yang menterjemahkan visi dan misi dari manajemen puncak. Kemampuan

kepemimpinan seorang PR dapat diartikan

kemampuan untuk mengatisipasi masalah

yang timbul dari dalam dan luar organisasi

serta mampu menyusun rencana kegiatan

dan melaksanakannya.

c. Kemampuan bergaul atau membina relasi, berarti kemampuan untuk

berhubungan dan bekerjasama dengan

berbagai macam orang, dan mampu

menjaga komunikasi yang baik dengan

orang-orang berbeda, termasuk orang- orang yang berbeda tingkatannya.

  D.Kepribadian yang utuh atau jujur, seorang pejabat PR harus memiliki kredibilitas yang tinggi, yakni dapat diandalkan dan dapat dipercaya oleh orang lain, dan dapat diterima sebagai

orang yang memiliki kepribadian utuh atau jujur. e. Kaya ide dan kreatif, seorang yang kaya ide dan kreatif dalam wawasan seorang PR harus memiliki wawasan yang luas, permasalahan yang rumit apa pun bentuknya mengetahui benang merah persoalannya.

  Covey dalam Ardianto (2004) mengemukan ciri-ciri pemimpin yang baik atau yang berprinsip yaitu : 

  1. Pribadi yang terus belajar. Orang yang berprinsip

terus belajar dari pengalamanpengalaman dan sumber

keilmuan lainnya.

  

  2. Pribadi yang berorientasi pada pelayanan. Orang yang berjuang untuk menjadi pemimpin yang berprinsip, melihat kehidupan sebagai suatu misi tidak sebagai karir.

  

  3. Pribadi yang memancarkan energi yang positif. Sikap

yang mudah terlihat adalah sikap optimistik, positif dan

penuh dengan energi. Secara fisiologis ditunjukkan dengan wajah dan air muka yang cerah, gembira, menyenangkan dan bahagia.

  

  4. Pribadi berjiwa positif mampu mempercayai orang lain. Perilaku yang ditampilkan adalah tidak bereaksi negatif terhadap perilaku yang negatif, kritikan atau

RELASI DALAM PR

  

Dalam pengertian PR dinyatakan bahwa PR akan

sukses dalam fungsinya apabila mampu

menciptakan, membangun dan mengembangkan

relasi kita. Barang kali diantara sekian banyak kegiatan manusia tidak ada yang lebih penting dibandingkan dengan kegiatan yang disebut itu, dari persiapan yang akan managin merupakan input organisasi atau kelompok, bahkan mungkin pribadi.

   Relasi kita akan ikut menentukan sukses

atau tidaknya seorang PR. Untuk itu, akan

dibicarakan hal-hal pokok mengenai relasi

dalam PR itu. Di sini akan dibahas sedikit mengenai komunikasi interpersonal, jelas

bahwa komunikasi merupakan bagian dari

kehidupan kita.

   Dengan menciptakan dan mengembangtumbuhkan relasi PR bagi organisasinya, ini berarti: menciptakan yang belum ada, tetapi menjadi suatu kebutuhan dan tuntunan; mengembangkan yang sudah ada sesuai dengan tuntutan dan perubahan yang

terjadi dalam masyarakat; membuat maju

yang sudah berkembang sehingga mampu

bersaing.

  Peran komunikasi dalam PR sebagai berikut  Komunikasi dalam PR merupakan titik sentral. 

  Dalam setiap proses komunikasi, hubungan kemanusiaan merupakan proses yang menyangkut kepribadian, sikap dan tingkah laku yang terjadi pada orang-orang yang terlibat.

   PR dalam fungsinya melaksanakan komunikasi persuasif dua arah di

semua bidang kegiatan dengan maksud memberi motivasi kerja,

bertanggung jawab dan produktif.

  

Atas dasar pengertian tersebut terlihat bahwa komunikasi timbal

balik dalam PR merupakan proses integrasi antar manusia yang bersifat manusiawi, bukan hanya hubungan antar manusia ( human relations ) saja. Human relations disini bersifat action oriented , yang menuju perasaan lahir batin.

  Efektivitas komunikasi interpersonal akan tercapai apabila

memenuhi paling sedikit lima macam komponen :

 adanya kesamaan kepentingan antara komunikator dengan komunikan;

  

adanya sikap yang mendukung dari kedua belah pihak;

  

sikap positif, artinya pikiran atau ide yang diutarakan

dapat diterima sebagai sesuatu yang mendatangkan manfaat bagi kedua belah pihak;

  

sikap keterbukaan yang ditampilkan oleh kedua belah

pihak;

   masing-masing pihak mencoba, menempatkan diri pada mitra wicaranya.

KUALIFIKASI PROFESI PUBLIK RELATIONS

  Persyaratan Dasar Apa Saja? Terdapat lima persyaratan mendasar bagi seorang yang berprofesi humas (Public Relations), seperti yang dikemukakan Jefkins (1998):

   Ability to communicate (kemampuan berkomunikasi)

   Ability to organize (kemampuan mengorganisasikan)

   Ability to get on with people (kemampuan bergaul/membina relasi)

   Personal Integrity (berkepribadian utuh/jujur)

   Imagination (memiliki imajinasi yang kuat)

  

Kemampuan Berkomunikasi

  Mampu berkomunikasi dengan baik terhadap orang yang memiliki aneka ragam karakter. Itu berarti harus mampu dan mau berusaha memahami, serta terkadang berusaha untuk bersikap setoleran mungkin kepada setiap orangyang dihadapinya tanpa harus menjadi penakut atau penjilat (Jefkins, 1995:21)

  

Kemampuan berkomunikasi seorang PR ini secara lisan

maupun tertulis, seperti atau presentasi public speaking

  (salah satu kemampuan komunikasi lisan di depan public). Sedangkan penulisan dan press realese mengelola media atau majalah perusahaan adalah kemampuan komunikasi tulisan.

  

Kemampuan mengorganisasikan

  Kemampuan mengorganisasikan dapat diartikan sebagai kemampuan manajerial, yang dapat

mengelola program PR mulai dari fact finding

(pengumpulan data), planning (perencanaan),

communicating (mengkomunikasikan program) dan evaluating (evaluasi program).

   Kemampuan ini juga berarti mampu mengantisipasi masalah di dalam dan di luar organisasi atau perusahaan, serta mampu menyusun rencana kegiatan dan melaksanakan kegiatannya, termasuk pula anggaran.

  

Kemampuan bergaul/

membina relasi

  Kemampuan ini dapat diartikan sebagai kemampuan menciptakan (jaringan) dengan berbagai networking pihak yang berkaitan dengan organisasi/perusahaan atau kegiatan PR itu sendiri. Berbagai unsur public tentunya menciptakan hubungan yang lebih dalam dan akrab sehingga para relasi ini dapat mendukung berbagai program PR.

   Dalam membina relasi ini pun tentunya terjalin take and

antara keduanya dan terjadi hubungan yang

give sinergis antara PR dan berbagai unsure public ini, yang tetap berlandaskan integritas profesi.

  

Berkepribadian utuh/jujur

  Kejujuran harus tetap melandasi seseorang yang menjadi profesi apa pun, termasuk public relations (PR), karena aspek ini yang dapat membentuk kredibilitas (kepercayaan) orang lain terhadap PRO maupun perusahaan tempat PRO itu bekerja.

   Banyak kasus yang mengakhiri kredibilitas seseorang dalam berbagai profesi, termasuk profesi PR, karena melupakan kejujuran.

  Kejujuran ini pula yang dapat membentuk kepribadian yang utuh bagi seorang PRO.

  

Memiliki imajinasi yang kuat

  Profesi PR haruslah seseorang yang penuh dengan gagasan atau ide-ide, mampu

memecahkan problem yang dihadapi, mampu

menyusun rencana yang orisinal dan dapat

mengembangkan imajinasi untuk melahirkan

kreativitas-kreativitas kerjanya.

   Kreativitas ini bias mencakup berbagai kegiatan

seperti mengelola berbagai PR

special events

  (pameran seminar , workshop, , press conference dan lainnya), pembuatau (media

  House Journal penerbitan PR), krisis manajemn dan lain

  Apakah Anda Memenuhi Syarat? Pekerjaan di bidang humas, tidak sama dengan pekerjaan lain pada umumnya.

  

Hari-hari kerja berlaku secara tak teratur.

Tiap hari selalu berbeda, selalu ada

kejutan dan problem-problem baru untuk

dipecahkan.

  Tes evaluasi diri Sisi pandang profesi humas :

  

Dapatkah anda bekerja dibawah tekanan?

   Apakah anda menyukai situasi yang penuh tantangan?

   Dapatkah anda menerima kritik?

   Apakah anda seorang yang mampu mengorganisasikan?

  

Apakah anda dapat bekerja dengan baik

bersama orang lain?

   Apakah anda merasa cakap dalam

   Apakah anda memiliki imajinasi yang baik?

  

Apakah anda peka terhadap perasaan orang

lain?

  

Mampukah anda menarik keputusan dengan

segera, kemudian melaksanakannya?

   Apakah anda memiliki pertimbangan yang baik?

   Apakah anda memiliki kecakapan dalam hal kepemimpinan?

   Apakah anda seorang penjual yang baik?

   Bersediakah anda bekerja dengan paruh waktu yang tidak teratur?

  

Apakah anda senang melaksanakan beberapa

macam pekerjaan secara bersamaan?

OPINI PUBLIK

  

  Menurut Cultip dan Center dalam Sastropoetro (1987), opini adalah suatu ekspresi tentang sikap mengenai suatu masalah yang bersifat kontroversial. Opini timbul sebagai hasil pembicaraan tentang masalah yang kontroversial, yang menimbulkan pendapat yang berbeda-beda.

  

  Dimana opini tersebut berasal dari opini- opini individual yang diungkapkan oleh para anggota sebuah kelompok yang pandangannya bergantung pada pengaruh- pengaruh yang dilancarkan kelompok itu.

  

  Leonard W. Doob yang sering dikutip oleh para ahli, mengemukakan : “..Publik opinion refrs to people’s attitudes on an issue when they are members of the same sosial group”. Doob disini memberi tekanan kepada sikap (“attitude”) sebagai sesuatu yang bernilai psikologis terhadap sesuatu isyu, manakala mereka (dalam arti “people”) menjadi anggota dari kelompok sosial yang sama. Lalu Doob mempertanyakan, kelompok mana yang terlibat, isyu yang mana yang terlibat dan mengapa masyarakat memberi respon terhadap isyu tersebut. Seperti ilmu sosial lainnya, definisi opini publik (pendapat umum) sulit untuk dirumuskan secara lengkap dan utuh.

  

Jenis-jenis Opini :

  Opini Individu : pendapat seseorang secara perorangan mengenai sesuatu yang terjadi dimasyarakat.

   Opini Pribadi : pendapat asli seseorang mengenai suatu masalah

   Opini Kelompok : Pendapat kelompok mengenai masalah sosial yang menyangkut kepentingan banyak orang.

   Opini Mayoritas : pendapat orang-orang terbanyak dari mereka yang berkaitan dengan suatu masalah yang pro, mungkin yang kontra, atau penilaian lain.

   Opini Minoritas : pendapat orang-orang yang relatif jumlahnya sedikit dibandingkan jumlah mereka yang terkait dengan suatu masalah sosial.

   Opini Massa : tahap kelanjutan dari opini publik. Opini yang bersifat massa bisa beralih kepada tindakan fisik yang destruktif.

  

Opini Umum : pendapat yang sama dari semua orang dalam

suatu masyarakat mengenai masalah yang menyangkut

  Ada berbagai definisi yang muncul, tergantung dari sisi mana kita melihatnya :

  

  Ditinjau dari Ilmu Sosiologi, opini publik diartikan sebagai kekuatan yang ada dalam masyarakat (William G. Summer). Di sini kekuatan bukan berasal dari pendapat perorangan, melainkan norma atau mitos yang ada dalam masyarakat. Definisi ini menjelaskan bahwa jika suatu pendapat dianut oleh banyak orang, maka diasumsikan bahwa pendapat itu benar.

  

  Ilmu Komunikasi mendefinisikan opini publik sebagai pertukaran informasi yang membentuk sikap, menentukan isu dalam masyarakat dan dinyatakan secara terbuka. Opini publik sebagai komunikasi mengenai soal-soal tertentu yang jika dibawakan dalam bentuk atau cara tertentu kepada orang tertentu akan membawa efek tertentu pula (Bernard Berelson).

  

  Sementara Ilmu Psikologi mendefinisikan opini publik sebagai hasil dari sikap sekumpulan orang yang memperlihatkan reaksi yang sama terhadap rangsangan yang sama dari luar (Leonard W. Doob)

  

  Opini publik memiliki karakteristik sebagai berikut : 1. dibuat berdasarkan fakta, bukan kata-kata 2. dapat merupakan reaksi terhadap masalah tertentu, dan reaksi itu diungkapkan 3. masalah tersebut disepakati untuk dipecahkan 4. dapat dikombinasikan dengan kepentingan pribadi 5. yang menjadi opini publik hanya pendapat dari mayoritas anggota masyarakat 6. opini publik membuka kemungkinan

  

7. partisipasi anggota masyarakat sebatas

kepentingan mereka, terutama yang terancam. 8. memungkinkan adanya kontra-opini.

  Proses Pembentukan Opini Publik Proses terbentuknya opini publik melalui beberapa tahapan yang menurut Cutlip dan Center ada empat tahap, yaitu :

  1. Ada masalah yang perlu dipecahkan sehingga orang mencari alternatif pemecahan.

  2. Munculnya beberapa alternatif memungkinkan terjadinya diskusi untuk memilih alternatif

  3. Dalam diskusi diambil keputusan yang melahirkan kesadaran kelompok.

  4. Untuk melaksanakan keputusan, disusunlah program yang memerlukan dukungan yang lebih luas.

  Erikson, Lutberg dan Tedin mengemukakan adanya empat tahap terbentuknya opini publik :

  1. Muncul isu yang dirasakan sangat relevan bagi kehidupan orang banyak

  2. Isu tersebut relatif baru hingga memunculkan kekaburan standar penilaian atau standar ganda.

  3. Ada opinion leaders (tokoh pembentuk opini) yang juga tertarik dengan isu tersebut, seperti politisi atau akademisi

  4. Mendapat perhatian pers hingga informasi dan reaksi terhadap isu tersebut diketahui khalayak.

  Berdasarkan terbentuknya opini publik, kita mengenal opini publik yang murni. Opini publik murni adalah opini publik yang lahir dari reaksi masyarakat atas suatu masalah (isu). Sedangkan opini publik yang tidak murni dapat berupa :

  1. Manipulated Public Opinion, yaitu opini publik yang dimanipulasikan atau dipermainkan dengan cerdik

  2. Planned Public Opinion, yaitu opini yang direncanakan

  3. Intended Public Opinion, yaitu opini yang dikehendaki

  4. Programmed Public Opinion, yaitu opini yang diprogramkan

  5. Desired Public Opinion, yaitu opini yang diinginkan

   Proses peliputan aspirasi masyarakat dilakukan melalui tahapan berikut :

  1. Mengidentifikasi masalah

  

2. Membandingkan antara identifikasi dengan kebijakan, pelayanan

dan hasil penyelenggaraan pemerintahan.

  3. Menentukan sikap tentang perlu tidaknya peliputan

  4. Memilih cara peliputan

Adapun cara peliputan aspirasi masyarakat dapat dilakukan dengan

cara :

  1. Wawancara

  2. Angket atau sensus

  3. Pengamatan

  4. Penyelidikan

  5. Penelitian

  6. Temu wicara

  7. Polling

  

Humas Profit & Non Profit

(Humas Pemerintah dan BUMN)

  

Perbedaan pokok antara fungsi humas dan

tugas humas yang terdapat di instansi pemerintah dengan non pemerintah (lembaga komersial) yaitu tidak ada sesuatu yang diperjualbelikan (aspek komersial)

  Menurut John D.Millett , humas/PR dalam dinas instansi/lembaga kepemerintahan terdapat beberapa hal untuk melaksanakan tugas utamanya, yaitu :

   Mengamati dan mempelajari tentang hasrat, keinginan-keingingan dan aspirasi yang terdapat dalam masyarakat ( learning about public desire ). and aspiration

   Kegiatan memberikan nasihat atau sumbang saran untuk menanggapi apa sebaiknya dilakukan oleh instansi/lembaga pemerintah seperti yang dikehendakai oleh pihak publiknya ( advising the public about what is should ). desire

   Kemampuan untuk mengusahakan terjadinya hubungan publik dengan para aparat pemerintah ( ensuring satisfactory contact between public and government

  ) official

  

Memberikan penerangan dan informasi

tentang apa yang telah diupayakan oleh suatu lembaga/instansi pemerintah yang bersangkutan ( informing and about what an agency is doing )

KEBERADAAN HUMAS PEMERINTAH

  

Keberadaan unit kehumasan disebuah instansi

atau lembaga milik pemerintah merupakan keharusan secara fungsional dan operasional dalam upaya menyebarluaskan atau untuk

mempublikasikan tentang suatu kegiatan atau

aktifitas instansi bersangkutan yang ditujukan

baik untuk hubungan masyarakat ke dalam maupun kepada masyarakat luar pada umumnya.

  Fungsi pokok humas pemerintah Indonesia pada dasarnya, antara lain :  mengamankan kebijaksanaan pemerintah

   memberikan pelayanan, dan

menyebarluaskan pesan atau informasi

mengenai kebijaksanaan dan hingga

program-program kerja secara nasional

kepada masyarakat.

   menjadi komunikator dan sekaligus sebagai mediator yang proaktif dalam menjembatani kepentingan instansi pemerintah di satu pihak, dan menampung aspirasi, serta memperhatikan keinginan-keinginan publiknya di lain pihak.

  

berperan serta dalam menciptakan iklim yang

kondusif dan dinamis demi mengamankan

stabilitas dan keamanan politik pembangunan

nasional, baik jangka pendek maupun jangka

panjang.

  

Jadi peran taktis dan strategi kehumasan

pemerintah/BUMN tersebut, menyangkut beberapa hal : 1. tugas secara taktis dalam jangka pendek, humas berupaya memberikan pesan-pesan dan informasi kepada

masyarakat umum, dan khalayak tertentu

sebagai target sasarannya.

  

2. tugas strategis (jangka panjang)

humas, yakni berperan secara aktif

dalam proses mengambil keputusan

(

  ), memberikan decision making process

sumbang saran, gagasan dan hingga ide-

ide cemerlang serta kreatif dalam

menyukseskan program kerja instansi/lembaga. Pejabat humas tersebut harus memiliki kemampuan untuk menguasai permasalahan yang dihadapi oleh instansinya, sebagai berikut :

   kemampuan untuk mengamati dan menganalisis persoalan yang menyangkut kepentingan instansinya atau khalayak yang menjadi target sasarannya.

   kemampuan melakukan hubungan komunikasi timbal balik yang kreatif, dinamis, efektif, saling mendukung bagi kedua belah pihak yang menarik perhatian terhadap audiensinya.

   kemampuan untuk mempengaruhi dan menciptakan pendapat umum ( ) yang menguntungkan opini public instansi/lembaganya.

   kemampuan untuk menjalin hubungan baik atau kerjasama, dan saling mempercayai dengan berbagai pihak yang terkait.

  STRATEGI & TEKNIK MANAGEMENT PUBLIC RELATIONS

TEORI MANAGEMENT PUBLIC RELATIONS

  Grunig & Hunt menyarankan para manejer PR bertindak berdasarkan teoritis organisasional : Boundary Role (memainkan peran di perbatasan). Dengan kata lain, para manajer PR meletakan satu kakinya di dalam perusahaan dan satu kaki lainnya di luar perusahaan (publiknya).

  

Praktisi PR harus membentuk suatu comfort dengan

berbagai unsur dalam organisasi : 

  Secara fungsi : the real job dari komponen-komponen organisasi 

  Secara struktural : hirarki organisasional 

  Secara proses : pengambilan keputusan formal tentang peraturan & prosedur dalam organisasi.

  

Secara umpan balik : mekanisme evaluatif formal dan informal

organisasi.

  Proses PR (Cutlip & Center) 1.

  Fact Finding : mencari dan mengumpulkan

fakta/data sebelum melakukan tindakan.

  2. Planning : berdasarkan fakta membuat rencana tentang apa yang harus dilakukan dalam menghadapi masalah

  3. Communicating : Rencana dikomunikasikan atau dilakukan kegiatan operasional.

  4. Evaluation : mengadakan evaluasi kegiatan,

  

Strategi PR

Strategi manajemen atau rencana strategis atau rencana jangka panjang. Dalam rencama strategis, perusahaan menetapkan garis-garis besar tindakan strategis yang akan diambil dalam kurun waktu tertentu kedepan ( 5-10 tahun kedepan).

  Langkah-langkah yang dilakukan PR dalam memberikan kontribusi pada rencana strategis :

1. Menyampaikan fakta dan opini, yang beredar di dalam

  maupun di luar perusahaan 2. Menelusuri dokumen perusahaan dan mempelajari perubahan yang terjadi secara historis.

  Perencanaan PR

  Hal mendasar yang harus diperhatikan dalam perencanaan : 1. Environment 2. Sasaran bisnis 3. Sasaran PR 4. Strategi PR 5. Taktik/program PR

  Anggaran PR 1. Alasan-alasan tentang pentingnya anggaran dalam PR : Mengetahui apa saja biaya yang akan digunakan dalam 2. suatu program Mengetahui jenis program apa saja yang memerlukan 3. sejumlah uang

Memiliki kesesuaian antara siatu program dengan

4. perkiraan biaya Anggaran membentuk suatu disiplin bagi pengeluaran 5. sekarang dan yang akan datang Setelah kegiatan selesai hasilnya dapat diukur 1. Empat unsur anggaran PR : 2. Karyawan 3. Office Overhead Material

STRUKTUR ORGANISASI HUMAS

  Perlunya Departemen Humas di Perusahaan Ada dua struktur utama organisasi humas, yaitu :

  Departemen humas internal

  Biro konsultan humas

  

Struktur Departemen Humas Internal

  Besar kecilnya departemen humas internal dari suatu organisasi bergantung pada tiga hal, yaitu :

  

  Ukuran/skala organisasi atau perusahaan sendiri

  

  Nilai dan arti penting fungsi-fungsi humas di mata pihak manajemen (pimpinan) organisasi atau perusahaan yang bersangkutan

  

  Karakteristik khas kehumasan yang memang berbeda-beda bagi masing-masing organisasi atau perusahaan.

  Posisi ideal sebuah departemen humas Internal : Direktur Utama (CEO) Departemen Humas Produksi Keuangan HRD Pemasaran

  Kemungkinan struktur personel departemen humas : Manajer Humas Asisten Manajer Humas

Editor Jurnal internal Pengatur Kunjungan Fotografer Percetakan & Publikasi Petugas

Pers

  

Tugas-tugas utama dari manajer humas :

1.

  Menetapkan target-target dasar atau merumuskan tujuan-tujuan termasuk skala prioritas dari operasi humas perusahaan secara umum

2. Memperhitungkan jam kerja atau sumber- sumber daya lainnya yang bernilai ekonomis yang akan menjadi biaya atau sumber pengeluaran atas pelaksanaan fungsi-fungsi humas

  3.Menetapkan skala prioritas guna mengendalikan pilihan publik, media untuk menyampaikan pesan kepada mereka, waktu operasi, optimalisasi penggunaan tenaga kerja dan berbagai sumber daya lainnya

  4. Menentukan kelayakan pelaksanaan dari setiap upaya yang hendak dilakukan dalam rangka mengejar tujuan-tujuan tertentu sesuai dengan dana, kapabilitas staf dan daya dukung serta kecukupan berbagai macam peralatan yang ada.

  Kegiatan-Kegiatan Departemen Humas Internal : - Menyusun serta mendistribusikan sajian berita (news

  release), foto-foto dan berbagai artikel untuk

  konsumsi kalangan media massa - Mengorganisir konferensi pers termasuk acara resepsi dan kunjungan kalangan media massa ke organisasi atau perusahaannya - Menjalankan fungsi sebagai penyedia informasi bagi pihak media massa - Mengatur acara wawancara antara kalangan media massa dengan manajemen organisasi atau perusahaan

  Mengedit atau memproduksi majalah atau surat

  • - kabar internal serta mengelola bentuk komunikasi internal lainnya seperti video, presentasi slide, malajah dinding - Mengedit serta memproduksi jurnal eksternal untuk konsumsi pihak eksternal - Menulis dan membuat bahan-nahan cetak seperti lembaran informasi tentang sejarah perusahaan, laporan tahunan, media komunikasi antar karyawan, poster-poster, dll. - Memimpin dan mengatur acara pameran dan ekshibisi kehumasan juga menyediakan bergadai macam bahannya. - Mengadakan dan mengelola berbagai bentuk instrumen audio visual - Menciptakan dan memelihara berbagai bentuk identitas perusahaan dan ciri khasnya seperti logo,

FUNGSI PUBLIC RELATIONS

  Pada dasarnya Fungsi Public Relations menurut Edwin Emery adalah “Upaya yang terencana dan terorganisasi dari sebuah perusahaan atau lembaga untuk menciptakan hubungan-hubungan yang saling bermanfaat dengan berbagai publiknya.” Adapun fungsi dan aktivitas PR secara terperinci adalah 1.

  Advise & Counsel : aktivitas perusahaan yang berdampak luas kepada masyarakat.

2. Publications : mengadakan relasi dengan media

  berita 3.

  Relations with various publics : serikat pekerja,pemegang saham, LSM, dll.

4. Corporate Image Advertising :

  

mempromosikan citra perusahaan

5. Public Opinion : bekerja sama dengan bagian R & D mempengaruhi opini publik 6. Tugas lainnya : juru bicara perusahaan, koordinatir sumbangan perusahaan, pemberian penghargaan, penyerahan beasiswa, dll.

PROSES KERJA PR

  Untuk melaksanakan fungsi PR maka memerlukan hal-hal sebagai berikut : 1. Berbagai keahlian yang dapat diandalkan 2. Orang-orang yang dapat dipercaya 3. Pengawasan dan koordinasi 4. Perhatian pada setiap detail 5. Dilaksanakan secara profesional

  LANGKAH PR DALAM MELAKSANAKAN FUNGSINYA 1.

  Tujuan jelas, transparan, praktis.

  2. Menentukan sasaran 3. Produk/jasa sudah sesuai kebutuhan sasaran 4. Meminta pengarahan direksi 5. Memberikan kesempatan kepada redaksi untuk memberikan ide, usulan, atau kritik.

  6. Mengambil inti dari pertemuan

  TUGAS PUBLIC RELATIONS Lima pokok tugas PR : 1. Menyelenggarakan dan bertanggung jawab atas penyampaian informasi secara lisan dan tertulis kepada publik 2. Memonitor, merekam dan mengevaluasi tanggapan serta pendapat umum atau masyarakat 3. Memperbaiki citra perusahaan 4. Tanggung jawab sosial

  RELASI DALAM PR Komunikasi Interpersonal : 1. Informasi 2. Relasi Sikap berbicara dalam membangun relasi : 1. Jelas, to the point 2. Transparan 3. Jujur

  

  Dalam kegiatannya PR memberikan masukan dan nasihat terhadap berbagai kebijakan manajemen yang berhubungan dengan opini atau isu publik yang tengah berkembang

  

  Dalam Pelaksanaannya PR menggunakan komunikasi memberitahukan, mempengaruhi dan mengubah pengetahuan, sikap dan perilaku publik sasarannya

  

  Hasil yang ingin dicapai good image, goodwill,

  mutual understanding, mutual confidence, mutual appreciation dan tolerance

  

  Proses Transfer PR Negatif Positif Antipati Simpati Kecurigaan Penerimaan Masa Bodoh Minat Lalai Pengertian

CITRA PERUSAHAAN

  CITRA

  Citra adalah hasil gabungan dari semua kesan yang didapat, baik itu dengan cara melihat nama, mengamati perilaku, mendengar atau membaca suatu aktivitas atau melalui bukti material lainnya. Menurut Bill Canton, citra adalah kesan, perasaan, gambaran diri publik terhadap perusahaan, kesan yang dengan sengaja diciptakan dari suatu objek, orang atau organisasi.

  Menurut Frank Jefkins, citra adalah kesan seseorang atau individu tentang sesuatu yang muncul sebagai hasil dari pengetahuan dan pengalamannya. Jadi citra itu sengaja dibentuk, agar bernilai positif. Citra adalah komoditi bagi perusahaan (Fragile

Commodity atau disebut juga Favourable Opinion).

Tiga komponen Citra :

  

  Realitas

  

  Yang ideal

  

  Harapan/keinginan

  Inti dari PR adalah Citra dan Identitas. Identitas tidak terbatas pada logo dan tifografi tapi mencakup : 

  Nilai-nilai yang dianut perusahaan 

  Merek 

  Karakteristik pelayanan 

  Usia & Struktur Organisasi 

  Sponsorship  Rancangan untuk penampilan.

  Citra dengan Reputasi ???

Reputasi terbentuk dari pengalaman individu baik

langsung maupun tidak langsung, sedangkan citra

merupakan kesadaran, persepsi dan persetujuan.

Namun tetap bahwa PR adalah kombinasi antara

  Jenis-jenis Citra

  Citra Bayangan (Mirror Image) : bagaimana dugaan publik eksternal dalam memandang perusahaan

  

  Citra Berlaku (Current Image) : Citra yang berdasarkan pengalaman dan pemahaman publik eksternal. Mungkin bertentangan dengan citra bayangan.

  

  Citra Harapan (Wish Image) : Citra yang diinginkan

  

  Citra Perusahaan (Corporate Image) : Citra dari perusahaan secara keseluruhan.

  

  Citra Majemuk (Multiple Image) : Sejumlah individu, kantor cabang atau perwakilan perusahaan lainnya dapat membentuk citra tertentu yang belum tentu sesuai dengan keseragaman citra perusahaan.

  

  Berdasarkan model pembentukan citra, citra terdiri dari empat aspek yaitu persepsi, kognisi, motivasi dan sikap. Seperti yang dinyatakan oleh Nimpoeno dalam Rakhmat mengenai citra yaitu: “….Proses psikodinamis yang berlangsung pada individu konsumen berkisar antara komponen persepsi, kognisi, motivasi dan sikap konsumen terhadap produk. Keempat komponen itu sendiri di artikan sebagai

  mental representatio (citra) dari stimulus

   (Rakhmat, 1986: 9-10).

  

  Persepsi diartikan sebagai hasil pengamatan terhadap unsur lingkungan yang dikaitkan dengan suatu proses pemaknaan yang berarti individu akan memberikan makna terhadap rangsangan berdasarkan pengalamannya mengenai stimulus.

  

  “Kognisi merupakan suatu hal yang berhubungan dengan daya nalar serta pemikiran seseorang, dari tidak tahu menjadi tahu, dari tidak jelas menjadi jelas. Akibat dari gambaran ini seseorang memiliki kepercayaan atau pengetahuan terhadap suatu objek” (Rakhmat, 1991: 223).

  

  “Motivasi adalah suatu dorongan yang dimiliki oleh seseorang untuk melakukan tindakan karena ingin memperoleh seseorang dan ia menghendaki melakukannya” (Wahyudi, 1991: 39).

  

  Sikap adalah kecenderungan bertindak, berpersepsi, berpikir dan merasa dalam menghadapi objek, ide,

  Faktor-faktor pembentuk citra perusahaan adalah

  

  Advertising (iklan yang di tawarkan)

  

  public relation, (informasi yang diberikan melalui seorang PR)

  

  physical image, (kesan psikologis yang ditimbulkan)

  

  word of mouth, (penggunaan bahasa informasi tersebut)

  

  pengalaman nyata konsumen dalam menggunakan barang atau jasa.

  Menurut Zinkhan ada beberapa alasan yang mendasari pentingnya perusahaan membangun dan mengelola citra perusahaan yaitu :

  

  dapat merangsang penjualan

  

  dapat membangun nama baik perusahaan

  

  membangun identitas bagi karyawannya

  