Pengantar public relations
SEJARAH
PUBLIC RELATIONS
Sebagai Ilmu pengetahuan PR masih
relatif baru di masyarakat bangsa kita. PR
merupakan gabungan dari berbagai ilmu dan termasuk dalam jajaran ilmu-ilmu sosial seperti ilmu politik, ekonomi, sejarah, psikologi, sosiologi, komunikasi dll. Istilah PR baru dikenal mulai abad 20,yaitu di negara asalnya Amerika serikat.Berbagai tehnik PR sudah diterapkan
selama berabad-abad yg lalu,antara lain;
Penyambutan Ratu Balqis terhadap nabi
sulaeman denan upacara yg meriah untuk menghormati kedatangan tamu istimewa. Peristiwa penyambutan Mark antoni ditepi sungai Nil yg dilakukan oleh Cleopatra dengan segala keindahannya sebagai ratu
Jadi dapat dikatakan bahwa PR berfungsi
menumbuhkan relasi baik antar setiap komponen masyarakat, menumbuhkan motiasi, menjadi Proaktif. Publik yg dimaksud di dalam PR adalah kelompokatau public yg terkait dalam pelaksanaan
fungsi PR tsb.
Dalam sejarahnya PR dilahirkan dan dipelopori
yg oleh The Father of public Relation, yaitu Ivy Ledbetter Lee pada tahun 1906. Ia berhasilmenanggulangi kelumpuhan industri batu bara
di AS dengan sukses. Adapun gagasan dan pemikiran Lee dalam mengadakan perbaikan, Pembaharuan itu Dinamakan : Declaration of principle intinya public tidak diabaikanoleh management industri, Publik tidak dianggap bodoh oleh pers.
Berikut gambaran kronologis perkembangan PR di Dunia.
Abad ke -19 : Public Relations di Amerika
dan Eropa merupakan Program studi yg
mandiri,didasarkan pd perkembangan IPTEK. 1865-1900 : Publik masih diangap bodoh.
1900-1918 : Publik diberi informasi dan
dilayani. 1918-1945 : Publik diberi pendidikan dan
1925 : Di New York,Public Relations,Sebagai pendidikan tinggi Resmi.
1928 : Di Belanda, memasuki Pendidikan Tingi, dan minimal di Fakultas sebaai mata kuliah wajib.
Disamping itu, banyak Diadakan kursus
- –kursus yg bermutu.
1945-1968 : Publik mulai terbuka dan banyak mengetahui.
1968 : Di belanda mengalami perkembangan pesat Lebih kearah yg ilmiah karena penelitian yg rutin Dan Continue, Sedangkan di Amerika lebih kearah bisnis.
1968-1979 : Publik dikembangkan diberbagai bidang
1979-1990 : Profesional/internasional memasuki Globalisasi dalam Perubahan mental dan kualitas
1990- Now :
Perubahan mental,kualitas,pola pikir,pola pandang, sikap dan pola prilaku secara Nasional/Internasional
Membangun kerja sama secara local,Nasonal dan Internasinal
Saling belajar dibidang politik, ekonomi,
sosial budaya, Iptek sesuai kebutuhan era global/Informasi.Disamping Ivy leedbetter lee Masih ada beberapa tokoh PR seperti:
Paul Garret
T.J Ross
Erik Johnson
Arthur W Page
Carl Byois
Verne Bernett
PUBLIC RELATIONS DI INDONESIA
Tahun 1962, merupakan cikal bakal
pembentukan Humas secara Resmi melalui
Presidium Kabinet perdana Mentri juanda. Tahun 1967-1971, terbentuk suatu wadah berbentuk * Badan Koordinasi Kehumasan Pemerintah*.
Tahun1967, Didirikan koordinasi antar Humas Departement atau Lembaga Tinggi Negara yg disingkat BAKOR
Tahun 1972-1993, Muncul PR kalangan profesional pada lembaga swasta umum, yg ditandai dengan didirikannya suatu wadah profesi Humas,yaitu perhumas pada tangal 15 Desember 1972.
Pendirinya : Wardiman Djojonegoro, Marah Joenoes, Nana Sutresna, M Alwi, Dahlan, Feisal Tamim,
Wisaksono Noerhadi, Imam Sarjono, Dengan ketuanya
Marah Joenoes. Tanggal 10 april 1987, Di jakarta dibentuk suatu wadah
profesi Humas yg disebut APPRI (Assosiasi Perusahaan
Public relation Independen ) Yg merupakan suatu wadah profesi berbentuk organisasi dari perusahaan yg independent yg bertujuan :
Mewujudkan fungsi PR yang jujur,Bertanggung jawab
sesuai dengan kode etik Memberi Informasi terhadap Klien bahwa APPRI memberi Nasehat dalam PR Mengembangkan
KONSEP DASAR PR I
Roberto Simoes (1984) menyimpulkan “apa
Public Relations itu sebenarnya?”
PR merupakan proses interaksi. PR menciptakan opini public sebagai input yang menguntungkan kedua belah pihak.
PR adalah fungsi manajemen. PR menumbuhkan dan mengembangkan hubungan baik antara
lembaga dan organisasi dengan publiknya, baik
internal maupun eksternal. Hal ini merupakanunsur yang sangat penting dalam manajemen
dalam pencapaian tujuan organisasinya.
PR merupakan aktivitas di berbagai bidang
ilmu (PR adalah multidisiplin ilmu). PR menanamkan pengartian, menumbuhkan motivasi dan partisipasi publik, bertujuan menanamkan kepercayaan, goodwill, saling adanya pengertian, dan citra yang baik dari publiknya. PR merupakan profesi profesional dalam bidangnya. Juga, PR merupakan faktor yang sangat penting dalam pencapaian tujuan
organisasi dengan secara tepat dan dengan
secara terus menerus. PR merupakan kelangsungan hidup organisasi yang bersangkutan. PR merupakan penggabungan berbagai ilmu.
PR merupakan penerapan kebijaksanaan dan pelaksanaannya melalui interpretasi yang peka atas berbagai peristiwa.
TUGAS PUBLIC RELATIONS
Lima pokok tugas Public Relations sehari-hari sebagai berikut.
Menyelenggarakan dan bertanggung jawab atas penyampaian informasi secara lisan, tertulis, melalui gambar(visual) kepada publik, supaya publik mempunyai pengertian yang benar tentang organisasi atau perusahaan, tujuan serta kegiatan yang dilakukan.
Itu semua disesuaikan dengan kebutuhan, keinginan dan harapan publik internal atau eksternal dan memperhatikan, mengolah, mengintegrasikan pengaruh lingkungan yang masuk demi perbaikan dan perkembangan organisasi.
Memonitor, merekam dan mengevaluasi tanggapan serta pendapat umum atau
masyarakat. Di samping itu, menjalankan dan
bertanggung jawab terhadap kehidupan kita bersama dengan lingkungan. Karena merekaikut menentukan kehidupan organisasi apabila
kita tidak saling menggangu, perlu diajak berunding, demi kebaikan semua pihak tak ada yang dirugikan. Sebagai contoh, lingkungan tidak diganggu. Memperbaiki citra organisasi.
Bagi PR, menyadari citra yang baik tidak hanya
terletak pada bentuk gedung, presentasi, publikasi dan seterusnya, tetapi terletak pada (1) bagaimana organisasi bisa mencerminkanorganisasi yang dipercayai, memiliki kekuatan,
mengadakan perkembangan secara berkesinambungan yang selalu terbuka untuk dikontrol, dievaluasi; (2) dapat dikatakan bahwa citra tersebut merupakan gambaran komponen yang kompleks. Tanggung jawab sosial.
PR merupakan instrumen untuk bertanggung jawab terhadap semua
kelompok yang berhak terhadap tanggung
jawab tersebut. Terutama kelompok publik
sendiri, publik internal, dan pers. Penting diusahakan bahwa seluruh organisasi bersikap terbuka dan jujur terhadap semua kelompok atau publik yang ada hubungannya dan memerlukan informasi. Komunikasi
PR mempunyai bentuk komunikais yang
khusus, komunikasi timbal balik, maka, pengetahuan komunikasi menjadimodalnya. Dalam fungsinya, komunikasi
itu sentral. Perlu juga untuk dimiliki adalah pengetahuan manajemen dan kepemimpinan, struktur organisasi.KONSEP DASAR PR II
SIAPAKAH PR YANG BAIK
PR sebagai bagian dari organisasi yang menjadi ”jembatan komunikasi” antara sebuah institusi dengan publiknya sehingga terciptaa pengertian bersama
yang membawa terhadap penciptaan citra
positif dan dukungan dari publik terhadap
eksistensi institusi tersebut.Pengertian tersebut memberikan warna
pada praktek PR bahwa praktek PR adalah
sebuah aktivitas komunikasi sehingga bilatujuan dari praktek PR dipadankan dengan
tujuan komunikasi maka diperoleh adanya
penguatan dan perubahan pengetahuan, perasaan dan perilaku komunikan (penerima pesan).PR sebagai komunikator harus mengeksplorasi persepsi pihak lain dalam memandang suatu institusi. Setiap pihak
dengan segala bentuk latar belakang yang beragam akan mempunyai beragam persepsi pula dalam memandang suatu insitusi. Idealnya bahwa seluruh publik
memperoleh sebuah citra positif dari suatu insitusi. Ada sejumlah persyaratan yang diperlukan oleh PR sebagai komunikator : a. Kemampuan berkomunikasi, adalah wujud kemampuan berkomunikasi dalam berbagaibentuk media seperti kemampuan dalam presentasi, kemampuan dalam
wawancara untuk pengumpulan fakta dan data,
kemampuan dalam untuk dialog-wawancara dengan mass media, kemampuan dalammembuat berita/artikel/Press Realease, ataupun
kemampuan komunikasi lisan dengan lawan bicara ataupun bentuk komunikasi lainnya; b. Kemampuan manajerial ataupun kepemimpinan, adalah wujud tugas sebagai bagian dari manajemen yang menterjemahkan visi dan misi dari manajemen puncak. Kemampuankepemimpinan seorang PR dapat diartikan
kemampuan untuk mengatisipasi masalah
yang timbul dari dalam dan luar organisasi
serta mampu menyusun rencana kegiatan
dan melaksanakannya. c. Kemampuan bergaul atau membina relasi, berarti kemampuan untukberhubungan dan bekerjasama dengan
berbagai macam orang, dan mampumenjaga komunikasi yang baik dengan
orang-orang berbeda, termasuk orang- orang yang berbeda tingkatannya.D.Kepribadian yang utuh atau jujur, seorang pejabat PR harus memiliki kredibilitas yang tinggi, yakni dapat diandalkan dan dapat dipercaya oleh orang lain, dan dapat diterima sebagai
orang yang memiliki kepribadian utuh atau jujur. e. Kaya ide dan kreatif, seorang yang kaya ide dan kreatif dalam wawasan seorang PR harus memiliki wawasan yang luas, permasalahan yang rumit apa pun bentuknya mengetahui benang merah persoalannya.
Covey dalam Ardianto (2004) mengemukan ciri-ciri pemimpin yang baik atau yang berprinsip yaitu :
1. Pribadi yang terus belajar. Orang yang berprinsip
terus belajar dari pengalamanpengalaman dan sumber
keilmuan lainnya.
2. Pribadi yang berorientasi pada pelayanan. Orang yang berjuang untuk menjadi pemimpin yang berprinsip, melihat kehidupan sebagai suatu misi tidak sebagai karir.
3. Pribadi yang memancarkan energi yang positif. Sikap
yang mudah terlihat adalah sikap optimistik, positif dan
penuh dengan energi. Secara fisiologis ditunjukkan dengan wajah dan air muka yang cerah, gembira, menyenangkan dan bahagia.
4. Pribadi berjiwa positif mampu mempercayai orang lain. Perilaku yang ditampilkan adalah tidak bereaksi negatif terhadap perilaku yang negatif, kritikan atau
RELASI DALAM PR
Dalam pengertian PR dinyatakan bahwa PR akan
sukses dalam fungsinya apabila mampumenciptakan, membangun dan mengembangkan
relasi kita. Barang kali diantara sekian banyak kegiatan manusia tidak ada yang lebih penting dibandingkan dengan kegiatan yang disebut itu, dari persiapan yang akan managin merupakan input organisasi atau kelompok, bahkan mungkin pribadi. Relasi kita akan ikut menentukan sukses
atau tidaknya seorang PR. Untuk itu, akan
dibicarakan hal-hal pokok mengenai relasi
dalam PR itu. Di sini akan dibahas sedikit mengenai komunikasi interpersonal, jelasbahwa komunikasi merupakan bagian dari
kehidupan kita. Dengan menciptakan dan mengembangtumbuhkan relasi PR bagi organisasinya, ini berarti: menciptakan yang belum ada, tetapi menjadi suatu kebutuhan dan tuntunan; mengembangkan yang sudah ada sesuai dengan tuntutan dan perubahan yang
terjadi dalam masyarakat; membuat maju
yang sudah berkembang sehingga mampu
bersaing.Peran komunikasi dalam PR sebagai berikut Komunikasi dalam PR merupakan titik sentral.
Dalam setiap proses komunikasi, hubungan kemanusiaan merupakan proses yang menyangkut kepribadian, sikap dan tingkah laku yang terjadi pada orang-orang yang terlibat.
PR dalam fungsinya melaksanakan komunikasi persuasif dua arah di
semua bidang kegiatan dengan maksud memberi motivasi kerja,
bertanggung jawab dan produktif.
Atas dasar pengertian tersebut terlihat bahwa komunikasi timbal
balik dalam PR merupakan proses integrasi antar manusia yang bersifat manusiawi, bukan hanya hubungan antar manusia ( human relations ) saja. Human relations disini bersifat action oriented , yang menuju perasaan lahir batin.Efektivitas komunikasi interpersonal akan tercapai apabila
memenuhi paling sedikit lima macam komponen :
adanya kesamaan kepentingan antara komunikator dengan komunikan;
adanya sikap yang mendukung dari kedua belah pihak;
sikap positif, artinya pikiran atau ide yang diutarakan
dapat diterima sebagai sesuatu yang mendatangkan manfaat bagi kedua belah pihak;
sikap keterbukaan yang ditampilkan oleh kedua belah
pihak; masing-masing pihak mencoba, menempatkan diri pada mitra wicaranya.
KUALIFIKASI PROFESI PUBLIK RELATIONS
Persyaratan Dasar Apa Saja? Terdapat lima persyaratan mendasar bagi seorang yang berprofesi humas (Public Relations), seperti yang dikemukakan Jefkins (1998):
Ability to communicate (kemampuan berkomunikasi)
Ability to organize (kemampuan mengorganisasikan)
Ability to get on with people (kemampuan bergaul/membina relasi)
Personal Integrity (berkepribadian utuh/jujur)
Imagination (memiliki imajinasi yang kuat)
Kemampuan Berkomunikasi
Mampu berkomunikasi dengan baik terhadap orang yang memiliki aneka ragam karakter. Itu berarti harus mampu dan mau berusaha memahami, serta terkadang berusaha untuk bersikap setoleran mungkin kepada setiap orangyang dihadapinya tanpa harus menjadi penakut atau penjilat (Jefkins, 1995:21)
Kemampuan berkomunikasi seorang PR ini secara lisan
maupun tertulis, seperti atau presentasi public speaking(salah satu kemampuan komunikasi lisan di depan public). Sedangkan penulisan dan press realese mengelola media atau majalah perusahaan adalah kemampuan komunikasi tulisan.
Kemampuan mengorganisasikan
Kemampuan mengorganisasikan dapat diartikan sebagai kemampuan manajerial, yang dapat
mengelola program PR mulai dari fact finding
(pengumpulan data), planning (perencanaan),
communicating (mengkomunikasikan program) dan evaluating (evaluasi program). Kemampuan ini juga berarti mampu mengantisipasi masalah di dalam dan di luar organisasi atau perusahaan, serta mampu menyusun rencana kegiatan dan melaksanakan kegiatannya, termasuk pula anggaran.
Kemampuan bergaul/
membina relasi
Kemampuan ini dapat diartikan sebagai kemampuan menciptakan (jaringan) dengan berbagai networking pihak yang berkaitan dengan organisasi/perusahaan atau kegiatan PR itu sendiri. Berbagai unsur public tentunya menciptakan hubungan yang lebih dalam dan akrab sehingga para relasi ini dapat mendukung berbagai program PR.
Dalam membina relasi ini pun tentunya terjalin take and
antara keduanya dan terjadi hubungan yang
give sinergis antara PR dan berbagai unsure public ini, yang tetap berlandaskan integritas profesi.
Berkepribadian utuh/jujur
Kejujuran harus tetap melandasi seseorang yang menjadi profesi apa pun, termasuk public relations (PR), karena aspek ini yang dapat membentuk kredibilitas (kepercayaan) orang lain terhadap PRO maupun perusahaan tempat PRO itu bekerja.
Banyak kasus yang mengakhiri kredibilitas seseorang dalam berbagai profesi, termasuk profesi PR, karena melupakan kejujuran.
Kejujuran ini pula yang dapat membentuk kepribadian yang utuh bagi seorang PRO.
Memiliki imajinasi yang kuat
Profesi PR haruslah seseorang yang penuh dengan gagasan atau ide-ide, mampu
memecahkan problem yang dihadapi, mampu
menyusun rencana yang orisinal dan dapatmengembangkan imajinasi untuk melahirkan
kreativitas-kreativitas kerjanya. Kreativitas ini bias mencakup berbagai kegiatan
seperti mengelola berbagai PR
special events(pameran seminar , workshop, , press conference dan lainnya), pembuatau (media
House Journal penerbitan PR), krisis manajemn dan lain
Apakah Anda Memenuhi Syarat? Pekerjaan di bidang humas, tidak sama dengan pekerjaan lain pada umumnya.
Hari-hari kerja berlaku secara tak teratur.
Tiap hari selalu berbeda, selalu adakejutan dan problem-problem baru untuk
dipecahkan.Tes evaluasi diri Sisi pandang profesi humas :
Dapatkah anda bekerja dibawah tekanan?
Apakah anda menyukai situasi yang penuh tantangan?
Dapatkah anda menerima kritik?
Apakah anda seorang yang mampu mengorganisasikan?
Apakah anda dapat bekerja dengan baik
bersama orang lain? Apakah anda merasa cakap dalam
Apakah anda memiliki imajinasi yang baik?
Apakah anda peka terhadap perasaan orang
lain?
Mampukah anda menarik keputusan dengan
segera, kemudian melaksanakannya? Apakah anda memiliki pertimbangan yang baik?
Apakah anda memiliki kecakapan dalam hal kepemimpinan?
Apakah anda seorang penjual yang baik?
Bersediakah anda bekerja dengan paruh waktu yang tidak teratur?
Apakah anda senang melaksanakan beberapa
macam pekerjaan secara bersamaan?OPINI PUBLIK
Menurut Cultip dan Center dalam Sastropoetro (1987), opini adalah suatu ekspresi tentang sikap mengenai suatu masalah yang bersifat kontroversial. Opini timbul sebagai hasil pembicaraan tentang masalah yang kontroversial, yang menimbulkan pendapat yang berbeda-beda.
Dimana opini tersebut berasal dari opini- opini individual yang diungkapkan oleh para anggota sebuah kelompok yang pandangannya bergantung pada pengaruh- pengaruh yang dilancarkan kelompok itu.
Leonard W. Doob yang sering dikutip oleh para ahli, mengemukakan : “..Publik opinion refrs to people’s attitudes on an issue when they are members of the same sosial group”. Doob disini memberi tekanan kepada sikap (“attitude”) sebagai sesuatu yang bernilai psikologis terhadap sesuatu isyu, manakala mereka (dalam arti “people”) menjadi anggota dari kelompok sosial yang sama. Lalu Doob mempertanyakan, kelompok mana yang terlibat, isyu yang mana yang terlibat dan mengapa masyarakat memberi respon terhadap isyu tersebut. Seperti ilmu sosial lainnya, definisi opini publik (pendapat umum) sulit untuk dirumuskan secara lengkap dan utuh.
Jenis-jenis Opini :
Opini Individu : pendapat seseorang secara perorangan mengenai sesuatu yang terjadi dimasyarakat.
Opini Pribadi : pendapat asli seseorang mengenai suatu masalah
Opini Kelompok : Pendapat kelompok mengenai masalah sosial yang menyangkut kepentingan banyak orang.
Opini Mayoritas : pendapat orang-orang terbanyak dari mereka yang berkaitan dengan suatu masalah yang pro, mungkin yang kontra, atau penilaian lain.
Opini Minoritas : pendapat orang-orang yang relatif jumlahnya sedikit dibandingkan jumlah mereka yang terkait dengan suatu masalah sosial.
Opini Massa : tahap kelanjutan dari opini publik. Opini yang bersifat massa bisa beralih kepada tindakan fisik yang destruktif.
Opini Umum : pendapat yang sama dari semua orang dalam
suatu masyarakat mengenai masalah yang menyangkutAda berbagai definisi yang muncul, tergantung dari sisi mana kita melihatnya :
Ditinjau dari Ilmu Sosiologi, opini publik diartikan sebagai kekuatan yang ada dalam masyarakat (William G. Summer). Di sini kekuatan bukan berasal dari pendapat perorangan, melainkan norma atau mitos yang ada dalam masyarakat. Definisi ini menjelaskan bahwa jika suatu pendapat dianut oleh banyak orang, maka diasumsikan bahwa pendapat itu benar.
Ilmu Komunikasi mendefinisikan opini publik sebagai pertukaran informasi yang membentuk sikap, menentukan isu dalam masyarakat dan dinyatakan secara terbuka. Opini publik sebagai komunikasi mengenai soal-soal tertentu yang jika dibawakan dalam bentuk atau cara tertentu kepada orang tertentu akan membawa efek tertentu pula (Bernard Berelson).
Sementara Ilmu Psikologi mendefinisikan opini publik sebagai hasil dari sikap sekumpulan orang yang memperlihatkan reaksi yang sama terhadap rangsangan yang sama dari luar (Leonard W. Doob)
Opini publik memiliki karakteristik sebagai berikut : 1. dibuat berdasarkan fakta, bukan kata-kata 2. dapat merupakan reaksi terhadap masalah tertentu, dan reaksi itu diungkapkan 3. masalah tersebut disepakati untuk dipecahkan 4. dapat dikombinasikan dengan kepentingan pribadi 5. yang menjadi opini publik hanya pendapat dari mayoritas anggota masyarakat 6. opini publik membuka kemungkinan
7. partisipasi anggota masyarakat sebatas
kepentingan mereka, terutama yang terancam. 8. memungkinkan adanya kontra-opini.Proses Pembentukan Opini Publik Proses terbentuknya opini publik melalui beberapa tahapan yang menurut Cutlip dan Center ada empat tahap, yaitu :
1. Ada masalah yang perlu dipecahkan sehingga orang mencari alternatif pemecahan.
2. Munculnya beberapa alternatif memungkinkan terjadinya diskusi untuk memilih alternatif
3. Dalam diskusi diambil keputusan yang melahirkan kesadaran kelompok.
4. Untuk melaksanakan keputusan, disusunlah program yang memerlukan dukungan yang lebih luas.
Erikson, Lutberg dan Tedin mengemukakan adanya empat tahap terbentuknya opini publik :
1. Muncul isu yang dirasakan sangat relevan bagi kehidupan orang banyak
2. Isu tersebut relatif baru hingga memunculkan kekaburan standar penilaian atau standar ganda.
3. Ada opinion leaders (tokoh pembentuk opini) yang juga tertarik dengan isu tersebut, seperti politisi atau akademisi
4. Mendapat perhatian pers hingga informasi dan reaksi terhadap isu tersebut diketahui khalayak.
Berdasarkan terbentuknya opini publik, kita mengenal opini publik yang murni. Opini publik murni adalah opini publik yang lahir dari reaksi masyarakat atas suatu masalah (isu). Sedangkan opini publik yang tidak murni dapat berupa :
1. Manipulated Public Opinion, yaitu opini publik yang dimanipulasikan atau dipermainkan dengan cerdik
2. Planned Public Opinion, yaitu opini yang direncanakan
3. Intended Public Opinion, yaitu opini yang dikehendaki
4. Programmed Public Opinion, yaitu opini yang diprogramkan
5. Desired Public Opinion, yaitu opini yang diinginkan
Proses peliputan aspirasi masyarakat dilakukan melalui tahapan berikut :
1. Mengidentifikasi masalah
2. Membandingkan antara identifikasi dengan kebijakan, pelayanan
dan hasil penyelenggaraan pemerintahan.3. Menentukan sikap tentang perlu tidaknya peliputan
4. Memilih cara peliputan
Adapun cara peliputan aspirasi masyarakat dapat dilakukan dengan
cara :1. Wawancara
2. Angket atau sensus
3. Pengamatan
4. Penyelidikan
5. Penelitian
6. Temu wicara
7. Polling
Humas Profit & Non Profit
(Humas Pemerintah dan BUMN)
Perbedaan pokok antara fungsi humas dan
tugas humas yang terdapat di instansi pemerintah dengan non pemerintah (lembaga komersial) yaitu tidak ada sesuatu yang diperjualbelikan (aspek komersial)Menurut John D.Millett , humas/PR dalam dinas instansi/lembaga kepemerintahan terdapat beberapa hal untuk melaksanakan tugas utamanya, yaitu :
Mengamati dan mempelajari tentang hasrat, keinginan-keingingan dan aspirasi yang terdapat dalam masyarakat ( learning about public desire ). and aspiration
Kegiatan memberikan nasihat atau sumbang saran untuk menanggapi apa sebaiknya dilakukan oleh instansi/lembaga pemerintah seperti yang dikehendakai oleh pihak publiknya ( advising the public about what is should ). desire
Kemampuan untuk mengusahakan terjadinya hubungan publik dengan para aparat pemerintah ( ensuring satisfactory contact between public and government
) official
Memberikan penerangan dan informasi
tentang apa yang telah diupayakan oleh suatu lembaga/instansi pemerintah yang bersangkutan ( informing and about what an agency is doing )KEBERADAAN HUMAS PEMERINTAH
Keberadaan unit kehumasan disebuah instansi
atau lembaga milik pemerintah merupakan keharusan secara fungsional dan operasional dalam upaya menyebarluaskan atau untukmempublikasikan tentang suatu kegiatan atau
aktifitas instansi bersangkutan yang ditujukan
baik untuk hubungan masyarakat ke dalam maupun kepada masyarakat luar pada umumnya.Fungsi pokok humas pemerintah Indonesia pada dasarnya, antara lain : mengamankan kebijaksanaan pemerintah
memberikan pelayanan, dan
menyebarluaskan pesan atau informasi
mengenai kebijaksanaan dan hinggaprogram-program kerja secara nasional
kepada masyarakat. menjadi komunikator dan sekaligus sebagai mediator yang proaktif dalam menjembatani kepentingan instansi pemerintah di satu pihak, dan menampung aspirasi, serta memperhatikan keinginan-keinginan publiknya di lain pihak.
berperan serta dalam menciptakan iklim yang
kondusif dan dinamis demi mengamankanstabilitas dan keamanan politik pembangunan
nasional, baik jangka pendek maupun jangka
panjang.
Jadi peran taktis dan strategi kehumasan
pemerintah/BUMN tersebut, menyangkut beberapa hal : 1. tugas secara taktis dalam jangka pendek, humas berupaya memberikan pesan-pesan dan informasi kepadamasyarakat umum, dan khalayak tertentu
sebagai target sasarannya.
2. tugas strategis (jangka panjang)
humas, yakni berperan secara aktif
dalam proses mengambil keputusan
(), memberikan decision making process
sumbang saran, gagasan dan hingga ide-
ide cemerlang serta kreatif dalam
menyukseskan program kerja instansi/lembaga. Pejabat humas tersebut harus memiliki kemampuan untuk menguasai permasalahan yang dihadapi oleh instansinya, sebagai berikut :
kemampuan untuk mengamati dan menganalisis persoalan yang menyangkut kepentingan instansinya atau khalayak yang menjadi target sasarannya.
kemampuan melakukan hubungan komunikasi timbal balik yang kreatif, dinamis, efektif, saling mendukung bagi kedua belah pihak yang menarik perhatian terhadap audiensinya.
kemampuan untuk mempengaruhi dan menciptakan pendapat umum ( ) yang menguntungkan opini public instansi/lembaganya.
kemampuan untuk menjalin hubungan baik atau kerjasama, dan saling mempercayai dengan berbagai pihak yang terkait.
STRATEGI & TEKNIK MANAGEMENT PUBLIC RELATIONS
TEORI MANAGEMENT PUBLIC RELATIONS
Grunig & Hunt menyarankan para manejer PR bertindak berdasarkan teoritis organisasional : Boundary Role (memainkan peran di perbatasan). Dengan kata lain, para manajer PR meletakan satu kakinya di dalam perusahaan dan satu kaki lainnya di luar perusahaan (publiknya).
Praktisi PR harus membentuk suatu comfort dengan
berbagai unsur dalam organisasi : Secara fungsi : the real job dari komponen-komponen organisasi
Secara struktural : hirarki organisasional
Secara proses : pengambilan keputusan formal tentang peraturan & prosedur dalam organisasi.
Secara umpan balik : mekanisme evaluatif formal dan informal
organisasi.Proses PR (Cutlip & Center) 1.
Fact Finding : mencari dan mengumpulkan
fakta/data sebelum melakukan tindakan.
2. Planning : berdasarkan fakta membuat rencana tentang apa yang harus dilakukan dalam menghadapi masalah
3. Communicating : Rencana dikomunikasikan atau dilakukan kegiatan operasional.
4. Evaluation : mengadakan evaluasi kegiatan,
Strategi PR
Strategi manajemen atau rencana strategis atau rencana jangka panjang. Dalam rencama strategis, perusahaan menetapkan garis-garis besar tindakan strategis yang akan diambil dalam kurun waktu tertentu kedepan ( 5-10 tahun kedepan).Langkah-langkah yang dilakukan PR dalam memberikan kontribusi pada rencana strategis :
1. Menyampaikan fakta dan opini, yang beredar di dalam
maupun di luar perusahaan 2. Menelusuri dokumen perusahaan dan mempelajari perubahan yang terjadi secara historis.
Perencanaan PR
Hal mendasar yang harus diperhatikan dalam perencanaan : 1. Environment 2. Sasaran bisnis 3. Sasaran PR 4. Strategi PR 5. Taktik/program PR
Anggaran PR 1. Alasan-alasan tentang pentingnya anggaran dalam PR : Mengetahui apa saja biaya yang akan digunakan dalam 2. suatu program Mengetahui jenis program apa saja yang memerlukan 3. sejumlah uang
Memiliki kesesuaian antara siatu program dengan
4. perkiraan biaya Anggaran membentuk suatu disiplin bagi pengeluaran 5. sekarang dan yang akan datang Setelah kegiatan selesai hasilnya dapat diukur 1. Empat unsur anggaran PR : 2. Karyawan 3. Office Overhead MaterialSTRUKTUR ORGANISASI HUMAS
Perlunya Departemen Humas di Perusahaan Ada dua struktur utama organisasi humas, yaitu :
Departemen humas internal
Biro konsultan humas
Struktur Departemen Humas Internal
Besar kecilnya departemen humas internal dari suatu organisasi bergantung pada tiga hal, yaitu :
Ukuran/skala organisasi atau perusahaan sendiri
Nilai dan arti penting fungsi-fungsi humas di mata pihak manajemen (pimpinan) organisasi atau perusahaan yang bersangkutan
Karakteristik khas kehumasan yang memang berbeda-beda bagi masing-masing organisasi atau perusahaan.
Posisi ideal sebuah departemen humas Internal : Direktur Utama (CEO) Departemen Humas Produksi Keuangan HRD Pemasaran
Kemungkinan struktur personel departemen humas : Manajer Humas Asisten Manajer Humas
Editor Jurnal internal Pengatur Kunjungan Fotografer Percetakan & Publikasi Petugas
Pers
Tugas-tugas utama dari manajer humas :
1.Menetapkan target-target dasar atau merumuskan tujuan-tujuan termasuk skala prioritas dari operasi humas perusahaan secara umum
2. Memperhitungkan jam kerja atau sumber- sumber daya lainnya yang bernilai ekonomis yang akan menjadi biaya atau sumber pengeluaran atas pelaksanaan fungsi-fungsi humas
3.Menetapkan skala prioritas guna mengendalikan pilihan publik, media untuk menyampaikan pesan kepada mereka, waktu operasi, optimalisasi penggunaan tenaga kerja dan berbagai sumber daya lainnya
4. Menentukan kelayakan pelaksanaan dari setiap upaya yang hendak dilakukan dalam rangka mengejar tujuan-tujuan tertentu sesuai dengan dana, kapabilitas staf dan daya dukung serta kecukupan berbagai macam peralatan yang ada.
Kegiatan-Kegiatan Departemen Humas Internal : - Menyusun serta mendistribusikan sajian berita (news
release), foto-foto dan berbagai artikel untuk
konsumsi kalangan media massa - Mengorganisir konferensi pers termasuk acara resepsi dan kunjungan kalangan media massa ke organisasi atau perusahaannya - Menjalankan fungsi sebagai penyedia informasi bagi pihak media massa - Mengatur acara wawancara antara kalangan media massa dengan manajemen organisasi atau perusahaan
Mengedit atau memproduksi majalah atau surat
- - kabar internal serta mengelola bentuk komunikasi internal lainnya seperti video, presentasi slide, malajah dinding - Mengedit serta memproduksi jurnal eksternal untuk konsumsi pihak eksternal - Menulis dan membuat bahan-nahan cetak seperti lembaran informasi tentang sejarah perusahaan, laporan tahunan, media komunikasi antar karyawan, poster-poster, dll. - Memimpin dan mengatur acara pameran dan ekshibisi kehumasan juga menyediakan bergadai macam bahannya. - Mengadakan dan mengelola berbagai bentuk instrumen audio visual - Menciptakan dan memelihara berbagai bentuk identitas perusahaan dan ciri khasnya seperti logo,
FUNGSI PUBLIC RELATIONS
Pada dasarnya Fungsi Public Relations menurut Edwin Emery adalah “Upaya yang terencana dan terorganisasi dari sebuah perusahaan atau lembaga untuk menciptakan hubungan-hubungan yang saling bermanfaat dengan berbagai publiknya.” Adapun fungsi dan aktivitas PR secara terperinci adalah 1.
Advise & Counsel : aktivitas perusahaan yang berdampak luas kepada masyarakat.
2. Publications : mengadakan relasi dengan media
berita 3.
Relations with various publics : serikat pekerja,pemegang saham, LSM, dll.
4. Corporate Image Advertising :
mempromosikan citra perusahaan
5. Public Opinion : bekerja sama dengan bagian R & D mempengaruhi opini publik 6. Tugas lainnya : juru bicara perusahaan, koordinatir sumbangan perusahaan, pemberian penghargaan, penyerahan beasiswa, dll.PROSES KERJA PR
Untuk melaksanakan fungsi PR maka memerlukan hal-hal sebagai berikut : 1. Berbagai keahlian yang dapat diandalkan 2. Orang-orang yang dapat dipercaya 3. Pengawasan dan koordinasi 4. Perhatian pada setiap detail 5. Dilaksanakan secara profesional
LANGKAH PR DALAM MELAKSANAKAN FUNGSINYA 1.
Tujuan jelas, transparan, praktis.
2. Menentukan sasaran 3. Produk/jasa sudah sesuai kebutuhan sasaran 4. Meminta pengarahan direksi 5. Memberikan kesempatan kepada redaksi untuk memberikan ide, usulan, atau kritik.
6. Mengambil inti dari pertemuan
TUGAS PUBLIC RELATIONS Lima pokok tugas PR : 1. Menyelenggarakan dan bertanggung jawab atas penyampaian informasi secara lisan dan tertulis kepada publik 2. Memonitor, merekam dan mengevaluasi tanggapan serta pendapat umum atau masyarakat 3. Memperbaiki citra perusahaan 4. Tanggung jawab sosial
RELASI DALAM PR Komunikasi Interpersonal : 1. Informasi 2. Relasi Sikap berbicara dalam membangun relasi : 1. Jelas, to the point 2. Transparan 3. Jujur
Dalam kegiatannya PR memberikan masukan dan nasihat terhadap berbagai kebijakan manajemen yang berhubungan dengan opini atau isu publik yang tengah berkembang
Dalam Pelaksanaannya PR menggunakan komunikasi memberitahukan, mempengaruhi dan mengubah pengetahuan, sikap dan perilaku publik sasarannya
Hasil yang ingin dicapai good image, goodwill,
mutual understanding, mutual confidence, mutual appreciation dan tolerance
Proses Transfer PR Negatif Positif Antipati Simpati Kecurigaan Penerimaan Masa Bodoh Minat Lalai Pengertian
CITRA PERUSAHAAN
CITRA
Citra adalah hasil gabungan dari semua kesan yang didapat, baik itu dengan cara melihat nama, mengamati perilaku, mendengar atau membaca suatu aktivitas atau melalui bukti material lainnya. Menurut Bill Canton, citra adalah kesan, perasaan, gambaran diri publik terhadap perusahaan, kesan yang dengan sengaja diciptakan dari suatu objek, orang atau organisasi.
Menurut Frank Jefkins, citra adalah kesan seseorang atau individu tentang sesuatu yang muncul sebagai hasil dari pengetahuan dan pengalamannya. Jadi citra itu sengaja dibentuk, agar bernilai positif. Citra adalah komoditi bagi perusahaan (Fragile
Commodity atau disebut juga Favourable Opinion).
Tiga komponen Citra :
Realitas
Yang ideal
Harapan/keinginan
Inti dari PR adalah Citra dan Identitas. Identitas tidak terbatas pada logo dan tifografi tapi mencakup :
Nilai-nilai yang dianut perusahaan
Merek
Karakteristik pelayanan
Usia & Struktur Organisasi
Sponsorship Rancangan untuk penampilan.
Citra dengan Reputasi ???
Reputasi terbentuk dari pengalaman individu baik
langsung maupun tidak langsung, sedangkan citra
merupakan kesadaran, persepsi dan persetujuan.
Namun tetap bahwa PR adalah kombinasi antara
Jenis-jenis Citra
Citra Bayangan (Mirror Image) : bagaimana dugaan publik eksternal dalam memandang perusahaan
Citra Berlaku (Current Image) : Citra yang berdasarkan pengalaman dan pemahaman publik eksternal. Mungkin bertentangan dengan citra bayangan.
Citra Harapan (Wish Image) : Citra yang diinginkan
Citra Perusahaan (Corporate Image) : Citra dari perusahaan secara keseluruhan.
Citra Majemuk (Multiple Image) : Sejumlah individu, kantor cabang atau perwakilan perusahaan lainnya dapat membentuk citra tertentu yang belum tentu sesuai dengan keseragaman citra perusahaan.
Berdasarkan model pembentukan citra, citra terdiri dari empat aspek yaitu persepsi, kognisi, motivasi dan sikap. Seperti yang dinyatakan oleh Nimpoeno dalam Rakhmat mengenai citra yaitu: “….Proses psikodinamis yang berlangsung pada individu konsumen berkisar antara komponen persepsi, kognisi, motivasi dan sikap konsumen terhadap produk. Keempat komponen itu sendiri di artikan sebagai
mental representatio (citra) dari stimulus
” (Rakhmat, 1986: 9-10).
Persepsi diartikan sebagai hasil pengamatan terhadap unsur lingkungan yang dikaitkan dengan suatu proses pemaknaan yang berarti individu akan memberikan makna terhadap rangsangan berdasarkan pengalamannya mengenai stimulus.
“Kognisi merupakan suatu hal yang berhubungan dengan daya nalar serta pemikiran seseorang, dari tidak tahu menjadi tahu, dari tidak jelas menjadi jelas. Akibat dari gambaran ini seseorang memiliki kepercayaan atau pengetahuan terhadap suatu objek” (Rakhmat, 1991: 223).
“Motivasi adalah suatu dorongan yang dimiliki oleh seseorang untuk melakukan tindakan karena ingin memperoleh seseorang dan ia menghendaki melakukannya” (Wahyudi, 1991: 39).
Sikap adalah kecenderungan bertindak, berpersepsi, berpikir dan merasa dalam menghadapi objek, ide,
Faktor-faktor pembentuk citra perusahaan adalah
Advertising (iklan yang di tawarkan)
public relation, (informasi yang diberikan melalui seorang PR)
physical image, (kesan psikologis yang ditimbulkan)
word of mouth, (penggunaan bahasa informasi tersebut)
pengalaman nyata konsumen dalam menggunakan barang atau jasa.
Menurut Zinkhan ada beberapa alasan yang mendasari pentingnya perusahaan membangun dan mengelola citra perusahaan yaitu :
dapat merangsang penjualan
dapat membangun nama baik perusahaan
membangun identitas bagi karyawannya