Pengantar Public Relations

SEJARAH
PUBLIC RELATIONS

Sebagai Ilmu pengetahuan PR masih
relatif baru di masyarakat bangsa kita. PR
merupakan gabungan dari berbagai ilmu
dan termasuk dalam jajaran ilmu-ilmu
sosial seperti ilmu politik, ekonomi,
sejarah, psikologi, sosiologi, komunikasi
dll. Istilah PR baru dikenal mulai abad
20,yaitu di negara asalnya Amerika
serikat.





Berbagai tehnik PR sudah diterapkan
selama berabad-abad yg lalu,antara lain;
Penyambutan Ratu Balqis terhadap nabi
sulaeman denan upacara yg meriah untuk

menghormati kedatangan tamu istimewa.
Peristiwa penyambutan Mark antoni ditepi
sungai Nil yg dilakukan oleh Cleopatra
dengan segala keindahannya sebagai ratu

Jadi dapat dikatakan bahwa PR berfungsi
menumbuhkan relasi baik antar setiap
komponen masyarakat, menumbuhkan
motiasi, menjadi Proaktif. Publik yg
dimaksud di dalam PR adalah kelompok
atau public yg terkait dalam pelaksanaan
fungsi PR tsb.





Dalam sejarahnya PR dilahirkan dan dipelopori
yg oleh The Father of public Relation, yaitu Ivy
Ledbetter Lee pada tahun 1906. Ia berhasil

menanggulangi kelumpuhan industri batu bara
di AS dengan sukses.
Adapun gagasan dan pemikiran Lee dalam
mengadakan perbaikan, Pembaharuan itu
Dinamakan : Declaration of principle intinya
public tidak diabaikanoleh management industri,
Publik tidak dianggap bodoh oleh pers.









Berikut gambaran kronologis
perkembangan PR di Dunia.
Abad ke -19 : Public Relations di Amerika
dan Eropa merupakan Program studi yg

mandiri,didasarkan pd perkembangan
IPTEK.
1865-1900 : Publik masih diangap bodoh.
1900-1918 : Publik diberi informasi dan
dilayani.
1918-1945 : Publik diberi pendidikan dan
dihargai.















1925 : Di New York,Public Relations,Sebagai pendidikan
tinggi Resmi.
1928 : Di Belanda, memasuki Pendidikan Tingi, dan
minimal di Fakultas sebaai mata kuliah wajib.
Disamping itu, banyak Diadakan kursus –kursus yg
bermutu.
1945-1968 : Publik mulai terbuka dan banyak
mengetahui.
1968 : Di belanda mengalami perkembangan pesat Lebih
kearah yg ilmiah karena penelitian yg rutin Dan
Continue, Sedangkan di Amerika lebih kearah bisnis.
1968-1979 : Publik dikembangkan diberbagai bidang
1979-1990 : Profesional/internasional memasuki
Globalisasi dalam Perubahan mental dan kualitas










1990- Now :
Perubahan mental,kualitas,pola pikir,pola
pandang, sikap dan pola prilaku secara
Nasional/Internasional
Membangun kerja sama secara
local,Nasonal dan Internasinal
Saling belajar dibidang politik, ekonomi,
sosial budaya, Iptek sesuai kebutuhan era
global/Informasi.









Disamping Ivy leedbetter lee Masih ada
beberapa tokoh PR seperti:
Paul Garret
T.J Ross
Erik Johnson
Arthur W Page
Carl Byois
Verne Bernett

PUBLIC RELATIONS
DI INDONESIA




Tahun 1962, merupakan cikal bakal
pembentukan Humas secara Resmi melalui
Presidium Kabinet perdana Mentri juanda.
Tahun 1967-1971, terbentuk suatu wadah

berbentuk * Badan Koordinasi Kehumasan
Pemerintah*.
Tahun1967, Didirikan koordinasi antar Humas
Departement atau Lembaga Tinggi Negara yg
disingkat BAKOR










Tahun 1972-1993, Muncul PR kalangan profesional pada
lembaga swasta umum, yg ditandai dengan didirikannya
suatu wadah profesi Humas,yaitu perhumas pada tangal
15 Desember 1972.
Pendirinya : Wardiman Djojonegoro, Marah Joenoes,

Nana Sutresna, M Alwi, Dahlan, Feisal Tamim,
Wisaksono Noerhadi, Imam Sarjono, Dengan ketuanya
Marah Joenoes.
Tanggal 10 april 1987, Di jakarta dibentuk suatu wadah
profesi Humas yg disebut APPRI (Assosiasi Perusahaan
Public relation Independen ) Yg merupakan suatu wadah
profesi berbentuk organisasi dari perusahaan yg
independent yg bertujuan :
Mewujudkan fungsi PR yang jujur,Bertanggung jawab
sesuai dengan kode etik
Memberi Informasi terhadap Klien bahwa APPRI
memberi Nasehat dalam PR Mengembangkan
kepercayaan umum atas PR
Tanggal 27 Nopember 1995 Terbentuk Himpunan
Humas Hotel Berbintang.

KONSEP DASAR PR I

Roberto Simoes (1984) menyimpulkan “apa
Public Relations itu sebenarnya?”





PR merupakan proses interaksi. PR menciptakan
opini public sebagai input yang menguntungkan
kedua belah pihak.
PR adalah fungsi manajemen. PR menumbuhkan
dan mengembangkan hubungan baik antara
lembaga dan organisasi dengan publiknya, baik
internal maupun eksternal. Hal ini merupakan
unsur yang sangat penting dalam manajemen
dalam pencapaian tujuan organisasinya.



PR merupakan aktivitas di berbagai bidang
ilmu (PR adalah multidisiplin ilmu). PR
menanamkan pengartian, menumbuhkan
motivasi dan partisipasi publik, bertujuan

menanamkan goodwill, kepercayaan,
saling adanya pengertian, dan citra yang
baik dari publiknya.





PR merupakan profesi profesional dalam
bidangnya. Juga, PR merupakan faktor yang
sangat penting dalam pencapaian tujuan
organisasi dengan secara tepat dan dengan
secara terus menerus. PR merupakan
kelangsungan hidup organisasi yang
bersangkutan.
PR merupakan penggabungan berbagai ilmu.
PR merupakan penerapan kebijaksanaan dan
pelaksanaannya melalui interpretasi yang peka
atas berbagai peristiwa.


TUGAS PUBLIC RELATIONS



Lima pokok tugas Public Relations sehari-hari sebagai
berikut.
Menyelenggarakan dan bertanggung jawab atas
penyampaian informasi secara lisan, tertulis, melalui
gambar(visual) kepada publik, supaya publik mempunyai
pengertian yang benar tentang organisasi atau
perusahaan, tujuan serta kegiatan yang dilakukan.
Itu semua disesuaikan dengan kebutuhan, keinginan dan
harapan publik internal atau eksternal dan
memperhatikan, mengolah, mengintegrasikan pengaruh
lingkungan yang masuk demi perbaikan dan
perkembangan organisasi.



Memonitor, merekam dan mengevaluasi
tanggapan serta pendapat umum atau
masyarakat. Di samping itu, menjalankan dan
bertanggung jawab terhadap kehidupan kita
bersama dengan lingkungan. Karena mereka
ikut menentukan kehidupan organisasi apabila
kita tidak saling menggangu, perlu diajak
berunding, demi kebaikan semua pihak tak
ada yang dirugikan. Sebagai contoh,
lingkungan tidak diganggu.



Memperbaiki citra organisasi.
Bagi PR, menyadari citra yang baik tidak hanya
terletak pada bentuk gedung, presentasi,
publikasi dan seterusnya, tetapi terletak pada
(1) bagaimana organisasi bisa mencerminkan
organisasi yang dipercayai, memiliki kekuatan,
mengadakan perkembangan secara
berkesinambungan yang selalu terbuka untuk
dikontrol, dievaluasi;
(2) dapat dikatakan bahwa citra tersebut
merupakan gambaran komponen yang
kompleks.



Tanggung jawab sosial.
PR merupakan instrumen untuk
bertanggung jawab terhadap semua
kelompok yang berhak terhadap tanggung
jawab tersebut. Terutama kelompok publik
sendiri, publik internal, dan pers. Penting
diusahakan bahwa seluruh organisasi
bersikap terbuka dan jujur terhadap
semua kelompok atau publik yang ada
hubungannya dan memerlukan informasi.



Komunikasi
PR mempunyai bentuk komunikais yang
khusus, komunikasi timbal balik, maka,
pengetahuan komunikasi menjadi
modalnya. Dalam fungsinya, komunikasi
itu sentral. Perlu juga untuk dimiliki
adalah pengetahuan manajemen dan
kepemimpinan, struktur organisasi.

KONSEP DASAR PR II

SIAPAKAH PR YANG BAIK
PR sebagai bagian dari organisasi yang
menjadi ”jembatan komunikasi” antara
sebuah institusi dengan publiknya
sehingga terciptaa pengertian bersama
yang membawa terhadap penciptaan citra
positif dan dukungan dari publik terhadap
eksistensi institusi tersebut.

Pengertian tersebut memberikan warna
pada praktek PR bahwa praktek PR adalah
sebuah aktivitas komunikasi sehingga bila
tujuan dari praktek PR dipadankan dengan
tujuan komunikasi maka diperoleh adanya
penguatan dan perubahan pengetahuan,
perasaan dan perilaku komunikan
(penerima pesan).

PR sebagai komunikator harus
mengeksplorasi persepsi pihak lain dalam
memandang suatu institusi. Setiap pihak
dengan segala bentuk latar belakang yang
beragam akan mempunyai beragam
persepsi pula dalam memandang suatu
insitusi. Idealnya bahwa seluruh publik
memperoleh sebuah citra positif dari suatu
insitusi.

Ada sejumlah persyaratan yang diperlukan
oleh PR sebagai komunikator :
a. Kemampuan berkomunikasi, adalah wujud
kemampuan berkomunikasi dalam
berbagaibentuk media seperti kemampuan
dalam presentasi, kemampuan dalam
wawancara untuk pengumpulan fakta dan data,
kemampuan dalam untuk dialog-wawancara
dengan mass media, kemampuan dalam
membuat berita/artikel/Press Realease, ataupun
kemampuan komunikasi lisan dengan lawan
bicara ataupun bentuk komunikasi lainnya;

b. Kemampuan manajerial ataupun
kepemimpinan, adalah wujud tugas
sebagai bagian dari manajemen yang
menterjemahkan visi dan misi dari
manajemen puncak. Kemampuan
kepemimpinan seorang PR dapat diartikan
kemampuan untuk mengatisipasi masalah
yang timbul dari dalam dan luar organisasi
serta mampu menyusun rencana kegiatan
dan melaksanakannya.

c. Kemampuan bergaul atau membina
relasi, berarti kemampuan untuk
berhubungan dan bekerjasama dengan
berbagai macam orang, dan mampu
menjaga komunikasi yang baik dengan
orang-orang berbeda, termasuk orangorang yang berbeda tingkatannya.

D.Kepribadian yang utuh atau jujur,
seorang pejabat PR harus memiliki
kredibilitas yang tinggi, yakni dapat
diandalkan dan dapat dipercaya oleh
orang lain, dan dapat diterima sebagai
orang yang memiliki kepribadian utuh atau
jujur.

e. Kaya ide dan kreatif, seorang yang kaya
ide dan kreatif dalam wawasan seorang
PR harus memiliki wawasan yang luas,
permasalahan yang rumit apa pun
bentuknya mengetahui benang merah
persoalannya.









Covey dalam Ardianto (2004) mengemukan ciri-ciri
pemimpin yang baik atau yang berprinsip yaitu :
1. Pribadi yang terus belajar. Orang yang berprinsip
terus belajar dari pengalamanpengalaman dan sumber
keilmuan lainnya.
2. Pribadi yang berorientasi pada pelayanan. Orang yang
berjuang untuk menjadi pemimpin yang berprinsip,
melihat kehidupan sebagai suatu misi tidak sebagai
karir.
3. Pribadi yang memancarkan energi yang positif. Sikap
yang mudah terlihat adalah sikap optimistik, positif dan
penuh dengan energi. Secara fisiologis ditunjukkan
dengan wajah dan air muka yang cerah, gembira,
menyenangkan dan bahagia.
4. Pribadi berjiwa positif mampu mempercayai orang
lain. Perilaku yang ditampilkan adalah tidak bereaksi
negatif terhadap perilaku yang negatif, kritikan atau
kelemahan manusiawi.

RELASI DALAM PR
Dalam pengertian PR dinyatakan bahwa PR akan
sukses dalam fungsinya apabila mampu
menciptakan, membangun dan mengembangkan
relasi kita. Barang kali diantara sekian banyak
kegiatan manusia tidak ada yang lebih penting
dibandingkan dengan kegiatan yang disebut
managin itu, dari persiapan yang akan
merupakan input organisasi atau kelompok,
bahkan mungkin pribadi.



Relasi kita akan ikut menentukan sukses
atau tidaknya seorang PR. Untuk itu, akan
dibicarakan hal-hal pokok mengenai relasi
dalam PR itu. Di sini akan dibahas sedikit
mengenai komunikasi interpersonal, jelas
bahwa komunikasi merupakan bagian dari
kehidupan kita.



Dengan menciptakan dan
mengembangtumbuhkan relasi PR bagi
organisasinya, ini berarti: menciptakan
yang belum ada, tetapi menjadi suatu
kebutuhan dan tuntunan;
mengembangkan yang sudah ada sesuai
dengan tuntutan dan perubahan yang
terjadi dalam masyarakat; membuat maju
yang sudah berkembang sehingga mampu
bersaing.

Peran komunikasi dalam PR sebagai berikut








Komunikasi dalam PR merupakan titik sentral.
Dalam setiap proses komunikasi, hubungan kemanusiaan
merupakan proses yang menyangkut kepribadian, sikap dan tingkah
laku yang terjadi pada orang-orang yang terlibat.
PR dalam fungsinya melaksanakan komunikasi persuasif dua arah di
semua bidang kegiatan dengan maksud memberi motivasi kerja,
bertanggung jawab dan produktif.
Atas dasar pengertian tersebut terlihat bahwa komunikasi timbal
balik dalam PR merupakan proses integrasi antar manusia yang
bersifat manusiawi, bukan hanya hubungan antar manusia ( human
relations) saja. Human relations disini bersifat action oriented, yang
menuju perasaan lahir batin.

Efektivitas komunikasi interpersonal akan tercapai apabila
memenuhi paling sedikit lima macam komponen :










adanya kesamaan kepentingan antara komunikator
dengan komunikan;
adanya sikap yang mendukung dari kedua belah pihak;
sikap positif, artinya pikiran atau ide yang diutarakan
dapat diterima sebagai sesuatu yang mendatangkan
manfaat bagi kedua belah pihak;
sikap keterbukaan yang ditampilkan oleh kedua belah
pihak;
masing-masing pihak mencoba, menempatkan diri pada
mitra wicaranya.

KUALIFIKASI PROFESI
PUBLIK RELATIONS

Persyaratan Dasar Apa Saja?








Terdapat lima persyaratan mendasar bagi
seorang yang berprofesi humas (Public
Relations), seperti yang dikemukakan Jefkins
(1998):
Ability to communicate (kemampuan
berkomunikasi)
Ability to organize (kemampuan
mengorganisasikan)
Ability to get on with people (kemampuan
bergaul/membina relasi)
Personal Integrity (berkepribadian utuh/jujur)
Imagination (memiliki imajinasi yang kuat)

Kemampuan Berkomunikasi




Mampu berkomunikasi dengan baik terhadap orang yang
memiliki aneka ragam karakter. Itu berarti harus mampu
dan mau berusaha memahami, serta terkadang
berusaha untuk bersikap setoleran mungkin kepada
setiap orangyang dihadapinya tanpa harus menjadi
penakut atau penjilat (Jefkins, 1995:21)
Kemampuan berkomunikasi seorang PR ini secara lisan
maupun tertulis, seperti public speaking atau presentasi
(salah satu kemampuan komunikasi lisan di depan
public). Sedangkan penulisan press realese dan
mengelola media atau majalah perusahaan adalah
kemampuan komunikasi tulisan.

Kemampuan mengorganisasikan




Kemampuan mengorganisasikan dapat diartikan
sebagai kemampuan manajerial, yang dapat
mengelola program PR mulai dari fact finding
(pengumpulan data), planning (perencanaan),
communicating (mengkomunikasikan program)
dan evaluating (evaluasi program).
Kemampuan ini juga berarti mampu
mengantisipasi masalah di dalam dan di luar
organisasi atau perusahaan, serta mampu
menyusun rencana kegiatan dan melaksanakan
kegiatannya, termasuk pula anggaran.

Kemampuan bergaul/
membina relasi




Kemampuan ini dapat diartikan sebagai kemampuan
menciptakan networking (jaringan) dengan berbagai
pihak yang berkaitan dengan organisasi/perusahaan
atau kegiatan PR itu sendiri. Berbagai unsur public
tentunya menciptakan hubungan yang lebih dalam dan
akrab sehingga para relasi ini dapat mendukung
berbagai program PR.
Dalam membina relasi ini pun tentunya terjalin take and
give antara keduanya dan terjadi hubungan yang
sinergis antara PR dan berbagai unsure public ini, yang
tetap berlandaskan integritas profesi.

Berkepribadian utuh/jujur




Kejujuran harus tetap melandasi seseorang yang
menjadi profesi apa pun, termasuk public
relations (PR), karena aspek ini yang dapat
membentuk kredibilitas (kepercayaan) orang lain
terhadap PRO maupun perusahaan tempat PRO
itu bekerja.
Banyak kasus yang mengakhiri kredibilitas
seseorang dalam berbagai profesi, termasuk
profesi PR, karena melupakan kejujuran.
Kejujuran ini pula yang dapat membentuk
kepribadian yang utuh bagi seorang PRO.

Memiliki imajinasi yang kuat




Profesi PR haruslah seseorang yang penuh
dengan gagasan atau ide-ide, mampu
memecahkan problem yang dihadapi, mampu
menyusun rencana yang orisinal dan dapat
mengembangkan imajinasi untuk melahirkan
kreativitas-kreativitas kerjanya.
Kreativitas ini bias mencakup berbagai kegiatan
seperti mengelola berbagai special events PR
(pameran, workshop, seminar, press conference
dan lainnya), pembuatau House Journal (media
penerbitan PR), krisis manajemn dan lain
sebagainya.

Apakah Anda Memenuhi Syarat?
Pekerjaan di bidang humas, tidak sama
dengan pekerjaan lain pada umumnya.
Hari-hari kerja berlaku secara tak teratur.
Tiap hari selalu berbeda, selalu ada
kejutan dan problem-problem baru untuk
dipecahkan.

Tes evaluasi diri









Sisi pandang profesi humas :
Dapatkah anda bekerja dibawah tekanan?
Apakah anda menyukai situasi yang penuh
tantangan?
Dapatkah anda menerima kritik?
Apakah anda seorang yang mampu
mengorganisasikan?
Apakah anda dapat bekerja dengan baik
bersama orang lain?
Apakah anda merasa cakap dalam
berkomunikasi?










Apakah anda memiliki imajinasi yang baik?
Apakah anda peka terhadap perasaan orang
lain?
Mampukah anda menarik keputusan dengan
segera, kemudian melaksanakannya?
Apakah anda memiliki pertimbangan yang baik?
Apakah anda memiliki kecakapan dalam hal
kepemimpinan?
Apakah anda seorang penjual yang baik?
Bersediakah anda bekerja dengan paruh waktu
yang tidak teratur?
Apakah anda senang melaksanakan beberapa
macam pekerjaan secara bersamaan?

Humas Profit & Non Profit
(Humas Pemerintah dan BUMN)

Perbedaan pokok antara fungsi humas dan
tugas humas yang terdapat di instansi
pemerintah dengan non pemerintah
(lembaga komersial) yaitu tidak ada
sesuatu yang diperjualbelikan (aspek
komersial)





Menurut John D.Millett , humas/PR dalam dinas
instansi/lembaga kepemerintahan terdapat
beberapa hal untuk melaksanakan tugas
utamanya, yaitu :
Mengamati dan mempelajari tentang hasrat,
keinginan-keingingan dan aspirasi yang terdapat
dalam masyarakat (learning about public desire
and aspiration).
Kegiatan memberikan nasihat atau sumbang
saran untuk menanggapi apa sebaiknya
dilakukan oleh instansi/lembaga pemerintah
seperti yang dikehendakai oleh pihak publiknya
(advising the public about what is should
desire).



Kemampuan untuk mengusahakan
terjadinya hubungan publik dengan para
aparat pemerintah (ensuring satisfactory

contact between public and government
official)


Memberikan penerangan dan informasi
tentang apa yang telah diupayakan oleh
suatu lembaga/instansi pemerintah yang
bersangkutan (informing and about what
an agency is doing)

KEBERADAAN HUMAS PEMERINTAH
Keberadaan unit kehumasan disebuah instansi
atau lembaga milik pemerintah merupakan
keharusan secara fungsional dan operasional
dalam upaya menyebarluaskan atau untuk
mempublikasikan tentang suatu kegiatan atau
aktifitas instansi bersangkutan yang ditujukan
baik untuk hubungan masyarakat ke dalam
maupun kepada masyarakat luar pada
umumnya.

Fungsi pokok humas pemerintah
Indonesia pada dasarnya, antara lain :



mengamankan kebijaksanaan pemerintah
memberikan pelayanan, dan
menyebarluaskan pesan atau informasi
mengenai kebijaksanaan dan hingga
program-program kerja secara nasional
kepada masyarakat.





menjadi komunikator dan sekaligus sebagai
mediator yang proaktif dalam menjembatani
kepentingan instansi pemerintah di satu pihak,
dan menampung aspirasi, serta memperhatikan
keinginan-keinginan publiknya di lain pihak.
berperan serta dalam menciptakan iklim yang
kondusif dan dinamis demi mengamankan
stabilitas dan keamanan politik pembangunan
nasional, baik jangka pendek maupun jangka
panjang.

Jadi peran taktis dan strategi kehumasan
pemerintah/BUMN tersebut, menyangkut
beberapa hal :
1. tugas secara taktis dalam jangka
pendek, humas berupaya memberikan
pesan-pesan dan informasi kepada
masyarakat umum, dan khalayak tertentu
sebagai target sasarannya.

2. tugas strategis (jangka panjang)
humas, yakni berperan secara aktif
dalam proses mengambil keputusan
(decision making process), memberikan
sumbang saran, gagasan dan hingga ideide cemerlang serta kreatif dalam
menyukseskan
program
kerja
instansi/lembaga.









Pejabat humas tersebut harus memiliki kemampuan
untuk menguasai permasalahan yang dihadapi oleh
instansinya, sebagai berikut :
kemampuan untuk mengamati dan menganalisis
persoalan yang menyangkut kepentingan instansinya
atau khalayak yang menjadi target sasarannya.
kemampuan melakukan hubungan komunikasi timbal
balik yang kreatif, dinamis, efektif, saling mendukung
bagi kedua belah pihak yang menarik perhatian terhadap
audiensinya.
kemampuan untuk mempengaruhi dan menciptakan
pendapat umum (opini public) yang menguntungkan
instansi/lembaganya.
kemampuan untuk menjalin hubungan baik atau
kerjasama, dan saling mempercayai dengan berbagai
pihak yang terkait.

STRATEGI & TEKNIK MANAGEMENT
PUBLIC RELATIONS

TEORI MANAGEMENT
PUBLIC RELATIONS
Grunig & Hunt menyarankan para manejer PR bertindak
berdasarkan teoritis organisasional : Boundary Role (memainkan
peran di perbatasan). Dengan kata lain, para manajer PR
meletakan satu kakinya di dalam perusahaan dan satu kaki
lainnya di luar perusahaan (publiknya).






Praktisi PR harus membentuk suatu comfort dengan
berbagai unsur dalam organisasi :
Secara fungsi : the real job dari komponen-komponen organisasi
Secara struktural : hirarki organisasional
Secara proses : pengambilan keputusan formal tentang peraturan
& prosedur dalam organisasi.
Secara umpan balik : mekanisme evaluatif formal dan informal
organisasi.

Proses PR (Cutlip & Center)
1.

2.

3.

4.

Fact Finding : mencari dan mengumpulkan
fakta/data sebelum melakukan tindakan.
Planning : berdasarkan fakta membuat
rencana tentang apa yang harus dilakukan
dalam menghadapi masalah
Communicating : Rencana dikomunikasikan
atau dilakukan kegiatan operasional.
Evaluation : mengadakan evaluasi kegiatan,
apakah tujuan sudah tercapai atau belum.

Strategi PR

1.

2.

3.

Strategi manajemen atau rencana strategis atau
rencana jangka panjang. Dalam rencama strategis,
perusahaan menetapkan garis-garis besar tindakan
strategis yang akan diambil dalam kurun waktu
tertentu kedepan ( 5-10 tahun kedepan).
Langkah-langkah yang dilakukan PR dalam
memberikan kontribusi pada rencana strategis :
Menyampaikan fakta dan opini, yang beredar di dalam
maupun di luar perusahaan
Menelusuri dokumen perusahaan dan mempelajari
perubahan yang terjadi secara historis.
Melakukan analisis SWOT

Perencanaan PR

1.
2.
3.
4.

5.

Hal mendasar yang harus diperhatikan
dalam perencanaan :
Environment
Sasaran bisnis
Sasaran PR
Strategi PR
Taktik/program PR

Anggaran PR
1.
2.
3.
4.
5.

1.
2.
3.
4.

Alasan-alasan tentang pentingnya anggaran dalam PR :
Mengetahui apa saja biaya yang akan digunakan dalam
suatu program
Mengetahui jenis program apa saja yang memerlukan
sejumlah uang
Memiliki kesesuaian antara siatu program dengan
perkiraan biaya
Anggaran membentuk suatu disiplin bagi pengeluaran
sekarang dan yang akan datang
Setelah kegiatan selesai hasilnya dapat diukur
Empat unsur anggaran PR :
Karyawan
Office Overhead
Material
Ongkos-ongkos

STRUKTUR ORGANISASI HUMAS

Perlunya Departemen Humas
di Perusahaan




Ada dua struktur utama organisasi
humas, yaitu :
Departemen humas internal
Biro konsultan humas

Struktur Departemen Humas Internal
Besar kecilnya departemen humas internal dari
suatu organisasi bergantung pada tiga hal, yaitu :
 Ukuran/skala organisasi atau perusahaan sendiri
 Nilai dan arti penting fungsi-fungsi humas di
mata pihak manajemen
(pimpinan) organisasi atau perusahaan yang
bersangkutan
 Karakteristik khas kehumasan yang memang
berbeda-beda bagi
masing-masing organisasi atau perusahaan.

Posisi ideal sebuah departemen humas
Internal :
Direktur Utama (CEO)
Departemen Humas

Produksi
Pemasaran

Keuangan

HRD

Kemungkinan struktur personel
departemen humas :
Manajer Humas

Asisten Manajer Humas

Editor Jurnal internal
Pers

Pengatur Kunjungan

Fotografer Percetakan & Publikasi Petugas

Tugas-tugas utama dari manajer humas :
1. Menetapkan target-target dasar atau

merumuskan tujuan-tujuan termasuk skala
prioritas dari operasi humas perusahaan
secara umum
2. Memperhitungkan jam kerja atau sumbersumber daya lainnya yang bernilai ekonomis
yang akan menjadi biaya atau sumber
pengeluaran atas pelaksanaan fungsi-fungsi
humas

3.Menetapkan skala prioritas guna
mengendalikan pilihan publik, media untuk
menyampaikan pesan kepada mereka, waktu
operasi, optimalisasi penggunaan tenaga
kerja dan berbagai sumber daya lainnya
4. Menentukan kelayakan pelaksanaan dari
setiap upaya yang hendak dilakukan dalam
rangka mengejar tujuan-tujuan tertentu
sesuai dengan dana, kapabilitas staf dan
daya dukung serta kecukupan berbagai
macam peralatan yang ada.

Kegiatan-Kegiatan Departemen Humas Internal :

- Menyusun serta mendistribusikan sajian berita (news
release), foto-foto dan berbagai artikel untuk
konsumsi kalangan media massa
- Mengorganisir konferensi pers termasuk acara
resepsi dan kunjungan kalangan media massa ke
organisasi atau perusahaannya
- Menjalankan fungsi sebagai penyedia informasi bagi
pihak media massa
- Mengatur acara wawancara antara kalangan media
massa dengan manajemen organisasi atau
perusahaan
- Melaksanakan fungsi fotografi dan membentuk
sebuah perpustakaan gambar atau foto

-

-

-

-

Mengedit atau memproduksi majalah atau surat
kabar internal serta mengelola bentuk komunikasi
internal lainnya seperti video, presentasi slide,
malajah dinding
Mengedit serta memproduksi jurnal eksternal untuk
konsumsi pihak eksternal
Menulis dan membuat bahan-nahan cetak seperti
lembaran informasi tentang sejarah perusahaan,
laporan tahunan, media komunikasi antar karyawan,
poster-poster, dll.
Memimpin dan mengatur acara pameran dan
ekshibisi kehumasan juga menyediakan bergadai
macam bahannya.
Mengadakan dan mengelola berbagai bentuk
instrumen audio visual
Menciptakan dan memelihara berbagai bentuk
identitas perusahaan dan ciri khasnya seperti logo,
warna, tifografi dan hiasannya, jenis kendaraan,
pakaian seragam , dll

FUNGSI PUBLIC RELATIONS

Pada dasarnya Fungsi Public Relations menurut
Edwin Emery adalah
“Upaya yang terencana dan terorganisasi dari
sebuah perusahaan atau lembaga untuk
menciptakan hubungan-hubungan yang saling
bermanfaat dengan berbagai publiknya.”

1.
2.
3.

Adapun fungsi dan aktivitas PR secara terperinci
adalah
Advise & Counsel : aktivitas perusahaan yang
berdampak luas kepada masyarakat.
Publications : mengadakan relasi dengan media
berita
Relations with various publics : serikat
pekerja,pemegang saham, LSM, dll.

4.

5.

6.

Corporate Image Advertising :
mempromosikan citra perusahaan
Public Opinion : bekerja sama
dengan bagian R & D
mempengaruhi opini publik
Tugas lainnya : juru bicara
perusahaan, koordinatir sumbangan
perusahaan, pemberian
penghargaan, penyerahan
beasiswa, dll.

PROSES KERJA PR

1.
2.

3.
4.
5.

Untuk melaksanakan fungsi PR maka
memerlukan hal-hal sebagai berikut :
Berbagai keahlian yang dapat diandalkan
Orang-orang yang dapat dipercaya
Pengawasan dan koordinasi
Perhatian pada setiap detail
Dilaksanakan secara profesional

LANGKAH PR DALAM MELAKSANAKAN FUNGSINYA
1.
2.
3.

4.
5.

6.
7.

Tujuan jelas, transparan, praktis.
Menentukan sasaran
Produk/jasa sudah sesuai
kebutuhan sasaran
Meminta pengarahan direksi
Memberikan kesempatan kepada
redaksi untuk memberikan ide,
usulan, atau kritik.
Mengambil inti dari pertemuan
Memilih media yang tepat

TUGAS PUBLIC RELATIONS
Lima pokok tugas PR :
1. Menyelenggarakan dan bertanggung
jawab atas penyampaian informasi
secara lisan dan tertulis kepada publik
2. Memonitor, merekam dan mengevaluasi
tanggapan serta pendapat umum atau
masyarakat
3. Memperbaiki citra perusahaan
4. Tanggung jawab sosial
5. Komunikasi lainnya

RELASI DALAM PR
1.
2.

1.
2.
3.

Komunikasi Interpersonal :
Informasi
Relasi
Sikap berbicara dalam membangun
relasi :
Jelas, to the point
Transparan
Jujur



Dalam kegiatannya PR memberikan masukan dan
nasihat terhadap berbagai kebijakan manajemen
yang berhubungan dengan opini atau isu publik
yang tengah berkembang



Dalam Pelaksanaannya PR menggunakan
komunikasi memberitahukan, mempengaruhi dan
mengubah pengetahuan, sikap dan perilaku publik
sasarannya



Hasil yang ingin dicapai good image, goodwill,
mutual understanding, mutual confidence, mutual
appreciation dan tolerance



Proses Transfer PR

Negatif
Antipati
Kecurigaan
Masa Bodoh
Lalai

Positif
Simpati
Penerimaan
Minat
Pengertian

OPINI PUBLIK





Menurut Cultip dan Center dalam
Sastropoetro (1987), opini adalah suatu
ekspresi tentang sikap mengenai suatu
masalah yang bersifat kontroversial. Opini
timbul sebagai hasil pembicaraan tentang
masalah yang kontroversial, yang
menimbulkan pendapat yang berbeda-beda.
Dimana opini tersebut berasal dari opiniopini individual yang diungkapkan oleh para
anggota sebuah kelompok yang
pandangannya bergantung pada pengaruhpengaruh yang dilancarkan kelompok itu.



Leonard W. Doob yang sering dikutip oleh para ahli,
mengemukakan : “..Publik opinion refrs to people’s
attitudes on an issue when they are members of the
same sosial group”.
Doob disini memberi tekanan kepada sikap
(“attitude”) sebagai sesuatu yang bernilai psikologis
terhadap sesuatu isyu, manakala mereka (dalam arti
“people”) menjadi anggota dari kelompok sosial
yang sama. Lalu Doob mempertanyakan, kelompok
mana yang terlibat, isyu yang mana yang terlibat dan
mengapa masyarakat memberi respon terhadap isyu
tersebut.
Seperti ilmu sosial lainnya, definisi opini publik
(pendapat umum) sulit untuk dirumuskan secara
lengkap dan utuh.

Jenis-jenis Opini :











Opini Individu : pendapat seseorang secara perorangan
mengenai sesuatu yang terjadi dimasyarakat.
Opini Pribadi : pendapat asli seseorang mengenai suatu
masalah
Opini Kelompok : Pendapat kelompok mengenai masalah sosial
yang menyangkut kepentingan banyak orang.
Opini Mayoritas : pendapat orang-orang terbanyak dari mereka
yang berkaitan dengan suatu masalah yang pro, mungkin yang
kontra, atau penilaian lain.
Opini Minoritas : pendapat orang-orang yang relatif jumlahnya
sedikit dibandingkan jumlah mereka yang terkait dengan suatu
masalah sosial.
Opini Massa : tahap kelanjutan dari opini publik. Opini yang
bersifat massa bisa beralih kepada tindakan fisik yang
destruktif.
Opini Umum : pendapat yang sama dari semua orang dalam
suatu masyarakat mengenai masalah yang menyangkut
kepentingan umum.

Ada berbagai definisi yang muncul, tergantung dari
sisi mana kita melihatnya :


Ditinjau dari Ilmu Sosiologi, opini publik diartikan
sebagai kekuatan yang ada dalam masyarakat
(William G. Summer). Di sini kekuatan bukan berasal
dari pendapat perorangan, melainkan norma atau
mitos yang ada dalam masyarakat. Definisi ini
menjelaskan bahwa jika suatu pendapat dianut oleh
banyak orang, maka diasumsikan bahwa pendapat
itu benar.



Ilmu Komunikasi mendefinisikan opini publik
sebagai pertukaran informasi yang membentuk
sikap, menentukan isu dalam masyarakat dan
dinyatakan secara terbuka. Opini publik sebagai
komunikasi mengenai soal-soal tertentu yang jika
dibawakan dalam bentuk atau cara tertentu kepada
orang tertentu akan membawa efek tertentu pula
(Bernard Berelson).



Sementara Ilmu Psikologi mendefinisikan opini
publik sebagai hasil dari sikap sekumpulan orang
yang memperlihatkan reaksi yang sama terhadap
rangsangan yang sama dari luar (Leonard W. Doob)



Opini publik memiliki karakteristik sebagai
berikut :
1. dibuat berdasarkan fakta, bukan kata-kata
2. dapat merupakan reaksi terhadap masalah
tertentu, dan reaksi itu diungkapkan
3. masalah tersebut disepakati untuk
dipecahkan
4. dapat dikombinasikan dengan kepentingan
pribadi
5. yang menjadi opini publik hanya pendapat
dari mayoritas anggota masyarakat
6. opini publik membuka kemungkinan
adanya tanggapan

7. partisipasi anggota masyarakat sebatas
kepentingan mereka, terutama yang
terancam.
8. memungkinkan adanya kontra-opini.

Proses Pembentukan Opini Publik
Proses terbentuknya opini publik melalui beberapa
tahapan yang menurut Cutlip dan Center ada empat
tahap, yaitu :
1. Ada masalah yang perlu dipecahkan sehingga
orang mencari alternatif pemecahan.
2. Munculnya beberapa alternatif memungkinkan
terjadinya diskusi untuk memilih alternatif
3. Dalam diskusi diambil keputusan yang melahirkan
kesadaran kelompok.
4. Untuk melaksanakan keputusan, disusunlah
program yang memerlukan dukungan yang lebih
luas.

Erikson, Lutberg dan Tedin mengemukakan
adanya empat tahap terbentuknya opini
publik :
1. Muncul isu yang dirasakan sangat relevan
bagi kehidupan orang banyak
2. Isu tersebut relatif baru hingga
memunculkan kekaburan standar penilaian
atau standar ganda.
3. Ada opinion leaders (tokoh pembentuk
opini) yang juga tertarik dengan isu tersebut,
seperti politisi atau akademisi
4. Mendapat perhatian pers hingga informasi
dan reaksi terhadap isu tersebut diketahui
khalayak.

Berdasarkan terbentuknya opini publik, kita
mengenal opini publik yang murni. Opini publik
murni adalah opini publik yang lahir dari reaksi
masyarakat atas suatu masalah (isu). Sedangkan
opini publik yang tidak murni dapat berupa :
1. Manipulated Public Opinion, yaitu opini publik
yang dimanipulasikan atau dipermainkan dengan
cerdik
2. Planned Public Opinion, yaitu opini yang
direncanakan
3. Intended Public Opinion, yaitu opini yang
dikehendaki
4. Programmed Public Opinion, yaitu opini yang
diprogramkan
5. Desired Public Opinion, yaitu opini yang
diinginkan



Proses peliputan aspirasi masyarakat dilakukan melalui tahapan
berikut :
1. Mengidentifikasi masalah
2. Membandingkan antara identifikasi dengan kebijakan, pelayanan
dan hasil penyelenggaraan pemerintahan.
3. Menentukan sikap tentang perlu tidaknya peliputan
4. Memilih cara peliputan
Adapun cara peliputan aspirasi masyarakat dapat dilakukan dengan
cara :
1. Wawancara
2. Angket atau sensus
3. Pengamatan
4. Penyelidikan
5. Penelitian
6. Temu wicara
7. Polling

CITRA PERUSAHAAN

CITRA
Citra adalah hasil gabungan dari semua
kesan yang didapat, baik itu dengan cara
melihat nama, mengamati perilaku,
mendengar atau membaca suatu aktivitas
atau melalui bukti material lainnya.
Menurut Bill Canton, citra adalah kesan,
perasaan, gambaran diri publik terhadap
perusahaan, kesan yang dengan sengaja
diciptakan dari suatu objek, orang atau
organisasi.

Menurut Frank Jefkins, citra adalah kesan seseorang
atau individu tentang sesuatu yang muncul sebagai
hasil dari pengetahuan dan pengalamannya.

Jadi citra itu sengaja dibentuk, agar bernilai positif.
Citra adalah komoditi bagi perusahaan (Fragile
Commodity atau disebut juga Favourable Opinion).






Tiga komponen Citra :
Realitas
Yang ideal
Harapan/keinginan

Inti dari PR adalah Citra dan Identitas. Identitas tidak
terbatas pada logo dan tifografi tapi mencakup :







Nilai-nilai yang dianut perusahaan
Merek
Karakteristik pelayanan
Usia & Struktur Organisasi
Sponsorship
Rancangan untuk penampilan.
Citra dengan Reputasi ???
Reputasi terbentuk dari pengalaman individu baik
langsung maupun tidak langsung, sedangkan citra
merupakan kesadaran, persepsi dan persetujuan.
Namun tetap bahwa PR adalah kombinasi antara
Reputasi & Citra.

Jenis-jenis Citra








Citra Bayangan (Mirror Image) : bagaimana dugaan
publik eksternal dalam memandang perusahaan
Citra Berlaku (Current Image) : Citra yang
berdasarkan pengalaman dan pemahaman publik
eksternal. Mungkin bertentangan dengan citra
bayangan.
Citra Harapan (Wish Image) : Citra yang diinginkan
Citra Perusahaan (Corporate Image) : Citra dari
perusahaan secara keseluruhan.
Citra Majemuk (Multiple Image) : Sejumlah individu,
kantor cabang atau perwakilan perusahaan lainnya
dapat membentuk citra tertentu yang belum tentu
sesuai dengan keseragaman citra perusahaan.



Berdasarkan model pembentukan citra, citra
terdiri dari empat aspek yaitu persepsi,
kognisi, motivasi dan sikap. Seperti yang
dinyatakan oleh Nimpoeno dalam Rakhmat
mengenai citra yaitu: “….Proses
psikodinamis yang berlangsung pada
individu konsumen berkisar antara
komponen persepsi, kognisi, motivasi dan
sikap konsumen terhadap produk. Keempat
komponen itu sendiri di artikan sebagai
mental representatio (citra) dari stimulus”
(Rakhmat, 1986: 9-10).









Persepsi diartikan sebagai hasil pengamatan
terhadap unsur lingkungan yang dikaitkan dengan
suatu proses pemaknaan yang berarti individu akan
memberikan makna terhadap rangsangan
berdasarkan pengalamannya mengenai stimulus.
“Kognisi merupakan suatu hal yang berhubungan
dengan daya nalar serta pemikiran seseorang, dari
tidak tahu menjadi tahu, dari tidak jelas menjadi
jelas. Akibat dari gambaran ini seseorang memiliki
kepercayaan atau pengetahuan terhadap suatu
objek” (Rakhmat, 1991: 223).
“Motivasi adalah suatu dorongan yang dimiliki oleh
seseorang untuk melakukan tindakan karena ingin
memperoleh seseorang dan ia menghendaki
melakukannya” (Wahyudi, 1991: 39).
Sikap adalah kecenderungan bertindak, berpersepsi,
berpikir dan merasa dalam menghadapi objek, ide,
situasi atau nilai.











Faktor-faktor pembentuk citra perusahaan
adalah
Advertising (iklan yang di tawarkan)
public relation, (informasi yang diberikan
melalui seorang PR)
physical image, (kesan psikologis yang
ditimbulkan)
word of mouth, (penggunaan bahasa
informasi tersebut)
pengalaman nyata konsumen dalam
menggunakan barang atau jasa.











Menurut Zinkhan ada beberapa alasan yang
mendasari pentingnya perusahaan
membangun dan mengelola citra perusahaan
yaitu :
dapat merangsang penjualan
dapat membangun nama baik perusahaan
membangun identitas bagi karyawannya
mempengaruhi investor dan lembagalembaga keuangan
memajukan hubungan baik dengan suatu
komunitas, dengan pemerintah, dengan
tokoh masyarakat dan dengan para opinion
leaders
mendapatkan posisi dalam persaingan.

Penelitian Citra Memberikan
Informasi Untuk :











Mengetahui secara pasti sikap publik
Mengetahui yang disukai atau tidak
disukai oleh publik
Memelihara hubungan yang ada
Menentukan daya tarik pesan
Memprediksi tingkah laku publik
Mempermudah usaha kerjasama
Memperbaiki kesalahpahaman
Mengevaluasi kebijaksanaan

HUMAS EKSTERNAL

MEDIA KOMUNIKASI EKSTERNAL









Jurnal Eksternal
Media Audio Visual
Leteratur Edukatif
Komunikasi Lisan
Pameran
Seminar & Konferensi
Sponsor

Pengertian Humas Eksternal
“Segenap kegiatan Humas yang
diarahkan kepada khalayak di luar
perusahaan”.
Fokus dari Humas Eksternal adalah
Hubungan Dengan Media.

Hubungan Dengan Media adalah upayaupaya untuk mencapai publikasi
maksimal atas pesan atau informasi
Humas dalam rangka menciptakan
pengetahuan dan pemahaman
khalayak.

PRINSIP UMUM HUBUNGAN DENGAN
MEDIA








Memahami dan melayani media
Menciptakan reputasi orang yang bisa dipercaya
Memberikan salinan yang baik
Gesit & bekerja sama dalam penyediaan materi
Memberikan fasilitas Verifikasi
Menciptakan hubungan personal yang kokoh

Jenis-jenis
Hubungan Dengan Media


a)
b)
c)
d)

Pers Cetak
Departemen di dalam lembaga Pers Cetak :
Editorial
Iklan
Produksi
Sirkulasi



a)
b)
c)
d)

e)


Radio
Karakteristik Radio :
Suara
Produksi cepat & murah
Sederhana
Mengganggu
Populer
Televisi

HUMAS INTERNAL

Humas Internal berfokus pada
hubungan dengan karyawan/pegawai
perusahaan, dan terutama aspek-aspek
manusiawi.





Komunikasi Internal/Komunikasi
Pegawai/Employee Communication,
terdiri dari 3 jenis :
Komunikasi kebawah (downward
communications)
Komunikasi ke atas (upward
communications)
Komunikasi sejajar (sideway
communications)

Tingkat efektivitas dari Humas Internal
dipengaruhi oleh :





Keterbukaan pihak manajemen
Kesadaran dan pengakuan pihak
manajemen akan nilai dan arti penting
komunikasi dengan para pegawai
Keberadaan seorang manajer komunikasii
yang tidak hanya ahli dan berpengalaman,
namun juga didukung oleh sumbersumber daya teknis yang modern.

Media Humas Internal
1. Jurnal







Internal
Publikasi atau terbitan yang
didistribusikan kepada anggota atau
khalayak pendukung dari suatu
organisasi
Jurnal diartikan secra luas sebagai bahan
cetakan yang diterbitkan secara teratur.
Bentuk-bentuknya :
Majalah
Koran
Newsletter
Majalah dinding

2.Papan Pengumuman
3. Kaset Video & CCTV (close circuit
television)
4. Stasiun radio sendiri
5. Jaringan telepon internal
6. Kotak saran
7. Insentif bicara
8. Siaran Umum
9. Obrolan langsung

10. Dewan pekerja
11. Presentasi Video atau slide
12. Literatur pengenalan
13. Rapat dinas
14. Inspeksi pimpinan
15. Tur Staf
16. Acara kekeluargaan
17. Pameran & peragaan
18. Klub sosial

KEGUNAAN HUMAS INTERNAL










Penjelasan kebijakan perusahaan &
menampung keluhan-keluhan
Memelihara keterbukaan
Pemaparan laporan dan pembukuan
tahunan
Perombakan Personalia
Penjelasan teknologi baru
Peningkatan keselamatan kerja
Penyampaian berita personallia










Paparan struktur manajemen
Sosialisasi penerbitan saham
Kesejahteraan pegawai
Humas internasional
Sosilisasi peraturan
Penyambung “lidah”
Umpan balik

MARKETING PR



Public Relation terpecah kedalam
marketing public relations dan
corporate public relations.



Marketing public relations untuk
membentuk citra perusahaan yang
berdampak terhadap keputusan
pembelian.

Marketing Public Relations (MPR)
sebagai suatu proses perencanaan,
pelaksanaan dan pengevaluasian
program-program yang memungkinkan
terjadinya pembelian dan pemuasan
konsumen (nasabah) melalui
komunikasi yang baik mengenai
impresi dari perusahaan dan produkproduknya sesuai kebutuhan,
keinginan, perhatian dan kesan dari
konsumen.





MPR memiliki strategy khusus untuk
mencapai tujuan, yaitu
Menempatkan para karyawan yang
murah senyum
Siap melayani konsumen dengan
berbagai pertanyaan yang dilontarkan
pada setiap produk barang atau jasa
yang dijual, agar konsumen tidak
merasa diacuhkan.

Berikut ini adalah contoh-contoh aktivitas MPR :










Sebuah siaran pers menyatakan bahwa perusahaan sudah
berhasil mengembangkan cara untuk mendaur ulang sampah
dari TPA untuk dijadikan plastik.
Perusahaan mensponsori acara olahraga atau acara amal besar
(misalnya konser musik Peduli Aceh sponsor proyek bantuan
bagi korban bencana tsunami).
Sebuah pengumuman bahwa pimpinan perusahaan sudah
meraih dukungan untuk menjalankan sebuah program
pemerintah dalam penciptaan lapangan kerja secara masif.
Body Shop meminta seluruh operasi waralabanya melakukan
proyek yang bisa memberi benefit pada masyarakat sekitarnya.
Hal ini ikut membangun citra korporat positif di mata
masyarakat dan juga memberi kebanggaan tersendiri pada para
karyawan bahwa mereka bekerja di perusahaan yang begitu
peduli.
McDonald’s meredam publisitas negatif dari kelompok pecinta
lingkungan dengan menjalankan aktivitas patroli kebersihan di
luar restauran.

Peranan MPR








Menumbuh kembangkan kesadaran konsumennya
terhadap produk yang tengah diluncurkan itu.
Membangun kepercayaan konsumen terhadap citra
perusahaan atau manfaat (benefit) atas produk yang
ditawarkan / digunakan.
Mendorong antusiasme (sales force) melalui suatu
artikel sponsor (advertorial) tentang kegunaan dan
manfaat suatu produk.
Menekan biaya promosi iklan komersial, baik di
media elektronik maupun media cetak dan
sebagainya demi tercapainya efesiensi biaya.











Komitmen untuk meningkatkan pelayanan-pelayanan
kepada konsumen, termasuk upaya mengatasi keluhankeluhan (complain handling) dan sebagainya demi
tercapainya kepuasan pihak pelanggannya.
Membantu mengkampanyekan peluncuran produkproduk baru dan sekaligus merencanakan perubahan
posisi produk yang lama.
Mengkomunikasikan teus menerus melalui media Public
Relation (House PR Journal) tentang aktivitas dan
program kerja yang berkaitan dengan kepedulian social
dan lingkungan hidup agar tercapainya publikasi yang
positif dimata masyarakat / public.
Membina dan mempertahankan citra perusahaan atau
produk barang dan jasa, baik dari segi kuantitas maupun
kualitas pelayanan yang diberikan kepada konsumennya
.
Berupaya secara proaktif dalam menghadapi suatu
kejadian negative yang mungkin akan muncul di masa
mendatang.

Keberadaan MPR diperusahaan dianggap
efektif, hal ini dikarenakan :






MPR dianggap mampu membangun brand
awareness (kesadaran akan merek) dan
brand knowledge (pengetahuan akan merek).
MPR dianggap potensial untuk membangun
efektivitas pada area “increasing category
usage” dan “increasing brand sales”.
Dengan adanya MPR dalam beberapa hal
dianggap lebih hemat biaya dibandingkan
dengan perusahaan memasukkan produknya
mela;ui iklan. Lebih cost-effective dari biaya
media yang semakin meningkat.

Ada 7 cara yang penting kegiatan Marketing
Public Relations








Publications (publikasi)
Perusahaan mempercayakan perluasan produk berdasarkan dari publikasi
materi untuk mempengaruhi dan menarik pembeli yang dituju. Yang termasuk
didalamnya membuat laporan tahunan, brosur, artikel, Koran perusahaan,
majalah dan materi audiovisual.
Identity Media (identitas media)
Perusahaan perlu membuat identitas yang bisa dikenal oleh masyarakat
dengan mudah. Misalnya: logo perusaahan, alat-alat tulis, brosur, tanda,
formulir perusahaan, kartu nama, bangunan, seragam, dan peraturan pakaian.
Event (acara)
Perusahaan bisa menarik perhatian mengenai produk baru ataupun kegiatan
perusahaan dengan cara mengadakan acara khusus seperti wawancara,
seminar, pameran, kompetisi, kontes, dan ulang tahun dari barang itu supaya
dapat menjangkau masyarakat luas.
News (berita)
Salah satu tugas utamanya public Relations adalah untuk membuat ataupun
menemukan acara yang sesuai dengan perusahaan, produknya, orangorangnya atau pegawainya, dan membuat media tertarik untuk memuat berita
press realize dan hadir dalam press conference (konfrensi pers).







Speeches (pidato)
Semakin tinggi kebutuhan perusahaan untuk dapat
menjawab setiap keperluan masyarakat dengan
menjawab pertanyaan dari media atau memberikan
pengarahan di asosiasi penjualan dan di meeting yang
bertujuan untuk membicarakan soal penjualan dapat
membangun citra perusahaan.
Public-Service Activities (Berperan serta dalam aktivitas
social)
Perusahaan bisa membangun image yang positif
dengan cara menyumbang uang atau waktu dalam halhal yang positif.
Sponsorship (pensponsoran)
Perusahaan bisa memasarkan barang mereka dengan
mensponsori acara olah raga atau acara kebudayaan
yang bermanfaat bagi kelangsungan perusahaannya.

CYBER-PR

PENGERTIAN INTERNET & CYBER-PR
“Cyber Public Relations adalah kegiatan
kehumasan yang dilakukan di dunia
internet.”
Internet merupakan peralatan popular dari
teknologi komputer, selain kemampuannya
untuk menghubungkan baik manusia
maupun data base di seluruh dunia, internet
juga memungkinkan untuk terjadinya
interaksi tanpa harus mengawalinya.

MANFAAT CYBER-PR
Pemanfaatan media web untuk kepentingan Humas
merupakan penghematan besar atas biaya kertas,
cetak dan pengirimannya. Hemat merupakan salah
satu manfaat dari penggunaan cyber-PR, seperti
yang diungkapkan oleh Onggo (2004 : 6):
“ PR dalam dunia fisik dianggap lebih dapat
mempengaruhi tanggapan dan respon pasar.
Pengeluarannya pun lebih hemat dibandingkan
pengeluaran iklan. E-PR (cyber-PR) dapat membuat
organisasi lebih hemat mengingat E-PR tidak
membutuhkan stastionery atau biaya cetak. Semakin
murahnya biaya internet akan membuat biaya E-PR
menjadi semakin terjangkau. “

Hal-hal yang bisa dilakukan Humas dalam
melakukan kegiatan kehumasan di internet ?

Pertama, Publikasi. Kegiatan publikasi yang
dilakukan Humas dalam internet dapat dilakukan
dengan jalan mengikuti mailing list-mailing list yang
sesuai dengan target market perusahaan. Tulisan
berupa artikel, press release mengenai perusahaan
dapat dimasukan ke dalam mailing list. Dengan
begitu seluruh anggota milis akan terkena terpaan
publikasi yang telah Humas lakukan. Selain
mengikuti mailing list yang sesuai dengan target
market perusahaan, humas juga harus secara
berkesinambungan memproduksi e-newsletter
kepada member website perusahaan.

Kedua, Hubungan dengan media (Media Relations).
Untuk menjaga hubungan baik dengan wartawan
dapat dilakukan melalui e-mail, jika seorang humas
mempunyai database alamat email seorang
wartawan akan lebih sangat mudah dalam mengirim
siaran pers. Jika perusahaan mempunyai siaran pers
yang butuh disampaikan dengan segera, tinggal
sekali “click” maka siaran pers akan langsung
sampai di meja wartawan. Untuk tetap menjaga
hubungnan baik, bisa menyapa wartawan tersebut
lewat e-mail menanyakan kabar wartawan dam
kegiatan-kegiatan yang sedang dilakukan. Bahkan
bisa dilakukan wawancara/konferensi dengan
menggunakan instant messenger seperti Yahoo
Messenger, ICQ atau yang lainnya.

PENGERTIAN INTRANET
“Intranet adalah konsep LAN yang
mengadopsi teknologi internet,
diperkenalkan pada akhir tahun 1995.” Khoe
Yao Tung (1997) : ”Intranet adalah LAN yang
menggunakan standar komunikasi dan
segala fasilitas internet, diibaratkan
berinternet dalam lingkungan lokal. Intranet
umumnya juga terkoneksikan ke internet
sehingga memungkinkan pertukaran
informasi dan data dengan jaringan intranet
lainnya (internetworking) melalui backbone
internet.”

Alasan tersebut ditambah beberapa
alasan antara lain :

Komunikasi yang lebih baik antar
pegawai

Biaya pengembangan dan perawatan
yang lebih murah dibanding
teknologi client server biasa.

Keinginan untuk menaikkan rasa
kepemilikian data, dan
tanggungjawab pengguna.








Keinginan untuk menggunakan
protokol yang terbuka.
Mudah digunakan dan sederhana
Mudah mendistribusikan program
aplikasi ke user.
Menaikkan akses dan distribusi
informasi ke pengguna.

Fungsi Humas Melalui Media Internet

1. Mencari data/informasi
Dimasa sekarang seorang pegawai humas
tidak harus bersusah payah mencari
innformasi yang dibutuhkan dalam
membuat beriita, ia juga tidak perlu
beranjak dari tempat duduknya. Cukup saja
dengan memanfaatkan fasilitas internet
yang ada dikantornya. Dengan cara membrowsing/menjelajah beberapa website
searching, misalnya www.yahoo.com,
www.google.com, www.altavista.com dan
masih banyak lagi yang lainya.

2. Publikasi
 Kegiatan publikasi yang dilakukan Humas dalam
internet dapat dilakukan dengan jalan mengikuti
mailing list yang sesuai dengan target masyarakat
tertentu. Banyak menulis tulisan berupa artikel,
press release mengenai perkembangan dan
kemajuan program-program pem