Proyeksi Peta Proyeksi Universal Transverse Mercator UTM

2.2 Peta

Peta adalah suatu alat peraga untuk menyampaikan suatu ide berupa sebuah gambar mengenai tinggi rendahnya suatu daerah Topografi, penyebaran penduduk jaringan jalan dan hal lainnya yang berhubungan dengan kedudukan dalam ruang [14].

2.2.1 Proyeksi Peta

Proyeksi Peta adalah prosedur matematis yang memungkinkan hasil pengukuran yang dilakukan di permukaan bumi fisis bisa digambarkan diatas bidang datar peta. Karena permukaan bumi fisis tidak teratur maka akan sulit untuk melakukan perhitungan-perhitungan langsung dari pengukuran. Untuk itu diperlukan pendekatan secara matematis model dari bumi fisis tersebut[11]. Gambar 2.2.1a Proyeksi Peta dari Permukaan Bumi ke Bidang Datar Sumber Ira Mutiara. 2004. Pengukuran dan Pemetaan Kota, Surabaya. Proyeksi peta terdiri atas 3 jenis yaitu : a. Proyeksi Azimuthal Bidang proyeksi yang digunakan adalah bidang datar. Sumbu simetri dari proyeksi ini adalah garis yang melalui pusat bumi dan tegak lurus terhadap bidang proyeksi. b. Proyeksi Kerucut Conic Bidang proyeksi yang digunakan adalah kerucut. Sumbu simetri dari proyeksi ini adalah sumbu dari kerucut yang melalui pusat bumi. c. Proyeksi Silinder Cylindrical Bidang proyeksi yang digunakan adalah silinder. Sumbu simetri dari proyeksi ini adalah sumbu dari silinder yang melalui pusat bumi. Gambar 2.2.1b Jenis Proyeksi Peta Sumber Ira Mutiara. 2004. Pengukuran dan Pemetaan Kota, Surabaya.

2.2.2 Proyeksi Universal Transverse Mercator UTM

Proyeksi UTM dibuat oleh US Army sekitar tahun 1940-an. Sejak saat itu proyeksi ini menjadi standar untuk pemetaan [11]. Sifat-sifat proyeksi UTM adalah : a. Proyeksi ini adalah proyeksi Transverse Mercator yang memotong bola bumi pada dua buah meridian, yang disebut dengan meridian standar. Meridian pada pusat zone disebut sebagai meridian tengah. b. Daerah di antara dua meridian ini disebut zone. Lebar zone adalah 6 sehingga bola bumi dibagi menjadi 60 zone. Wilayah Indonesia terbagi dalam 9 zone UTM, dimulai dari meridian 90° BT sampai meridian 144° BT dengan batas lintang 11° LS sampai 6° LU. Dengan demikian, wilayah Indonesia terdapat pada zone 46 sampai dengan zone 54. Pembagian Zone dapat dilihat melaui gambar berikut : Gambar 2.2.2a Peta Dunia Berproyeksi UTM Sumber Ira Mutiara. 2004. Pengukuran dan Pemetaan Kota, Surabaya. Gambar 2.2.2b Peta Indonesia Berproyeksi UTM Sumber http:www.gistutorial.netresourcesdatadownload-indeks-zona-utm-indonesia.html Pada Sistem Informasi Geografis ini, peta yang digunakan adalah peta Kota Medan yang memiliki kordinat latitude 3 o 35’ N dan longitude 98 o 40’ E. Yang dimaksud dengan latitude adalah garis lintang yang melingkari bumi ditarik dari arah barat ke timur atau sebaliknya sejajar dengan garis khatulistiwa. Sedangkan longitude adalah garis bujur yang melingkari bumi ditarik dari kutub utara hingga kutub selatan atau sebaliknya. Jika diproyeksikan ke dalam kordinat x.y maka latitude adalah merupakan sumbu x sedangkan longitude merupakan sumbu y.

2.3 Algoritma Dijkstra