BAB III
ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM
3.1 Analisis Sistem
Analisis sistem adalah suatu tahapan berupa proses yang dilakukan sistem untuk menguraikan suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian – bagian komponennya dalam
mengidentifikasi masalah dan hambatan yang terjadi dalam sistem sehingga ditemukan solusi untuk memperbaiki masalah dan hambatan yang timbul.
3.1.1 Analisis Masalah
Sebuah hal yang ironis bahwa saat ini informasi geografis mengenai Pelabuhan Belawan masih kurang. Padahal Pelabuhan Belawan merupakan pelabuhan tersibuk di Sumatera Utara dan
merupakan pintu gerbang perekonomian kota Medan dan Sumatera Utara. Tidak hanya itu, Belawan saat ini sedang melakukan pengembangan potensi wisata sehingga minimnya informasi
geografis untuk Belawan akan berdampak kurangnya pemasukan daerah. Untuk membuat Pelabuhan Belawan serta daerah wisata di Belawan banyak diketahui
masyarakat, dirancang system informasi geografis yang dapat menampilkan rute terpendek menuju tempat yang diinginkan di Belawan ataupun sebaliknya. Dan untuk lebih memudahkan
calon wisatawan dalam mengaksesnya, SIG tersebut dapat dirancang dengan berbasis web. Dalam mengidentifikasi masalah tersebut dapat digunakan Diagram Ishikawa. Diagram
Ishikawa sering juga disebut Diagram Fishbone tulang ikan karena secara kasat mata digaram ini menyerupai tulang ikan. Diagram Ishikawa merupakan suatu alat visual untuk
mengidentifikasi, mengeksplorasi, dan secara grafik menggambarkan secara detail semua penyebab yang berhubungan dengan suatu permasalahan. Diagram ini umumnya digunakan pada
tahap mengidentifikasi permasalahan dan menentukan penyebab dari munculnya permasalahan tersebut.
Analisis dan identifikasi masalah yang ada pada pembangunan Sistem Informasi Geografis ini dapat dilihat melalui diagram Ishikawa di bawah ini :
Gambar 3.1.1 Diagram Ishikawa Untuk Analisis Masalah
3.1.2 Analisis dan Perancangan SIG
Aplikasi ini nantinya akan menampilkan peta digital berbasis web dan dapat mencari rute terpendek antara titik awal dan titik akhir yang diinginkan user dengan menampilkan gambar
rute, nama jalan apa saja yang harus dilewati, dan panjang rute yang ditempuh. Rute terpendek pada aplikasi ini menggunakan algoritma Dijkstra. Di bawah ini terdapat gambaran proses
pembuatan sistem untuk memudahkan pemahaman mengenai aplikasi yang akan di bangun.
Gambar 3.1.2 Gambaran Umum Perancangan SIG
Dari gambar di atas dapat dijelaskan bahwa terdapat 2 dua komponen utama dalam pembuatan SIG ini yaitu data atribut dan data spasial. Adapun data atribut dalam SIG ini adalah
informasi yang dapat berupa huruf, angka, dan karakter khusus, sedangkan untuk data spasial adalah merupakan peta Kota Medan hingga Belawan yang meliputi jaringan jalan dan objek-
objek yang terdapat dalam lingkungan kota Medan. Selanjutnya dilakukan proses digitasi oleh kedua jenis data tersebut sehingga diperoleh
peta digital dengan penyimpanan datanya postgresql yang kemudian divisualisasikan ke dalam halaman web sehingga dapat digunakan untuk mencari rute terpendeknya dengan algoritma
Dijkstra.
3.2 Analisis Kebutuhan 3.2.1