PENDAHULUAN Penerapan Model Pembelajaran Poe (Prediction, Observation And Explanation) Pada Materi Fotosintesis Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas Viii Semester Genap Di Smp N 22 Surakarta Tahun Pelajaran 2015/2016.

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) merupakan ilmu pengetahuan yang
sistematis dan menyeluruh. Ilmu pengetahuan yang holistik, bukan
merupakan ilmu yang parsial antara kimia, fisika dan biologi tetapi
merupakan ilmu pengetahuan tentang alam semesta. Oleh karena itu
pembelajaran IPA harus diselenggarakan secara terpadu. Sebagaimana
dianjurkan dalam Permendiknas nomor 22 tahun 2006, bahwa model
pembelajaran IPA sebaiknya dilaksanakan secara terpadu terutama pada
jenjang pendidikan dasar, mulai dari tingkat Sekolah Dasar/Madrasah
Ibtidaiyah (SD/MI) maupun sekolah menengah pertama (SMP/MTs).
Pendidikan IPA di SMP sesuai KTSP menurut Permen no 22 tahun
2006 bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut; (1)
meningkatkan keyakinan terhadap kebesaran Tuhan Yang Maha Esa
berdasarkan keberadaan, keindahan dan keteraturan alam ciptaanNya; (2)
mengembangkan pemahaman tentang berbagai macam gejala alam, konsep
dan prinsip IPA yang bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan
sehari-hari; (3) mengembangkan sikap ingin tahu, sikap positif dan kesadaran

terhadap adanya hubungan yang saling mempengaruhi; (4) melakukan inkuiri
ilmiah untuk menumbuhkan kemampuan berpikir, bersikap dan bertindak
ilmiah serta berkomunikasi; (5) meningkatkan kesadaran untuk berperanserta
dalam memelihara, menjaga dan melestarikan lingkungan serta SDA; (6)
meningkatkan kesadaran untuk menghargai alam dan segala keteraturannya
sebagai salah satu ciptaan Tuhan, dan (7) meningkatkan pengetahuan, konsep
dan keterampilan IPA sebagai dasar untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang
selanjutnya.

1

2

Biologi merupakan salah satu cabang Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
yang mempelajari tentang kehidupan di dunia dari segala aspek, baik tentang
makhluk hidup, lingkungan maupun interaksi antara makhluk hidup dengan
lingkungannya. IPA bukan hanya sekedar penguasaan kumpulan pengetahuan
yang berupa fakta-fakta maupun prinsip-prinsip saja, tetapi juga merupakan
suatu proses penemuan.
Pembelajaran IPA sebaiknya dilaksanakan secara inkuiri ilmiah

(scientific inquiry) untuk menumbuhkan kemampuan berfikir, bekerja dan
bersikap ilmiah serta mengkomunikasikannya sebagai aspek penting
kecakapan hidup. Berdasarkan pernyataan tersebut, pembelajaran IPA
menekankan kepada pemberian pengalaman belajar secara langsung melalui
penggunaan dan pengembangan keterampilan proses dan sikap ilmiah
(Depdiknas, 2004: 46).
Langkah Pengembangan pembelajaran IPA terpadu secara garis besar
meliputi tiga kegiatan utama, yaitu: perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian.
Perencanaan

pembelajaran

IPA

terpadu

dilakukan

dengan


mempertimbangkan kondisi dan potensi peserta didik (minat, bakat,
kebutuhan, dan kemampuan peserta didik), serta kemampuan sumberdaya
pendukung lainnya (kemampuan guru, ketersediaan sarana dan prasarana
pembelajaran, serta kepedulian stakeholders di sekolah (Kemdikbud, 2013).
Aktivitas dalam kegiatan perencanaan meliputi: (1) Mengidentifikasi konsep
IPA dalam satu KD melalui analisis Standar Kompetensi Lulusan (SKL),
Kompetensi Inti (KI), dan Kompetensi Dasar (KD). (2) Menentukan model
keterpaduan (connected, webbed, shared, integrated).

(3) Membuat

bagan/matriks/peta hubungan konsep dalam KD dengan tema/topik
keterpaduan. (4) Merumuskan indikator.
Perumusan kaitan dan pemilihan topik dalam pembelajaran IPA
terpadu harus relevan dengan KD-KD yang dipadukan. Kegiatan tersebut
juga dibuat dengan memperhatikan isu-isu yang aktual, menarik, dan
kontekstual sehingga dapat menumbuhkan sikap ingin tahu peserta didik yang

3


memberikan efek berkelanjutan berupa pencarian jawaban atas rasa ingin
tahu tersebut melalui kegiatan penyelidikan (discovery).
Penilaian dalam

pembelajaran IPA terpadu

bertujuan

untuk

mengetahui ketercapaian peserta didik dalam hal pengetahuan, keterampilan,
dan sikap. Penilaian dilakukan secara konsisten, sistematik, dan terprogram
dengan menggunakan tes dan nontes dalam bentuk tertulis atau lisan,
pengamatan kinerja, pengukuran sikap, penilaian hasil karya berupa tugas,
proyek dan/atau produk, portofolio, dan penilaian diri. Penilaian tersebut
dilakukan dengan menerapkan penilaian autentik berpijak pada prinsip
hakikat IPA (penilaian, kognitif, sikap, dan proses).
Biologi sebagai salah satu bidang IPA, merupakan ilmu yang
mempunyai peranan besar terhadap pendidikan, akan tetapi kemampuan
penguasaan Biologi di Indonesia dinilai masih rendah. Pentingnya peranan

mempelajari Biologi maka pemerintah terus berupaya untuk meningkatkan
mutu pengajaran mulai dari tingkat SMP sampai Perguruan Tinggi. Upayaupaya yang dilaksanakan tentu diharapkan dapat menunjang keberhasilan
untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.
Hasil penelitian internasional yang dilaksanakan oleh TIMSS (Trends
in International Mathematic and Science Study) melihat bahwa rendahnya
hasil belajar IPA pada jenjang SMP dan sederajat di Indonesia. TIMSS
merupakan sistem perbandingan pencapaian siswa dalam bidang matematika
dan IPA antar negara yang diselenggarakan secara periodik. Pencapaian yang
diperoleh siswa Indonesia untuk bidang Matematika dan sains masih
tergolong rendah.
Kenyataan yang ada dalam kegiatan pembelajaran saat ini adalah
masih banyak siswa pada tingkat pengetahuan fotosintesis masih kurang
menguasai. Hasil observasi di kelas ketika proses belajar mengajar
berlangsung, tak jarang dijumpai siswa yang tidak memiliki hasrat dan
semangat untuk terlibat secara aktif. Siswa cenderung pasif, malas, dan
kurang disiplin. Selain itu peneliti berharap dapat membantu dalam

4

memecahkan masalah tersebut dengan melakukan penelitian menggunakan

POE (Prediction, Observation and Explanation).
Model pembelajaran POE (Prediction, Observation and Explanation)
dapat dijadikan alternatif untuk meningkatkan hasil belajar siswa Model
pembelajaran ini diharapkan dapat membantu siswa mengkonstruksi
pengalamannya menjadi pengetahuan yang lebih sistematis dan kompleks.
Berdasarkan uraian di atas penulis bermaksud mengadakan penelitian dengan
judul “Penerapan Model Pembelajaran POE (Prediction, Observation And
Explanation) pada Materi Fotosintesis Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas
VIII semester genap di SMP N 22 Surakarta Tahun Pelajaran 2015/2016”.
B. Pembatasan Masalah
Agar masalah yang dikaji lebih terfokus dan terarah maka penulis membatasi
masalah-masalah dalam penelitian ini yaitu :
1. Subyek penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP N 22 Surakarta Tahun
Pelajaran 2015/2016 dan Sampel diambil dua kelas dari kelas VIII.
2. Model

pembelajaran

dalam


penelitian

ini

menggunakan

model

pembelajaran POE.
3. Pembelajaran biologi dalam penelitian ini dibatasi pada materi
fotosintesis.
4. Hasil belajar biologi siswa kelas VIII D dan VIII E.

C. Rumusan Masalah
Dari latar belakang, pembatasan masalah maka rumusan masalah dapat
dirumuskan sebagai berikut : Bagaimana penerapan model pembelajaran POE
pada materi fotosintesis terhadap hasil belajar siswa kelas VIII semester
genap di SMP N 22 Surakarta tahun pelajaran 2015/2016?

5


D. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan model pembelajaran
POE pada materi fotosintesis terhadap hasil belajar siswa kelas VIII semester
genap di SMP N 22 Surakarta tahun pelajaran 2015/2016.

E. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Bagi Peneliti
Sebagai upaya untuk mengembangkan pengetahuan sekaligus dapat
menambah wawasan dan pengalaman.
2. Bagi Guru
Sebagai upaya untuk meningkatkan hasil pembelajaran.
3. Bagi Sekolah
Mendorong tercapainya tujuan pembelajaran sehingga berpengaruh
terhadap lulusan siswa.

Dokumen yang terkait

Efektivitas Penerapan Media Power Point Terhadap Pembelajaran Sejarah Warga Belajar Kelas XI Paket C Di SKB Bondowoso Semester Genap Tahun Pelajaran 2012-2013

0 43 4

Pengaruh Penggunaan Media Gambar Kartun Terhadap Hasil Belajar Ips Pada Siswa Kelas Viii Smp Al-Amanah, Setu Tangerang Selatan

2 23 191

Penerapan Model Pembelajaran Advance Organizer Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ips Kelas Vii-H

0 16 239

Efektifitas Metode Sorogan Dalam Pembelajaran Al Quran Pada Bidang Studi Pai Terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas Viii Di Smp Islam Al Ikhlas Cipete Jakarta Selatan

1 14 198

Pengaruh Pembelajaran Outdoor Terhadap Hasil Belajar Pendidikan Agama Islam Siswa Kelas Viii Di Smp Nusantara Plus Tangerang Selatan

3 17 130

Penerapan Model Pembelajaran Advance Organizer Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS Kelas VII Di SMP Negeri 142 Jakarta.

0 4 239

Pengaruh Penerapan Strategi Pengorganisasian Pembelajaran Model Elaborasi Terhadap Hasil Belajar Kognitif Siswa Dalam Pembelajaran IPS Kelas VIII MTs Negeri 2 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2013/2014

0 6 54

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Picture and Picture terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran IPA Kelas 5 Semester II SD N Tempursari Tahun Pelajaran 2014/2015

0 0 11

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Picture and Picture terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran IPA Kelas 5 Semester II SD N Tempursari Tahun Pelajaran 2014/2015

0 0 58

BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data 1. Peningkatan Hasil Belajar Siswa pada Kelas Eksperimen - Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation (Gi) Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Ciri-Ciri Makhluk Hidup Kelas Vii Di Smp Muh

0 1 9