Studi Faktor Ekspansi Biomassa dan Massa Karbon Pohon Karet di Hutan Karet Rakyat Desa Bungku Provinsi Jambi
STUDI FAKTOR EKSPANSI BIOMASSA DAN MASSA
KARBON POHON KARET DI HUTAN KARET
RAKYAT DESA BUNGKU PROVINSI JAMBI
MENTARI PURWAKASIWI
DEPARTEMEN MANAJEMEN HUTAN
FAKULTAS KEHUTANAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2015
PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN
SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Studi Faktor Ekspansi
Biomassa dan Massa Karbon Pohon Karet di Hutan Karet Rakyat Desa Bungku
Provinsi Jambi adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing
dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun.
Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun
tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan
dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini.
Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut
Pertanian Bogor.
Bogor, Februari 2015
Mentari Purwakasiwi
NIM E14100120
ABSTRAK
MENTARI PURWAKASIWI. Studi Faktor Ekspansi Biomassa dan Massa
Karbon Pohon Karet di Hutan Karet Rakyat Desa Bungku Provinsi Jambi.
Dibimbing oleh ELIAS.
Penelitian ini bertujuan menghitung besarnya faktor ekspansi biomassa dan
massa karbon pohon karet (Hevea brasiliensis) di hutan karet rakyat Desa Bungku,
Provinsi Jambi. Pemilihan pohon contoh pada setiap kelas diameter dilakukan
secara purposive sampling. Sampel diambil pada bagian pohon yaitu akar, batang,
cabang, ranting dan daun. Kemudian dilakukan pengujian bahan contoh di
laboratorium untuk mengetahui biomassa dan massa karbon pada setiap bagian
pohon.
Hasil penelitian mendapatkan: (1) faktor ekspansi biomassa pohon karet
adalah sebagai berikut; (a) faktor ekspansi biomassa atas permukaan tanah
berbasis biomassa batang utama adalah sebesar 1.3253 (b) faktor ekspansi
biomassa atas tanah berbasis biomassa batang bebas cabang adalah sebesar 1.5507
(c) faktor ekspansi biomassa total berbasis biomassa batang utama adalah sebesar
1.5711 (d) faktor ekspansi biomassa total berbasis biomassa batang bebas cabang
adalah sebesar 1.8368 (2) faktor ekspansi massa karbon pohon karet adalah
sebagai berikut; (a) faktor ekspansi massa karbon atas permukaan tanah berbasis
massa karbon batang utama adalah sebesar 1.2297 (b) faktor ekspansi massa
karbon atas permukaan tanah berbasis massa karbon batang bebas cabang adalah
sebesar 1.4558 (c) faktor ekspansi massa karbon total berbasis massa karbon
batang utama adalah sebesar 1.3846 (d) faktor ekspansi massa karbon total
berbasis massa karbon batang bebas cabang adalah sebesar 1.6361.
Kata kunci: pohon karet, biomassa, massa karbon, faktor ekspansi
ABSTRACT
MENTARI PURWAKASIWI. The Study of Biomass and Carbon Mass
Expansion Factor of Rubber Tree at Community Rubber Forest of Bungku Village
Jambi Province. Supervised by ELIAS.
The research aimed to count the biomass and carbon mass expansion factor
of rubber tree (Hevea brasiliensis) at Community Rubber Forest of Bungku Village,
Jambi Province. The election sample trees in every diameter class was selected by
purposive sampling. Samples was taken in the tree root, stem, branch, twig and the
leaf. Then test is done for samples in a laboratory to know the biomass and carbon
mass in every part of tree.
Results of research were as follows (1) biomass expansion factor of rubber
tree are as follows (a) above-ground biomass expansion factor based main stem
was 1.3253 (b) above-ground biomass expansion factor based free branches stem
was 1.5507 (c) total biomass expansion factor based main stem was 1.5711 (d)
total biomass expansion factor based free branches stem was 1.8368, (2) carbon
mass expansion factor of rubber tree are as follows (a) above-ground carbon mass
expansion factor based main stem was 1.2297 (b) above-ground carbon mass
expansion factor based free branches stem was 1.4558 (c) total carbon mass
expansion factor based main stem was 1.3846 (d) total carbon mass expansion
factor based free branches stem was 1.6361.
Key words: rubber tree, biomass, carbon mass, expansion factor
STUDI FAKTOR EKSPANSI BIOMASSA DAN MASSA
KARBON POHON KARET DI HUTAN KARET
RAKYAT DESA BUNGKU PROVINSI JAMBI
MENTARI PURWAKASIWI
Skripsi
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Kehutanan
pada
Departemen Manajemen Hutan
DEPARTEMEN MANAJEMEN HUTAN
FAKULTAS KEHUTANAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2015
PRAKATA
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan karya ilmiah yang
berjudul “Studi Faktor Ekspansi Biomassa dan Massa Karbon Pohon Karet di
Hutan Karet Rakyat Desa Bungku Provinsi Jambi” dengan sebaik-sebaiknya.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Prof Dr Ir Elias yang telah
memberikan arahan dan bimbingannya kepada penulis sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini. Terimakasih kepada Dr Ir Ahmad Budiaman, MSc
Forst Trop selaku Ketua Departemen Manajemen Hutan Fakultas Kehutanan IPB.
Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada keluarga khususnya orang tua
tercinta, Bapak Tarmono, Ibu Ani Misari, Bapak (alm) Alfian Helmi, dan Ibu
Niken yang telah memberikan dukungan moral dan material serta kasih sayang.
Terimakasih kepada Bapak Yulnasri selaku Kepala Desa Bungku Jambi, Bapak
Suprihatin selaku laboran laboratorium Kimia Hasil Hutan, dan Mas Tomi
Yuwono atas bantuannya selama penulis melakukan penelitian. Ucapan
terimakasih juga penulis sampaikan kepada Fajar Ali Musthafa, rekan-rekan
Manajemen Hutan Fakultas Kehutanan IPB 47, rekan-rekan satu bimbingan
penelitian (Rahmad Nanda, Bayu Reksa Kusumah, dan Amir Anshori), keluarga
besar Rimpala terutama rekan-rekan R-XV (Galuh Ajeng Septaria, Fajar Alif
Sampangestu, Anxious Yoga Perdana, Puspa Diva Nur Aqmarina, Nurani
Hardikananda, Nursinta Arifiani Rosdiana, Mentari Medinawati, Iqbal Nizar
Arafat, Fitri Maharani, dan Anggi Gustiani), dan kepada semua pihak yang telah
membantu penulis dalam proses penulisan.
Semoga karya ilmiah ini bermanfaat.
Bogor, Februari 2015
Mentari Purwakasiwi
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
vi
DAFTAR GAMBAR
vi
DAFTAR LAMPIRAN
vi
PENDAHULUAN
1
Latar Belakang
1
Perumusan Masalah
1
Tujuan Penelitian
2
Manfaat Penelitian
2
Ruang Lingkup Penelitian
2
METODE
2
Bahan
2
Alat
2
Pengumpulan Data
3
Pengolahan Data
7
Uji Validasi
9
Penentuan Biomassa dan Massa Karbon Berdasarkan Faktor Ekspansi
Biomassa dan Massa Karbon
HASIL DAN PEMBAHASAN
10
11
Kadar Air
11
Berat Jenis
11
Kadar Zat Terbang
12
Kadar Abu
13
Kadar Karbon
13
Biomassa
14
Massa Karbon
15
Faktor Ekspansi Biomassa dan Massa Karbon
15
Uji Validasi Keandalan
17
Penghitungan Biomassa dan Massa Karbon Menggunakan Faktor Ekspansi
Biomassa dan Massa Karbon
18
SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan
19
19
Saran
20
DAFTAR PUSTAKA
21
LAMPIRAN
23
RIWAYAT HIDUP
26
DAFTAR TABEL
1. Jumlah pohon contoh pada tiap kelas diameter pengambilan
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
pohon contoh
Kadar air setiap bagian pohon karet pada masing-masing kelas
diameter
Berat Jenis setiap bagian pohon karet pada masing-masing kelas
diameter
Kadar Zat Terbang setiap bagian pohon karet pada masingmasing kelas diameter
Kadar Abu setiap bagian pohon karet pada masing-masing kelas
diameter
Kadar karbon setiap bagian pohon karet pada masing-masing
kelas diameter
Biomassa setiap bagian pohon karet pada masing-masing kelas
diameter
Massa karbon setiap bagian pohon karet pada masing-masing
kelas diameter
Faktor ekspansi biomassa dan massa karbon pohon karet pada
masing-masing kelas diameter
Validasi keandalan faktor ekspansi biomassa dan massa karbon
Model-model persamaan volume batang utama pohon karet
Biomassa dan massa karbon pohon karet yang dihitung dengan
faktor ekspansi
3
11
12
12
13
14
15
15
16
17
18
19
DAFTAR LAMPIRAN
1. Uji validasi keandalan faktor ekspansi biomassa di atas
permukaan tanah berbasis biomassa batang utama
23
2. Uji validasi keandalan faktor ekspansi biomassa di atas
permukaan tanah berbasis biomassa batang bebas cabang
23
3. Uji validasi keandalan faktor ekspansi biomassa total berbasis
4.
5.
6.
7.
8.
biomassa batang utama
Uji validasi keandalan faktor ekspansi biomassa total berbasis
biomassa batang bebas cabang
Uji validasi keandalan faktor ekspansi massa karbon di atas
permukaan tanah berbasis massa karbon batang utama
Uji validasi keandalan faktor ekspansi massa karbon di atas
permukaan tanah berbasis massa karbon batang utama
Uji validasi keandalan faktor ekspansi massa karbon total
berbasis massa karbon batang utama
Uji validasi keandalan faktor ekspansi massa karbon total
berbasis massa karbon batang bebas cabang
24
24
24
25
25
25
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Indonesia merupakan negara dengan hutan karet terluas di dunia. Luas
lahan karet yang dimiliki Indonesia mencapai 3 juta hektar. Hutan karet di
Indonesia sering disebut dengan perkebunan karet. Terdapat 3 jenis perkebunan
karet yang ada di Indonesia, yaitu Perkebunan Rakyat (PR), Perkebunan Besar
Negara (PBN) dan Perkebunan Besar Swasta (PBS). Dari ketiganya, PR
mendominasi dari luas lahan yang mencapai 2.84 juta hektar atau sekitar 85% dari
lahan perkebunan karet. Desa Bungku adalah desa di Kecamatan Bajubang,
Kabupaten Batang Hari, Provinsi Jambi yang memiliki komoditi utama kelapa
sawit dan pohon karet. Pada akhir tahun 2010 tercatat luas tanaman karet di
Kabupaten Batang Hari 111 619 Ha dengan produktivitas getah 830 kg/Ha/tahun.
Berkaitan dengan perubahan iklim, kehutanan mempunyai peranan penting
karena hutan dapat menjadi sumber emisi karbon dan juga dapat menjadi
penyerap karbon dan menyimpannya. Hutan melalui proses fotosintesis
mengabsorbsi CO2 dan menyimpannya sebagai materi organik dalam biomassa
tanaman. Penghitungan biomassa dan massa karbon dalam vegetasi/hutan
merupakan salah satu langkah penting yang harus diketahui dan dilakukan dalam
sebuah kegiatan atau proyek mitigasi perubahan iklim di sektor kehutanan, antara
lain pada kegiatan pencegahan deforestasi, pengelolaan hutan tanaman, dan
agroforestri.
Salah satu pendekatan untuk menduga besarnya simpanan karbon dapat
dilakukan dengan faktor ekspansi biomassa (Biomass Expansion Factor) dan
massa karbon. Namun penelitian tersebut pada pohon karet di hutan karet rakyat
(HKR) di Indonesia masih sangat kurang, padahal luas HKR di Indonesia cukup
luas dan pembangunan HKR cenderung meningkat sehingga memiliki potensi
cukup besar dalam penyimpanan massa karbon dan penyerapan gas CO2 di udara.
Perumusan Masalah
HKR di Indonesia memiliki potensi yang cukup besar dalam penyerapan gas
CO2 dan mengubah zat ini menjadi bahan organik melalui proses fotosintesis
sehingga simpanan karbon menjadi bertambah. Jumlah simpanan karbon dalam
hutan merupakan informasi yang penting dalam sektor kehutanan. Salah satu
pendekatan yang dapat dilakukan adalah dengan menggunakan faktor ekspansi
biomassa dan massa karbon. Mengetahui besarnya faktor ekspansi biomassa dan
massa karbon suatu tegakan akan mempermudah menghitung biomassa dan massa
karbon pohon secara keseluruhan maupun bagian yang ada di atas permukaan
tanah saja.
2
Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan menghitung besarnya faktor ekspansi biomassa dan
massa karbon pohon karet (Hevea brasiliensis) di hutan karet rakyat Desa Bungku,
Provinsi Jambi.
Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan bisa mendapatkan faktor ekspansi biomassa
dan massa karbon pohon karet yang dapat dipergunakan untuk menghitung potensi
biomassa dan massa karbon pada hutan karet rakyat.
Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini dilakukan di hutan karet rakyat Desa Bungku Provinsi Jambi
dengan objek penelitian pohon karet dari beberapa kelas diameter.
METODE
Bahan
Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pohon karet yang
terdapat di hutan karet rakyat Desa Bungku sebanyak 30 pohon untuk
penghitungan faktor ekspansi dan 6 pohon untuk uji validasi.
Alat
Alat yang digunakan pada penelitian ini terbagi menjadi dua, yaitu alat yang
digunakan untuk pengambilan data di lapangan dan alat yang digunakan untuk
pengujian contoh uji. Alat yang digunakan di lapangan terdiri dari chainsaw,
linggis, cangkul, sekop, sikat kawat, kuas besar, parang/golok,pita ukur (meteran
jahit), roll meter, tongkat sepanjang 1.3 m, timbangan skala 25 – 100 kg, parang,
tambang 50 m, karet, terpal, kantong plastik, koran bekas, cat semprot, karton
buffalo, crayon, tally sheet, dan alat tulis. Peralatan yang digunakan untuk
pengujian contoh uji di laboratorium terdiri dari timbangan digital, oven, tanur
listrik, gelas erlenmayer, kawat, benang, amplas, parafin, cutter, gergaji kecil,
mesin penggiling (willey mill), alat penyaring (mesh screen), desikator, cawan
porselen.
3
Pengumpulan Data
Pemilihan Pohon Contoh
Pemilihan pohon contoh dilakukan secara purposive sampling. Pohon yang
dipilih adalah pohon karet yang secara fisik terlihat sehat dan pertumbuhannya
normal, pohon contoh mewakili tiap-tiap kelas umur tegakan karet di lapangan.
Jumlah pohon karet yang diperlukan dalam penelitian ini sebanyak 30 pohon
untuk penghitungan faktor ekspansi dan 6 pohon untuk uji validasi yang dipilih
dari kelas-kelas umur pohon yang terdapat di lapangan. Jumlah pohon contoh pada
tiap kelas diameter pengambilan pohon contoh dalam penelitian ini dapat dilihat pada
Tabel 1.
Tabel 1 Jumlah pohon contoh pada tiap kelas diameter pengambilan pohon contoh
Diameter
(cm)
24
Total
Jumlah Pohon Contoh untuk
Faktor Ekspansi
5
5
5
5
5
5
30
Jumlah Pohon Contoh untuk
Uji Validasi
1
1
1
1
1
1
6
Pengumpulan Data di Lapangan
Metode pengumpulan data pohon contoh mengikuti Elias (2010) sebagai
berikut:
1. Pengukuran diameter pohon contoh
Setelah pohon contoh terpilih masing-masing pohon contoh diukur
diameter setinggi dada (1.30 m di atas permukaan tanah) dengan
menggunakan pita ukur dan tongkat setinggi 1.30 m. Hasil pengukuran
dicantumkan dalam tally sheet sesuai dengan nomor pohon.
2. Persiapan sebelum penebangan pohon contoh.
Persiapan sebelum penebangan yang dimaksud adalah :
a. Menyiapkan peralatan berupa chainsaw untuk pemangkasan
cabang, penebangan dan pemotongan batang utama, golok untuk
pemangkasan ranting dan daun, sedangkan penggalian tunggak dan
akar menggunakan cangkul
b. Menyiapkan wadah dari terpal di atas permukaan tanah di sekitar
pohon contoh
c. Menyiapkan pita ukur untuk pengukuran diameter batang utama
dan cabang serta timbangan untuk menimbang berat basah cabang,
ranting, daun, dan akar
d. Menyiapkan tali tambang untuk menahan cabang pohon yang
dipangkas agar tidak terjatuh langsung ke atas tanah, sehingga tidak
terjadi kerusakan dan kehilangan bagian-bagian pohon contoh.
3. Pemangkasan cabang
4
4.
5.
6.
7.
8.
Sebelum perebahan batang utama, terlebih dahulu dilakukan
pemangkasan cabang-cabang pohon. Pemangkasan cabang dilakukan
dengan cara memanjat pohon contoh dan dilakukan pemotongan cabangcabang di atas pohon. Cabang yang telah dipotong diturunkan secara
berhati-hati ke atas permukaan tanah dengan menggunakan penahan tali
tambang yang telah disiapkan sebelumnya. Cabang, ranting dan daundaun hasil pemangkasan dikumpulkan dan disimpan di atas wadah terpal
yang telah disiapkan.
Penebangan batang utama
Penebangan batang utama pohon contoh dilakukan setelah
pemangkasan cabang selesai. Dalam rangka menjaga keselamatan kerja
dalam penebangan, perebahan batang utama pohon contoh yang
berdiameter besar (>30 cm) dilakukan dengan membuat takik rebah dan
takik balas pada tunggak pohon yang diusahakan sedekat mungkin
dengan permukaan tanah. Tunggak yang terjadi setelah penebangan,
bagian di atas permukaan tanah harus dipotong setelah penggalian akar,
dan bagian batang tunggak disatukan dengan batang utama pohon.
Penggalian akar pohon contoh
Penggalian akar pohon harus dilakukan dengan hati-hati agar
semua bagian-bagian akar dapat digali dari dalam tanah. Bagian akar
yang masih terdapat tanah dibersihkan dengan parang, linggis, sikat dan
kuas hingga bersih dari kotoran dan tanah.
Pemisahan bagian-bagian pohon
Bagian-bagian pohon dipisahkan sesuai kelompoknya, yaitu :
a. Kelompok batang utama: dari pangkal (pada bagian tunggak)
sampai ujung batang utama berdiameter 5 cm
b. Kelompok cabang: bagian batang cabang yang berdiameter > 5 cm
c. Kelompok ranting: bagian cabang dan ranting yang berdiameter ≤ 5
cm
d. Kelompok akar dan akar tunjang: akar tunjang dan akar lainnya
e. Kelompok daun: bagian tangkai daun, daun-daun, bunga, biji dan
buah.
Pengukuran volume batang utama dan cabang
Batang utama dan cabang diberi tanda pada tiap-tiap segmen
batangnya dengan interval ± 2 m, lalu diukur volumenya. Parameter
yang diukur adalah:
a. Panjang batang dari pangkal sampai cabang pertama (m)
b. Panjang batang dari pangkal sampai ujung batang utama (m)
c. Panjang (m) dan keliling (cm) pangkal dan ujung batang utama
tiap-tiap segmen batang dari batang utama
d. Panjang (m) dan keliling (cm) pangkal dan ujung batang cabang
tiap-tiap segmen cabang.
Penimbangan berat ranting, daun, dan akar
Ranting, daun, dan akar yang telah dipisahkan ditimbang berat
basahnya masing-masing dengan alat timbang yang sesuai, yakni alat
timbangan skala 25 – 100 kg. Daun, ranting, dan akar-akar kecil yang
akan ditimbang masing-masing dimasukkan ke dalam karung plastik
yang telah diketahui beratnya, kemudian ditimbang berat basahnya
5
dalam satuan kg, sedangkan ranting dan akar berdiameter besar masingmasing diikat, kemudian ditimbang berat basahnya dalam satuan kg.
Pengambilan bahan uji laboratorium di lapangan
Contoh bahan uji di laboratorium diambil dari bagian-bagian pohon masingmasing pohon contoh, yakni dari bagian batang utama, batang cabang, ranting,
daun, dan dari akar. Contoh uji yang diambil dari masing-masing bagian pohon
contoh adalah sebanyak 3 kali ulangan, sehingga jumlah contoh bahan uji di
laboratorium sama dengan 40 x 5 x 3 buah atau berjumlah 600 contoh uji, yang
terdiri dari :
1. 120 buah contoh batang utama
2. 120 buah contoh batang cabang
3. 120 buah contoh ranting
4. 120 buah contoh daun
5. 120 buah contoh akar.
Cara pengambilan bahan uji di lapangan adalah sebagai berikut (Elias,
2010)
a. Sampel daun diambil dari daun-daun yang telah dicampur sebanyak ±
300 g sebagai sampel
b. Sampel ranting, diambil dari ranting-ranting besar, ranting sedang, dan
ranting kecil. Sampel ranting besar dan sedang diambil dengan cara
membuat potongan melintang setebal ± 5 cm. Sampel ranting kecil
diambil dengan cara ranting dipotong-potong sepanjang ± 20-30 cm
sebanyak ± 300 g
c. Sampel batang utama, diambil dari ujung, pangkal dan bagian tengah
batang utama dengan membuat potongan melintang batang setebal ± 5
cm
d. Sampel batang cabang diambil dari cabang yang besar, sedang dan kecil
yang diameternya > 5 cm. Sampel diambil dengan cara membuat
potongan melintang batang cabang setebal ± 5 cm
e. Sampel akar diambil dari akar tunjang, akar besar, akar sedang, dan
akar kecil. Pengambilan sampel akar tunjang, akar besar, dan akar
sedang diambil dengan cara membuat potongan melintang batang
cabang setebal ± 5 cm. Sampel akar kecil diambil dengan cara
mengambil potongan sepanjang ± 20-30 cm sebanyak ± 300 g.
Contoh uji kemudian dimasukkan kedalam kantong plastik, diberi kode
contoh dan diikat ujung kantong plastiknya. Kode contoh pohon adalah sebagai
berikut :
Batang utama
: 1 BU P (Pohon ke-1-Batang utama-Pangkal)
1 BU T (Pohon ke-1-Batang utama-Tengah)
1 BU U (Pohon ke-1-Batang utama-Ujung)
Cabang
: 1 C B (Pohon ke-1-Cabang-Besar)
1 C S (Pohon ke-1-Cabang-Sedang)
1 C K (Pohon ke-1-Cabang-Kecil)
Ranting
: 1 R B (Pohon ke-1-Ranting-Besar)
1 R S (Pohon ke-1-Ranting- Sedang)
1 R K (Pohon ke-1-Ranting-Kecil)
Daun
: 1 D A (Pohon ke-1-Daun-A)
6
Akar
1 D B (Pohon ke-1-Daun-B)
1 D C (Pohon ke-1-Daun-C)
: 1 A B (Pohon ke-1-Akar-Besar)
1 A S (Pohon ke-1-Akar-Sedang)
1 A K (Pohon ke-1-Akar-Kecil)
Pengujian Bahan Uji di Laboratorium
1. Berat Jenis Kayu
Contoh uji berat jenis kayu berukuran 2cm x 2cm x 2cm. Pengukuran
berat jenis kayu dilakukan dengan tahapan kerja sebagai berikut :
a. Menimbang contoh uji dalam keadaan basah untuk mendapatkan berat
awal
b. Mengukur volume contoh uji: contoh uji dicelupkan dalam parafin, lalu
dimasukkan ke dalam gelas erlenmayer yang berisi air sampai contoh uji
berada di bawah permukaan air. Berdasarkan hukum Archimedes volume
contoh adalah besarnya volume air yang dipindahkan oleh contoh uji
c. Kemudian contoh uji dikeringkan dalam oven selama 24 jam dengan
suhu 103± 2 °C dan ditimbang untuk mendapatkan berat keringnya.
2. Kadar Air Kayu
Contoh uji kadar air dari batang utama, cabang dan akar yang
berdiameter >5 cm dibuat dengan ukuran 2cm x 2cm x 2cm. Sedangkan
contoh uji dari bagian daun, ranting dan akar kecil (berdiameter
KARBON POHON KARET DI HUTAN KARET
RAKYAT DESA BUNGKU PROVINSI JAMBI
MENTARI PURWAKASIWI
DEPARTEMEN MANAJEMEN HUTAN
FAKULTAS KEHUTANAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2015
PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN
SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Studi Faktor Ekspansi
Biomassa dan Massa Karbon Pohon Karet di Hutan Karet Rakyat Desa Bungku
Provinsi Jambi adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing
dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun.
Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun
tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan
dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini.
Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut
Pertanian Bogor.
Bogor, Februari 2015
Mentari Purwakasiwi
NIM E14100120
ABSTRAK
MENTARI PURWAKASIWI. Studi Faktor Ekspansi Biomassa dan Massa
Karbon Pohon Karet di Hutan Karet Rakyat Desa Bungku Provinsi Jambi.
Dibimbing oleh ELIAS.
Penelitian ini bertujuan menghitung besarnya faktor ekspansi biomassa dan
massa karbon pohon karet (Hevea brasiliensis) di hutan karet rakyat Desa Bungku,
Provinsi Jambi. Pemilihan pohon contoh pada setiap kelas diameter dilakukan
secara purposive sampling. Sampel diambil pada bagian pohon yaitu akar, batang,
cabang, ranting dan daun. Kemudian dilakukan pengujian bahan contoh di
laboratorium untuk mengetahui biomassa dan massa karbon pada setiap bagian
pohon.
Hasil penelitian mendapatkan: (1) faktor ekspansi biomassa pohon karet
adalah sebagai berikut; (a) faktor ekspansi biomassa atas permukaan tanah
berbasis biomassa batang utama adalah sebesar 1.3253 (b) faktor ekspansi
biomassa atas tanah berbasis biomassa batang bebas cabang adalah sebesar 1.5507
(c) faktor ekspansi biomassa total berbasis biomassa batang utama adalah sebesar
1.5711 (d) faktor ekspansi biomassa total berbasis biomassa batang bebas cabang
adalah sebesar 1.8368 (2) faktor ekspansi massa karbon pohon karet adalah
sebagai berikut; (a) faktor ekspansi massa karbon atas permukaan tanah berbasis
massa karbon batang utama adalah sebesar 1.2297 (b) faktor ekspansi massa
karbon atas permukaan tanah berbasis massa karbon batang bebas cabang adalah
sebesar 1.4558 (c) faktor ekspansi massa karbon total berbasis massa karbon
batang utama adalah sebesar 1.3846 (d) faktor ekspansi massa karbon total
berbasis massa karbon batang bebas cabang adalah sebesar 1.6361.
Kata kunci: pohon karet, biomassa, massa karbon, faktor ekspansi
ABSTRACT
MENTARI PURWAKASIWI. The Study of Biomass and Carbon Mass
Expansion Factor of Rubber Tree at Community Rubber Forest of Bungku Village
Jambi Province. Supervised by ELIAS.
The research aimed to count the biomass and carbon mass expansion factor
of rubber tree (Hevea brasiliensis) at Community Rubber Forest of Bungku Village,
Jambi Province. The election sample trees in every diameter class was selected by
purposive sampling. Samples was taken in the tree root, stem, branch, twig and the
leaf. Then test is done for samples in a laboratory to know the biomass and carbon
mass in every part of tree.
Results of research were as follows (1) biomass expansion factor of rubber
tree are as follows (a) above-ground biomass expansion factor based main stem
was 1.3253 (b) above-ground biomass expansion factor based free branches stem
was 1.5507 (c) total biomass expansion factor based main stem was 1.5711 (d)
total biomass expansion factor based free branches stem was 1.8368, (2) carbon
mass expansion factor of rubber tree are as follows (a) above-ground carbon mass
expansion factor based main stem was 1.2297 (b) above-ground carbon mass
expansion factor based free branches stem was 1.4558 (c) total carbon mass
expansion factor based main stem was 1.3846 (d) total carbon mass expansion
factor based free branches stem was 1.6361.
Key words: rubber tree, biomass, carbon mass, expansion factor
STUDI FAKTOR EKSPANSI BIOMASSA DAN MASSA
KARBON POHON KARET DI HUTAN KARET
RAKYAT DESA BUNGKU PROVINSI JAMBI
MENTARI PURWAKASIWI
Skripsi
sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Kehutanan
pada
Departemen Manajemen Hutan
DEPARTEMEN MANAJEMEN HUTAN
FAKULTAS KEHUTANAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2015
PRAKATA
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan karya ilmiah yang
berjudul “Studi Faktor Ekspansi Biomassa dan Massa Karbon Pohon Karet di
Hutan Karet Rakyat Desa Bungku Provinsi Jambi” dengan sebaik-sebaiknya.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Prof Dr Ir Elias yang telah
memberikan arahan dan bimbingannya kepada penulis sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini. Terimakasih kepada Dr Ir Ahmad Budiaman, MSc
Forst Trop selaku Ketua Departemen Manajemen Hutan Fakultas Kehutanan IPB.
Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada keluarga khususnya orang tua
tercinta, Bapak Tarmono, Ibu Ani Misari, Bapak (alm) Alfian Helmi, dan Ibu
Niken yang telah memberikan dukungan moral dan material serta kasih sayang.
Terimakasih kepada Bapak Yulnasri selaku Kepala Desa Bungku Jambi, Bapak
Suprihatin selaku laboran laboratorium Kimia Hasil Hutan, dan Mas Tomi
Yuwono atas bantuannya selama penulis melakukan penelitian. Ucapan
terimakasih juga penulis sampaikan kepada Fajar Ali Musthafa, rekan-rekan
Manajemen Hutan Fakultas Kehutanan IPB 47, rekan-rekan satu bimbingan
penelitian (Rahmad Nanda, Bayu Reksa Kusumah, dan Amir Anshori), keluarga
besar Rimpala terutama rekan-rekan R-XV (Galuh Ajeng Septaria, Fajar Alif
Sampangestu, Anxious Yoga Perdana, Puspa Diva Nur Aqmarina, Nurani
Hardikananda, Nursinta Arifiani Rosdiana, Mentari Medinawati, Iqbal Nizar
Arafat, Fitri Maharani, dan Anggi Gustiani), dan kepada semua pihak yang telah
membantu penulis dalam proses penulisan.
Semoga karya ilmiah ini bermanfaat.
Bogor, Februari 2015
Mentari Purwakasiwi
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
vi
DAFTAR GAMBAR
vi
DAFTAR LAMPIRAN
vi
PENDAHULUAN
1
Latar Belakang
1
Perumusan Masalah
1
Tujuan Penelitian
2
Manfaat Penelitian
2
Ruang Lingkup Penelitian
2
METODE
2
Bahan
2
Alat
2
Pengumpulan Data
3
Pengolahan Data
7
Uji Validasi
9
Penentuan Biomassa dan Massa Karbon Berdasarkan Faktor Ekspansi
Biomassa dan Massa Karbon
HASIL DAN PEMBAHASAN
10
11
Kadar Air
11
Berat Jenis
11
Kadar Zat Terbang
12
Kadar Abu
13
Kadar Karbon
13
Biomassa
14
Massa Karbon
15
Faktor Ekspansi Biomassa dan Massa Karbon
15
Uji Validasi Keandalan
17
Penghitungan Biomassa dan Massa Karbon Menggunakan Faktor Ekspansi
Biomassa dan Massa Karbon
18
SIMPULAN DAN SARAN
Simpulan
19
19
Saran
20
DAFTAR PUSTAKA
21
LAMPIRAN
23
RIWAYAT HIDUP
26
DAFTAR TABEL
1. Jumlah pohon contoh pada tiap kelas diameter pengambilan
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
pohon contoh
Kadar air setiap bagian pohon karet pada masing-masing kelas
diameter
Berat Jenis setiap bagian pohon karet pada masing-masing kelas
diameter
Kadar Zat Terbang setiap bagian pohon karet pada masingmasing kelas diameter
Kadar Abu setiap bagian pohon karet pada masing-masing kelas
diameter
Kadar karbon setiap bagian pohon karet pada masing-masing
kelas diameter
Biomassa setiap bagian pohon karet pada masing-masing kelas
diameter
Massa karbon setiap bagian pohon karet pada masing-masing
kelas diameter
Faktor ekspansi biomassa dan massa karbon pohon karet pada
masing-masing kelas diameter
Validasi keandalan faktor ekspansi biomassa dan massa karbon
Model-model persamaan volume batang utama pohon karet
Biomassa dan massa karbon pohon karet yang dihitung dengan
faktor ekspansi
3
11
12
12
13
14
15
15
16
17
18
19
DAFTAR LAMPIRAN
1. Uji validasi keandalan faktor ekspansi biomassa di atas
permukaan tanah berbasis biomassa batang utama
23
2. Uji validasi keandalan faktor ekspansi biomassa di atas
permukaan tanah berbasis biomassa batang bebas cabang
23
3. Uji validasi keandalan faktor ekspansi biomassa total berbasis
4.
5.
6.
7.
8.
biomassa batang utama
Uji validasi keandalan faktor ekspansi biomassa total berbasis
biomassa batang bebas cabang
Uji validasi keandalan faktor ekspansi massa karbon di atas
permukaan tanah berbasis massa karbon batang utama
Uji validasi keandalan faktor ekspansi massa karbon di atas
permukaan tanah berbasis massa karbon batang utama
Uji validasi keandalan faktor ekspansi massa karbon total
berbasis massa karbon batang utama
Uji validasi keandalan faktor ekspansi massa karbon total
berbasis massa karbon batang bebas cabang
24
24
24
25
25
25
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Indonesia merupakan negara dengan hutan karet terluas di dunia. Luas
lahan karet yang dimiliki Indonesia mencapai 3 juta hektar. Hutan karet di
Indonesia sering disebut dengan perkebunan karet. Terdapat 3 jenis perkebunan
karet yang ada di Indonesia, yaitu Perkebunan Rakyat (PR), Perkebunan Besar
Negara (PBN) dan Perkebunan Besar Swasta (PBS). Dari ketiganya, PR
mendominasi dari luas lahan yang mencapai 2.84 juta hektar atau sekitar 85% dari
lahan perkebunan karet. Desa Bungku adalah desa di Kecamatan Bajubang,
Kabupaten Batang Hari, Provinsi Jambi yang memiliki komoditi utama kelapa
sawit dan pohon karet. Pada akhir tahun 2010 tercatat luas tanaman karet di
Kabupaten Batang Hari 111 619 Ha dengan produktivitas getah 830 kg/Ha/tahun.
Berkaitan dengan perubahan iklim, kehutanan mempunyai peranan penting
karena hutan dapat menjadi sumber emisi karbon dan juga dapat menjadi
penyerap karbon dan menyimpannya. Hutan melalui proses fotosintesis
mengabsorbsi CO2 dan menyimpannya sebagai materi organik dalam biomassa
tanaman. Penghitungan biomassa dan massa karbon dalam vegetasi/hutan
merupakan salah satu langkah penting yang harus diketahui dan dilakukan dalam
sebuah kegiatan atau proyek mitigasi perubahan iklim di sektor kehutanan, antara
lain pada kegiatan pencegahan deforestasi, pengelolaan hutan tanaman, dan
agroforestri.
Salah satu pendekatan untuk menduga besarnya simpanan karbon dapat
dilakukan dengan faktor ekspansi biomassa (Biomass Expansion Factor) dan
massa karbon. Namun penelitian tersebut pada pohon karet di hutan karet rakyat
(HKR) di Indonesia masih sangat kurang, padahal luas HKR di Indonesia cukup
luas dan pembangunan HKR cenderung meningkat sehingga memiliki potensi
cukup besar dalam penyimpanan massa karbon dan penyerapan gas CO2 di udara.
Perumusan Masalah
HKR di Indonesia memiliki potensi yang cukup besar dalam penyerapan gas
CO2 dan mengubah zat ini menjadi bahan organik melalui proses fotosintesis
sehingga simpanan karbon menjadi bertambah. Jumlah simpanan karbon dalam
hutan merupakan informasi yang penting dalam sektor kehutanan. Salah satu
pendekatan yang dapat dilakukan adalah dengan menggunakan faktor ekspansi
biomassa dan massa karbon. Mengetahui besarnya faktor ekspansi biomassa dan
massa karbon suatu tegakan akan mempermudah menghitung biomassa dan massa
karbon pohon secara keseluruhan maupun bagian yang ada di atas permukaan
tanah saja.
2
Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan menghitung besarnya faktor ekspansi biomassa dan
massa karbon pohon karet (Hevea brasiliensis) di hutan karet rakyat Desa Bungku,
Provinsi Jambi.
Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan bisa mendapatkan faktor ekspansi biomassa
dan massa karbon pohon karet yang dapat dipergunakan untuk menghitung potensi
biomassa dan massa karbon pada hutan karet rakyat.
Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini dilakukan di hutan karet rakyat Desa Bungku Provinsi Jambi
dengan objek penelitian pohon karet dari beberapa kelas diameter.
METODE
Bahan
Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pohon karet yang
terdapat di hutan karet rakyat Desa Bungku sebanyak 30 pohon untuk
penghitungan faktor ekspansi dan 6 pohon untuk uji validasi.
Alat
Alat yang digunakan pada penelitian ini terbagi menjadi dua, yaitu alat yang
digunakan untuk pengambilan data di lapangan dan alat yang digunakan untuk
pengujian contoh uji. Alat yang digunakan di lapangan terdiri dari chainsaw,
linggis, cangkul, sekop, sikat kawat, kuas besar, parang/golok,pita ukur (meteran
jahit), roll meter, tongkat sepanjang 1.3 m, timbangan skala 25 – 100 kg, parang,
tambang 50 m, karet, terpal, kantong plastik, koran bekas, cat semprot, karton
buffalo, crayon, tally sheet, dan alat tulis. Peralatan yang digunakan untuk
pengujian contoh uji di laboratorium terdiri dari timbangan digital, oven, tanur
listrik, gelas erlenmayer, kawat, benang, amplas, parafin, cutter, gergaji kecil,
mesin penggiling (willey mill), alat penyaring (mesh screen), desikator, cawan
porselen.
3
Pengumpulan Data
Pemilihan Pohon Contoh
Pemilihan pohon contoh dilakukan secara purposive sampling. Pohon yang
dipilih adalah pohon karet yang secara fisik terlihat sehat dan pertumbuhannya
normal, pohon contoh mewakili tiap-tiap kelas umur tegakan karet di lapangan.
Jumlah pohon karet yang diperlukan dalam penelitian ini sebanyak 30 pohon
untuk penghitungan faktor ekspansi dan 6 pohon untuk uji validasi yang dipilih
dari kelas-kelas umur pohon yang terdapat di lapangan. Jumlah pohon contoh pada
tiap kelas diameter pengambilan pohon contoh dalam penelitian ini dapat dilihat pada
Tabel 1.
Tabel 1 Jumlah pohon contoh pada tiap kelas diameter pengambilan pohon contoh
Diameter
(cm)
24
Total
Jumlah Pohon Contoh untuk
Faktor Ekspansi
5
5
5
5
5
5
30
Jumlah Pohon Contoh untuk
Uji Validasi
1
1
1
1
1
1
6
Pengumpulan Data di Lapangan
Metode pengumpulan data pohon contoh mengikuti Elias (2010) sebagai
berikut:
1. Pengukuran diameter pohon contoh
Setelah pohon contoh terpilih masing-masing pohon contoh diukur
diameter setinggi dada (1.30 m di atas permukaan tanah) dengan
menggunakan pita ukur dan tongkat setinggi 1.30 m. Hasil pengukuran
dicantumkan dalam tally sheet sesuai dengan nomor pohon.
2. Persiapan sebelum penebangan pohon contoh.
Persiapan sebelum penebangan yang dimaksud adalah :
a. Menyiapkan peralatan berupa chainsaw untuk pemangkasan
cabang, penebangan dan pemotongan batang utama, golok untuk
pemangkasan ranting dan daun, sedangkan penggalian tunggak dan
akar menggunakan cangkul
b. Menyiapkan wadah dari terpal di atas permukaan tanah di sekitar
pohon contoh
c. Menyiapkan pita ukur untuk pengukuran diameter batang utama
dan cabang serta timbangan untuk menimbang berat basah cabang,
ranting, daun, dan akar
d. Menyiapkan tali tambang untuk menahan cabang pohon yang
dipangkas agar tidak terjatuh langsung ke atas tanah, sehingga tidak
terjadi kerusakan dan kehilangan bagian-bagian pohon contoh.
3. Pemangkasan cabang
4
4.
5.
6.
7.
8.
Sebelum perebahan batang utama, terlebih dahulu dilakukan
pemangkasan cabang-cabang pohon. Pemangkasan cabang dilakukan
dengan cara memanjat pohon contoh dan dilakukan pemotongan cabangcabang di atas pohon. Cabang yang telah dipotong diturunkan secara
berhati-hati ke atas permukaan tanah dengan menggunakan penahan tali
tambang yang telah disiapkan sebelumnya. Cabang, ranting dan daundaun hasil pemangkasan dikumpulkan dan disimpan di atas wadah terpal
yang telah disiapkan.
Penebangan batang utama
Penebangan batang utama pohon contoh dilakukan setelah
pemangkasan cabang selesai. Dalam rangka menjaga keselamatan kerja
dalam penebangan, perebahan batang utama pohon contoh yang
berdiameter besar (>30 cm) dilakukan dengan membuat takik rebah dan
takik balas pada tunggak pohon yang diusahakan sedekat mungkin
dengan permukaan tanah. Tunggak yang terjadi setelah penebangan,
bagian di atas permukaan tanah harus dipotong setelah penggalian akar,
dan bagian batang tunggak disatukan dengan batang utama pohon.
Penggalian akar pohon contoh
Penggalian akar pohon harus dilakukan dengan hati-hati agar
semua bagian-bagian akar dapat digali dari dalam tanah. Bagian akar
yang masih terdapat tanah dibersihkan dengan parang, linggis, sikat dan
kuas hingga bersih dari kotoran dan tanah.
Pemisahan bagian-bagian pohon
Bagian-bagian pohon dipisahkan sesuai kelompoknya, yaitu :
a. Kelompok batang utama: dari pangkal (pada bagian tunggak)
sampai ujung batang utama berdiameter 5 cm
b. Kelompok cabang: bagian batang cabang yang berdiameter > 5 cm
c. Kelompok ranting: bagian cabang dan ranting yang berdiameter ≤ 5
cm
d. Kelompok akar dan akar tunjang: akar tunjang dan akar lainnya
e. Kelompok daun: bagian tangkai daun, daun-daun, bunga, biji dan
buah.
Pengukuran volume batang utama dan cabang
Batang utama dan cabang diberi tanda pada tiap-tiap segmen
batangnya dengan interval ± 2 m, lalu diukur volumenya. Parameter
yang diukur adalah:
a. Panjang batang dari pangkal sampai cabang pertama (m)
b. Panjang batang dari pangkal sampai ujung batang utama (m)
c. Panjang (m) dan keliling (cm) pangkal dan ujung batang utama
tiap-tiap segmen batang dari batang utama
d. Panjang (m) dan keliling (cm) pangkal dan ujung batang cabang
tiap-tiap segmen cabang.
Penimbangan berat ranting, daun, dan akar
Ranting, daun, dan akar yang telah dipisahkan ditimbang berat
basahnya masing-masing dengan alat timbang yang sesuai, yakni alat
timbangan skala 25 – 100 kg. Daun, ranting, dan akar-akar kecil yang
akan ditimbang masing-masing dimasukkan ke dalam karung plastik
yang telah diketahui beratnya, kemudian ditimbang berat basahnya
5
dalam satuan kg, sedangkan ranting dan akar berdiameter besar masingmasing diikat, kemudian ditimbang berat basahnya dalam satuan kg.
Pengambilan bahan uji laboratorium di lapangan
Contoh bahan uji di laboratorium diambil dari bagian-bagian pohon masingmasing pohon contoh, yakni dari bagian batang utama, batang cabang, ranting,
daun, dan dari akar. Contoh uji yang diambil dari masing-masing bagian pohon
contoh adalah sebanyak 3 kali ulangan, sehingga jumlah contoh bahan uji di
laboratorium sama dengan 40 x 5 x 3 buah atau berjumlah 600 contoh uji, yang
terdiri dari :
1. 120 buah contoh batang utama
2. 120 buah contoh batang cabang
3. 120 buah contoh ranting
4. 120 buah contoh daun
5. 120 buah contoh akar.
Cara pengambilan bahan uji di lapangan adalah sebagai berikut (Elias,
2010)
a. Sampel daun diambil dari daun-daun yang telah dicampur sebanyak ±
300 g sebagai sampel
b. Sampel ranting, diambil dari ranting-ranting besar, ranting sedang, dan
ranting kecil. Sampel ranting besar dan sedang diambil dengan cara
membuat potongan melintang setebal ± 5 cm. Sampel ranting kecil
diambil dengan cara ranting dipotong-potong sepanjang ± 20-30 cm
sebanyak ± 300 g
c. Sampel batang utama, diambil dari ujung, pangkal dan bagian tengah
batang utama dengan membuat potongan melintang batang setebal ± 5
cm
d. Sampel batang cabang diambil dari cabang yang besar, sedang dan kecil
yang diameternya > 5 cm. Sampel diambil dengan cara membuat
potongan melintang batang cabang setebal ± 5 cm
e. Sampel akar diambil dari akar tunjang, akar besar, akar sedang, dan
akar kecil. Pengambilan sampel akar tunjang, akar besar, dan akar
sedang diambil dengan cara membuat potongan melintang batang
cabang setebal ± 5 cm. Sampel akar kecil diambil dengan cara
mengambil potongan sepanjang ± 20-30 cm sebanyak ± 300 g.
Contoh uji kemudian dimasukkan kedalam kantong plastik, diberi kode
contoh dan diikat ujung kantong plastiknya. Kode contoh pohon adalah sebagai
berikut :
Batang utama
: 1 BU P (Pohon ke-1-Batang utama-Pangkal)
1 BU T (Pohon ke-1-Batang utama-Tengah)
1 BU U (Pohon ke-1-Batang utama-Ujung)
Cabang
: 1 C B (Pohon ke-1-Cabang-Besar)
1 C S (Pohon ke-1-Cabang-Sedang)
1 C K (Pohon ke-1-Cabang-Kecil)
Ranting
: 1 R B (Pohon ke-1-Ranting-Besar)
1 R S (Pohon ke-1-Ranting- Sedang)
1 R K (Pohon ke-1-Ranting-Kecil)
Daun
: 1 D A (Pohon ke-1-Daun-A)
6
Akar
1 D B (Pohon ke-1-Daun-B)
1 D C (Pohon ke-1-Daun-C)
: 1 A B (Pohon ke-1-Akar-Besar)
1 A S (Pohon ke-1-Akar-Sedang)
1 A K (Pohon ke-1-Akar-Kecil)
Pengujian Bahan Uji di Laboratorium
1. Berat Jenis Kayu
Contoh uji berat jenis kayu berukuran 2cm x 2cm x 2cm. Pengukuran
berat jenis kayu dilakukan dengan tahapan kerja sebagai berikut :
a. Menimbang contoh uji dalam keadaan basah untuk mendapatkan berat
awal
b. Mengukur volume contoh uji: contoh uji dicelupkan dalam parafin, lalu
dimasukkan ke dalam gelas erlenmayer yang berisi air sampai contoh uji
berada di bawah permukaan air. Berdasarkan hukum Archimedes volume
contoh adalah besarnya volume air yang dipindahkan oleh contoh uji
c. Kemudian contoh uji dikeringkan dalam oven selama 24 jam dengan
suhu 103± 2 °C dan ditimbang untuk mendapatkan berat keringnya.
2. Kadar Air Kayu
Contoh uji kadar air dari batang utama, cabang dan akar yang
berdiameter >5 cm dibuat dengan ukuran 2cm x 2cm x 2cm. Sedangkan
contoh uji dari bagian daun, ranting dan akar kecil (berdiameter