Jalannya Penelitian METODE PENELITIAN

Pengumpulan data penelitian dilakukan tahapan prosedur sebagai berikut : Tabel 3. Jadwal Kegiatan Penelitian No. Kegiatan TAHUN 2016 Maret „15 Juli „15 Oktober „15 Agustus ‟16 Oktober ‟16 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1. Pengajuan Judul 2. Penyusunan Proposal 3. Ujian Proposal 4. Pengumpulan Data Penelitian. 5. Pengolahan data penelitian 6. Penyusunan laporan penelitian 7. Ujian Sidang. 8. Revisi. 1. Tahap Persiapan. a. Pengajuan judul penelitian yang dilakukan pada awal bulan November 2014 – Januari 2015. b. Pembuatan proposal penelitian yang dilakukan pada bulan Januari 2015 sampai Mei 2015. c. Pembuatan ijin penelitian dengan meminta surat pernyataan ijin penelitian dari Universitas Muhammadiyah Yogyakarta Kepada Litbanglinmas Jogjakarta yang ditujukan kepada Litbanglinmas Semarang Jawa Tengah yang kemudianditujukan kepada DKK Kesehatan Surakarta pada bulan Juli 2016. d. Studi Pendahuluan Sebelum melakukan penelitian disini peneliti melakukan tahap persiapan terlebih dahulu yaitu dengan melakukan studi pendahuluan dengan melakukan observasi apakah tempatnya cocok dengan sesuai kriteria inklusi penderita hipertensi dan sesuai dilakukan penelitian tersebut yaitu di Puskesmas Penumping Surakarta. Dalam melakukan studi pendahuluan disini peneliti melihat fenomena fakta masalah yang terjadi di wilayah kerja Puskesmas Penumping Surakarta, setelah mendapatkan masalah yang ada disana kemudian peneliti melanjutkan studi pendahuluan tersebut dengan meneruskan penelitian. Dan kemudian didapatkan daerah yaitu kelurahan Bumi, kelurahan Penumping dan kelurahan Sriwedari yang pernah memeriksakan diri di Puskesmas Penumping Surakarta. e. Penyusunan Proposal Penelitian. Setelah menemukan masalah kemudian peneliti disini melakukan penyusunan proposal penelitian yang dilakukan dari Januari 2016 – Mei 2016. Pada tahap ini yang dilakukan peneliti adalah melakukan konsultasi dengan pembimbing penelitian per groub dan menyusun konsep laporan serta diskusi konsultasi pakar. Setelah itu peneliti membuat laporan akhir proposal dan persiapan usulan penelitian yang dilakukan pada bulan Agustus 2016. f. Perijinan. Peneliti mengurus perijinan penelitian dengan meminta surat perijinan dari pihak kampus setelah itu kemudian surat perijinan dikirim ke Litbanglinmas Yogyakarta yang kemudian ditujukan ke Litbanglinmas kota Semarang yang kemudian ditujukan ke kantor balai kota ke bagian dinas kesehatan surakarta dan setelah mendapatkan surat tembusan dari kantor balai kota Surakarta kemudian baru dikirim ke Puskesmas Penumping Surakarta. Setelah mendapat surat tembusan dan mendapatkan ijin dari kepala Puskesmas Penumping Surakarta kemudian baru disini peneliti melakukan penelitian. g. Penjajagan dan Sosialisasi. Setelah mengurus perijinan kemudian peneliti akan melakukan penjajagan dan sosialisasi di Puskesmas Penumping Surakarta. Kemudian responden mendapatkan tempat wilayah kerja Puskesmas Penumping Surakarta yaitu Kalurahan Bumi, kalurahan Penumping dan Kalurahan Sriwedari. Kemudian peneliti mengumpulkan semua warga dan penderita hipertensi dan melakukan penyuluhan tentang hipertensi dan melakukan sosialisasi tentang tindakan kombinasi rendam kaki air hangat dna relaksasi nafas untuk menurunkan tekanan darah pada penderita hipertensi dan kemudian melakukan uji validitas dengan membagikan kuisioner kepada responden serta menentukan rencana sampel tersebut. h. Persiapan Alat Penelitian. Dalam melakukan penelitian dilakukan peneliti dan asisten peneliti sebanyak 20 asisten peneliti dalam melakukan pengukuran tersebut. Yang dipersiapkan sebelum melakukan pengukuran penelitian antara lain Sphgmomanometer uuntuk mengukur tekanan darah, pengukuran dilakukan oleh seorang peneliti dengan responden yang menderita hipertensi yang memeriksakan diri ke Puskesmas Penumping Surakarta. Sebelum dilakukan pengukuran alat-alat tersebut sudah dilakukan pengukuran ulang atau pengecekan ulang kalibrasi tera yaitu dengan adanya sticker kalibrasi yang sudah disematkan pada alat timbangan digital serta dengan cara memastikan bahwa penunjukan alat tersebut sesuai dengan hasil pengukuran lain, menentukan akurasi penunjukkan alat dan mengetahui keadaan alat yaitu bahwa alat tersebut dapat dipercaya. Kalibrasi tera dilakukan bertujuan untuk menjamin bahwa suatu alat ukur memiliki ketelitian dan kebenaran hasil pengukuran yang tidak diragukan. Hal ini dicapai dengan membandingkan langsung hasil ukur suatu alat ukur dengan hasil ukur suatu standart ukur. Alasan suatu alat ukur harus dilakukan tera karena memastikan bahwa penunjukkan alat tersebut sesuai dengan hasil, menentukan akurasi penunjukkan alat dan mengetahui keadaan alat, yaitu bahwa alat tersebut dapat dipercaya. 2. Tahap Pelaksanaan Penelitian. Tahap pelaksanaan penelitian dilaksanakan pada Juli – Agustus 2016 di wilayah kerja Puskesmas Penumping Surakarta. Tahapan pelaksanaan penelitian meliputi : a. Menyerahkan surat permohonan ijin penelitian dari Universitas Muhamadiyah Yogyakarta kepada Litbanglinmas kota Jogjakarta, Litbanglinmas kota Semarang dan Litbanglinmas kota Solo DKK Surakarta kemudian ditujukan ke Kepala Puskesmas Penumping Surakarta pada Juli 2016. b. Memilih Responden penelitian sesuai kriteria inklusi. Pada tahap ini peneliti melakukan pemilihan responden dilakukan pada 02 Agustus 2016 dengan teknik pasien yang datang untuk memeriksakan diri di Puskesmas Penumping Surakarta dipilah dengan cara khusus pasien hipertensi dilihat statusnya kembali dalam rekap medis apakah termasuk ke dalam kategori pasien lama atau pasien baru dalam jangka waktu satu tahun memeriksakan diri di Puskesmas Penumping Surakarta lebih dari tiga kali. Setelah responden masuk ke dalam kriteria inklusi kemudian dilanjutkan ke pemeriksaan selanjutnya yaitu pemeriksaan tekanan darah. Kemudian didapatkan 3 kalurahan yaitu kalurahan Bumi, Penumping dan kalurahan Sriwedari. c. Tahap pengukuran tekanan darah. Pada waktu pasien memeriksakan diri di Puskesmas Penumping Surakarta pada waktu masuk ke ruang pemeriksaan, peneliti sudah mengetahui status responden apakah pasien lama atau pasien baru dengan cara melihat dari status pasien di catatan dokumentasi Puskesmas Penumping Surakarta, kemudian responden dilakukan pemeriksaan tekanan darah apabila hasil pengukuran tensi menunjukkan diatas 160100 mmHg maka kemudian dilihat lagi catatan dokumentasi di Puskesmas Penumping Surakarta apakah termasuk pasien baru atau pasien lama. Kemudian didapatkan data 3 kalurahan yaitu kalurahan Bumi, Penumping dan kalurahan Sriwedari kemudian peneliti mengumpulkan warga penderita hipertensi kemudian dilakukan penyuluhan hipertensi dan sosialiasi terapi kombinasi rendam kaki air hangat dan relaksasi nafas dalan untuk menurunkan tekanan darah. Setelah dilakukan pengukuran tekanan darah kemudian dilanjutkan ke pemeriksaan selanjutnya yaitu pemberian terapi kombinasi rendam kaki air hangat dan relaksasi nafas dalam di rumah responden. d. Memberikan penjelasan untuk terapi tindakan. e. Mengingatkan responden untuk menjawab pertanyaan dari peneliti. f. Pelaksanaan pengukuran. Setelah responden diketahui kriteria inklusi maka tahap kemudian peneliti dan asisten peneliti sebanyak 20 asisten penelitian diberikan pengarahan atau Apersepsi terlebih dahulu untuk persamaan persepsi dengan prosedur : 1 Observer pengamat dipilih dari alumni mahasiswa STIKES Mambau‟l Ulum Surakarta sejumlah 20 mahasiswa. 2 Observer diberikan pembekalan tentang terapi kombinasi rendam kaki air hangat dan relaksasi nafas dalam dan cara melakukan pengamatan dan pengambilan data selama satu hari. 3 Observer dilakukan demonstrasi dan evaluasi kemampuan observer dalam memberikan terapi kombinasi rendam kaki air hangat dan relaksasi nafas dalam. 4 Hasil evaluasi bila observer ada yang belum sesuai dengan standar operasional prosedur maka dilakukan pendalaman secara khusus terapi kombinasi rendam kaki air hangat dan relaksasi nafas dalam sampai observer menguasai materi tersebut dengan baik. 5 Tahap selanjutnya setiap observer melakukan kombinasi terapi rendam kaki air hangat dan relaksasi nafas dalam di rumah responden masing-masing yang sudah didata ketika memeriksakan diri di Puskesmas Penumping Surakarta. 6 Observer mengukur tekanan darah responden terlebih dahulu menggunakan Spigmomanometer air raksa sebelum dilakukan terapi rendam kaki air hangat dan relaksasi nafas dalam. 7 Kemudian diukur tekanan darah responden kembali setelah observer melakukan terapi kombinasi rendam kaki air hangat dan relaksasi nafas dalam pada hari pertama setelah dilakukan terapi kombinasi rendam kaki air hangat dan relaksasi nafas dalam dilakukan sampai hari ke-7 tindakan pre-test dan post test kemudian diolah untuk mengetahui efektivitas terapi kombinasi rendam kaki air hangat dan relaksasi nafas dalam terhadap penurunan tekanan darah pada pasien hipertensi. 8 Setiap responden pasien hipertensi diobservasi tekanan darahnya oleh satu observer. Untuk pengukuran tekanan darah pada pasien hipertensi dilakukan dalam posisi duduk dengan siku lengan menekuk dengan telapak tangan menghadap ke atas dan posisi lengan sebaiknya setinggi jantung. Langkah-langkah yang dilakukan pada pemeriksaan tekanan darah menggunakan spigmomanometer air Raksa menurut Brunner dan Suddarth 2008 adalah sebagai berikut : a Dipasang manset pada lengan atas dengan batas bawah manset 2-3 cm dari lipat siku dan posisi pipa manset yang akan menekan tepat diatas denyut arteri di lipatan siku yaitu arteri brakhialis. Letakkan stetoskop tepat diatas arteri brakhialis. b Diraba pulsasi arteri pada pergelangan tangan arteri radialis c Dipompa manset hingga tekanan manset mencapai 30 mmHg setelah pulsasi arteri radialis menghilang. d Dibuka katup manset dan tekanan manset dibiarkan menurun perlahan dengan kecepatan 2-3 mmHgdetik. e Bila bunyi pertama terdengar kemudian diingat dan dicatat sebagai tekanan diastolik. f Diturunkan tekanan manset sampai 0 mmHg, kemudian dilepas manset. Langkah-langkah dalam latihan nafas dalam Sepdianto, 2008 adalah sebagai berikut : a Diatur posisi pasien dengan posisi semi fowler atau duduk. b Kedua tangan diletakkan di atas perut. c Dianjurkan melakukan nafas secara perlahan dan dalam melalui hidung. Ditarik nafas selama 3 detik, dirasakan abdomen mengembang saat menarik nafas. d Ditahan nafas selama 3 detik. e Dikerutkan bibir, dikeluarkan melalui mulut. Dihembuskan nafas secara perlahan selama 6 detik. Rasakan abdomen bergerak kebawah. f Diulangi langkah 1 sampai 5 selama 15 menit. g Latihan nafas dalam dilakukan dengan frekuensi 3 kali sehari. h Untuk Relaksasi nafas dalam dilakukan pada pasien setiap pagi hari. g. Mengecek Data Setelah selesai melakukan langkah-langkah di atas kemudian peneliti melakukan pengecekan terhadap data- data yang ada apakah sudah lengkap ataukah belum. Disini peneliti melakukan pengecekan antara lain status pasien lama dan pasien baru apakah sama dengan dokumentasi Puskesmas, kelengkapan pengisian kuesioner terapi relaksasi nafas dalam dan terapi kaki air hangat apakah sudah dilakukan dengan lengkap dan kelengkapan data apakah sudah mencapai apa yang diharapkan. Setelah data lengkap dan benar kemudian dilanjutkan ke dalam tahap penyusunan laporan penelitian dan mengumpulkan serta mengolah data. 3. Tahap Penyusunan Laporan Penelitian. Pada tahap ini dilakukan dengan cara : a. Menganalisis hasil pengumpulan data dengan analisis uji statistik. b. Mengitrepretasikan hasil analisis. c. Membuat hasil analisis dan pembahasannya. 89

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Lokasi Penelitian

Pengambilan data dilakukan pada 2 sampai 9 Agustus 2016 di Puskesmas Penumping terletak di Jalan Ki Ageng Mangir, Penumping, Laweyan, Kota Surakarta, Jawa tengah. Puskesmas Penumping Surakarta adalah Puskesmas yang memiliki empat kalurahan yaitu : Penumping, Panularan, Sriwedari dan Kalurahan Bumi. Puskesmas Penumping memiliki Puskesmas pembantu yang bertempat di Jalan Abiyasa No. 9 Teposan Rt.02Rw. 01, Sriwedari, Surakarta. Puskesmas Penumping memiliki tenaga kesehatan sebanyak 23 orang meliputi dokter umum, dokter gigi, Perawat, Bidan, Gizi, Farmasi dan Penyuluh. 5 orang bagian tata usaha, 4 orang bagian outsourcing. Di wilayah kerja Puskesmas Penumping Surakarta didapatkan bahwa mayoritas masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Penumping Surakarta memiliki tingkat insidensi kejadian hipertensi yang menduduki peringkat tinggi dan tidak mengetahui kemudahan akses serta biaya yang terjangkau dalam pelaksanaan tindakan keperawatan Kombinasi terapi Rendam kaki air hangat dan Relaksasi Nafas Dalam untuk menurunkan tekanan darah. Selama ini masyarakat di wilayah kerja Puskesmas Penumping Surakarta tindakan yang dilakukan pada tekanan darah tinggi adalah memeriksakan ke sarana fasilitas kesehatan apabila timbul gejala keluhan. Apabila tidak ada keluhan para warga jarang memeriksakan kesehatan di fasilitas sarana kesehatan. Setiap bulan sekali warga mengikuti acara kegiatan Posyandu Lansia yang diadakan di wilayah kalurahan masing-masing seperti pemeriksaan tekanan darah dan penyuluhan kesehatan. Untuk tempat tinggal lingkungan yang dihuni di wilayah kerja Puskesmas Penumping Surakarta terutama didaerah Teposan sebagian sangat padat penduduk, jarak dari rumah satu ke rumah yang lainnya berdempetan dan terlihat terkesan kumuh. Untuk pengambilan sampel responden penelitian diambil dengan secara random diambil dari beberapa kalurahan disekitar Puskesmas Penumping Surakarta yaitu di Penumping, Panularan, Sriwedari dan Kalurahan Bumi dikarenakan didaerah tersebut memiliki insidensi penyakit hipertensi yang sangat tinggi dibandingkan diwilayah kerja Puskesmas Penumping Surakarta yang lainnya.