6 Jika rasio mengalami penurunan dapat diartikan bahwa nilai tukar sedang
mengalami apresiasi, atau jumlah uang beredar lebih kecil dari permintaan. Agar tidak terjadi krisis mata uang, rasio M2cadangan devisa harus rendah. Saat rasio
M2cadangan devisa rendah, menunjukkan permintaan mata uang domestik terhadap mata uang asing meningkat.
Meningkatnya penukaran mata uang asing terhadap mata uang domestik kemudian akan menambah cadangan devisa yang dimiliki negara, sehingga tidak
terjadi depresiasi. Rasio M2cadangan devisa yang rendah juga dapat mengindikasikan banyaknya investor asing yang masuk ke Indonesia capital
inflow, investor datang membawa dollar kemudian cadangan devisa akan mengalami kenaikan.
3. Pertumbuhan Kredit
Pertumbuhan kredit yang excessive berlebihan dapat menimbulkan dampak krisis mata uang. Karena pertumbuhan kredit yang berlebihan akan
berakibat pada turunnya kualitas kredit yang disalurkan, meningkatkan risiko sistemik sehingga memberikan dampak pada kesehatan bank.
Pertumbuhan kredit yang terus mengalami kenaikan, dan mengarah ke kredit excessive akan meningkatkan risiko terjadinya krisis. Kredit yang
tersalurkan dari kredit excessive ini merupakan moral hazard untuk keuntungan bank, tanpa memikirkan risiko sistemik yang diakibatkan dari pertumbuhan kredit
excessive. Agar tidak terjadi krisis mata uang, pertumbuhan kredit seharusnya tidak
mengalami kenaikan dan lebih diarahkan pada sektor riil, agar perekonomian dalam negeri tumbuh secara riil.
4. Nilai tukar Riil Real Efective Exchange Rate REER
Nilai tukar riil atau yang disebut dengan Real Exchange RateREER merupakan harga relatif dari barang-barang di antara dua negara. Jika nilai tukar
riil mata uang domestik terhadap negara asing menunjukkan penurunan secara terus menerus, dapat diartikan bahwa negara tersebut sedang dalam perbaikan dari
7 segi ekonomi menjadi lebih produktif, sehingga mampu mengembalikan nilai
mata uangnya menjadi apresiasi. Apabila penurunan nilai ukar riil terus berlanjut, akan berakibat pada akan
terlihat bahwa tingkat bunga nominal negara asing menjadi lebih tinggi dari bunga nominal domestik, dan akan berakibat pada nilai tukar riil yang semakin tinggi
sehingga meningkatkan terjadinya krisis. Agar tidak terjadi krisis mata uang, nilai tukar riil seharusnya mengalami
apresiasi sehingga tingkat bunga nominal negara lain menjadi lebih rendah dari bunga nominal domestik dan nilai tukar tidak mengalami depresiasi yang terus
menerus.
5. Inflasi
Inflasi adalah kenaikan harga barang-barang yang bersifat umum dan terus menerus. Inflasi yang terus mengalami kenaikan dari tahun ke tahun dapat
menunjukkan jika perekonomian domestik sedang mengalami penurunan, dengan inflasi yang tinggi akan berakibat pada menurunnya nilai mata uang.
Agar tidak terjadi krisis mata uang, inflasi harus mengalami penururnan. Karena saat inflasi mengalami penurunan, jumlah uang beredar dimasyarakat
tidak terlalu banyak sehingga harga produk dalam negri mampu bersaing dengan produk impor karena harganya yang tidak terlalu mahal. Aktifitas ekspor-impor
pun menjadi normal.
6. Krisis Mata Uang