analisis ekonomi Nilai Tukar rupiah

Bachtiar Husain
NILAI TUKAR

Dalam membahas masalah nilai tukar beberapa pertanyaan yang akan muncul diantaranya :
1. Mengapa nilai tukar berubah , setidaknya sejauh para analis keuangan mengetahunya
mengapa terjadi perubahan nilai tukar ?
2. Mengapa sangat sulit memprediksi perubahan nilai tukar
3. Bagaimana melakukan hedging agar mampu meminimalisir resiko kerugian yang
disebabkan adanya perubahan nilai tukar
4. Apa maksud pertanyaan utama dari peneliti : apa yang kita ketahui dan apa yang
belum kita ketahui
5. Bagaimana mengevaluasi secara kritis terhadap komentar nilai tukar yang ada di
media keuangan, Surat Broker , dan pidato bankir dan politisi
6. Apa isu utama dari kebijakan yang berhubungan dengan nilai tukar dalam istilah
umum ( Nilai mengambang dan tetap, reformasi keuangan internasiona dsb ) dan
dalam kasus tertentu

( seperti kasus EMU , Economic Monetery Union yang

kontoversi di Inggris UK )
7. Bagaimana menginterpretasi Hasil Temuan Baru


Secara sederhana memamhami nilai tukar adalah menganggapnya sebagai suatu nilai
transaksi yaitu harga . Melalui analisis, nilai tukar (simbol S) akan didefinisikan sebagai
harga mata uang domestik dalam mata uang asing. Jadi kenaikan St berarti kenaikan
harga valuta asing pada saat t, maka murahnya relatif dari mata uang domestik atau
depresiasi. Sebaliknya, penurunan S memperlihatkan pengurangan dalam jumlah unit
mata uang domestik yang dibutuhkan untuk membeli satu unit valuta asing, yaitu,
peningkatan nilai relatif mata uang negara asal . Nilai tukar (simbol S) akan didefinisikan
sebagai harga mata uang domestik dalam mata uang asing. Dari perpekstif bilateral,
sebenarnya jumlah transaksi kedua Negara sama, namun adanya perbedaan perspektif
diantara kedua Negara dari segi keuangan maka nilai tukar mata uang mereka berbeda .
Maka ketika harga mata uang semua Negara tetap sementara mata uang Dolar naik ,
maka kita mengatakan bahwa dolar Amerika menguat. Salah satu hal yang membuat

pentingnya nilai tukar mata uang adalah berguna untuk neraca pembayaran dan surplus
perdagangan antar Negara.

Model DIY ( Do-it-yourself model) yang dikemukan oleh David Henderseon tentang Nilai
Tukar antara lain :
1. Semakin tinggi tingkat perekonomian dan atau semakin laju pertumbuhan

ekonomi maka semakin rendah nilai mata uang domestik atau semakin besar
defisit transaksi berjalan , karena pada tingkat aktifitas transasksi yang tinggi
maka permintaan barang komsusmsi impor juga semakin tinggi, hal ini juga
terjadi pada sector yang lain karena permintaan kebutuhan rumah tangga
semakin tinggi , disisi llain insentif bagi produsen dalam negeri lebih senang
melakukan ekspor disbanding menjualnya dipasar domestik

Selanjutnya

tekanan biaya akan meningkat pada ekonomi dalam negeri ketika hasil semakin
kecil dan akan menyebabkan kompetensi produk lokal semakin terkikis. .
2. Devaluasi meningkatkan daya saing dari hasil devaluasi suatu Negara , dengan
demikian akan meningkatkan surplus neraca berjalan dan akan mengurangi
defisit .
3. Negara yang relatif memiliki tingkat suku bunga tinggi diseluruh dunia memiliki
nilai mata uang yang lebih tinggi .

Dalam setiap kasus proposisi ini tidak selalu salah , tapi biasanya terdapat salah satu
diantaranya namun biasanya masih banyak memiliki kelemahan . Dipasar uang seperti
pasar pada umumnya sebagaian besar transasksi melibatkan perantara yang betindak

sebagai pembeli sementara untuk agen yang ingin menjual dan sebaliknya . Dalam beberapa
kasus mereka akan mengenakan biaya atau komisi untuk layanan. Keuntungan mereka
terletak dari kesenjangan anatara harga dimana mereka membeli dan harga dimana mereka
menjualnya . dalam konteks bilateral , pasokan setiap dolar setara dengan permintaan
untuk pondsterling dan sebaliknya . Eksportir pemasok barang untuk pembeli asing. Akan
menerima mata uang asing secara langsung atau dibayar oleh importer dengan mata asing .
Investor Asing membeli asset di Negara tujuan investasinya . Spekulan dalam hal transaksi
mata uang hanya dianggap sebagai pelaku ekonomi yang mendapatkan keuntungan karena
adanya selisih mata uang. Sejauh Importir dan Eksportir tetap konsisten , ada beberapa alas

an untuk menganggap bahwa dollar akan lebiih tinggi harganya meskipun ketika penawaran
lebih rendah dengan kata lain nilainya relative lebih tinggi dari poundsterling. Alasannya
adalah pada saat dollar lebih murah dan pounds lebih mahal, harga pounds Inggris akan di
samakan dengan harga dolar yang lebih tinggi.

Bachtiar Husain