Rangkaian dan Prosedur Pengujian

33 1. 1 unit tahanan variable, merek Yamabishi Tipe RZ-220-8A, Tegangan 220V, 50Hz, arus 0 – 36 A. 2. Tang ampere, merek hioki tipe 3285 3. Termometer digital, merek Blue Grismo, range suhu -10 C-200 C, menggunakan sensor termokopel. 4. Stop watch. 5. Tiga potong kabel tembaga dengan luas penampang 1 mm 2 dengan ketebalan berbeda-beda, yaitu:  Kabel-1 dengan tebal isolasi 2.07 mm  Kabel-2 dengan tebal isolasi 2.62 mm  Kabel-3 dengan tebal isolasi 2.99 mm 6. Pipa PVC dengan diameter 0.5 inchi, 0.75 inchi, 1.25 inchi, dan 1.5 inchi dipotong dengan panjang masing-masing 30 cm dan diberi 2 buah lubang seperti pada Gambar 3.4. 7. Thermos.

3.7 Rangkaian dan Prosedur Pengujian

Rangkaian pengujian yang dilakukan diperlihatkan pada Gambar 3.2. AC Terminal input Terminal Sampel Tahanan Variabel A Gambar 3.2 Rangkaian percobaan Prosedur pengujian adalah sebagai berikut : 1. Kabel dibuat dari kawat tembaga yang dipotong sepanjang 34 cm, kemudian di masukkan kedalam isolasi polyolefin dan dipanaskan di atas kompor. Saat proses pemanasan, api kompor diatur sangat kecil dan kabel dipanggang agak Universitas Sumatera Utara 34 jauh ke atas nyala api agar tidak terkena lidah api hal ini dilakukan agar panas yang diterima isolasi tidak berlebihan sehingga tidak merusak struktur isolasi, dan untuk membuat penyusutan isolasi merata kabel diputar dan digerak- gerakkan diatas kompor seperti pada Gambar 3.3 sampai isolasi menyusut dan menempel pada kawat tembaga. Proses ini hanya dilakukan sebentar saja. 2. Kabel tersebut kemudian ditandai pada 3 titik yaitu titik A,C, dan D seperti pada Gambar 3.4. Isolasi pada titik C’ dikupas selebar + 3 mm sebagai tempat mengukur panas inti kabel. 3. Kabel yang telah ditandai dimasukkan kedalam kantong plastik kedap air dan kemudian dimasukkan ke dalam termos berisi es batu selama + 1 jam, hal ini dilakukan agar pada saat pengujian suhu awal dapat dibuat seragam yaitu 25 o C. Gambar 3.3 Proses pemanasan kabel yang telah diberi isolasi 4. Pipa PVC dipotong sepanjang 30 cm, kedua ujung pipa yang telah dipotong ditutup menggunakan kertas karton. Bagian tengah karton dilobangi seukuran kabel, agar ujung kabel nantinya dapat disambungkan ke terminal sampel. Pipa PVC kemudian dilobangi seukuran diameter sensor termometer pada dua titik yaitu titik B dan C. Titik C pada pipa PVC dibuat sejajar dengan titik C’ pada kabel seperti pada Gambar 3.4. Lobang tersebut berfungsi sebagai tempat termometer. Universitas Sumatera Utara 35 T1 T2 A B C C’ D Pipa PVC Isolasi Inti kabel T1= Termometer untuk mengukur suhu isolasi kabel T2= Termometer untuk mengukur suhu inti kabel Gambar 3.4 Posisi kabel dan termometer pada saat pengukuran 5. Kabel yang telah didinginkan dimasukkan kedalam pipa PVC melalui lobang pada kertas karton kemudian diatur agar titik A, C, C’ dan D pada kabel dan pipa PVC sejajar. 6. Kabel dalam pipa PVC dihubungkan dengan terminal sampel pada rangkaian pengujian. 7. Tahanan variabel diatur agar arus yang mengalir pada kabel yang diuji mencapai 11 A. 8. Termometer dipasang pada lobang yang disiapkan pada pipa PVC. 9. Suhu kabel ditunggu sampai mencapai 25 o C kemudian rangkaian pengujian dihubungkan ke sumber tegangan sebesar 220 VAC. 10. Kenaikan suhu inti dan isolasi kabel yang ditunjukkan oleh kedua termometer dicatat setiap 5 menit sampai suhu mencapai suhu setimbang. 11. Setelah suhu setimbang didapat sumber tegangan dilepas. 12. Langkah 1-11 dilakukan pada kabel dengan ketebalan isolasi 2.07 mm, 2.62 mm dan 2.99 mm masing-masing dengan menggunakan PVC berdiameter 0.5 inchi, 0.75 inchi, 1.25 inchi dan 1.5 inchi. Universitas Sumatera Utara 36

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN