Klasifikasi Fluida Slurry TINJAUAN PUSTAKA

2.2 Klasifikasi Fluida

Fluida dapat diklasifikasikan menjadi beberapa bagian, tetapi secara garis besar fluida dapat diklasifikasikan menjadi dua bagian, yaitu : 2.2.1 Fluida Newtonian Fluida Newtonian adalah suatu jenis fluida yang memiliki kurva shear stress dan gradient kecepatan yang linier, yang digolongkan ke dalam fluida ini antara lain: air, udara, ethanol, benzeena,dsb. Jenis fluida Newtonian akan terus menerus mengalir sekalipun terdapat gaya yang bekerja pada fluida tersebut. Viscositas akan berubah jika terjadi perubahan temperatur. Dengan kata lain fluida Newtonian adalah fluida yang mengikuti hukum Newton tentang aliran. 2.2.2 Fluida Non-Newtonian Fluida Non-Newtonian adalah fluida yang tidak tahan terhadap tegangan geser, gradient kecepatan dan temperature. Dengan kata lain, kekentalan viscosity merupakan fungsi daripada waktu. Fluida Non-Newtonian ini tidak mengikuti hukum Newton tentang aliran.

2.3 Slurry

a. Ukuran partikel Ukuran partikel adalah ukuran presentase partikel slurry dengan ukuran tertentu. Nilai daripada ukuran partikel ini didapat dengan cara melakukan screening pada material slurry dengan ukuran mesh tertentu. Contoh apabila diketahui = 3 mm, berarti 50 partikel dari material slurry tersebut berdiameter 3 mm atau lebih kecil. Apabila ditunjukkan dalam bentuk kurva, dapat ditunjukkan seperti pada grafik dibawah ini. \ Universitas Sumatera Utara Gambar 2.14 Grafik D vs jumlah Sumber : Flygt, 2013 b. Konsentrasi padatan Konsentrasi partikel daripada slurry dapat diukur sebagai presentase volume, , dan juga presentase berat, atau Gambar 2.15 Ilustrasi dan Sumber : Flygt, 2013 c. DensitasSpesific Gravity 1 Solid 50 D mm Jumlah Universitas Sumatera Utara 2.1 2.2 Densitas daripada padatansolid dinyatakan dengan Spesific Gravity. Nilai daripada Spesific Gravity of Solids dihitung dengan membagi densitas padatan dengan densitas air. 2 Air Densitas air adalah 1000 kgm³. Nilai SG air pada 20°C adalah 1. 3 Slurry Spesific Gravity daripada slurry dapat ditentukan dengan menggunakan nomografi dibawah ini, Gambar 2.16 Nomogram specific gravity mixture Sumber : Weir, 2002 Specific gravity untuk mixture dapat juga dihitung dengan menggunakan : = 1 + -1 Atau = � � − � � − Universitas Sumatera Utara Dimana : = Spesific Gravity slurry = Spesific Gravity solid = Concentration of solids by volume = Concentration of solids by weight Slurry dapat dibagi menjadi 2 tipe, yaitu settling mengendap dan nonsettling tidak mengendap. 1 Slurry Tidak mengendap Non Settling Slurry Slurry yang tidak mengendap terjadi pada campuran yang homogen. Ukuran partikel dari tipe ini adalah dibawah 60 – 100 μm. Jadi, slurry tidak mengendap dapat didefinisikan sebagai campuran homogeny, dimana campuran antara solid dan liquidnya terdistribusi secara merata. Gambar 2.17 Campuran Homogen dalam Pipa Sumber : Flygt, 2013 2 Slurry Mengendap Settling Slurry Non-settling slurry Universitas Sumatera Utara Ukuran diameter partikel daripada slurry mengendap adalah lebih besar dari 100 μm. Slurry dengan campuran Pseudo-homogen atau slury yang menyebar tetapi konsentrasi tetap lebih besar pada bagian bawah, atau campuran heterogen yang sebagian atau seluruhnya berada di lapisan bawah pipa. Gambar 2.18 Settling Slury pada pipa Sumber : Flygt, 2013 Sifat Slurry Menurut Dimensi Partikel dan Kecepatan Perpindahan : Pada kecepatan alir yang tinggi, dan diameter partikel kecil, slurry dalam pipa akan menyebar dan tidak ada slurry yang mengendap atau bergesekan secara signifikan dengan dinding pipa. Slurry dalam keadaan ini akan bersifat Pseudohomogen. Ketika ukuran partikel lebih besar dan kecepatan alir lebih rendah, maka partikel akan cenderung untuk terkonsentrasi pada dasar pipa, atau terjadi kontak gesekan secara langsung. Slurry dalam keadaan ini akan bersifat heterogen. Settling slurry Universitas Sumatera Utara 2.3 2.4 2.5 Gambar 2.19 Slurry Pada Pipa Dalam Berbagai Keadaan Sumber : Flygt, 2013 Pada keadaan kecepatan alir yang rendah dan ukuran partikel yang besar, slurry akan cenderung untuk mengendap di dasar pipa. Hal ini akan mengakibatkan terjadinya gesekan terus menerus yang dapat menggerus lapisan pipa.

2.4 Massa Jenis Campuran