Analisis koleksi buku perpustakaan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

!

"

ABSTRAK

Dian Sumantri
Analisa Koleksi Perpustakaan
Hidayatullah Jakarta

Fakultas

Kedokteran

UIN

Syarif

Penelitian tentang Analisa Koleksi Perpustakaan Fakultas Kedokteran dan
Ilmu Kesehatan (FKIK) UIN Syarif Hidayatullah ini bertujuan untuk memperoleh
gambaran tentang koleksi perpustakaan bersangkutan ditinjau dari segi penerbit,

tahun terbit, tempat terbit, asal buku, tahun penerimaan buku, serta bahasa
pengantar koleksi dan mengetahui sejauhmana kekuatan koleksi perpustakaan
dalam dalam memenuhi kebutuhan informasi pengguna perpustakaan. Metode
yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Teknik
pengumpulan data yang digunakan adalah dengan pengambilan data bibliografi
dari sampel koleksi perpustakaan FKIK UIN Syarif Hidayatullah. Temuan dari
hasil penelitian ini menunjukkan bahwa baik penerbit maupun tempat terbit dari
koleksi tersebut didominasi oleh penerbit luar negeri (asing). Tahun terbit dari
koleksi perpustakaan FKIK dalam rentang tahun terbit 2000-2007 adalah yang
paling banyak yaitu setengahnya (50%), dibandingkan dengan tahun terbit dalam
rentang tahun 1950-1980 yang hanya sebagian kecil saja (15%) dan begitu juga
bila dibandingkan dengan tahun terbit dalam rentang waktu 1981-1999 yang
jumlahnya hampir setengahnya saja (34%). Koleksi perpustakaan FKIK yang
merupakan hadiah memiliki prosentase 52.1% hal ini berarti setengah dari koleksi
perpustakaan FKIK merupakan hadiah, bila dibandingkan dengan buku/ koleksi
yang berasal dari proses pembelian yaitu hampir setengahnya saja (47.8%).
Koleksi yang diterima paling banyak adalah pada tahun 2007 yang jumlahnya
hampir setengahnya saja (31.4%), bila dibandingkan dengan koleksi yang diterima
pada tahun 2008 yang jumlah hanya sebagian kecil saja (15%), kemudian dengan
tahun 2005 yang jumlahnya juga hanya sebagian kecil saja (13.5%). Bahasa

pengantar koleksi yang terdapat pada Perpustakaan FKIK sebagian besar
berbahasa Inggris (66.4%), bila dibandingkan dengan bahasa Indonesia dan
bahasa Belanda yang hanya sebagian kecil saja dari koleksi perpustakaan FKIK.

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrohim
Segala puji bagi Allah SWT Tuhan semesta alam, yang telah melimpahkan
kesejahteraan serta cinta bagi umatnya, atas izin dan bimbingan serta kasih sayang
sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini. Tak lupa sholawat
serta salam yang penulis haturkan kepada junjungan Nabi besar Muhammad SAW,
dan para sahabat-sahabat Nabi yang setia menemani hingga akhir zaman.
Alhamdulillah, penulis ucapkan setelah terlepas dari beban pikiran. Penulisan
skripsi ini adalah sebagian dari syarat-syarat yang harus dipenuhi untuk
menempuh ujian kesarjanaan strata satu (S1) pada Jurusan Ilmu Perpustakaan,
Fakultas Adab dan Humaniora, Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif
Hidayatullah Jakarta.
Penulisan skripsi ini bermula dari gagasan yang timbul dari pemikiran
penulis, tema yang diangkat pada tulisan ini adalah “Analisa Koleksi
Perpustakaan Fakultas Kedoteran dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta”. Penulis sadar bahwa tulisan ini jauh dari sempurna, maka sumbangsih
dan pemikiran dalam bentuk kritik dan saran sangat penulis harapkan.
Saya ucapkan terima kasih pula kepada :
1. Dr. H. Abd. Chair, MA, selaku Dekan Fakultas Adab dan Humaniora UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta
2. Drs. Rizal Saiful Haq, MA, selaku Ketua Jurusan Ilmu Perpustakaan sekaligus
sebagai dosen dan penguji skipsi ini.

3. Pungki Purnomo, M.LIS, selaku sekretaris Jurusan Ilmu Perpustakan dan
Informasi serta pembimbing skripsi, atas kebaikan dan kesabaran saat
memberi dukungan serta memompa semangat penulis dalam menyelesaikan
tugas akhir ini.
4. Bapak Amrullah Hasbana, SS, MA sebagai Kepala Urusan Perpustakaan
Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
dengan Drs. Ida Darawati sebagai anggota (Pustakawan fungsional bidang
pengolahan), dan Lolytasari, S.Ag, M.Si sebagai anggota (Non fungsional
bidang pelayanan), yang telah membantu penulis dalam mendapatkan datadata dan analisa koleksi perpustakaan.
5. Orang tua penulis tercinta Bapak O’ing Sumantri, Ibu Ratna serta Ibu Aida
Chaniago dan Bpk. Rudi yang selalu memberikan kasih sayang yang tulus,
do’a, pengorbanan, kerja keras serta dukungan penuh untuk penulis, dan adikadikku Selvi Verawati, dan Adly Rehan Sumantri. Kehadiran mereka adalah

kebahagiaan bagi penulis..
6. Teman-temanku : Gigih, Indra, Ahmad Jayadi (Aje), Lesdy, Mulki, Yono,
Gunaevi, Subarna, Sahal, Tedi, Mety, Putri, Muji, Puji, Retna, Intan, Ratih,
Wiwik, Ani,
7. Spesial Untuk Agil, Ihsan, dan Ijul yang selalu kompak dan mendukung
penulis dalam perkuliahan dan menulis skripsi.

8. Nani, pujaan hatiku yang selalu ada dihati penulis dan memberikan semangat
dalam menjalani hari-hari. Serta teman sejatiku yang selalu menemaniku
kemana pun aku melangkah Special to, Jupiter Z and Mio Sporty
9. Dan semua pihak yang tak dapat disebutkan satu persatu.
Penelitian ini bukanlah sebuah karya tanpa cela. Banyak pelajaran yang
masih dibutuhkan bagi penulis dan ditelaah kembali. Namun setetes pengetahuan
yang penulis cari dan berusaha menggali serta memindahkannya dalam lembaran
kertas berjilid ini, mudah-mudahan sedikit banyaknya dapat memberikan
pengetahuan dan juga untuk dijadikan referensi dalam pengembangan selanjutnya.
Parung, 14 April 2009

Penulis
DIAN SUMANTRI


DAFTAR ISI

ABSTRAK…………………………………………………………….………… i
KATA PENGANTAR…………………………………………….……………..ii
DAFTAR ISI…………………………………………………………….. . …….v
DAFTAR TABEL……………………………………………………………. viii
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah……………………………………….. 1
B. Identifikasi Masalah……………………………………… …… 4
C. Pembatasan dan Perumusan Masalah………………………….. 4
D. Tujuan dan Manfaat Penelitan…………………………… …… 5
E. Metode Penelitian………………………………………… …… 6
E. Sistematika Penulisan………………………………...………… 8

BAB II TINJAUAN LITERATUR
A. Perpustakaan Perguruan Tinggi………………….…………… 10
1. Pengertian Perpustakaan Perguruan Tinggi……………… 10

2. Tujuan Perpustakaan Perguruan Tinggi……………. …… 13
3. Fungsi dan Tugas Perpustakaan Perguruan Tinggi………. 14
B. Pengertian Koleksi………………………………….………… 17
1. Tujuan Koleksi…………………………….……………… 18
2. Jenis Koleksi……………………………………………… 18

C. Analisa Koleksi Perpustakaan Fakultas Kedokteran …………. 21
dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
1. Pengarang……………………………….………………… 22
2. Penerbitan…………………………….…………………. . 22
3. Tempat Terbit………………………….….……………… 25
4. Tahun terbit………………………….……………………. 26
5. Karya Terjemahan………………………............................ 26
6. Bahasa…………………………………………………….. 27
BAB III TINJAUAN
KEDOKTERAN

UMUM
DAN


PERPUSTAKAAN
ILMU

KESEHATAN

FAKULTAS
UIN

SYARIF

HIDAYATULLAH JAKARTA
A. Sejarah…………………………………………………. ……. 30
B. Struktur Organisasi...…………………………………………. 31
C. Tugas Perpustakaan ………………………. …….................. 31
D. Koleksi Perpustakaan………………………………………… 32
E. Sistem, Jam, dan Layanan Perpustakaan……….……… …… 33
F. Klasifikasi Koleksi…………………….…………………….. 35
G. Fasilitas dan Gedung Perpustakaan………………………… 36
BAB IV PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Penerbit………………………………………………………. 38

B. Rentang Tahun Terbit………………………………………. . 43
C. Tempat Terbit……………………………………………….. 44
D. Asal Buku…………………………………………………… 46

E. Tahun Penerimaan Buku…………………….………………. 46
F. Bahasa……………………………………………………….. 47
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan………………………………………………….. 49
B. Saran…………………………………………………………. 52
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN

DAFTAR TABEL

1. Tabel 1 Perbandingan antara penerbit lokal dan penerbit asing……………37
2. Tabel 2 Perbandingan terbitan luar negeri dan lokal……………………….38
3. Tabel 3 Nama penerbit lokal dan jumlah terbitannya………………………38
4. Tabel 4 Nama penerbit luar negeri dan jumlah terbitannya………………...40
5. Tabel 5 Nama penerbit lokal dan luar negeri beserta peringkatnya………...41
6. Tabel 6 Rentang tahun terbit koleksi……………………………………….43

7. Tabel 7 Negara tempat terbit……………………………………………….43
8. Tabel 8 Tempat terbit di Indonesia…………………………………………44
9. Tabel 9 Asal buku/koleksi………………………………………………….45
10. Tabel 10 Tahun penerimaan koleksi…………………………………………46
11. Tabel 11 Bahasa pengantar koleksi………………………………………….48

BAB I
PENDAHULUAN
A.

Latar Belakang Masalah
Dewasa ini masyarakat menganggap informasi menjadi hal penting untuk

digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Informasi tersebut berguna dalam hal
pengambilan keputusan, mengasah kemampuan berpikir, dan lain-lain.
Dalam konteks ini, informasi merupakan hasil olahan data dan fakta dan
sebuah gagasan manusia. Hasil olahan tersebut disimpan dalam media
penyimpanan baik tercetak maupun noncetak, apabila diletakkan dalam suatu
ruangan dan disusun dengan sistematika tertentu, maka dapat disebut dengan
koleksi perpustakaan.

Hasil olahan tersebut juga dijadikan dalam bentuk buku sebagai salah satu
jenis koleksi perpustakaan. Buku merupakan bahan bacaan yang simple dan
populer. Adanya buku berkaitan dengan penerbitan. Buku juga berkaitan dengan,
bagaimana buku tersebut diterbitkan, kemudian kapan diterbitkan, apa bahasa
pengantarnya, dimana buku tersebut diterbitkan, dan lain-lain.
Perpustakaan dalam ruang lingkup dunia pendidikan memegang peranan
yang penting dalam kegiatan belajar dan mengajar bagi lingkungan yang terdapat
di sekitar perpustakaan tersebut. Perpustakaan perguruan tinggi sebagai salah satu
jenis perpustakan yang terdapat di Indonesia, berfungsi sebagai sarana yang
menyimpan, mengolah, melestarikan serta menyebarluaskan informasi kepada
para pengguna perpustakaan yang terdapat di lingkungan perpustakan perguruan
tinggi.

Koleksi perpustakaan perguruan tinggi terdiri atas koleksi cetak dan
noncetak, diadakan dan disesuaikan dengan program studi yang terdapat di
fakultas ataupun perguruan tinggi yang membawahinya. Dilihat dari segi kekuatan
koleksinya perpustakaan perguruan tinggi juga terdiri atas berbagai macam
penerbitan, keanekaragaman tahun terbitnya, dari mulai yang paling tua sampai
yang up to date, dan juga terdiri atasbeberapa bahasa pengantar, antara lain
Inggris, Arab, dan khususnya bahasa Indonesia. Sehingga dengan begitu

terciptanya keanegaraman informasi dalam perpustakaan.
Koleksi sendiri merupakan media penyimpanan informasi baik tercetak
maupun terekam, yang terdapat dalam perpustakaan. Koleksi dari segi formatnya
terbagi menjadi menjadi dua bagian, yaitu koleksi bahan cetak dan non cetak.
Koleksi bahan cetak berasal dari karya cipta/ asli karya pikiran manusia yang
dituangkan dalam bentuk cetak seperti, majalah, koran, buku, novel, termasuk
koleksi dalam terbitan berseri, dan lain-lain. Sedangkan noncetak adalah hasil
pikiran manusia yang dituangkan dalam bentuk noncetak seperti, rekaman suara,
rekaman video, audio visual dan lain sebagainya1.
Apabila dilihat dari definisi antara koleksi dan media maka ada kesamaan
antara keduanya, dalam buku Kamus Besar Bahasa Indonesia Media adalah alat
(sarana) komunikasi seperti, koran, majalah, radio, televisi, film, poster, dan
spanduk. Sedangkan koleksi sendiri menurut Yayu Yulia di atas adalah sarana
penyimpanan informasi baik tercetak maupun terekam. Jadi menurut penulis

1

Yayu Yulia, Pengandaan Bahan Pustaka, ( Jakarta : Universitas Terbuka,1999 ), h.4

antara koleksi dan media sama-sama berfungsi sebagai sarana penyimpanan
informasi.
Untuk memenuhi kebutuhan informasi pengguna perpustakaan maka
pustakawan harus menyediakan informasi yang dengan mengacu pada
keanekaragaman penerbitan, tahun terbit dan hal-hal lain yang mendukung
kuatnya sebuah koleksi dalam perpustakaan.
Kualitas dari penerbitan, publikasi serta up to date nya buku juga sangat
penting untuk diperhatikan oleh para pengelola perpustakaan. Koleksi yang
diterbitkan oleh beberapa penerbit yang bagus tentunya mempengaruhi isi dari
buku tersebut serta informasi yang disampaikan, disamping itu koleksi yang
tersedia seharusnya juga tetap up to date sehingga kebutuhan informasi pengguna
perpustakaan akan terpenuhi.
Berdasarkan latar belakang di atas, penulis merasa tertarik untuk menggali
lebih dalam mengenai masalah-masalah bagaimana koleksi tersebut membantu
pengguna perpustakaan dalam mengakses informasi dengan memanfaatkan
koleksi yang terdiri atas berbagai penerbit, tahun terbit yang berbeda, bahasa, dan
lainnya. Kemudian. kendala-kendala yang dihadapi dalam penyediaan koleksi
serta solusi terhadap kendala-kendala tersebut. Dengan demikian penulis tuangkan
dalam sebuah skripsi dengan judul: “Analisa Koleksi Perpustakaan Fakultas
Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta”.

B. Identifikasi Masalah
Analisis terhadap suatu koleksi dapat dilakukan dari banyak aspek,
menurut Noerhayati, diantaranya adalah :
1. Pengarang

6. Usia

2. Penerbit

7. Bahasa

3. Judul

8. Subyek

4. Tahun terbit

9. Asal buku

5. Tempat terbit

11. Tahun penerimaan buku2

10. ISBN

C. Pembatasan masalah dan Perumusan masalah
1. Pembatasan Masalah
Agar pembahasan skripsi lebih terarah serta tidak meluas, maka penulis
memberikan batasan masalah yang akan diteliti adalah analisis koleksi
perpustakaan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, pada aspek-aspek berikut
a. Penerbit

e. Bahasa

b. Tempat terbit

f. Tahun Penerimaan buku

c. Tahun terbit
d. Asal buku
2. Perumusan masalah
Adapun rumusan masalah yang akan dibahas dalam skripsi ini adalah
sebagai berikut:
1. Penerbit apa saja yang paling dominan pada perpustakaan Fakultas
Kedokteran dan Ilmu Kesehatan ?

2

Noerhayati, Penjelasan Perpustakaan. Jil.2 (Bandung : Penerbit Alumni, 1988) hal. 43

2. Dimana koleksi perpustakaan diterbitkan ?
3. Tahun berapa saja koleksi yang terdapat diterbitkan ?
4. Dari mana saja koleksi perpustakaan didapatkan ?
5. Kapan tahun diterimanya buku tersebut oleh perpustakaan ?
6. Bahasa pengantar apa yang paling dominan pada koleksi perpustakaan ?
D. Tujuan dan Manfaat Penelitian
Tujuan dari Penelitian yang penulis lakukan :
1. Untuk mengetahui penerbit apa saja yang paling dominan pada perpustakaan
Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Syahid.
2. Untuk mengetahui dimana saja koleksi perpustakaan Fakultas Kedokteran dan
Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah diterbitkan.
3. Untuk mengetahui

Tahun

penerbitan

koleksi

Perpustakaan

Fakultas

Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah.
4. Untuk mengetahui dari mana saja koleksi perpustakaan Fakultas Kedokteran
dan ilmu Kesehatan didapat.
5. Untuk mengetahui tahun diterimanya koleksi perpustakaan.
6. Untuk mengetahui bahasa pengantar apa saja yang paling dominan pada
koleksi Perpustakaan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan.
7. Untuk melengkapi tugas dan memenuhi persyaratan dalam mencapai gelar
sarjana strata (SI) pada Fakultas Adab dan Humaniora Jurusan Ilmu
Perpustakaan dan Informasi Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif
Hidayatullah Jakarta.

Sedangkan Manfaat penelitian ini adalah:
1. Sebagai masukan bagi Perpustakaan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan
UIN Syarif Hidayatullah.
2. Memperluas dan memperdalam pengetahuan penulis tentang Analisa Koleksi
Perpustakaan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
E. Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah menggunakan
metode penelitian deskriptif, yaitu metode penelitian yang menuturkan dan
menafsirkan data yang berkenaan dangan fakta, keadaan, variable, dan fenomena
yang terjadi saat penelitian berlangsung dan menyajikannya apa adanya.3
Adapun metode pengumpulan data yang dipakai untuk mengetahui
informasi yang dibutuhkan dalam penulisan skripsi ini adalah penelitian
kepustakaan dan penelitian lapangan.
1. Penelitian kepustakaan (library research) dilakukan dengan cara mencari dan
mempelajari teori-teori dari buku-buku dan sumber yang lain sesuai dengan
topik skripsi.
2. Penelitian lapangan (field research) dilakukan dengan cara:
a. Observasi: yaitu kegiatan pengamatan secara langsung terhadap obyek
penelitian untuk mendapatkan data-data yang sesuai dengan pembahasan
skripsi.

3

Subana. M, Dasar-dasar Penelitian Ilmiah, (Bandung: Pustaka Setia, 2005), h. 89

b. Wawancara: yaitu kegiatan tanya jawab langsung dengan narasumber
yang dianggap berkompeten dengan topik penelitian skripsi ini.
c. Dokumentasi: dilakukan untuk mencari data yang berupa catatan, brosur,
arsip, notulen rapat, agenda dan sebagainya.4
3. Metode

Sampel

(sampling)

dilakukan

dengan

mengambil

sejumlah

representasi (sample) dari populasi koleksi yang terdapat perpustakaan.
Diantaranya adalah :
1.

Stratifikasi (stratified) : secara acak memilih sampel 10% pada
kelompok yang telah ditentukan. Pada penelitian ini penulis mengambil
populasi seluruh jumlah koleksi perpustakan fakultas Kedokteran dan
Ilmu Kesehatan yang. berjumlah 1675 buku. Dan mengambil sampel 10
% secara acak.

2.

Analisis Data : Langkah yang harus dilakukan ketika data telah
terkumpul, maka data akan dihitung dengan menggunakan rumus
sebagai berikut :
P = F x 100
N

Keterangan :
P : Prosentasi
F : Frakuensi yang diambil
N : Banyaknya individu (Number of case)

4
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktik, Cet. 8, (Jakarta:
Rineka Cipta, 1992), h. 200

Adapun parameter untuk penafsiran nilai prosentase adalah :
1.

0%

: tidak ada satupun

2.

1 % - 25 %

: sebagian kecil

3.

26 % - 49 % : hampir setengahnya

4.

50 %

5.

51 % - 75 % : sebagian besar

6.

76 % - 99 % : hampir seluruhnya

7.

100 %

: setengahnya

: seluruhnya5

F. Sistematika Penulisan
Penulisan skripsi ini disusun dengan berpedoman pada buku Pedoman
Penulisan Skripsi, Tesis, dan Disertasi yang berlaku di Universitas Islam Negeri
(UIN) Jakarta Agar pembahasan bab demi bab skripsi ini terjalin secara
sistematis, maka dalam skripsi ini penulis membaginya menjadi lima bab, adapun
urutannya adalah sebagai berikut:
BAB I

PENDAHULUAN
Dalam bab ini dikemukakan latar belakang masalah, pembatasan
dan perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metode
penelitian dan ditutup dengan sistematika penulisan.

5

Wasito Hermawan. Pengantar Metodologi Penelitian. (Jakarta : Asosiasi Perguruan Tinggi
Katolik dan Gramedia, 1993), h. h.11

BAB II

TINJAUAN LITERATUR
Bab ini memuat tinjauan literatur yang berkaitan dengan masalah
yang diteliti yakni berisi; pengertian perpustakaan perguruan
tinggi, tugas dan fungsi perpustakaan perguruan tinggi, pengertian
koleksi, analisa koleksi perpustakaan.

BAB III

GAMBARAN

UMUM

PERPUSTAKAAN

FAKULTAS

KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UIN SYARIF
HIDAYATULLAH JAKARTA
Bab

ini memuat gambaran umum

Perpustakaan Fakultas

Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah, yang
berisi: sejarah visi dan misi, fungsi, struktur organisasi, program
kerja, sumber dana, serta koleksi dan fasilitas Perpustakan Fakultas
adab dan Humaniora serta Perpustakaan Fakultas Kedokteran dan
Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
BAB IV

HASIL PENELITIAN
Bab ini memuat temuan dan pembahasan tentang kajian analisa
keenam aspek koleksi perpustakaan Fakultas Kedokteran dan Ilmu
Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

BAB V

PENUTUP

BAB II
TINJAUAN LITERATUR
A. Perpustakaan Perguruan Tinggi
1. Pengertian Perpustakaan Perguruan Tinggi
Perpustakaan tidak dapat terpisahkan dengan dunia pendidikan, sebagai
pusat informasi perpustakaan menyediakan berbagai macam informasi yang
diperlukan oleh pengguna perpustakaan. Pengertian orang terhadap perpustakaan
bermacam-macam. Ada yang memberikan pengertian dari segi gedung dan ada
pula yang menekankan pengertian dari segi koleksi. Namun ada pula yang
menggabungkan kedua-duanya yaitu sebuah gedung atau ruangan yang di penuhi
oleh rak-rak yang berisi buku atau koleksi.
Menurut American Library Association, perpustakaan dapat diartikan
sebagai berikut :
a. A colletion of books and similiar material organized and
administered for reading, consultation, and study.
b. A room, a group of room, or a building in winh sollection of books
and similiar material is organized and administered for reading,
consultation and study.
c. Synonimous with series, as part of the sollective titlle for a group of
books issued in the some form by a publisher6
Di dalam Kamus Istilah Perpustakaan dinyatakan bahwa ” perpustakaan
adalah sistem pengumpulan informasi yang terdiri atas bahan buku maupun bahan
6

Elizabeth H. Thompson A. L. A Glossary of Library Terms With A Selection of Terms in
Related Fields, (Chicago : A. L. A, 1943), h. 180

non buku yang dikelola dengan sistem tertentu untuk dimanfaatkan oleh
masyarakat pemakai”. Perpustakaan juga di definisikan sebagai ” suatu unit kerja
dari suatu badan ataupun lembaga tertentu yang mengelola bahan-bahan pustaka,
baik berupa buku-buku maupun nonbuku yang diatur secara sistematis menurut
aturan tertentu sehingga dapat digunakan sebagai sumber informasi oleh setiap
pemakainya7.
Dilihat dari beberapa definisi diatas, penulis dapat menyimpulkan bahwa
perpustakaan

adalah

suatu

lembaga

yang

mengumpulkan,

menyimpan,

mengorganisasikan dan mengelola serta meminjamkan koleksi yang dimilikinya
kepada pengguna perpustakaan. Namun perpustakaan tidak dapat berdiri sendiri,
perpustakaan biasanya dinaungi oleh lembaga induknya. Berarti perpustakan
perguruan tinggi merupakan perpustakaan yang terdapat dalam lingkungan
perguruan tinggi.
Pengertian perpustakaan juga berbeda apabila dilihat dari jenisnya.
Perpustakaan perguruan tinggi merupakan perpustakaan yang tergabung dalam
lingkungan lembaga pendidikan tinggi, baik perpustakaan Universitas, fakultas,
Institut, Sekolah Tinggi, maupun Politeknik8.
Karmidi mengatakan bahwa ”Perpustakaan perguruan tinggi merupakan
sub sistem dari suatu perguruan tinggi. Artinya perpustakaan perguruan tinggi
merupakan unsur penunjang bagi suatu perguruan tinggi yaitu pendidikan,

7

Ibrahim Bafadal, Pengelolaan Perpustakaan Sekolah, (Jakarta : bumi Aksara, 1996), h. 6
Sukarman, Pedoman Umum Pengelolan Koleksi Perpustakaan Perguruan Tinggi, ( Jakarta
: PerNas RI, 2000), h. 4
8

penelitian, dan pengabdian9. Mengutip dari buku pengentar ilmu perpustakaan
bahwa ”Perpustakaan perguruan tinggi ialah perpustakaan yang terdapat pada
perguruan tinggi, badan bawahannya, maupun lembaga yang berafiliasi dengan
perguruan tinggi, dengan tujuan membantu perguruan tinggi mencapai
tujuannya10.
Gates mengatakan bahwa ”a university is an institution of higher
education which has a liberal arts college; offers a program of graduate study;
has usually, two or more professional schools or faculties and is empowerd to
confer degrees in various fields for study”.11
Perpustakaan perguruan tinggi adalah perpustakaan yang berada di
lingkungan perguruan tinggi atau sekolah tinggi, akademi dan pendidikan lainnya,
yang pada hakikatnya merupakan bagian integral dari suatu perguruan tinggi.
Oleh karena itu perpustakaan yang berada di lingkungan perguruan tinggi seperti
jurusan, fakultas, lembaga-lembaga dan pusat-pusat di lingkungan perguruan
tinggi, maupun perpustakan di tingkat pusat perguruan tinggi tersebut termasuk ke
dalam jenis perpustakaan ini..
Perpustakaan perguruan tinggi merupakan perpustakaan yang benar-benar
berada di lingkungan perguruan tinggi baik universitas, akademi, sekolah tinggi
atau pun institut12.

9
Karmidi Martoatmojo, Manajemen Perpustakaan Pergurun Tinggi, ( Jakarta : Universitas
Terbuka,1993 ), h. 2
10
Sulistyo-Basuki, Pengantar Ilmu Perpustakaan, (Jakarta : Gramedia Pustaka Utama,
1993), h. 51
11
Jean Key Gates, Introduction to the library, (New York : McGrw-Hill, 1968), h.288
12
Abdurrahman Saleh. Menajemen Perpstakaan Perguruan Tinggi. Jakarta : UT,
Depdikbud, 1995.

Abdurrahman Saleh mengatakan bahwa, ”Perpustakaan perguruan tinggi
merupakan perpustakaan yang benar-benar berada di lingkungan perguruan tinggi
baik universitas, akademi, sekolah tinggi atau pun institut”13.
Dilihat dari pengertian di atas mengenai perpustakaan perguruan tinggi,
penulis menyimpulkan bahwa Perpustakaan perguruan tinggi adalah perpustakaan
yang berada di lingkungan perguruan tinggi atau sekolah tinggi, akademi dan
pendidikan lainnya, yang pada hakikatnya merupakan bagian integral dari suatu
perguruan tinggi, dan bertugas membantu terlaksananya Tri Dharma Perguruan
Tinggi, yakni pendidikan dan pengajaran, penelitian dan pengabdian kepada
masyarakat
2. Tujuan Perpustakaan Perguruan Tinggi
Tujuan diselenggarakannya perpustakaan perguruan tinggi antara lain
untuk menunjang terlaksananya program pendidikan, penelitian, dan pengabdian
terhadap masyarakat sesuai dengan Tri Dharma perguruan tinggi.
Tujuan lainnya

adalah untuk menyediakan

sumber belajar

dan

meningkatkan ilmu pengetahuan dari semua mahasiswa yang ada di sebuah
perguruan tinggi. Secara umum perpustakaan perguruan tinggi adalah :
1. memenuhi keperluan informasi masyarakat perguruan tinggi, lazimnya staf
pengajar dan mahasiswa. Sering pula mencakup tenaga administrasi
perguruan tinggi.

13

Ibid,.

2. menyediakan bahan pustaka rujukan

(referens) pada semua tingkat

akademik Artinya mulai dari mahasiswa tahun pertama hingga mahasiswa
program pascasarjana dan pengajar.
3. menyediakan ruang belajar untuk pemakai perpustakaan.
4. menyediakan jasa peminjaman yang tepat guna bagi berbagai jenis
pemakai.
5. menyediakan informasi aktif yang tidak saja terbatas pada lingkungan
perguruan tinggi tetapi juga lembaga industri lokal14
3. Fungsi dan Tugas Perpustakaan Perguruan Tinggi
Didirikannya sebuah perpustakaan tentunya memiliki maksud dan tujuan,
serta fungsi dan tugas yang ada dan harus dijalankan sesuai dengan tujuan
perpustakaan
Selain itu perpustakaan juga memiliki tugas yang memang dilakukan oleh
perpustakaan. Menurut Noerhayati tugas perpustakaan secara garis besar ada tiga,
yaitu menghimpun, mengelola, dan memberdayakan informasi. Tugas-tugas itu
kemudian diuraikan dalam fungsi-fungsi berikut ini :
1) Tugas menghimpun informasi adalah kegiatan mencari, menyeleksi,
mengisi perpustakaan dengan sumber informasi yang memadai/ lengkap
baik dalam arti jumlah jenis, maupun mutu yang dissesuaikan dengan
kebijakan.
2) Tugas mengelola meliputi proses pengolahan, penyusunan, penyimpanan,
pengemasan, agar tersusun rapih, mudah ditelusur dan ditemukan kembali

14

Sulistyo-Basuki. Pengantar Ilmu Perpustakaan. (Jakarta : UT,1999)

oleh pengguna. Pekerjaan pengolahan mencakup pemeliharaan, perawatan,
agar seluruh koleksi perpustakaan tetap dalam keadaan bersih, utuh, dan
baik. Sedangkan kegiatan pelestarian adalah dalam rangka preservasi dan
konservasi karena untuk menjaga nilai-nilai sejarah dan dokumentasi.
3) Tugas memberdayakan dan memberikan layanan secara optimal bagi
perkembangan ilmu pengetahuan dan informasi, teknologi dan budaya
masyarakat di sekitarnya. Termasuk didalam tugas ini adalah upaya
promosi dan publikasi serta sosialisasi agar masyarakat di sekitar
perpustakaan mengetahui dengan jelas apa yang ada dan dapat
dimanfaatkan dari perpustakaan15.
Menurut Trimo, salah satu tugas pokok perpustakaan adalah ” The
preservation

of

knowledge,

artinya

mengumpulkan,

memelihara

dan

mengembangkan semua ilmu pengetahuan/gagasan manusia dari zaman ke
zaman”.16
Syihabbuddin Qalyubi mengatakan dalam buku Dasar-Dasar Ilmu
Perpustakaan bahwa, perpustakaan perguruan tinggi memiliki tugas antara lain:
a. Pemilihan dan pengadaan,
b. Pengolahan bahan pustaka,
c. Pelayanan, dan
d. Tata usaha.17

15

Noerhayati, Pengelolaan Perpustakaan, (Bandung : Penerbit Alumni, 1987), h. 51
Trimo S, “Pedoman Pelaksanaan Perpustakaan”, (Bandung: Biro Perpustakaan Institut
dan Ilmu Pendidikan, 1969), h. 2
17
Syihabuddin Qalyubi dkk. Dasar-Dasar Ilmu Perpustakaan dan Informasi, (Yogyakarta :
Jurusan Ilmu Perpustakaan dan Informasi, Fakultas Adab, 2007), h. 11
16

Fungsi perpustakaan perguruan tinggi harus dapat benar-benar dijalankan
dengan fungsi lembaga penaungnya itu, peranannya harus lebih dinamis dan aktif
dari yang sudah-sudah, serta pelayanannya pun makin baik dan sempurna. Oleh
karena itu jelaslah kepada kita, tujuan didirikannya perpustakaan tersebut adalah
untuk turut memperlancar dan mensukseskan fungsi Tri Dharma perguruan tinggi.
Fungsi Tri Dharma itu adalah :
1. Pendidikan dan pengajaran
2. Penelitian atau riset
3. Pengabdian kepada masyarakat
Fungsi Tri Dharma ini sejalan dengan fungsi universal perpustakaan pada
umumnya yakni edukatif, informatif, rekreatif, dan riset.
Terdapat beberapa fungsi yang baru terkait dengan perpustakaan
perguruan tinggi, tidak hanya menyimpan koleksi/buku saja tapi nilai guna, antara
lain :
1. Jantung dari semua program pendidikan universitas/institut yang
bersangkutan harus mampu membantu dan menjadi pusat dari kegiatankegiatan akademis lembaga pendidiknnya.metode belajar dan mengajar
modern yang lebih menekankan kepada individualized, hal ini dapat
dilaksanakan bila perpustakaannya memang fungsional untuk itu.
2. Pusat alat-alat peraga pengajaran atau instruksional materials center.
Membantu proses belajar dan mengajar dalam lingkungan universitas.

3. Clearing house (pusat pengumpulan/penyimpanan ) bagi semua penerbitan
dari dan tentang daerahnya maupun bidang-bidang satu tugas pokok
perpustakaan, yakni pengembangan ilmu pengetahuan.
4. Social center dan pusat kegiatan kultural masyarakat setempat. Haruslah
diingat bahwa pengunjung perpustakaan perguruan tinggi tidak hanya
terdiri atasmahasiswa, pengajar dan para pegawai lembaga itu saja.
Jelaslah kepada kita bahwa masyarakat di luar perguruan tinggi pun datang
mempergunakan fasilitas-fasilitas, jasa-jasa, dan bahan-bahan yang
disediakan oleh perpustakaan .
B. Pengertian Koleksi
Perpustakaan sebagai pusat informasi berperan menyediakan berbagai
macam jenis informasi dari berbagai disiplin ilmu. Informasi tersebut disajikan
dalam berbagai macam media penyimpanan, mulai dari tercetak sampai kepada
media penyimpanan yang tidak tercetak. Bahan cetak dan noncetak inilah yang
kemudian disebut dengan bahan pustaka, dan kumpulan bahan pustaka tersebut
merupakan koleksi.
Koleksi

perpustakaan

merupakan

bagian

penting

dalam

proses

pembelajaran. Sumber-sumber informasi sebagai koleksi perpustakaan merupakan
sekumpulan bahan atau materi yang dapat digunakan dalam proses pembelajaran
dan penelitian di perguruan tinggi. Namun sebelum kita membahas lebih dalam
lagi tentang koleksi. Marilah kita melihat terlebih dulu apa itu koleksi. Menurut

Yuyu Yulia, koleksi adalah ” kumpulan bahan pustaka yang terdapat dalam
perpustakaan”18.
Koleksi adalah seperangkat sumber informasi (resoucres) yang disediakan
untuk pemakai tertentu. Istilah koleksi merupakan suatu entitas fisik termasuk
bahan-bahan tercetak, bahan audioviual, maupun bahan-bahan elektronik19.
Dari beberapa penjelasan di atas penulis menyimpulkan bahwa koleksi
adalah kumpulan bahan pustaka yang terdapat dalam perpustakaan, disediakan
untuk pengguna perpustakaan.
1. Tujuan Koleksi
Koleksi dalam perpustakaan tidak hanya untuk disimpan saja, namun ada
tujuan dari koleksi itu sendiri. Koleksi perustakaan bertujuan untuk memberikan
pelayanan terhadap pengguna perpustakaan dengan informasi-informasi yang
tersedia di dalam sebuah koleksi, selain itu ada beberapa tujuan umum dari
koleksi perpustakaan, yakni : pendidikan, rekreasi, informasi, penelitian,
pengumpulan dan pelestarian informasi kebudayaan masyarakat.
2. Jenis Koleksi
Koleksi sebuah perpustakaan tidak hanya terbatas berupa buku-buku,
tetapi bisa berupa film, slide, atau lainnya, yang dapat diterima di perpustakaan
sebagai sumber informasi. Kemudian semua sumber informasi itu diorganisir,
disusun teratur, sehingga ketika kita membutuhkan suatu informasi, kita dengan
mudah dapat menemukannya, namun apabila dilihat dari segi formatnya koleksi

18

Yuyu yulia, Pengadaan Bahan Pustaka, (Jakarta : Universitas Terbuka), h. 15
Sudarnoto Abdul Hakim, ed., Perpustakaan dan Pendidikan. (Jakarta : Fakultas Adab
dan Humaniora, 2005), h. 15
19

terbagi menjadi dua bagian, yang pertama yaitu koleksi cetak dan noncetak.
Kedua bagian tersebut dapat kita jabarkan lagi. Antara lain :
1. Karya Cetak
Karya cetak adalah hasil pikiran manusia yang dituangkan dalam bentuk
cetak, seperti :
a. Buku
Bahan pustaka yang merupakan satu kesatuan yang utuh dan yang paling
umum terdapat dalam koleksi perpustakaan. Berdasarkan standar dari UNESCO
tebal buku paling sedikit 49 halaman tidak termasuk kulit maupun jaket buku.
Diantaranya buku fiksi, buku teks, dan buku rujukan
b. Terbitan Berseri
Bahan pustaka yang direncanakan untuk diterbitkan secara terus menerus
dengan jangka waktu terbit tertentu. Yang termasuk dalam bahan pustaka ini
adalah harian (surat kabar), majalah (mingguan, bulanan dan lainnya), laporan
terbit dengan jangka waktu tertentu, seperti laporan tahunan, triwulanan, dan
sebagainya.
2. Karya Noncetak
Karya noncetak adalah hasil pikiran manusia yang dituangkan tidak dalam
bentuk cetak seperti buku atau majalah, melainkan dalam bentuk lain seperti
rekaman suara, rekaman video, rekaman gambar, dan sebagainya. Istilah lain yang
dipakai untuk bahan pustaka ini adalah pustaka nonbuku, ataupun bahan pandang
dengar. Yang termasuk dalam jenis bahan pustaka ini adalah :

a. Rekaman suara, yaitu bahan pustaka dalam bentuk pita kaset dan
piringan hitam. Sebagai contoh untuk koleksi perputakaan adalah buku
pelajaran bahasa inggris yang dikombinasikan oleh pita kaset.
b. Gambar hidup dan rekaman video, yang termasuk dalam jenis ini
adalah film dan kaset video. Kegunaannya selain bersifat rekreasi juga
dipakai untuk pendidikan. Misalnya untuk pendidikan pemakai, dalam hal
ini bagaimana cara menggunakan perpustakaan20.
c. Bahan grafika, ada dua tipe bahan grafika yaitu bahan pustaka yang
dapat dilihat langsung (misalnya lukisan, bagan, foto, gambar teknik dan
sebagainya) dan yang harus dilihat dengan bantuan alat (misalnya slid,
tranparansi, dan filmstrip).
d. Bahan kartografi, yang termasuk kedalam jenis ini adalah peta, atlas,
bola dunia, foto udara, dan sebagainya.
3. Bentuk mikro
Bentuk mikro adalah suatu istilah yang digunakan untuk menunjukkan
semua bahan pustaka yang menggunakan media film dan tidak dapat dibaca
dengan mata biasa melainkan harus memakai alat yang dinamakan micro-reader.
Bahan pustaka ini digolongkan tersendiri, tidak dimasukkan dalam bahan
noncetak. Hal ini disebabkan informasi yang tercakup didalamnya meliputi bahan
tercetak seperti majalah, surat kabar dan sebagainya. Ada 3 (tiga) macam bentuk
mikro yang sering digunakan menjadi koleksi perpustakaan yaitu :

20

Ibid, h.4

a. Mikrofilm, bentuk mikro dalam gulungan film. Ada beberapa ukuran
film yaitu 16 mm,dan 35 mm.
b. Mikrofis, bentuk mikro dalam lembaran film dengan ukuran 105 mm
x148 m (standar) dan 75 mm x 25 mm.
c. Mikroopaque, bentuk nikro dimana informasinya dicetak ke dalam
kertas yang mengkilat dan tidak tembus cahaya21.
4. Karya dalam bentuk elektronik
Dengan adanya teknologi informasi, maka informasi dapat dituangkan ke
dalam media elektornik seperti pita magnetis dan cakram atau disc.
C. Analisa Koleksi Perpustakaan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan
Keanekaragaman informasi dalam sebuah perpustakaan mencerminkan
banyaknya latar budaya lingkungan di sekitar perpustakaan. Perpustakaan umum
memiliki keanekaragaman informasi yang berkaitan dengan latar belakang dan
budaya masyarakat dilingkungan perpustakaan dan tentunya ditambah dengan
berbagai macam informasi menarik lainnya yang disediakan oleh perpustakaan.
Dan hal itu berlaku pula dengan perpustakaan lainnya, termasuk perpustakaan
perguruan tinggi. Berbagai macam informasi yang berkaitan dengan disiplin ilmu
yang dipelajari oleh para mahasiswa disediakan oleh perpustakaan.
Untuk itu, para pengelola perpustakaan selalu berusaha menyediakan
informasi yang berkualitas dan selalu terkini (up to date) aktual, dan sesuai
dengan kebutuhan pengguna perpustakaan perguruan tinggi. Untuk itu, ada

21

Ibid, h.5

beberapa hal yang harus diperhatikan oleh pustakawan dalam mengadakan koleksi
perpustakaan, antara lain :
1. Pengarang
Pengarang adalah seseorang, kelompok orang, ataupun sebuah ilustrasi
yang meniptakan suatu karya, baik itu buku, film, atau lagu22. Seorang pengarang
memiliki suatu gagasan mengenai suatu yang spesifik permasalahan tentang
disipilin ilmu tertentu yang diekspresikan atau diungkapkan dalam bentuk tulisan
secara sistematik dengan menggunakan metodologi tertentu.
Otoritas pengarang harus ditentukan secermat-cermatnya. Jika pengarang
bukan pakar yang terkenal dalam bidangnya, kualifikasinya dalam penulisan buku
harus diteliti dengan baik. Pengarang dikatakan berkualitas apabila memiliki
wawasan yang luas tentang dislipin ilmu yang ia senangi ataupun bidang ilmu
lainnya. Dan tentu saja sebuah perpustakaan hendaknya memperhatikan koleksikoleksinya. Diusahakan koleksi yang ada merupakan ditulis ataupun dikarang
oleh penulis yang berkualitas. Sehingga membuat koleksi perpustakaan menjadi
berkualitas dari segi kepengarangan.
2. Penerbitan
Penerbit merupakan perusahaan yang menerbitkan (buku, majalah, dan
sebagainya) dan menyebarluaskan (publikasi) karya tulis kepada masyarakat23.
Karya tersebut ditulis oleh seorang pengarang. Penerbit seperti yang dikutip dalam
Random House Webster’s College Dictionary menyebutkan bahwa “Publisher is

22

Lasa H.S. Pengadaan Bahan Pustaka. (Jakarta : Universitas Terbuka, 1999), hlm. 10
Tim Penyusun Kamus Pusat Pengembangan bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia.
(Jakarta : Balai Pustaka, 1988)
23

a person or company whose bussines is publishing of books, periodicals,
computer hardware, etc24”
Penerbitan merupakan hal yang sangat penting bagi kehidupan
kebudayaan, intelektual, dan pendidikan suatu bangsa. Pembangunan dan
penyebarluasan produk pengetahuan merupakan hal yang sangat penting bagi
suatu peradaban.
Perubahan teknologi berpengaruh terhadap penerbitan yang tidak ada
tandingannya sejak revolusi industri dalam memberikan dampak pada penulisan
dan pencetakan buku dan memungkinkan diterbitkannya lagi buku bagi pasaran
massal. Pada saat itu, dalam abad ke-19 di Eropa dan Amerika Utara, angka
kemampuan membaca juga naik dan pendapatan meningkat sehingga menciptakan
pasaran buku yang tidak pernah terjadi sebelumnya. Di perkokohnya hak cipta,
dan perluasan toko-toko buku dan perpustakaan umum merupakan akibat dari
gabungan faktor-faktor yang penting.
Akhir abad ke-20 ini, kita menghadapi perubahan yang sama dalam hal
penerbitan. Gabungan dari faktor-faktor teknologi, dihubungkan dengan komputer
dengan berbagai cara dan perkembangan baru reprografi, mengubah industri itu.
Perubahan ekonomi, termasuk dimultinasionalkannya perusahan penerbitan yang
besar-besar, dan dikaitkannya penerbitan dengan industri pengetahuan dan
hiburan yang lain, juga mengubah peta perbukuan dan penerbitan25.

24
Random House. Random House Webster’s College Dictionary. (New York : Random
House References, 1999), h.997
25
Philip G. Altbach, Bunga Rampai Penerbitan dan Pembangunan. Penerjemah
Hermawan Sulistyo (Jakarta : PT. Grafindo,2000),h.1

Industri penerbitan yang baru lahir di negara-negara berkembang dan
industri direformasi di negara paska komunis tumbuh dengan cara yang
tradisional. Sementara perusahaan multinasional, karena tidak melihat bidang
jangka pendek yang tidak sejalan dengan tujuan finansial mereka, berkutat di
pasaran

yang

telah

matang.

Industri-industri

penerbitan

ditahap

awal

perkembangannya tumbuh sebagai ungkapan kebudayaan dan bahasa nasional,
dan pada tahap yang demikian, buku merupakan wahana yang ideal. Industri ini,
yang menggantungkan pada cetakan dan kertas untuk melayani empat perlima
penduduk Eropa Barat dan Amerika Utara, pada satu dekade berikutnya dapat
menjadi kekuatan yang sebanding dengan, atau bahkan lebih besar dari yang
sekarang.
Industri penerbitan merupakan industri yang tidak kuat dalam arah
filosofis. Industri ini tumbuh atas dasar komersial, melalui merger dan akuisisi,
buku sangat berkaitan erat dengan dunia penerbitan, pada masa kejayaan islam
penerbitan ilmu pengetahuan berkembang dengan cepat. Banyak karya pengarang
besar yang diterbitkan. Dan sampai sekarang karya tersebut masih bisa
dimanfaatkan. Hal ini disebabkan adanya proses penerbitan suatu karya dan
disebarluaskan kepada masyarakat. Penerbitan yang bertujuan untuk membagi
ilmu pengetahuan agar masyarakat menjadi pintar serta memahami perkembangan
ilmu pengetahuan.
Melihat perkembangan dunia perbukuan, yang di dalamnya termasuk
dunia penerbitan, yang maju sangat pesat. Dengan secara langsung maupun tidak,
menciptakan dunia persaingan di bidang perbukuan. Pendapat mengenai minat

baca bangsa kita yang rendah, sudah seharusnya dirubah. Lihat saja, toko buku
yang di padati pengunjung dan pasar buku di Indonesia, khususnya kota besar
yang tak pernah sepi. Belum lagi berbagai pameran yang sudah menjadi agenda
rutin. Semua ini membuktikan bahwa dunia penerbitan dan perbukuan adalah
peluang usaha yang ideal. Masalahnya kini terletak bukan pada minat baca, tetapi
daya beli masyarakat dan penyebaran buku itu sendiri, selain dari manajemen
penerbitan.
Apabila perpustakaan dikaitkan dengan dunia penerbitan, maka hal
tersebut adalah sebuah mata rantai.yang sangat penting dalam lingkungan
distribusi, yang pada dasarnya berarti pemindahan buku dari gudang penerbit
kepada pembaca tetap, bukan saja perpustakaan menyediakan buku-buku bagi
siapa saja yang dapat membacanya, tatapi juga karena tidak adanya toko buku
setempat, perpustakaan juga dapat mendorong dan mengembangkan kebiasaan
dan pekerjaan membaca bagi berbagai jenis perpustakaan yang terdapat di
Indonesia26.
3. Tempat Terbit
Bernhard mengatakan bahwa ”tempat terbit adalah negara, bangsa yang
menerbitkan buku27”.

Ditempat terbit tersebut koleksi diterbitkan dan

disebarluaskan. Penyebarluasan pengetahuan melalui proses pencetakan buku dan
pendistribusian buku. Memberikan gambaran bahwa pengetahuan tersebut diolah
berdasarkan sumber informasi yang telah didapat dan disimpan untuk segera

26

Donald Barker , Haus Buku. Penerjemah Sunindyo ( Jakarta : PT Dunia Pustaka,

1973), h.50.
27

Benrhard Frances Simonsen, Introduction to Library Technical Services. (New York :
The H.W. Wilson Company, 1979),h. 18

disebarluaskan. Ketika suatu karya telah dalam proses pematangan dan hasil
akhir, maka karya tersebut langsung diterbitkan. Tempat terbit koleksi
perpustakaan juga menjadi suatu bahan perhatian, hal ini dikarenakan dengan
mengetahui dimana tempat koleksi atau buku tersebut di terbitkan, maka kita akan
dapat menilai sampai sejauhmana suatu koleksi berkualitas.
4. Tahun Penerbitan (kemutakhiran koleksi)
Dalam buku AACR disebutkan bahwa tahun penerbitan adalah waktu
terbitkannya sebuah koleksi atau bahan pustaka28. Koleksi perpustakaan
hendaknya mencerminkan kemutakhiran. Ini berarti bahwa perpustakaan harus
mengadakan dan memperbaharui bahan pustaka sesuai dengan perkembangan
informasi dan ilmu pengetahuan.
5. Karya Terjemahan
Terjemahan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah menyalin
(memindahkan) dari suatu bahasa ke dalam bahasa lain; mengalih bahasakan29.
Selain karya yang dibuat langsung dari seorang pengarang atau peneliti, ada juga
karya yang merupakan hasil dari terjemahan bahasa asing ke dalam bahasa
Indonesia. Ataupun dari bahasa Indonesia ke dalam bahasa asing. Hal tersebut
dapat memberikan manfaat terhadap karya yang diterjemahkan, karena dengan
begitu kita akan dapat memahami sejauh mana perkembangan informasi dan ilmu
pengetahuan yang terdapat di negara lain, bagaimana cara berfikir serta minat
orang asing terhadap perkembangan informasi. Tentunya, tidak harus semua

28

AACR: Anglo American Cataloging Rules. (Canada : ALA, 1978),h.35
Tim Penyusun Kamus Pusat Pengembangan bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia.
(Jakarta : Balai Pustaka, 1988)
29

terjemahan kita ambil untuk koleksi perpustakaan, tapi kita juga menyaring
informasi apa yang sesuai dan dibutuhkan oleh perpustakaan.
Untuk itu penting sekali merintis pasaran dunia bagi terjemahan dan karya
terjemahan buku bagi negara-negara sedang berkembang, setidak-tidaknya untuk
memberikan kepada mereka kemampuan yang lebih besar guna mendapatkan
keuntungan dan memungkinkan pencapaian perjanjian guna memperoleh imbalan
soal upah terjemahan. Hak cipta bukanlah satu-satunya persoalan. Masih ada yang
lain, yaitu kedudukan penterjemah sering tidak memiliki kemampuan teknis yang
diperlukan untuk tugasnya disamping memahami dan menghargai kerja yang
diterjemahkannya juga mampu menuliskan kembali dalam bahasa bangsanya,
suatu pekerjaan yang sering dapat disamakan dalam usaha dan kesukarannya
dengan pekerjaan pencipta aslinya.
Dalam hubungannya dengan karya sastra, penterjemah harus menjadi
pengarang ; apabila berhubungan dengan karya pendidikan, ilmiah atau teknis ia
harus mempunyai pengetahuan khusus yang membuat ia mampu menghindari
kesalahan besar sehingga karya yang ia terjemahkan sesuai dengan harapannya30.
6. Bahasa Pengantar
Bahasa menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah sistem lambang
bunyi berartikulasi (yang dihasilkan oleh alat-alat ucap) yang bersifat
konvensional yang dipkai sebagai alat komunikasi untuk melahirkan perasaan dan
pemikiran31. Namun apabila dalam konteks buku atau bahan pustaka bahasa

30

Donald Barker , Haus Buku. Penerjemah Sunindyo ( Jakarta : PT Dunia Pustaka, 1973),

h.50
31

Tim Penyusun Kamus Pusat Pengembangan bahasa, Kamus Besar Bahasa Indonesia.
(Jakarta : Balai Pustaka, 1988)

merupakan tulisan yang digunakan sebagai alat komuniasi kepada pembaca buku
atau bahan pustaka, dan dalam tulisan tersebut terdapat pesan, pemikiran, gagasan
dari seorang pengarang. Untuk itulah bahasa bagi sebuah koleksi juga dapat
memberikan pengaruh kepada kekuatan informasi sebuah perpustakaan. Koleksi
yang berbahasa asing terkadang menyulitkan pengguna perpustakaan untuk dapat
lebih memahami apa informasi yang disampaikan buku tersebut. Namun apabila
kita lihat perkembangan informasi sekarang, kita seharusnya sudah dapat
mengatasi masalah tersebut.
Bahasa atau Tiporafi adalah sarana memberikan kepada kata-kata bentuk
yang nyata dan susunan yang mudah dipahami. Bahasa-bahasa di dunia, dan
tipografinya yang beraneka ragam, adalah suatu tantangan bagi industri
percetakan.
Telah diperhitungkan bahwa ada dua belas bahasa utama yang dipakai
oleh tiga perempat jumlah seluruh penduduk dunia. Problem bagi para ahli
tipografi pada dasarnya bukanlah dalam mengahadapi bahasa-bahasa utama itu
sebab besarnya jumlah kelompok pembaca telah mendorong terciptanya huruf
cetak untuk memenuhi kebutuhan mereka, bahwa meskipun alpabhet tertentu
ataupun bahasa idiografis menimbulkan kesulitan istimewa.
Keadaan akan lebih rumit apabila pencetak dan penerbit menghadapi
bahasa-bahasa yang penyebarannya terbatas. Keadaan ini bertambah sulit, seperti
dikebanyakan di negara Afrika, apabila kedapatan bermacam-macam bahasa
didalam masing-masing negara. Contohnya negara Nigeria yang memiliki
duaratus bahasa daerah dan dialek dan Ghana lima puluh enam. Siera Leone,

dengan penduduk 2 juta mempunyai delapan belas dialek. Negara-negara dengan
banyak bahasa daerah selalu akan menghadapi kesukaran-kesukaran yang besar
untuk mencetak dan menerbitkan buku-buku dalam bahasa itu32.

32

Ibid, h.74.

BAB III
PERPUSTAKAAN FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU
KESEHATAN UIN SYARIF HIDAYATULLAH

A. Sejarah Singkat Perpustakaan Fakultas Kedokteran dan Kesehatan
Perpustakaan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan ( FKIK ) UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta didirikan seiring berdirinya Fakultas Kedokteran dan
Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta berdasarkan surat keputusan
Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Nomor 046 ditetapkan pada tanggal 22
Mei Tahun 2004 tentang pendirian Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta. Pada tahun 2004 tersebut, Dekan Fakultas
Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Jakarta Prof. Dr(hc). dr. M. K. Tadjudin, Sp.
And menunjuk 3 orang dosen Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan yakni
Endang Pujiyati, S. Si, Alfiah S. Ag, M. Ag, dan Drs. Zamzami Kiram untuk
mengelola perpustakaan FKIK ( 2004 s.d 2005 ). Pada tahun 2004 s.d 2005
tersebut perpustakaan FKIK baru memiliki koleksi bahan pustaka sebanyak 800
judul buku dengan 1600 eksemplar.
Pada tanggal 19 Desember 2005 berdasarkan surat Tugas Nomor E.
KIK/OT. Kp. 01.4/320/XII/2005 Dekan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta menugaskan Amrullah Hasbana , SS, MA
sebagai kepala urusan perpustakaan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dengan Drs. Ida Darawati sebagai anggota

(Pustakawan fungsional bidang pengolahan), dan Lolytasari, S. Ag., M. Si sebagai
anggota (non fungsional bidang pelayanan).
Perpustakaan FKIK terus berupaya untuk menin