Upaya perpustakaan fakultas kedokteran dan ilmu kesehatan Universitas Islam negeri (fkik-UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta memenuhi kebutuhan informasi mahasiswa jurusan kesehatan masyarakat

(1)

UPAYA PERPUSTAKAAN FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (FKIK-UIN) SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

MEMENUHI KEBUTUHAN INFORMASI MAHASISWA JURUSAN KESEHATAN MASYARAKAT

Skripsi ini diajukan untuk memenuhi syarat menyelesaikan program S1

Disusun Oleh:

AHMAD NAJIULLAH 107025001487

JURUSAN ILMU PERPUSTAKAAN FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA


(2)

Jurusan Kesehatan Masyarakat

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Adab dan Humaniora Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Ilmu Perpustakaan (S. IP)

Oleh

Ahmad Najiullah NIM : 107025001487

Di bawah Bimbingan

Drs. Rizal Saiful Haq, MA NIP. 19530319 198303 1 008

JURUSAN ILMU PERPUSTAKAAN FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA


(3)

Sekripsi berjudul Upaya Perpustakaan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negeri (FKIK-UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta Memenuhi Kebutuhan Informasi Mahasiswa Jurusan Kesehetan Masyarakat telah diujikan dalam Sidang Munaqasyah Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada tanggal 29 November 2011. Sekripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Ilmu Perpustakaan (S.IP) pada Program Studi Ilmu Perpustakaan.

Jakarta, 5 Desember 2011

Sidang Munaqasyah

Ketua Sekretaris

Drs. Rizal Saiful-Haq, MA. Pungki Purnomo, MLIS

NIP. 19530319 198303 1 008 NIP. 19641215 199903 1 005

Penguji Pembimbing

Pungki Purnomo, MLIS Drs. Rizal Saiful-Haq, MA


(4)

Dengan ini saya menyatakan bahwa:

1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan dalam memperoleh gelar strata 1 (S1) di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Semua yang sumber saya gunakan dalam penulisan ini telah saya cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Jika di kemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya atau merupakan jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakarta, 2011


(5)

i

ABSTRAK

AHMAD NAJIULLAH. Upaya Perpustakaan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negeri (FKIK-UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta memenuhi Kebutuhan Informasi Mahasiswa Jurusan Kesehatan Masyarakat

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kebutuhan informasi mahasiswa Jurusan Kesehatan Masyarakat di Perpustakaan FKIK dan pengembangan koleksi perpustakaan FKIK serta Kerjasama perpustakaan FKIK dalam memenuhi kebutuhan informasi mahasiswa Jurusan Kesehatan Masyarakat. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode deskriptif pendekatan kualitatif. Untuk mendapatkan data dalam penelitian ini penulis melakukan observasi dan wawancara. Informan yang penulis ambil dalam penulisan skripsi ini diantaranya Ketua Jurusan Kesehatan Masyarakat, Dosen Jurusan Kesehatan Masyarakat, Staf perpustakaan FKIK dan mahasiswa Jurusan Kesehatan Masyarakat karena dengan informan tersebut penulis mengetahui permasalahan-permasalahan penelitian yang di teliti. Hasil penelitian menunjukan bahwa kebutuhan informasi mahasiswa Jurusan Kesehatan Masyarakat dalam menunjang perkuliahan berkaitan dengan mata kuliah seperti untuk mengerjakan tugas-tugas dan penelitian mereka (Skripsi), sedangkan yang dilakukan dalam pengembangan koleksi di perpustakaan FKIK kegiatannya adalah mempelajari kurikulum jurusan, menyediakan formulir usulan pengadaan buku, pengadaan bahan pustaka, perawatan bahan pustaka dan mengevaluasi koleksi. Sementara kerjasama perpustakaan FKIK masih hanya sebatas kerjasama internal dengan beberapa perpustakaan dilingkungan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Sedangkan kerjasama pihak-pihak diluar lingkungan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta sama sekali belum dilakukan.


(6)

i

Alhamdulillahirabbil’Alamin, segala puja dan puji bagi Allah

pemilik segala sumber ilmu dan hikmah. Shalawat serta salam bagi junjungan Nabi Besar Muhammad SAW. beserta keluarganya. Walaupun dalam penyelesaian skripsi ini banyak kendala yang dihadapi oleh penulis, namun Karena rahmat dan pertolongan-Nyalah penulis dapat menghadapi kendala-kendala tersebut dan menyelesaikan skripsi ini.

Penulis mengakui bahwa dengan keterbatasan ilmu yang dimiliki penulis, maka skripsi ini masih jauh dari sempurna dari segi isi maupun susunannya. Oleh karena itu, segala saran dan kritik yang bersifat membangun tentunya dibutuhkan oleh penulis dalam penyempurnaan skripsi ini.

Dalam kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu, membimbing dan memotivasi penulis sehingga skripsi ini dapat terselesaikan, diantaranya sebagai berikut:

1. Bapak Dr. H. Abdul Wahid Hasyim, M.Ag, selaku Dekan Fakultas Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Bapak Drs. Rizal Saiful-Haq, MA, selaku Ketua Jurusan Ilmu Perpustakaan dan selaku dosen pembimbing dalam penulisan skripsi ini yang telah berkenan memberikan bimbingan dan pengarahannya, serta telah meluangkan waktu, tenaga dan pikirannya dalam membantu penulisan skripsi ini.


(7)

ii Perpustakaan.

4. Segenap Bapak/Ibu dosen Ilmu Perpustakaan yang telah memberikan penulis banyak ilmu dan pengetahuan yang tidak terhingga.

5. Kedua orangtua penulis Bunda (Hj. Hamdah) dan Ayah (H. Kalyubi) , yang tidak pernah lelah mendidik, membimbing, memberikan bantuan moril maupun materil, dan melimpahkan kasih sayang yang tak terhingga bagi penulis.

6. Bapak ketua Jurusan Kesehatan Masyarakat, staf perpustakaan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK), beserta mahasiswa Jurusan Kesehatan Masyarakat UIN Jakarta yang telah membantu dalam mendapatkan informasi dalam penulisan skripsi ini.

7. Sahabat-sahabat karibku semua teman IPI angkatan 2007 yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu yang telah memberikan motivasi kepada penulis untuk segera menyelesaikan skripsi ini.

8. Sahabat-sahabat oraganisasi KMC (Keluarga Mahasiswa Cilegon) yang Tidak dapat aku sebutkan satu per satu.

Penulis tidak dapat membalas kebaikan dan Semoga Allah membalas kebaikan semuanya. Akhirnya hanya kepada Allah lah kita kembalikan segala urusan. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya, dan juga bagi pembaca pada umumnya. Amiin ya rabbal alamin…

Jakarta, 27 Oktober 2011


(8)

iv

DAFTAR ISI

ABSTRAK ……….. i

KATA PENGANTAR ……… ii

DAFTAR ISI ……….. iv

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ………. 1

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah ……….. 5

C. Tujuan Penelitian……….. 6

D. Manfaat Penelitian……… 7

E. Metodologi Penelitian ……….. 7

F. Sistematika Penulisan ………. 11

BAB II TINJAUAN LITERATUR A.Kebutuhan Informasi ……… 12

Pengertian Informasi ………. 12

1. Kebutuhan Informasi………. 13

2. Upaya Pemenuhan Kebutuhan Informasi …………. 16

B. Koleksi Perpustakaan Perguruan Tinggi ……… 19

1. Perpustakaan Perguruan Tinggi ……… 19

a. Pengertian Perpustakaan Perguruan Tinggi ……. 19

b. Tujuan dan Fungsi Perpustakaan Perguruan Tinggi ………. 20

2. Koleksi ……… 23

a. Pengertian dan Jenis koleksi ………. 23

b. Standar Koleksi Perpustakaan Perguruan Tinggi ………. 24

c. Kebijakan Pengembangan Koleksi ……… 25

C.Kerjasama Perpustakaan ……… 29

BAB III GAMBARAN UMUM PERPUSTAKAAN FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN (FKIK) UIN JAKARTA A. Sejarah Singkat………. 33


(9)

v

B. Visi dan Misi ……… 34

C. Struktur Organisasi ………. 35

D. Koleksi ………. 37

E. Sumber Daya Manusia (SDM)………. 41

F. Pemustaka………. 42

G. Sarana dan Prasarana……… 42

BAB IV UPAYA PERPUSTAKAAN FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (FKIK-UIN) SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA MEMENUHI KEBUTUHAN INFORMASI MAHASISWA JURUSAN KESEHATAN MASYARAKAT A. Kebutuhan Informasi Mahasiswa Jurusan Kesehatan Masyarakat………. 44

B. Pengembangan Koleksi Perpustakaan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK) ………. 49

C. Kerjasama Perpustakaan FKIK Dalam Memenuhi Kebutuhan Informasi Mahasiswa Jurusan KesehatanMasyarakat ……… 55

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ………... 56

B. Saran ……….. 57

DAFTAR PUSTAKA………... 58


(10)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perpustakaan secara sederhana dapat diartikan sebagai unit kerja tempat dikumpulkan, dikelola, dan disimpannya suatu bahan pustaka dengan menggunakan suatu sistem untuk dapat digunakan dan disebarkan pada masyarakat yang membutuhkan informasi. Karena tujuan dari setiap penyelenggaan perpustakaan pada hakekatnya adalah untuk melayani dan memenuhi kebutuhan para pemustaka.1

Tidak dapat disangkal lagi bahwa ledakan informasi telah menciptakan tuntunan baru dari pihak pengguna. Tuntutan ini harus di penuhi disamping pelayanan yang memang secara tradisional diharapkan dari perpustakaan serta pusat-pusat informasi. Permintaan akan hasil informasi yang telah di olah dan di padukan datang dari beraneka kelompok pemustaka terutama dari kelompok para penyuluh dan pendidik.2

Perpustakaan sebagai pusat informasi dan masyarakat yang membutuhkan informasi ibarat dua sisi mata uang yang saling berhubungan yang tak dapat dipisahkan. Hal itu dapat terwujud manakala perpustakaan sudah siap melayani dengan sumber informasi yang memadai.3

Begitu juga halnya perpustakaan perguruan tinggi yang ada dan berkembang saat ini telah digunakan sebagai pusat informasi yang menjadi kebutuhan primer bagi sivitas akademika. Segala informasi yang sanggup

1Tine Silvana Rachmawati, dkk, “Analisis kebutuhan informasi para pengguna(user’s) dan

ketersediaannya di perpustakaan, survey tentang kebutuhan informasi para pengguna di CISRAL

(center of information scientific resources and library) UNPAD, Laporan Penelitian Fakultas Ilmu Komunikasi: UNPAD Bandung (oktober 2004), h. 1

2Utari Budihardjo, “ Informasi, kebutuhan pemakai dan jasa informasi”

Majalah Ikatan Pustakawan Indonesia, Th.IV, No.1 (Jan-Feb-Mar 1983), h. 109

3


(11)

mendukung kelancaran terlaksananya program-program akademis di suatu perguruan, tersedia di perpustakaan perguruan tinggi yang bersangkutan. Program-program akademis yang dimaksud disini adalah kurikulum perguruan tinggi yang bersangkutan, yang mengacu kepada Tri Dharma perguruan tinggi, yang berarti di dalamnya terdapat tiga “dharma”, yaitu melaksanakan kegiatan pendidikan, melaksanakan kegiatan penelitian dan melaksanakan pengabdian kepada masyarakat.4

Maka, perpustakaan perguruan tinggi terus berupaya meningkatkan dalam memenuhi kebutuhan informasi mahasiswanya, pemenuhan kebutuhan informasi diperpustakaan dapat juga disebut dengan koleksi. karena salah satu tugas utama perpustakaan adalah membangun koleksi perpustakaan yang kuat demi kepentingan pemakai perpustakaan.5

Demikian Undang-undang Republik Indonesia No. 43 Tahun 2007 tentang perpustakaan, bab VII bagian keempat pasal 24 ayat (2) menyebutkan bahwa “Perpustakaan sebagaimana dimaksud ayat (1) memiliki koleksi, baik jumlah judul maupun eksemplarnya, yang mencukupi untuk mendukung pelaksanaan pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.6

Koleksi yang kuat dan seimbang serta relevan dengan kebutuhan pengguna akan sangat menunjang keberhasilan misi perpustakaan itu sendiri.7 Karena koleksi atau sumber informasi perpustakaan merupakan salah satu pilar atau kekuatan dan daya tarik utama bagi pemustaka, oleh sebab itu agar pilar tersebut kuat maka koleksi perpustakaan juga harus

4

Pawit M. Yusup, Pedoman mencari sumber informasi, (Bandung: Remadja Karya, 1988), h. 13

5

Abdul Rahman Saleh, Manajemen Perpustakaan, (Jakarta: Universitas Terbuka, 2009), h. 3.2

6

Indonesia, Peraturan danUndang-undang Republik Indonesia No.43 tentang Perpustakaan

(Jakarta: Kementrian Hukum dan Hak Azasi Manusia, RI, 2007), h. 15

7


(12)

kuat, dalam pengertian memadai dalam hal jumlah, jenis, ragam, dan mutu.8

Koleksi yang tersedia juga semakin beragam mulai dari tercetak maupun non cetak yang semakin berkembang pula sesuai perkembangan zaman dan kebutuhan akan tekhnologi informasi. Koleksi yang tersedia dalam bentuk maya juga semakin mudah diakses dengan layanan berbasis web yang lebih mudah dan efisien dalam pengaksesannya. Karena perpustakaan tidak lagi sekedar bangunan dan susunan buku-buku yang berderet di rak, akan tetapi dapat berperan pada jaringan dan ketersediaan informasi di dunia maya yang sudah menjadi kebutuhan pemustaka. Sebagaimana dinyatakan oleh Hardiningtyas (2008) bahwa perpustakaan tanpa adanya pemustaka, hanya menjadi gudang koleksi yang akhirnya menjadi sarang debu, seperti rumah tak bertuan.9

Oleh sebab itu, untuk membangun koleksi perpustakaan bukan hanya cukup dari segi kuantitasnya saja melainkan kualitasnya, karena koleksi yang besar jika tidak relevan dengan kebutuhan pemustaka akan menjadi mubadzir adanya. Oleh karenanya membangun dan mengembangkan koleksi perpustakaan harus dilaksanakan dengan sungguh-sungguh dan dengan perencanaan yang matang dan harus mendapatkan dukungan dari pihak-pihak terkait.

8

Sutarno NS, Tanggung Jawab Perpustakaan: Dalam Mengembangkan Masyarakat Informasi,

(Jakarta: Panta Rei, 2005), h. 100

9Hotman Nababan, “Perpustakaan sebagai Service Provider dalam Konteks Pelayanan Prima”


(13)

Karena perpustakaan dengan koleksi yang lengkap dan sesuai dengan kebutuhan pemustaka akan memungkinkan pemustaka untuk dapat menemukan berbagai macam informasi dan pengetahuan yang dibutuhkan secara tepat, sedangkan dengan koleksi yang bermutu serta aktual akan memberikan rasa puas bagi penggunanya, karena informasi yang ada merupakan informasi yang berisi hal-hal yang penting, berbobot dan terkini.10

Melihat bahwa perguruan tinggi pada umumnya mengembangkan berbagai bidang informasi studi, maka jelas bahwa perpustakaan yang ada di lingkungannya pun harus mampu mendukung segala kebutuhan informasi studi yang menjadi bidang pengembangannya. Hal ini menunjukkan bahwa perpustakaan perguruan tinggi berfungsi sebagai pusat sumber informasi yang sesuai dengan program perguruan tinggi yang bersangkutan, yaitu program-program akademis-ilmiah yang sudah tertuang kedalam kurikulummya secara keseluruhan.11

Berdasarkan studi pendahuluan yang penulis lakukan, diperoleh informasi bahwa perpustakaan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Jakarta berupaya meningkatkan perpustakaan dengan jalan mengembangkan koleksi tiap tahunnya dan meningkatkan ketersediaan koleksi yang terus meningkat baik koleksi tercetak maupun elektronik. Di

10

Yunus, “Analisis Indeks Kepuasan Masyarakat terhadap Layanan Perpustakaan di Badan Perpustakaan dan Kearsipan Provinsi Jawa Timur Tahun 2009” Media Pustakawan, vol. 17 No. 3 dan 4, h.3

11


(14)

sisi lain apakah koleksi yang tersedia sudah berkaitan dengan kebutuhan informasi mahasiswa Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK).

Akan tetapi dalam kenyataan yang penulis temui di lapangan terdapat ketidaksesuaian (ketimpangan) adanya ketidak puasan dari pemustaka. Misalnya ketika pemustaka dari mahasiswa jurusan kesehatan masyarakat yang memerlukan buku daras (buku perkuliahan) mereka jarang menemukan diperpustakaan tersebut. Baik melalui OPAC (Online Public Access Catalog) maupun di rak.12

Dari uraian diatas, penulis ingin mengetahui apakah ketersediaan koleksi Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK) berhubungan dengan kebutuhan informasi mahasiswa jurusan kesehatan masyarakat. Untuk menjawab permasalahan tersebut, penulis tertarik untuk meneliti lebih dalam dengan judul skripsi “Upaya Perpustakaan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negeri (FKIK-UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta Memenuhi Kebutuhan Informasi Mahasiswa Jurusan Kesehatan Masyarakat”

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah

Agar penelitian ini dapat dilaksanakan dengan mudah, terarah dan mendapatkan hasil yang sesuai dengan yang diinginkan, perlu adanya pembatasan masalah dan perumusan masalah.

12

Observasi dan wawancara non formal dengan lima mahasiswa jurusan kesehatan masyarakat pada tanggal 27 Juni 2011


(15)

1. Pembatasan Masalah

Pembatasan dalam penelitian ini hanya membahas mengenai “Upaya Perpustakaan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negeri (FKIK-UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta Memenuhi Kebutuhan Informasi Mahasiswa Jurusan Kesehatan Masyarakat” : Yang menunjang perkuliahan

2. Perumusan Masalah

Adapun perumusan permasalahan yang akan dibahas dalam skripsi ini adalah:

1. Apa saja kebutuhan informasi mahasiswa Jurusan Kesehatan Masyarakat?

2. Bagaimana pengembangan koleksi perpustakaan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK)?

3. Bagaimana kerjasama perpustakaan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK) dalam memenuhi kebutuhan informasi mahasiswa Jurusan Kesehatan Masyarakat?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan skripsi ini yaitu:

1. Untuk mengetahui apa saja kebutuhan informasi mahasiswa Jurusan Kesehatan Masyarakat.


(16)

2. Untuk mengetahui pengembangan koleksi perpustakaan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK).

3. Untuk mengetahui kerjasama perpustakaan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK) dalam memenuhi kebutuhan informasi mahasiswa Jurusan Kesehatan Masyarakat.

D. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian yang dilakukan adalah: 1. Manfaat Akademis

a. Untuk pembelajaran penulis dalam penulisan karya ilmiah.

b. Diharapkan penelitian ini memberikan pengembangan khazanah ilmu pengetahuan mengenai upaya perpustakaan yang akan diteliti. 2. Manfaat Praktis

a. Bagi perpustakaan, hasil penelitian ini dapat memberikan masukan dalam pengambilan keputusan yang berkaitan dengan pengembangan koleksi terhadap penggunaan koleksi.

b. Bagi penulis, penelitian ini dapat menambah pengetahuan dan wawasan tentang pengembangan koleksi perpustakaan dengan penggunaan koleksi.

E. Metodologi Penelitian

Untuk mendapatkan data yang diperlukan dalam penyelesaian skripsi ini, penulis menggunakan metode sebagai berikut:


(17)

1. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif, yakni penelitian yang bertujuan untuk memberikan gambaran tentang gejala.13 Dalam penelitian ini yaitu usaha Perpustakaan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dalam memenuhi kebutuhan informasi mahasiswa Jurusan Kesehatan Masyarakat.

2. Pendekatan

Pendekatan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Yang dimaksud penelitian kualitatif adalah penelitian yang dimaksudkan untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subyek penelitian, misalnya prilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dan lain-lain secara holistik, dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah.14

3. Sumber Data a. Data primer

Data primer ini bersumber dari responden langsung yang ditemui di lapangan (lokasi penelitian). Data primer dapat berupa opini subyek (orang) secara individual atau kelompok, hasil observasi terhadap suatu benda (fisik), kejadian atau kegiatan dalam hasil

13

Sukandarrumidi, Metodologi Penelitian: Petunjuk Praktis untuk peneliti pemula (Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 2002), h. 104

14


(18)

penyajian. Lokasi penelitian ini dilakukan di perpustakaan FKIK UIN Jakarta.

b. Data sekunder

Data sekunder ini berasal dari kepustakaan, yakni terdiri dari buku-buku, literatur-literatur, artikel dan dokumen yang berkaitan dengan masalah yang akan di teliti.15

4. Metode Pengumpulan Data

Adapun Metode yang digunakan penulis untuk mendapatkan informasi atau data dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Riset Perpustakaan (Library Research).

Penelitian kepustakaan atau studi literatur dilakukan untuk mencari sumber-sumber tertulis yang dapat dijadikan landasan teori guna memperkuat analisis data dalam penelitian ini.

b. Riset Lapangan (Field Research). Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan data secara langsung dari obyek penelitian, yaitu dengan cara:

1. Observasi: adalah pengamatan dan pencatatan sesuatu obyek dengan sistematika fenomena yang diselidiki. Observasi dapat dilakukan sesaat ataupun mungkin dapat diulang.16 Tujuan dari observasi ini adalah untuk mendeskripsikan keadaan yang

15

Koentjaraningrat, Metode-metode Penelitian Masyarakat (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 1991), h. 251

16

Sukandarrumidi, Metodologi penelitian: Petunjuk Praktis Untuk Peneliti Pemula (Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 2002), h. 69


(19)

dipelajari dan aktifitas-aktifitas yang tengah berlangsung. Observasi dilakukan di perpustakaan FKIK UIN Jakarta. 2. Wawancara: adalah suatu proses tanya jawab lisan, yang

melibatkan dua orang atau lebih berhadapan secara fisik, yang satu dapat melihat muka yang lain dan mendengar dengan telinga sendiri dari suaranya. 17 Wawancara ini dilakukan dengan Ketua Jurusan Kesehatan Masyarakat, satu dosen Jurusan Kesehatan Masyarakat, satu staf perpustakaan FKIK dan sembilan mahasiswa Jurusan Kesehatan Masyarakat untuk mendapatkan data-data dalam penulisan skripsi ini.

5. Teknik Analisis Data

Analisis data merupakan proses penyederhanaan data kedalam bentuk yang mudah dibaca dan diinterpretasikan. Hasil analisa ini nantinya hanya bersifat memaparkan fakta mengenai obyek penelitian. Data mentah yang dikumpulkan selanjutnya dianalisa. Adapun tahapan yang dilakukan penulis dalam menganalisis data kualitatif adalah sebagai berikut:

1. Pengumpulan data penelitian melalui studi literatur dan observasi. 2. Sebelum dianalisis secara matang, data berupa hasil wawancara

dibuat transkip (salin dalam bentuk tulisan).

17

Sukandarrumidi, Metodelogi Penelitian: Petunjuk Praktis Untuk Peneliti Pemula (Yogyakarta: Gadjah Mada University Press, 2002), h. 88


(20)

3. Selanjutnya data dianalisis dan menghubungkan antara proses dan hasil serta membandingkan pola yang peneliti harapkan dengan pola yang telah ditemukan dalam data (observasi dan wawancara). 4. Penyederhanaan data ke dalam bentuk yang mudah dibaca dan

diinterpretasikan berupa hasil wawancara. 5. Kemudian dibuat laporan penelitian.

F. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan dalam penyusunan skripsi ini terdiri dari 5 (lima) bab dan tiap bab terdiri dari beberapa sub bab sebagai berikut: BAB I Pendahuluan, membahas tentang latar belakang masalah, pembatasan dan perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, metodologi penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II Tinjauan Literatur, membahas tentang uraian mengenai teori kebutuhan informasi, pengembangan koleksi, kerjasama perpustakaan perguruan tinggi.

BAB III Gambaran Umum Perpustakaan FKIK, berisi uraian tentang sejarah berdirinya perpustakaan, visi dan misi perpustakaan, struktur organisasi, SDM, pemustaka, koleksi , serta sarana dan prasarana

BAB IV Analisis Penelitian, berisikan tentang pembahasan dan hasil penelitian mengenai permasalahan yang di teliti.

BAB V Penutup, berisi tentang kesimpulan dan saran mengenai permasalahan yang diangkat dan telah di teliti.


(21)

BAB II

TINJAUAN LITERATUR

A. Kebutuhan Informasi

Berkembangnya sebuah perpustakaan di tengah-tengah masyarakat, maka Informasi menjadikan salah satu kebutuhan yang harus dipenuhi seperti kebutuhan pokok lainnya.

1. Pengertian Informasi

Menurut kamus besar bahasa Indonesia, pengertian kata Informasi adalah penerangan; pemberitahuan; kabar atau berita tentang sesuatu; ling keseluruhan makna yang menunjang amanat yang terlihat di bagian-bagian amanat itu.1

Sedangkan secara istilah Informasi adalah pengumpulan, penyimpanan, pemerosesan penyebar berita, data, gambar, fakta, dan pesan, opini dan komentar yang dibutuhkan agar orang dapat mengerti dan berkalasi secara jelas terhadap kondisi internasional, lingkungan dan orang lain dan agar dapat mengambil keputusan yang tepat.2

Menurut Americana National Standard Ins menyatakan bahwa informasi adalah cara manusia menerapkan data dengan cara disepakati bersama. Kemudian dalam British Standard mendefinisikan informasi adalah pengetahuan yang dicatat atau di komunikasikan.3

1

Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa,: Edisi Keempat, (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2008), h. 535

2Abdul Kadir Batubara, “Pemanfaatan Media Komunikasi Massa sebagai Sumber informasi”

Iqra, Vol. 02, No.01, Perpustakaan IAIN Medan, 2008, h. 76

3


(22)

Informasi merupakan hal yang esensial bagi setiap orang dalam berbagai keperluan dan kepentingan. Namun tingkat dan tips informasi yang dibutuhkan tersebut tergantung pada individu seseorang yang professional seperti guru, mahasiswa, dosen, dan ilmuan,membutuhkan lebih banyak data dan fakta dari pada masyarakat pemakai biasa.4

Maka penulis dapat menyimpulkan bahwa informasi adalah sekumpulan data yang bermakna yang dikomunikasikan dalam bentuk yang dapat dipahami oleh yang menerimanya.

2. Kebutuhan Informasi

Dalam kamus bahasa Indonesia kebutuhan adalah sesuatu yang dibutuhkan; sesuatu yang diperlukan.5 Kebutuhan adalah keadaan dimana manusia merasakan suatu kekurangan dan berupaya untuk memenuhi kekurangan tersebut. Mengingat bahwa perilaku manusia sangat ditentukan oleh dorongan untuk memenuhi kebutuhan tersebut, maka dalam psikologi banyak dilakukan penelitian mendalam tentang kebutuhan.6

Menurut The Library Association yang dikutip dari Ade Abdul Hak mengemukakan kebutuhan informasi yaitu kemampuan seseorang dalam mengetahui bahwa pengetahuan yang dimilikinya tentang suatu subyek tertentu adalah tidak mencukupi.7

4Norman Hasibuan, “Peranan perpustakaan bagi keluarga sejahtera rangka penanggulangan kemiskinan”

Al-Maktabah, Vol.3, No.2, (Oktober 2001). H.158

5

Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa,: Edisi Keempat, (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2008), h. 230

6

Hassan Shadily, Ensiklopedi Indonesia, Jil.3 (Jakarta: Ichtiar Baru-Van Hoeve, 1982), h. 1707

7

Ade Abdul Hak, “Strategi Informasi Perpustakaan Nasional RI dalam Pengembangan Literasi Informasi di


(23)

Kebutuhan informasi merupakan suatu kondisi kesenjangan (gap) antara pengetahuan yang dimiliki seseorang dengan informasi yang dibutuhkan tidak memadai saat itu, untuk mengatasi kondisi kesenjangan tersebut, seseorang akan berusaha mencari informasi, agar pengetahuan yang dibutuhkan segera terpenuhi untuk membuat suatu keputusan.8

Setiap manusia memerlukan informasi. Seorang akademisi, ilmuan, peneliti dan masyarakat pada umumnya memerlukan informasi. Informasi diperlukan manusia untuk membantu memecahkan masalah yang dihadapinya. Mahasiswa dan dosen membutuhkan informasi untuk keperluan tugas-tugas akademisnya, ilmuan dan peneliti memerlukan untuk memperkaya pembahasan terhadap masalah yang sedang atau akan diteliti. Demikian pula masyarakat pada umumnya memerlukan informasi untuk keperluan yang lain sesuai dengan situasi yang dihadapinya. Untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan informasinya, seseorang biasanya mendatangi pusat-pusat informasi seperti perpustakaan, pusat dokumentasi, lembaga arsip, dan lain-lain.9

Maka, perpustakaan dengan informasi juga tidak boleh dipisahkan sebab kekuatan perpustakaan ada pada informasi yang disajikannya. supaya informasi yang ada di perpustakaan tersebut menjadi akan kebutuhan para penggunanya.

Dalam bukunya Wiji Suwarno, hubungan kedua hal tersebut dapat dilihat pada diagram berikut10:

8

Putu laxman Pendit, Penelitian Ilmu Perpustakaan dan Informasi: Suatu Pengantar Diskusi Epistemology dan Metodelogi, (Jakarta: Jip, FSUI), h. 28

9Agus Rifai, “Peran Pustakawan Intermediary dalam Memenuhi Kebutuhan Informasi Pemakai”

Al-Maktabah, Vol.4, No.1, (April 2002), h. 13

10


(24)

Diagram 1

Hubungan Perpustakaan dengan Informasi

“Dari bagan di atas dapat dilihat bahwa perpustakaan memiliki kaitan dengan lembaga pendidikan. Hubungan itu secara kasat mata dapat dilihat dari pendekatan kelembagaan. Sedangkan, baik perpustakaan dan lembaga pendidikan, keduanya memiliki tugas yang sama, yaitu menyebarkan informasi. Lembaga pendidikan memberikan informasi melalui proses pembelajaran dengan informasi yang mengacu kepada kurikulumnya. Namun demikian, perpustakaan yang bernaung dibawah institusi pendidikan bergerak maju mengikuti pola perkembangan kurikulum. Hal ini dapat dimaklumi karena perpustakaan disini berperan sebagai pendukung program lembaga induknya”.11

Di Indonesia sebagian besar mahasiswa datang ke perpustakaan didorong oleh tuntutan kuliah mereka, sehingga motivasi terbesar untuk datang ke perpustakaan karena adanya desakan tugas-tugas dari pengajar. Demikian juga dalam penulisan skripsi sebagai tugas akhir dari mahasiswa yang harus diselesaikan sebagai persyaratan untuk memenuhi tuntutan akademisnya akan berpengaruh terhadap kebutuhan informasi. Mereka yang sedang menulis skripsi berada pada tahapan akhir dari seluruh proses perkuliahan, dengan membuat suatu karya tulis ilmiah dalam bentuk skripsi.

Berkaitan dengan kebutuhan informasi mahasiswa yang sedang menulis skripsi, informasi yang diperlukan mahasiswa sangat beragam antara satu dengan yang lainnya. Perbedaan tersebut akan dipengaruhi oleh berbagai faktor.

11

Wiji Suwarno, Ilmu perpustakaan & Kode Etik Pustakawan, (Jogjakarta: Ar-Ruzz Media, 2010), h.17-18 Perpustakaan

Informasi/pengetahuan


(25)

faktor yang dapat berpengaruh terhadap kebutuhan informasi yang diperlukan oleh mahasiswa antara lain adalah perbedaan jurusan, perbedaan jenjang serta adanya perbedaan tugas yang dibuatnya. Pada saat mahasiswa membutuhkan informasi untuk memenuhi kebutuhan tersebut, saat seperti itulah mahasiswa dihadapkan pada situasi problematika. Situasi itu muncul akibat adanya kesenjangan (anamolous) antara keadaan pengetahuan yang ada di dalam dirinya dengan kenyataan kebutuhan informasi yang diperlukan.12

Maka dapat disimpulkan bahwa kebutuhan informasi seseorang harus terpenuhi khususnya melalui perpustakaan supaya tidak ada kesenjangan antara sesorang yang mencari informasi dengan informasi yang dicarinya. Hal ini disebabkan karena perpustakaan berusaha menyajikan informasi yang disajikan untuk pemakainya, sehingga pemakai merasa puas karena kebutuhan informasinya terpenuhi.

3. Upaya Pemenuhan Kebutuhan Informasi

Informasi perpustakaan dapat diupayakan untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga dan keluarga sejahtera, sehingga diharapkan problema-problema yang dialami oleh keluarga dapat ditemukan solusi yang tepat demi tercapainya keluarga yang sejahtera, sakinah, mawadah, warahmah.13

Dalam bukunya Putubuku diterbitkan tahun 2008 yang dikutip oleh Ridho seperti dibawah ini:

12Sasmita, “Analisis Kebutuhan dan Perilaku Pencarian Informasi mahasiswa Penulis Skripsi di Universitas Budi

Luhur,” (Skripsi S1 Program Sarjana bidang Ilmu Perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora. UIN, 2007), h.24

13Nuromas Hasibuan, ”peranan perpustakaan bagi keluarga sejahtera dalam rangka penanggulangan kemiskinan”


(26)

“Untuk memenuhi kebutuhan informasi ada 4 (empat) lapisan atau tingkatan yang dilalui oleh pikiran manusia sebelum sebuah kebutuhan benar-benar dapat terwujud, yaitu sebagai berikut14:

1. Visceral need, yaitu tingkatan ketika “need for information not existing in the remembered experience of the information inquirer”, kebutuhan informasi belum sungguh-sungguh dikenali sebagai kebutuhan, sebab belum dapat dikaitkan dengan pengalaman-pengalaman seorang dalam hidupnya.

2. Conscious need, yaitu ketika seseorang mulai menggabungkan “Imental -description of on ill-defined area of indecision”, ketika seorang mulai mereka-reka apa yang sesungguhnya ia butuhkan.

3. Formalized need, yaitu ketika seseorang mulai secara lebih jelas dan terpadu dapat mengenali kebutuhan informasinya, dan mungkin di saat inilah ia baru dapat menyatakan kebutuhannya kepada orang lain.

4. Compromised need, yaitu ketika seseorang mengubah-ubah rumusan kebutuhannya karena mengantisipasi, atau bereaksi terhadap kondisi tertentu”.

Perpustakaan sebagai pusat sumber daya informasi menjadi tulang punggung gerak majunya suatu institusi, terutama institusi pendidikan, tempat tuntutan untuk adaptasi terhadap perkembangan informasi sangat tinggi. Hal ini pengguna (user) dominan dari kalangan akademisi yang kebutuhannya akan informasi begitu kuat sehingga mau tidak mau harus pula berfikir untuk berupaya mengembangkan diri guna memenuhi kebutuhan pengguna (user).15

Begitu juga perpustakaan perguruan tinggi berupaya memenuhi kebutuhan informasi dengan cara menyediakan koleksi sesuai dengan kebutuhan mahasiswa yaitu koleksi yang menunjang tugas-tugas perkuliahan, misalnya berkaitan dengan penelitian ini adalah mahasiswa yang sedang mengerjakan tugas, dalam penyelesaian tugas kuliah mahasiswa diharapkan terbiasa dengan metode ini karena metode pembelajaran ini telah dilakukan saat perkuliahan, sehingga upaya pemenuhan

14

Ridho Fakhurahman “Pemenuhan Kebutuhan Informasi dan Ilmu Pengetahuan bagi Mahasiswa Jurusan Ilmu

Perpustakaan di Perpustakaan Adab dan Humaniora UIN Jakarta” (S1 Fakultas Adab dan Humaniora UIN Jakarta

2010), h.23

15


(27)

kebutuhan informasi bisa tercapai. Mahasiswa yang banyak membaca buku, majalah, makalah, jurnal, atau karya ilmiah dan lainnya, akan memperoleh pengetahuan secara tidak sengaja, hal ini akan menguntungkan. Karena pembinaan membaca menjadi seseorang terlatih untuk belajar secara mandiri dan salah satu faktor agar mahasiswa dapat mengembangkan potensi yang dimiliki untuk dapat menyelesaikan dengan cepat dan tepat waktu untuk mendapatkan pendidikan strata satu (S-1) sehingga mampu terjun kedalam dunia pekerjaan sesuai bidang yang dipilihnya.16

Dengan demikian dalam kenyataannya perpustakaan tidak ada yang lengkap. Sebesar apapun perpustakaan didirikan dengan jumlah koleksi yang besar, masih ada celah untuk tidak terpenuhinya kebutuhan pengguna. Untuk itu perpustakaan memprogramkan adanya kerjasama antar perpustakaan, yang diharapkan dapat saling melengkapi.17

Maka penulis dapat menyimpulkan bahwa upaya pemenuhan kebutuhan informasi diperpustakaan salah satunya harus dilakukan melalui kerjasama dengan perpustakaan lain, untuk terus meningkatkan layanan dan untuk memenuhi kebutuhan akan informasi yang dibutuhkan oleh pemustakanya. Begitu juga perpustakaan perguruan tinggi dalam upaya memenuhi kebutuhan informasi mahasiswa, pihak perpustakaan harus menyediakan informasi yang sesuai dengan kebutuhan mereka, untuk mengetahui kebutuhan informasi mahasiswa tersebut.

16

Soeatminah, Perpustakaan, Kepustakawanan dan Pustakawan, (Yogyakarta: Kanisius, 1992), h. 48

17


(28)

B. Koleksi Perpustakaan Perguruan Tinggi 1. Perpustakaan Perguruan Tinggi

Perpustakaan merupakan pusat terkumpulnya berbagai informasi dan ilmu pengetahuan baik berupa buku maupun bahan rekaman lainnya yang diorganisasikan untuk dapat memenuhi kebutuhan masyarakat pemakai perpustakaan. Perpustakaan perguruan tinggi adalah perpustakaan yang diselenggarakan oleh lembaga pendidikan tinggi yang layanannya diperuntukan bagi sivitas akademika perguruan tinggi yang bersangkutan.

a. Pengertian

Noerhayati mengemukakan Perpustakaan perguruan tinggi adalah suatu unit kerja yang merupakan bagian integral dari suatu lembaga induknya, yang bersama-sama dengan unit lainnya tetapi dalam peranan yang berbeda, bertugas membantu perguruaan tinggi yang bersangkutan dalam melaksanakan Tri Dharmanya.18

Sedangkan Sulistyo Basuki menjelaskan bahwa perpustakaan perguruan tinggi adalah perpustakaan yang terdapat pada perguruan tinggi, badan bawahannya, maupun lembaga yang berafiliasi dengan perguruan tinggi, dengan tujuan utama membantu perguruan tinggi mencapai tujuannya.19

Perpustakaan perguruan tinggi yang mencakup universitas, sekolah tinggi, institut, akademi, dan lain sebagainya yang berada di lingkungan kampus untuk membantu perguruan tinggi tersebut dengan tujuan melaksanakan Tri Dharma perguruan tinggi.20

18

Noerhayati.S, Pengelolaan Perpustakaan, (Bandung: Ofset Alumni, 1987), h. 1

19

Sulistyo Basuki, Pengantar Ilmu Perpustakaan, (Jakarta : Gramedia Pustaka Utama, 1991), hal 51

20


(29)

Dari beberapa pendapat, penulis memahami bahwa perpustakaan perguruan tinggi adalah perpustakaan yang berada di perguruan tinggi, sekolah tinggi, akademi, institut, atau pendidikan lainnya, yang pada hakikat merupakan bagian integral dari suatu perguruan tinggi, dan bertugas membantu terlaksananya Tri Dharma perguruan tinggi, yakni pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.

b. Tujuan dan Fungsi

Tujuan diselenggarakannya perpustakaan perguruan tinggi adalah untuk mendukung, memperlancar serta mempertinggi kualitas pelaksanaan program kegiatan perguruan tinggi melalui pelayanan informasi yang meliputi aspek-aspek seperti: pengumpulan informasi, pengolahan informasi, pemanfaatan informasi serta penyebarluasan informasi.

Maka tujuan diselenggarakannya perpustakaan perguruan tinggi secara khusus adalah untuk mendukung, memperlancar serta mempertinggi pelaksanaan program kegiatan perguruan tinggi melalui pelayanan informasi.21

Tujuan tersebut akan dapat terlaksana sebagaimana mestinya apabila:

a. Terjalin hubungan kerja sama yang harmonis antara perpustakaan dengan dosen.

b. Diketahui tujuan instruksional dari mata kuliah yang di asuh oleh dosen. c. Diketahui secara pasti strategi mengajar, kebutuhan perkuliahan para dosen. d. Terjalin hubungan kerja sama antara perpustakaan dengan mahasiswa dari

masing-masing bidang studi dengan menetapkan kebutuhan umum maupun individual sebagai persiapan tugas-tugas kelas atau penelitian lainnya.

21


(30)

Fungsi perpustakaan merupakan satu rangkaian kegiatan yang harus dijalankan secara mekanistis dan menyeluruh oleh sebuah perpustakaan guna mewujudkan visi dan misi perpustakaan tersebut.

Dalam bukunya Rahayuningsih Pada umumnya, Perpustakaan perguruan tinggi memiliki beberapa fungsi sebagai berikut22:

a. Fungsi edukasi: yaitu sumber belajar bagi para anggota sivitas akademikanya. Oleh karena itu, koleksi yang mendukung kegiatan belajar mengajar.

b. Fungsi Informasi: yaitu sumber informasi yang mudah di akses oleh para pencari dan pengguna informasi.

c. Fungsi riset: yaitu menyediakan bahan-bahan pustaka mutakhir yang mendukung pelaksanaan penelitian ilmu, tekhnologi, dan seni serta budaya. d. Fungsi rekreasi: yaitu menyediakan koleksi yang dapat membantu untuk

mengembangkan minat, kreatifitas, dan daya inovatif para pengguna.

e. Fungsi deposit: yaitu menjadi pusat penyimpanan karya ilmiah yang dihasilkan oleh para anggota sivitas akademika.

Perpustakaan perguruan tinggi berfungsi untuk melaksanakan Tri Dharma perguruan tinggi, meliputi pendidikan, penelitian (riset) dan pengabdian kepada masyarakat. Perpustakaan sangat penting pada setiap institusi pendidikan tinggi, sehingga semestinya setiap lembaga tersebut memiliki perpustakaan yang lengkap dan berfungsi dengan baik, serta dimanfaatkan dengan maksimal.23

Perpustakaan perguruan tinggi diselenggarakan berfungsi untuk menunjang pelaksanaan program Tri Dharma Perguruan Tinggi. “Menurut Noerhayati Tri Dharma tersebut yaitu24:

22

F. Rahayuningsih, Pengelolaan Perpustakaan, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2007), h.7

23

Sutarno NS, Perpustakaan dan Masyarakat: Edisi revisi, (Jakarta: Sagung Seto, 2006), hal. 46

24


(31)

a. Dharma pertama yaitu pendidikan dan pengajaran dilaksanakan dengan cara mengumpulkan, melestarikan, mengolah, menyediakan, pemanfaatan dan penyebarluasan informasi yang sesuai dengan kurikulum yang memperkaya pengetahuan dosen dan mahasiswa, mempertinggi kualitas pengajaran dosen dan mempertinggi mutu hasil belajar mahasiswa.

b. Dharma kedua yaitu penelitian dilakukan melalui kegiatan mengumpulkan, melestarikan, mengolah, menyediakan pemanfaatan dan penyebarluasan informasi yang relevan sebagai sumber literatur bagi sesuatu penelitian. c. Dharma ketiga yaitu pengabdian kepada masyarakat. Diselenggarakan melalui

kegiatan mengumpulkan, melestarikan, mengolah, menyediakan pemanfaatan dan penyebarluasan informasi hasil penelitian ilmiah sebagai bahan yang dapat dimanfaatkan oleh masyarakat luas”.

Perpustakaan menurut fungsinya memposisikan diri sebagai tempat yang menyediakan berbagai informasi, baik yang berkaitan dengan sosial, politik, maupun ekonomi dan informasi lainnya. Di perpustakaan perguruan tinggi sering di istilahkan sebagai jantungnya perguruan tinggi, hal ini berarti perpustakaan memiliki peranan penting didunia pendidikan. Jika jantungnya lemah, tubuh lainnya juga akan menjadi lemah. Ini artinya jika perpustakaan lemah, akan berpengaruh pula terhadap institusi tempat perpustakaan bernaung. Sebaliknya, jika jantungnya baik, akan membuat baik pula tubuhnya dalam artian akan baik pula lembaga/ institusinya.25

Maka dapat disimpulkan bahwa tujuan diselenggarakannya perpustakaan perguruan tinggi adalah untuk mendukung, memperlancar serta mempertinggi pelaksanaan program kegiatan perguruan tinggi melalui pelayanan informasi. Sedangkan Perpustakaan perguruan tinggi berfungsi sebagai pusat sumber informasi yang sesuai dengan program perguruan tinggi yang bersangkutan yaitu program-program akademis ilmiah yang menunjang Tri Dharma perguruan tinggi yaitu pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.

25


(32)

2. Koleksi

Koleksi perpustakaan adalah semua informasi dalam bentuk karya tulis, karya cetak dan karya rekam dalam berbagai media yang mempunyai nilai yang dihimpun, diolah dan dilayankan.

a. Pengertian dan Jenis

Dalam kamus istilah perpustakaan, Koleksi adalah sejumlah buku atau bahan lain mengenai satu subyek atau merupakan satu jenis yang di himpun oleh seorang atau satu badan. Jadi koleksi perpustakaan merupakan seluruh jenis bahan yang dikumpulkan oleh sebuah perpustakaan bagi para pemakainya.26

Rizal Saiful Haq mengemukakan Koleksi adalah seperangkat sumber informasi (resources) yang disediakan untuk pemakai tertentu. Istilah koleksi merupakan suatu entitas fisik termasuk bahan-bahan tercetak, bahan audiovisual, maupun bahan-bahan elektronik.27

Koleksi perpustakaan merupakan salah satu faktor utama yang menentukan kriteria dan jenis sebuah perpustakaan. Oleh sebab itu dari sana perpustakaan akan dimulai pembentukannya. Maka koleksi perpustakaan perguruan tinggi adalah koleksi yang mengenai program atau materi mata kuliah, disiplin ilmu, dan materi pendukung bagi jurusan, program studi, fakultas, universitas yang ada di perguruan tinggi.28

Pada awalnya koleksi perpustakaan hanya terbatas berupa buku saja. Seiring dengan kemajuan tekhnologi, khususnya tekhnologi informasi, jenis koleksi perpustakaan juga berkembang ke bentuk-bentuk media non cetak, seperti mikro film,

26

Nurhaidi Magetseri, [et al], Kamus Istilah Perpustakaan dan Dokumentasi, (Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1992), h. 109-110

27

Rizal Syaiful Haq , Perpustakaan dan Pendidikan, (Jakarta: Fakultas Adab dan Humaniora, 2005), h. 15

28


(33)

mikrofis, audio tape, piringan hitam, pita magnetik, video tape, slide, kaset, CD, DVD dan sebagainya.29

“Dalam bukunya Taslimah Yusuf yang di kutip oleh Sulistio Basuki bahwa Jenis bahan pustaka mencakup:

a. Karya cetak atau karya grafis berupa buku, majalah, surat kabar, disertasi, dan laporan;

b. Karya rekam berupa piringan hitam, rekaman audio, kaset dan video; c. Bentuk mikro berupa microfilm, mikrofis dan mikro opaque;

d. Elektronik (cartridge) yang di asosiasikan dengan komputer dan sejenisnya”30.

b. Standar Koleksi Perpustakaan Perguran Tinggi

Koleksi perpustakaan harus dapat menunjang program Tri Dharma perguruan tinggi, besarnya koleksi di tentukan oleh berbagai faktor, seperti banyaknya studi, jumlah mata kuliah (dasar umum, dasar keahlian, bidang studi), tingkat pendidikan (akademi, professional), kegiatan penelitian, banyaknya judul yang digunakan per mata kuliah, dan lain-lain. Berbagai faktor ini perlu dipertimbangkan untuk menghitung jumlah judul yang harus di miliki oleh perpustakaan. Jumlah dosen dan mahasiswa diperlukan juga untuk menghitung jumlah eksemplar setiap judul yang harus disediakan. Namun, perangkapan ini perlu dibatasi karena, pada dasarnya mahasiswa harus memiliki buku ajar sendiri, dan jangan menggantungkan diri pada perpustakaan.31

Dalam suatu buku pedoman perpustakaan perguruan tinggi bahwa “Untuk menghitung jumlah judul dan jumlah eksemplar per judul untuk tiap-tiap kelompok mata kuliah. Dalam pedoman ini telah dimasukan persyaratan minimal kebutuhan akan jumlah buku dan jurnal menurut Keputusan Menteri Depdikbud 0686/U/1991, khususnya pasal 11 ayat 1 butir 3.6:

a. Buku ajar wajib untuk mata kuliah umum (mku) = jumlah mku x 1 judul.

29

F. Rahayuningsih, Pengelolaan Perpustakaan, (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2007), h. 2

30

Taslimah Yusuf, Manajemen Perpustakaan Umum, (Jakarta: Universitas Terbuka, 1996), h. 75

31

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI, Perpustakaan Perguruan Tinggi: Buku Pedoman, Edisi kedua,


(34)

b. Buku ajar wajib untuk mata kuliah dasar keahlian (mkdk) = jumlah mkdk x 1 judul.

c. Buku ajar wajib untuk mata kuliah keahlian (mkk) atau mata kuliah bidang studi (mkbs) = jumlah mkk/mkbs x 2 judul.

d. Buku ajar anjuran dan pengayaan untuk mku, mkdk, dan mkk/mkbs = jumlah (1,2,3) x 5 judul”.32

Kemudian SK mendikbud 0686/U/1991 ini diperbaharui dengan keputusan Menteri Pendidikan Nasional RI nomor 234/U/2000 tentang pedoman pendirian perguruan tinggi. Namun didalam pedoman ini ada persyaratan minimum apa saja yang harus dimiliki oleh perguruan tinggi yang akan dibentuk termasuk didalamnya mengenai perpustakaan. Pasal 12 ayat 2 butir d KepMendikbud 234 tahun 2000 mengatur tentang jumlah minimum koleksi buku yang harus disediakan oleh perpustakaan pada suatu perguruan tinggi. Pasal ini merupakan penyempurnaan pasal 11 ayat 1 butir 3 SK Mendikbud 0686 tahun 1991 dimana isinya masih sama yaitu untuk program diploma dan program S1 harus disediakan:

a. “Buku mata kuliah pengembangan kepribadian (MPK) 1 judul per-mata kuliah;

b. Buku mata Kuliah keterampilan dan keahlian (MKK) 2 judul per-mata kuliah;

c. Jumlah buku sekurang-kurangnya 10% dari jumlah mahasiswa dengan memperhatikan komposisi jenis judul;

d. Berlangganan jurnal ilmiah sekurang-kurangnya 1 judul untuk setiap program studi. Dalam keputusan ini hanya istilah MKDU dan MKDK saja yang berubah menjadi MPK. Maka pasal inilah yang digunakan sebagai dasar untuk menentukan jumlah koleksi minimum perpustakaan dalam buku pedoman perpustakaan perguruan tinggi.”33

c. Kebijakan Pengembangan Koleksi

Kegiatan pengembangan koleksi biasanya berbeda-beda antara satu perpustakaan dengan perpustakaan lainnya. Perbedaan ini dipengaruhi oleh beberapa

32

Ibid, h. 36

33

Abdul Rahman Saleh, “Menentukan jumlah Koleksi Minimum Perpustakaan Perguruan Tinggi (Bogor: Rahman Blog, 2010). Diakses pada tanggal 21 Agustus 2011 dari http://rahman.staff.ipb.ac.id/2010/11/28/menentukan-jumlah-koleksi-minimum-perpustakaan-perguruan-tinggi.


(35)

faktor seperti kebijaksanaan pemerintah, kondisi ekonomi yang berpengaruh terhadap kebijaksanaan pendanaan, suasana sikap masyarakat serta faktor-faktor lain yang bersifat lokal (kondisi setempat).

“Pada umumnya, pengembangan koleksi meliputi rangkaian kegiatan sebagai berikut:

a. Menentukan kebijakan umum, pengembangan koleksi berdasarkan identifikasi kebutuhan pengguna sesuai asas tersebut. Kebijakan ini disusun bersama oleh sebuah tim yang dibentuk dengan keputusan rektor dan anggotanya terdiri atas unsur perpustakaan, fakultas atau jurusan dan unit lain.

b. Menentukan kewanangan, tugas, dan tanggung jawab semua unsur yang terlibat dalam pengembangan koleksi.

c. Mengidentifikasi kebutuhan akan informasi dari semua anggota sivitas akademika yang di layani. Hal ini dapat dilakukan dengan cara, antara lain: 1. Mempelajari kurikulum setiap fakultas, jurusan dan program studi. 2. Mengadakan pertemuan dengan unit tersebut.

3. Menyediakan formulir usulan pengadaan buku.

4. Menyigi pengguna secara berkala untuk menilai keberhasilan perpustakaan dalam melayani pengguna.

5. Memilih dan mengadakan pustaka lewat pembelian, tukar menukar, hadiah, dan penerbitan sendiri menurut prosedur yang tertib.

6. Merawat pustaka. 7. Menyiang koleksi.

8. Mengevaluasi koleksi.”34

Dengan berbagai faktor tadi, maka kesamaan standar untuk pengembangan koleksi perpustakaan sulit untuk dirumuskan. Masing-masing perpustakaan akan mengembangkan koleksinya, sesuai dengan faktor-faktor yang mempengaruhinya.35

Kebijakan pengembangan koleksi didasari asas berikut36:

a. Kerelevanan, koleksi harus relevan dengan program pendidikan, pengajaran, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat yang ada diperguruan tinggi. b. Berorientasi kepada kebutuhan pengguna, pengembangan koleksi harusnya

ditujukan kepada pemenuhan kebutuhan pengguna.

34

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI, Perpustakaan Perguruan Tinggi: Buku Pedoman, Edisi kedua, (Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI Direktorat Jendral Pendidikan TInggi, 1994), h. 29

35

Darmono, Perpustakaan Sekolah: Pendekatan Aspek Manajemen dan Tatakerja, (Jakarta: Grasindo, 2007) h. 45

36


(36)

c. Kelengkapan, koleksi hendaknya jangan hanya terdiri atas buku ajar yang langsung dipakai dalam perkuliahan saja, tetapi juga meliputi bidang ilmu yang berkaitan erat dengan program yang ada secara lengkap.

d. Kemutakhiran, koleksi, hendaknya mencerminkan kemutakhiran. Agar koleksi mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan.

e. Kerja sama, pengembangan koleksi hendaknya dapat hasil kerja sama semua pihak yang berkepentingan dalam pengembangan koleksi, yaitu antara pustakawan, tenaga pengajar, dan mahasiswa.

Kebijakan dalam mengembangkan koleksi sangat diperlukan untuk mengarahkan kinerja pustakawan secara sistematis. Kebijakan pengembangan koleksi adalah kebijakan yang tertulis, tanpa adanya suatu kebijakan tertulis, maka pengembangan koleksi berjalan tanpa arah dan tujuan yang jelas.

Tujuan pengembangan koleksi perpustakaan perlu dirumuskan dan disesuaikan dengan kondisi serta kenyataan yang ada di perguruan tinggi agar perpustakaan dapat secara berencana mengembangkan koleksinya. Untuk itu, perpustakaan menjalin hubungan yang serasi dengan berbagai pihak, baik dengan petugas dan pengunjung perpustakaan sendiri maupun dengan fakultas dan unit lain.

“Yang perlu dipertimbangkan dalam merumuskan kebijakan pengembangan koleksi, antara lain:

a. Program lembaga b. Kebutuhan pengguna c. Jenis Koleksi

d. Kriteria Pustaka e. Jumlah eksemplar f. Bahasa”. 37

37

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI, Perpustakaan Perguruan Tinggi: Buku Pedoman: Edisi kedua,


(37)

Kebijakan pengembangan koleksi hendaknya selalu dapat mencerminkan fungsi perpustakaan sebagai penunjang pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat. Sebagai unsur penunjang Tri Dharma perguruan tinggi tersebut, perpustakaan merumuskan tujuannya sebagai berikut38:

a. Mengadakan buku, jurnal, dan pustaka lainnya untuk dipakai oleh dosen, mahasiswa, dan staf lainnya bagi kelancaran program pengajaran di perguruan tinggi.

b. Mengadakan buku, jurnal, dan pustaka lainnya yang diperlukan untuk penelitian sejauh dana tersedia.

c. Mengusahakan, menyimpan, dan merawat pustaka yang bernilai sejarah yang dihasilkan oleh sivitas akademika.

d. Menyediakan sarana bibliografi untuk menunjang pemakaian pemustaka. e. Menyediakan tenaga yang cakap serta penuh dedikasi untuk melayani

kebutuhan pengguna perpustakaan, dan bila perlu mampu memberikan pelatihan penggunaan pustaka.

f. Bekerjasama dengan perpustakaan lain untuk mengembangkan program perpustakaan.

Maka pentingnya perpustakaan memiliki kebijakan tertulis mengenai pengembangan koleksi sebagai pedoman dalam memilih pustaka. Kebijakan semakin perlu karena mengingat pustaka makin banyak dan beragam, dan biaya untuk pembelian dan pengolahannya meningkat dan kebijakan ini perlu ditinjau kembali

38

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI, Perpustakaan Perguruan Tinggi: Buku Pedoman, Edisi kedua,


(38)

secara teratur dan sebaiknya setiap tahun agar kebutuhan akan informasi dalam situasi yang selalu berubah dapat dipenuhi.

C. Kerjasama Perpustakaan

kerjasama (team work) adalah keinginan untuk bekerja sama dengan orang lain secara kooperatif dan menjadi bagian dari kelompok. Bukan bekerja secara terpisah atau saling berkompetisi. Kompetensi kerjasama menekankan peran sebagai anggota kelompok, bukan sebagai pemimpin. Kelompok disini dalam arti yang luas yaitu sekelompok individu yang menyelesaikan suatu tugas atau proses.39 Sedangkan kerjasama antar perpustakaan artinya kerjasama yang melibatkan dua perpustakaan atau lebih.40

Adapun faktor-faktor yang mendorong kerja sama antar perpustakaan adalah sebagai berikut41:

1. Adanya peningkatan luar biasa dalam pengetahuan dan membawa pengaruh semakin banyak buku yang ditulis tentang pengetahuan tersebut.

2. Meluasnya kegiatan pendidikan, mulai dari sekolah dasar hingga ke perguruan tinggi mendorong semakin banyaknya dan semakin banyak beranekanya permintaan pemakai yang dari hari ke hari semakin banyak memerlukan informasi.

39“Indosdm, Kamus Kompetensi : Kerjasama

(Team work),” Value media, 4 November 2008, h.1 diakses pada 5 November 2011 dari Http://www.Indosdm.com/kamus-kompetensi-kerjasama-team-work.

40

Sulistyo Basuki, Pengantar Ilmu Perpustakaan, (Jakarta: gramedia Pustaka Utama, 1991), h.54

41


(39)

3. Kemajuan dalam dalam bidang tekhnologi dengan berbagai dampaknya terhadap industri dan perdagangan serta perlunya pimpinan serta karyawan mengembangkan keterampilan dan teknik baru.

4. Berkembangnya kesempatan dan peluang bagi kerja sama internasional. 5. Berkembangnya tekhnologi informasi, terutama dalam bidang komputer dan

telekomunikasi, memungkinkan pelaksanaan kerja sama berjalan lebih cepat dan lebih mudah bahkan mungkin lebih murah.

6. Tuntutan masyarakat untuk memperoleh layanan informasi yang sama.

7. Kerja sama memungkinkan penghematan fasilitas, biaya, tenaga manusia, dan waktu.

Seperti diketahui bersama bahwa iptek komunikasi dan budaya telah berkembang sejalan dengan hasil karya rekam dan tulis serta meningkatnya kebutuhan masyarakat, sehingga dibutuhkan sarana penyedia informasi yaitu perpustakaan, namun demikian disadari bahwa tidak satupun perpustakaan yang mampu memberikan pelayanan terhadap semua kebutuhan pemustaka. Sementara pada sisi lain mahalnya harga buku serta terbatasnya tenaga kepustakawanan, maka diperlukan kerjasama baik dengan sesama bidang studi atau bidang lain.

Kerja sama pada dasarnya dapat dilakukan oleh perpustakaan sesuai dengan UU No.43 tahun 2007 Bab XI Pasal 42 yang berbunyi42:

1. Perpustakaan melakukan kerjasama dengan berbagai pihak untuk meningkatkan layanan kepada pemustaka.

42

Indonesia, Peraturan dan Undang-undang Republik Indonesia No.43 tentang Perpustakaan (Jakarta: Kementrian Hukum dan Hak Azasi Manusia, RI, 2007), h. 21


(40)

2. Peningkatan layanan kepada pemustaka sebagaimana dimaksud pada ayat (1) bertujuan untuk meningkatkan jumlah pemustaka yang dapat dilayani dan meningkatkan mutu layanan perpustakaan.

3. Kerja sama sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan peningkatan layanan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilakukan dengan memanfaatkan system jejaring perpustakaan yang berbasis teknologi informasi dan komunikasi. Sebuah perpustakaan tidak bisa bekerja sendiri didalam banyak hal, sejak pengadaan koleksi sampai dengan upaya pemasyarakatan dan pemanfaatan perpustakaan. Jika ingin berhasil baik, sebaliknya harus menjalin kerjasama dengan pihak-pihak lembaga yang terkait. Lembaga-lembaga tersebut adalah pimpinan dan staf perpustakaan, masyarakat pemakai, penerbit dan toko buku, pensuplay informasi, pemerintah, masyarakat, dan swasta. Dalam kerjasama bisa berbentuk formal antar unit kerja, bisa juga berbentuk informal. Oleh sebab itu jaringan kerjasama akan berarti manakala berjalan dengan baik dan dipergunakan secara optimal.43

Dalam bukunya Sulistyo Basuki untuk memenuhi kebutuhan informasi pemakai perpustakaan maka perlu adanya kerja sama antar perpustakaan. Adapun bentuk kerja sama yang lazim dikenal sebagai berikut44:

1. Kerja sama Pengadaan, yaitu perpustakaan bekerjasama dalam pengadaan berdasarkan permintaan anggotanya.

2. Pemusatan Pengadaan dan Penyimpanan, yaitu biasanya dalam bentuk kerja sama ini di ikuti dengan pengadaan bersama antar perpustakaan.

43

Sutarno, NS, Tanggung Jawab Perpustakaan: Dalam Mengembangkan Masyarakat Informasi, (Jakarta: Pantai Rei, 2005), h. 117

44


(41)

3. Kerja sama Pertukaran dan Redistribusi, yaitu untuk meningkatkan dan memperluas sumber koleksi yang telah ada dengan biaya sekecil mungkin. 4. Kerja sama Pengolahan, yaitu perpustakaan bekerjasama untuk mengolah

bahan pustaka. Misalnya perpustakaan Universitas dengan cabang-cabangnya. 5. Kerja sama Penyediaan Fasilitas, yaitu perpustakaan bekerjasama dengan

perpustakaan lain menyediakan fasilitas yang ada.

6. Kerja sama Peminjaman Antarperpustakaan, yaitu perpustakaan boleh meminjam dan meminjamkan koleksinya keperpustakaan lain.

7. Kerja sama Antar Pustakawan, yaitu kerja sama dua pustakawan atau lebih mengarah ke bentuk kerja sama profesi.

8. Kerj asama Penyusunan Katalog Induk, yaitu kerja sama ini harus melibatkan paling sedikit dua perpustakaan atau lebih dan bersama-sama menyusun katalog induk.

9. Kerja sama Pemberian Jasa Informasi, yaitu kerja sama antara dua perpustakaan atau lebih dalam pemberian jasa informasi. Seperti jasa penelusuran, jasa referral, maupun jasa referens.

10.Perangkat Kerja sama, yaitu kerja sama antarperpustakaan tergantung pada seberapa jauh organisasi dan administrasi perpustakaan mampu menggunakan fasilitas yang ada dengan biaya sekecil mungkin, dalam arti tenaga, waktu dan peralatan.

11.Kawasan Kerja sama, yaitu kerjasama antar kawasan. Ada 4 jenis kawasan kerja sama, seperti kerja sama lokal, kerja sama nasional, kerja sama regional, dan kerja internasional.


(42)

BAB III

GAMBARAN UMUM PERPUSTAKAAN FAKULTAS KEDOKTERAN

DAN ILMU KESEHATAN (FKIK) UIN JAKARTA

A. Sejarah Singkat

Perpustakaan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta didirikan seiring berdirinya Fakulatas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan berdasarkan surat keputusan Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Nomor 046 ditetapkan pada tanggal 22 Mei 2004 tentang Pendirian Fakultas Kedokteran dan Imu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Pada tahun 2004 tersebut, Dekan FKIK Prof. Dr(hc). Dr. M.K. Tadjudin, Sp.And menunjuk 3 orang dosen FKIK yakni Endang Pujiyanti, S.Si, Alfiah S.Ag, dan Drs. Zamzami Kiram untuk mengelola perpustakaan FKIK (2004 s.d 2005).1 Saat ini FKIK baru memiliki koleksi bahan pustaka sebanyak 4017 judul buku dan 7671 eksemplar.2

Pada tanggal 19 Desember 2005 berdasarkan surat tugas Nomor E.KIK/OT.Kp.01.4/320/XII/2005 Dekan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta menugaskan Amrullah Hasbana, SS, MA sebagai Kepala Urusan Perpustakaan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dengan Drs. Ida Darawati sebagai anggota (Pustakawan fungsional bidang pengolahan), dan Lolytasari, S.Ag., M. Si sebagai anggota (Non fungsional bidang

1

Perpustakaan FKIK, Pedoman Penggunaan Perpustakaan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah, (Jakarta: Perpustakaan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah, 2006), h.1

2


(43)

pelayanan).3 Sejak tahun 2011, Amrullah Hasbana, SS, MA naik jabatan menjadi Wakil Kepala Perpustakaan Utama UIN Syarif Hidayatullaah Jakarta dan Jabatan Kepala Urusan Perpustakaan FKIK, saat ini sedang vakum.

B. Visi dan Misi

Perpustakaan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta bertujuan untuk mendukung tercapainya visi dan misi yang ingin di capai oleh Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, serta menjadi pusat informasi dan penelitian (riset). Adapun visi dan misi sebagai berikut:

a. Visi

Menyediakan sumber informasi dan sumber pengetahuan kedokteran dan ilmu kesehatan, serta wawasan keislaman yang berkualitas bagi civitas akademik.4 b. Misi

1. Melakukan pengolahan, pelayanan, penyebaran dan perawatan sumber-sumber informasi dan sumber-sumber-sumber-sumber pengetahuan yang berkualitas guna disediakan civitas akademika.

2. Mengembangkan sumber informasi terintegrasi bidang kedokteran dan ilmu kesehatan.

3. Mengembangkan layanan informasi berbasis WEB bagi civitas akademika.

4. Mengembangkan sumber daya pustakawan dan pengguna perpustakaan.5

3

Perpustakaan FKIK, Pedoman Penggunaan Perpustakaan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah, (Jakarta: Perpustakaan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah, 2006), h.1

4


(44)

C. Struktur Organisasi

Kedudukan perpustakaan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta sebagai perpustakaan yang menunjang pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat. Berada dibawah naungan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK) dan bertanggung jawab langsung kepada Dekan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK). Adapun pembinaan sehari-harinya dilakukan oleh pembantu Dekan Bidang Administrasi Umum.6

Perpustakaan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK) memiliki hubungan pembinaan dengan Unit Pelayanan Teknis (UPT) Pepustakaan Utama selaku pendukung aktifitas-aktifitas perpustakaan fakultas. Bagan struktur organisasi bisa dilihat pada gambar 1

5

Wawancara dengan staff perpustakaan FKIK

6

Perpustakaan FKIK, Pedoman Penggunaan Perpustakaan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah, (Jakarta: Perpustakaan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah, 2006), h.2


(45)

1. Bagan Struktur Organisasi

Gambar 1

Bagan Struktur Organisasi

Keterangan :

Garis Komando Garis Koordinasi

2. Uraian Tugas (Job Description)

Tugas (Job Description) masing-masing dapat dilihat sebaagai berikut: a. Kepala Urusan Perpustakaan, Meliputi:

1. Membuat dan menjalankan program atau rencana; 2. Pengembangan koleksi perpustakaan;

Dekan

Wakil Dekan Bid. Administrasi Umum

Wakil Dekan Akademik

Wakil Dekan Kemahasiswaan

Perpustakaan Utama

Pengadaan/ Pengolahan

Kabag TU KAUR

Perpustakaan FKIK

Pelayanan/ Pemeliharaan


(46)

3. Memelihara hubungan baik dengan para administrator, dosen, mahasiswa dan lain-lain;

4. Menyiapkan dan menjalankan anggaran perpustakaan;

5. Mengusahakan supaya koleksi perpustakaan dan pelayanan dikenal oleh pengguna atau pembaca/ sosialisasi;

6. Menyiapkan laporan, survey, studi, dan analisis pelayanan; 7. Menjalankan korespondensi perpustakaan;

8. Menjalin Kerjasama antar perpustakaan. b. Staf Pengolahan, meliputi:

1. Katalogisasi dan mengklasifikasi koleksi perpustakaan; 2. Membuat buku induk/klasifikasi;

3. Memberi tajuk subyek terhadap bahan pustaka; dan 4. Menyusun bibliografi.

c. Staf Pelayanan, meliputi:

1. Memberikan pelayanan peminjaman dan pengembalian koleksi perpustakaan; 2. Memberikan pelayanan administrasi atau keanggotaan;

3. Menjawab pertanyaan mengenai referensi dan koleksi perpustakaan; 4. Memberikan bimbingan pemakai perpustakaan. 7

D. Koleksi

Perpustakaan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan dalam upaya menunjang pendidikan dan pengajaran khususnya FKIK UIN Jakarta memiliki koleksi yang lebih

7

Perpustakaan FKIK, Pedoman Penggunaan Perpustakaan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah, (Jakarta: Perpustakaan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah, 2006), h.3


(47)

terarah dan terprogram sesuai dengan jurusan-jurusan yang ada di fakultas tersebut, antara lain: 8

1. Koleksi dasar

Yang termasuk koleksi dasar adalah sebagai berikut: a. Koleksi mata kuliah dasar khusus (MKDK)

b. Koleksi mata kuliah dasar umum (MKDU), MKDU disini sama saja dengan mata kuliah umum (MKU)

c. Koleksi mata kuliah keahlian (MKK) 2. Koleksi spesialis

Koleksi spesialis adalah buku-buku yang dianjurkan sesuai dengan kurikulum masing-masing jurusan FKIK, seperti koleksi bidang kedokteran, ilmu keperawatan, kesehatan masyarakat dan farmasi.

3. Koleksi referensi

Koleksi refeensi atau rujukan yang disediakan oleh perpustakaan FKIK dibatasi oleh koleksi referensi yang sesuai dengan bidang masing-masing sesuai dengan jurusan. 4. Koleksi pemerintah

Koleksi pada bagian ini meliputi bidang-bidang kedokteran, ilmu keperawatan, farmasi, kesehatan masyarakat dan agama

5. Koleksi penerbitan perguruan tinggi

Koleksi pada bagian ini meliputi buku pedoman atau panduan, modul, yang hanya terkait dengan bidang masing-masing jurusan.

8

Perpustakaan FKIK, Pedoman Penggunaan Perpustakaan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah, (Jakarta: Perpustakaan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah, 2006), h.6


(48)

6. Koleksi serial dan terbitan berkala

Koleksi pada bagian ini terdiri atas bagian jurnal, majalah, surat kabar, baik yang berbahasa Indonesia maupun bahasa asing dan mempunyai kaitan dengan masing-masing jurusan yang ada.

7. Koleksi yang bersifat rekreatif

Disamping koleksi referral dan informatif perpustakaan FKIK yang mengoleksi bahan-bahan yang bersifat rekreatif seperti koran, majalah popular dan buku-buku fiktif.

Perpustakaan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta terus berupaya untuk meningkatkan jumlah koleksinya untuk memenuhi kebutuhan proses belajar mengajar dan melakukan pembenahan dalam manajemen, menuju sistem yang terotomasi. Sampai saat ini perpustakaan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK) telah mengoleksi berbagai jenis koleksi, seperti buku, majalah, jurnal, skripsi, laporan magang, tesis, CD, dan referensi. Untuk lebih jelasnya dibawah ini adalah jenis-jenis beserta jumlah koleksi yang dimiliki perpustakaan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK) beserta jumlahnya, sebagai berikut di jelaskan pada tabel 1


(49)

Tabel 1

Data Koleksi Pepustakaan FKIK UIN Jakarta Tahun 2011 NO

DATA KOLEKSI

1 Jumlah Buku berdasarkan DDC

000 Karya Umum = 261 judul, 365 eksemplar 100 Filsafat = 98 Judul, 177 eksemplar 200 Agama = 327 judul, 780 eksemplar 300 ilmu sosial = 459 Judul, 753 eksemplar 400 Bahasa = 37 judul, 79 eksemplar 500 sains = 320 judul, 785 eksemplar 600 tekhnologi = 2471 judul, 4625 eksemplar 700 Kesenian dan olahraga = 10 judul, 17 eksemplar 800 Kesusastraan = 21 judul, 70 eksemplar 900 geografi = 13 judul, 20 eksemplar 2 Jumlah Buku berdasarkan Bahasa

Bahasa Indonesia = 2275 judul, 4839 eksemplar Bahasa Inggris = 1616 judul, 2586 eksemplar Bahasa Arab = 82 judul, 132 eksemplar Bahasa Belanda = 19 judul, 51 eksemplar Bahasa jepang = 1 judul, 19 eksemplar Bahasa jerman = 5 judul, 16 eksemplar Lain-lain = 15 judul, 15 eksemplar 3 Jumlah buku berdasarkan jenis

Koleksi buku teks = 3709 judul Koleksi refeensi = 143 judul

Koleksi audio Visual, (CD Lap. Magang+CD Skripsi) = 315 judul

E-book NM2DC national medical multimedia development center, Hadiah dariFKUI

4 Jenis Koleksi lainya

Koleksi skripsi = 408 judul Koleksi Tesis = 2

Koleksi disertasi = 1

Koleksi Laporan magang = 124 judul Koleksi terbitan berkala = 10 judul

Sumber: Mypustaka Perpustakaan FKIK UIN Jakarta

Sementara kondisi/ data jumlah koleksi untuk mahasiswa Jurusan Kesehatan Masyarakat yang ada di perpustakaan FKIK sebagai berikut:


(50)

a. Untuk buku mata kuliah pengembangan kepribadian (MPK) yaitu + 40 Judul dan 78 eksemplar. Buku MPK gabungan dari koleksi mata kuliah dasar Khusus (MKDK) dengan mata kuliah umum (MKU)

b. Untuk buku mata kuliah keterampilan dan keahlian (MKK) yaitu + 115 Judul dan 262 eksemplar.9

Dibawah ini adalah beberapa contoh koleksi untuk mahasiswa Jurusan Kesehatan Masyarakat yang ada di perpustakaan FKIK UIN Jakarta, diantaranya sebagai berikut:

157 Healt Psycology: Biopsychosocial

363.179 Bahaya bahan kimia pada kesehatan manusia dan lingkungan

614 Pengantar epidemiologi

614.1 Ilmu gizi, Korelasi gizi, kesehatan dan produktifitas kerja. 614.4 Penyebaran dan pencegahan penyakit

E. Sumber Daya Manusia (SDM)

Sumber Daya Manusia (SDM) Perpustakaan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK) berjumlah 4 orang yang terdiri dari 1 orang PNS Fungsional Pustakawan, 1 PNS Non Fungsional Pustakawan, 2 orang tenaga honorer. Pendidikan tenaga pengelola perpustakaan terdiri dari 3 orang S1 Ilmu Perpustakaan dan 1 orang S1 Non Perpustakaan, sebagaimana terlihat pada tabel 2

9


(51)

Tabel 2

Sumber Daya Manusia Perpustakaan FKIK UIN Jakarta

Petugas S1

Perpustakaan

S1 Non

Perpustakaan

S2 Non

Perpustakaan

Jumlah

Bag. Sirkulasi 1 Orang 1 Orang

Bag.Pengolahan 1 Orang 1 Orang 2 Orang

Bag. Otomasi 1 Orang 1 Orang

Jumlah 2 Orang 1 Orang 1 Orang EMPAT

ORANG Sumber : Hasil Wawancara

F. Pemustaka

Pemustaka Perpustakaan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK) adalah civitas akademika yang terdiri dari Mahasiswa, Dosen dan Staf FKIK UIN Jakarta. Selain itu pemustaka perpustakaan datang dari universitas lain seperti UHAMKA, Universitas Muhammadiyah Jakarta, Akademi Kebidanan, Politeknik Kesehatan Banten, Sekolah Tinggi Farmasi. Anggota perpustakaan berasal dari civitas akademika yang mendapat Kartu Anggota yang dikeluarkan oleh Perpustakaan FKIK UIN Jakarta sementara pemustaka non civitas akademika, tidak mendapatkan Kartu Anggota. Pemustaka non civitas akademika tidak dapat meminjam buku tetapi dapat memfoto copy koleksi yang dimaksud.

G. Sarana dan Prasarana

Perpustakaan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK) ditempatkan pada lantai 1 gedung Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK). Dan terdapat 4 ruangan yaitu, ruang kepala perpustakaan, ruang staf perpustakaan, ruang khusus, serta


(52)

ruang koleksi dan ruang baca dijadikan satu. Prasarana yang dimiliki oleh Perpustakaan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan (FKIK) terdiri dari ruangan ber-AC, layanan internet, 248 buah kursi di ruang baca, 29 meja baca terdiri 14 meja baca berukuran kecil dan 15 meja baca berukuran besar, 5 unit komputer untuk pustakawan, dan 3 unit komputer untuk pengguna dan katalog, 10 unit komputer untuk layanan internet, dan ada puluhan loker penyimpanan barang, serta alat fotokopi dan scanner. Pada perpustakaan ini juga terdapat 81 rak – rak yang berguna untuk menyajikan koleksi – koleksi yang ada. 16 rak untuk koleksi referensi, 7 rak untuk koleksi skripsi dan laporan magang, 9 rak untuk koleksi jurnal, majalah dan sebagainya dan 49 rak untuk koleksi buku.


(1)

PERTANYAAN UNTUK MAHASISWA JURUSAN KESEHATAN MASYARAKAT YANG SEDANG MENYUSUN SKRIPSI

Informan 8

Nama : Hani Tanggal : 29 September 2011

1. Kebutuhan informasi apa saja yang menunjang perkuliahan Anda di Perpustakaan FKIK? “kebutuhan informasi yang menunjang pembelajaran sesuai dengan mata kuliah jurusan saya yaitu jurusan kesmas”

a. Sebelum mengenal kebutuhan(Visceral need)?Seperti apa

“masih meraba-raba, karena belum tau benar apa yang akan dipelajari atau mungkin seperti apa perkuliahan itu, jadi lebih bersikap pasif terhadap informasi. Masih nunggu yang dikasih dosen aja, belum punya inisiatif untuk mencari sendiri” b. Sedang mereka-reka kebutuhan(Concious need)?Seperti apa

“Sudah mulai tentang informasi, tapi masih jarang ke perpus soalnya waktu itu perpusnya jauh, paling kalo ada tugas kelompok aja kesana untuk cari bahan”

c. Telah mengenal kebutuhan(Formalized need)? Seperti apa

“Semester-semester akhir udah lebih sering ke perpus buar cari informasi, karena udah punya kesadaran lebih dan perpusnya juga udah deket, kalo gak ada jam kuliah juga sering kumpulnya diperpus untuk baca-baca aja yang menarik, terutama pas nyusun skripsi sering banget ke perpus buat cari literatur”

2. Alasan dan tujuan apa Anda mencari informasi yang menunjang perkuliahan di Perpustakaan FKIK?

“Biasanya buat ngerjain tugas kuliah, atau buat susun skripsi, kan banyak banget butuh literatur sama liat-liat contoh skripsi kakak kelas”

3. Bagaimana menurut Anda jenis koleksi yang ada di Perpustakaan FKIK dalam menunjang perkuliahan Anda? (kerelevanan, berorientasi kepada pemakai, kelengkapan, kemutakhiran)

a. Koleksi buku seperti apa?

“kalo dibandingin sama perpus UI memang masih kurang banget, tapi menurut saya

sudah lumayan sih cukup ngebantu kita dalam memenuhi kebutuhan informasi. Sudah cukup relevan sesuai dengan prodi dan sepertinya sudah berorientasi kepada pengguna juga, untuk kelengkapannya masih belum lengkap. Kemutakhirannya ada


(2)

yang sudah dan ada yang belum tapi kebanyakan belum, masih buku yang terbitan

lama yang terbitan barunya masih banyak yang belum ada”

b. Koleksi referens seperti apa? (kamus, Ensiklopedia, indeks dan abstrak)

“Saya jarang banget cari koleksi referensi seperti itu jadi kurang tau seperti apa kelengkapan koleksinya, tapi standarnya sih, kalo untuk kamus saya rasa sudah cukup selebihnya untuk ensiklopedi, indeks saya kurang tau. Kamus sendiri relevan

dan berorientasi pada pengguna qo Cuma kurang up date aja”

c. Koleksi jurnal dan artikel seperti apa?

“Sama, saya jarang banget cari koleksi jurnal dan artikel jadi gak tau. Tapi pas lagi nyusun skripsi kan butuh banyak referensi dari jurnal, kalo untuk jurnal kesmas sendiri kayanya masih kurang banget, kebanyakan tentang kedokteran. Udah gitu jurnalnya yang jadul-jadul jadi menurut pengetahuan saya sih jurnalnya kurang up date dan lebih ke jurnal kedokteran, untuk kesmasnya masih minim banget atau

bahkan gak ada”

d. Bagaimana menurut Anda koleksi elektronik yang ada di Perpustakaan FKIK?

 BagaimanaE-Journal dalam menunjang perkuliahan Anda? (Proquest, Ebsco) “Kalo liat di perpus sih katanya E-journal udah bisa diakses dengan mudah, tapi saya belum pernah coba akses jurnal yang bersangkutan jadi gak tau”

 Bagaimana E-Book dalam menunjang perkuliahan Anda?

“Sama, saya belum pernah akses e-book di perpus, jadi gak tau.

4. Jenis koleksi yang Anda utamakan di Perpustakaan FKIK dalam menunjang Perkuliahan? (buku, jurnal dan artikel, referens, internet)?

“Seringnya sih cari buku, soalnya buat tugas kuliah atau kajian referensi jadi perlu banyak bahan buat perbandingan dan penjelasan yang lebih lengkap, saling mendukung. Kadang dibuku ini Cuma dikit ngejelasinnya, kita masih bingung itu kita bisa cari buku lain lagi yang ngejelasin lebih lengkap atau untuk nambah-nambahin penjelasan yang kita cari”

5. Kendala-kendala yang dialami ketika mencari informasi yang menunjang perkuliahan di Perpustakaan FKIK?

a. Koleksi buku seperti apa?

“Buku-buku yang berkaitan dengan kesmasnya masih kurang banyak, mungkin

karena kita masih gabung satu fakultas kali yah, jadi perpus masih mensetarakan kebutuhan empat prodi”


(3)

b. Koleksi referens seperti apa? (kamus, ensiklopedia, indeks)

“Selama ini sih gak ada kendala untuk semuanya, soalnya jarang banget cari itu untuk tugas. Paling kalo kamus Cuma butuh kamus Inggris-indonesia aja, atau kamus kedokteran kalo mau nerjemahin istilah-istilah tapi itu juga jarang banget dan ketika butuh itu selalu ada di rak”

c. Koleksi jurnal dan artikel seperti apa?

“Jurnalnya acak-acakan, penataan jurnal kurang diperhatiin,jurnal sih banyak banget jadi bikin bingung nyarinya”

d. Koleksi internet seperti apa? (e-book dan e-journal) “gak pernah cobaa jadi gak tau (he..he..)”

6. Apabila informasi yang menunjang perkuliahan tidak ada di Perpustakaan FKIK apa yang Anda lakukan?

“Cari ke tempat lain biasanya sih ke perpustakaan UI, atau di internet aja selain itu beli buku sendiri aja kalo lagi punya duit kan udah tau bukunya dari dosen”

7. Apakah ada kerjasama dengan perpustakaan FKIK dalam menentukan jenis koleksi yang menunjang perkuliahan Anda?

a. Kerjasama koleksi buku seperti apa?

“Ada, buku yang sesuai dengan jurusan kesmas ketika kita sudah sidang dan dinyatakan lulus dan kita harus memberikannya ke perpustakaan berjumlah satu juduldan buku tersebut di koreksi terlenih dahulu oleh dosen kesmas”

b. Kerjasama koleksi referens seperti apa? (kamus, ensiklopedia, indeks, bibliografi) “Tidak ada”

c. Kerjasama koleksi jurnal dan artikel seperti apa? “Tidak ada”

d. Kerjasama koleksi digital seperti apa? (E-book, E-journal) “Tidak ada”


(4)

PERTANYAAN UNTUK MAHASISWA JURUSAN KESEHATAN MASYARAKAT YANG SEDANG MENYUSUN SKRIPSI

Informan 9

Nama : Mellisa Tanggal : 29 September 2011

1. Kebutuhan informasi apa saja yang menunjang perkuliahan Anda di Perpustakaan FKIK? “kebutuhan informasi yang berkaitan dengan tugas-tugas kuliah baik tugas buat makalah maupun tugas akhir atau nyusun skripsi”

a. Sebelum mengenal kebutuhan(Visceral need)?Seperti apa

“Kebutuhan kalo semester awal suka nanya sama temen soalnya pada waktu itu masih integrasi jadi ngikutin aja alur kuliahnya gimana, terus sering nanya-nanya aja ke kakak kelas untuk informasi yang dibutuhin”

b. Sedang mereka-reka kebutuhan(Concious need)?Seperti apa

“pas waktu pertengahan juga saya sering nanya ke kakak kelas, kak mata kuliahnya apa aja dan di jawab sama dia terus bukunya sering minjem ke dia”

c. Telah mengenal kebutuhan(Formalized need)? Seperti apa

“Pas semester atas sih udah tau butuhnya apa dan dicari sendiri cenderung sih kita butuh informasi tentang kuliah ini misalkan, karena kita udah tau tugasnya apa dan informasi yang dibutuhin seperti apa”

2. Alasan dan tujuan apa Anda mencari informasi yang menunjang perkuliahan di Perpustakaan FKIK?

“Kalo aku sendiri sih suka baca buku disbanding browsing jadi lebih tenang nyari informasi diperpus. Tujuannya untuk cenderung menunjang perkuliahan aja dan mengerjakan tugas-tugas”

3. Bagaimana menurut Anda jenis koleksi yang ada di Perpustakaan FKIK dalam menunjang perkuliahan Anda? (kerelevanan, berorientasi kepada pemakai, kelengkapan, kemutakhiran)

a. Koleksi buku seperti apa?

“Kurang banget, terutama untuk mata kuliah K3, kurangnya kenapa ya, emang gak

ada cuma ada dikit dan terlalu umum jadi yang gue butuhin gak ada. Bukunya sih relevan dan berorientasi kepada pengguna tapi masih kurang lengkap dan bukunya ada yang lama, ada yang baru ”


(5)

b. Koleksi referens seperti apa? (kamus, Ensiklopedia, indeks dan abstrak)

“Gue lebih minjem sama dosen, soalnya disini masih kurang sesuai dengan

peminatan gue lho K3”

c. Koleksi jurnal dan artikel seperti apa?

“kalo untuk jurnal sendiri jarang make ya, lebih sering browsing, karena sudah persepsi kali ya jurnal disini kurang lengkap (he..he..)”

d. Bagaimana menurut Anda koleksi elektronik yang ada di Perpustakaan FKIK?

 BagaimanaE-Journal dalam menunjang perkuliahan Anda? (Proquest, Ebsco) “Sangat ngebantu ko, tinggal kita pinter-pinter carinya sendiri kan. E-journal disini sudah relevan dan berorientasi kepada pemakai dan untuk kelengkapannya juga lumayan dan selalu up date”

 Bagaimana E-Book dalam menunjang perkuliahan Anda?

“Pernah juga cari E-book kan udah di kasih linknya tinggal kita pinter browsingnya aja.

4. Jenis koleksi yang Anda utamakan di Perpustakaan FKIK dalam menunjang Perkuliahan? (buku, jurnal dan artikel, referens, internet)?

“internet soalnya lebih up date, kalo ngandelin buku walaupun gue seneng buku karenakan kurang up date, jadi mau gak mau gue cari ke internet”

5. Kendala-kendala yang dialami ketika mencari informasi yang menunjang perkuliahan di Perpustakaan FKIK?

a. Koleksi buku seperti apa?

“Kan ada nomornya tuh misalkan nomornya segini tapi entah buku nya dimana”

b. Koleksi referens seperti apa? (kamus, ensiklopedia, indeks)

“Gak ada kendala, karena jarang menggunakan”

c. Koleksi jurnal dan artikel seperti apa?

“Sama, gak ada kendalanya kan jarang menggunakan”

d. Koleksi internet seperti apa? (e-book dan e-journal) “gak ada, tergantung ketelitian kita mencarinya”

6. Apabila informasi yang menunjang perkuliahan tidak ada di Perpustakaan FKIK apa yang Anda lakukan?


(6)

“Mungkin ke perpustakaan FKM UI, kalo gak nanya dosen biasanya dosen mau minjemin, kalo gak ada juga mau nyariin katanya”

7. Apakah ada kerjasama dengan perpustakaan FKIK dalam menentukan jenis koleksi yang menunjang perkuliahan Anda?

a. Kerjasama koleksi buku seperti apa?

“Ada, itu kan dalam prodi gue kita kan kalo lulus harus memberi buku sesuai dengan prodi, di kasih e-book sama dosen prodi lalu kita cetak terus diberikan ke perpustakaan”

b. Kerjasama koleksi referens seperti apa? (kamus, ensiklopedia, indeks, bibliografi) “Tidak ada”

c. Kerjasama koleksi jurnal dan artikel seperti apa? “Tidak ada”

d. Kerjasama koleksi digital seperti apa? (E-book, E-journal) “Tidak ada”