BAB III TINJAUAN PUSTAKA
3.1 Bunyi
2
Bunyi  sound  adalah  gelombang  getaran  mekanis  dalam  udara  atau benda  padat  yang  masih  bisa  ditangkap  oleh  telinga  normal  manusia,  dengan
rentang  frekuensi  antara  20-20.000  Hz.  Kepekaan  telinga  manusia  terhadap rentang  ini  semakin  menyempit  sejalan  dengan  pertambahan  umur.
3
Ada  3  aspek yang  diperlukan  dalam  waktu  bersamaan  agar  bunyi  dapat  didengar  manusia,
yaitu: 1.
Sumber bunyi 2.
Medium penghantar gelombang bunyi 3.
Telinga dan saraf pendengaran yang sehat
3.2. Kebisingan
4
Kebisingan  noise  adalah  bunyi  atau  suara  yang  tidak  dikehendaki  atau mengganggu. Gangguan bunyi hingga tingkat tertentu dapat diadaptasi oleh fisik,
namun  syaraf  dapat  terganggu.  Ambang  bunyi  threshold  of  audibility  adalah intensitas  bunyi  sangat  lemah  yang  masih  dapat  didengar  telinga  manusia,
berenergi  10
-12
Wm
2
.  Ambang  bunyi  ini  disepakati  mempunyai  tingkat  bunyi  0
2
Satwiko, Prasasto. 2008. Fisika Bangunan. Yogyakarta: Penerbit Andi. Hal 264
3
Mediastika,  Christina  E.  2009.  Material  Akustik  Pengendali  Kualitas  Bunyi  pada  Bangunan. Yogyakarta : Penerbit Andi. Hal 3
4
Satwiko, Prasasto, Op.cit, Hal 265-266
Universitas Sumatera Utara
dB.  Ambang sakit threshold of pain adalah kekuatan bunyi  yang menyebabkan sakit pada telinga manusia, berenergi 1 Wm
2
.
3.3.
Gangguan Kebisingan Terhadap Kesehatan
5
Pengaruh  utama  dari  kebisingan  kepada  kesehatan  adalah  kerusakan  pada indera-indera pendengaran, yang menyebabkan ketulian progresif, dan akibat ini telah
diketahui dan diterima umum untuk berabad-abad lamanya. Mula-mula  efek  kebisingan  pada  pendengaran  adalah  sementara  dan
pemulihan terjadi secara cepat sesudah dihentikan kerja di tempat bising. Tetapi kerja di  tempat  bising  secara  terus-menerus  berakibat  kehilangan  daya  dengar  yang
menetap dan tidak pulih kembali. Sebagai  pegangan,  risiko  potensil  kepada  pendengaran  terjadi,  apabila
komunikasi  pembicaraan  harus  dijalankan  dengan  berteriak.  Gangguan  komunikasi ini  menyebabkan  terganggunya  pekerjaan,  bahkan  mungkin  terjaid  kesalahan,
terutama pada peristiwa penggunaan tenaga baru.
3.4. Pengukuran Bunyi