BAB VI ANALISIS DAN PEMBAHASAN HASIL
6.1. Analisis
6.1.1. Analisis Tingkat Kebisingan
Lantai produksi memiliki tingkat kebisingan sebesar 87,1 – 94,5 dB yang
berarti melebihi nilai ambang batas yaitu sebesar dari 85 dB untuk 8 jam kerja per hari. Dosis kebisingan yang ditetapkan oleh OSHA Occupational Safety and
Health , yaitu DND ≤ 1 atau 100. Sehingga kebisingan yang melebihi 1 atau
100 adalah kondisi kebisingan yang berbahaya bagi kesehatan dan keselamatan operator. Berdasarkan pengolahan yang dilakukan diperoleh persentase nilai DND
sebesar 213 - 600. Ini menunjukkan bahwa dosis kebisingan pada area pada
lantai produksi telah melebihi standar yang telah ditetapkan.
6.1.2. Analisis Noise Mapping
Berdasarkan luas ruangan, titik yang diambil untuk pemetaan kebisingan adalah 9 titik. Nilai equivalen dari setiap titik pengukuran yang mewakili dari
setiap bagian waktu kemudian digunakan untuk membuat peta kebisingan dengan menggunakan SoftwareSurfer 11.0.
6.2. Pembahasan Hasil
6.2.1. Penanggulangan Kebisingan Secara Engineering Control
Universitas Sumatera Utara
Menurut National Institute for Occupational Safety and Health NIOSH proses penanggulangan kebisingan dapat dilakukan secara engineering control.
Salah satu metode dalam engineering control adalah dengan menambahkan barrier.
Pemasangan barrier yang telah dirancang tidak mengganggu kegiatan proses produksi maupun tata letak mesin pada lantai produksi.
6.2.2. Usulan Jam Kerja Operator di Setiap Titik Berdasarkan lama paparan bising maksimum operator, maka diusulkan jam
kerja operator di setiap titik sehingga operator tidak terpapar kebisingan melebihi dosis paparan bising maksimum.
Sehingga lamanya waktu paparan operator tanpa ear muff ear plug hanya sampai jam 09.40 wib. Kemudian operator diperkirakan menggunakan ear muff
ear plug selama 5 menit. Setelah itu operator dapat melanjutkan pekerjaan dengan
menggunakan ear muff ear plug sampai jam kerja selesai yaitu jam 16.00 wib.
Universitas Sumatera Utara
BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN