ii senyawa polifenol yang juga berperan dalam menurunkan kadar
kolesterol. Polifenol menurunkan absorpsi kolesterol dengan cara berikatan pada cholesterol carriers saat melewati membran brush
border. Mekanisme polifenol dalam menurunkan kadar kolesterol lainnya adalah dengan penurunan sekresi apoB yang menyebabkan
penurunan produksi lipoprotein Zern and Fernandes, 2005.
4. Lovastatin
a. Definisi
Lovastatin adalah obat golongan statin, digunakan untuk menurunkan kolesterol agen hipolipidemik pada keadaan
hiperkolesterolemi dan
juga dapat
mencegah penyakit
kardiovaskular Wikipedia, 2009. Statin saat ini merupakan hipolipidemik yang paling efektif dan aman Suyatna, 2007.
b. Farmakodinamik
Statin bekerja dengan cara menghambat sintesis kolesterol dalam hati, dengan menghambat enzim HMG CoA reduktase
Suyatna, 2007. HMG CoA reduktase memperantarai langkah pertama biosintesis sterol Katzung, 1997. Akibat penurunan
sintesis kolesterol ini maka SREBP sterol regulatory element binding protein yang terdapat pada membran dipecah oleh
protease, lalu diangkut ke nukleus. Faktor-faktor transkripsi kemudian akan berikatan dengan gen reseptor LDL, sehingga
ii terjadi peningkatan sintesis reseptor LDL. Peningkatan jumlah
reseptor LDL pada membran sel hepatosit akan menurunkan kadar kolesterol darah lebih besar lagi. Selain LDL, VLDL dan IDL juga
menurun, sedangkan HDL meningkat Suyatna, 2007. Karena obat ini diekstraksi paling banyak di dalam hati, efek utama obat ini
pada hati. Aktivitas pada hati beberapa turunan tampaknya dapat disebabkan perbedaan spesifisitas jaringan untuk ambilan obat.
Selama pengobatan dapat terjadi penurunan sedang trigliserida plasma dan peningkatan ringan kadar HDL kolesterol Katzung,
1997. Statin menurunkan kejadian penyakit jantung koroner
fatal dan nonfatal, stroke, dan angka mortalitas totalnya Suyatna, 2007.
c. Farmakokinetik Semua statin, kecuali lovastatin dan simvastatin berada
dalam bentuk asam β-hidroksi. Kedua statin disebut di atas merupakan prodrug dalam bentuk lakton dan harus dihidrolisis
lebih dahulu menjadi bentuk aktif asam β-hidroksi. Statin diabsorpsi sekitar 40-75, kecuali fluvastatin yang diabsorpsi
hampir sempurna. Semua obat mengalami metabolisme lintas pertama di hati. Obat-obat ini sebagian besar terikat protein plasma.
Sebagian besar produk degradasi dieksresi melalui feses dan kurang dari 10 dalam urin. Kadar puncak lovastatin dalam
ii plasma terlihat 2-4 jam sesudah pemberian oral tunggal. Sesudah 3
hari dengan pemberian 1x sehari, mantap akan tercapai dan kadar plasma 1½x kadar puncak pada pemberian tunggal. Kadar tetinggi
bisa didapat bila lovastatin diberikan bersama makanan. lovastatin agaknya tidak menginduksi sitokrom P
450
Suyatna, 2007. d. Efek Samping
Efek samping statin yang potensial berbahaya adalah miopati dan rabdomiolisis. Efek samping lain yang dapat terjadi
adalah gangguan saluran cerna, sakit kepala, rash, neuropati perifer dan sindroma lupus Suyatna, 2007.
5. Ekstraksi