memperoleh kebenaran pengetahuan. Oleh sebab itu pengalaman pribadi pun dapat digunakan sebagai upaya untuk memperoleh pengetahuan. Hal ini dilakukan dengan cara
mengulang kembali pengalaman yang diperoleh dalam memecahkan permasalahan yang dihadapi pada masa lalu Notoatmodjo, 1997.
2.2. Definisi Ibu Menyusui
Menyusui adalah proses pemberian susu kepada bayi atau anak kecil dengan air susu ibu dari payudara ibu. Bayi menggunakan reflex menghisap untuk mendapatkan dan
menelan susu Suparyanto, 2010. Ibu menyusui adalah seseorang wanita yang terkait penikahan dan telah
melahirkan dan menyusui dengan proses alamiah Roesli, 2000.
2.3. Persiapan Menyusui
Sebagai persiapan menyongsong kelahiran sang bayi, perawatan payudara yang dimulai dari kehamilan bulan ke 7-8 memegang peranan penting dalam menentukan berhasilnya menyusui
bayi. Payudara yang terawat akan memproduksi ASI cukup untuk memenuhi kebutuhan bayi. Begitu pula dengan perawatan payudara yang baik, ibu tidak perlu khawatir bentuk payudaranya
akan cepat berubah sehingga kurang menarik. Juga dengan perawatan payudara yang baik puting tidak akan lecet sewaktu dihisap bayi Suraatmaja, 1997.
2.4. Langkah-langkah Menyusui yang Benar
1. Sebelum menyusui, ASI dikeluarkan sedikit kemudian dioleskan pada puting susu dan areola
sekitarnya. Cara ini mempunyai manfaat sebagai desinfektan dan menjaga kelembaban puting susu.
2. Bayi diletakkan menghadap perut ibupayudara, ibu duduk atau berbaring santai. Bila duduk
lebih baik menggunakan kursi yang rendah agar kaki ibu tidak tergantung dan punggung ibu bersandar pada sandaran kursi. Bayi dipegang dengan satu lengan, kepala bayi terletak pada
lengkung siku ibu dan bokong bayi terletak pada lengan bayi tidak boleh tertengadah dan bokong bayi ditahan dengan telapak tangan ibu. Satu tangan bayi diletakkan di belakang
badan ibu, dan yang satu di depan. Perut bayi mcnempel badan ibu, kepala bayi menghadap payudara tidak hanya membelokkan kepala bayi. Telinga dan lengan bayi terletak pada
satu garis lurus. Ibu menatap bayi dengan kasih sayang. 3.
Payudara dipegang dengan ibu jari di atas dan jari yang lain menopang di bawah. Jangan menekan putting susu atau areolanya saja.
4. Bayi diberi rangsangan untuk membuka mulut rooting refleks dengan cara: Menyentuh
pipi dengan puting susu atau, menyentuh sisi mulut bayi. Setelah bayi membuka mulut,
Universitas Sumatera Utara
5. Setelah bayi membuka mulut, dengan cepat kepala bayi didekatkan ke payudara ibu dengan
puting serta areola dimasukkan ke mulut bayi. Usahakan sebagian besar areola dapat masuk ke dalam mulut bayi, sehingga puting susu berada di bawah langit-langit dan lidah bayi akan
menekan ASI keluar dari tempat penampungan ASI yang terletak di bawah areola. Setelah bayi mulai menghisap, payudara tak perlu dipegang atau disangga lagi Suparyanto, 2010.
2.5. Sepuluh Langkah Menuju Keberhasilan Menyusui
1. Sarana pelayanan kesehatan mempunyai kebijakan tentang penerapan 10 langkah menuju
keberhasilan menyusui dan melarang promosi PASI. 2.
Sarana pelayanan kesehatan melakukan pelatihan untuk staf sendiri atau lainnya. 3.
Menyiapkan ibu hamil untuk mengetahui manfaat ASI dan langkah keberhasilan menyusui. 4.
Melakukan kontak dan menyusui dini bayi baru lahir 30-60 menit setelah lahir. 5.
Membantu ibu melakukan teknik menyusui yang benar posisi peletakan tubuh bayi dan pelekatan mulut bayi pada payudara.
6. Hanya memberikan ASI saja tanpa minuman tambahan Iain sejak lahir.
7. Melaksanakan rawat gabung ibu
dan bayi. 8.
Melaksanakan pemberian ASI sesering dan semau bayi.
9. Tidak memberikan dot atau
kempeng. 10. Menindak lanjuti ibu-bayi setelah pulang dari sarana pelayanan kesehatan Suparyanto,
2010.
2.6. Definisi ASI