Cerianing Putri Pratiwi: Penggunaan Media Puisi dan Pendekatan SAVI ...
197
siswa kelas VI SDN Tanjung 3 pada siklus II.
Tabel 3. Nilai Tes
Menulis Cerpen Pada Siklus II
No. Nilai Jumlah Siswa
Jumlah Nilai
1. 90
4 360
2. 85
6 510
3. 80
4 320
4. 75
4 300
Jumlah 18
1490 Rata-rata
82,8 Melihat hasil tes menulis
cerpen pada siklus II, diketahui bahwa semua siswa mendapatkan
nilai tuntas. Tidak ada siswa yang mendapatkan nilai di bawah
KKM. Nilai siswa pun cukup memuaskan yaitu ada 4 anak yang
mendapatkan nilai 90. Ada 6 anak yang mendapatkan nilai 85. Ada 4
anak yang mendapatkan nilai 80. Ada 4 anak yang mendapakan
nilai 74. Nilai rata-rata kelas mencapai 82,8.
D. Pembahasan
Pada proses pembelajaran pra tindakan siswa terlihat kurang
berminat mengikuti pembelajaran Bahasa dan Sastra Indonesia
dengan materi menulis cerpen, sehingga siswa menjadi kurang
antusias dalam
mengikuti pembelajaran. Guru merasa sulit
membangkitkan minat siswa. Siswa terlihat tidak menyukai
pembelajaran menulis dan siswa mengalami
ketakutan pada
pembelajaran menulis. Hal itu dikarenakan banyak siswa yang
tidak berbakat dalam menulis cerpen. Keberhasilan menulis cerpen pada
pembelajaran pra tindakan juga bisa dikatakan jauh dari harapan. Banyak
siswa yang belum memenuhi KKM. KKM pelajaran Bahasa dan Sastra
Indonesia SDN Tanjung 3, Bendo, Magetan yaitu 70. Berdasarkan KKM
tersebut, diketahui ada 10 siswa yang belum memenuhi KKM. Rata-rata kelas
juga masih di bawah KKM yaitu 65,8. Melihat hasil yang kurang memuaskan
dari pembelajaran menulis cerpen pada kelas VI SDN Tanjung 3, maka disusun
rencana untuk meningkatkan kualitas proses dan hasil menulis cerpen dengan
menggunakan media
puisi dan
pendekatan SAVI. Pada siklus I, guru melakukan
perubahan cara mengajar. Siswa diberi apersepsi yang menarik hingga mereka
menjadi antusias.
Guru juga
membacakan puisi yang akan dijadikan siswa untuk media menulis cerpen
dengan pendekatan SAVI yaitu belajar harus menggunakan keempat unsur
somatis, auditori, visual, dan intelektual. Di mana siswa harus bergerak,
mendengarkan, membaca, mengamati, dan berpikir kritis dalam pembelajaran.
Keberhasilan menulis cerpen pada siklus I ini, juga mengalami peningkatan.
Dimana pada pra tindakan siswa yang tidak tuntas ada 10 siswa, pada siklus I
ada 2 siswa. Nilai rata-rata kelas juga mengalami peningkatan, yaitu 75,5.
Pada siklus II, dilakukan revisi dalam memberikan tindakan. Guru
memberikan apersepsi yang lebih menarik. Puisi-puisi yang dibacakan
198
Premiere Educandum, Volume 5 Nomor 2, Desember 2015, 190 – 199
guru diambil dari tema yang dekat dengan kehidupan anak-anak.
Selain dibacakan, guru juga membagikan beberapa puisi dalam
bentuk tertulis pada tiap kelompok. Tiap kelompok diberi beberapa
puisi dengan tulisan yang menarik pada kertas berwarna warni. Hal
tersebut mampu membuat siswa lebih antusias dalam mengikuti
pembelajaran. Setiap kelompok mendiskusikan beberapa puisi
tersebut. Setelah berdiskusi, setiap siswa memilih satu puisi yang
mereka sukai. Puisi tersebut kemudian diidentifikasi lebih
mendalam untuk mengetahui makna puisi. Kemudian siswa
menulis cerpen berdasarkan puisi yang telah diidentifikasi.
Pada pembelajaran siklus II, siswa jadi lebih aktif dalam
mengikuti pembelajaran.
Kemampuan siswa
juga mengalami peningkatan. Pada
siklus II, tidak ada siswa yang tidak tuntas. Nilai siswa semuanya
mencapai KKM. Nilai rata-rata siswa meningkat menjadi 82,8. Hal
tersebut menunjukkan bahwa media puisi dan pendekatan SAVI
dapat meningkatkan kemampuan menulis cerpen siswa kelas VI
SDN Tanjung 3, Bendo, Magetan.
E. Kesimpulan dan Saran