Pendidikan Inklusif

(1)

LAPORAN PELAKSANAAN PENGABDIAN PADA MASYARAKAT

PENYULUHAN TENTANG DASAR-DASAR PEMIKIRAN

PENDIDIKAN INKLUSIF KEPADA GURU-GURU SD NEGERI II

LANUD HUSEIN SASTRANEGARA BANDUNG

Oleh

Drs.Muhdar Mahmud, M.Pd.

Dilaksanakan atas biaya dana rutin UPI DIK RUTIN: 177/XXII/2004

Tahun Anggaran 2004

JURUSAN PENDIDIKAN LIJAR BIASA

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

t1NIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA


(2)

ABSTRAK

Kegiatan Pengabdian Pada Masyarakat ini dilaksanakan di SD Negeri 11 ~anud Husein Sastranegara Bandung pada hari Jum'at dan Sabtu, tanggal 10 dan 1 1 Desember 2004. Penyuluhan in] diikuti oleh 30 orang peserta. Hari pertama , -,envuluhan dimulai dari jam 13.10 dan berakhir pada jam 15.30. Sedangkan hari kedua, dimulai pada jam 10.30 dan berakhir pada jam 15.00.

Khalayak sasaran dalam kegiatan penyuluhan ini adalah para guru SD Negeri I ~ anud I lusen Sastranegara Bandung, dengan harapan mereka dapat menjadi agcn pen_yebarluasan pentingnya informasi mengenai penanganan/la_yanan pendidikan bagi anak berkebutuhan khusus di sekolahnya. Dengan demikian, para guru turut ~embantu mengembangkan potensi dan kemampuan anak berkebutuhan khusus secara optimal.

Di samping itu, berdasarkan pengamatan di lapangan, pada umumnya para _uru SD khususnya di wilayah Lanud Husein Sastranegara Bandung belum .iemahami konsep tentang pendidikan inklusi tersebut. Sebagai langkah awal perlu ~egera adanya realisasi agar para guru memiliki pengetahuan dan pemahaman tentang

onsep pendidikan inklusi. Melalui penyuluhati mengenai pendidikan inklusi kepada _uru-guru SD khususnya di SD Negeri 11 Lanud Husen Sastranegara Bandung, -'udah-mudahan kebutuhan para guru untuk memiliki pengetahuan dan pemahaman :entang pendidikan inklusi dapat tercapai.

Pengabdian pada masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan -ara guru SD tentang pendidikan inklusi dan memiliki keterampilan dalam menggali

ebutuhan/ kompetensi dasar anak berkebutuhan khusus di sekolah.

Untuk itu, materi yang disajikan dalam penyuluhan ini meliputi: 1) Konsep ,:asar pendidikan inklusi yang meliputi: dasar pemikiran mengapa pendidikan inklusi, ^engertian inklusi, tujuan, dan keuntungan-keuntungan dalam sistem pendidikan

-iklusi, 2) Konsep dasar Anak berkebutuhan khusus; 3) Prevalensi Anak --erkebutuhan khusus, 4) Konsep dasar asesmen, 5) Prosedur penyusunan instrumen asesmen; dan 6) Prosedur pelaksanaan asesmen

Melalui pengamatan, para peserta nampak sangat antusias, berpartisipasi aktif, ..an responsif, sehingga hasil evaluasi dianggap sangat memuaskan. Hal in; dapat -'ihuktikan dengan hasil akhir berupa kernampuan peserta penyuluhan dalam m;mhuat

r si-kisi instrumen asesmen dalam menggali kebutuhan anak herkebutuhan khusus di ~ekolah.

Sebagai tindak lanjut dari penyuluhan ini, materi kisi-kisi instrumen ases men ang telah dibuat secara kelompok perlu dikembangkan pada penyusunan instrunen asesmen, sehingga dapat digunakan oleh para guru dalam menggali kemampuan dan kebutuhan anak berkebutuhan khusus.


(3)

%. Analisis Situasi

Sejalan dengan amanat UUD 1945 pasal 31 ayat I bahwa setiar warga negara -°mpunvai kesempatan yang sama untuk memperoleh pendidikan. Hal ini

--

-enLandung pengertian bahwa secara filosofis pendidikan merupakan hak azasi ---.anusia yang bersifat terbuka dan tidak diskriminatif serta menjangkau semua warga -~- ,ara tanpa kecuali, termasuk mereka yang mempunyai kebutuhan pendidikan

• -isus seperti: tunanetra, tunarungu, tunagrahita, tunadaksa, dan tunalaras.

Pendidikan pada masa mendatang lebih menekankan pada pengernbangan e.uruh potensi peserta didik. Suasana pembelajaran tidak lagi bersifat menekan, maksa, atau membebani, melainkan bersifat menstimulasi dan memotivasi peseta .:~.ik dalam suasana yang menyenangkan, sehingga potensi yang dimiliki peserta

Z uik dapat berkembang secara optimal.

Untuk kepentingan di atas, perlu dikembangkan pendidikan yang merujuk epada kebutuhan belajar semua peserta didik yang dikenal dengan istilah pendidikan : -~klusif. Dalam sistem pendidikan inklusif sekolah seyogyanya mengakomodir semua anak tanpa emandang kondisi fisik, intelektual, sosial, emosi, bahasa, atau ,ondisi-kondisi lainnya.

Dalam rangka merealisasikan sistem pendidikan inklusif ini diperlukan -:Derlukan berbagai persiapan di antaranya kesiapan sumber Java manusia terutama

.:ru yang merupakan unsur penting dalam sistem pendidikan.

Berdasarkan pengamatan di lapangan, pada umumnya para izuru SD !hususnya di wilayah Lanud Husen Sastranegara Bandung belum memahami konsep

BAB I PENDAHULUAN


(4)

---g pendidikan inklusi tersebut. Sebagai langkah awal perlu segera adanya : sasi agar para guru memiliki pengetahuan dan pemahaman lentang korcsep , dikan inklusi. Melalui penyyuluhan mengenai pendidikan inklusi kepada

guru-tw--. SD khususnya di SD Negeri I Lanud Ilusen Sastranegara Bandung, mudah-w_ ahan kebutuhan para guru untuk memiliki pengetahuan dan pemahaman tentang

-,::dikan inklusi dapat tercapai.

Identifikasi dan Perumusan Masalah

Pendidikan inklusif pada hakikatnya merupakan suatu sistern pendidikan yang :27 n berikan l ayanan kepada semua peserta didik yang mempunyai kebutuhann -didikan khusus, agar potensi _yang mereka miliki dapat berkembang secara c. -:mal. yang pada akhirnya mereka dapat hidup secara mandiri sesuai dengan prinsip x''didikan.

Dilema _yang muncul adalah disatu pihak sistem pendidikan inklusi merupakan -uatu yang sangat penting sehubungan dengan hak ABK, di lain pihak, kesiapan

-u terutama di lingkungan Sekolah Dasar dalarn menangani anak berkebutuhan - :sus belum seperti yang diharapkan. Kemampuan dan keterampilan guru masih neat terbatas. Hal sangat dimaklumi, karena keterampilan dan pengetahuan para -u di SD yang diperolch sebelumma tidak dipersiapkan untuk menjadi seorang -:opedagog.

Oleh karena itu, dalam penyuluhan ini difokuskan pada pemahaman konsep ^endidikan inklusi serta kemampuan clan keterampilan para guru dalam menggali ;ebutuhan/kompetensi dasar ABK di sekolah. Dengan demikian masalah yang

4t rumuskan adalah: "Bagaimana pengetahuan guru-guru SD tentang dasar-dasar


(5)

kebutuhan / kompetensi dasar ABK sebagai landasan bagi pembelajaran mereka di sekolah?"

Rumusan masalah di atas dijabarkan menjadi beberapa subpokok permasalahan. yaitu:

Konsep dasar pendidikan inklusi yang meliputi: dasar pemikiran mengapa pendidikan inklusi, pengertian inklusi, tujuan, dan keuntungan-keuntungan dalam sistem pendidikan inklusi

2. Konsep dasar Anak berkebutuhan khusus 3. Prevalensi Anak berkebutuhan khusus 4. Konsep dasar asesmen

5. Prosedur penyusunan instrumen asesmen 6. Prosedur pelaksanaan asesmen


(6)

BAB 11

TUJUAN DAN MANFAAT

A. Tujuan

Secara umum kegiatan pengabdian pada masyarakat ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan para guru SD tentang pendidikan inklusi dan memiliki keterampilan dalam menggali kebutuhan/ kompetensi dasar anak berkebutuhan khusus di sekolah. Secara khusus kegiatan in] bertujuan untuk meningkatkan:

1. Pemahaman guru tentang konsep dasar pendidikan inklusi yang meliputi: dasar pemikiran mengapa pendidikan inklusi, pengertian inklusi, tujuan, dan keuntungan-keuntungan dalam sistem pendidikan inklusi

Pemahaman guru tentang konsep dasar Anak berkebutuhan khusus 3. Pemahaman guru tentang prevalensi Anak berkebutuhan khusus 4. Pemahaman guru tentang konsep dasar asesmen

5. Pemahaman dan keterampilan guru tentang prosedur penyusunan instrumen asesmen serta prosedur pelaksanaan asesmen

B. Manfaat

Kegiatan pengabdian pada masyarakat ini sangat bennanfaat bagi

1. UPI, terwujudnya program Tri Dharma Perguruan Tinggi, yaitu bidang Pengabdian Pada Masyarakat, khususnya kepada guru-guru SD Negeri I Lanud Husen Sastranegara Bandung

2. UPI khususnva Jurusan Pendidikan Luar Biasa. tersyiarnya paradigma baru dalam ilmu ke PLB-an


(7)

3. Guru,

a. Memperoleh pengetahuan tentang konsep dasar pendidikan inklusi yang meliputi: dasar pemikiran mengapa pendidikan inklusi, pengertian inklusi, tujuan, dan keuntungan-keuntungan dalam sistem pendidikan inklusi; konsep dasar dan prevalensi Anak berkebutuhan khusus; konsep dasar asesmen

b. Memperoleh pengetahuan dan keterampilan guru tentang prosedur penyusunan instrumen asesmen serta prosedur pelaksanaan asesmen 4. ABK; terpenuhi kebutuhann_ya akan layanan pendidikan yang sesuai

dengan apa yang diharapkan


(8)

BAB III

KERANGKA PEMECAHAN MASALAH

Guru memegang peranan penting dalam keberhasilan pendidikan bagi semua siswa termasuk siswa berkebutuhan pendidikan khusus. Salah satu upaya xncapaian keberhasilan tersebut adalah meningkatkan mutu/kualitas guru terutama

peningkatan pengetahuan dan keterampilan tentang proses layanan pendidikan bagi mereka.

Dengan dikuasainya sejumlah pengetahuan dan keterampilan oleh para guru dalam menangani anak berkebutuhan khusus di sekolah yang diampunya, sangat mendukung keberhasilan pendidikan tersebut, khususnya keberhasilan pendidikan di SD Negeri I Lanud Sastranegara Bandung.

Oleh karena itu, solusi dalam pemecahan masalah yang telah .iirumuskan adalah sebagai berikut.

1. Memberikan penyuluhan tentang kepada guru SD konsep dasar pendidikan inklusi yang meliputi: dasar pemikiran mengapa pendidikan inklusi, pengertian inklusi, tujuan, dan keuntungan-keuntungan dalam sistem pendidikan inklusi

2. Memberikan penyuluhan kepada guru SD tentang konsep dasar, prevalensi Anak berkebutuhan khusus, dan konsep dasar asesmen

3. Memberikan latihan kepada guru SD tentang pcnyusunan instrumen asesmen berdasarkan prosedur yang ditetapkan.


(9)

Untuk kelancaran pelaksanaan kegiatan, penyuluhan ini tidak berdiri sendiri. ?al ini terkait dengan beberapa lembaga, _yaitu:

1. DIKNASCAM Cicendo dalam pemberian ijin pada SD yang digunakan untuk penyuluhan

2. Pusat Kegiatan Guru untuk mendukung sarana dan prasarana _yang diperlukan dalam kegiatan penyuluhan

3. SD-SD di wilavah Lanud Husen Sastranegara agar Kepala Seko.ahnya mengikutsertakan para guru untuk mengikuti kegiatan penyuluhan.


(10)

a. Realisasi Pemecahan Masalah

BAB IV

PELAKSANAAN KEGIATAN

Untuk merealisasikan pemecahan masalah di atas, maka disusun kegiatan _yang

-etiputi tiga tahap, yaltu: tahap penyusunan program kegiatan, penentuan jadual °.iatan, dan tahap pelaksanaan kegiatan.

1. Penyusunan Program Kegiatan

Penyusunan program kegiatan Pengabdian Pada Masyarakat ini didasarkan atas program yang telah dijadualkan oleh pihak LPM UPI. Persiapan kegiatan penyuluhan dimulai sejak bulan September 2004. Hal-hat yang dipersiapkan meliputi:

a. Survei atau penjajakan ke lapangan. Hal ini bertujuan untuk mengetahui dan memahami situasi dan kondisi setempat serta keadaan mengenai waktu penyelenggaraan kegiatan penyuluhan. DI samping itu, membuat permohonan ijin dari sekolah yang bersangkutan untuk mengadakan kegiatan PPM

b. Mempersiapkan materi/ topik pembahasan untuk penyuluhan yang meliputi: konsep dasar pendidikan inklusi yang meliputi: dasar pemikiran mengapa pendidikan inklusi, pengertian inklusi, tujuan, dan keuntungan-keuntungan dalam sistem pendidikan inklusi; konsep dasar Anak berkebutuhan khusus; prevalensi Anak berkebutuhan khusus; konsep dasar asesmen; prosedur penyusunan instrumen asesmen serta prosedur pelaksanaan asesmen


(11)

2. Penentuan Jadual Kegiatan

JADUAL KEGIATAN PENYULUHAN TENTANG

PENDIDIKAN INKLUSIF KEPADA GURU-GURU SD NEGERI 11 LANIJD SASTRANEGARA BANDUNG

9 3. Pelaksanaan Kegiatan

a. Pelaksanaan Program Kegiatan

Kegiatan penyuluhan ini dilaksanakan di SD Negeri II Lanud Husen Sastranegara Bandung pada hari Jum'at dar. Sabtu, tanggal 10 dart 11 Desember 2004. Penyyuluhan ini diikuti oleh 30 orang peserta. Hari

pertama , penyuluhan dimulal dari jam 13.10 dan berakhir pada jam 15.30. Sedangkan hari kedua, dimulai pada jam 10.30 dan berakhir pada jam 15.00.

Hari/Tanggal Waktu Materi Kegiatan

__

Pelaksana/ Pemateri Jum at, 1 3.10-13.30 • Pernbukaan dan sambutan • Ketua Panitia

1 0-12-2004 Kepala

1 3.30-14.15 Konsep dasar pendidikan

Sekolah Drs.Muhdar 1 4.15-15.00

i nklusi

Konsep dasar ABK Dra.Tati 1 5.00-15.30 Konsep dasar Asesmen

Hernawati Dra.Rahayu

Sabtu, 1 0.30-11.15

• Prosedurpenysunan •

Ginintasasi Drs.Nana 1 1 -12-2004 i nstrumen asesmen

Jurnhana 1 1.15-12.00

• Responsi dan diskusi Panitia & 1 2.00-13.00

• Soliskan

Audiens Panitia & I 3.00-14.30

Latihan pcnyusunan

Audiens Panitia & 1 4.30-15.00 i nstrwnen asesmen Audiens


(12)

b. Khalayak Sasaran

Yang menjadi khalayak sasaran dalam kegiatan penyuluhan mi adalah pa:a guru SD Negeri II Lanud Husen Sastranegara Bandung. dengan harapan mereka dapat menjadi agen penyebarluasan pentingnya informasi mengenal penanganan/layanan pendidikan bagi anak berkebutuhan khusus di sekolahnya. Dengan demikian, para guru turut membantu mengembangkan potensi dan kemampuan anak berkebutuhan khusus secara optimal.

B. PendcAatan dan Metode yang digunakan Metode dan Mated Kegiatan

Dalam kegiatan penyuluhan in] pendekatan yang digunakan bersifat persuasif-edukatif Hal ini dimaksudkan untuk memberikan pengetahuan, pemahaman, dan kemampuan praktis tentang pendidikan inklusi dalam rangka meningkatkan kualitas praktek lavanan pendidikan di sekolah khususnva di SD Negeri I Lanud Husen Sastranegara. Adapun metode penyampaian yang digunakan adalah sebagai berikut.

a. Metode Ceramah clan diskusi; digunakan pada saat pembahasan mengenai konsep dasar pendidikan inklusi yang meliputi: konsep dasar pemikiran mengapa pendidikan inklusi, pengertian inklusi, tujuan, clan keuntungan-keuntungan dalam sistem pendidikan inklusi; konsep dasar Anak berkebutuhan khusus; prevalensi Anak berkebutuhan khusus; konsep dasar asesmen;


(13)

Metode demonstrasi dan latihan (praktek) digunakan pada saat pembahasan prosedur penyusunan instrumen asesmen serta prosedur

pelaksanaan asesmen

2. E valuasi Kegiatan

Evaluasi yang dilakukan meliputi evaluasi proses dan evaluasi hasil. Evaluasi proses dilakukan selama kegiatan penyusunan dan latihan (praktek) berlangsung dengan cara memperhatikan kcaktifan para pesera dalam mengikuti kegiatan penyusuhan.

Sedangkan evaluasi hasil dilakukan setelah penyusuhan selesai dengan mengadakan penilaian terhadap kisi-kisi instrumen asesmen yang dibuat oleh para guru secara berkelompok. Tiap-tiap kelompok terdiri dari lima orang peserta. Dengan demikian, dari keseluruhan peserta terdapat enam kisi-kisi i nstrumen dengan bidang studi yang berbeda.


(14)

BAB V HASIL KEGIATAN

A. Analisis Evaluasi dan Ilasil

f3erdasarkan hasil evaluasi, kegiatan penyluhan mengenai pendidikan inklusi i ni mendapat sambutan yang positif dari para peserta dan menunjukkan hasil yang cukup memuaskan. Hal in] tampak pada pemahaman atau penguasaan para peserta t>enyuluhan terhadap materi yang diberikan seperti: konsep dasar pemikiran mengapa pendidikan inklusi, pengertian inklusi, tujuan, dan keuntungan-keuntungan dalam ,istem pendidikan inklusi; konsep dasar Anak berkebutuhan khusus; prevalensi Anak hcrkebutuhan khusus; konsep dasar asesmen. Dcmikian pula kcterampilan peserta Jalam membuat kisi-kisi instrurnen asesmen berdasarkan prosedur yang ditentukan.

Secara teknis pembuatan kisi-kisi instrumen asesmen oleh para peserta penyuluhan disusun dalam hentuk draft dan dilakukan secara berkelornpok. Scbagai i ndak lanjut dari kegiatan in], maka kisi-kisi yang telah dibuat dapat dikembangkan -nenjadi i nstrumen asesmen yang dapat digunakan untuk menggali emampuan/kebutuhan anak herkehutuhan khusus yang mereka tangani di sekolah -easing-masing.

Para peserta penyuluhan mengharapkan untuk diadakannya kembali penyuluhan atau pelatihan sejenis di masa mendatang dalam rangka mengembangkan profesionalitas guru.

Kegiatan pengabdian pada masyarakat balk dalam bentuk penyuluhan, ~elatihan, seminar, atau sejenisn_ya merupakan upaya untuk meningkatkan nengetahuan, pemahaman, dan keterampilan guru, khususnya guru-guru SD Negeri iI _anud Husein Sastranegara Bandung dalam menangani kebutuhan anak-anak


(15)

-_-;ebutuhan khusus di sekolah. Karena itu, sesuai dengan harapan para peseta :e uluhan, kegiatan ini mengis_yaratkan untuk senantiasa dilakukan secara periodik,

°coatis, dan berkesinambungan.

B. Faktor Pendukung

Adapun yang menjadi faktor pendukung dalam pelaksanaan penyuluhan in]

-.ara lain adalah:

l. Adanya respons yang positif dari berbagai pihak yang terkait sehingga program yang direncanakan dapat berjalan dengan lancar.

Kegiatan penyulihan ini tepat sasaran, karena pada ken_yataannya banyak sekali permasalahan-permasalahan yang muncul dalam layanan pendidikan bagi anak berkebutuhan khusus, gagasan-gagasan, ide-ide, ataupun pikiran-pikiran dari para guru. Namun demikian, balk kegiatan gagasan= gagasan, ide-ide, ataupun pikiran-pikiran tersebut terabaikan sehubungan dengan keterbatasan pengetahuan, pemahaman, dan keterampilan guru untuk menggalinya sehingga scolah-olah tidak terdapat temnat untuk menuangkannya.

>. Karena kebutuhan akan pengetahuan, pernahaman, dan keterampilan tentang pendidikan inklusi, maka para guru SD merasa terdorong untuk mengikuti kegiatan ini secara sungguh-sungguh. Dengan mendapatkan penyuluhan ini, maka para guru mengharapkan adanya peningkatan mutu l ayanan pendidikan bagi anak berkebutuhan khusus sehingga potensi ereka dapat berkembang secara optimal.


(16)

C. Faktor Peng~)ambat

Secara prinsip tidak ditemukan hambatan yang berarti dalain pelaksanaan • ~ iiatan pcnyuluhan ini. Namun, dalam pelaksanaannya masih tcrdapat hambatan

3

n~ bersifat teknis yang relatif teratasi yaitu berkenaan dengan waktu pelaksanaan. °rhubung waktu PPM bersamaan dengan datangnya bulan suci Ramadhan dan Idul _ Sri, di mana para guru di sekolah penuh dengan kegiatan keagamaan, maka : Iaksanaan kegiatan yang pada mulanya akan dilaksanakan bulan September baru _Pat dilaksanakan seperti yang tertera dalam jadual kegiatan.


(17)

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

a.

Kesimpulan

Dari seluruh kegiatan mengenai laporan pelaksanaan kcgiatan pcngabdian --da masyarakat kliususnya pada guru-guru SD negeri I Lanud I [user Sastranegara 3_,ndung mengenai pendidikan inklusi yang meliputi: konsep dasar pemikiran -..ngapa pendidikan inklusi, pengertian inklusi, tujuan, dan keuntungan-keuntungan --!am sistem pendidikan inklusi; konsep dasar Anak bcrkebutuhan khusus; prevalensi

-.ak berkebutuhan khusus; konsep dasar asesmen; dan prosedur penyusunan

-"rumen asesmen serta prosedur pelaksanaan asesmen, maka dapat disimpulkan

1. Pcndidikan inklusi merupakan bahan;matcri baru bagi guru-guru SD Negeri II Lanud f lusen Sastranegara. H al ini dapat dipahami, mengingat masih terbatasnya informasi tentang pendidikan inklusi yang mereka terima.

Kemampuan dan kctcrampilan dalam mcnyusun kisi-kisi instrumcn asesmen yang sesuai denag prosedur yang diinginkan bukan sesuatr: yang mudah. Karena itu memerlukan latihan-latihan secara intensif.

3. Kegiatan penyuluhan ini dapat m~mingkatkan wawasan pengetahuan, pcmahaman, dan kctcrampilan guru-guru SD dalam menangani anak berkebutuhan khusus di sekolah. Oleh karena itu para guru, khususnya di SD Negeri I Lanud Husen Sastranegara Bandung membutuhkan inforrnasi tentang pendidikan inklusi guna turut membantu menggali dan mengcmbangkan potensi anak bcrkcbutuhan khusus sccara optimal.


(18)

Bagi kegiatan PPM selanjutnya; perlu diadakan kegiatan yang serupa di daerah yang belum pernah mencrima penvuluhan atau pelatihan. mengingat pentingnya informasi tentang pendidikan inklusi dalam rangka pclayanan pendidikan bagi anak bcrkcbutuhan khusus.

2. Mated perlu dikembangkar pada penyusunan instrumen asesmen, sehingga dapat digunakan oleh para guru dalam menggali kemampuan/kebutuhan anak berkebutuhan khusus dalam rangka mcmbcrikan layanar pendidikan kepada mcrcka di sekolah.

F.(1995), Inclusion Confusion. A Guide to Educating Students with Special Needs, California: Corwin Press

-. --.sen, B-.H-. & Skjortcn, MD-. (eds)(2001) Educational Special Needs Education: An Introduction, Oslo: Unipub forlag

_~oughlin, James, A. & Lewis, Rena, B. (1986). Assessing Special Students (2"

d

) USA: Merril Publishing Company

(1996), Special Needs Education or Education for all: connective specialization and ideological impurity

::-.JD. (1998) Inclusion School for All Students, London: Wadworth Publishing Company

-=SCO. Open File on Inclisive Education Suppert Materials for Managers ang Administrators


(19)

5

DAFTAR PUSTAKA

1 B. Melly, Pentingva Diagnosis Din' clan Penata Iaksanaan Terpadu pada Autisme, I nfantil, Yayasan Autisme Indonesia, 1999.

Cohen DJ, Volkmar FR. Hand Book of Autisme and Pervasive Developmental Disandres, New York. 1997.

3 D. Bonny, Terapi Anak Autis di Rumah, Puspa Swara, 200.3.

1-Iowlin Patricia. Teaching Children With Autisme to Mind -- Real, New York, 1999.

~. Nakrta, Menangani Anak Autis, Gramedia, 2002.


(1)

BAB V HASIL KEGIATAN

A. Analisis Evaluasi dan Ilasil

f3erdasarkan hasil evaluasi, kegiatan penyluhan mengenai pendidikan inklusi i ni mendapat sambutan yang positif dari para peserta dan menunjukkan hasil yang cukup memuaskan. Hal in] tampak pada pemahaman atau penguasaan para peserta t>enyuluhan terhadap materi yang diberikan seperti: konsep dasar pemikiran mengapa pendidikan inklusi, pengertian inklusi, tujuan, dan keuntungan-keuntungan dalam ,istem pendidikan inklusi; konsep dasar Anak berkebutuhan khusus; prevalensi Anak hcrkebutuhan khusus; konsep dasar asesmen. Dcmikian pula kcterampilan peserta Jalam membuat kisi-kisi instrurnen asesmen berdasarkan prosedur yang ditentukan.

Secara teknis pembuatan kisi-kisi instrumen asesmen oleh para peserta penyuluhan disusun dalam hentuk draft dan dilakukan secara berkelornpok. Scbagai i ndak lanjut dari kegiatan in], maka kisi-kisi yang telah dibuat dapat dikembangkan -nenjadi i nstrumen asesmen yang dapat digunakan untuk menggali emampuan/kebutuhan anak herkehutuhan khusus yang mereka tangani di sekolah -easing-masing.

Para peserta penyuluhan mengharapkan untuk diadakannya kembali penyuluhan atau pelatihan sejenis di masa mendatang dalam rangka mengembangkan profesionalitas guru.

Kegiatan pengabdian pada masyarakat balk dalam bentuk penyuluhan, ~elatihan, seminar, atau sejenisn_ya merupakan upaya untuk meningkatkan nengetahuan, pemahaman, dan keterampilan guru, khususnya guru-guru SD Negeri iI _anud Husein Sastranegara Bandung dalam menangani kebutuhan anak-anak


(2)

-_-;ebutuhan khusus di sekolah. Karena itu, sesuai dengan harapan para peseta :e uluhan, kegiatan ini mengis_yaratkan untuk senantiasa dilakukan secara periodik,

°coatis, dan berkesinambungan.

B. Faktor Pendukung

Adapun yang menjadi faktor pendukung dalam pelaksanaan penyuluhan in]

-.ara lain adalah:

l. Adanya respons yang positif dari berbagai pihak yang terkait sehingga program yang direncanakan dapat berjalan dengan lancar.

Kegiatan penyulihan ini tepat sasaran, karena pada ken_yataannya banyak sekali permasalahan-permasalahan yang muncul dalam layanan pendidikan bagi anak berkebutuhan khusus, gagasan-gagasan, ide-ide, ataupun pikiran-pikiran dari para guru. Namun demikian, balk kegiatan gagasan= gagasan, ide-ide, ataupun pikiran-pikiran tersebut terabaikan sehubungan dengan keterbatasan pengetahuan, pemahaman, dan keterampilan guru untuk menggalinya sehingga scolah-olah tidak terdapat temnat untuk menuangkannya.

>. Karena kebutuhan akan pengetahuan, pernahaman, dan keterampilan tentang pendidikan inklusi, maka para guru SD merasa terdorong untuk mengikuti kegiatan ini secara sungguh-sungguh. Dengan mendapatkan penyuluhan ini, maka para guru mengharapkan adanya peningkatan mutu


(3)

C. Faktor Peng~)ambat

Secara prinsip tidak ditemukan hambatan yang berarti dalain pelaksanaan

~ iiatan pcnyuluhan ini. Namun, dalam pelaksanaannya masih tcrdapat hambatan

3

n~ bersifat teknis yang relatif teratasi yaitu berkenaan dengan waktu pelaksanaan. °rhubung waktu PPM bersamaan dengan datangnya bulan suci Ramadhan dan Idul _ Sri, di mana para guru di sekolah penuh dengan kegiatan keagamaan, maka : Iaksanaan kegiatan yang pada mulanya akan dilaksanakan bulan September baru _Pat dilaksanakan seperti yang tertera dalam jadual kegiatan.


(4)

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

a.

Kesimpulan

Dari seluruh kegiatan mengenai laporan pelaksanaan kcgiatan pcngabdian --da masyarakat kliususnya pada guru-guru SD negeri I Lanud I [user Sastranegara 3_,ndung mengenai pendidikan inklusi yang meliputi: konsep dasar pemikiran -..ngapa pendidikan inklusi, pengertian inklusi, tujuan, dan keuntungan-keuntungan --!am sistem pendidikan inklusi; konsep dasar Anak bcrkebutuhan khusus; prevalensi

-.ak berkebutuhan khusus; konsep dasar asesmen; dan prosedur penyusunan

-"rumen asesmen serta prosedur pelaksanaan asesmen, maka dapat disimpulkan

1. Pcndidikan inklusi merupakan bahan;matcri baru bagi guru-guru SD Negeri II Lanud f lusen Sastranegara. H al ini dapat dipahami, mengingat masih terbatasnya informasi tentang pendidikan inklusi yang mereka terima.

Kemampuan dan kctcrampilan dalam mcnyusun kisi-kisi instrumcn asesmen yang sesuai denag prosedur yang diinginkan bukan sesuatr: yang mudah. Karena itu memerlukan latihan-latihan secara intensif.

3. Kegiatan penyuluhan ini dapat m~mingkatkan wawasan pengetahuan, pcmahaman, dan kctcrampilan guru-guru SD dalam menangani anak


(5)

Bagi kegiatan PPM selanjutnya; perlu diadakan kegiatan yang serupa di daerah yang belum pernah mencrima penvuluhan atau pelatihan. mengingat pentingnya informasi tentang pendidikan inklusi dalam rangka pclayanan pendidikan bagi anak bcrkcbutuhan khusus.

2. Mated perlu dikembangkar pada penyusunan instrumen asesmen, sehingga dapat digunakan oleh para guru dalam menggali kemampuan/kebutuhan anak berkebutuhan khusus dalam rangka mcmbcrikan layanar pendidikan kepada mcrcka di sekolah.

F.(1995), Inclusion Confusion. A Guide to Educating Students with Special Needs, California: Corwin Press

-. --.sen, B-.H-. & Skjortcn, MD-. (eds)(2001) Educational Special Needs Education: An Introduction, Oslo: Unipub forlag

_~oughlin, James, A. & Lewis, Rena, B. (1986). Assessing Special Students (2" d

) USA: Merril Publishing Company

(1996), Special Needs Education or Education for all: connective specialization and ideological impurity

::-.JD. (1998) Inclusion School for All Students, London: Wadworth Publishing Company

-=SCO. Open File on Inclisive Education Suppert Materials for Managers ang Administrators


(6)

5

DAFTAR PUSTAKA

1 B. Melly, Pentingva Diagnosis Din' clan Penata Iaksanaan Terpadu pada Autisme, I nfantil, Yayasan Autisme Indonesia, 1999.

Cohen DJ, Volkmar FR. Hand Book of Autisme and Pervasive Developmental Disandres, New York. 1997.

3 D. Bonny, Terapi Anak Autis di Rumah, Puspa Swara, 200.3.

1-Iowlin Patricia. Teaching Children With Autisme to Mind -- Real, New York, 1999.

~. Nakrta, Menangani Anak Autis, Gramedia, 2002.