PENDIDIKAN INKLUSIF DI SEKOLAH REGULER

Cara mengenali dan penanganan ABK
By
Euis sumiati



1. Anak Dengan Hambatan
Istilah
lainnya
adalah
tunanetra,
yakni
Penglihatan
anak yang/kurang dapat melihat

• Anak yang memiliki lemah penglihatan
(low Vision ) bisa dikategorikan adhp
(Hallahan & Kaufman, 2003 )
• Low Vision artinya akurasi penglihatan
anak kurang dari 6/60 setelah
dikoreksi

• Totally Blind artinya anak yang tdk lagi
memiliki penglihatan

Karakteristik ADHP

 Sering menabrak ketika bergerak

 Kesulitan membaca huruf pada buku bacaan atau tulisan pada
papan tulis
 Kesulitan menulis garis lurus
 Memegang buku dekat ke muka ketika membaca
 Sering mengeluh kepala pusing/mata gatal/mata berair
 Bentuk dan warna bola mata berbeda ; bola mata bergoyanggoyang, mengecil atau berwarna putih
 Sering meletakan barang di tempat yang salah
 Sering hendak terjatuh jika melewati rintangan jalan
 Sulit meniru gerak
 Sulit mengenal gambar jika warna kurang kontras

 Suka meraba barang yang dipegang atau yang ada didekatnya


Bagaimana cara membantu adhp ?
 Gunakan obyek riil dan konkrit untuk menjelaskan konsep
 Panggil anak ketika hendak meminta perhatian & gunakan
komunikasi verbal dalam proses menjelaskan sesuatu
 Menyapa sambil membuat kontak dengan menyentuh punggung
tangan kita pada lengan atau bahu anak
 Sediakan materi sesuai dengan tingkat penglihatan anak Misal :
Materi Braille, pembesar huruf, materi audio
 Gunakan menunjukkan arah jarum jam untuk menunjukkan letak
 Hindari kata-kata yang membutuhkan visual a,l : kata tunjuk
seperti ini, itu, kata ganti tempat ; disini, disitu ; kata ganti orang :
dia, kamu
 Beritahukan bila ada perubahan letak atau atau bila kita hendak
meninggalkan anak sendiri
 Becerita saat bepergian dengan anak
 Sediakan alat bantu seperti reglet stylus, u/ menulis Braille, tape
recorder u/membuat buku bicara dg cara merekam, tongkat putih u/
alat bantu om, serta assistive technology spt layar pembaca
komputer





2. Anak dengan hambatan
Adalah atr yakni anak yg tdk/kurang dapat mendengar
Definisidengar
WHO : adhd sebagai anak yang mengalami kesulitan
mende ngarkan karena kehilngan pendengaran di satu atau
kedua telinga

 WHO memasukan semua tingkatan hambatan pendengaran
mulai dari hambatan pendengaran permanen maupun tidak
permanen dengan tingkat hambatan sbb :
a) Sangat ringan

27 – 40 dB

b) Ringan 41 - 55 dB
c) Sedang 56 - 70 dB
d) Berat


71 - 90 dB

e) Ekstrem /total diatas 90 dB
Kesulitan mendengar, kebanyakan diikuti dengan kesulitan
untuk berbicara, sehingga ADHD kebanyakan juga mengalami
hambatan bicara

KARAKTERISTIK ADHD
a) Tidak menyadari adanya bunyi atau suara
b) Tidak melihat ke sumber suara
c) Terlihat mendekatkan telinga ke sumber suara
d) Telinga mengeluarkan cairan
e) Sulit untuk berbicara, atau berbicara dengan kata yang
tidak jelas dg suara keras
f) Sulit untukmengungkapkan perasaan dengan tepat
g) Cenderung menggunakan mimik atau gerakan
( tangan atau tubuh ) untuk berkomunikasi
h) Cenderung pemata atau melihat anak lain melakukan
sesuatu sebelum dia melakukan apa yang diminta


Cara membantu adhd
a) Tempatkan anak sedekat mungkin dengan
guru maksimal 3 meter
b) Gunakan gambar dalam mmperkenalkan kata
atau konsep baru
c) Bicara berhadapan muka dengan muka agar
anak dapat melihat gerak bibir & mimik
d) Bicara dengan artikulasi yang jelas
e) Gunakan bahasa yang sederhana disertai
dengan isyarat
f) Gunakan bahasa tubuh seperti menggeleng,
mengangguk, dll
g) Gunakan komunikasi tulis

3. Anak dengan hambatan
gerak

Istilah lain anak tunadaksa, yakni anak yang kurang dapat menggunakan tangan dan
kakinya untuk bergerak ( Heward, 2006 ) menyebut adhg yang disebabkan oleh kelainan

neuro-muskular dan struktur tulang dengan tingkat hambatan sbb :

a) Ringan : memiliki keterbatas dalam melakukan aktivitas fisik, kualitas gerakan
motorik dapat meningkat melalui terapi
b) Sedang : memiliki keterbatasan gerakan motorik, mengalami hambatan
koordinasi sensorik
c) Berat : memiliki keterbatasan total dalam gerakan fisik, tidak mampu
mengontrol gerakan fisik
d) Contoh : a. Folio





Cirinya : Jari tangan kaku tidak dapat menggenggam
Terdapat bagian anggota gerak yang tdk lengkap/tdk sempurna/ lbh
dari biasanya
Terdapat cacat pada alat geraknya




Kesulitan dalam melakukan gerakan (tdk sempurna, tdk lentur, &



tidak terkendali



Anggota gerak kaku, lemah, lumpuh, dan layu



Lanjutan


Contoh : Cerebral Palsy ( CP )




Selain faktor yang ditunjukkan pada polio juga
disertai dengan gangguan otak



Gerak yang ditampilkan kekakuan atau tremor

Karakteristik adhg
a) Sulit menggerakkan tubuh
b) Sulit berpindah dari suatu posisi ke
posisi lain
c) Sulit meraih atau mengambil benda
tempat yang tinggi atau rendah
d) Gerakan tubuh kaku atau layu
e) Sering terjatuh
f) Bila terjadi kekakuan pada otot bicara,
maka diantara mereka dengan
hambatan gerak juga akan mengalami
hambatan bicara seperti pada meraka


Cara membantu adhg

a. Bagi mereka yang menggunakan tongkat atau kruk, jangan memegang tangan
me reka ketika mereka berjalan, biarkan mereka bertumpu pada lengan atau
bahu kita
b. Bagi mereka yang menggunakan kursi roda, sediakan ramp ( bidang miring )
untuk memudahkan mereka bergerak atau kita dapat membantu mendorong kursi
rodanya
c. Bagi mereka yang diikuti hambatan bicara, anda bicaralah singkat dan jelas
d. Tawarkan tempat duduk dekat pintu
e. Sediakan ruang gerak yang luas seperti toilet
f. Bila ruang toilet tidak cukup luas, maka sebaiknya pintu toilet ditarik keluar
g. Pasang railing disepanjang dinding untuk membantu mereka bergerak
h. Untuk bangunan berlantai, sediakan lift dan jika belum mungkin, maka pindahkan
ruang kegiatan di lantai

Anak dengan hambatan intelektual
a. Anak dengan kecerdasan dibawah rata-rata atau
tunagrahita
b. Siapakah mereka ? Mereka yang memiliki kecerdasan

dibawah rata-rata ( 2X standar deviasi ke kiri dari IQ normal
) lemah dalam perilaku adaftif dan termanifestasi semasa
perkembangan ( pra usia 18 hn )
c. Istilah yang terkait dengan anak yang memiliki kecerdasan
dibawah rata-rata a.l :
1. Retardasi mental
2. Cacat mental
3. Gagal tumbuh
4. Hambatan belajar yang parah ( UNESCO: 2001b, 54 )

Anak yang memiliki kecerdasan dibawah rata-rata
biasanya mengalami hambatan dalam perkembangan

Disebutkan bahwa anak biasanya mengalami
perkembangan yang lambat secara fisik, memiliki kemampuan
intelegnsi yang signifikan berada dibawah rata-trata dan

Tingkat intelektual adhtg
A. Ringan IQ 50 – 70 Intermitten Supoport ( bantuan digunakan saat
dibutuhkan )

Dua kali berturut-turut tidak naik kelas, mampu didik




Masih mampu membaca, menulis dan berhitung sederhana



Tidak dapat berfikir abstrak, dapat bekerja, dan tdk ada kelainan
fisik

Perilkau Adaptip : Kurang perhatian thd lingkungan, dan sulit
menyesuaikan diri


dengan situasi ( interaksi sosial )



B . Sedang IQ 25 – 50 Limited support ( bantuan digunakan secara
konsisten, hanya pada waktu tertentu saja )


Tidak dapat berfikir abstrak
kalimat tunggal

- Hanya mampu membac



Mengalami kesulitan dalam berhitung

- Mampu latih



Penundaan aktivias secara terbatas

- Ada kelainan fisik bawaan



Perilaku adaptip

 a. Perkembangan interaksi & komunikasi terlambat



lanjutan
C. Berat IQ 25 – kebawah

Extensive Support ( bantuan
digunakan secara ekstensif )

 Hanya mampu membaca satu kata
 Sama sekali tidak dapat berfikir abstrak
 Mampu rawat
 Tidak dapat menjaga kebersihan pribadi
 Memiliki kelainan fisik
Perilaku Adaptip
 Tidak dapat melakukan kontak sosial
 Tidak mampu mengurus diri sendiri
 Banyak bergantung pada bantuan orang lain



Kecerdasan ambang batas
Untuk kegiatan keseharian anak dengan lamban belajar
iq 71
- 89bantuan, namun untuk
tidak membutuh
kan banyak

kegiatan belajar anak dengan lam bat belajar
membutuhkan bimbingan belajar dengan cara 5 R yakni :
 Repeat ( pengulangan )
 Reinforcemen ( penguatan )
 Reward ( pemberian pujian )
 Recall ( pemanggilan materi yang sudah dipelajari )
 Remind ( diingatkan )
Ciri anak lambat belajar
 Daya tangkap thd pelajaran lambat
 Sering lama menyelesaikan tugas akademik
 Rata-rata prestasi belajar selalu rendah
 Pernah tidak naik kelas

Karakteristik khusus anak dengan kecerdasan dibawah
rata-rata
 Bermasalah dalam perkembangan bahasa
 Kesulitan dalam berkonsentrasi
 Kesulitan dalam memecahkan masalah
 Kesulitan mengerti hal abstrak
 Kesulitan persamaan dan perbedaan
 Kesulitan dalam pemahaman sebab akibat
 Kurangnya daya ingat
 Kesulitan dlam memahami instruksi verbal
 Sulit untuk mengalihkan
 Impulsif
 Lamban dalam menyelesaikan tugas
 Kesulitan dalam menggenerilasikan
 Ada yang memiliki wajah mirip

Bagaimana cara
membantunya ?
 Butuh konsentrasi dan pengulangan
dalam belajar
 Gunakan media konkrit yang menarik,
yang dekat dengan kehidupannya
 Beri instruksi pendek, jelas, dan
bertahap
 Gunakan kalimat singkat dan bahasa
sederhana
 Membutuhkan pendampingan atau
pengawasan
 Perlu pembiasaan



Anak dengan kesulitan
4. Disebut juga
lerning disorder, learning difficulty , adalah suatu
gangguan dalam
satu atauspesifik
lebih proses psikologis dasar yang
belajar
melibatkan pemahaman atau penggunaan bahasa, lisan atau tertulis
yang termanifestasikan dalam suatu kemampuan yang tidak
sempurna untuk mendengarkan, berfikir, berbicara, membaca,
menulis, mengeja, atau melakukan perhitungan matematika. ( USOE,
1977 )



Hambatan anak dengan kesulitan belajar meliputi :

A. Diskalkulia :


- sulit membedakan simbol matematika, +, -, x, :,, =



- Sulit mengoprasikan bilangan atau hitungan



- sering salah membilang dengan urut



- sering salah membedakan angka 9 dengan 6; 17 dengan 71, 2 de




ngan 5, 3 dengan 8 dsb
- sulit membedakan bangun geometri



b. disleksia

Anak yang mengalami kesulitam membaca

a. Perkembangan kemampuan membaca terlambat
b. Kemampuan memahami isi bacaan rendah
c. Kalau membaca sering banyak kesalahan seperti lompat kata, kalimat, atau baris
C. DISGRAFIA
Anak yang mengalami kesulitan menulis
a. Kalau menyalin tulisan sering terlambat selesai
b. Sering salah menulis huruf b dengan p, p dengan q, v dengan u, 2 dengan 5, 6 de


ngan 9 dsb

c. Hasil tulisannya jelek dan hampir tak terbaca
d. Tulisannya bayak salah, terbalik, huruf hilang,tak berbentuk, dan besar-besar
e. Sulit menulis pada kertas bergaris
Anak dengan disleksia disgrafia menunjukkan beberapa perilaku ucap dan tulis yaitu :
a. Revarsal - ubi menjadi ibu, buku menjadi duku
b. Substitusi - laut menjadi lauk
c. Adisi uang - mrenjadi uwang
d. Omisi kayu menjadi kyu, rumah menjadi ruma
e. Sequential memory - kepala menjadi kelapa, topi menjadi pito

Karakteristik khusus anak dengan
kesulitan belajar
a.IQ rata-rata atau lebih tetapi prestasi
akademik rendah
b.Mengalami gangguan persepsi motorik
c.Mengalami gangguan koordinasi gerak
d.Gangguan orientasi arah ruang
e.Keterlambatan perkembangan konsep

Cara membantu anak
a. Gunakan 5 pertanyaan dasar ( apa, siapa, kapan,
mana,kesulitan
mengapa ) untukbelajar
memahaimi isi bacaan

di

b. Membaca dengan bantuan penggaris agar baris
kalimat tidak terlewat
c. Gunakan buku berpetak untuk belajar berhitung
seperti nilai tempat
d. Gunakan petunjuk visual seperti warna, garis, lambang
dll
e. Panggil nama untuk mengarahkan fokus perhatiannya
f. Jika bicara berbelit, pandu bicaranya dngan pertnyaan
5W1H


what, where, when, why, who, dan how

g
kembangkan cara belajar lisan seperti diskusi, tanya
jawab, untuk mereka yang disleksia dan disgrafia

Anak cibi

 Spencer J Salend menjelaskan anak cibi ( gifted
and talented , 2008: 103 ) sebagai anak yang
memiliki kelebihan dan keistimewaan dalam hal
kecerdasan, kreativitas, kemampuan, berfikir
secara
kritis
dan
memiliki
kemampuan
mengekspresikan diri dalam beberapa bahasa,
namum mereka cenderung mengalami kesulitan
dalam belajar dan kesulitan dalam berprilaku
yang berdampak pada tampilan nilai akademis,
konsep diri dan cara bersosialisasi

Karakteristik khusus anak cibi
a. Membaca pada usia lebih muda



n, Berfikir kritis juga thd diri sendiri

b. Membaca lebih cepat dan lebih
banyak



o, Senang mencoba hal-hal baru



p, Mempunyai daya abstraksi,
konseptualisasi

c. Memiliki pembendaharaan kata
yang luas
d. Mempunyai rasa ingin tahu yang
kuat
e. Mempuyai minat yang luas, jg thd
masalah orang dewasa





dan sintetis yang tinggi
q, Senang terhadap kegiatan intelektual
dan
pemecahan masalah-masalah



r, Cepat menangkap hubungan sebab
akibat



s, Berperilaku terarah thd tujuan



t, Mempunyai daya imajinasi yang kuat

h. Memberi jawaban yang baik



u, Mempunyai banyak kegemaran / hobi

i. Dapat memberikan banyak gagasan



v, Mempunyai daya ingat yang kuat

j. Luwes dalam berfikir



w, Tidak cepat puas dengan prestasinya

k. Terbuka thd rangsangan dari luar



x, Peka (sensitif) serta menggunakan
firasat ( intuisi )



y, Menginginkan kebebasan dalam
gerakan dan tindakan

f. Mempunyai inisiatif dan dapat
bekerja sendiri
g. Menunjukkan orisinilitas dalam
ungkapan verbal

l. Mempunyai pengamatan yg tajam
m. Dapat berkonsentrasi dalam jangka
waktu panjang, terutama dalam
tugas atau bidang yang diminati

Cara membantu anak cibi
a.Beri pengayaan
b.Libatkan sebagai tutor
sebaya
c.Beri tanggung jawab
d.Libatkan sebagai pemimpin

Anak autisme

 Siapakah mereka ? Istilah lain anak dengan hambatan
sosial emosi. Anak autis sebagai anak yang
mengalami hambatan perkembangan yang sangat
kompleks dan hambatan perkembangan ini mencakup
bidang kognitif, bahasa, perilaku
( pola perilaku
repetitive dan resistensi artinya tidak mudah
mengikuti dan menyesuaikan thd perubahan pada
rutinitas, hambatan komunikasi ( verbal, non verbal ),
kesulitan berimajinasi ( terbatasnya aktivitas bermain,
hanya mencontoh dan mengikuti secara kaku dan
berulang-ulang dan hambatan interaksi sosial

Karakteristik khusus anak
autisme
a. Memiliki karakteristik yang berulang-ulang
b. Terlambat dalam perkembangan komunikasi
atau bahasa
c. Rentan terhadap perubahan lingkungan atau
perubahan aktivitas rutin
d. Tidak ada kontak mata
e. Menunujukkan respon yang tidak biasa
terhadap pengalaman sensorik
f. Mengalami hambatan dalam bahasa dan
interaksi sosial
g. Pada beberapa anak dengan autism ada yang
memiliki kemampuan khusus yang
berkembang sangat baik

Cara membantu anak
autisme
a. Ajarkan rutinitas sedikit demi sedikit &
gunakan simbol gambar untuk
mewakili kegiatan
b. Buatlah jadwal kegiatan dengan waktu
sesuai kemampuan konsentrasi anak
c. Ajarkan komunikasi eksperimen
d. Kembangkan dan gunakan clu – clu
visual untuk memahami aturan
e. Koreksi langsung dengan instruksi
pendek disertai dengan petunjuk visual
f. Gunakan komunikasi gambar

Anak dengan hambatan pemusatan perhatian / hiperaktif


Anak mengalami gangguan perilaku yang ditandai dengan
ketidakmampuan anak dalam memusatkan perhatian pada
dua atau lebih situasi yang berbeda



Tiga ciri khas kondisi emosi dan perilaku ( Hallahan & Kaufman
2003 ) yakni :

1. Tingkah laku yang sangat ekstrem dan bukan hanya berbeda
dengan tingkah laku anak lainnya
2. Suatu problem emosi dan perilaku yang kronis, yang tdk
muncul secara langsung
3. Tingkah laku yang tidak diharapkan oleh lingkungan karena
bertentangan dengan harapan sosial dan kultural
Dengan kata lain adhpp adalah anak yang mengalami
ketidakmampuan
dalam
memusatkan
perhatian
karena
mengalami kesulitan dalam menyesuaikan diri dan cara prilaku di
dalam suatu situasi atau lingkungan

Karakteristik khusus adhpp

a. Perhatian mudah teralih

b. Menghentikan atau meninggalkan suatu tugas
sebelum selesai
c. Sering beralih dari satu kegiatan ke kegiatan lain
d. Dalam situasi yang menuntut keadaan yang
relatif tenang anak tampak gelisah
e. Berjalan mondar – mandir, berlari tanpa arah,
melompat berlebihan
f. Bicara berbelit-belit, suka memotong
pembicaraan
g. Tidak sabar dalam menunggu giliran
h. Memberi respon yang terlalu cepat ( impulsif )
i. Sulit untuk duduk tenang

Bagaimana cara membantu
a. Ajarkan untuk membuat jadwal harian sesuai dengan
adhpp
? anak
ketahanan
konsentrasi
b. Latihan disiplin gunakan pengelolaan perilaku, berikan
pujian untuk perilaku yang diharapkan dan abaikan untuk
perilaku yang tidak diharapkan
c. Ajarkan untuk membuat kesepakatan
d. Hindari pajangan, suara, hal lainnya yang mengganggu
konsentrasi
e. Gunakan sudut abu ketika ia membutuhkan waktu untuk
konsentrasi
f. Buat kesepakatan
g. Koreksi langsung
h. Panggil nama disertai dengan memegang lengan/bahu
untuk mengarahkan fokus perhatiannya
i. Gunakan petunjuk visual