Perubahan Keterampilan Proses PELATIHAN KETERAMPILAN PROSES ILMIAH BERBASIS ORGANISASI BELAJAR BAGI GURU SEKOLAH DASAR | Sarwanto | Paedagogia 114 361 1 PB

Ini berarti pelatihan pembelajaran IPA ber- basis organisasi belajar dapat diikuti oleh semua guru laki-laki maupun perempuan, muda atau tua, lama kerja dan jenjang pen- didikan Sekolah Menengah Tingkat Atas, D2 PGSD atau Sarjana.

2. Perubahan Keterampilan Proses

Grafik pada Gambar 4 berikut me- nyajikan hasil uji keterampilan proses sains guru sebelum dan sesudah mengikuti pela- tihan. 0 , 2 0 , 4 0 , 6 0 , 8 1 1 , 2 1 , 4 1 , 6 1 , 8 2 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Se mu a N o K P S R era ta P r e t e s t P o s t t e s t Pretes Postes Gambar 4. Grafik Hasil Uji Keterampilan Proses Sains Analisis perbedaan rerata kemam- puan keterampilan proses diuji secara non parametrik dengan uji Wilcoxon. Hasil uji Wilcoxon dengan SPSS versi 13 diperoleh harga Z = 5,023 yang lebih besar dari Z = 1,96 taraf kesalahan 5. Hasil uji statistik terhadap keseluruhan jenis kete- rampilan proses menunjukkan adanya per- bedaan yang signifikan kemampuan kete- rampilan proses guru setelah mengikuti pe- latihan. Skor tes akhir keterampilan proses lebih baik dibanding skor tes awal. Ini ber- arti pelatihan pembelajaran IPA berbasis or- ganisasi belajar secara efektif dapat me- ningkatkan keterampilan proses guru seko- lah dasar. Ditinjau dari jenis-jenis keteram- pilan proses, beberapa keterampilan proses tidak ada perbedaan yang signifikan. Perbe- daan yang signifikan antara sebelum dan se- sudah pelatihan pada keterampilan proses: merumuskan masalah, mengobservasi, me- nyimpulkan, mengkomunikasikan, mem- prediksi dan mengklasifikasikan. Keteram- pilan proses secara statistik tidak berbeda signifikan adalah: mengendalikan variabel, menerapkan konsep, merancang percoba- an dan menginterpretasikan. Keterampilan proses yang mengalami perubahan signifi- hitung tabel kan termasuk dalam kelompok keterampil- an proses dasar, sedangkan perubahan tidak signifikan adalah keterampilan proses ter- padu Esler Esler, 1993. Guru peserta pe- latihan mengalami kesulitan untuk me- ngembangkan keterampilan proses terpadu. Hambatan yang ditemukan pada pelatihan keterampilan proses adalah tujuan melakukan percobaan. Guru cenderung ingin segera dapat hasilnya dan sudah me- nebak hal yang akan terjadi dalam percoba- an. Akibatnya observasi selama berlang- sungnya percobaan kurang diperhatikan. Hambatan latihan keterampilan proses yang lain berhubungan dengan karakteristik pen- didikan orang dewasa. Orang dewasa dalam belajar memiliki pengalaman, konsep diri, kesiapan belajar dan orientasi belajar Knowles, 1984. Dalam melakukan perco- baan banyak ditemukan kesalahan yang ber- hubungan dengan pengalamannya. Dalam melakukan latihan keteram- pilan proses sains diperlukan kit IPA seba- gai alat-alat percobaan. Pelatihan ini telah menumbuhkan kesadaran pada guru dan kepala sekolah terhadap arti penting sebuah kit IPA sebagai komponen percobaan dan media pembelajaran IPA. Pada dasarnya se- Sarwanto, dkk., Pelatihan Keterampilan Proses Ilmiah ... 15 Hasil uji statistik terhadap kompo- nen pembelajaran menunjukkan adanya perbedaan yang signifikan. Secara umum, rerata kemampuan mengajar guru setelah Tabel 1. Analisis Kemampuan Mengajar