is downloaded
from www.aphi-net.com
Pasal 10 1
RKUPHHK HTR sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat 1 dievaluasi setiap 5 lima tahun oleh pemegang izin,
2 Dalam hal hasil evaluasi sebagaimana dimaksud pada ayat 1 diperlukan revisi RKUPHHK HTR, usulan revisi diajukan kepada BupatiWalikota atau pejabat yang
ditunjuk oleh BupatiWalikota untuk dinilai dan disahkan.
BAB III RKTUPHHK HTI DAN RKTUPHHK HTR DALAM HUTAN TANAMAN
Bagian Pertama RKTUPHHK HTI dalam Hutan Tanaman
Pasal 11 1
Setiap pemegang IUPHHK HTI dalam Hutan Tanaman wajib mengajukan usulan RKT HTI dalam Hutan Tanaman selambat-lambatnya 2 dua bulan sejak RKUPHHK HTI
disahkan. 2
Usulan RKTUPHHK HTI yang berikutnya diajukan selambat-lambatnya 2 dua bulan sebelum berakhir tahun RKTUPHHK HTI berjalan.
3 Usulan RKTUPHHK HTI dalam Hutan Tanaman sebagaimana dimaksud pada ayat
1, diajukan kepada Kepala Dinas Provinsi, dengan tembusan kepada : a. Direktur
Jenderal; b. Kepala Dinas KabupatenKota;
c. Kepala UPT.
Pasal 12 1
Usulan RKTUPHHK HTI dalam Hutan Tanaman sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10, disusun berdasarkan :
a. Peta areal kerja sesuai Keputusan IUPHHK HTI dalam Hutan Tanaman; b. RKUPHHK HTI yang telah disahkan;
c. Rekapitulasi Laporan Hasil Inventarisasi tegakan dengan intensitas sampling 1
satu persen pada Blok Rencana Kerja Tebangan hutan tanaman yang ditandatangani oleh Tenaga Teknis Kehutanan Cruiser;
d. Peta Hasil Penafsiran Potret Udara skala 1: 20.000 atau Citra Satelit skala 1 : 50.000 atau 1 : 100.000 berumur maksimal 2 dua tahun terakhir;
e. Peta Tata Ruang Hutan Tanaman Industri; f. Peta hasil deliniasi mikro bagi pemegang izin yang mengajukan rencana
percepatan pembangunan hutan tanaman.
is downloaded
from www.aphi-net.com
2 Laporan Hasil Inventarisasi sebagaimana dimaksud pada ayat 1 huruf c yang telah dilaporkan oleh pemegang Izin kepada BupatiWalikota 2 dua tahun sebelum
penebanganpemanenan.
Pasal 13 1 Dalam hal pemegang izin sebagaimana dimaksud dalam Pasal 11 ayat 1 telah
mendapat sertifikat kinerja baik dari Menteri berdasarkan penilaian Lembaga Penilai Independen, pemegang izin dapat mengesahkan sendiri self approval RKTUPHHK
H T I . 2 Pemegang izin sebagaimana dimaksud pada ayat 1 melaporkan RKTUPHHK HTI
yang disahkan secara self approval kepada Direktur Jenderal, Kepala Dinas Provinsi, Kepala Dinas KabupatenKota, dan Kepala UPT.
Bagian Kedua RKTUPHHK HTR dalam Hutan Tanaman
Pasal 14 1 Setiap pemegang IUPHHK HTR dalam hutan tanaman wajib menyusun RKTUPHHK
HTR dalam hutan tanaman secara gabungan dalam satu kelompok pemegang izin dengan difasilitasi oleh Kepala UPT tanpa memerlukan pengesahan pejabat yang
berwenang. 2 Kelompok Pemegang Izin menyampaikan RKTUPHHK HTR sebagaimana dimaksud
ayat 1 kepada Kepala Dinas Provinsi, Kepala Dinas KabupatenKota dan Kepala UPT.
Bagian Ketiga Pemeriksaan Sarana Produksi pada RKTUPHHK HTI
Pasal 15 1 Kepala Dinas KabupatenKota melaksanakan pemeriksaan lapangan dengan obyek
meliputi : a. Rencana blokpetak tebangan;
b. Timber cruising;
c. Petak Ukur Permanen PUP; d. Realisasi RKTUPHHK HTI tahun berjalan;
e. Sarana produksi berupa Peralatan, TPn, Trase jalan, dan TPKlogpond.
2 Pemeriksaan lapangan sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dilakukan secara sekaligus dan dituangkan dalam Berita Acara Pemeriksaan.
3 Berita Acara Pemeriksaan sebagaimana dimaksud ayat 2 digunakan sebagai bahan
pertimbangan teknis penilaian dan pengesahan Usulan RKTUPHHK HTI.
Bagian Keempat Pertimbangan Teknis, Penilaian dan Pengesahan
is downloaded
from www.aphi-net.com
Pasal 16 1
Kepala Dinas KabupatenKota selambat-lambatnya tanggal 30 November sebelum tahun RKT HTI dalam Hutan Tanaman, menyampaikan pertimbangan teknis
kepada Kepala Dinas Provinsi dengan tembusan kepada Kepala UPT dilengkapi : a. Berita Acara Hasil Pemeriksaan sebagaimana ditetapkan dalam Pasal 15 ayat
2 dan 3; b. Pemenuhan kewajiban pungutan PSDH dan DR;
c. Usulan nama petugas P2LHP dan P2SKSKB; 2
Berdasarkan usulan nama petugas P2LHP dan P2SKSKB sebagaimana dimaksud pada ayat 1 huruf c, Kepala UPT selambat-lambatnya 5 lima hari kerja
menyampaikan pertimbangan teknis kepada Kepala Dinas Provinsi.
Pasal 17 1 Berdasarkan pertimbangan teknis dari Kepala Dinas KabupatenKota dan Kepala
UPT sebagaimana dimaksud pada Pasal 16, Kepala Dinas Provinsi melakukan penilaian dan pengesahan Usulan RKTUPHHK HTI dalam Hutan Tanaman
selambatnya-lambatnya tanggal 31 Desember dan salinannya disampaikan kepada :
a. Direktur
Jenderal; b. Kepala
Dinas KabupatenKota;
c. Kepala UPT.
2 Pemegang IUPHHK HTI yang terlambat proses penilaian dan pengesahan Usulan RKTUPHHK HTI karena alasan teknis maupun administratif, Usulan RKTUPHHK HTI
dalam Hutan Tanaman dapat disahkan dengan ketentuan sebagai berikut : a. Apabila pengesahan periode 1 Januari sampai dengan 30 Maret, diberikan
RKT sebesar 90 sembilan puluh persen; b. Apabila pengesahan periode 1 April sampai dengan 30 Juni, diberikan RKT
sebesar 60 enam puluh persen; c. Apabila pengesahan periode 1 Juli sampai dengan 30 September, diberikan
RKT sebesar 30 tiga puluh persen. 3 Apabila pertimbangan teknis dari Kepala Dinas KabupatenKota tidak disampaikan
dalam jangka waktu yang telah ditetapkan sebagaimana dimaksud pada Pasal 16 ayat 1, Kepala Dinas Provinsi melakukan penilaian dan pengesahan Usulan
RKTUPHHK HTI dalam Hutan Tanaman dengan mempedomani RKUPHHK HTI dan Hasil Inventarisasi Tegakan yang telah disahkan.
4 Hal-hal yang sudah tercantum pada buku RKT yang telah mendapat pengesahan sebagaimana dimaksud pada ayat 2 tidak diperlukan lagi pengesahan atau
penetapan.
Pasal 18 Dalam hal pemegang IUPHHK HTI dalam Hutan Tanaman belum memperoleh
pengesahan RKUPHHK HTI, maka RKTUPHHK HTI dalam Hutan Tanaman tidak dapat disahkan.
Bagian Kelima Masa Berlaku RKTUPHHK
Pasal 19 RKTUPHHK HTI dan RKTUPHHK HTR dalam Hutan Tanaman berlaku untuk jangka
waktu 1 satu tahun terhitung mulai 1 Januari sampai dengan 31 Desember.
is downloaded
from www.aphi-net.com
Pasal 20 1 Pedoman Penyusunan, Penilaian dan Pengesahan RKTUPHHK HTI dalam Hutan
Tanaman sebagaimana tercantum pada Lampiran 3 Peraturan ini. 2 Pedoman Penyusunan, Penilaian dan Pengesahan RKTUPHHK HTR dalam Hutan
Tanaman sebagaimana tercantum pada Lampiran 4 Peraturan ini.
BAB IV BAGAN KERJA