27
Tabel 3.12. Tabel Ukuran Ruangan
id id_user
panjang lebar
tinggi 1
1 50
50 50
2 2
10 10
10
3.3. Analisis Sistem
Proses analisis sistem diperlukan sebagai dasar perancangan sistem. Analisis sistem bertujuan untuk mengidentifikasi sistem yang akan dibuat. Pada penelitian ini, yang
akan diidentifikasi adalah proses yang akan dilakukan oleh user.
3.3.1. Proses user
Tahapan proses yang dilakukan user adalah sebagai berikut: 1. Masukkan data panjang, tinggi, lebar dalam satuan meterm dan berat
barang dalam satuan kilogramkg. 2. Kemudian sistem akan menyimpan data barang panjang, tinggi, lebar dan
berat ke dalam database sesuai dengan id user yang menginputkan data. 3. Ukuran ruangan diset default 100 X 100 X 100. User dapat mengedit
ukuran barang menggunakan t ombol “Ganti Ukuran Ruangan”.
4. Setelah itu sistem melakukan proses penyusunan dengan algoritma Steepest Ascent Hill Climbing, dimana barang yang diinputkan akan
diurutkan mulai dari barang yang memiliki beratmassa tertinggi. 5. Setelah diurutkan dengan algoritma Steepest Ascent Hill Climbing, maka
sistem akan menampilkan hasil barang beserta id dari masing-masing barang yang akan dimasukkan.
6. Setelah selesai tahapan pengurutan dengan algoritma, berikutnya sistem akan memilah barang yang dapat masuk ke dalam gudang dengan cara
membandingkan ukuran gudang dengan ukuran barang yang masuk. Kemudian sistem akan menampilkan data tabel barang-barang yang masuk
dan data barang-barang yang tidak dapat masuk. Selain itu sistem juga akan menampilkan data posisiletak barang yang disusun.
7. Kemudian pada tabel data masuk user dapat mengedit ataupun menghapus data barang yang telah diinputkan. Setelah proses pengeditan juga
penghapusan data barang, aplikasi akan kembali mengurutkan barang yang disusun menggunakan algoritma Steepest Ascent Hill Climbing.
Universitas Sumatera Utara
28
8. Selanjutnya sistem akan menampilkan Visualisasi 3D beserta dengan informasi barang yang telah diurutkan tadi. Adapun bentuk flowchart dari
tahapan yang dilakukan user dapat dilihat pada Gambar 3.7.
3.3.2. Analisis algoritma steepest ascent hill climbing pada aplikasi penyusunan barang pada gudang 3D tiga dimensi
Pada proses algoritma Steepest Ascent Hill Climbing, data beratmassa barang dari database diurutkan dengan cara:
1. Inisialisasi statekeadaan awal. Pada proses ini data beratmassa barang diurutkan sesuai dengan id barang yang masuk terlebih dahulu:
id_barang: 2 | berat: 60 id_barang: 3 | berat: 60
id_barang: 6 | berat: 60 id_barang: 7 | berat: 30
id_barang: 8 | berat: 10 id_barang: 9 | berat: 30
id_barang: 10 | berat: 20 id_barang: 11 | berat: 20
id_barang: 12 | berat: 5
- Maka urutan awal Keadaan Sekarang, yaitu: 60, 60, 60, 30, 10, 30, 20, 20, 5, dengan urutan id_barang: 2, 3, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12.
- Dilakukan pengujian. Karena urutan tersebut bukan merupakan tujuan maka keadaan sekarang dijadikan sebagai keadaan awal.
2. a. Tentukan SUCC sebagai nilai terbaik dari successor-successor. Keadaan sekarang = 60, 60, 60, 30, 10, 30, 20, 20, 5, dengan id_barang = 2, 3, 6,
7, 8, 9, 10, 11, 12. Maka, SUCC merupakan nilai terbaik dari successor- successor pada Tabel 3.13.
Tabel 3.13. Tabel Successor 1 Operator
Urutan BeratMassa Barang Urutan ID Barang
Tukar 1 dengan 2 60-60-60-30-10-30-20-20-5
3-2-6-7-8-9-10-11-12 Tukar 2 dengan 3
60-60-60-30-10-30-20-20-5 2-6-3-7-8-9-10-11-12
Universitas Sumatera Utara
29
Tabel 3.13. Tabel Successor 1 lanjutan Operator
Urutan BeratMassa Barang Urutan ID Barang
Tukar 3 dengan 4 60-60-30-60-10-30-20-20-5
2-3-7-6-8-9-10-11-12 Tukar 4 dengan 5
60-60-60-10-30-30-20-20-5 2-3-6-8-7-9-10-11-12
Tukar 5 dengan 6 60-60-60-30-30-10-20-20-5
2-3-6-7-9-8-10-11-12
Tukar 6 dengan 7 60-60-60-30-10-20-30-20-5
2-3-6-7-8-10-9-11-12 Tukar 7 dengan 8
60-60-60-30-10-30-20-20-5 2-3-6-7-8-9-11-10-12
Tukar 8 dengan 9 60-60-60-30-10-30-20-5-20
2-3-6-7-8-9-10-12-11 Tukar 9 dengan 1
5-60-60-30-10-30-20-20-60 12-3-6-7-8-9-10-11-2
SUCC = 60-60-60-30-30-10-20-20-5, dengan id_barang = 2-3-6-7-9-8-10-11-12.
b. Operator: Tukar 1 2 Tukar 2 3
Tukar 3 4 Tukar 4 5
Tukar 5 6 Tukar 6 7
Tukar 7 8 Tukar 8 9
Tukar 9 1 c. Operator tersebut digunakan untuk membentuk keadaan baru. Kedaan baru
merupakan nilai terbaik dari successor-successor SUCC 60-60-60-30-30-10-20- 20-5 dengan id_barang 2-3-6-7-9-8-10-11-12 yang dapat dilihat pada Tabel
3.14.
Tabel 3.14. Tabel Successor SUCC 1 Operator
Urutan BeratMassa Barang Urutan ID Barang
Tukar 1 dengan 2 60-60-60-30-30-10-20-20-5
3-2-6-7-9-8-10-11-12 Tukar 2 dengan 3
60-60-60-30-30-10-20-20-5 2-6-3-7-9-8-10-11-12
Tukar 3 dengan 4 60-60-30-60-30-10-20-20-5
2-3-7-6-9-8-10-11-12 Tukar 4 dengan 5
60-60-60-30-30-10-20-20-5 2-3-6-9-7-8-10-11-12
Tukar 5 dengan 6 60-60-60-30-10-30-20-20-5
2-3-6-7-8-9-10-11-12
Tukar 6 dengan 7 60-60-60-30-30-20-10-20-5
2-3-6-7-9-10-8-11-12
Universitas Sumatera Utara
30
Tabel 3.14. Tabel Successor SUCC 1lanjutan Operator
Urutan BeratMassa Barang Urutan ID Barang
Tukar 7 dengan 8 60-60-60-30-30-10-20-20-5
2-3-6-7-9-8-11-10-12 Tukar 8 dengan 9
60-60-60-30-30-10-20-5-20 2-3-6-7-9-8-10-12-11
Tukar 9 dengan 1 5-60-60-30-30-10-20-20-60
12-3-6-7-9-8-10-11-2
Keadaan baru = 60-60-60-30-30-20-10-20-5 dengan id_barang = 2-3-6-7-9-10- 8-11-12. Akan tetapi Keadaan Baru tersebut masih bukan merupakan tujuan, maka
nilai Keadaan Baru60-60-60-30-30-20-10-20-5 dibandingkan dengan nilai SUCC60-60-60-30-30-10-20-20-5. Karena nilai Keadaan Baru lebih baik dari pada
nilai SUCC, maka nilai Keadaan Baru menjadi nilai SUCC, SUCC = 60-60-60-30-30- 20-10-20-5 dengan urutan id_barang = 2-3-6-7-9-10-8-11-12.
Kemudian nilai SUCC60-60-60-30-30-20-10-20-5 dibandingkan dengan nilai Keadaan Sekarang60, 60, 60, 30, 10, 30, 20, 20, 5. Karena nilai SUCC lebih baik,
maka nilai Keadaan Sekarang diganti menjadi nilai SUCC, Keadaan Sekarang = 60- 60-60-30-30-20-10-20-5 dengan id_barang = 2-3-6-7-9-10-8-11-12.
Karena Keadaan Sekarang bukan merupakan tujuan, maka tentukan kembali SUCC. Tabel SUCC berikutnya dapat dilihat pada Tabel 3.15
Tabel 3.15. Tabel Successor 2 Operator
Urutan BeratMassa Barang Urutan ID Barang
Tukar 1 dengan 2 60-60-60-30-30-20-10-20-5
3-2-6-7-9-10-8-11-12 Tukar 2 dengan 3
60-60-60-30-30-20-10-20-5 2-6-3-7-9-10-8-11-12
Tukar 3 dengan 4 60-60-30-60-30-20-10-20-5
2-3-7-6-9-10-8-11-12 Tukar 4 dengan 5
60-60-60-30-30-20-10-20-5 2-3-6-9-7-10-8-11-12
Tukar 5 dengan 6 60-60-60-30-20-30-10-20-5
2-3-6-7-10-9-8-11-12 Tukar 6 dengan 7
60-60-60-30-30-10-20-20-5 2-3-6-7-9-8-10-11-12
Tukar 7 dengan 8 60-60-60-30-30-20-20-10-5
2-3-6-7-9-10-11-8-12
Tukar 8 dengan 9 60-60-60-30-30-20-10-5-20
2-3-6-7-9-10-8-12-11 Tukar 9 dengan 1
5-60-60-30-30-20-10-20-60 12-3-6-7-9-10-8-11-2
SUCC = 60-60-60-30-30-20-20-10-5 dengan id_barang = 2-3-6-7-9-10-11-8-12 merupakan tujuan, maka proses berhenti. Maka, urutan barang yang disusun dimulai
dari id_barang : 2-3-6-7-9-10-11-8-12 dengan berat barang : 60-60-60-30-30-20-20- 10-5.
Universitas Sumatera Utara
31
Mulai
Input panjang, tinggi, lebarm dan
beratkg barang
Urutkan barang berdasarkan berat
massa tertinggi dengan algoritma
steepest ascent hill climbing
Edit Data Barang
Update Data Barang Ganti Ukuran
Ruangan
Update Ukuran Ruangan
Ya
Tidak
Ya
Hapus Data Barang
Ya Tidak
Menentukan barang yang dapat
masuk dan tidak dapat masuk ke
dalam gudang
Tampilkan Visualisasi 3D
Tidak
Selesai
Gambar 3.7. Flowchart Proses User
Universitas Sumatera Utara
32
3.3.3. Penentuan barang yang masuk pada gudang visualisasi 3D tiga dimensi