Pengaruh Komposisi Hydrilla verticillate dan Lemna minor sebagai Pakan Harian Terhadap Pertumbuhan dan Sintasan Ikan Nila Merah (Oreochromis niloticus X Oreochromis mossambicus ) dalam Keramba Jaringan Apung di Perairan Umum DAS Musi

Prosiding Seminar Nasional Ikan I V
Jatiluhur, 29-30 Agustus 2006

PENGARUM KOfVlPOSlSl HydriIla vedicilIa& dan Lernna minor SEBAGAl
PAKAN HARlAN TERHADAP PERTLDMBUHAN DAN SINTASAN lKaN MlLA
MERAH (Oreochromis niloficus X Oreockromis mmossambicus) DALAM
KERAMBA JARlNG APUNG DI PERAIRAN UMUM DAS MUSI
Azwar Said
Peneliti Balai Riset Perikanana Perairan Urnum
ABSTRAK
Penelitian bertujuan untuk rnengetahui pengaruh pernberian Hydrilla verficillata dan
Lemna minor sebagai pakan harian dengan kornposisi berbeda terhadap pertumbuhan
dan sintasan ikan nila rnerah (Oreochromis niloticus X Oreochromis mossambicus). lkan
dipelihara dalarn keramba jaring apung dengan ukuran 1 x 1 x 1,25 rn sebanyak 15
buah. lkan uji rnenggunakan ikan ni!a merah berukuran 5 - 5,5 cm dan berat 2,5 g
dengan padat tebar 30 ekor per kerarnba jaring apung. Metode penelitian rnenggunakan
Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan dan 3 ulangan. Perlakuan A (0%
Hydrilla verticillata + 100% Leml?a minor), Perlakuan B (30% Hydrilla verticillafa + 70%
Lemna minor), Perlakuan C (50% Hydrilla verticillata + 50% Lemna minor), Perlakuan D
(70% Hydrilla verticillata + 30% Lemna minor) dan Perlakuan E (100% Hydrilla verticillata
+ 0% Lemna minor). Parameter yang diarnati adalah pertumbuhan berat, perturnbuhan

panjang, sintasan, efisiensi pakan dan konversi pakan dan kualitas aii. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa pengaruh komposisi Hydrilla verticillata dan Lemna minor
berpengaruh sangat nyata terhadap pertumbuhan ikan, pengaruh nyata terhadap
konversi pakan, efisiensi pakan, berpengaruh tidak nyata terhadap sintasan ikan nila
merah. Fertumbuhan berat dan panjang terbaik diperoleh pada Perlakuan C sebesar
8,47 g dan 10,14 cm dan terendah pada Perlakuan E sebesar 7,94 g dan 7 3 4 cm.
Sintasan ikan selarna penelitian 100% hidup. Efisiensi pakan terbaik di peroleh pada
perlakuan C (48,84%) dan terendah pada Perlakuan E (41,02%). Konversi pakan terbaik
pada Perlakuan C (2'07) dalarn berat kering, dalarn berat basahnya (9,7) dan terendah
pada Perlakuan E (2,41) dalarn berat kering, dalam berat basahnya (12,8).
Kata kunci: Jambal siarn, Hydriila verticiliafa, Lemna minor, pertumbuhan,
sintasan, kerarnba
PENDAHULUAN
lkan nila merah pertama kali
didatangkan dari Filipina diduga hasil
perkawinan silang antara Oreochromis
niloficus dengan Oreochromis hornorum
(Anonirnus, 1981). lkan n ~ l a merah
merniliki keunggulan dibandingkan ikart
nila biasa ikan nila merah cepat sekali

populer di rnasyarakat (Rochdianto,
1996).
Keunggulan ikan nila merah
antara lain rnudah berproduksi, marnpu
beradaptasi dengan berbagai kondisi
lingkungan, ukuran individunya relatif
besar, tahan terhadap gangguan hama
dan penyakit dan pertumbuhannya
sangat
cepat
(Mires,
1985).
Perturnbuhan yang cepat ini menjadikan
pertirnbangan untuk dikembangkan
budidayanya
dalarn
rangka

memperkaya kornoditas ikan budidava
di lndonesca (Atmadibrata, 1987).

Menurui Susanto (1991) ikan
nila rnerah merupakal ikan sungai atau
danau yang sangat cocok dipelihara
diperairan tenang, kolam maupun
waduk, bahkan ikan ini sering diternukan
hidup dan berkernbangbiak di perairan
payultarnbak. Disamping itu ikan nila
rnerah juga rnerupakan jenis ikan yang
sangat heterogen dalarn ha1 rnakanan
(Wohlfarth and Hulata, 1983) dan
tergolong ikan bersifat ornnivor atau
pernakan segala.
Di perairan ikan nila merah
rnernakan plankton, perifiton, turnbuhan
air yang iunak bahkan cacing (Susanto,
1991). Selain respon terhadap pakan
alarni, sernua jenis tilapia dinyatakan
responsif terhadap pakan tarnbahan
(Silitonga, 1982).


Azwar Said

Dari
beberapa
penelitian
rnenunjukkan bahwa laju perturnbuhan
ikan nila rnerah sangat dipengaruhi oleh
jenis pakan yang dikonsumsi. Sedangka
intensitas makan ikan nila rnerah
berhubungan dengan suhu perairan.
Pada siang hari sinar rnatahari cukup
tinggi dan suhu air rneningkat, nila
rnerah lebih agresif terhadap rnakanan
(Djarijah, 1995).
Pada kegiatan budidaya ikan,
pakan rnerupakan salah satu faktor
pernbatas sebab persentase dari biaya
produksi budidaya berasal dari pakan
cukup besar. Pernberian pakan kornersil
mempunyai

beberapa
keuntungan
seperti dapat disediakan dalarn jurnlah
yang cukup, tepat waktu, rnernenuhi
syarat gizi, rnernenuhi selera ikan dan
dapat disirnpan dalarn jurnlah yang
banyak untuk beberapa waktu larnanya
(Mujirnan, 1984).
Naniun demikian berhubung
harganya yang cukup tinggi sehingga
sulit dijangkau oleh para petani,
terutarna
petani
kecil.
Untuk
menanggulangi kesulitan tersebut perlu
dicari pakan yang rnurah dengan
ketentuan rnerniliki kandungan gizi yang
cukup dan rnudah didapat.
Jenis pakan yang dirnakan

antara lain Hydrilla verficillafa dan
Lemna rninor rnerupakan tanaman air
yang disenangi oleh ikan nila sebagai
makanan alami yang rnengandung
energi rnasing-rnasing sebesar 3885
kcallkg dan 3550 kcallkg (Rifai 1987)
Hydrilla verticillata sering ditemukan di
sawah-sawah, kolarn-kolarn dan sungai
dangkal berlurnpur. Sedangkan Lemna
n,l,~orsering dijurnpai di sawah-sawah
dan kolam yang cepat berkernbangbiak
dan sangat banyak (Soerjani dan
Wirjabarja, 1973).
Selain
rnudah
didapat,
pernanfaatan HydriNa verticillata dan
Lemna minor sebagai pakan alarni nila
rnernpunyai arti penting ditinjau dari
rnasalah

pengendali
gulrna
air,
rnengingat gulrna ini relatif sulit
dikendalikan.
Perneliharaan ikan nila merah
dengan pernanfaatan Hydrilla verticillata
dan Lemna minor sebagai pakan akan
rnernperkecil
biaya
pakan
seria
rnernbantu menanggulangi gulma air.

Kornposisi
kandungan
gizi
Hydrilla verticillata dan Lemna Minor
dapat dilihat pada Tabe! 1.
Tabel 1. Kornposisi kandungan gizi

Hydrilla verticillata dan Lemna minor
No
1
2
3
4
5

Keterangan

Hydrilla
verticillata

Lemna
Minor

Air

Protein kasar
Lemak kasar

Serat kasar
BETN
6
Abu
7
Kalsiurn (Ca)
8
Fosfor (P)
9
Energi (GE)
(kcallkg)
Surnber: Rifai (1987)

BAHAN GAN METODE

lkan uji yang digunakan adalah
ikan nila rnerah (Oreochromis sp)
berukuran panjang 5 - 7 crn dengan
berat rata-rata 2,5 gr dengan padat
tebar 30 ekor per kerarnba jaring apung.

Rancangan yang digunakan adalah
Rancangan Acak Lengkap (RAL) denga
5 perlakuan dan 3 ulangan, adapun
perlakuan dalarn penelitian ini adalah:
Perlakuan A (0% Hydrilla verticillata +
100% Lernna minor), Perlakuan B (30%
Hydrilla veriicillata + 70% Lemna minor),
Perlakuan C (50% Hydrilla verticillata +
50% Lernna minor), Perlakuan D (70%
Hydrilla verticillata + 30% Lemna minor)
dan Perlakuan E (100% Hydrilla
verticillafa + 0% Lemna fi?inor).
Pakan yang digunakan berupa
Hydrilla verticillata dan Lemna minor
segar sesuai dengan perlakuan. Hydrilla
verticillata dan Lemna rninor segar
diarnbil
dari
kolarn,
kernudian

dikeringkan dengan udara sarnpai
Hydrilla verticillafa dan Lemna minor
tersebut kering udara atau tidak ada air
lagi. Hydrilla verficiNafa dan Lemna
minor kernudian ditirnbang. Setelah
ditirnbang,
pakan
Lemna
minor
ditebarkan diantara pipa paralon,
sedangkan Hydrilla verticillata di tebar
dalarn pipa paralon sesuai denga
masing-rnasing.
Pakan
perlakuan
tersebut diberikan dengan jurnlsh 5%
(untuk HydriNa veriicillata 1.000 gr berat
basah = 80 gr kering udara, sedangkan

Prosiding Seminar Nasional Ikan I V
Jatiluhur, 29-30 Agustus 2006

untuk Lemna minor 1.000 gr berat
basah = 110 gr berat kering) dari berat
total ikan uji. Pemberian pakan
dilakukan setiap hari dengan frekuensi
pemberian pakan 2 kali sehari yaitu pagi
dan sore hari. Jumlah pakan Hydrilla
verficillafa dan Lemna minor yang
tersisa setiap perlakuan diamati setiap
hari dengan cara mengambil Hydrilla
verticillata dan Lemna minor yang tidak
termakan diambil dan ditimbang.
Sampling dilakuan 10 hari sekali
sebanyak 30% dari jumlah padat tebar
pada tiap keramba jaring apung dengan
melakukan penimbangan berat dan
pengukuran panjang ikan.
Pcubah yang diamati
Pertumbuhan berat
Pertumbuhan
berat
ikan
dihitung dengan persamaan (Effendie,
1979):
Wm=Wt-Wo
Keterangan:
Wm = Pertumbuhan berat (g)
VVt = Berat akhir ikan (g)
Wo = Berat awal ikan (g)
Pertumbuhan panianq
Pertumbuhan
panjang ikan
dihitung dengan persamaan (Effendie,
1979):
Lrn = Lt - Lo
Keterangan
Lm = Pertumbuhan panjang (cm)
Lt = Panjang akhir ikan (cm)
Lo = Panjang awal ikan (cm)

Keterangan:
Ep = Efisiensi pakan (%)
Wt = Berat ikan akhir penelitian (g)
Wo = Berat ikan awal penelitian (g)
D = Jurnlah ikan yang mati selama
penelitian
F = Jumlah pakan yang diberikan
selarna penelitian
Konversi pakan
Konversi pakan berguna untuk
mengetahui junlah
pakan
yang
dimanfaatkan untuk meningkatkan berat
ikan sebesar 1 kg. Dihitung pada akhir
penelitian dengan rumus (Djajasewaka,
1990):

F
Kp =
(wt+D)-Wo
Keterangan
Kp = Konversi pakan
F = Jumlah pakan yang diberikan
selama penelitian
Wt = Berat ikan akhir penelitian (g)
Wo = Berat ikan awal penelitian (g)
D = Jumlah ikan yang mati selama
penelitian
Kualitas air
Pengamatan
kualitas
air
dilakukan pada setiap sampling meliputi
pengukcrran pH, suhu, kandungan
oksigen terlarut (02) karbondioksida
(C02), amoniak (NH3) dan nitrit (NO2).

Sintasan
Sintasan ikan dihitung dengan
persamaan (Effendi, 1979):
Nt

x 100%

SR =
N0

Keterangan
SR = Sintasan (%)
Nt = Jumlah ikan pada akhir penelitian
No = Jumlah ikan pada awal penelitian
Efisiensi pakan
Untuk
mengetahui
pakan digunakan rumus:

efisiensi

Data yang diperoleh setelah
penelitian
dianalisis
dengan
menggunakan
analisa sidik ragam,
yaitu dengan membandingkan F hitung
dengan F tabel sehingga diketahui
pengaruh
perlakuan.
Perlakuan
berpenganth nyata apabila F hitung
lebih besar dari F tabel (5%).
Berpengaruh
sangat
nyata
apabila F hitung lebih besar dari F tabei
(1%) dan berpengaruh tidak nyata bila F
hitung lebih kecil dari F tabel (5%).
Untuk rnembedakan ketelitian dari
masing-masing perlakuan dilakukan uji
lanjut yang disesuaikan dengan nilai

Azwar Said

Tabel 2. Rata-rata perturnbuhan berat
ikan nila rnerah selarna
penelitian (gr)

koefisien keragarnan (KK). Apabila KK
(lebih kecil 5%) dilanjutkan dengan uji
BNJ, KK (5%-10%) dilanjutkan dengan
uji BNT dan bila KK (lebih besar 10%)
dilanjutkan uji Duncan.

Perlakuan

Berat
awal
2,33
2,50
2,47
2,53
2,50

A
6

H A S l L DAN PEMBAHASAN

C
D
E

Pertarnbahan berat rata-rata
ikan nila rnerah yang tertinggi diperoleh
pada Perlakuan C (50% Hydrilla
verficillafa + 50% Lemna minor) sebesar
7,67 gr sedangkan yang terendah pada
Perlakuan E (100% Hydrilla verricillata +
0% Lemna minor) sebesar 4,64 gr.
Data pertumbuhan berat ratarata ikan nila rnerah selarna penelitian
dapat dilihat pada Tabel 2.

Berat
akhir
7,61
8,85
10'14
9,35
7,14

Pertambahan
berat
5,28
6,35
7,67
6,82
4,64

Hasil
analisis
keragarnan
pertrnabahan berat rata-rata ikan nila
rnerah selama penelitian dapat dilihat
pada Tabel 3.

Tabel 3. Hasil analisis keragaman pertambahan berat rata-rata ikan nila merah
SK

DB

JK

KT

F-hit

Perlakuan

4

17.57

4.3925

82.87**

11

216,38

Total

F-tabel
0,05
3.48

0,Ol
5.98

Keterangan: "* = berpengaruh sangat nyata
KK = 3.74%

rnerah. Hasil uji
BNJ pengaruh
verticillata dan
komposisi Hydrilla
Lenma minor terhadap pertambahan
berat rata-rata ikan nila rnerah dapat
dilihat pada Tabel 4.

Dari
analisis
keragarnan
rnenunjukkan
bahwa
pengaruh
verficillafa dan
komposisi Hydrilla
Len'lna minor sebagai pakan harian
berpengaruh sangat nyata terhadap
pertambahan berat rata-rata ikan nila

Tabel 4. Hasil uji BNJ pengaruh kornposisi Hydrilla verticillata dan Lemna minor sebagai
pakan harian terhadap pertambahan berat rata-rata ikan nila merah (gr)
Peilakuan
E

D
Keterangan:

Rerata berat
mutlak (gr)
4,64

7,68

E

Perlakuan
A
B

D

c

Hasil Uji BNJ
5%=0,81
I%= 1,0a

A

3,04**

2,40*"

1.33**

0,86*

i n = Berbeda tidak nyata
* = Berbeda nyata
*" = Berbeda sangat nyata

Hasil
uji
BNJ
pengaruh
verticiNafa dan
kornposisi Hydrilla
Lemna minor sebagai pakan harian
terhadap pertarnbahan berat ikan nila
rnerah selama penelitian menunjukkan
bahwa Perlakuan C berbeda sangat
nyata terhadap perlakuan A, B dan E
sedangkan
dengan
perlakuan
D
berbeda nyata.

Pertambahan panjang rata-rata
ikan nila rnerah yang tertinggi diperoleh
pada Perlakuan C (50% Hydrilla
verticilata + 50% Lemna minor) sebesar
3,11 cm sedangkan yang terendah pada
Perlakuan E (100% HydriNa verficillata +
0% Lemna minor) sebesar 1,71 em.
Data pertambahan
panjang
rata-rata ikan nila rnerah selarna
penelitian dapat dilihat pada Tabel 5.

Prosiding Seminar Nasional Ikan I V
Jatiluhur, 29-30 Agustus 2006

Hasil
analisis
keragaman
pertambahan panjang rata-rata ikan nila

merah %lama penelitian dapat dilihat
pada Tabel 6.

Tabel 5. Rata-rata pertumbuhan panjang ikan nila merah selama penelitian (cm)
Perlakuan

Panjang awal

Panjang akhir

Pertambahan panjang

A

5,56

7,39

1,83

Tabel 6. Hasii analisis keragaman pertambahan panjang rata-rata ikan nila merah
SK

DB

JK

KT

Perlakuan
Galat

4
10

3,38
0,9

0,957
0,09

Total

11

F-tabel

F-hit

9.38**

0,05
3.48

0,Ol
5.98

216,38

Kelerangan: " = berpengaruh sangat nyata
KK = 13,7%
a

Dari
analisis
keragaman
menunjukkan bahwa komposisi Hydrilla
verticillata dan Lemna minor sebagai
pakan harian berpengaruh sangat nyata
terhadap pertambahan panjang ratarata ikan nila merah. Hasil uji BJND

pengaruh komposisi ffydrilla verticillafa
dan
Lemna
minor
terhadap
pertambahan panjang rata-rata ikan nila
merah dapat dilihat pada Tabel 7.

Tabel 7. Hasii uji BJND pengaruh komposisi Hydrilla verticillata dan Lemna minor
sebagai pakan harian terhadap pertambahan panjang rata-rata ikan nila
merah (cm)
Rata-rata panjang
Mutlak (cm)

Perlakuan
E

1.71
1,83
1,96
2,28
3,l1

A
B
C

D
Pc.0~(p.70)
Po.05(p.10)
BJND 0,os = P.Sy
0.01

Keterangan:

Beda Riel Pada Jarak P

2

3

4

5

Uji BJND
0,50
0,01

A
0,12'"
B
0.25'" 0,13'" D
0,57* 0,45'" 0,32'"
C
1,40*" 1,28** 1,15** 0,83*
3,15
3,30
3,37
4,48
4,73
4,88
0,54
3,30
0,58
9,77
0,81
0,84

3,43
4,96

0,59
0,85

tn = Berbeda tidak nyata
* = Berbeda nyata
* = Berbeda sangat nyata

Hasil Uji BJND pengaruh
komposisi Hydrilla verticillata dan
Lemna minor sebagai pakan harian
terhadap pertambahan berat ikan nila
merah selama penelitian menunjukkan
bahwa Perlakuan C berbeda sangat
nyata terhadap perlakuan A, B dan E
sedangkan
dengan
Perlakuan D
berbeda nyata.
Perlakuan C (50% Hydrilla
verticillata + 50% Lemna minor)
mengahasilkan pertambahan berat dan
panjang mutlak tertinggi, ha1 ini karena

Hydrilla verticillata dan
pemberian
Lemna
minor
seimbang
sebab
kandungan protein kasar Hydrilla
verficillafa dan Lemna .minor yang tidak
begitu jauh perbedaanya antara 19,03%
dan 18,16% dapat meningkatkan
pertumbuhan ikan nila (Rifai, 1987).
Hal ini juga karena Lemna minor
merupakan pakan terapung, pakan yang
terapung disukai oleh nila rnerah yang
sifatnya surface feeder (senang di
permukaan air) sehingga Lemna minor
cepat habis, tetapi apabila makanan

Azwar Said

dipermukaan telah habis maka ikan nila
merah akan berenang kebawah untuk
memakan pakan tenggelam Hydrilla
verticilla fa.
Ini sesuai dengan pendapat
Rifai (1987) menyatakan bila tidak ada
makanan di permukaan perairan maka
ikan nila akan mencari makanan yang
tenggelam HydriNa verticillata pada
keramba jaring apung.
Sedangkan
nilai
rata-rata
pertambahan berat dan panjang mutlak
terendah didapatkan pada Perlakuan E
(100% HydriNa verticillafa + 0% Lemna
minor) sebesar 4,64 gr dan 1,71 cm
karena Hydrilla verticillata sedikit sekali
termanfaatkan oleh ikan nila, hanya
daunnya saja yang habis termakan
tetapi untuk batangnya tidak dimakan
kecuali bila batang Hydrilla verticillafa
telah membusuk.
Susanto
(1989)
menyatakan bila pemberian pakan yang
berasal dari tumbuh-tumbilhan air
secara langsung berupa daun dan
batangnya akan dimakan, tetapi untuk
batangnya akan habis dimakan oleh
ikan nila setelah batang tersebut
menibusuk.

Selama penelitian tidak terjadi
kematian ikan nila merah atau sintasan
ikan 100% hidup. Hal ini berarti tidak
ada ikan yang mati atau tingkat
mortalitasnya adalah nol.
Nilai efisiensi pakan ikan nila
terendah diperoleh pada Perlakuan E
(100% Hydrilla verficilata + 0% Lemna
rninor)sebesar 41,02% dalam berat
kering, sedangkan nilai efisiensi pakan
terbaik diperoleh pada perlakuan C
(50% Hydrilla verticillata + 50% Lemna
minor) sebesar 48,84% dalam berat
kering .
Data efisiensi pakan selama
penelitian dapat dilihal pada Tabel 8.
analisis
keragaman
Hasil
efisiensi pakan menunjukkan komposisi
Hydrilla verticillafa dan Lernna minor
sebagai pakan harian berbeda tidak
nyata terhadap efisiensi pakan ikan nila
merah, dapat dilihat pada Tabel 9.
Data konversi pakan selama
penelitian dapat dilihat pada Tabel 10.
analisis
keragaman
Hasil
konversi pakan ikan nila merah dapat
dilihat pada Tabel 11.

Tabel 8. Data pengaruh komposisi Hydrilla verfici/lata dan Lernna minor sebagai pakan
harian terhadap efisiensi pakan ikan nila merah
Macam Persentase
Pakan

I

A5,03
46,34
48,09
4562
43,21
228,29

A
B
C
D

E

Jumlah

Ulangan
II
43.60
45,82
48,70
46,29
40,43
224,84

.

111
46,lO
45,24
49,74
47,09
39,44
227,61

-

Jurnlah

Rata-rat8

134,73
137,40
146,53
139,OO
123,08
680,66

44.91
45,80
48,84
46,33
41,02
45,38

Tabel 9. Hasil analisis keragaman efisiensi pakan ikan nila merah
SK

DB

Perlakuan
Gaiat

4
10

JK

13,91
96,76

Total
11
216,38
Keteranaan: tn = ber~enaaruhtidak nvata

KT

3,478
9,676

F-hit
0,359'"

F-tabel
0,05
3,48

0,Ol
5,98

Prosiding Seminar Nasional I k a n I V
Satiluhur, 29-30 Agustus 2006

Hasil
analisis
keragaman
pertambahan panjang rata-rala ikan nila

merah selama penelitian dapat dilihal
pada Tabel 6.

Tabel 5. Rata-rata perturnbuhan panjang ikan nila merah selama penelitian (cm)
Perlakuan

Panjang awal

Panjang akhir

Pertambahan panjang

A

5,56
5,56
5,36
5,40
5,43

7,39
7,517
8,47
7,68
7,14

1,83
1,96
3,1I
2,28
1,71

B

C

D
E

Tabel 6. Hasil analisis keragarnan pertambahan panjang rata-rata ikan nila rnerah
-

SK

DB

JK

KT

F-hit

Perlakuan
Galat

4
I0

3,38
0,9

0,957
0,09

9,38**

Total

11

-

F-tabel

0,05
3.48

0,Ol
5.98

216,38

= berpengaruh sangat nyata
Keterangan: *"
KK = 13,7%

Dari
analisis
keragaman
menunjukkan bahwa komposisi Hydrilla
verticillafa dan Lemna minor sebagai
pakan harian berpengaruh sangat nyata
terhadap pertambahan panjang ratarata ikan nila merah. Hasil uji BJND

pengaruh komposisi Hydrilla verticillata
dan
Lemna
minor
terhadap
pertambahan panjang rata-rata ikan niia
rnerah dapat dilihat pada Tabel 7.

Tabel 7. Hasil uji BJND pengaruh komposisi Hydrilla verticiflata dab Lemna minor
sebagai pakan harian terhadap periambahan panjang rata-rata ikan nila
merah (cm)
Perlakuan

Rata-rata panjang
Mutlak (em)

2

E

1.71

A

Po.05(p.10)
BJND 0,05 = P.Sy
0.01

Keterangan:

Beda Riel Pada Jarak P
3
4
5

4,48
0,54
0,77

4,73
3,30
0,81

4,88
0,58
0,8A

Uji BJND

0,50

0,Ol

4196
0,59
0,85

tn = Berbeda tidak nyata
= Berbeda nyata
" = Berbeda sangat nyata

Hasil Uji BJND pengaruh
verficillata dan
komposisi ffydrilla
Lemna minor sebagai pakan harian
terhadap pertambahan berat ikan nila
merah selama penelitian menunjukkan
bahwa Perlakuan C berbeda sangat
nyata terhadap perlakuan A, B dan E
sedangkan
dengan
Perlakuan D
berbeda nyata.
Perlakuan C (50% Hydrilla
verticillafa + 50% Lemna minor)
mengahasilkan pertambahan berat dan
panjang rnutlak tertinggi, ha1 ini karena

pemberian
Hydrilla verficiuafa dan
Lemna
minor
seimbang
sebab
kandungan protein kasar ffydrilla
verticillafa dan Lemna minor yang tidak
begitu jauh perbedaanya antara 19,03%
dan 18,26Oh dapat meningkatkan
pertumbuhan ikan nila (Rifai, 1987).
Hal ini juga karena Lemna minor
rnerupakan pakan terapung, pakan yang
terapung disukai oleh nila merah yang
sifatnya surface feeder (senang di
permukaan air) sehingga Lemna minor
cepat habis, tetapi apabila makanan

Azwar Said

dipermukaan telah habis maka ikan nila
merah akan berenang kebawah untuk
memakan pakan tenggelam Hydrilla
verticillata.
Ini sesuai dengan pendapat
Rifai (1987) menyatakan bila tidak ada
makanan di permukaan perairan maka
ikan nila akan mencari makanan yang
tenggelam Hydrilla verficillata pada
keramba jaring apung.
Sedangkan
nilai
rata-rata
pertambahan berat dan panjang mutlak
terendah didapatkan pada Perlakuan E
(100% Hydrilla verficillata + 0% Lemna
minor) sebesar 4,64 gr dan 1,71 cm
karena Hydrilla verticiiata sedikit sekali
termanfaatkan oleh ikan nila, hanya
daunnya saja yang habis termakan
tetapi untuk batangnya tidak dimakan
kecuali bila batang Hydrilla verticillata
telah membusuk.
Susanto (1989)
menyatakan bila pemberian pakan yang
berasal dari tumbuh-turnbuhan air
secara langsung berupa daun dan
batangnya akan dimakan, tetapi untuk
batangnya akan habis dimakan oleh
ikan nila setelah batang tersebut
membusuk.

Selarna penelitian tidak terjadi
kematian ikan ni!a merah atau sintasan
ikan 100% hidup. Hal ini berarti tidak
ada ikan yang mati atau tingkat
mortalitasnya adalah no(.
Nilai efisiensi pakan ikan nila
terendah diperoleh pada Perlakuan E
(100% tfydrilla verficillafa + 0% Lemna
minor)sebesar 41,02% dalam berat
kering, sedangkan nilai efisiensi pakan
terbaik diperoleh pada periakuan C
(50% Hydrilla verficillafa + 50% Lemna
minor) sebesar 48,84% dalam berat
kering.
Data efisiensi pakan selama
penelitian dapat dilihat pada Tabel 8
analisis
keragaman
Hasil
efisiensi pakari menunjukkan komposisi
Hydrilla verticillata dan Lemna minor
sebagai pakan harian berbeda tidak
nyata terhadap efisiensi pakan ikan nila
merah, dapat dilihat pada Tabel 9.
Data konversi pakan selama
penelitian dapat dilihat pada Tabel 10.
analisis
keragaman
Hasi!
konversi pakan ikan nila merah dapat
dilihat pada Tabel 11.

Tabel 8. Data pengaruh koniposisi Hydrilla veriicillata dan Lemria minorsebagai pakan
harian terhadap efisiensi pakan ikan nila merah
Macarn Persentase
Pakan
A
8
C
D
E

Jumlah

Ulangan
I

i

45 03
46,34
48,09
45.62
43,21
228,29

Ill
46.10
45,24
49,74
47,OS
39,44
227,61

II

43.60
45182
48,70
46,29
40,43
224,84

Jurnlah

Rata-raia

134.73
137.40
146,53
139,OO
123,08
680,66

44.91
45,80
48,84
46'33
41,02
45,38

Tabel 9. Hasil analisis keragaman efisiensi pakan ikan nila merah
SK

DB

Perlakuan
Galat

4
10

Total

II

JK

13,91
96,76

216,38

Keterangan: tn = berpengaruh tidak nyata
KK = 6,83%

KT

3,478
9,676

F-hit

0,359'"

F-tabel
0,05
3,48

0,Ol
5,98

Azwar Said

Djajasewaka, H., 1995. Pakan Ikan. CV.
Yasaguna. Jakarta.
Djarijah, A. S. 1995. Nila Merah.
Pembenihan dan Pembesaran
Secara
Intensif.
Kanisius.
Yogyakarta.
Effendie, M. 1. 7979. Metoie Biologi
Perikanan. Yayasan Dewi Sri.
Bogor.

Rochdianto, A., 1996. Budidaya lkan di
Jaring
Terapung.
Penebar
Swadaya. Anggota IKAPI.
Silitonga,
P.,
1982.
Pengaruh
Pemberian Makan Tambahan
terhadap Perturnbuhan lkan Nila
Tilapia nilofica L. Tesis Fakuitas
Perikanan Universitas Riau.
Pekanbaru.

Jauncey, K. F., and B. Ross. 1982. A
Guide to Tilapia Feeds And
Feeding.
Institute
of
Aquaculture.
University
,of
Stirling. Scotland.

Soerjani, M. Dan S. Wirjaharja., 1973.
Beberapa
Tumouhan
Pengganggu Air dan Cara
Pengendaliannya.
Biotrop
(Regional Center for Tropical
Biology). Bogor.

D. 1985. Genetic Problems
Concerning the Production of
Tilapia in Israel. Bamigeh.

Susanto, H., 1987. Budidaya lkan di
Pekarangan. Penebar Swadaya.
Jakarta.

Mudjiman. A,, 1985. Makanan Ikan. PT
Penebar Swadaya. Jakarta.

Wohlfarth, G. W. And G. Hulata., 1987.
Applied Genetic of Tilapias.
ICLARM Studies and Review 6.
Manila Phillipines.

Mires,

Rifai, A. S. 1987. Peningkatan Pioduksi
lkan Nila Melalui Penebaran
Teknologi Tepat Guna. Fakultas
Pertanian UNPAD. Bandung.